MODUL 1
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
KB 4 Unsur dan Elemen Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Nama Penulis:
Patriani Wahyu Dewanti, S.E., M.Acc.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran (CP)
Mampu memahami, menguasai dan menerapkan konsep akuntansi dasar dan
akuntansi keuangan. Mampu menguasai praktikum akuntansi perusahaan.
4. Uraian Materi
a. Unsur Laporan Keuangan
Laporan keuangan suatu entitas bertujuan utama untuk memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan.
Ketiga jenis informasi utama tersebut dilaporkan masing-masing pada tiga
jenis laporan yaitu:
1) Laporan Posisi Keuangan
Pada umumnya laporan posisi keuangan disebut dengan Laporan
Posisi Keuangan (Neraca), yang melaporkan posisi keuangan
perusahaan dagang. Merupakan laporan yang berisi daftar kekayaan,
kewajiban perusahaan dan hak residual pemilik perusahaan. Laporan
ini menunjukkan komposisi jumlah aset, liabilitas dan ekuitas
perusahaan pada periode tertentu. Total aset harus sama dengan total
liabilitas dan ekuitas.
2) Laporan Laba Rugi
Melaporkan kinerja perusahaan dagang. Laporan yang memberikan
informasi mengenai kinerja operasional perusahaan yang
menimbulkan perubahan pada jumlah ekuitas yang bukan berasal dari
transaksi dengan atau kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik, misalnya setoran modal atau pembagian deviden. Laporan ini
juga memberikan informasi pendapatan dan beban perusahaan yang
menghasilkan laba atau rugi perusahaan.
3) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan ini disusun agar pemangku kepentingan dapat mengetahui
perubahan yang terjadi atas komponen ekuitas di setiap periode.
4) Laporan Arus Kas
Laporan ini menginformasikan tentang penggunaan dan penerimaan
dana kas dan setara kas selama satu periode. Laporan arus kas sangat
penting, karena tanpa kas perusahaan tidak akan bertahan. Laba
merupakan refleksi pengukuran di masa depan, akan tetapi kas
merupakan lebih penting dibandingkan laba. Arus kas yang positif
dapat memberikan sinyal positif bagi investor dan kreditor. Kreditor
akan mengamati arus kas secara detail, karena mereka harus
memastikan bahwa pinjaman yang mereka berikan dapat dibayarkan
saat jatuh tempo. Nilai arus kas yang tinggi menunjukkan bahwa
aktivitas operasional perusahaan berjalan baik, sebaliknya rendahnya
nilai arus kas mengindikasikan bahwa kas yang diperoleh dari aktivitas
operasi perusahaan buruk sehingga perusahaan harus meminjam atau
menerbitkan saham untuk mendapatkan pendanaan.
(2) Piutang
Piutang merupakan klaim yang dimiliki atas pelanggan atau pihak
lain untuk uang, barang atau jasa. Perusahaan biasanya memiliki piutang
dari transaksi penjualan atau pendapatan jasa. Piutang mencakup seluruh
uang yang diklaim terhadap entitas lain termasuk perorangan, perdagangan
dan organisasi lain. Piutang merupakan bagian signifikan dari total aset
lancar.
Pada saat pengakuan awal, piutang diakui sesuai dengan nilai
wajarnya. Umumnya nilai transaksi piutang merupakan nilai wajarnya
sehingga piutang dicatat pertama kali sesuai dengan nilai transaksinya.
Pengukuran selanjutnya, piutang diukur dengan menggunakan metode
biaya perolehan diamortisasi (amortised cost).
Piutang dapat diklasifikan sebagai piutang jangka pendek dan piutang
jangka panjang. perusahaan mengklasifikasikan suatu piutang sebagai
piutang jangka pendek ketika piutang tersebut akan tertagih dalam satu
tahun atau siklus operasi normal, manapun yang lebih lama. Jika tidak
termasuk dalam kondisi tersebut, maka diklasifikasikan sebagai piutang
jangka panjang. Piutang jangka pendek dapat juga diklasifikasikan sebagai
piutang lancar dan piutang jangka panjang sebagai piutang tidak lancar.
Ketika piutang diakui akibat penjualan barang atau jasa, maka dapat
diklasifikasikan sebagai trade receivables. Biasanya perdagangan
membagi klasifikasi trade receivables menjadi Piutang usaha atau
accounts receivables dan wesel tagih atau notes receivables.
Ilustrasi :
Asumsikan bahwa Putra Jaya menjual barang kepada Indira, pada tanggal 29
Agustus dengan syarat 2/10. n/30. sebesar Rp 4.500.000,00. Langkah-langkah
menghitung estimasi piutang tak tertagih adalah sebagai berikut :
(a) Menentukan tanggal jatuh tempo piutang.
Tanggal Penjualan : 29 Agustus
Syarat Kredit :30 Hari
Tanggal jatuh tempo seharusnya :
Bulan Agustus sampai dengan tgl 31: 31 – 29 : 2 hari
Bulan September : 30 – 2 : 28 September
Sehingga tanggal jatuh tempo Indira adalah 28 September
(b) Menentukan jumlah hari piutang yang telah lewat jatuh tempo, yaitu selisih
antara tanggal piutang jatuh tempo dengan tanggal analisis piutang disiapkan
Pada tgl 31 Desember Indira belum membayar piutang kepada Putra Jaya
Umur jatuh tempo :
September : 30 – 28 : 2 hari
Oktober : 31 hari
November : 30 hari
Desember : 31 hari
Total hari lewat jatuh tempo : 94 hari
(c) Setiap akun ditempatkan pada setiap kelompok umur berdasarkan tanggal
lewat jatuh temponya.
(d) Menentukan jumlah setiap umur.
(e) Jumlah setiap kelompok kemudian dikalikan dengan persentase
Daftar Umur Piutang Usaha per 31 Desember 2019
Lewat
Jatuh
Tgl Syarat Tgl Jatuh Belum Jatuh Tempo
No Pelanggan Invoice Kredit Tempo Jumlah Piutang tempo (hari) Jatuh Tempo
1-30 31-60 61-90 91-180 181-365 >365
Metode Penyisihan
Jurnal pencatatan taksiran kerugian piutang
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018, 31 Beban piutang tak tertagih Rp100.000,00
Des. Penyisihan piutang tak tertagih Rp100.000,00
(Untuk mencatat taksiran kerugian
piutang)
Catatan :
Penghapusan piutang akan mengurangi rekening Piutang usaha melalui
rekening CKP, tetapi nilai tunai yang dapat direalisasikan dari piutang tidak
berubah.
Piutang usaha
Saldo 500.000 Agust 50.000
Piutang Lain-lain
Selain Piutang usaha, perdagangan juga dapat memiliki piutang lain-lain.
