Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Modul 3

Laporan Keuangan

Dr. Riyandi Nur Sumawidjaja,SE.,M.M.

inaba.ac.id
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3

BAB III
LAPORAN KEUANGAN

Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh


laporan keuangan perusahaan. laporan keuangan perusahaan merupakan salah
satu sumber informasi yang penting di samping informasi lain seperti informasi
industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen
dan lainnya. Ada tiga macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan yaitu:
1. Neraca
2. Laporan Laba-Rugi
3. Laporan aliran kas
Disamping ketiga laporan pokok tersebut, dihasilkan laporan pendukung
seperti laporan laba ditahan, perubahan modal sendiri, dan diskusi-diskusi dari
pihak manajemen.
Hubungan antara ketiga macam laporan keuangan pokok tersebut dapat
dilihat berikut ini:

Hubungan antar Laporan Keuangan

Laporan Laba-Rugi

 Pendapatan
 Biaya
Neraca Awal Neraca Akhir
Transaksi awal
 Aset kejadian  Aset
 Utang  Utang
 Modal Saham  Modal Saham
Laporan Aliran Kas

 Aktivitas operasi
 Aktivitas Investasi
 Aktivitas Pendanaan

1
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
Neraca awal dihasilkan pada awal periode. Kemudian transaksi dan kejadian
muncul selama periode tertentu, dan mempngaruhi laporan Laba-rugi dan
lapotran aliran kas. Kemudian kedua laporan tersebut akan berpengaruh
terhadap neraca akhir suatu perusahaan. sutau transaksi melibatkan transfer
yang mempunyai nilai antara perusahaan dengan pihak luar. Event atau kejadian
mempunyai konsekuensi terhadap perusahaan. contoh transaksi adalah
transaksi jual beli perusahaan dengan puhak luar, sedangkan contoh kejadian
adalah penggunaan aset oleh perusahaan, menurunnya nilai atau harga
persediaan.

3.1 Neraca
Salah satu tujuan pelaporan keuangan biasanya dikatakan untuk membantu
investor, kreditur, dan pihak-pihak lain untuk menaksir besar, waktu, serta tingkat
ketidak pastian aliran kas suatu perusahaan atau entitas. Tujuan yang lebih
spesifik adalah untuk memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi,
kewajiban, dan modal sendiri dari suatu entitas atau perusahaan. informasi
tersebut diringkas dalam neraca. Dengan demikian neraca meringkaskan posisi
keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca menampilkan
sumber saya ekonomi (aset), kewajiban ekonomis (utang), modal saham, dan
hubungan antar item tersebut,
Neraca tidak memberikan informasi nilai perusahaan secara langsung, tetapi
informasi tersebut bisa dilihat dengan mempelajari neraca digabung dengan
laporan keuangan lainnya. Secara spesifik, neraca dimaksudkan untuk
membantu pihak eksternal untuk menganalisis:
1) Likuiditas perusahaan
2) Fleksibilitas keuangan
3) Kemampuan operasional
4) Kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.

2
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
1. Pengakuan dalam Neraca
Pengakuan dalam konteks neraca adalah proses pencatatan dan pelaporan
dalam laporan keuangan secara formal. Pengakuan tersebut melibatkan pos-pos
dan angka-angka dengan jumlah totalnya. Supaya bisa diakui, item (yang juga
berarti informasi dalam item tersebut) harus memenuhi:
1) Memenuhi definisi elemen
2) Bisa diukur
3) Relevan
4) Reliabel
Dengan demikian agar memenuhi tujuan neraca yaitu memberi informasi yang
relevan perusahaan harus menentukan apa, bagaimana, dan dimana pelaporan
elemen dalam neraca. Tiga tahap akan dilalui oleh suatu perusahaan:
1) Identifikasi item-item yang memenuhi definisi elemen
2) Pengukuran (penilaian) elemen-elemen tersebut
3) Pelaporan (klasifikasi) dari elemen-elemen tersebut.
Elemen-elemen dalam neraca bisa didefinisikan sebagai kelas atau blok yang
luas yang mencakup item-item yang membentuk elemen tersebut. Blok-blok
tersebut akan membentuk neraca. Masing-masing elemen dalam neraca akan di
diskusikan berikut ini. Elemen-elemen yang akan dibicarakan disini lebih banyak
mengacu ke neraca suatu perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan
(Profit Oriented).
Ada tiga blok atau elemen besar neraca yaitu :
1) Aset (aktiva)
2) Utang (Hutang)
3) Modal
Aset adalah manfaat ekonomis yang akan diterima pada masa yang akan
datang, atau akan dikuasai oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi atau
kejadian. Aset meupakan sumber ekonomi yang akan dipakai perusahaan untuk
menjalankan kegiatannya. Atribut pokok suatu aset adalah kemampuan
memberikan jasa atau manfaat pada perusahaan yang memakai aset tersebut.

