KASUS 1
AMRI, seorang Manajer sebuah perusahaan real estat mengevaluasi hasil penjualan tenaga
pemasarnya dengan penuh kepuasan. Setiap tenaga pemasar telah melebihi quota paling tidak 15
per cent, kecuali HASAN hanya mampu memenuhi quota yang telah ditentukan. Sampai dengan
enam bulan lalu, HASAN, umur 50 tahun merupakan tenaga pemasar perusahaan paling
berprestasi. Akan tetapi akhir-akhir ini kinerjanya menurun. Perusahaan mempunyai program
insentif yang memungkinkan tenaga pemasar mendapatkan bonus ekstra yang sangat tinggi.
Setelah AMRI mendiskusikannya dengan HASAN, ia mengakui bahwa sebagai seorang yang
pernah mendapatkan pendapatan yang cukup besar dari bonus yang diterimanya, dan akumulasi
dari bonus yang diterimanya bertahun-tahun kemudian diinvestasikan pada usaha “KULINER”.
Menurutnya pendapatan yang diperolehnya dari usaha kuliner melebihi kebutuhannya untuk
hidup. Konsekuensinya, HASAN merasa tidak perlu lagi untuk bekerja keras melebih quota
2. Teori motivasi mana yang paling tepat untuk menjelaskan prilaku HASAN?
3. Jika anda AMRI, apa yang akan anda lakukan untuk memotivasi HASAN agar bisa
Seorang mahasiswa membutuhkan barang yang bisa digunakan untuk mencari informasi di
internet untuk tugas perkuliahannya. Dari permasalahan tersebut, maka mahasiswa tadi mencari
informasi merk-merk Handphone yang ada dari banyak sumber yang ada. Informasi yang
didapatnya, bisa membuat bahan evaluasi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan
melihat manfaat, kegunaan, fasilitas dan lain-lain sesuai dengan kebutuhannya dari beberapa
barang serta merk tersebut. Setelah kegiatan mengevaluasi, maka dapat diambil keputusan
sesuai dengan permasalahan yang ada, yaitu pengambilan keputusan sebuah Handphone, yang
berasal dari kebutuhan konsumen yaitu yang bisa digunakan untuk mencari informasi di internet
untuk tugas perkuliahannya dan bisa digunakan lebih praktis kapan saja dan dimana saja.
Keputusan pembelian yang terjadi membuat sebuah kepuasan maupun ketidakpuasan terhadap
barang yang dibeli. Karena barang yang dibeli mahasiswa sesuai dengan kebutuhannya, sehingga
terjadi kepuasan akan pembelian Handphone tersebut serta akan membuat keputusan pembelian
1. Pengenalan Masalah
Nike adalah produsen sepatu nomor satu di dunia. Dengan permodalan yang sedikit, Nike tidak
mampu untuk membuat iklan untuk produknya. Nike kemudian hanya menggunakan image dari
atlet terkenal untuk menarik minat konsumen. Selain itu untuk menekan biaya yang besar, Nike
membeli sepatu dari supplier Asia. Para pekerja Asia yang terkenal murah bisa menekan harga
yang ditawarkan supplier sehingga Nike bisa membeli dengan harga yang lebih murah.
Sebagai contoh adalah supplier Nike yang berasal dari Indonesia yaitu PT. Pratama Abadi
Industri. PT. Pratama Abadi Industri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur
sepatu lari (running shoes). Perusahaan ini memproduksi berbagai tipe running shoes dalam
berbagai jenis ukuran baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Spesifikasi dari tiap tipe
sepatu telah diberikan oleh pihak Nike untuk kemudian diproduksi oleh PT. Pratama abadi
Industri sesuai dengan syarat spesifikasi yang telah ada. Hasil produksi yang telah dihasilkan
oleh PT. Pratama abadi Industri, tidak boleh dipasarkan di dalam negeri. Semua hasil produksi
yang telah ada merupakan hak dari pihak Nike yang ada di Beverton (USA) untuk kemudian
akan diekspor lagi ke negara lain, seperti : Perancis, swedia, India, Belgia, Kanada, USA,
Bagaimana pandangan Anda terhadap kasus ini? Keputusan apa yang akan Anda ambil sebagai