Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KEUANGAN

NERACA, LABA RUGI,


AKUNTANSI KAS, DAN
LAPORAN ARUS KAS

KELOMPOK 3_ Teori Akuntansi


ANGGOTA KELOMPOK

Muhammad Peri Tin Rahayu Manhajul Falah


(2108205099) (2108205105) (2108205101)
JENIS LAPORAN
KEUANGAN
1. Laporan Laba Rugi, yaitu laporan keuangan yang berisi kinerja keuangan suatu
perusahaan. Tujuannya memberikan informasi terkait keuntungan atau kerugian serta
pajak perusahaan dan bahan evaluasi manajemen. Sehingga laporan tersebut akan
membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan. Isinya terdiri dari
pendapatan, beban, beban pajak, harga pokok produksi serta laba atau rugi perusahaan.

2. Laporan Perubahan Modal, yaitu Laporan ini dibuat setiap satu periode yang
menggambarkan perubahan aktiva bersih baik peningkatan maupun penurunan. Sehingga
terlihat penyebab dari perubahan modal awal yang terjadi selama operasional perusahaan
berlangsung. Modal akan berkurang bila selama beroperasi perusahaan mengalami kerugian
dan akan bertambah bila menguntungkan.
JENIS LAPORAN
KEUANGAN
3. Laporan Neraca, yaitu laporan keuangan yang dibuat untuk mengetahui posisi dan informasi
keuangan. Sehingga memuat laporan yang lengkap dan rinci untuk memberikan informasi
terkait modal perusahaan, aset dan kewajiban. Untuk itu harus ada keseimbangan antara aktiva
sementara atau aset dengan pasiva yang berupa kewajiban dan modal.
4. Laporan Arus Kas, yaitu Informasi terkait keluar masuknya aliran kas perusahaan akan
terangkum dalam laporan arus kas atau cash flow statement. Bentuk pertanggung jawaban kas
ini berguna bagi perusahaan untuk memprediksi arus kas pada periode mendatang. Ada 3
aktivitas utama dalam laporan arus kas, yakni aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan. Ketiga aktivitas tersebut terangkum dalam laporan arus kas masuk dan
keluar selama periode tertentu.
ISI DAN ELEMEN
LAPORAN KEUANGAN
1. Aset, adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan diharapkan
memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Aset dapat di klarifikasikan ke dalam
beberapa sub kelompok sebagai berikut :
a. Aset lancar : contohnya kas, deposito bank, surat berharga piutang
usaha, piutang wesel dan persediaan barang dagang.
b. Aset tetap : contohnya tanah, gedung, mesin, kendaraan, dan peralatan kantor.
c. Aset tetap tidak berwujud : contohnya good wiil, hak paten, hak cipta, dan merek dagang.
d. Aset lain-lain : Contohnya biaya pendirian, biaya emisi saham dan aktiva tetap yang tidak dipakai.

2. Liabilitas, adalah kewajiban membayar kepada pihak lain yang disebabkan oleh
tindakan/transaksi sebelumnya. Berdasarkan jangka waktu pelunasannya, kewajiban
diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang dan
kewajiban lain-lain
ISI DAN ELEMEN
LAPORAN KEUANGAN
a. Liabilitas lancar : contohnya utang usaha, utang wesel, utang beban, dan pendapatan
diterima di muka.
b. Liabilitas jangka panjang : utang hipotek, utang obligasi, dan kredit investasi
c. Liabilitas lain-lain : contohnya uang jaminan yang diterima dari pelanggan

3. Ekuitas, adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih
(jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Ekuitas terdiri dari setoran pemilik dan sisa laba yang
ditahan (retained earning).
ISI DAN ELEMEN
LAPORAN KEUANGAN
4. Pendapatan, adalah penambahan jumlah aktiva sebagai hasil operasi perusahaan secara
bruto, pendapatan diperoleh karena adanya penyerahan/penjualan barang/jasa atau aktiva
lainnya dalam satu periode. Pendapatan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sebagai
berikut :
a. Pendapatan Operasional : contohnya beban perlengkapan, beban gaji, dan beban sewa
b. Pendapatan Non operasional : contohnya pendapatan bunga bagi perusahaan nonbank dan
pendapatan komisi bagi perusahaan dagang.