3
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
Utang bisa didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul
di masa mendatang dari kewajiban perusahaan sekarang untuk mentransfer aset
atau memberikan jasa ke pihak lain di masa mendatang, sebagai akibat transaksi
atau kejadian di masa lalu. Utang muncul karena penundaan pembayaran untuk
barang dan jasa yang telah diterima perusahaan dan dari dana yang dipinjam.
Utang lainnya muncul akibat dari pengambilan sumber daya ekonomi di muka
sebelum memberikan jasa atau barang ke konsumen. Contoh utang semacam
ini adalah penjualan di bayar dimuka. Utang lainnya muncul karena peraturan
pemerintah misal utang pajak atau pajak yang belum dibayarkan.
Modal saham adalah sisa dari aset suatu bisnis dikurangi dengan utang-
utangnya. Modal saham merupakan bentuk kepemilikan suatu usaha. Modal
saham menduduki urutan sesudah utang dalam hal klaim terhadap aset
perusahaan, dan dengan demikian memiliki klaim terhadap sisa perusahaan.
Dari sudut pandang perusahaan, modal saham perusahaan mencerminkan pihak
yang menanggung risiko pokok perusahaan dan ketidak pastian yang
diakibatkan oleh kegiatan perusahaan, dan memperoleh imbalan sebagai
konsekuensinya. Mosal saham dimulai dari investasi atau penyetoran sejumlah
sumber daya ekonomi, kemudian diperbeharui dengan tambahan investasi, laba
ditahan, dan perubahan-perubahan lain dalam aset dan utang perusahaan.
Agar suatu elemen bisa dilaporkan di dalam neraca, elemen tersebut harus
bisa diukur dengan reliabilitas tertentu dalam unit moneter. Ada beberapa
pengukuran yang bisa dipakai, tetapi elemen neraca kebanyakan diukur dengan
biaya historis (historical cost). Historical cost merupakan harga pertukaran pada
saat pertama kali aset diperoleh atau pertama kali utang muncul. Harga
pertukaran ini akan dicatat terus dalam neraca sampai pertukaran atau transaksi
yang lain muncul. Aset tertentu seperti pabrik, peralatan, bangunan, diukur dan
dialporkan berdasarkan nilai yang telah disesuaikan dengan depresiasi.
Historical cost banyak dipakai dalam pengukuran karena metode ini mempunyai
reliabilitas yang tinggi. Kritik terhadap metode ini adalah jumlah yang dilaporkan
tidak relevan atau tidak serelevan dibanding dengan metode lainnya.

4
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
Historical cost
Historical cost suatu aset merupakan harta pertukaran pada saat dimana aset
pertama kali diperoleh/dibeli.

Current Cost
Current cost suatu aset adalah jumlah kas (atau ekuivalen kas) yang
dibutuhkan pada tanggal neraca untuk memperoleh aset yang sama.

Current Exit Value


Current exit value atau sering juga disebut sebagai current market value suatu
aset adalah jumlah kas (atau ekuivalen kas) yang akan diperoleh pada tanggal
neraca dengan menjual aset, dalam kondisinya yang sekarang, dalam proses
likuidasi yang teratur/wajar. Contoh likuidasi yang tidak wajar adalah apabila
suatu aset dijual obral.

Net Realizable Value


Net Realizable Value suatu aset adalah jumlah kas (ekuivalen kas) dimana
suatu aset diharapkan bisa ditukar dalam operasi normal perusahaan, dikurangi
biaya-biaya yang berkaitan dengan transaksi pertukaran tadi (seperti biaya
pengumpulan, biaya pelepasan aset).
Net Realizable Value berbeda dengan current exit value karena Net
Realizable Value merupakan nilai masa mendatang dan barangkali pada kondisi
berbeda.

Present Value
Present value suatu aset adalah diskonto atas sejumlah bersih aliran kas
masuk yang diharapkan dikurangi dengan jymlah aliran kas keluar yang
diharapkan, yang berkaitan dengan suatu aset. Pendekatan ini
memperhitungkan nilai waktu uang.

5
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
Alternatif pengukuran yang lain seperti current cost, current market value,
dan present value digunakan pada situasi tertentu untuk elemen-elemen tertentu.
Misal surat berharga yang memiliki tujuan jangka pendek (bukan investasi) akan
dapat dicatat berdasarkan market value. Pengunaan metode pengukuran
tersebut akan tergantung pada trade off antara relevansi dan reliabilitas.
Klasifikasi neraca didasarkan kepada tiga blok besar diatas, yaitu aset, utang
dan modal sendiri. Klasifikasi yang biasa dijumpai untuk perusahaan akan
nampak sebagai berikut ini :
1. Aktiva/aset
a. Aktiva Lancar
b. Investasi jangka Panjang
c. Bangunan, Pabrik dan Peralatan
d. Aktive tidak Berwujud
e. Aktiva Lainnya
2. Utang
a. Utang Lancar
b. Utang Jangka Panjang
c. Utang Lainnya
3. Modal Saham
a. Modal saham Disetor
- Saham Nimonal
- Agio atau Capital Surplus
b. Laba Yang Ditahan
c. Modal Lainnya.

Berikut ini contoh suatu perusahaan.

6
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
PT HERO
NERACA
31 Desember 202X
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas 14.300
Surat Berharga 19.700
Piutang Dagang 68.000
Cadangan piutang tidak terbayar ( 3.000)
65.000
Persediaan (lower cost or Market)
Bahan Mentah 32.000
Barang Dalam Proses 49.500
Barang Jadi 66.100
147.000
Item dibayar Dimuka
Asuransi 4.800
Bahan Kantor 2.200
7.000
Total Aktiva Lancar 253.600

Investasi Jangka Panjang


Pada PT ABC 17.000
Dana untuk Pelunasan Obligasi 17.400
34.400
Kos Ak. Dep. Bersih
Bangunan 36.000 - 36.000
Pabrik 428.000 207.000 221.000
Peralatan 192.000 63.700 128.300
656.000 270.700 385.300
Total Aktiva Tetap 385.300
Aktiva tidak Berwujud
Merek dagang 12.600
Paten 16.900
Total Aktiva Tidak Berwujud 29.500
Total Aktiva 702.800

7
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
UTANG DAN MODAL SAHAM

Utang Lancar
Utang dagang 87.100
Utang pegawai 3.300
Utang pajak 27.400
Uang muka pelanggan 19.600
Porsi lancar dari utang Jk. Panjang 8.400
Total Utang Lancar 145.800
Utang Jangka Panjang
Obligasi jatuh tempo 202x 90.000
Diskonto obligasi yang belum diamortisasi (8.200)
81.800
Utang bank 52.600
Utang pensiun 34.700
Total Utang Jangka Panjang 169.100

Utang Lainnya 14.300


Total Utang 329.200

Modal Saham
Modal disetor
Modal saham nominal Rp 5.- (20.000
lembar diotorisasi, 14.300 dikeluarkan) 71.500
Ciptal Surplus 173.900
Total Modal Disetor 245.400
Modal Lainnya
Donasi 12.000
Laba Yang Ditahan 116.200

Total Modal Saham 373.600

Total utang dan modal saham 702.800

Laporan pendukung lainnya bisa dilaporkan secara terpisah. Laporan


tersebut antara lain laporan perubahan modal saham, laporan detail komposisi
utang jangka panjang, laporan harga pokok penjualan, dan lainnya.

