Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PADA PRODUK SEPEDA MOTOR HONDA


DI CV. BUANA JAYA CEMERLANG BANJAR

Dian Hadiani & Annisa Nurfadilah


Dosen STISIP Bina Putera Banjar

Abstrak
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan
jenis penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi yaitu asosiatif. Metode statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment Method, dibantu dengan
program SPSS 20.0. teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling
sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 81 konsumen. Berdasarkan hasil analisis,
tanggapan responden atas Brand Image di CV Buana Jaya Cemerlang Banjar, diperoleh total
skor 4959 atau 81,22% terletak pada kategori baik dan tanggapan mengenai keputusan
pembelian pada produk Sepeda Motor Honda di CV Buana Jaya Cemerlang Banjar terletak
pada kategori baik, diperoleh koefisien korelasinya sebesar 0,540 berada dalam kategori
sedang dan pengaruh antar variabel adalah 29,16% sisanya sebesar 70,84% merupakan
pengaruh faktor lain yang tidak diteliti diantaranya promosi, kebijakan perusahaan, dan
sebagainya. Uji hipotesis menyatakan terdapat pengaruh signifikan brand image terhadap
keputusan pembelian pada produk Sepeda Motor Honda di CV Buana Jaya Cemerlang Banjar.

Kata Kunci : Brand Image, Keputusan, Pembelian

Abstract
The type of research used in this study is a quantitative approach to the type of research based on the
level of explanation that is associative. Statistical method used in this research is Product Moment
Method correlation, assisted with SPSS 20.0 program. The sampling technique using simple random
sampling so that obtained the number of samples of 81 consumers. Based on the results of the analysis,
respondents of Brand Image in CV Buana Jaya Cemerlang Banjar, obtained a total score of 4959 or
81.22% is located in both categories and responses regarding purchasing decisions on Honda Motorcycle
products in CV Buana Jaya Cemerlang Banjar is located in good category, Obtained the correlation
coefficient of 0,540 is in the medium category and the influence between the variables is 29.16% the
rest of 70.84% is the influence of other factors that are not researched among promotions, company
policies, and so forth. Hypothesis test stated there is significant influence of brand image to purchase
decision on Honda Motorcycle product in CV Buana Jaya Cemerlang Banjar.

Keywords: Brand Image, Decision, Purchase

PENDAHULUAN Malaysia, Thailand, Vietnam,


Persaingan bisnis di tahun 2015 Kamboja, dan negara lainnya bebas
merupakan persaingan bisnis yang untuk memasarkan produknya
semakin mengarah pada persaingan langsung ke Negara Indonesia.Dalam
ketat, karena di tahun ini akan menghadapi persaingan bisnis ini, para
diberlakukannya zona perdagangan pelaku bisnis dituntut untuk harus
bebas ASEAN. Dengan mampu menjaga, merawat dan
diberlakukannya aturan ini, maka membuat pelanggan menggunakan
negara-negara di ASEAN seperti produk atau jasa kita lebih banyak