Piutang lain-lain adalah piutang yang timbul selain dari penjualan barang dan
jasa, contohnya adalah piutang bunga, pinjaman pejabat perdagangan,
pinjaman karyawan, uang muka karyawan dan piutang restitusi pajak. Piutang
lain-lain dapat memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun, sehingga terkadang
terjadi pengelompokkan transaksi tersebut dalam aset tidak lancar.
(3) Wesel Tagih (Piutang Wesel)
Wesel tagih adalah perjanjian tertulis untuk menerima sejumlah uang
pada suatu tanggal jatuh tempo. Perjanjian ini merupakan hasil negosiasi
dari debitur dan kreditur. Pada wesel ini terdapat bunga karena nilai uang
terpengaruhi oleh time of value money. Wesel merupakan janji tertulis yang
tidak bersyarat, dibuat oleh pihak yang satu untuk pihak yang lain,
ditandatangani oleh pihak pembuatnya, untuk membayar sejumlah uang
atas permintaan atau pada suatu tanggal yang ditetapkan pada masa yang
akan datang kepada pihak yang memerintahkan atau membawanya.
Penerbit wesel disebut wesel bayar (notes payable) karena penerbit berjanji
untuk membayar. Sedangkan penerima wesel disebut wesel tagih (notes
receivable) karena penerima memiliki hak klaim untuk menagih. Janji
untuk membayar ini dituangkan dalam selembar surat berharga yang
didalamnya menyebutkan tanggal penerbitan, tanggal pembayaran, jumlah
nominal, tingkat bunga, pihak yang akan membayar dan bank yang
ditunjuk untuk melakukan pembayaran.
Karakteristik Wesel Tagih
Wesel tagih atau surat perjanjian piutang (promissory note) merupakan
janji tertulis untuk membayar sejumlah uang (nilai nominal), biasanya disertai
dengan bunga, pada saat diminta atau pada waktu yang telah ditentukan di
kemudian hari. Karakteristik wesel tagih atau surat perjanjian piutang sebagai
berikut :
(1) Surat tersebut ditandatangani oleh orang atau perdagangan yang membuat
janji.
(2) Pihak yang berhak menerima uang dari wesel tagih disebut penerima
pembayaran (payee), dan pihak yang membuat janji disebut pembuat janji
(maker).
(3) Nilai nominal (face amount) merupakan jumlah saat disepakati di awal.
Tanggal penerbitan (issuance date) merupakan tanggal saat wesel
diterbitkan.
(4) Tanggal jatuh tempo (due date atau maturity date) merupakan tanggal saat
wesel harus dibayar.
(5) Periode wesel tagih merupakan tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo.
(6) Tingkat bunga (interest rate) merupakan tingkat bunga yang harus
dibayarkan atas nilai nominal pada perjanjian wesel tagih.
(7) Apabila pembeli sebagai pihak yang menerbitkan wesel tidak melunasi
weselnya pada saat jatuh tempo, maka bank akan menagih pada pihak yang
mendiskontokan (penjual). Penjual akan menagih sebesar yang dibayarkan
bank kepada pembeli
Ilustrasi :
CV. Abadi memiliki selembar piutang wesel kepada Firma Gemilang. Wesel
tersebut bernilai nominal Rp3.400.000,00 jangka waktu 90 hari, bunga 12%
tertanggal 10 Mei 2019
Diminta :
(1) Tentukan tanggal jatuh tempo wesel tersebut.
(2) Buatlah jurnal untuk mencatat pelunasan wesel tersebut, dengan asumsi
Firma Gemilang melunasi wesel tersebut pada tanggal jatuh temponya.
Penyelesaian :
(1) Tanggal jatuh tempo wesel adalah 8 Agustus, yang dihitung dengan cara
berikut:
Jangka Waktu Wesel 90 Hari
Mei (31-10) 21
Juni 30
Juli 31
82
Tanggal jatuh tempo 8 Agustus 2019
(2) Bunga wesel sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Nilai nominal x Tingkat Bunga x Jangka Waktu = Bunga Wesel
Rp3.400.000,00 x 12% x 90/360 = Rp102.000,00
Jurnal untuk mencatat pelunasan wesel dari Firma Gemilang adalah sebagai
berikut:
Ditambah
Dikurangi
Pada tanggal jatuh tempo, bank menerima Rp1.537.500,00 dari pihak tertarik
yang berarti memperoleh pendapatan sebesar Rp20.500,00 (Rp1.537.500,00 –
Rp1.517.000,00). Dalam perhitungan di atas perlu diperhatikan dua hal penting,
yaitu :
(1) Diskonto dihitung dari nilai jatuh tempo (nilai nominal ditambah bunga),
bukan dari nilai nominal wesel, kecuali jika wesel tidak berbunga
(2) Periode diskonto dihitung mundur ke belakang mulai dari tanggal jatuh
tempo (18 Januari 2016 sampai tanggal pendiskontoan wesel (9 Desember
2015).
Perhatikan berikut ini :
(a) Tgl 20 Oktober 2015 sampai dengan Tgl 18 Januari 2016
Nominal Rp1.500.000,00
Bunga (90 hari) Rp37.500,00
Nilai Jatuh Tempo Wesel Rp1.537.500,00
(b) Tgl 9 Desember 2011 sampai dengan Tgl 18 januari 2016
Nilai diskonto Rp1.517.000,00
Diskonto (40 hari) Rp 20.500,00
Nilai Jatuh Tempo Wesel Rp1.537.500,00
Ilustrasi :
Tanggal penarikan wesel adalah 17 Juli dengan jangka waktu 30 hari, maka
tanggal jatuh temponya adalah :
Jangka Waktu Wesel 60 hari
Juli (31-17) 14
Agustus 31
Jumlah hari juli dan agustus 45 hari
Tanggal jatuh tempo wesel 15 September
b) Bangunan
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya
harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi
sebagai harga perolehan gedung adalah harga beli, biaya perbaikan
sebelum gedung itu dipakai, komisi pembelian, bea balik nama,
pajak-pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu
pembelian. Apabila gedung dibuat sendiri maka harga perolehan
gedung terdiri dari biaya pembuatan gedung, biaya perencanaan
gambar, biaya pengurusan izin bangunan, pajak selama masa
pembangunan gedung, bunga selama masa pembuatan gedung,
asuransi selama masa pembuatan gedung. Alat-alat perlengkapan
gedung seperti tangga berjalan, lift, dan lain-lain dicatat tersendiri
dalam rekening alat-alat gedung dan akan didepresiasi selama umur
alat-alat tersebut.
d) Alat-Alat Kerja
Alat-alat kerja yang dimiliki bisa berupa alat-alat untuk mesin
atau alat-alat tangan seperti drei, catut, pukul besi dan lain-lain.
Karena harga perolehannya relatif kecil maka biasanya alat-alat ini
tidak didepresiasi tetapi diperlukan langkah sebagai berikut: Pada
waktu pembelian dikapitalisasi, kemudian setiap akhir periode
dihitung fisiknya, selisihnya dicatat sebagai biaya untuk periode itu
dan rekening alat-alat kerja dikredit, atau dikapitalisasi sebagai aset
dengan jumlah tertentu dan dianggap sebagai persediaan normal,
kemudian setiap kali terjadi pembelian baru dibebankan sebagai
biaya.
Ilustrasi:
Perusahaan membeli tanah dan bangunan di atasnya dengan harga gabungan
Rp450.000.000,00. Berdasarkan data dari kantor pajak, dari jumlah pajak
atas tanah dan bangunan tersebut, 60% dikenakan atas bangunan dan 40%
dikenakan atas tanah. Berdasarkan perbandingan pajak yang dikenakan aset
tersebut, harga perolehan dialokasikan sebagai berikut :
HP tanah 40% x Rp450.000.000,00 = Rp180.000.000,00
HP bangunan 60% x Rp450.000.000,00 = Rp270.000.000,00
Jumlah Rp450.000.000,00
Ilustrasi:
Awal tahun 2017 PT Maju Jaya menukarkan mesin produksi dengan truk
baru, harga perolehan mesin produksi sebesar Rp200.000.000,00 dengan
akumulasi depresiasi sampai tanggal pertukaran sebesar Rp150.000.000,00
sehingga nilai bukunya sebesar Rp50.000.000,00. Nilai wajar mesin
produksi tersebut sebesar Rp80.000.000,00 dan PT Maju Jaya harus
membayar uang sebesar Rp170.000.000,00 dengan harga perolehan truk
sebesar Rp250.000.000,00. Perhitungannya sebagai berikut:
g) Pembelian Angsuran
31 Desember 2017
Pembayaran angsuran I Rp5.000.000,00
Bunga : 12% x Rp15.000.000,00 = Rp1.800.000,00 +
Rp6.800.000,00
Pembayaran angsuran II Rp5.000.000,00
Bunga : 12% x Rp10.000.000,00 =Rp1.200.000,00 +
Rp6.200.000,00
Pembayaran angsuran III Rp5.000.000,00
Bunga : 12% x Rp5.000.000,00 =Rp600.000,00+
Rp5.600.000,00
Ilustrasi:
Misalnya UD Umami menerima hadiah berupa tanah dan gedung yang
dinilai sebagai berikut :
Tanah Rp75.000.000,00
Gedung Rp100.000.000,00+
Rp175.000.000,00
Apabila dalam penerimaan hadiah tersebut UD Umami mengeluarkan
biaya sebesar Rp10.000.000,00 maka modal hadiah akan dikredit dengan
jumlah Rp175.000.000,00. Apabila donasi yang diterima itu belum pasti
akan menjadi milik perusahaan (karena tergantung pada terlaksananya
perjanjian) maka aset dan modal dicatat sebagai elemen yang belum pasti
(contingent). Bila hak atas aset tersebut sudah diterima maka barulah
contingent atas aset dicatat sebagai harta (aset).
Biaya yang
Biaya Nilai
dapat
Perolehan Residu
Disusutkan
Umur Manfaat
= Rp2.500,00 per km
Ilustrasi:
Tanggal 1 Januari 2018 PT Bagong memperoleh gedung dengan biaya
Rp 600.000.000,00; biaya penyusutan gedung dengan metode garis lurus
dengan masa manfaat 20 tahun dengan nilai residu Rp 60.000.000,00.
Pada 31 Juni 2009, gedung dijual secara tunai Rp 440.500.000,00.
Pencatatannya:
3) Aset Takberwujud
Aset takberwujud adalah aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi,
yang memiliki substansi fisik. Nilai dari aset tak berwujud berasal dari hak
atau keistimewaan yang diperoleh perdagangan dari memiliki aset tersebut.
Biaya perolehan aset takberwujud adalah jumlah kas atau setara kas yang
dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diserahkan untuk
memperoleh aset pada saat perolehan atau konstruksi, atau jika dapat
diterapkan , jumlah didistribusikan ke aset pertama kali diakui sesuai
dengan persyaratan tertentu dalam PSAK lain, contohnya PSAK 53:
Pembayaran Berbasis Saham. Contoh aset takberwujud adalah paten, hak
cipta, merek produk, waralaba, goodwill, piranti lunak. PSAK 19
mengidentifikasi aset tak berwujud adalah aset nonmoneter teridentifikasi
tanpa wujud fisik. Agar diakui sebagai aset tak berwujud perusahaan diakui
jika dan hanya jika kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat
ekonomis masa depan dari set tersebut, biaya perolehan aset tersebut dapat
diukur secara andal.
Aset Tak Periode
Deskripsi Beban Periodik
Berwujud Amortisasi
Hak Paten Hak eksklusif untuk Estimasi umur Beban
memperoleh keuntungan manfaat Amortisasi
atas inovasi. melebihi umur
legal
Hak Cipta Hak eksklusif untuk Estimasi umur Beban
memperoleh keuntungan manfaat Amortisasi
dari sastra, artistik atau melebihi umur
komposisi musik legal
Merek Hak eksklusif untuk Tidak ada Rugi penurunan
Dagang menggunakan nama, nilai jika nilai
istilah atau simbol wajar kurang
dari nilai
tercatat.
Goodwill Kelebihan harga Tidak ada Rugi penurunan
pembelian bisnis diatas nilai jika nilai
nilai wajar aset (aset- wajar kurang
liabilitas) dari nilai
tercatat.
Ilustrasi
Hak Paten
Perusahaan mendapatkan hak paten pada awal tahun fiskal senilai
Rp100.000.000,00. Umur manfaatnya diperkirakan 5 tahun, ayat jurnal
penyesuaian untuk paten adalah sebagai berikut :
Tanggal Deskripsi Ref Debit Kredit
2019, 31 Beban amortisasi-hak paten Rp20.000.000,00
Des. Hak paten Rp20.000.000,00
(Untuk mencatat beban
amortisasi hak paten)
Goodwill
Definisi aset takberwujud mensyaratkan keteridentifikasian untuk aset
takberwujud sehingga dapat dibedakan dari goodwill. Goodwill dalam suatu
kombinasi bisnis diakusi sebagai aset yang merepresentasikan manfaat
ekonomik masa depan yang muncul dari aset lain yang diakuisisi dalam
kombinasi bisnis tersebut yang tidak diidentifikasikan secara individual dan
diakui secara terpisah. Manfaat ekonomik masa depan dapat dihasilkan dari
sinergi antara aset teridentifikasi yag diperoleh atau dari aset yang secara
individual, tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam laporan keuangan.
PSAK 22 menjelaskan goodwill definisinya adalah suatu aset yang
merepresentasikan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lain
yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifikasi secara
individual dan diakui secara terpisah. Pengukuran goodwill diukur sebagai
kelebihan nilai wajar imbalan yang secara efektif dialihkan (kepentingan
kelompok usaha pada Entitas A) atas nilai neto aset dan liabilitas teridentifikasi
Entitas A yang diakui sebagai berikut:
Rp (dalam ribuan)
Imbalan yang secara efektif dialihkan 1.600,00
Nilai neto aset dan liabilitas teridentifikasi
Entitas A yang diakui
Aset Lancar 500,00
Aset tidak lancar 1.500,00
Liabilitas jangka pendek (300,00)
Liabilitas jangka panjang (400,00) (1.300,00)
Goodwill 300,00
4) Liabilitas (Liabilities)
a) Definisi Liabilitas
Saat sebuah perusahaan atau bank memberikan fasilitas, sama
artinya dengan memberikan pinjaman. Perusahaan atau bank yang
memberikan pinjaman disebut kreditor (pemberi pinjaman). Individu
atau perusahaan yang menerima kredit atau disebut kreditur
(peminjam). Pinjaman yang timbul disebut dengan liabilitas.
Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi
(Hans Kartikahadi, dkk.., 2016). Penyelesaian suatu kewajiban dapat
dilakukan dalam berbagai cara antara lain yaitu dengan pembayaran kas,
penyerahan aset lain, pemberian jasa, penggantian dengan kewajiban
lain, maupun konversi kewajiban menjadi ekuitas.Liabilitas dapat
diklasifikasikan menjadi Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka
Panjang.
(1) Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas dapat dikatakan sebagai Liabilitas Jangka Pendek jika
diharapkan bisa diselesaikan dalam kurun waktu operasional normal
perdagangan; atau jatuh tempo dalam jangka waktu tidak lebih dari dua
belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan; atau dimiliki untuk
maksud diperdagangkan; atau entitas tidak memiliki hak tanpa syarat
untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua
belas bulan setelah periode pelaporan. Klasifikasi Liabilitas Jangka
Pendek antara lain yaitu:
(a) Dapat diselesaikan dalam siklus operasi normalnya Beberapa liabilitas
diharapkan oleh manajemen akan diselesaikan dalam siklus operasi
normal perusahaan.
(b) Kewajiban yang timbul dari pembelian barang atau jasa yang digunakan
dalam operasional normal perdagangan, di antaranya yaitu Utang Usaha
, Utang Gaji, Utang Pajak, dan Utang Lain-lain.
(c) Kewajiban akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan, atau
(d) Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan
Pengakuan Liabilitas
Liabilitas diakui dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) kalau besar
kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi, akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah
yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
Yang termasuk dalam liabilitas jangka pendek, yaitu:
Beban bunga akan dilaporkan di bagian beban lainnya di laporan laba rugi untuk
tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019. Akun beban bunga akan ditutup pada
31 Desember.
Wesel bayar juga dapat diterbitkan untuk menjamin utang usaha, ilustrasinya adalah
sebagai berikut:
Tanggal Transaksi PT. Putra Jaya PT. Andromeda
PT. Putra Jaya membeli barang
1-May kepada PT. Andromeda secara Persediaan Rp10.000.000,00 Piutang Usaha Rp10.000.000,00
kredit
sebesar Rp 10.000.000,00 dengan
syarat kredit 2/10. n/30. Beban Utang Usaha Rp10.000.000,00 Penjualan Rp10.000.000,00
Pokok
Penjualan yang dicatat PT.
Andromeda adalah
Rp7.500.000,00
Beban Pokok Penjualan Rp10.000.000,00
Persediaan Rp10.000.000,00
Wesel Angsuran
Wesel angsuran merupakan utang yang mana peminjam dana harus melakukan
pembayaran dengan jumlah sama secara periodik sepanjang angka waktu wesel
angsuran tersebut. Tidak seperti obligasi, setiap pembayaran mencakup hal-hal
sebagai berikut :
(a) Pembayaran untuk sebagian dari jumlah dana yang dipinjam disebut pokok
(b) Pembayaran bunga atas jumlah yang beredar
(c) Pada akhir periode pokok akan terbayar secara penuh.
(d) Pada umumnya digunakan untuk pembelian aset tertentu seperti peralatan dan
sering kali aset yang dibeli menjadi jaminan atas wesel angsuran.
(e) Ketika wesel angsuran berjamin aset tetap, wesel ini dinamakan surat utang
berjamin aset tetap (mortgage note).
(f) Jika peminjam gagal untuk membayar surat utang berjamin aset tetap, maka
pemberi dana berhak untuk mengambil alih aset yang dijaminkan dan menjual
aset itu untuk melunasi utangnya.
Menerbitkan wesel angsuran
Ilustrasi:
PT. Putra Jaya menerbitkan wesel angsuran dibawah ini untuk Bank Aset Mandiri
pada tanggal 1 Januari 2019
Nilai wesel angsuran : Rp24.000.000,00
Suku Bunga : 6%
Jangka waktu angsuran : 5 tahun
Present value anuitas : 4,212 (angka diperoleh dari tabel present value
untuk periode 5 tahun dengan suku bunga 6%)
Pembayaran tahunan
Rp 24.000.000/ 4,212 : Rp 5.698.000,00
Ayat jurnal untuk penerbitan wesel angsuran adalah sebagai berikut ;
Tanggal Deskripsi Ref Debit Kredit
2019, 1 Kas Rp24.000.000,0
Jan. Wesel bayar 0 Rp24.000.000,00
(Untuk mencatat penerbitan
wesel angsuran)
EKUITAS
Contoh :
Pada tanggal 1 Januari 2019 Putra dan Jaya memutuskan untuk membuka
perusahaan dagang alat tulis, mereka menginvestasikan uang tunai sebesar
Rp150.000.000,00. Ayat jurnal nya adalah:
C. Penutup
1. Rangkuman
Dalam laporan keuangan terdapat unsur dan elemen laporan keuangan.
Unsur laporan keuangan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan (Neraca) untuk
melaporkan posisi keuangan, laporan laba rugi melaporkan kinerja dan laporan
perubahan posisi keuangan untuk melaporkan sumber, penggunaan dan
perubahan dana yang berdampak pada posisi keuangan. Elemen laporan
keuangan terdiri dari aset, liabilitas dan ekuitas. Aset adalah sumber daya yang
dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi di masa depan diharapkan. Aset terdiri dari aset lancar, aset
tetap dan aset tidak berwujud.Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini
yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat
ekonomi. Liabilitas terdiri dari liabilitas lancar atau liabilitas jangka pendek dan
liabilitas jangka panjang. Ekuitas adalah hak residual atas aset setelah dikurangi
semua liabilitas
2. Tes Formatif
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib mempublikasikan
Laporan Keuangannya yang telah diaudit. Hal ini merupakan salah satu
tujuan utama Laporan Keuangan suatu, yaitu....
A. Memberikan informasi tentang aset entitas
B. Memberikan informasi tentang posisi keuangan
C. Memberikan informasi mengenai liabilitas entitas
D. Memberikan informasi mengenai kinerja keuangan kepada pemangku
kepentingan entitas
E. Memberikan informasi mengenai manajemen entitas.
2. Pada tanggal 29 Oktober 2019, PT. A menerima pembayaran sebesar Rp
15.000.000,00 dari salah satu pelanggannya untuk pembayaran piutang.
Pada tanggal 31 Oktober 2019, PT. A membuat rekonsiliasi bank. Perlakuan
transaksi tersebut pada rekonsiliasi bank yaitu. ..
A. Mengurangi saldo perusahaan
B. Menambah saldo perusahaan
C. Menambah saldo bank
D. Mengurangi saldo bank
E. Menyesuaikan saldo kas kecil
3. PT. A melakukan cash opname pada tanggal 31 Desember 2019, manakah
item dibawah ini yang bukan merupakan setara kas. ..
A. Cek dari Pelanggan untuk membayar piutang
B. Deposito berjangka yang jatuh tempo selama 6 bulan
C. Bilyet Giro dari pelanggan untuk membayar piutang
D. Saldo rekening giro perusahaan di bank
E. Kas kecil
4. PT. A menuliskan cek sebesar Rp 10.000.000,00 untuk pengisian kembali
kas kecil. Kas kecil terdiri dari nota-nota sebesar Rp 9.400.000,00 dan uang
tunai sebesar Rp 400.000,00. PT. A menggunakan sistem fluktuasi dalam
mencatat kas kecilnya. Ketika melakukan pengisian kembali berapakah
jumlah kas kecilnya. ..
A. Rp 10.000.000,00
B. Rp 9.400.000,00
C. Rp 400.000,00
D. Rp 600.000,00
E. Rp 9.800.000,00
5. PT. Indira membeli barang dagang kepada PT. Harapan, karena PT. Indira
sampai dengan jatuh temponya belum membayar, maka PT Indira
menerbitkan wesel, atas transaksi tersebut jurnal yang dicatat oleh PT
Indira adalah...
A. Persediaan (D); Utang Usaha (K)
B. Utang Usaha (D); Wesel Bayar (K)
C. Kas (D); Wesel Bayar (K)
D. Wesel Tagih (D); Piutang Usaha (K)
E. Piutang Usaha (D); Kas (K)
6. PT. Indira membeli barang dagang kepada PT. Harapan, karena PT. Indira
sampai dengan jatuh temponya belum membayar, maka PT Indira
menerbitkan wesel, atas transaksi tersebut jurnal yang dicatat oleh PT
Harapan adalah...
A. Persediaan (D); Utang Usaha (K)
B. Utang Usaha (D); Wesel Bayar (K)
C. Kas (D); Wesel Bayar (K)
D. Wesel Tagih (D); Piutang Usaha (K)
E. Piutang Usaha (D); Kas (K)
7. Pada tanggal 31 Juli 2019 Akun Piutang Dagang memiliki saldoRp
800.000.000,00. Kerugian piutang dihitung 1,5% dari saldo Piutang
Dagang. Apabila saldo Cadangan Kerugian Piutang memiliki saldo kredit
sebesar Rp 1,000.000,00 sebelum penyesuaian, berapakah saldo setelah
penyesuaian?
A. Rp 7.000.000,00
B. Rp 11.000.000,00
C. Rp 12.000.000,00
D. Rp 13.000.000,00
E. Rp 15.000.000,00
8. Data atas analisis dan umur piutang PT. A adalah sebagai berikut :
Piutang Dagang Rp 800.000.000,00
Cadangan Kerugian Piutang Dagang
Sebelum penyesuaian Rp 50.000.000,00
Jumlah piutang dagang yang diharapkan
dapat tertagih Rp 65.000.000,00
Saldo piutang dagang pada tanggal 31 Desember setelah penyesuaian
adalah,..
A. Rp 685.000.000,00
B. Rp 750.000.000,00
C. Rp 800.000.000,00
D. Rp 735.000.000,00
E. Rp 650.000.000,00
9. PT. B membeli mesin pabrik pada 1 Januari 2020. Biaya perolehan sebesar
Rp 600.000.000,00, umur ekonomis 8 tahun dan memiliki nilai sisa sebesar
Rp 80.000.000,00. Berapakah nilai penyusutan mesin pabrik pada tahun
2021 dengan menggunakan metode penyusutan berganda?
A. Rp 65.000.000,00
B. Rp 112.500.000,00
C. Rp 150.000.000,00
D. Rp 65.250.000,00
E. Rp 55.000.000,00
10. PT. B membeli mesin pabrik pada 1 Januari 2020. Biaya perolehan sebesar
Rp 600.000.000,00, umur ekonomis 8 tahun dan memiliki nilai sisa sebesar
Rp 80.000.000,00. Berapakah akumulasi penyusutan mesin pabrik pada
tahun 2021 dengan menggunakan metode garis lurus?
A. Rp 65.000.000,00
B. Rp 55.000.000,00
C. Rp 200.000.000,00
D. Rp 100.000.000,00
E. Rp 130.000.000,00
3. Tes Sumatif
1. Pada tanggal 2 Januari 2019 UD Joni membeli barang dagangan
Rp2.000.000,00 dari CV Priyono dengan syarat 2/10, n/30. Bagaimanakah
pencatatan dalam jurnal saat dilakukan pelunasan di tanggal 14 Januari 2019
jika digunakan sistem perpetual….
A.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019 14 Utang Dagang Rp2.000.000,00 -
, Kas - Rp2.000.000,00
Jan. (Untuk mencatat pelunasan utang
dagang pada CV Priyono)
B.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019 14 Utang Dagang Rp1.960.000,00 -
, Kas - Rp1.960.000,00
Jan. (Untuk mencatat pelunasan utang
dagang pada CV Priyono)
C.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019 14 Utang Dagang Rp2.000.000,00 -
, Persediaan Barang Dagang - Rp2.000.000,00
Jan.
(Untuk mencatat pelunasan utang
dagang pada CV Priyono)
D.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019 14 Utang Dagang Rp2.000.000,00 -
, Kas - Rp1.960.000,00
Jan. Persediaan Barang Dagang Rp 40.000,00
(Untuk mencatat pelunasan utang
dagang pada CV Priyono)
E.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019 14 Utang Dagang Rp2.000.000,00 -
, Kas - Rp1.960.000,00
Jan. Potongan Pembelian Rp 40.000,00
(Untuk mencatat pelunasan utang
dagang pada CV Priyono)
3. Ayat jurnal penutup untuk perusahaan dagang sama dengan ayat jurnal untuk
perusahaan jasa:
(1) Mengkredit akun-akun nominal seperti penjualan, dan mendebit akun
Ikhtisar Laba Rugi.
(2) Mendebit akun-akun nominal dengan saldo kredit seperti penjualan, dan
mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi.
(3) Mendebit akun-akun nominal seperti beban, dan mengkredit akun Ikhtisar
Laba Rugi.
(4) Mengkredit akun-akun nominal dengan saldo debit seperti beban, dan
mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi.
(5) Mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya dan mendebit akun
Modal Pemilik.
(6) Mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya dan mengkredit akun
Modal Pemilik.
(7) Mengkredit akun Modal Pemilik sebesar saldo akun Prive, dan mendebit
akun Prive.
(8) Mendebit akun Modal Pemilik sebesar saldo akun Prive, dan mengkredit
akun Prive.
Dari kedelapan poin diatas, mana sajakah yang merupakan ayat jurnal penutup
untuk perusahaan dagang?
A. 1, 3, 5,7
B. 1, 4, 5, 8
C. 2, 3, 6, 7
D. 2, 4, 5, 8
E. 2, 4, 7, 8
4. Data berikut diperoleh untuk digunakan untuk mencocokkan rekening Bank
milik UD Kartarajasa milik Tuan Kartarajasa:
Saldo kas menurut catatan Bank Rp14.500.000,00
Saldo kas menurut catatan Perusahaan Rp13.875.000,00
Beban administrasi bank Rp 75.000,00
Setoran yang belum dicatat oleh Bank Rp 3.750.000,00
Cek kosong Rp 800.000,00
Cek yang belum diuangkan Rp 5.250.000,00
Dari data tersebut, berapakah saldo yang benar setelah dilakukan rekonsiliasi
bank?
A. Rp12.375.000,00
B. Rp13.000.000,00
C. Rp13.625.000,00
D. Rp22.000.000,00
E. Rp23.500.000,00
5. Terdapat dua metode untuk pencatatan kerugian piutang yakni metode
penyisihan piutang tak tertagih dan metode penghapusan langsung.
Bagaimanakah ayat jurnal untuk mencatat penghapusan piutang usaha jika
menggunakan metode penghapusan langsung?
A. Mendebit akun Beban Piutang Tak Tertagih dan mengkredit akun Piutang
Usaha
B. Mendebit akun Piutang Usaha dan mengkredit akun Beban Piutang Tak
Tertagih
C. Mendebit akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih dan mengkredit akun
Piutang Usaha
D. Mendebit akun Piutang Usaha dan mengkredit akun Penyisihan Piutang
Tak Tertagih
E. Mendebit akun Beban Piutang Tak Tertagih dan mengkredit akun
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
6. Pada akhir tahun berjalan, berikut saldo akun yang dimiliki CV Bhineka tahun
2018:
Piutang Usaha Rp 800.000.000,00
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp 7.500.000,00
Penjualan Rp3.500.000.000,00
Jika Beban Piutang Tak Tertagih diestimasi sebesar 0,5% dari penjualan
(perusahaan penggunaan metode estimasi kerugian piutang) maka
bagaimanakan ayat jurnal penyesuaian untuk piutang tak tertagih tersebut?
A.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018, 31 Beban piutang tak tertagih Rp7.500.000
Des. Penyisihan piutang tak tertagih Rp7.500.000
(Untuk mencatat beban piutang tak
tertagih
B.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018, 31 Beban piutang tak tertagih Rp7.500.000
Des. Piutang Usaha Rp17.500.000
(Untuk mencatat beban piutang
tak tertagih
C.
Tanggal Akun dan Deskripsi Debit Kredit
2018, 31 Beban piutang tak tertagih Rp17.500.000
Des. Penyisihan piutang tak Rp17.500.000
tertagih (Untuk mencatat beban
piutang tak tertagih
D.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018, 31 Beban piutang tak tertagih Rp.17.500.000
Des. Piutang Usaha Rp17.500.000
(Untuk mencatat beban
piutang tak tertagih
E.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2018, 31 Beban piutang tak tertagih Rp25.000.000
Des. Penyisihan piutang tak Rp25.000.000
tertagih (Untuk mencatat
beban piutang tak tertagih
7. Jika aset tetap tidak lagi berguna bagi perusahaan maka aset tersebut dapat
dijual ataupun dibuang. CV Dirgantara memiliki peralatan yang diperoleh pada
awal tahun 2018 dengan harga perolehan Rp91.000.000,00, disusutkan dengan
metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat 9 tahun dan estimasi
nilai residu sebesar Rp10.000.000,00. Diasumsikan peralatan dijual pada akhir
tahun kedua dengan harga sebesar Rp78.000.000,00, maka laba atau rugi atas
penjualan peralatan tersebut sebesar ... .
A. Laba sebesar Rp5.000.000,00
B. Laba sebesar Rp9.000.000,00
C. Laba sebesar Rp18.000.000,00
D. Rugi sebesar Rp9.000.000,00
E. Rugi sebesar Rp13.000.000,00
8. Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. Liabilitas diklasifikasikan
menjadi liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Salah satu yang
termasuk dalam liabilitas jangka panjang dimana kewajiban tersebut dijamin
dengan sejumlah aset tetap disebut ... .
A. Utang Usaha
B. Utang Obligasi
C. Utang Bank Jangka Panjang
D. Utang Wesel
E. Utang Hipotik
9. Pada tanggal 1 Juli 2019, PT. Abadi meminjam uang dari Bank Dana dengan
menerbitkan wesel bayar sebesar Rp 60.000.000,00 dengan suku bunga 6%.
Bagaimanakah ayat jurnal pencatatan wesel bayar saat jatuh tempo….