8
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3

3.2 Laporan Laba-Rugi


Laporan laba rugi meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan selama
periode akuntansi tertentu. Laporan ini sering dipandang sebagai laporan
akuntansi paling penting dalam laporan tahunan. Kegiatan perusahaan selama
periode tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional, disamping aktivitas-
aktivitas yang sifatnya tidak rutin dan jarang muncul. Disamping itu perusahaan
mungkin memutuskan untuk menghentikan lini bisnis tertentu, melakukan
perubahan metode akuntansi, melaporkan item-item luar biasa. Aktivitas-
aktivitas ini perlu dilaporkan dengan semestinya agar pembaca laporan
keuangan memperoleh informasi yang relevan.
Laporan keuangan diharapkan bisa memberikan informasi yang berkaitan
dengan tingkat keuntungan (Return on Investment), risiko, fleksibilitas keuangan,
dan kemampuan operasional perusahaan. ROI merupakan ukuran keseluruhan
prestasi keuangan. Investor menanamkan uang dengan harapan akan
memperoleh return atas investasi tersebut disamping menjaga investasinya agat
tidak berkurang nilainya. Risiko berkaitan dengan ketidakpastian hasil yang akan
diperoleh perusahaan pada masa yang mendatang. Fleksibilitas keuangan
adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan terhadap kesempatan
atau kebutuhan tidak seperti apa yang diharapkan. fleksibilitas keuangan
mencerminkan kemampuan perusahaan menyesuaikan operasi terhadap
kenaikan aliran kas operasional, dan kemampuan menjual aset tanpa
mengganggu jalannya operasi perusahaan. kemampuan operasional mengacu
pada kemampuan perusahaan menjaga aktivitas perusahaan berdasarkan
tingkat kegiatan tertentu, misal menjaga jumlah penjualan yang dihasilkan, atau
menjaga kapasitas yang digunakan.
Secara umum sumbangam laporan keuangan dalam hal penyampaian
informasi bisa ditingkatkan apabila laporan keuangan :
1) Memberikan informasi mengenai prestasi operasional perusahaan
terpisah dari aspek lain yang berkaitan dengan prestasi perusahaan.

9
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
2) Menyajikan hasil dari aktivitas atau kejadian tertentu yang signifikan untuk
memprediksi jumlah, waktu, ketidakpastian aliran kas, dan pendapatan
dimasa mendatang.
3) Memberikan informasi yang bermanfaat untuk menilai ROI suatu
perusahaan.
4) Memberikan umpan balik (feedback) ke pemakai laporan keuangan
sebagai evaluasi prediksi terhadap pendapatan dan komponennya yang
dilakukan sebelumnya.
5) Memberikan informasi untuk membantu menaksir biaya guna menjaga
kemampuan operasional perusahaan.
6) Menyajikan informasi mengenai seberapa efektif manajemen telah
melakukan kewajibannya yang berkaitan dengan penggunaan sumber
daya ekonomi perusahaan.

Nampaknya komponen dari laba bersih lebih penting dibandingkan dengan


jumlah total laba bersih sebagai bahan informasi untuk tujuan analisis seperti
yang disebutkan di muka. Konsekuensinya komponen dari laba bersih
seharusnya dilaporkan secara terpisah, apalagi apabila komponen tersebut
cukup signifikan untuk menaksir pendapatan atau laba perusahaan pada masa
mendatang. Komponen laba dari laba operasional, operasi yang dihentikan, item-
item luar biasa seharusnya dilaporkan secara terpisah. Begitu juga akan lebih
baik apabila ada informasi yang terpisah untuk setiap segmen geografis, dan
bidang industri untuk perusahaan yang bergerak pada banyak bidang industri.

