Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS INDONESIA MEMBANGUN

Analisis Laporan Keuangan


Sesi 2

Informasi Akuntansi

Dr. Riyandi Nur Sumawidjaja,SE.,M.M.

inaba.ac.id
INFORMASI AKUNTANSI
1. Akuntansi dan Informasi Akuntansi
Akuntansi bisa didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran,
pencatatan, dan pengkomunikasian informasi ekonomi yang bisa dipakai untuk
penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi
tersebut. Karena biasanya pemakai hanya bisa menampung dan menganalisis
informasi yang terbatas, maka tujuan pelaporan akuntansi adalah membuat
sistem pemrosesan dan komunikasi yang meringkaskan informasi perusahaan
yang sangat banyak kedalam bentuk yang bisa dipahami.
Dengan demikian akuntansi bisa dipahami sebagai penghubung antara
kegiatan ekonomi suatu perusahaan dengan pembuat keputusan. Kebanyakan
pelaporan akuntansi dilakukan oleh perusahaan. Gambar 2.1 menggambarkan
informasi akuntansi yang menghubungkan kegiatan ekonomi perusahaan
dengan pengambil keputusan.

inaba.ac.id
inaba.ac.id
Cabang-cabang Akuntansi
Berkaitan dengan pemakai internal dan eksternal, akuntansi telah berkembang
menjadi dua jenis akuntansi yaitu :
a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
b. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting)
 
Akuntansi keuangan adalah sistem pengakumuliasian, pemrosesan, dan
pengkomunikasian yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan investasi dan kredit oleh pemakai eksternal. Informasi akuntansi
keuangan dikomunikasikan melalui laporan keuangan yang dipublikasikan dan dibatasi
oleh beberapa ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Akuntansi manajemen adalah sistem pengakumulasian, pemrosesan, dan
pengkomunikasian yang didesain untuk informasi pengambilan keputusan oleh
pemakai internal. Akuntansi manajemen dikomunikasikan dengan laporan perusahaan
internal dan tidak dibatasi oleh ketentuan-ketentuan yang membatasi akuntansi
keuangan. Akuntansi manajemen hanya dibatasi oleh manfaat tidaknya informasi yang
dihasilkan dan biaya yang dihabiskan untuk menghasilkan informasi tersebut.
inaba.ac.id
2. Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan pertama adalah informasi yang bermanfaat untuk pengambil keputusan
yaitu tujuan umum adalah sebagai berikut:
Memberi informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditur dan pemakai lainnya,
sekarang atau masa yang akan datang (potensial) untuk membuat keputusan
investasi, pemberian kredit, dan keputusan lain yang serupa yang rasional.
 
Tujuan kedua adalah merupakan tujuan pemakai eksternal yaitu informasi
yang bermanfaat untuk memperkirakan aliran kas untuk pemakai eksternal yaitu :
Memberi informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditur dan pemakai lainnya,
sekarang atau masa yang akan datang (potensial) untuk memperkirakan jumlah
waktu (timing), dan ketidakpastian dari penerimaan kas dari dividen atau bunga
dan dari penjualan, pelunasan surat-surat berharga atau utang pinjaman.

inaba.ac.id
Tujuan Ketiga yang merupakan tujuan perusahaan (lembaga) adalah informasi
yang bermanfaat untuk memperkirakan aliran kas perusahaan yaitu : Memberi
informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditur dan pemakai lainnya untuk
memperkirakan jumlah, waktu (timing), dan ketidak pastian aliran kas masuk bersih
ke perusahaan (lembaga).

Tujuan ke empat yang merupakan tujuan spesifik adalah informasi mengenai


sumber daya ekonomi dan klaim terhadap sumber daya tersebut yaitu merupakan
tujuan yang paling spesifik. Tujuan ini menandakan tipe informasi perusahaan harus
diberikan dalam laporan keuangan.
Tujuan spesifik yang pertama adalah memberi informasi mengenai sumber daya
ekonomi perusahaan dan klaim-klaim atas sumber daya tersebut yang meliputi: utang
dan modal saham. Informasi ini bermanfaat untuk pihak eksternal karena beberapa
alasan:
1) Mengidentifikasikan kelemahan dan kekuatan perusahaan untuk memperkirakan
likuiditas perusahaan.

inaba.ac.id
2) Memberikan basis untuk mengevaluasi prestasi perusahaan selama periode
tertentu.
3) Untuk memberikan indikasi langsung potensi aliran kas sumber daya dan kas yang
diperlukan untuk memenuhi kewajiban perusahaan.
4) Untuk memberikan indikasi dan potensi aliran kas yang merupakan hasil
gabungan dari beberapa sumber daya dalam perusahaan.
Informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan modal saham
perusahaan disajikan dalam neraca. Tujuan spesifik akan memperlihatkan sumber
daya, kewajiban, dan modal saham perusahaan. sumber daya merupakan kekayaan
perusahaan, kewajiban dicerminkan dalam hutang perusahaan, sedangkan modal
saham merupakan klaim sisa aset setelah dikurangi hutang atau kewajiban
perusahaan, neraca menyampaikan informasi ini.
Tujuan spesifik lain (kedua) adalah bahwa laporan keuangan memberikan informasi
mengenai prestasi perusahaan selama periode tertentu untuk membantu pihak
eksternal menentukan harapan (expectation) mengenai prestasi perusahaan pada
masa-masa mendatang

inaba.ac.id
Fokus dari pelaporan keuangan mengenai prestasi perusahaan adalah informasi
mengenai pendapatan perusahaan yang komprehensif dan komponan-komponannya.
Informasi semacam ini bermanfaat karena beberapa alasan:
1) Untuk mengevaluasi prestasi manajemen
2) Memperkirakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba (earning power) atau
jumlah lainnya yang diperkirakan mempengaruhi kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dalam jangka panjang.
3) Memperkirakan pendapatan masa yang akan datang
4) Memperkirakan risiko investasi atau meminjamkan pada perusahaan.
Supaya benar-benar mencerminkan prestasi perusahaan pada periode tertentu,
pengukuran pendapatan harus mempertemukan manfaat dan biaya yang diperoleh pada
suatu periode tertentu, meskipun penerimaan kas atau pengeluaran kas terjadi berlainan
waktunya. Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan akrual. Laporan prestasi juga harus
memasukan manfaat dan biaya nonoperasional yang terjadi pada periode tertentu.
Laporan pendapatan (laba) dan komponen-komponennya disajikan melalui laporan
Laba rugi.

inaba.ac.id
Tujuan spesifik yang terakhir (ketiga) merupakan informasi aliran kas
adalah pelaporan keuangan yang memberi informasi mengenai aliran kas
perusahaan; bagaimana perusahaan menerima kas dan mengeluarkan
kas; mengenai pinjaman dan pelunasan pinjaman, mengenai transaksi
permodalan termasuk dividen yang dibayarkan, dan mengenai faktor-
faktor lain yang bisa mempengaruhi likuiditas perusahaan. Informasi aliran
kas bermanfaat karena beberapa alasan:
1) Memahami operasi perusahaan
2) Mengevaluasi kegiatan investasi dan pendanaan
3) Memperkirakan likuiditas perusahaan
4) Menginterpretasikan lebih lanjut laporan laba rugi.

Laporan aliran kas disajikan melalui Laporan Analisis Aliran Kas.


inaba.ac.id
3. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
Karakteristik kualitatif informasi akuntansi dijelaskan dalam hierarki karakteristik kualitatif
sebagai berikut:
a) Manfaat > biaya
Secara ringkas hierarki yang pertama/teratas dari batasan keberadaan informasi
akuntansi adalah manfaat > biaya (Batasan atas), sedang batas bawahnya nilai Rupiah dari
informasi harus material(cukup besar)
b) Bisa dipahami
Selanjutnya dilihat dari kualitas spesifik pemakai, informasi akuntansi harus bisa dipahami
oleh pemakai yang mempunyai pengetahuan bisnis dan ekonomi yang memadai dan
mempunyai keinginan untuk mempelajari informasi tersebut dengan tingkat usaha yang
memadai pula. Bisa dipahami mengacu kepada pemakai laporan keuangan yang umum.
c) Bermanfaat untuk pengambilan keputusan
Bermanfaat untuk pengambilan keputusan merupakan karakteristik kualitatif
keseluruhan yang digunakan untuk mempertimbangkan kualitas informasi akuntansi.
Manfaat untuk pengambilan keputusan mengacu pada pengambilan keputusan yang umum
dan dalam konteks yang umum pula.

inaba.ac.id
d. Relevan
Kualitas yang pokok spesifik keputusan, maka suatu informasi bisa dikatakan relevan
apabila adanya informasi tersebut bisa membuat perbedaan keputusan yang diambil.
Informasi yang relevan bisa membantu pemakai informasi untuk membentuk harapan
atau kesimpulan mengenai hasil-hasil pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan
datang.
e. Nilai Prediksi dan Umpan Balik
Informasi akuntansi mempunyai nilai prediksi apabila informasi tersebut bisa dipakai
untuk memprediksi lebih akurat berdasarkan informasi masa lalu dan saat sekarang.
Informasi mempunyai kemampuan umpan balik apabila informasi tersebut bisa dipakai
untuk mengkonfirmasikan kesimpulan-kesimpulan tertentu mengenai masa lalu.
f. Tepat Waktu
Tepat waktu diartikan sebagai ketersediaan informasi ke pembuat keputusan sebelum
informasi kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. jika informasi tidak
ada pada waktu dibutuhkan untuk membuat keputusan, maka informasi terdebut tidak
lagi relevan dan tidak mempunyai manfaat untuk pengambilan keputusan.

