Anda di halaman 1dari 4

1.

Financial Reporting adalah catatan atau pembukuan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode (bulanan/triwulan/tahunan) yang dapat menggambarkan kinerja perusahaan. Pada
laporan keuangan terdapat beberapa Financial Statement seperti Income Statement, Laporan
Neraca, dan lain-lain. Accounting Standards adalah sebuah standardisasi atau format baku dalam
menyajikan suatu Laporan Keuangan. Financial Reporting & Accounting Standards perlu
diterapkan oleh perusahaan agar para investor/shareholder dapat menganalisis kinerja
perusahaan dan membandingkan dengan perusahaan lain. Selain itu, dari laporan keuangan dapat
digunakan dalam mengambil keputusan bisnis. Standar akutansi yang biasa digunakan adalah
PSAK (Pernyataan Standar Akutansi Keuangan) dan IFRS (Internasional Financial Reporting
Standards). Laporan keuangan dari perusahaan pun akan diaudit oleh auditor dan hasil dari Audit
Laporan Keuangan adalah pada Budget Issue untuk tahun operasi selanjutnya.

Terdapat dua istilah pengeluaran di Ilmu Akutansi, yaitu Cost (Biaya) dan Expense (Beban). Cost
dapat diartikan sebagai jumlah atau biaya yang harus dikeluarkan saat membeli atau memakai
suatu produk/barang/jasa. Pada buku Intermediete Accounting, Expense adalah nilai yang harus
dikeluarkan ketika suatu aset (produk/barang/jasa) digunakan pada suatu periode. Singkatnya,
Expense merupakan Cost sedangkan Cost belum tentu merupakan Expense. Sebagai contoh, PT
XYZ membeli barang elektronik, walau elektronik ini belum dipakai atau diterima, maka jumlah
yang harus dikeluarkan saat membeli barang ini dikategorikan sebagai Cost. Ketika barang
elektronik tersebut sudah dipakai atau diterima, maka akan terdapat beban perlu dikeluarkan pada
satu periode.

Expense Recognition (Pengakuan Beban) adalah Expense (Beban) diakui pada suatu periode
yang sama dengan perubahan pada aset atau pendapatan. Sebagai contoh, PT XYZ membeli
bangunan yang memiliki useful life selama 50 tahun dengan total biaya sebesar 500juta, maka
terdapat Depreciation Expenses pada aset yang telah digunakan tersebut sebesar 10juta per
tahun (500juta/50tahun).

2. Pada soal sebelumnya telah dijelaskan bahwa Laporan Keuangan (Financial Reporting) adalah
sebuah catatan atau pembukuan dari informasi keuangan perusahaan pada suatu periode. Pada
Laporan Keuangan terdapat 3 level dari Kerangka Konseptual yaitu :
 Level 1 : Objektif
Pada level ini, perusahaan menetapkan tujuan laporan keuangan untuk memberikan
informasi keuangan yang berguna bagi external users (investor, dst) dalam mengambil
keputusan untuk menyediakan sumber daya bagi perusahaan.
 Level 2 : Konsep Fundamental (Kualitatif dan Elemen dari Financial Statement)
Level ini sebagai jembatan dari Level 1 ke Level 3 yaitu mendefinisikan karakteristik
kualitatif dan unsur-unsur dari laporan keuangan.
 Level 3 : Rekoginisi, Pengukuran, dan Pernyataan
Pada level ini menjelaskan bagaimana perusahaan dalam mengenali, mengukur dan
mencatat elemen dari laporan keuangan. Seperti dasar asumsi yang digunakan (Entitas
Ekonomi, Going-Concern, Monetary Unit, Periodicity, Accrual), prinsip dasar yang
digunakan (Revenue Recognition, Expenses Recognition, dst) dan beberapa batasan-
batasan yang perlu ditetapkan.

Struktur dari laporan keuangan antara lain : Income Statement, Retained Earnings Statement, dan
Statement of Financial Position. Sebagai contoh berikut Struktur Laporan Keuangan dari PT.
Telekomunikasi Indonesia :
a) Surat Pernyataan Direksi
Pada elemen ini terdapat pernyataan akan tanggung jawab direksi terhadap Laporan
Keuangan perusahaan.
b) Laporan Auditor Independen
Pada elemen ini terdapat pernyataan dari Auditor Independen tentang tanggung jawab
auditor untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan perusahaan berdasarkan
audit yang telah dilaksanakan.
c) Laporan Posisi Keuangan
Pada elemen ini, akun-akun yang dilaporkan adalah Aset (Aset lancar dan tidak lancar),
Liabilitas (Liabilitas jangka pendek dan jangka Panjang), serta Ekuitas.
d) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Pada elemen ini akun-akun yang dilaporkan adalah Pendapatan, Biaya dan Beban, Laba
Usaha, Laba sebelum Pajak Penghasilan, Manfaat Pajak Penghasilan, Laba Tahun
Berjalan, Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain, Laba per Saham Dasar.
e) Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Pada elemen ini dilaporkan perubahan ekuitas pada anak perusahaan terhadap dampak
dari penerapan standar akutansi yang baru.
f) Laporan Arus Kas Konsolidasian
Pada elemen ini akun-akun yang dilaporkan adalah Arus Kas dari Kegiatan Operasi, Arus
Kas dari Kegiatan Investasi, Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan, Kenaikan Bersih Kas dan
Setara Kas.
g) Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada elemen ini dijabarkan kebijakan-kebijakan yang digunakan dalam membuat laporan
keuangan perusahaan.

Berdasarkan struktur laporan keuangan berikut beberapa pengaruhnya dalam mengambil suatu
keputusan :
 Laporan posisi keuangan dapat digunakan dalam menilai risiko perusahaan dan
memprediksi arus kas di masa mendatang yaitu dalam hal Likuiditas (waktu yang
diperlukan agar suatu aset dapat menjadi tunai atau liabilitas terbayar) dan Solvabilitas
(kemampuan perusahaan dalam membayar hutang saat jatuh tempo). Likuiditas dan
Solvabilitas akan berpengaruh pada fleksibilitas keuangan perusahaan. Ketika suatu
perusahaan memiliki fleksibilitas keuangan yang tinggi maka risiko perusahaan itu
bangkrut akan semakin kecil, maka hal ini penting untuk investor dalam mengambil
keputusan.
 Laporan laba-rugi perusahaan dapat digunakan dalam menilai apakah perusahaan
tersebut ”untung” ataukah ”rugi” dan menilai pertumbuhan laba perusahaan setiap tahun
sehingga investor dapat memprediksi kinerja perusahaan di tahun mendatang.
 Laporan Arus Kas perusahaan dapat digunakan dalam menilai seberapa efektif
perusahaan itu berjalan dari inti operasional perusahaan. Perusahaan dapat dinilai tinggi
kinerjanya apabila pendapatan yang diterima dari kegiatan operasi lebih tinggi dari
kegiatan lainnya, karena inti perusahaan dalam berjalan adalah dalam kegiatan operasi.
Investor pun dapat mengambil keputusan dalam mendukung perusahaan (menanam
modal, dst) apabila perusahaan dalam keadaan sehat dan kinerja operasional perusahaan
optimal.
 Catatan atas Laporan Keuangan berguna dalam menilai secara bagaimana perusahaan
dalam mengukur suatu transaksi (sebagai contoh : pengukuran menggunakan nilai wajar
atau historis) sehingga investor dapat membandingkan kinerja perusahaan dengan
kompetitor ”Apple to Apple”.

Referensi : Intermediete Accounting (Kieso Weygandt Warfield)

Anda mungkin juga menyukai