A.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019, 30 Wesel Bayar Rp60.000.000,00
Sept. Beban Bunga Rp 3.600.000,00
Kas Rp63.600.000,00
(Untuk mencatat
pembayaran wesel bayar)
B.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019, 31 Wesel Bayar Rp60.000.000,00
Des. Beban Bunga Rp 3.600.000,00
Kas Rp63.600.000,00
(Untuk mencatat
pembayaran wesel bayar)
C.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019, 31 Wesel Bayar Rp60.000.000,00
Agust Beban Bunga Rp 3.600.000,00
. Kas Rp63.600.000,00
(Untuk mencatat
pembayaran wesel bayar)
D.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019, 1 Wesel Bayar Rp60.000.000,00
Sept. Beban Bunga Rp 3.600.000,00
Kas Rp63.600.000,00
(Untuk mencatat
pembayaran wesel bayar)
E.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019, 31 Wesel Bayar Rp60.000.000,00
Agust Kas Rp63.600.000,00
. (Untuk mencatat
pembayaran wesel bayar)
10. Pada tanggal 10 Agustus 2019, PT. Abadi menerbitkan wesel bayar diskonto
90 hari sebesar Rp 20.000.000,00 untuk Bank Dana. Tingkat diskonto sebesar
15%, bagaimanakah ayat jurnal pencatatannya. ..
A.
Tanggal Deskripsi Ref Debit Kredit
2019, 10 Kas Rp19.250.000
Agust Beban Bunga Rp 750.000
. Wesel Bayar Rp20.000.000
(Untuk menerbitkan wesel
bayar 90 hari untuk Bank
Dana yang didiskontokan
dengan bunga 15%)
B.
Tanggal Deskripsi Ref Debit Kredit
2019, 10 Kas Rp19.250.000
Nov. Beban Bunga Rp 750.000
Wesel Bayar Rp20.000.000
(Untuk menerbitkan wesel
bayar 90 hari untuk Bank Dana
yang didiskontokan dengan bunga
15%)
C.
Tanggal Deskripsi Ref Debit Kredit
2019, 10 Wesel Bayar Rp20.000.000
Agus Kas Rp20.000.000
t. (Untuk menerbitkan wesel bayar
90 hari untuk Bank Dana yang
didiskontokan dengan bunga
15%)
D.
Tanggal Deskripsi Ref Debit Kredit
2019, 10 Wesel Bayar Rp20.000.000
Nov. Kas Rp20.000.000
(Untuk menerbitkan wesel
bayar 90 hari untuk Bank
Dana yang didiskontokan
dengan bunga 15%)
E.
Tanggal Deskripsi Ref Debit Kredit
2019, 8 Wesel Bayar Rp20.000.000
Nov. Kas Rp20.000.000
(Untuk menerbitkan wesel
bayar 90 hari untuk Bank
Dana yang didiskontokan
dengan bunga 15%)
11. Pada tanggal 10 Agustus 2019 PT. Abadi menerbitkan wesel bayar diskonto 90
hari sebesar Rp 20.000.000,00 untuk Bank Dana. Tingkat diskonto sebesar
15%, bagaimanakah ayat jurnal pencatatannya saat wesel bayar dibayar….
A.
Tanggal Deskripsi Ref Debit Kredit
2019, 10 Kas Rp19.250.000,00
Agust Beban Bunga Rp 750.000,00
. Wesel Bayar Rp20.000.000,00
(Untuk membayar wesel
bayar yang jatuh tempo)
B.
Tanggal Deskripsi Ref Debit Kredit
2019, 10 Kas Rp19.250.000
Nov. Beban Bunga Rp 750.000
Wesel Bayar Rp20.000.000
(Untuk membayar wesel
bayar yang jatuh tempo)
C.
Tanggal Deskripsi Ref Debit Kredit
2019, 10 Wesel Bayar Rp20.000.000
Agust Kas Rp20.000.000
. (Untuk membayar wesel bayar
yang jatuh tempo)
D.
Tanggal Deskripsi Ref Debit Kredit
2019, 8 Wesel Bayar Rp20.000.000
Nov. Kas Rp20.000.000
(Untuk membayar wesel
bayar yang jatuh tempo)
E.
Tanggal Deskripsi Ref Debit Kredit
2019, 10 Wesel Bayar Rp20.000.000
Nov. Kas Rp20.000.000
(Untuk membayar wesel
bayar yang jatuh tempo)
12. Pada tanggal 1 Januari 2019, PT. Abadi membeli tanah sebesar Rp
1.500.000.000,00, PT. Abadi menerbitkan obligasi berjangka waktu lima tahun
senilai Rp 1.000.000.000,00 dengan bunga yang dibayarkan setiap semester
sebesar 6% untuk pembelian tanah tersebut dan sisanya dibayarkan tunai.
Bagaimana ayat jurnal pencatatan pembelian kas….
A.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019, 1 Tanah Rp1.500.000.000,00
Jan. Kas Rp1.500.000.000,00
(Untuk mencatat
pembelian tanah)
B.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019, 1 Kas Rp1.500.000.000,00
Jan. Tanah Rp500.000.000,00
Utang Obligasi Rp1.000.000.000,00
(Untuk mencatat
pembelian tanah)
C.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019, 1 Tanah Rp1.500.000.000,00
Jan. Utang Obligasi Rp1.500.000.000,00
(Untuk mencatat
pembelian tanah)
D.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019, 1 Kas Rp1.500.000.000,00
Jan. Utang Obligasi Rp1.500.000.000,00
(Untuk mencatat
pembelian tanah)
E.
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2019, 1 Tanah Rp1.500.000.000,00
Jan. Kas Rp500.000.000,00
Utang Obligasi Rp1.000.000.000,00
(Untuk mencatat
pembelian tanah)
13. PT. Abadi menyajikan Laporan Perubahan Modal yang bertujuan untuk
menyajikan perubahan ekuitas perusahaan. Ekuitas merupakan unsur laporan
keuangan yang mencerminkan….
A. Ekuitas merupakan suatu perkiraan yang mencerminkan porsi hak atau
kepentingan pemilik perusahaan terhadap harta perusahaan tersebut.
B. Ekuitas merupakan suatu perkiraan yang mencerminkan porsi liabilitas
pemilik perusahaan terhadap harta perusahaan tersebut.
C. Ekuitas merupakan suatu perkiraan yang mencerminkan porsi aset pemilik
perusahaan terhadap harta perusahaan tersebut
D. Ekuitas merupakan suatu perkiraan yang mencerminkan porsi selisih
antara modal dan liabilitas pemilik perusahaan terhadap harta perusahaan
tersebut
E. Ekuitas merupakan suatu perkiraan yang mencerminkan porsi selisih
antara modal dan aset pemilik perusahaan terhadap harta perusahaan
tersebut
14. PT. Abadi memutuskan untuk membagikan dividen kepada para pemegang
saham, secara umum dividen berpengaruh pada Ekuitas perusahaan, yaitu. ..
A. Dividen merupakan hak pemegang saham.
B. Dividen merupakan bagian dari laba bersih perusahaan, sehinga dapat
menurunkan ekuitas perusahaan.
C. Dividen merupakan beban perusahaan.
D. Dividen diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
E. Dividen dibagikan setelah diumumkan pada RUPS.
16. Berikut adalah data jumlah persediaan awal, pembelian, dan penjualan barang
dagang milik UD Karangmalang selama bulan November 2019:
Tanggal Keterangan Unit Harga Satuan
1 Persediaan awal 40 Rp5.000,00
5 Penjualan 30
11 Pembelian 70 Rp7.000,00
21 Penjualan 36
Berapakah beban pokok penjualan tanggal 21 November 2019 jika perusahaan
menggunakan sistem persediaan perpetual dengan metode FIFO?
A. Rp180.000,00
B. Rp200.000,00
C. Rp232.000,00
D. Rp252.000,00
E. Rp272.000,00
17. Bapak Slamet merupakan pemilik toko kelontong. Pada akhir periode, Bapak
Slamet menilai persediaan dengan asumsi barang yang terakhir masuk dibeli
dianggap yang lebih dahulu keluar dijual. Hal ini menandakan Bapak Slamet
menggunakan metode biaya persediaan .... .
A. Metode rata-rata sederhana
B. Metode rata-rata tertimbang
C. Metode identifikasi spesifik
D. Metode last in first out (LIFO)
E. Metode first in first out (FIFO)
18. CV Matahari mempunyai data sebagai berikut:
Persediaan, 1 Januari 2019 Rp 59.700.000,00
Pembelian Rp521.980.000,00
Retur dan Potongan Pembelian Rp 9.100.000,00
Diskon Pembelian Rp 2.525.000,00
Ongkos Kirim Pembelian Rp 17.400.000,00
Persediaan 31 Desember 2019 Rp 62.150.000,00
Berdasarkan data tersebut dapat dihitung Harga Pokok Penjualan sebesar ... .
A. Rp490.505.000,00
B. Rp525.305.000,00
C. Rp530.355.000,00
D. Rp584.555.000,00
E. Rp649.605.000,00
19. Perusahaan dagang dalam transaksi pembelian barang dagangan dapat terjadi
transaksi pengembalian barang yang telah dibeli (retur pembelian), memperoleh
potongan pembelian, maupun adanya biaya angkut pembelian. Berikut merupakan
cara menghitung harga pokok pembelian yang benar adalah ... .
A. Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – Retur Pembelian – Potongan
Pembelian
B. Pembelian + Biaya Angkut Pembelian + Retur Pembelian – Potongan
Pembelian
C. Pembelian + Biaya Angkut Pembelian + Retur Pembelian + Potongan
Pembelian
D. Pembelian – Biaya Angkut Pembelian – Retur Pembelian – Potongan
Pembelian
E. Pembelian – Biaya Angkut Pembelian + Retur Pembelian + Potongan
Pembelian
20. Usaha milik Tuan Karyadi sedang mempertimbangkan untuk membeli 250 unit
barang dagangan yang sama dari penawaran yang diberikan oleh dua pemasok.
Penawaran tersebut sebagai berikut:
• Pemasok pertama: Harga setiap unit Rp400.000,00 dengan syarat 1/10, n/30
tanpa dikenakan ongkos kirim.
• Pemasok kedua: Harga setiap unit Rp399.000,00 dengan syarat 2/10, n/30
ditambah ongkos kirim sebesar Rp975.000,00.
Dari kedua tawaran tersebut, tawaran siapakah yang menghasilkan harga yang
lebih rendah yang harus dibayarkan oleh Tuan Karyadi serta berapa jumlah
yang harus dibayarkan jika memenuhi termin pembayaran?
A. Pemasok pertama, sejumlah Rp99.000.000,00
B. Pemasok kedua, sejumlah Rp97.755.000,00
C. Pemasok pertama, sejumlah Rp99.750.000,00
D. Pemasok kedua, sejumlah Rp98.730.000,00
E. Pemasok pertama, sejumlah Rp98.000.000,00
4. Tugas Akhir
PT. Indira merupakan toko olahraga. Neraca saldo awal menunjukkan saldo Kas
sebesar Rp2.200.000,00, Persediaan Rp 1.800.000,00 dan Modal Saham Biasa Rp
4.000.000,00. Transaksi berikut ini merupakan transaksi selama bulan April 2019:
Apr 4 Pembelian raket dan bola dari PT. Abadi sebesar Rp760.000,00.
Beban angkut adalah FOB Shipping point, syarat kredit 2/10, n/30
6 Membayar beban angkut pembelian di PT. Abadi sebesar Rp40.000,00
8 Menjual barang dagang sebesar Rp 1.150.000,00 dengan syarat kredit
n/30. Barang dagang yang terjual memiliki beban pokok penjualan
sebesar Rp 790.000,00
10 Menerima memo kredit sebesar Rp 60.000,00 dari PT. Abadi untuk
barang pembelian tanggal 4 April 2019 yang dikembalikan.
11 Membeli sepatu tenis dari PT. Aryana sejumlah Rp 420.000,00
13 Membayar utang usaha pembelian raket dari PT. Abadi
14 Pembelian kaos tenis dari PT. Ayra sebesar Rp 800.000,00, FOB
shipping points dengan syarat kredit 3/10, n/60.
15 Menerima pengembalian kas dari PT. Aryana untuk pengembalian
pembelian barang dagang yang rusak sebesar Rp 50.000,00.
17 Membayar beban angkut untuk pembelian dari PT. Ayra sebesar Rp
30.000,00
18 Menjual barang dagang kepada pelanggan sebesar Rp 980.000,00
dengan syarat kredit n/30. Beban pokok penjualan adalah sebesar Rp
520.000,00.
20 Menerima kas sebesar Rp 600.000,00 dari pelanggan untuk membayar
penjualan kredit.
21 Membayar utang usaha kepada PT. Ayra.
27 Membentuk cadangan retur penjualan sebesar Rp 40.000,00 kepada
pelanggan untuk kaos tenis yang tidak pas pada pelanggan.
30 Menerima pembayaran atas penjualan kredit dari pelanggan sebesar Rp
820.000,00
Diminta :
a. Buatlah ayat-ayat jurnal atas transaksi pada bulan April 2019 dengan
menggunakan sistem pencatatan perpetual.
b. Buatlah buku besar dan masukan saldo awal tiap akun dan posting
transaksi selama bulan April 2019.
c. Buatlah neraca saldo atas transaksi bulan April 2019.
d. Buatlah Sebagian Laporan Laba Rugi yang menampilkan laba kotor
perusahaan untuk periode Bulan April 2019.