Jurnal Vo. 1 No. 2 – Februari 2017


[ ISSN: 2528-3928 ] 145
Hlm. 1
Jurnal Vo. 1 No. 2 – Februari 2017
[ ISSN: 2528-3928 ]
dibanding pesaing. Kepuasan Brand image (citra merek)
pelanggan menjadi titik kritis bagi merupakan sebuah gambaran-
perusahaan untuk bisa gambaran, keyakinan, ide, yang
mempertahankan kepemimpinannya dimiliki seseorang terhadap suatu
di pasar. merek, karena itu sikap konsumen
Data yang diperoleh pada tahun terhadap suatu merek sangat
2015 ini menunjukkan, volume ditentukan oleh citra merek produk
penjualan sektor produksi manufaktur tersebut. Semakin baik brand image
terus menurun. Ironinya, penurunan yang melekat pada produk maka
daya serap pasar tersebut tidak hanya konsumen akan semakin tertarik untuk
terjadi untuk satu atau dua bulan saja membeli produk tersebut. Brand image
selama 2015. Tetapi nyaris sepanjang (citra merek)memiliki empat variabel
bulan pada tahun 2015. Salah satu pendukung yaitu asosiasi merek,
sektor yang mengalami penurunan dukungan asosiasi merek, kekuatan
volume penjualan akibat lambannya asosiasi merek dan keunikan asosiasi
belanja pemerintah dan belum jelasnya merek.
arah kebijakan ekonomi nasional Keputusan pembelian
adalah sektor otomotif. Kinerja bisnis konsumen adalah keputusan yang
sektor ini dari waktu ke waktu terus melibatkan persepsi terhadap kualitas,
tertekan. Kondisi itu membuat para nilai dan harga. Konsumen tidak hanya
agen pemegang merek berusaha untuk menggunakan harga sebagai indikator
mempertahankan dan menembus pasar kualitas tetapi juga sebagai indikator
dengan daya serap yang semakin biaya yang dikorbankan dengan produk
terbatas. atau manfaat produk. Di sinilah kita
Dalam persaingan bisnis, setiap melihat sejauh mana mereka dapat
perusahaan harus berusaha menyusun mempengaruhi penilaian konsumen
strategi pemasaran yang dapat dengan Brand Image dari produk
menjangkau pasar sasarannya dengan tersebut.
seefektif mungkin, misalnya, dengan
bauran pemasaran. Salah satu strategi LANDASAN TEORI
bauran pemasaran adalah strategi Brand Image
produk yang dapat dilakukan oleh Citra merek atau brand image
perusahaan salah satunya adalah merupakan hasil dari pandangan atau
dengan menciptakan brand (merek). penelitian konsumen terhadap suatu
Brand suatu produk menjadi salah satu merek baik atau buruk. Hal ini
perhatian dan pertimbangan konsumen berdasarkan pertimbangan atau
dalam memutuskan membeli produk menyeleksi dengan membandingkan
perusahaan. Pilihan konsumen pada perbedaan yang terdapat pada beberapa
suatu merek produk tergantung pada merek, sehingga merek yang
image (citra) yang melekat pada produk penawarannya sesuai dengan
tersebut. Perusahaan harus mampu kebutuhan akan terpilih. Dalam
memberikan yang terbaik yang sesuai sebuah citra merek terkandung
kebutuhan dan keinginan konsumen. beberapa hal yang menjelaskan tentang
Untuk itu, perusahaan harus mampu merek sebagai produk, merek sebagai
membangun image yang lebih baik dari organisasi, merek sebagai simbol. Citra
pesaing tentang produk perusahaan merek juga bisa tercipta dari faktor-
kepada konsumen. faktor lainnya. Citra merek tercipta
bisa dengan waktu yang sangat lama