5. Beban, adalah pengorbanan yang terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan. Beban
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Beban operasional : contohnya beban perlengkapan, beban gaji, dan beban sewa.
b. Beban non operasional : contohnya beban bunga dan kerugian piutang.
ISI DAN ELEMEN
LAPORAN KEUANGAN
6. Laba Komprehensif adalah perubahan dalam modal perusahaan bisnis selama
suatu periode dari transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang berasal dari
sumber-sumber selain pemilik. Termasuk di dalamnya adalah semua perubahan
dalam modal selama suatu periode kecuali yang berasal dari investasi oleh pemilik
dan distribusi kepada pemilik. Contohnya Pendapatan, keuntungan, dan kerugian.
LAPORAN PERIODIK YANG DIWAJIBKAN SEC (SECURITIES
EXCHANGE COMMISSION)

Di Amerika, SEC atau Badan Pengawas Pasar Modal mewajibkan perusahaan yang go public
melaporkan secara periodik laporan keuangannya sebagai berikut:

1. Form 10-K. Ini adalah laporan tahunan yang harus disampaikan tiga bulan atau sembilan
puluh hari setelah akhir tahun buku.
2. Form 10-Q. Ini merupakan laporan keuangan aktual. Kuartal 1,2 dan
3. Kuartal 4 tidak pula karena sudah tergabung dalam laporan tahunan atau Form 10-K3. Form
8-K. Laporan ini harus disampaikan lima belas hari setelah kejadian tertentu dilaksanakan.
Kejadian itu adalah:
a) Perubahan dalam hal pengawasan perusahaan.
b) Pembelian atau penjualan aset yang demikian besar.
c) Bangkrut atau mengalami dampak bangkrut.

d) Perubahan akuntan pemeriksa.

e) Kejadian lain yang di anggap penting bagi pemegang saham.


CATATAN DAN PENJELASAN
LAPORAN KEUANGAN
Biasanya hal-hal yang diungkapkan dalam pencatatan dan penejelasan laporan
keuangan ini adalah sebagai berikut:
1. Kebijaksanaan akuntansi, misalnya metode laporan konsolidasi, metode
penyusutan, persediaan barang, pengangkutan hasil perubahan akuntansi dan
sebagainya.
2. Penjelasan tentang perkara di pengadilan jika ada, kewajiban contingent laba
rugi kontigensi dan komitmen yang tidak biasa.
3. Rencana penggabungan usaha, penjelasan transaksi yang tidak biasa related
party transactions (hubungan istimewa) dengan perusahaan anak, induk,
direksi,pemegang saham, dan lain-lain.
4. Penjelasan tentang jenis saham, program pemberian saham kepada
pegawai (ESOP= Employee Stock Ownership Plan), deviden saham, dan
lain-lain.
5. Jumlah penyusutan dan biaya riset dan pengembangan.
6. Penjelasan pos penting seperti umur piutang, perincian persediaan,
aktiva tetap,penjualan, pembelian barang, dan daftar biaya produksi.
7. Penjelasan tentang pajak penghasilkan, komposisi,restitusi,perkara di
majelis perpajakan. Disamping notes to financial statement ada lagi
footnote, yaitu catatan kaki yang dibuat di halama paling bawah. Ini bisa
juga dimaksudkan untuk nambah disclosure.
PERISTIWA KEMUDIAN (SUBSEQUENT EVENT).

Peristiwa kemudian adalah transaksi atau kejadian yang terjadi


setelah tanggal neraca sebelum laporan keuangan dikeluarkan atau
diumumkan. Peristiwa kemudian ini ada kemungkinan:
1. Menimbulkan penyesuaian terhadap laporan keuangan;
2. Memerlukan disclosure (pengungkapan)
3. Tidak memerlukan apa-apa Adjustment perlu jika jumlah yang ada
dalam laporan keuangan harus disesuaikan karena adanya peristiwa
kemudian yang memberikan bukti yang berkaitan dengan keadaan
yang terjadi pada tanggal neraca dan memengaruhi laporan
keuangan secara materiil. Misalnya debitur yang bangkrut bisa
memengaruhi taksiran penyisihan piutang ragu-ragu yang
sebelumnya sudah ada indikasi ke arah bangkrut pada tanggal
neraca.
PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DI
PASAR MODAL

