Modul 3
Laporan Keuangan
inaba.ac.id
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
BAB III
LAPORAN KEUANGAN
Laporan Laba-Rugi
Pendapatan
Biaya
Neraca Awal Neraca Akhir
Transaksi awal
Aset kejadian Aset
Utang Utang
Modal Saham Modal Saham
Laporan Aliran Kas
Aktivitas operasi
Aktivitas Investasi
Aktivitas Pendanaan
1
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
Neraca awal dihasilkan pada awal periode. Kemudian transaksi dan kejadian
muncul selama periode tertentu, dan mempngaruhi laporan Laba-rugi dan
lapotran aliran kas. Kemudian kedua laporan tersebut akan berpengaruh
terhadap neraca akhir suatu perusahaan. sutau transaksi melibatkan transfer
yang mempunyai nilai antara perusahaan dengan pihak luar. Event atau kejadian
mempunyai konsekuensi terhadap perusahaan. contoh transaksi adalah
transaksi jual beli perusahaan dengan puhak luar, sedangkan contoh kejadian
adalah penggunaan aset oleh perusahaan, menurunnya nilai atau harga
persediaan.
3.1 Neraca
Salah satu tujuan pelaporan keuangan biasanya dikatakan untuk membantu
investor, kreditur, dan pihak-pihak lain untuk menaksir besar, waktu, serta tingkat
ketidak pastian aliran kas suatu perusahaan atau entitas. Tujuan yang lebih
spesifik adalah untuk memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi,
kewajiban, dan modal sendiri dari suatu entitas atau perusahaan. informasi
tersebut diringkas dalam neraca. Dengan demikian neraca meringkaskan posisi
keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca menampilkan
sumber saya ekonomi (aset), kewajiban ekonomis (utang), modal saham, dan
hubungan antar item tersebut,
Neraca tidak memberikan informasi nilai perusahaan secara langsung, tetapi
informasi tersebut bisa dilihat dengan mempelajari neraca digabung dengan
laporan keuangan lainnya. Secara spesifik, neraca dimaksudkan untuk
membantu pihak eksternal untuk menganalisis:
1) Likuiditas perusahaan
2) Fleksibilitas keuangan
3) Kemampuan operasional
4) Kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.
2
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
1. Pengakuan dalam Neraca
Pengakuan dalam konteks neraca adalah proses pencatatan dan pelaporan
dalam laporan keuangan secara formal. Pengakuan tersebut melibatkan pos-pos
dan angka-angka dengan jumlah totalnya. Supaya bisa diakui, item (yang juga
berarti informasi dalam item tersebut) harus memenuhi:
1) Memenuhi definisi elemen
2) Bisa diukur
3) Relevan
4) Reliabel
Dengan demikian agar memenuhi tujuan neraca yaitu memberi informasi yang
relevan perusahaan harus menentukan apa, bagaimana, dan dimana pelaporan
elemen dalam neraca. Tiga tahap akan dilalui oleh suatu perusahaan:
1) Identifikasi item-item yang memenuhi definisi elemen
2) Pengukuran (penilaian) elemen-elemen tersebut
3) Pelaporan (klasifikasi) dari elemen-elemen tersebut.
Elemen-elemen dalam neraca bisa didefinisikan sebagai kelas atau blok yang
luas yang mencakup item-item yang membentuk elemen tersebut. Blok-blok
tersebut akan membentuk neraca. Masing-masing elemen dalam neraca akan di
diskusikan berikut ini. Elemen-elemen yang akan dibicarakan disini lebih banyak
mengacu ke neraca suatu perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan
(Profit Oriented).
Ada tiga blok atau elemen besar neraca yaitu :
1) Aset (aktiva)
2) Utang (Hutang)
3) Modal
Aset adalah manfaat ekonomis yang akan diterima pada masa yang akan
datang, atau akan dikuasai oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi atau
kejadian. Aset meupakan sumber ekonomi yang akan dipakai perusahaan untuk
menjalankan kegiatannya. Atribut pokok suatu aset adalah kemampuan
memberikan jasa atau manfaat pada perusahaan yang memakai aset tersebut.
3
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
Utang bisa didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul
di masa mendatang dari kewajiban perusahaan sekarang untuk mentransfer aset
atau memberikan jasa ke pihak lain di masa mendatang, sebagai akibat transaksi
atau kejadian di masa lalu. Utang muncul karena penundaan pembayaran untuk
barang dan jasa yang telah diterima perusahaan dan dari dana yang dipinjam.
Utang lainnya muncul akibat dari pengambilan sumber daya ekonomi di muka
sebelum memberikan jasa atau barang ke konsumen. Contoh utang semacam
ini adalah penjualan di bayar dimuka. Utang lainnya muncul karena peraturan
pemerintah misal utang pajak atau pajak yang belum dibayarkan.
Modal saham adalah sisa dari aset suatu bisnis dikurangi dengan utang-
utangnya. Modal saham merupakan bentuk kepemilikan suatu usaha. Modal
saham menduduki urutan sesudah utang dalam hal klaim terhadap aset
perusahaan, dan dengan demikian memiliki klaim terhadap sisa perusahaan.