146
Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Sepeda Motor Honda
di CV. Buana Jaya Cemerlang Banjar
bisa juga dengan waktu yang sangat c. Asosiasi organisasi (organizational
singkat. Hal ini tergantung dengan association).
perusahaan itu sendiri bagaimana cara 2. Dukungan asosiasi merek
membangun citra merek dan Dukungan asosiasi merek
memeliharanya. merupakan respons konsumen
Menurut Rangkuti (2004: 43), terhadap atribut, manfaat serta
“citra merek (brand image) adalah keyakinan dari suatu merek produk
sekumpulan asosiasi merek yang berdasarkan penilaian mereka atas
terbentuk dibenak produk. Atribut disini tidak
konsumen”.Menurut Aaker (dalam berkaitan dengan fungsi produk,
Sangadji dan Sopiah, 2013: 327), “Citra tetapi berkaitan dengan citra merek.
merek adalah seperangkat asosiasi unik Dukungan asosiasi merek tersebut
yang ingin diciptakan atau dipelihara ditunjukan dengan persepsi
oleh pemasar. Asosiasi-asosiasi itu konsumen terhadap produk yang
menyatakan apa sesungguhnya merek dikonsumsi itu baik dan bermanfaat
dan apa yang dijanjikan kepada bagi konsumen.
konsumen”. 3. Kekuatan asosiasi merek
Menurut Sangadji dan Sopiah Setelah mengkonsumsi
(2013: 328) menyebutkan bahwa sebuah produk, konsumen akan
komponen-komponen citra merek mengingat kesan yang ditangkap
adalah: dari produk tersebut. Jika konsumen
1. Asosiasi merek (brand association) telah merasakan manfaatnya,
Menurut Aaker (dalam ingatan konsumen terhadap produk
Sangadji dan Sopiah, 2013: 328), tersebut akan lebih besar dari pada
“Asosiasi merek adalah sekumpulan ketika konsumen belum
entitas yang bisa dihubungkan menggunakannya. Itulah yang
dengan suatu merek”. Lebih lanjut, membuat ingatan konsumen
Aaker (dalam Sangadji dan Sopiah, semakin kuat terhadap asosiasi
2013: 328), mendefinisikan, sebuah merek. Kekuatan asosiasi
“Asosiasi merek sebagai segala hal merek ditunjukan dengan reputasi
yang berkaitan dengan ingatan baik yang dimiliki produk tersebut
mengenai sebuah merek. Asosiasi itu dimata konsumen, produk tersebut
tidak hanya ada namun juga dirasa memiliki manfaat diri dan
mempunyai tingkat kekuatan”. menambah rasa percaya diri
Asosiasi merupakan atribut yang ada konsumen.
didalam merek dan akan lebih besar 4. Keunikan asosasi merek
apabila pelanggan mempunyai Jika sebuah produk
banyak pengalaman berhubungan mempunyai ciri khas yang
dengan merek tersebut. berbagai membedakannya dari produk lain,
asosiasi yang diingat oleh konsumen produk tersebut akan diingat oleh
dapat dirangkai sehingga konsumen. Ingatan konsumen itu
membentuk citra merek (brand akan semakin kuat jika konsumen
image). Asosiasi merek dibentuk oleh telah merasakan manfaat dari
3 hal, yaitu: sebuah produk dan merasa bahwa
a. Nilai yang dirasakan (perceived merek lain tidak akan bisa
value). memuaskan keinginannya tersebut.
b. Kepribadian merek (brand
personality).

147
Jurnal Vo. 1 No. 2 – Februari 2017
[ ISSN: 2528-3928 ]
Dari faktor-faktor ini akan Menurut Setiadi (dikutip oleh
menentukan citra merek. Citra merek Sangadji dan Sopiah, 2013: 121)
yang positif akan dicapai apabila dari mendefinisikan bahwa: “Inti dari
keempat faktor pembentuk citra merek pengambilan keputusan konsumen
ini terdapat keserasian dengan nilai adalah proses pengintegrasian yang
rata-rata. Merek bervariasi dalam hal mengkombinasikan pengetahuan
kekuatan dan nilai yang dimilikinya di untuk mengevaluasi dua perilaku
pasar. Kepemilikan citra dan jenis alternatif atau lebih, dan memilih salah
merek yang kuat memberikan beberapa satu diantaranya. Hasil dari proses
keuntungan bagi suatu bisnis. Citra pengintegrasian itu adalah suatu
merek mampu membedakan suatu pilihan yang disajikan secara kognitif
produk dengan produk pesaing. sebagai keinginan berperilaku”.
Keunggulan bersaing pun tercipta dan Definisi keputusan pembelian
merek yang dikenal konsumen menurut Alma (2013: 97) sebagai
mendorong terjadinya pembelian berikut: “Bila konsumen mengambil
ulang. Sehingga, citra merek yang kuat keputusan, maka ia akan mempunyai
adalah penting dalam keberadaanya. serangkaian keputusan menyangkut
Berbagai strategi pemberian merek produk, merek, kualitas, model, waktu,
dapat dilakukan dalam upaya harga, cara pembayaran, dan
mendukung pembentukan citra merek. sebagainya. Kadang-kadang dalam
Berdasarkan beberapa pendapat pengambilan keputusan ini ada saja
tersebut di atas, dapat disimpulkan pihak lain yang memberi pengaruh
bahwa citra merek (brand image) terakhir, yang harus dipertimbangkan
merupakan asosiasi yang muncul kembali, sehingga dapat merubah
dalam benak konsumen terhadap suatu seketika keputusan semula”.
merek tertentu. Hal ini didasarkan Dari penjelasan di atas dapat
pada pengalaman dan ingatan ditarik kesimpulan bahwa semua
konsumen terhadap suatu merek. perilaku sengaja dilandaskan pada
Merek merupakan sebuah simbol dan keinginan yang dihasilkan ketika
indikator dari kualitas sebuah produk. konsumen secara sadar memilih salah
Oleh karena itu, merek-merek produk satu diantara tindakan alternatif yang
yang sudah lama akan menjadi sebuah ada. Keputusan yang diambil adalah
citra, bahkan simbol status bagi produk keputusan akhir yang merupakan
tersebut yang mampu meningkatkan pemecahan masalah kebutuhannya.
citra pemakainya. Menurut Pride dan Ferrel
(dalam Sangadji dan Sopiah, 2013: 335)
Keputusan Pembelian membagi faktor yang mempengaruhi
Pengambilan keputusan oleh perilaku konsumen dalam keputusan
konsumen didasarkan pada persepsi pembelian ke dalam 3 (tiga) kelompok,
suka atau tidak suka termasuk yaitu:
bermanfaat atau tidak barang yang 1. Faktor pribadi
akan dibelinya. Keputusan pembelian Faktor pribadi merupakan
atau purchase decission menurut Kolter faktor yang unik bagi seseorang.
(2002: 204) adalah “suatu tindakan Berbagai faktor pribadi dapat
konsumen untuk membentuk referensi mempengaruhi keputusan
diantara merek-merek dalam kelompok pembelian. Faktor pribadi
pilihan dan membeli produk yang digolongkan menjadi 3 yaitu:
paling disukai”. a. Faktor demografi

148
Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Sepeda Motor Honda
di CV. Buana Jaya Cemerlang Banjar
b. Faktor situasional METODE PENELITIAN
c. Faktor tingkat keterlibatan Pendekatan penelitian yang
2. Faktor psikologis digunakan dalam penelitian ini adalah
Faktor psikologis yang ada pendekatan kuantitatif. Penelitian ini
pada diri seseorang sebagian menggunakan Skala Likert dengan
menetapkan perilaku orang tersebut lima alternatif jawaban kepada
sehingga mempengaruhi responden dengan menggunakan skala
perilakunya sebagai konsumen. 1 sampai 5 untuk keperluan analisis
Faktor-faktor psikologis meliputi: kuantitatif.
a. Motif Populasi dalam penelitian ini
b. Persepsi adalah pembeli produk Sepeda Motor
c. Kemampuan dan pengetahuan Honda di CV Buana Jaya Cemerlang
d. Sikap Banjar pada tahun 2015 yaitu sebanyak
e. Kepribadian 431 orang (Sumber Kepala
3. Faktor sosial Administrasi CV Buana Jaya
Manusia hidup ditengah- Cemerlang Banjar, 2016). Berdasarkan
tengah masyarakat. Sudah tentu teknik simple random sampling jumlah
manusia akan dipengaruhi oleh sampel yang diteliti dalam penelitian
masyarakat dimana dia hidup. ini adalah sebanyak 81 responden.
Dengan demikian, perilaku Teknik statistik menggunakan Product
konsumen juga akan dipengaruhi Moment Method.
oleh masyarakat atau faktor sosial
yang melingkarinya. Faktor sosial PEMBAHASAN DAN HASIL
tersebut meliputi: Berdasarkan hasil rekapitulasi
a. Peran dan pengaruh keluarga jawaban responden mengenai Brand
b. Kelompok referensi Image(citra merek) di CV Buana Jaya
c. Kelas sosial Cemerlang Banjar diperoleh total skor
d. Budaya dan sub budaya 4959 atau dengan rata-rata 330,6.
Untuk menghitung persentase Brand
Berdasarkan teori tersebut, Image (citra merek):
proses pengambilan keputusan Dari analisis tersebut diperoleh
merupakan proses psikologi dasar yang total skor sebesar 4959 atau sebesar
memainkan peranan penting dalam 81,22% dari kriteria yang ditetapkan.
memahami bagaimana konsumen tanggapan responden atas Brand Image
secara aktual mengambil keputusan (Citra Merek) di CV Buana Jaya
pembelian. Di dalam proses Cemerlang Banjar jika dikonsultasikan
membandingkan ini konsumen dengan persentase penilaian
memerlukan informasi yang jumlah berdasarkan Arikunto (2001: 246)
dan tingkat kepentingannya tergantung terletak pada kategori baik.
dari kebutuhan konsumen serta situasi Berdasarkan skor tertinggi yang ada
yang dihadapinya. Keputusan pada pernyataan “Merek Honda
pembelian akan dilakukan dengan memiliki Reputasi yang baik di mata
menggunakan kaidah saya”. Atas dasar karakteristik baik dari
menyeimbangkan sisi positif dengan bentuk, desain, kualitas, kekuatan
sisi negatif suatu merek ataupun mesin, dan daya konsumsi bahan bakar
mencari solusi terbaik dari perspektif disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen yang setelah dikonsumsi konsumen untuk tetap memilih Sepeda
akan dievaluasi kembali. Motor Honda sebagai kendaraan roda