inaba.ac.id
g. Reliabilitas
Informasi yang reliabel bebas dari bias-bias tertentu bisa mencerminkan apa yang akan diukur
(refresentatif). dengan demikian informasi reliabel harus bisa di verifikasi, netral dan refresentatif
(mewakili apa yang akan diukur). Reliabel tidak berarti pasti atau tepat sekali (precise).
h. Bisa di Verifikasi
Bisa di verifikasi sering juga disebut obyektif. Informasi bisa di verifikasi apabila pengukur
(misal akuntan) bisa sampai pada kesimpulan bersama dengan metode yang dipilih bersih dari
bias-bias tertentu, dan dengan demikian metode tersebut bisa di duplikasi. Verifikasi bermanfaat
untuk mengurangi bias karena pengukuran yang berulang-ulang, dan dengan menggunakan
metode yang sama. Kesalahan baik sengaja dan tidak disengaja akan bisa dikurangi.
i. Refresentatif
Refresentatif merupakan keterkaitan antara pengukuran dan apa yang diukur. Istilah lain yang
sering digunakan yang mempunyai arti yang sama dengan refresentatif adalah valid. Sebagai
contoh perusahaan mencatat sewa dibayar dimuka sebagai aktiva/aset. Aktiva merupakan
sumber daya perusahaan, dan aktiva merupakan ukuran refresentatif sewa dibayar dimuka,
karena sewa dibayar dimuka meningkatkan sumber daya perusahaan meskipun perusahaan
tersebut tidak memiliki aktiva yang disewanya.

inaba.ac.id
j. Kenetralan
Informasi akuntansi akan netral apabila bebas dari bias-bias tertentu yang akan
mempengaruhi hasil ke arah yang tertentu. Tetapi tidak berarti bahwa kenetralan informasi
akuntansi tidak mempunyai pengaruh terhadap perilaku manusia. informasi akuntansi
ditujukan kepada semua pihak dan ditujukan untuk tujuan umum dan bervariasi. Bukan
untuk tujuan yang sempit.

k. Konsisten dan Bisa Diperbandingkan.


Karakteristik kualitatif tambahan dari informasi akuntansi adalah bisa diperbandingkan
(comparability) dan konsisten. Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat apabila informasi
tersebut dibandingkan dengan informasi yang serupa untuk perusahaan lain (intercompany
comparison), atau dengan informasi serupa dari masa lalu perusahaan (intracompany
comparison), kualitas tersebut sering juga disebut sebagai kualitas interaktif. Karena kualitas
tersebut mengkaitkan dua atau lebih informasi akuntansi. Kualitas yang bisa
diperbandingkan membantu pemakai untuk mengidentifikasikan dan menjelaskan
perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan antara dua atau lebih fenomena
ekonomi.

inaba.ac.id
Konsisten berarti kesesuaian antara periode yang satu dengan yang lainnya, dalam hal
prosedur dan kebijakan akuntansi tidak berubah. Konsistensi sebagaimana bisa
dibandingkan, merupakan kualitas yang menyangkut hubungan antar angka, bukannya
kualitas angka itu sendiri. Konsistensi bisa membantu kualitas perbandingan (bisa
dibandingkan). Tanpa konsistensi akan sulit ditentukan apakah perbedaan yang ada
dikarenakan perbedaan ekonomi atau hanya karena perbedaan metode akuntansi. Tapi
kadang-kadang metode akuntansi terpaksa harus dirubah karena kondisi ekonomi yang
berubah. Konsistensi terpaksa harus dikorbankan untuk memperoleh informasi yang lebih
bermanfaat.