Elemen pengungkapan yang diterapkan BAPEPAM-LK dan Tim lain di


Indonesia. Elemen Pengungkapan ini disusun oleh tim yang setiap tahun
melakukan perlombaan laporan Tahunan perusahaan publik. Sponsornya
adalah kemetrian BUMN didukung oleh Dirjen Pajak, BAPEPAM-LK, Bank
Indonesia, Jakarta Study Exchange IAI dan NCGP. Kriteria penjelasan:
1. Umum
2. Ikhtisar Data Keuangan penting
3. Laporan Dewan Komisariat dan Direksi
4. Profil Perusahaan
5. Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahan
6. Good Corpotate Governance
7. Informasi Keuangan
HUBUNGAN LABA RUGI DAN
NERACA

Dalam teori akuntansi dikenal dua pendekatan dalam menilai


hubungan antara neraca dan laba rugi, yaitu articulated dan
non-articulated. Pendekatan articulated artinya laporan laba
rugi itu dianggap sebagai subklasiflkasi dari pos modal. Laba
rugi hanya merupakan hasil matematis yang berasal dari
perubahan modal dari satu periode ke periode yang lainnya.
Sementara itu, dalam pendekatan non-articulated, neraca dan
laporan laba rugi ini secara matematis independen satu sama
lain. Pendekatan non-articulated ini tidak banyak menjadi
perhatian, dalam konsep ini ada transaksi yang tidak
memengaruhi laba, tetapi langsung dipindah ke pos yang bukan
hasil dan bukan biaya.
KONSEP MATCHING

Menurut teori matching concept, maka biaya harus dibebankan sesuai dengan
pengakuan dan periode penghasilan. Dalam hal biaya yang dikeluarkan masih
memiliki potensi menghasilkan di masa yang akan datang, maka dapat
ditunda pembebanannya, sebaliknya jika Tidak ada kemungkinannya lagi,
langsung dibebankan.
BERDASARKAN WAKTU PENGELUARAN/PEMBEBANAN
BIAYA DAN PRINSIP MATCHING DIKENAL DUA KONSEP
BERIKUT

1. Direct atau Product Matching

Pada saat penjualan atau hasil diketahui, hasil ini di-match dengan biaya yang
berkaitan dengan produk atau jasa yang dijual itu. Periode ini; disebut juga biaya
produk. Konsep ini sebenarnya adalah konsep yang mengabaikan beberapa masalah
antara lain biaya yang belum bisa dikaitkan langsung kepada produk itu sehingga
dalam konsep ini semua biaya lain diluat biaya produk atau jasa itu dianggap
sebagai aktiva yang dialihkan ke periode yang akan datang.
BERDASARKAN WAKTU PENGELUARAN/PEMBEBANAN
BIAYA DAN PRINSIP MATCHING DIKENAL DUA KONSEP
BERIKUT

2. Indirect atau Period Matching

Di sini dilakukan antara hasil (penjualan produk dan jasa) yang diperoleh dengan seluruh biaya yang
dikeluarkan/dibebankan selama periode di mana digunakan bukan berdasarkan waktu perolehan atau
pembayaran Ini disebut biaya periodik. Sebenarnya ini bukan murni matching ini adalah approximation dari
Matching. Namun, konsep ini dapat diterima karena beberapa alasan berikut ini.
a. Banyak biaya periodik secara tidak langsung dikaitkan dengan biaya pada periode sekarang sehingga tidak
berbeda antara matching menurut dasar penggunaan atau dasar waktu pelaporan, misalnya biaya sewa toko
dengan hasil penjualan.
b. Untuk hal-hal tertentu akan mengidentifikasi hubungan langsung antara suatu jenis hasil dan biaya. Biaya
kadang dimaksudkan untuk seluruh kegiatan bukan hanya biaya produksi, misalnya biaya seragam pegawai.
BERDASARKAN WAKTU PENGELUARAN/PEMBEBANAN
BIAYA DAN PRINSIP MATCHING DIKENAL DUA KONSEP
BERIKUT