1. Elemen Laba-Rugi
Supaya bisa dilaporkan dalam laporan laba-rugi, suatu item harus memenuhi
definisi elemen laba-rugi. Elemen laba-rugi merupakan blok-blok besar yang
menbentuk laporan laba rugi, dan mencakup item-item yang lebih kecil yang
membentuk elemen atau blok besar tersebut.

10
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
Ada tiga elemen pokok dalam laporan laba-rugi: (1) pendapatan operasional,
(2) beban operasional, (3) untung atau rugi (gain or Loss). Pendapatan
didefinisikan sebagai aset masuk atau aset yang naik nilainya atau utang yang
semakin berkurang atau kombinasi ketiga hal dimuka, selama periode dimana
perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang atau jasa, atau aktivitas lain
yang merupakan operasi pokok perusahaan. Beban operasional bisa
didefinisikan sebagai aset keluar atau pihak lain memanfaatkan aset perusahaan
atau munculnya utang atau kombinasi antara ketiganya selama periode dimana
perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang, memberikan jasa, atau
melaksanakan aktivitas lain yang merupakan operasi pokok perusahaan.
Isi laporan laba-rugi biasanya mencakup elemen-elemen seperti berikut ini:
1) Pendapatan operasional perusahaan
a. Penjualan (bersih)
b. Harga pokok penjualan
c. Biaya operasional
d. Pendapatan dan biaya lainnya
e. Biaya pajak yang berkaitan dengan operasi perusahaan
2) Hasil dari operasi yang dihentikan
a. Pendapatan (rugi) dari operasi perusahaan yang dihentikan (bersih
pajak)
b. Untung (rugi) yang berkaitan dengan pelepasan lini bisnis yang
dihentikan (bersih pajak)
3) Item-item luar biasa ( bersih pajak pendapatan)
4) Efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi ( bersih pajak pendapatan)
5) Laba bersih
6) Laba perlembar saham

Berikut ini contoh Laporan Laba-Rugi

11
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
PT HERO
LAPORAN LABA RUGI
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 202X

Pendapatan Penjualan 150.000


Dikurangi Retur Penjualan 4.000
Potongan Penjualan 2.300 (6.300)
Penjualan Bersih 143.700
Pendapatan Bunga 1.800
Pendapatan Dividen 600
Total Pendapatan 146.100
Beban Operasional
Harga Pokok Penjualan 86.000
Biaya Penjualan 10.200
Biaya Administrasi & Umum 16.000
Biaya Depresiasi 7.800
Rugi Penjualan Aset 4.000
Biaya Bunga 2.100
Pajak Pendapatan 6.000
Total Beban Operasional (132.100)
Laba Operasional 14.000
Hasil Operasi Yang Dihentikan
Pendapatan dari lini bisnis yang
Dihentikan (Bersih Pajak 1.950) 4.550
Rugi penghapusan lini bisnis
(bersih pajak 3.150) (7.350)
(2.800)
Pendapatan sebelum item-item luar biasa 11.200
Rugi karena gudang terbakar (1.750)
Efek kumulatif perubahan metode depresiasi
(bersih Pajak 600) 1.400 (350)

Laba Bersih 10.850

12
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3

Laba per lembar saham

Komponen Laba Laba Perlembar saham (5.000 lb)

Laba Operasional (14.000/5.000 lbr) 2,80


Hasil dari operasi yang dihentikan (0,56)
Item luar biasa (0,35)
Efek kumulatif perubahan metode akuntansi 0,28
Laba Bersih (10.850/5.000 lbr) 2,17

3.3 Laporan Aliran Kas


Secara tradisional perusahaan hanya menerbitkan laporan Neraca dan
Laporan Laba-Rugi. Timbul pertanyaa bagaimana aliran kas masuk dan kas
keluar perusahaan, bagaimana perusahaan membiayai ekspansinya, dan apa
yang terjadi dengan uang yang masuk dari emisi saham baru?. Sayangnya
pertanyaan semacam itu tidak bisa terjawab langsung oleh neraca dan laporan
laba-rugi. Laporan aliran kas dimaksudkan untuk mengisi gap informasi
semacam di atas. Tujuan pokok laporan aliran kas adalah untuk memberikan
informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama
periode tertentu. Tujuan kedua laporan aliran kas adalah untuk memberikan
informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi
perusahaan selama periode tertentu.
Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
mengenai aliran dana perusahaan. laporan aliran kas akan bermanfaat untuk
mencapai tujuan ini. Lebih jauh lagi laporan keuangan diharapkan bisa
memberikan informasi mengenai likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan
perusahaan, dan kemampuan operasional perusahaan. laporan aliran kas
bermanfaat karena bisa memberikan informasi yang bisa memenuhi tujuan

13
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
diatas. Laporan keuangan apabila digunakan bersama laporan lainnya akan
membantu pihak eksternal menganalisis:
1) Kemampuan perusahaan menghasilkan aliran kas masa mendatang yang
positif
2) Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dan membayar
dividen
3) Kebutuhan perusahaan akan pendanaan eksternal
4) Alasan terjadinya perbedaan-perbedaan antara laba bersih perusahaan
dengan penerimaan dan pengeluaran kas nya
5) Aspek kas dan non kas dari transaksi investasi dan pendanaan selama
periode tertentu.

Laporan aliran kas bertujuan untuk melihat efek kas dari kegiatan operasi,
investasi dan pendanaan. Aktivitas operasi meliputi semua transaksi dan
kejadian lain yang bukan merupakan kegiatan investasi atau pendanaan. Ini
termasuk transaksi yang melibatkan produksi, penjualan, penyerahan barang,
atau penyerahan jasa.
Aktivitas investasi meliputi pemberian kredit, pembelian atau penjualan
investasi jangka panjang seperti pabrik dan peralatan. Aktivitas pendanaan
meliputi transaksi untuk memperoleh dana dan distribusi return ke pemberi dan
dan pelunasan utang.
Ada dua metode penyusunan laporan aliran kas, yakni metode langsung dan
metode tidak langsung. Metode yang biasanya digunakan adalah metode tidak
langsung. Dalam metode ini laba bersih ditaruh pada baris pertama, kemudian
penyesuaian dilakukan terhadap laba bersih sebagai berikut:
1) Untuk menghilangkan sejumlah tertentu (seperti depresiasi) yang
dimasukan dalam laba bersih tetapi tidak melibatkan aliran kas masuk
atau keluar dari aktivitas operasi.

14
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
2) Untuk memasukan perubahan-perubahan dalam aktiva lancar (selain
kas) dan utang lancar yang berkaitan dengan siklus operasi perusahaan
yang mempengaruhi aliran kas yang berbeda dengan laba bersih.
Aliran kas untuk aktivitas investasi yang sering diklasifikasikan sebagai berikut
ini:
1) Penerimaan kas dari penjualan investasi pada saham dan obligasi
2) Penerimaan kas dar penjualan bangunan, pabrik, dan peralatan
3) Pembayaran untuk investasi pada surat berharga (saham atau obligasi)
4) Pembayaran untuk pembelian bangunan, pabrik dan peralatan

Aliran kas yang sering dimasukan ke dalam kegiatan pendanaan sering


diklasifikasikan sebagai berikut ini:
1) Penerimaan dari emisi surat berharga (saham, obligasi)
2) Pembayaran dividen
3) Pelunasan utang atau obligasi
4) Pembayaran untuk membeli saham kembali (treasury stock)

Aktivitas kas yang sering dimasukan dalam operasi adalah:


Aliran kas masuk operasi
1) Pengumpulan dari pelanggan
2) Bunga atau dividen yang dikumpulkan
Aliran kas keluar operasi
1) Pembayaran ke pemasok (supplier) atau karyawan
2) Pembayaran bunga
3) Pembayaran pajak pendapatan

Berkut cotoh laporan aliran kas yang disusun berdasarkan metode tidak
langsung.

15
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3

PT HERO
LAPORAN ALIRAN KAS
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 202X

Aliran kas bersih dari Operasi


Laba Bersih 62.500
Penyesuaian untuk perbedaan antara pendapatan
Dan aliran kas dari operasi
(+) Biaya Depresiasi 13.600
Biaya Amortisasi 2.000
Amortisasi diskonto obligasi 1.100
Penurunan pada item dibayar di muka 400
Kenaikan utang pegawai 700
Kenaikan utang pajak pendapatan 2.200
Kenaikan pajak ditunda 900

(-) Kenaikan dalam piutang dagang (bersih) (1.800)


Kenaikan dalam persediaan (7.300)
Penurunan dalam utang dagang (3.900)

Aliran kas dari operasi 70.400

Aliran kas dari aktivitas investasi


Pembelian bangunan (73.900)
Pengeluaran investasi obligas (10.000)
Penerimaan dari penjualan tanah 5.000
Aliran kas dari investasi (78.900)

Aliran kas dari pendanaan


Pembayaran dividen (11.200)
Penerimaan dari emisi saham baru 23.000
Aliran kas dari pendanaan 11.800

Kenaikan (peurunan) kas 3.300


Kas 1 januari 202X 11.000

Kas 31 Desember 202X 14.300

16
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3

Disamping laporan keuangan seperti dijelaskan di awal, tambahan informasi


diluar laporan keuangan juga perlu dipelajari supaya diperoleh informasi yang
lebih lengkap. Informasi tersebut dilaporkan dalam lampiran. Beberapa hal yang
dilaporkan di luar laporan keuangan adalah :
1) Ringkasan prinsip dan metode akuntansi yang dipakai
2) Aset dan utang yang belum pasti
Beberpa rekening menunjukan nilai yang belum pasti. Sebagai contoh
adalah piutang dagang. Apabila jumlah piutang tidak terbayar bisa ditaksir
dengan cukup akurat dan mempunyai kemungkinan tinggi utnuk terjadi,
penyesuaian perlu dibuat dengan membuat cadangan piutang tidak
terbayar. Apabila jumlahnya sulit untuk ditaksir, informasi ketidak pastian
tersebut tetap harus dilaporkan. Sebagai contoh kalau perusahaan
menghadapi tuntutan hukum, peristiwa tersebut perlu disertakan dalam
laporan keuangan di catatan atau lampiran laporan keuangan.
3) Peristiwa kemudian
Peristiwa kemudian yang dimaksud disini adalah kejadian yang muncul
antara tanggal laporan keuanagn dan tanggal dikeluarkannya laporan
keuangan. Jika kejadian tersebut cukup signifikan dan muncul setelah
tanggal laporan keuanagn maka perlu dilaporkan dalam catatan
pelengkap laporan keuangan. Apabila kejadian tersebut terjadi pada saat
atau sebelum tanggal laporan keuangan ( misal pelanggan perusahaan
mengalami penurunan kondisi keuangan sebelum tanggal laporan
keuangan), penyesuaian perlu dilakukan. dalam contoh diatas, rekening
cadangan piutang tidak terbayar perlu dibuat.

Laporan-laporan pelengkap akan membantu analis keuangan memahami


kondisi keuangan sutau perusahaan. laporan tersebut bersama dengan
informasi yang diperoleh dari pihak luar (seperti analisis industri) akan memberi

17
Analisis Laporan Keuangan
Modul 3
gambaran yang lebih lengkap mengenai perusahaan serta prospek dan
risikonya.

Referensi :

Hanafi dan Halim (2016). Analisis Laporan Keuangan, edisi ke 5, UPP STIM
YKPN, Yogyakarta

18

Anda mungkin juga menyukai