149
Jurnal Vo. 1 No. 2 – Februari 2017
[ ISSN: 2528-3928 ]
dua sehari-hari mereka. Skor terendah tersebut. Pengalaman tersebut akan
terdapat pada pernyataan “saya menjadi bahan pertimbangan untuk
membeli Sepeda Motor Honda karena pengambilan keputusan pembelian di
dapat memperoleh atribut secara gratis masa depan.
(Helm, Jaket, dll)”. Sesuai dengan hasil Berdasarkan hasil analisis,
observasi, tidak hanya Sepeda Motor artinya hubungan brand image dengan
Honda yang memberikan atribut secara keputusan pembelian pada produk
gratis seperti Helm, Jaket, dll. Semua Sepeda Motor Honda di CV Buana Jaya
merek Sepeda motor pun menyertakan Cemerlang Banjar adalah sebesar 0,540
Helm dan Jaket secara gratis kepada sehingga jika dilihat dari tabel tingkat
konsumennya, hal ini tentu saja tidak koefisien korelasi berada pada kategori
menjadi alasan yang berarti bagi sedang.
konsumen untuk memilih merek Berdasarkan perhitungan
Honda. Koefisien Determinasi Kd = r2 x
Tanggapan responden atas 100%,diperoleh koefisien determinasi
keputusan pembelian pada produk (R-Square) sebesar 0,2916. Artinya
Sepeda Motor Honda di CV Buana Jaya besarnya pengaruh brand image
Cemerlang Banjar jika dikonsultasikan terhadap keputusan pembelian pada
dengan kategori persentase penilaian produk Sepeda Motor Honda di CV
berdasarkan Arikunto (2001: 246) Buana Jaya Cemerlang Banjar adalah
terletak pada kategori baik. 29,16%, sisanya sebesar 70,84%
Berdasarkan hasil analisis, skor merupakan pengaruh faktor lain yang
tertinggi ada pada pernyataan “bagi tidak diteliti misalnya promosi,
saya Honda merupakan merek sepeda kebijakan perusahaan, kualitas
motor terbaik”. Sesuai dengan pelayanan, persaingan dan sebagainya.
kecanggihan teknologi yang digunakan Untuk mengetahui ada tidaknya
dalam memproduksi Sepeda Motor pengaruh variabel bebas terhadap
Honda, menjadikan tingkat variabel terikat dilakukan uji t atau uji
kepercayaan masyarakat terhadap anova. Uji t dilakukan untuk
merek Honda menjadi semakin tinggi, mengetahui pengaruh pelayanan prima
sehingga menjadikan Honda sebagai terhadap ekuitas merek. Dengan
merek sepeda motor terbaik di mata kriteria jika t tabel > t hitung, maka Ho
konsumennya. Berdasarkan skor diterima dan Ha ditolak, dan jika t
terendah ada pada pernyataan “saya tabel < t hitung, maka Ha diterima dan
memakai Sepeda Motor Honda karena Ho ditolak. t tabel dicari pada tahap
atas rekomendasi dari teman saya”. Hal nyata yaitu pada α = 0,10 dan derajat
ini tentunya disesuaikan dengan kebebasan dk = n-2.
pergaulannya sendiri yang Berdasarkan hasil analisis
mengharuskan menggunakan sepeda diperoleh t hitung = 5,697895 dan t
motor merek apa, dan jenis apa. Sesuai tabel diperoleh sebesar = 1,664
dengan grup-grup atau perkumpulan sehingga t hitung > t table (dk=94-2; α=10%)
sebagai identitasnya. berarti Ha diterima dan Ho ditolak
Proses keputusan pembelian artinya bahwa terdapat pengaruh
konsumen bukanlah berakhir dengan signifikan brand image terhadap
pembelian, namun berlanjut hingga keputusan pembelian pada produk
pembelian tersebut menjadi Sepeda Motor Honda di CV Buana Jaya
pengalaman bagi konsumen dalam cemerlang Banjar.
menggunakan produk yang dibeli

150
Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Sepeda Motor Honda
di CV. Buana Jaya Cemerlang Banjar
Berdasarkan hal tersebut sejalan terdapat pengaruh signifikan brand
dengan teori yang dipaparkan dalam image terhadap keputusan
kerangka pemikiran, maupun secara pembelian pada produk Sepeda
aplikasi terdapat pengaruh positif Motor Honda di CV Buana Jaya
brand image terhadap keputusan Cemerlang Banjar.
pembelian pada produk Sepeda Motor
Honda di CV Buana jaya Cemerlang Saran
Banjar. Saran peneliti terhadap
Berdasarkan hasil perhitungan penelitian ini adalah sebagai berikut:
pada tabel coefficients dalam SPSS 20.0, 1. Berdasarkan skor terendah pada
dapat disusun dalam bentuk model variabel brand image di CV Buana
regresi sebagai berikut: Jaya Cemerlang Banjar pada
pernyataan“saya membeli Sepeda
Y = 39,873 + 0,570 X Dimana: Motor Honda karena dapat
Y = Keputusan Pembelian X = Brand memperoleh atribut secara gratis
Image (Helm, Jaket, dll)”. Sebaiknya CV
Buana Jaya Cemerlang Banjar
Penjelasan dari persamaan menawarkan keuntungan lain selain
menunjukkan konstanta sebesar 39,873 hanya helm dan jaket yang memang
Menyatakan bahwa jika tidak ada sepeda motor merek lain pun
perubahan Brand Image (X = 0), maka memberikannya. CV Buana Jaya
keputusan pembelian konsumen Cemerlang Banjar dapat
sebesar 39,873 Satuan. Brand image memberikan hadiah lain misalnya
memiliki nilai positif sebesar 0,570 handphone sebagai cashbackyang
menunjukkan bahwa peningkatan sebetuknya biaya pembelian
brand image sebesar (1%), akan handphone tersebut telah tercover
meningkatkan keputusan pembelian oleh pelanggan itu sendiri.
sebesar 0,570 satuan. Hal ini 2. Berdasarkan skor terendah variabel
menunjukkan semakin baik brand keputusan pembelian pada produk
image (citra merek) maka keputusan Sepeda Motor Honda di CV Buana
pembelian pada produk /sepeda /motor Jaya Cemerlang Banjar pada
Honda di CV Buana Jaya Cemerlang pernyataan “saya memakai Sepeda
Banjar akan semakin meningkat. Motor Honda karena atas
rekomendasi dari teman saya”.
SIMPULAN DAN SARAN Sebaiknya CV Buana Jaya
Simpulan Cemerlang Banjar membina
1. Tanggapan responden mengenai hubungan atau kerjasama dengan
Brand Image di CV Buana Jaya perkumpulan-perkumpulan kaum
Cemerlang banjar terletak pada muda, misalnya mengadakan arisan
kategori baik. motor, dengan tujuan seseorang
2. Tanggapan responden mengenai yang telah mengikuti arisan motor
keputusan pembelian pada produk tersebut akan mempengaruhi
Sepeda Motor Honda di CV Buana teman-teman dan kerabatnya untuk
Jaya Cemerlang Banjar terletak pada ikut berpartisipasi dengan arisan
kategori baik. motor tersebut.
3. Berdasarkan hasil analisis dengan 3. Berdasarkan hasil analisis akan
menggunakan korelasi Product pengaruh brand image terhadap
Momment diperoleh kesimpulan keputusan pembelian pada produk

