Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat, para pemasar perlu

mengetahui tujuan perusahaan dan selanjutnya akan menentukan beberapa

segmentasi pasar. Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan

jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler dan Keller, 2014:5). Keberhasilan

suatu produk atau jasa yang diterima oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh

sejauh mana perusahaan tersebut menerapkan sistem pemasaran yang tepat untuk

pasar sasaran.

Sepeda motor adalah salah satu industri otomotif yang ada di Indonesia

yang pertumbuhanya sangat cepat, banyak sekali merek-merek sepeda motor yang

di tawarkan kepada konsumen seperti Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Suzuki.

Dimana masing-masing merek tersebut berusaha membuat produknya lebih

unggul dibandingkan merek lain. Sepeda motor merupakan alat transportasi

andalan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dikarenakan pendapatan yang

relatif masih dibawah rata-rata dan infrastruktur yang belum memadai membuat

masyarakat melirik sepeda motor sebagai alat transportasinya.

Perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai bagaimana seorang

individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia

1
2

(waktu, uang, usaha, dan energi) (Schiffman dan Kanuk, 2014:6). Hal ini

mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka

membeli, dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan

seberapa sering mereka menggunakannya. Perilaku konsumen adalah proses yang

dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan

bertidak pasca konsumsi produk, jasa, maupun ide yang diharapkan dapat

memenuhi kebutuhannya. Keputusan pembelian sepeda motor Scoopy di Kota

Banda Aceh juga tidak terlepas dari faktor brand awareness dan brand image

tersebut. Hal ini terbukti bahwa Sepeda motor Scoopy adalah sepeda motor yang

saat ini sedang di minati oleh para remaja baik pria maupun wanita dengan bentuk

yang sangat unik membuat para remaja sangat suka dengan sepeda motor tersebut.

Fenomena persaingan antara perusahaan membuat setiap perusahaan harus

menyadari akan suatu kebutuhan untuk memaksimalkan aset-aset perusahaan

demi kelangsungan hidup perusahaan, khususnya untuk perusahaan yang

menghasilkan produk. Sepeda motor Honda harus mengembangkan produknya

dengan memberikan kualitas yang lebih baik sehingga mencerminkan citra yang

positif dan memberikan harga yang lebih murah dibandingkan pesaing untuk

dapat mempertahankan posisi pasar dan dapat meningkatkan pangsa pasar. Oleh

karena itu, perlu dianalisis beberapa faktor yang mendasari keputusan pembelian

sepeda motor Honda Scoopy, oleh karena itu perusahaan harus memiliki strategi

untuk dapat meningkatkan penjualan motor Honda Scoopy agar dapat bersaing

dengan sepeda motor matic lainnya.


3

Berdasarkan hasil pengamatan pada beberapa konsumen bahwa produk

Honda Scoopy bukan sebagai pilihan utama konsumen dalam memilih produk

dikalangan motor matic, hal ini dikarenakan konsumen sulit mendapatkan produk

Honda Scoopy tersebut sehingga konsumen apabila ingin mendapatkan produk

Honda Scoopy harus menunggu 2 sampai 3 bulan, tetapi untuk Honda Beat dan

Honda Vario terdapat diberbagai dealer kecil atau dealer besar. Produk Honda

Scoopy selain produknya susah untuk didapatkan juga Honda Scoopy juga lebih

mahal dibandingkan Honda Beat dan Honda Vario untuk itu konsumen sangat

berpikir kembali untuk membeli Honda Scoopy.

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah

brand awareness, brand awareness merupakan kemampuan seorang pelanggan

untuk mengingat suatu merek tertentu atau iklan tertentu secara spontan atau

setelah dirangsang dengan kata-kata kunci (Rangkuti, 2015:43). Dengan

demikian, seorang konsumen yang memiliki kesadaran terhadap sebuah merek

akan secara otomatis mampu menguraikan elemen merek tanpa harus dibantu.

Brand (merek) merupakan faktor penting dalam memperkenalkan produk

kepada konsumen. Merek memiliki peranan penting untuk memambantu

konsumen dalam pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Produk

dengan merek yang kuat diyakini akan menciptakan keputusan pembelian yang

kuat pula. Dalam perkembangannya kini peran merek telah berkembang, merek

bukan hanya sekedar tanda melainkan sudah mencerminkan gaya hidup atau

serangkaian gagasan sehingga untuk suatu merek, pelanggan bersedia

mengeluarkan uang lebih banyak (Susanto, 2013:3). Demikian juga, jika produk
4

memiliki brand awareness yang lebih tinggi akan memiliki pangsa pasar yang

lebih tinggi dan evaluasi kualitas yang lebih baik.

Brand awareness berperan dalam mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen, Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Deniza

(2018) brand awareness berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Konsumen

akan memilih suatu produk yang lebih dikenalnya atau diketahuinya dibandingkan

dengan membeli suatu produk yang belum pernah dikenalnya sama sekali.

Dengan brand awareness (kesadaran merek) yang tinggi, memungkinkan

perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas produk mereka. Oleh sebab itu

meraih kesadaran konsumen merupakan salah satu sasaran pemasaran, untuk

menimbulkan kesadaran merek pada konsumen atau hal-hal yang dapat

merangsang munculnya kesadaran merek tersebut.

Selanjutnya faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah brand

image. Brand image adalah persepsi yang bertahan lama, dibentuk melalui

pengalaman, dan bersifat relatif konsisten (Schifman dan Kanuk, 2014:213).

Melalui citra merek yang kuat, maka pelanggan akan memiliki asumsi positif

terhadap merek dari produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga konsumen

tidak akan ragu untuk membeli produk yang akan ditawarkan perusahaan. Citra

merek menjadi hal yang sangat penting diperhatikan perusahaan, melalui citra

merek yang baik, maka dapat menimbulkan nilai emosional pada diri konsumen,

dimana akan timbulnya perasaan positif pada saat membeli atau menggunakan

suatu merek. Demikian sebaliknya apabila suatu merek memiliki citra yang buruk

maka kemungkinan konsumen tidak membeli sepeda motor merek Scoopy.


5

Brand image berhubungan dengan informasi yang ada dalam ingatan

dengan sesuatu yang berhubungan dengan jasa atau produk tersebut. Penelitian

Cahyani dan Sutrasmawati (2016) bahwa pembeli yang mempunyai brand image

yang tinggi akan menimbulkan keputusan pembelian. Jika sebuah merek sudah

dikenal dalam benak konsumen terhadap sebuah merek untuk membedakannya

dengan merek yang lain sehingga konsumen akan mempersepsikan kualitas yang

tinggi dan merasa puas dengan merek tersebut. Konsumen dalam melakukan

konsumsi baik barang maupun jasa akan menggunakan pengalaman pemakaian

dimasa lalu sebelum mengambil keputusan menggunakannya, jika pengalaman

konsumen pada pembelian sebelumnya adalah positif maka konsumen

mempunyai kecenderungan untuk mengulangi pembelian dengan memilih merek

yang sama pada pembelian berikutnya. Tetapi jika perusahaan tidak dapat

menciptakan keunggulan dari produk yang dihasilkannya maka kemungkinan

konsumen untuk melakukan perpindahan merek.

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis melakukan penelitian

dengan judul "Pengaruh Brand Awareness Dan Brand Image Terhadap

Keputusan Pembelian Pada Sepeda Motor Scoopy Di Kota Banda Aceh".

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebelumnya, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah brand awareness dan brand image secara simultan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian pada Sepeda Motor Scoopy di Kota Banda

Aceh.
6

2. Apakah brand awareness secara parsial berpengaruh terhadap keputusan

pembelian pada Sepeda Motor Scoopy di Kota Banda Aceh.

3. Apakah brand image secara parsial berpengaruh terhadap keputusan

pembelian pada Sepeda Motor Scoopy di Kota Banda Aceh.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah brand awareness dan brand image secara simultan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Sepeda Motor Scoopy di

Kota Banda Aceh.

2. Untuk mengetahui apakah brand awareness secara parsial berpengaruh

terhadap keputusan pembelian pada Sepeda Motor Scoopy di Kota Banda

Aceh.

3. Untuk mengetahui apakah brand image secara parsial berpengaruh terhadap

keputusan pembelian pada Sepeda Motor Scoopy di Kota Banda Aceh.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian sebelumnya, maka manfaat penelitian

adalah:

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan teori

manajemen, khususnya tentang brand awareness, brand image dan

keputusan pembelian konsumen.


7

2. Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan peferensi

tentang brand awareness, brand image dan keputusan pembelian konsumen.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Perusahaan dalam

pengambilan keputusan untuk mengontrol perilaku keputusan pembelian

konsumen sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi brand awareness dan

brand image.

2. Hasil penelitian ini diharapkan juga menjadi bahan referensi pelengkap bagi

penelitian selanjutnya yang meneliti objek-objek penelitian yang sejenis.

Anda mungkin juga menyukai