2. Indirect atau Period Matching

Di sini dilakukan antara hasil (penjualan produk dan jasa) yang diperoleh dengan seluruh biaya yang
dikeluarkan/dibebankan selama periode di mana digunakan bukan berdasarkan waktu perolehan atau
pembayaran Ini disebut biaya periodik. Sebenarnya ini bukan murni matching ini adalah approximation dari
Matching. Namun, konsep ini dapat diterima karena beberapa alasan berikut ini.
a. Banyak biaya periodik secara tidak langsung dikaitkan dengan biaya pada periode sekarang sehingga tidak
berbeda antara matching menurut dasar penggunaan atau dasar waktu pelaporan, misalnya biaya sewa toko
dengan hasil penjualan.
b. Untuk hal-hal tertentu akan mengidentifikasi hubungan langsung antara suatu jenis hasil dan biaya. Biaya
kadang dimaksudkan untuk seluruh kegiatan bukan hanya biaya produksi, misalnya biaya seragam pegawai.
BERDASARKAN WAKTU
PENGELUARAN/PEMBEBANAN BIAYA DAN
PRINSIP MATCHING DIKENAL DUA
KONSEP BERIKUT

c. Jika misalnya suatu biaya tidak bisa dianggap akan memberikan kontribusi
terhadap hasil yang akan datang mengapa tidak dibebankan pada periode sekarang.
d. Untuk biaya yang bersifat berulang-ulang dan reguler, tidak ada pengaruh material
terhadap masalah kapan dibiayakan.
e. Banyak biaya bersifat joint cost yang sulit diasosiasikan untuk hasil jasa tertentu
sehingga memerlukan alokasi arbitrer dengan menggunakan dasar waktu atau dasar
lainnya.
DEFINISI HASIL, BIAYA, DAN LABA

1) Hasil (Revenue), yaitu Committee on Terminology mendefinisikan revenue sebagai hasil dari peniualan
barang atau jasa yang dibebankan kepada langganan atau mereka yang menerima jasa. Definisi ini
menggunakan pendekatan revenue expense.

2) Biaya (Expense), menurut Committee on Terminology adalah semua biaya yang telah dikenakan dan
dapat dikurangkan pada penghasilan. Sementara itu, APB mendeflnisikan sebagai penurunan gross dalam
asset atau kenaikan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang
diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan.

3). Gain adalah naiknya nilai ekuitas dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama
entitas dan dari transaksi kejadian lainnya yang memengaruhi entitas selama satu periode tertentu kecuali
yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik. sedangkan Losses adalah turunnya nilai ekuitas dari
transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entitas dan dari seluruh transaksi kejadian
lainnya yang memengaruhi entitas selama periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau pemberian
kenada Demilik (Drive).
DEFINISI HASIL, BIAYA, DAN LABA

4) Laba Rugi, Committee on Terminology mendefinisikan laba sebagai: Jumlah yang berasal
dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau
penghasilan operasi.
Menurut APB Statement mengartikan laba (rugi) sebagai:

Kelebihan penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi. FASB Statement
mendefinisikan accounting income atau laba akuntansi sebagai perubahan dalam ekuitas
(net asset) dari suatu entity selama satu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi
dan kejadian atau peristiwa yang berasal bukan dari pemilik. Dalam income termasuk
seluruh perubahan dalam ekuitas selain dari pemilik dan pembayaran kepada pemilik.
PENGAKUAN PENGHASILAN

Kapan revenue dianggap sebagai penghasilan. Secara teoretis pertanyaan ini dapat dijawab
sebagai berikut. Suatu penghasilan akan diakui sebagai penghasilan pada periode kapan
kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai.
Dalam hal waktu yang dimaksud di sini ada empat alternatif, yaitu.
1) Selama produksi;
2) Pada saat produksi selesai;
3) Pada saat penjualan; Pada saat penagihan kas.
BENTUK PENYAJIAN LABA RUGI

Dalam menyajikan laporan laba rugi dikenal:


1. Current Operating Income;
2. All Inclusive Income.
Perbedaan ini timbul akibat perbedaan pendapat mengenai apakah suatu pos disajikan
dalam laporan laba rugi atau dalam laporan laba ditahan. Ada yang berpendapat bahwa yang
dicantumkan dalam laporan laba rugi hanyalah pendapatan yang berasal dari kegiatan
normal (normal operating income), sedangkan pos yang berasal dari kegiatan yang tidak
biasa dicantumkan saja dalam laporan laba ditahan sehingga laba di bottom line adalah laba
normal. Pendapat ini menghasilkan konsep pelaporan normal operating income. Konsep ini
menganggap bahwa dalam menilai prestasi manajemen yang dinilai hanyalah yang berasal
dari kegiatan normal tidak termasuk kegiatan insidentil dan angka inilah yang lebih tepat
dalam membuat prediksi kemampuan perusahaan mendapatkan laba di masa yang akan
datangAkibatnya, pembaca bisa salah tafsir jika hal itu dimasukkan.
INCOME SMOOTHING CREATIVE ACCONTING

Teori Eciency Market Hypothesis (EMH) menyebutkan bahwa laporan keuangan dapat
mempengaruhi pasar modal. Ini berarti menunjukkan betapa pentingnya peranan laporan
keuangan. Karena pentingnya 191190ran keuangan ini di masyarakat Barat khususnya, maka
mengundang manajemen melakukan hal-hal yang mengubah laporan laba rugi untuk
kepentingan pribadinya, seperti mempertahankan jabatan atau mendapatkan honor yang
tinggi. Biasanya laba yang stabil di mana tidak banyak fluktuasi atau variance dari satu periode
ke periode lain dinilai sebagai prestasi baik. Upaya menstabilkan laba ini disebut Income
Smoothing. Income smoothing biasanya dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1. Mengatur waktu kejadian transaksi;
2. Memilih prinsip atau metode alokasi;
3. Mengatur penggolongan antara laba operasi normal dan laba yang bukan dari operasi normal.
PERUBAHAN AKUNTANSI

Perubahan prinsip akuntansi tidak hanya memengaruhi laba rugi periode berjalan, tetapi juga
periode yang lalu. Perubahan akuntansi ada tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Perubahan dalam Prinsip Akuntansi Pembahan ini timbul dari penerapan prinsip akuntansi
yang baru yang berbeda dari prinsip akuntansi yang dianut sebelumnya. Misalnya
menggunakan metode penyusutan Straight line yang sebelumnya declining balance, LIFO ke
FIFO dan lain sebagainya.
2. Pembahan dalam Taksiran Dalam akuntansi kita sering melakukan taksiran, misalnya
taksiran umur dan taksiran deposit barang tambang setelah beberapa lama kita mendapat
informasi yang baru sehingga mengubah taksiran yang lama disebut perubahan dalam
taksiran akuntansi. Misalnya sebuah aset sebelumnya ditaksir 5 tahun, setelah beberapa
lama ternyata dilihat umurnya bisa 10 tahun, contoh lain perubahan taksiran piutang tak
tertagih.
3. Pembahan dalam Pelaporan Entitas , Perubahan ini terjadi sebagai akibat dari perubahan
yang material terjadi dalam entitas yang sebelumnya dilaporkan melalui laporan keuangan
sebelumnya Misalnya, sebuah anak perusahaan yang dilaporkan mengalami perubahan
penting dibandingkan keadaan sebelumnya,
KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN

Bagaimanapun besarnya manfaat laporan keuangan, seorang user harus memahami


keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan agar dalam membacanya tidak menimbulkan salah
tafsir. Menurut PAI sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat.
Karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi
dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
pihak tertentu.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai
pertimbangan.
KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN

4.Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi
terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal itu tidak menimbulkan
pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian; bila terdapat beberapa
kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, lazimnya dipilih alternatif yang
menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi daripada bentuk
hukumnya (formalitas) (Substanceover form ).
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan lstilah-istilah teknis dan diasumsikan memahami
bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam
pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
TUJUAN LAPORAN ARUS KAS

Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus
kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka
membelanjakannya.Laporan aruskas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan
selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan dalam suatu laporan kas, jika
digunakan dengan pengungkapan yang berkaitandan laporan keuangan lainnya, harus membantu investor,
kreditor dan pihaklainnya untuk:
1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masadepan.
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen, dan
kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan.
4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baik kas maupun nonkas terhadap posisi keuangan
suatu perusahaan selama satu periode tertentu.
PENGELOMPOKAN ARUS KAS

Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan aruskas selama periode tertentu yang
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,investasi, dan pendanaan.
1. Arus kas dari aktifitas operasi (cash flows operating activities) adalah arus kas dari transaksi yang
memengaruhi laba bersih. Contoh-contoh transaksi semacam ini mencakup pembelian dan penjualan
barang-barang dagangan oleh pengecer atau retailer. Arus kas kegiatan operasi berhubungan dengan
aktivitas penjualan produk atau jasa dan berkaitan dengan pendapatan (revenues) dan biaya (expenses)
seperti yang dilaporkan di laporan rugi laba yang terdiri dari :
Laba bersih (Sumber : Arus Kas Masuk), lihat di Laporan Rugi Laba
Penurunan dalam piutang bunga (Sumber : Arus Kas Masuk)
Penurunan dalam sediaan barang (Sumber : Arus Kas Masuk)
Biaya Penyusutan (Sumber : Arus Kas Masuk)
Kenaikan Utang Bunga (Sumber : Arus Kas Masuk)
Penjualan barang atau jasa (Sumber : Arus Kas Masuk)
Penerimaan bunga atas piutang (Sumber : Arus Kas Masuk)
Kenaikan Piutang dagang (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
Penurunan Utang Dagang / Utang Pajak (Penggunaa : Arus Kas Keluar)
Pembelian barang atau jasa (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
Pembayaran gaji / upah (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
PENGELOMPOKAN ARUS KAS

2. Arus kas dari aktifitas investasi (cash flows investing activities) adalah arus kas dari transaksi
yang memengaruhi investasi dalam aktiva tak lancar. Contoh-contoh transaksi semacam ini
meliputi penjualan dan pembelian aktiva tetap, seperti peralatan dan bangunan. Akun-akun yang
masuk ke dalam arus kas kegiatan investasi adalah:
Pembelian Perabot Toko (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
Pembelian Alat Pengangkutan (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
Pembelian Perlengkapan (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
Penjualan Tanah (Sumber : Arus Kas Masuk)
Penjualan Saham (Sumber : Arus Kas Masuk)
3. Arus kas dari aktifitas pembiayaan (cash flows from financing activities) adalah arus kas dari
transaksi yang memengaruhi ekuitas dan utangperusahaan. Contoh transaksi seperti itu meliputi
penerbitan atau penarikan sekuritas ekuitas dan utang.Akun-akun dalam kegiatan pendanaan
terdiri dari:
Pengeluaran Saham Biasa (Sumber : Arus Kas Masuk)
Penarikan Utang Wesel (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
Pembayaran Deviden (Penggunaan : Arus Kas Keluar), lihat di Laporan Laba Ditahan
ISI DAN BENTUK LAPORAN ARUS KAS

1. Metode langsung, Melaporkan sumber kas operasi dan penggunaan kas operasi. Sumber utama kas operasi
adalah kas yang diterima dari para pelanggan. Sedangkan penggunaan utama dari kas operasi meliputi kas
yang dibayarkan kepada pemasok atas barang dagangan dan jasa serta kas yang dibayarkan kepada
pegawai sebagai upah. Perbedaan antara penerimaan kas dan pembayaran kas dalam suatu operasi
merupakan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Keunggulan utama dari metode langsung adalah bahwa
metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah
bahwa data yang dibutuhkan sering kali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulan umumnya mahal.
2. Metode tidak langsung ini melaporkan arus kas operasi yang dimulai dengan laba bersih dan kemudian
disesuaikan dengan pendapatan serta beban yang tidak melibatkan penerimaan atau pembayaran kas. Dengan
kata lain, laba bersih akrual disesuaikan untuk menentukan jumlah bersih arus kas dari aktifitas operasi.
Keunggulan utama dari metode tidak langsung adalah bahwa metode ini memusatkan pada perbedaan antara
laba bersih dan arus kas dari aktifitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukkan hubungan antara
laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode
tidak langsung umumnya lebih murah dibandingkan dengan metode langsung.
CONTOH ARUS KAS METODE LANGSUNG
CONTOH ARUS KAS METODE TIDAK LANGSUNG
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai