Working Balance Sheet (WBS) & Working Profit and Loss (WPL) berisi angka-angka
per book (bersumber dari Trial Balance Client), Audit Adjustment, Saldo Per Audit, yg
nantinya akan merupakan angka-angka di Neraca dan Laba Rugi yg sudah diaudit serta saldo
tahun lalu (bersumber dari Audit Report atau kertas kerja pemeriksaan tahun lalu).
Setiap angka yang tercantum di WBS dan WPL akan di dukung oleh angka-angka
dalam Top Schedule,untuk itu antara WBS, WPL, dan Top schedule harus dilakukan cross
index. WBS biasanya terdiri dari WBS1 (untuk pos-pos asset) dan WBS2 (untuk pos-pos
pasiva). Sedangkan WPL berisi pos-pos Laba Rugi.
Secara umum, balance sheet adalah suatu laporan neraca keuangan yang
menunjukkan rincian terkait modal (ekuitas), kekayaan (jumlah aset), serta kewajiban (utang)
dari suatu perusahaan. Adapun tujuan balance sheet adalah untuk memberikan gambaran
besar mengenai kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Nama lain dari balance sheet adalah Laporan Posisi Keuangan atau Statement of
Financial Position. Bisa dikatakan, balance sheet merupakan salah satu poin utama dari
penyajian keuangan perusahaan yang kegunaannya cukup krusial. Maka dari itu, perusahaan
biasanya akan menggunakan laporan neraca ini sebagai acuan dasar dalam pengambilan
keputusan. Balance sheet adalah hal penting yang sangat fatal jika dilewatkan. Pasalnya, jika
perusahaan gagal menyajikan balance sheet dengan tepat, hal tersebut bisa berdampak ke
berbagai aspek manajerial. Bagaimana tidak, balance sheet pada dasarnya mengandung
banyak informasi substansial bagi sejumlah pihak. Adapun orang-orang yang membutuhkan
laporan neraca tersebut bukan hanya perusahaan semata, namun meliputi pemerintah,
stakeholder, akademisi, pemilik saham, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Secara garis besar, fungsi balance sheet adalah untuk memberikan gambaran terkait
kondisi keuangan suatu perusahaan. Akan tetapi, bukan cuma itu, umumnya kegunaan
balance sheet adalah sebagai berikut.
Melihat kegunaan balance sheet di atas, bisa dikatakan bahwa laporan neraca tersebut
dapat membantu perusahaan menilai tiga elemen, yakni solvabilitas, likuiditas, serta
fleksibilitas keuangannya. Adapun solvabilitas ialah kapabilitas perusahaan dalam melakukan
pembayaran utang ketika telah jatuh tempo.
Sementara, likuiditas akan menunjukkan total waktu yang dibutuhkan guna membarui
aset (aktiva) menjadi suatu kas perusahaan atau kewajiban terbayar. Lalu, solvabilitas dan
likuiditas pada akhirkan memberikan pengaruh terhadap arus keuangan perusahaan atau
fleksibilitasnya.
Perusahaan dengan tingkat fleksibilitas keuangan tinggi umumnya jauh lebih tangguh
dan kokoh di masa-masa kurang baik, bahkan mampu memanfaatkan berbagai kesempatan
tak terduga. Inilah alasan mengapa balance sheet adalah hal krusial bagi suatu perusahaan.
Seperti penjelasan sebelumnya, balance sheet adalah laporan neraca keuangan berisi
rincian modal (ekuitas), kekayaan (jumlah aset), serta kewajiban (utang) dari suatu
perusahaan. Ketiga hal tersebut sebetulnya merupakan komponen-komponen yang wajib ada
di dalam suatu balance sheet. Berikut merupakan penjelasannya:
Salah satu cara yang dilakukan pengusaha untuk mengetahui seluruh kegiatan
bisnisnya dalam suatu periode tertentu adalah melalui laporan keuangan, termasuk laporan
laba dan rugi. Sesuai namanya, dokumen tersebut berisi mengenai keuntungan dan kerugian
yang dialami perusahaan. Laporan laba rugi umumnya dibuat pada akhir tahun atau akhir
periode perusahaan. Tujuannya adalah untuk membantu pengusaha dalam mengukur
performa perusahaan. Cara tersebut juga dilakukan untuk membantu perusahaan dalam
menentukan langkah dan strategi untuk dikerjakan di periode selanjutnya.
Menurut Sirait (2014:20), laporan laba rugi adalah suatu dokumen yang berisi
informasi kinerja perusahaan selama beroperasi dalam jangka waktu tertentu. Profit and loss
pada hakekatnya menjabarkan mengenai pendapatan serta beban laba rugi.
Analisis laporan keuangan laba rugi umumnya dikerjakan oleh analis atau akuntan
profesional yang ditunjuk perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi keuangan
sebuah perusahaan pada suatu periode waktu sehingga dapat meminimalisir potensi terjadi
loss di masa akan datang. Secara umum, kegiatan menganalisis laba rugi perusahaan meliputi
hal-hal di bawah ini:
Analisis horizontal dengan membandingkan angka dari periode periode dan
melakukan komparasi dari segi industri.
Melihat margin seperti: Margin laba kotor, margin operasi, margin laba bersih, dan
lain sebagainya.
Analisis trend dengan mengukur apakah metrik mengalami peningkatan atau
penurunan.
Tingkat pengembalian atas ekuitas atau return on equity (ROE), dan pengembalian
aset atau return on assets (ROA).
Melalui matrik penilaian.
Laporan laba rugi dibuat dengan tujuan tertentu. Di bawah ini adalah beberapa tujuan
pembuatan profit and loss statement bagi perusahaan, investor, dan analis:
Terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh oleh pihak manajemen perusahaan dari adanya
laporan laba rugi atau profit and loss, diantaranya:
Laporan laba rugi perusahaan terdiri dari beberapa unsur penyusun, diantaranya adalah
berikut ini:
Sebelum membahas mengenai cara menghitung laporan profit and loss dengan
berbagai format berbeda. Sebaiknya ketahui terlebih dahulu apa saja komponen-komponen
laba atau untung. Di bawah ini adalah jenis-jenis laba dalam laporan laba rugi: