Modul 13
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
BAB XIII
PENGARUH MEREK DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
Menurut Kotler (2005), merek dapat memiliki enam level pengertian, yaitu :
1.) Atribut
Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu.
2.) Manfaat
Atribut perlu diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional.
3.) Nilai
Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen.
4.) Budaya
Merek juga mewakili budaya tertentu.
5.) Kepribadian
Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu.
6.) Pemakai
Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk.
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
12.2. Manfaat Merek
Berikut adalah beberapa manfaat merek yang di kemukakan oleh Simamora, Pride
dan Ferrell, serta Rangkuti dalam Sangadji & Sopiah,2013:176 :
a) Bagi Perusahaan :
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
• Merek dapat membantu penjual mengelompokkan pasar ke dalam segmen-
segmen.
• Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya nama yang baik.
b) Bagi distributor :
c) Bagi Konsumen :
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
Merek akan semakin kompeitif jika dapat diposisikan secara tepat. Oleh karena itu,
pemasar perlu mengetahui nilai merek. Nilai merek dapat membentuk kepribadian
merek (brand personality) yang mencerminkan gejolak perubahan selera konsumen
dalam pengonsumsian suatu produk.
3.) Merek harus memiliki konsep yang tepat
Konsep yang baik dapat mengomunikasikan semua elemen nilai merek dan
pemosisian yang tepat sehingga citra merek (brand image) produk dapat
ditingkatkan.
Citra adalah konsep yang mudah dimengerti, tetapi sulit dijelaskan secara
sistematis karena sifatnya abstrak menurut Simamora dalam Sangadji &
Sopiah,2013:326. Kotler dan fox dalam Sutisna (2002) mendefinisikan citra sebagai
jumlah dari gambaran-gambaran, kesan-kesan, dan keyakinan-keyakinan yang
dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Citra terhadap merek berhubungan
dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek.
Rangkuti (2004) mengemukakan bahwa “citra merek adalah sekumpul asosiasi
merek yang terbentuk di benak konsumen.”
Citra merek (brand image) dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang
muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi
tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra
tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketka kita berpikir
mengenai orang lain.
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
Berdasarkan Gambar di atas dapat diketahui bahwa komponen citra merek adalah
jenis-jenis asosiasi merek, dan dukungan, kekuatan dan keunikan asosiasi merek.
Menurut Aaker dalam Simamora (2004), “asosiasi merek adalah sekumpul entitas
yang lebih dihubungkan dengan suatu merek. Lebih lanjut, Aaker dalam Rangkuti
(2004) mendefenisikan asosiasi merek sebagai segala hal yang berkaitan dengan
ingatan mengenai sebuah merek. Asosiasi merupakan atribut yang ada di dalam
merek dan akan lebih besar apabila pelanggan mempunyai banyak pengalaman
berhubungan dengan merek tersebut.
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
Durianto (2004) berpendapat bahwa asosiasi terhadap merek dibentuk oleh tiga
hal, yaitu nilai yang dirasakan (preceived value), kepribadian merek (brand
personality), dan asosiasi organisasi (organizational association).
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
begitu mempertimbangkan harga dalam pengambilan keputusan
pembelian produk.
(3) Kualitas Layanan
Kulaitas layanan sangat tergantung pada tiga hal, yaitu system,tekhnologi
dan manusia. Dimensi kualitas layanan terdiri atas wujud fisikk (tangible),
reliabilitas, daya tanggap (responsiveness), kepastian (assurance), dan
empati.
(4) Faktor emosional
Dimensi emosional dibagi menjadi tiga factor, yaitu estetika, nilai
ekspresif diri (self-expressive value), dan kepribadian merek.
b) Kepribadian merek (brand personality)
Kepribadian merek berhubungan dengan ikatan emosi merek tersebut
dengan manfaat merek itu sendiri sebagai dasar untuk diferensiasi merek
dan hubungan pelanggan.
c) Asosiasi Organisasi (organizational association)
Dalam asosiasi organisasi konsumen akan mengaitkan sebuah produk
dengan perusahaan yang memproduksinya. Asosiasi produk akan menjadi
faktor pentik jika merek yang ada mirip dalam hal atribut dengan merek
lainnya, atau jika organisasi merupakan hal penting untuk dilihat.
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
ditunjukkan dengan reputasi baik yang dimiliki produk tersebut di mata konsumen,
produk tersebut dirasa memiliki manfaat ekspresi diri dan menambah rasa percaya
diri konsumen.
Jika sebuah produk mempunyai ciri khas yang membedakannya dariproduk lain,
produk tersebut akan diingat oleh konsumen. Ingatan konsumen itu akan semakin
kuat jika konsumen sudah merasakan manfaat dari sebuah produk dan merasa
bahwa merek lain tidak akan bisa memuaskan keinginannya tersebut.
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen mengahadapi suatu masalah,
yaitu suatu keadaan di mana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan
dan keadaan yang sebenarnya terjadi.
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan
memilihnya sesuai dengan keinginan konsumen. Pada proses ini konsumen
membandingkan berbagai merek pilihan yang dapat memberikan manfaat
kepadanya serta masalah yang dihadapinya.
5. ) Hasil
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
Faktor pribadi merupakan faktor yang unik bagi seseorang dan dapat
mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor ini dapat digolongkan menjadi 3 hal,
yaitu :
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
a. Faktor Demografi, dengan ciri – ciri individual seperti jenis kelamin, usia, ras,
suku bangsa, pendapatan, siklus, kehidupan keluarga, dan pekerjaan.
b. Faktor Situsional, merupakan keadaan atau kondisi eksternal yang ada ketika
konsumen membuat keputusan pembelian.
d. Sikap, merujuk pada pengetahuan dan perasaan positif atau negatif terhadap
sebuah objek kegiatan tertentu.
Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh masyarakat atau faktor sosial
yang melingkarinya. Faktor sosial tersebut meliputi, peran dan pengaruh keluarga,
kelompok referensi, kelas sosial, serta budaya dan subbudaya.
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
dikenal oleh konsumen sehingga produsen selalu berusaha mempertahankan,
memperbaiki, dan meningkatkan citra merek produknya di mata konsumen.
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
Tujuannya untuk menarik konsumen ke tingkat pengambilan keputusan terbatas
yang lebih terkontrol dan disadari, yang memasukkan merek baru tersebut ke
dalam set yang dipertimbangkan.
inaba.ac.id
Perilaku Konsumen
Modul XIII
memerhatikan informasi yang relevan, dan termotivasi untuk memahaminya.
Pemasar dapat mengambil manfaat dari daya serat informasi konsumen dengan
menyajikan contoh gratis, kupon potongan harga, atau percobaan gratis (bawa
pulang dan coba beberapa hari) untuk membantu konsumen mendapatkan
pengetahuan tentang merek yang mereka tawarkan.
inaba.ac.id