l. Material
Informasi akuntansi dikatakan material apabila ketiadaan informasi tersebut atau
penyampaian salah (misstatement) akan mempengaruhi pertimbangan seorang pengambil
keputusan. dengan kata lain informasi harus mengenai jumlah yang cukup besar untuk
membuat perbedaan. Material dan relevan merupakan dua kualitas yang berkaitan. Untuk
bermanfaat informasi akuntansi harus relevan dan cukup material. Informasi akuntansi
tidak akan bermanfaat apabila tidak relevan atau jumlahnya tidak cukup berarti untuk
membuat perbedaan (material)

inaba.ac.id
4 Asumsi Dan Konvensi Dalam Akuntansi
Ada beberapa asumsi dan konvensi dalam akuntansi yang mempunyai pengaruh terhadap
perkembangan akuntansi. Berikut beberapa asumsi dan konvensi dalam akuntansi tersebut :
a. Kesatuan (Entity)
Kebanyakan kegiatan ekonomi dan bisnis dilakukan oleh perusahaan yang merupakan
kesatuan ekonomi tersendiri (economic entity).
b. Kontinuitas/kesinambungan (continuity)
Asumsi kontinuitas sering juga disebut sebagai asumsi going concern assumption. Asumsi
ini mengatakan bahwa perusahaan akan tetap beroperasi pada masa mendatang, kecuali
ada bukti-bukti lain yang bertentangan dengan asumsi tersebut. Asumsi kontinuitas ini
diperlukan oleh akuntansi karena apabila asumsi ini tidak valid, maka beberapa metode
akuntansi tidak bisa dipakai.
c. Periode Waktu
Untuk menentukan prestasi perusahaan dengan lebih akurat, pembatasan waktu
diperlukan. Dengan demikian pendapatan dan biaya kesatuan ekonomi diukur selama waktu
tertentu, misal selama satu tahun.

inaba.ac.id
d. Unit Moneter
Unit moneter dipakai sebagai unit transaksi dalam laporan keuangan. Unit moneter
ini mengikuti unit moneter nasional dimana perusahaan tersebut beroperasi. Asumsi
penting yang mendasari pemakaian unit moneter ini adalah nilai yang stabil. Fluktuasi
nilai unit moneter tersebut bukan merupakan gangguan yang serius terhadap
pelaporan keuangan.
e. Realisasi dan pengakuan
Realisasi berarti proses perubahan (konversi) dari sumber daya non kas menjadi kas
atau hak untuk menjadikan kas (rights to cash). Contoh yang terakhir ini adalah
piutang yang bukan merupakan kas yang bisa ditukar menjadi kas. Pengakuan berarti
proses pencatatan dan pelaporan secara formal suatu item dalam laporan keuangan.
Item yang diakui dituliskan dalam kata dan jumlah (angka).
f. Mempertemukan Pendapatan dengan Biaya (matching) dan pendekatan akrual
Pendekatan akrual bisa diartikan sebagai proses mempertemukan transaksi,
kejadian dan kondisi yang mempunyai konsekuensi kas ke periode dimana hal-hal
tersebut muncul, bukannya pada periode dimana kas diterima atau dikeluarkan.

inaba.ac.id
Prinsip mempertemukan (matching) mengaitkan pendekatan akrual pada
pengakuan pendapatan. Prinsip mempertemukan berarti mempertemu kan
pendapatan dan biaya yang terjadi pada periode terjadinya pendapatan atau biaya
tersebut. Tidak tergantung pada kapan diterima atau dikeluarkannya kas yang
berkaitan dengan pendapatan atau biaya tersebut.
g. Konservatisme
Konservatisme akuntansi menyatakan bahwa apabila ada beberpa alternatif
akuntansi maka alternatif yang seharusnys dipilih adalah alternatif yang paling kecil
kemungkinannya untuk melaporkan aset atau pendapatan lebih besar dari yang
seharusnya (overstate). Konservatisme timbul karena ada kecenderungan dari pihak
manajemen untuk menaikan nilai aset dan pendapatan suatu perusahaan. saat ini
konservatisme dikritik karena konservatisme cenderung melahirkan inkonservatisme
pada periode sesudah konservatisme dilakukan. tindakan untuk menurunkan nilai
aset dengan sengaja, dan menurunkan besarnya pendapatan akan menyebabkan
pendapatan pada periode berikutnya ketika aset dijual akan dilaporkan lebih besar
dari yang seharusnya.

inaba.ac.id
Tujuan pelaporan akuntansi secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

1) Memberi informasi yang bermanfaat kepada pemakai eksternal untuk


memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian kas suatu kesatuan
ekonomi.
2) Memberikan informasi mengenai sumber daya, kewajiban, dan modal
saham kesatuan ekonomi.
3) Memberikan informasi mengenai pendapatan suatu kesatuan ekonomi.
4) Memberikan informasi aliran kas kesatuan ekonomi.
5) Memberi informasi mengenai pelaksanaan kewajiban manajemen
kesatuan usaha untuk melayani pemegang saham.
6) Memberi informasi yang transparan (full disclosure) untuk membantu
pihak eksternal memahami informasi yang diberikan.

inaba.ac.id
Selesai

inaba.ac.id

Anda mungkin juga menyukai