Dari sudut pandang perusahaan, modal saham perusahaan mencerminkan pihak
yang menanggung risiko pokok perusahaan dan ketidak pastian yang
diakibatkan oleh kegiatan perusahaan, dan memperoleh imbalan sebagai
konsekuensinya. Mosal saham dimulai dari investasi atau penyetoran sejumlah
sumber daya ekonomi, kemudian diperbeharui dengan tambahan investasi, laba
ditahan, dan perubahan-perubahan lain dalam aset dan utang perusahaan.
Agar suatu elemen bisa dilaporkan di dalam neraca, elemen tersebut harus
bisa diukur dengan reliabilitas tertentu dalam unit moneter. Ada beberapa
pengukuran yang bisa dipakai, tetapi elemen neraca kebanyakan diukur dengan
biaya historis (historical cost). Historical cost merupakan harga pertukaran pada
saat pertama kali aset diperoleh atau pertama kali utang muncul. Harga
pertukaran ini akan dicatat terus dalam neraca sampai pertukaran atau transaksi
yang lain muncul. Aset tertentu seperti pabrik, peralatan, bangunan, diukur dan
dialporkan berdasarkan nilai yang telah disesuaikan dengan depresiasi.
Historical cost banyak dipakai dalam pengukuran karena metode ini mempunyai
reliabilitas yang tinggi. Kritik terhadap metode ini adalah jumlah yang dilaporkan
tidak relevan atau tidak serelevan dibanding dengan metode lainnya.
4
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
Historical cost
Historical cost suatu aset merupakan harta pertukaran pada saat dimana aset
pertama kali diperoleh/dibeli.
Current Cost
Current cost suatu aset adalah jumlah kas (atau ekuivalen kas) yang
dibutuhkan pada tanggal neraca untuk memperoleh aset yang sama.
Present Value
Present value suatu aset adalah diskonto atas sejumlah bersih aliran kas
masuk yang diharapkan dikurangi dengan jymlah aliran kas keluar yang
diharapkan, yang berkaitan dengan suatu aset. Pendekatan ini
memperhitungkan nilai waktu uang.
5
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
Alternatif pengukuran yang lain seperti current cost, current market value,
dan present value digunakan pada situasi tertentu untuk elemen-elemen tertentu.
Misal surat berharga yang memiliki tujuan jangka pendek (bukan investasi) akan
dapat dicatat berdasarkan market value. Pengunaan metode pengukuran
tersebut akan tergantung pada trade off antara relevansi dan reliabilitas.
Klasifikasi neraca didasarkan kepada tiga blok besar diatas, yaitu aset, utang
dan modal sendiri. Klasifikasi yang biasa dijumpai untuk perusahaan akan
nampak sebagai berikut ini :
1. Aktiva/aset
a. Aktiva Lancar
b. Investasi jangka Panjang
c. Bangunan, Pabrik dan Peralatan
d. Aktive tidak Berwujud
e. Aktiva Lainnya
2. Utang
a. Utang Lancar
b. Utang Jangka Panjang
c. Utang Lainnya
3. Modal Saham
a. Modal saham Disetor
- Saham Nimonal
- Agio atau Capital Surplus
b. Laba Yang Ditahan
c. Modal Lainnya.
6
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
PT HERO
NERACA
31 Desember 202X
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas 14.300
Surat Berharga 19.700
Piutang Dagang 68.000
Cadangan piutang tidak terbayar ( 3.000)
65.000
Persediaan (lower cost or Market)
Bahan Mentah 32.000
Barang Dalam Proses 49.500
Barang Jadi 66.100
147.000
Item dibayar Dimuka
Asuransi 4.800
Bahan Kantor 2.200
7.000
Total Aktiva Lancar 253.600
7
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
UTANG DAN MODAL SAHAM
Utang Lancar
Utang dagang 87.100
Utang pegawai 3.300
Utang pajak 27.400
Uang muka pelanggan 19.600
Porsi lancar dari utang Jk. Panjang 8.400
Total Utang Lancar 145.800
Utang Jangka Panjang
Obligasi jatuh tempo 202x 90.000
Diskonto obligasi yang belum diamortisasi (8.200)
81.800
Utang bank 52.600
Utang pensiun 34.700
Total Utang Jangka Panjang 169.100
Modal Saham
Modal disetor
Modal saham nominal Rp 5.- (20.000
lembar diotorisasi, 14.300 dikeluarkan) 71.500
Ciptal Surplus 173.900
Total Modal Disetor 245.400
Modal Lainnya
Donasi 12.000
Laba Yang Ditahan 116.200
8
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
9
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
2) Menyajikan hasil dari aktivitas atau kejadian tertentu yang signifikan untuk
memprediksi jumlah, waktu, ketidakpastian aliran kas, dan pendapatan
dimasa mendatang.
3) Memberikan informasi yang bermanfaat untuk menilai ROI suatu
perusahaan.
4) Memberikan umpan balik (feedback) ke pemakai laporan keuangan
sebagai evaluasi prediksi terhadap pendapatan dan komponennya yang
dilakukan sebelumnya.
5) Memberikan informasi untuk membantu menaksir biaya guna menjaga
kemampuan operasional perusahaan.
6) Menyajikan informasi mengenai seberapa efektif manajemen telah
melakukan kewajibannya yang berkaitan dengan penggunaan sumber
daya ekonomi perusahaan.
1. Elemen Laba-Rugi
Supaya bisa dilaporkan dalam laporan laba-rugi, suatu item harus memenuhi
definisi elemen laba-rugi. Elemen laba-rugi merupakan blok-blok besar yang
menbentuk laporan laba rugi, dan mencakup item-item yang lebih kecil yang
membentuk elemen atau blok besar tersebut.
10
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
Ada tiga elemen pokok dalam laporan laba-rugi: (1) pendapatan operasional,
(2) beban operasional, (3) untung atau rugi (gain or Loss). Pendapatan
didefinisikan sebagai aset masuk atau aset yang naik nilainya atau utang yang
semakin berkurang atau kombinasi ketiga hal dimuka, selama periode dimana
perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang atau jasa, atau aktivitas lain
yang merupakan operasi pokok perusahaan. Beban operasional bisa
didefinisikan sebagai aset keluar atau pihak lain memanfaatkan aset perusahaan
atau munculnya utang atau kombinasi antara ketiganya selama periode dimana
perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang, memberikan jasa, atau
melaksanakan aktivitas lain yang merupakan operasi pokok perusahaan.
Isi laporan laba-rugi biasanya mencakup elemen-elemen seperti berikut ini:
1) Pendapatan operasional perusahaan
a. Penjualan (bersih)
b. Harga pokok penjualan
c. Biaya operasional
d. Pendapatan dan biaya lainnya
e. Biaya pajak yang berkaitan dengan operasi perusahaan
2) Hasil dari operasi yang dihentikan
a. Pendapatan (rugi) dari operasi perusahaan yang dihentikan (bersih
pajak)
b. Untung (rugi) yang berkaitan dengan pelepasan lini bisnis yang
dihentikan (bersih pajak)
3) Item-item luar biasa ( bersih pajak pendapatan)
4) Efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi ( bersih pajak pendapatan)
5) Laba bersih
6) Laba perlembar saham
11
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
PT HERO
LAPORAN LABA RUGI
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 202X
12
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
13
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
diatas. Laporan keuangan apabila digunakan bersama laporan lainnya akan
membantu pihak eksternal menganalisis:
1) Kemampuan perusahaan menghasilkan aliran kas masa mendatang yang
positif
2) Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dan membayar
dividen
3) Kebutuhan perusahaan akan pendanaan eksternal
4) Alasan terjadinya perbedaan-perbedaan antara laba bersih perusahaan
dengan penerimaan dan pengeluaran kas nya
5) Aspek kas dan non kas dari transaksi investasi dan pendanaan selama
periode tertentu.
Laporan aliran kas bertujuan untuk melihat efek kas dari kegiatan operasi,
investasi dan pendanaan. Aktivitas operasi meliputi semua transaksi dan
kejadian lain yang bukan merupakan kegiatan investasi atau pendanaan. Ini
termasuk transaksi yang melibatkan produksi, penjualan, penyerahan barang,
atau penyerahan jasa.
Aktivitas investasi meliputi pemberian kredit, pembelian atau penjualan
investasi jangka panjang seperti pabrik dan peralatan. Aktivitas pendanaan
meliputi transaksi untuk memperoleh dana dan distribusi return ke pemberi dan
dan pelunasan utang.
Ada dua metode penyusunan laporan aliran kas, yakni metode langsung dan
metode tidak langsung. Metode yang biasanya digunakan adalah metode tidak
langsung. Dalam metode ini laba bersih ditaruh pada baris pertama, kemudian
penyesuaian dilakukan terhadap laba bersih sebagai berikut:
1) Untuk menghilangkan sejumlah tertentu (seperti depresiasi) yang
dimasukan dalam laba bersih tetapi tidak melibatkan aliran kas masuk
atau keluar dari aktivitas operasi.
14
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
2) Untuk memasukan perubahan-perubahan dalam aktiva lancar (selain
kas) dan utang lancar yang berkaitan dengan siklus operasi perusahaan
yang mempengaruhi aliran kas yang berbeda dengan laba bersih.
Aliran kas untuk aktivitas investasi yang sering diklasifikasikan sebagai berikut
ini:
1) Penerimaan kas dari penjualan investasi pada saham dan obligasi
2) Penerimaan kas dar penjualan bangunan, pabrik, dan peralatan
3) Pembayaran untuk investasi pada surat berharga (saham atau obligasi)
4) Pembayaran untuk pembelian bangunan, pabrik dan peralatan
Berkut cotoh laporan aliran kas yang disusun berdasarkan metode tidak
langsung.
15
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
PT HERO
LAPORAN ALIRAN KAS
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 202X
16
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
17
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
gambaran yang lebih lengkap mengenai perusahaan serta prospek dan
risikonya.
Referensi :
Hanafi dan Halim (2016). Analisis Laporan Keuangan, edisi ke 5, UPP STIM
YKPN, Yogyakarta
18