151
Jurnal Vo. 1 No. 2 – Februari 2017
[ ISSN: 2528-3928 ]
Sepeda Motor Honda di CV Buana Neolaka, Amos. 2014. Metode Penelitian
Jaya Cemerlang Banjar, sebaiknya dan Statistik. Bandung:PT.
CV Buana Jaya Cemerlang Banjar Remaja Rosdakarya.
meningkatkan dukungan asosiasi Oentoro, Deliyanti. 2012. Manajemen
merek untuk mempertahankan Pemasaran Modern. Yogyakarta:
loyalitas pelanggan dengan PT Laksbarg Press.
memberikan atribut demi Rangkuti, Freddy. 2004.Creating
meningkatkan citra merek Honda. Effective Marketing Plan. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
DAFTAR PUSTAKA Sangadji dan Sopiah. 2013. Perilaku
Alma, Buchari. 2013. Management Konsumen. Yogyakarta: Andi
Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Schiffman, Leon, & Kanuk, Leslie
Bandung: Alfabeta. Lazar. 2007. Consumer
Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Behaviour7th. Edition. (Perilaku
Penelitian. Jakarta : PT. Andi Konsumen). Jakarta: PT. Indeks.
Mahasatya Ferrinadewi, Erna. Simamora, Bilson. 2001. Panduan Riset
2008. Merek & Psikologi Konsumen, Perilaku Konsumen. Jakarta : PT.
Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama.
Yogyakarta : Graha Ilmu. -------. 2004. Panduan Riset Perilaku
Kotler dan Amstrong. 2003. Prinsip- Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia
prinsip Marketing, Edisi Ketujuh. Pustaka Utama.
Jakarta: Salemba Empat. Sudjana. 2001. Statistica untuk Ekonomi
Kotler, Philip. 1997. Manajemen dan Niaga 1. Bandung. Tarsito.
Pemasaran, Jilid 2. Jakarta : PT -------. 2005. Metoda Statistica. Bandung.
Prenhallindo. Tarsito.
-------. 2000. Marketing Management, Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
Edition. Prentice.Hall.Inc.New Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Jersey. -------. 2005. Metode Penelitian
-------. 2002. Marketing Management, Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Edition. Prentice.Hall.Inc.New -------. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
Jersey. Bandung : Alfabeta.
-------.2005. Manajemen Pemasaran: -------. 2011. Metode Penelitian
Analisis Perencanaan, Implementasi Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
dan Kontrol, Edisi Milenium. Alfabeta
Jakarta: PT Prenhalindo. -------. 2012. Metode Penelitian Bisnis.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Bandung : Alfabeta.
2006. Marketing Management, Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan
pearson Education Inc. Komunikasi Pemasaran. Bandung:
-------. 2008. Manajemen Pemasaran Jilid PT Remaja Rosdakarya.
1. Jakarta: Erlangga. Swastha, Basu. 2002. Asas-asas
Lamb, Joseph F. Hair, Carl Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Mcdaniel.2001. Pemasaran. Edisi, Swastha, Basu & Irawan. 2008.
Pertama. Jakarta: Salemba Management Pemasaran Modern.
Empat. Yogyakarta: Liberty.
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Alfian Bachriani. 2014. UPI. Skripsi:
Jakarta: Ghalia Indonesia. Pengaruh Citra Merek (Brand
Image) terhadap Pengambilan
Keputusan Pembelian Mobil

152
Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Sepeda Motor Honda
di CV. Buana Jaya Cemerlang Banjar
Toyota Kijang Innova pda PT
Hadji Kalla Cabang Polman.
Intan Nurqolbi. 2015. STISIP Bina
Putera Banjar. Skripsi: Pengaruh
Citra Merek Terhadap Keputusan
Pembelian di Zoya Cabang
Banjar.
Fransisca Paramitasari Musay. 2013.
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya. Skripsi:
Pengaruh Brand Image Terhadap
Keputusn Pembelian (Survey
Pada Konsumen KFC Kawi
Malang).
Nurul Huda. 2012. FE UNHAS. Sripsi:
Pengaruh Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian Motor
Scuter Matic Yamaha Di
Makassar.

153
Jurnal Vo. 1 No. 2 – Februari 2017
[ ISSN: 2528-3928 ]

154

Anda mungkin juga menyukai