Anda di halaman 1dari 2

Nama : Komang Dian Widiarini

NIM : 1907531150
No Absen :7
1. Laporan Keuangan Perusahaan
Laporan keuangan adalah produk yang dihasilkan dari proses akuntansi. Informasi
akuntansi yang terdapat di dalam laporan keuangan dapat berfungsi sebagai jendela untuk
melihat aktivitas nyata dari sebuah organisasi (perusahaan, emiten), meskipun masih ada
juga jendela lain yang tidak berdasarkan informasi akuntansi.
Seorang analis fundamental menggunakan informasi yang terdapat di dalam
laporan keuangan, utamanya yang berhubungan dengan laba dan hutang, untuk
menghitung harga wajar dari saham suatu perusahaan, atau seberapa besar beban hutang
dapat mengurangi marjin laba perusahaan tersebut. Seorang investor obligasi juga dapat
menilai kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutangnya setelah melihat
perbandingan besarnya hutang perusahaan tersebut terhadap ekuitas, aset, atau laba, baik
yang aktual maupun perkiraan.

Pelaporan keuangan setiap perusahaan bisa memiliki sudut pandang yang berbeda,
tergantung dari sektor industrinya. Misalnya pada sektor Keuangan, sub sektor Perbankan,
dimana dana pihak ketiga berupa deposito, giro, atau simpanan nasabah lainnya dicatatkan
ke dalam Liabilitas, bukan sebagai Aset, sementara bagi perusahaan di sektor lain, deposito
dan giro dicatatkan sebagai aset. Adapun pembagian sektor industri dari beberapa emiten
yang tercatat di pasar modal Indonesia dapat dilihat pada Fact Book yang diterbitkan oleh
Bursa Efek Indonesia (BEI).

a. Pelaporan Neraca Keuangan (Balance Sheet)


Neraca terdiri dari 3 bagian besar yaitu Aset, Liabilitas, dan Ekuitas. Harap diingat
persamaan akuntansi A=L+E yang menjadi dasar pelaporan Neraca agar memiliki
keseimbangan (balance).
b. Pelaporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi setidaknya terdiri dari pendapatan penjualan, beban pokok
penjualan, laba kotor, beban operasional, beban lainnya, pendapatan lainnya dan
laba bersih.
c. Pelaporan Arus Kas (Cash Flow)
Menyajikan perubahan posisi kas sebagai akibat dari penerimaan (collections) dan
pengeluaran kas (cash outlays) selama periode tertentu. Laporan arus kas juga
menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kegiatan operasional,
investasi dan pembiayaan perusahaan. Terdiri dari 3 bagian besar, yaitu Arus Kas
Dari Aktivitas Operasi, Arus Kas Dari Aktivitas Investasi, dan Arus Kas Dari
Aktivitas Pendanaan. Dimana penjumlahan ketiganya akan menghasilkan Arus Kas
Bersih.
2. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
Setelah mengenal akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan pada sub modul
sebelumnya, dalam sub modul ini kita akan mengenal lebih jauh bagaimana cara
menganalisa data keuangan tsb agar dapat menilai kondisi perusahaan untuk menghasilkan
keputusan investasi. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan analisa
laporan keuangan perusahaan, seperti analisa horizontal, vertikal, serta penggunaan
beberapa rasio.
a) Analisis Horizontal
Disebut juga dengan Trend Analysis. Adalah metode analisis yang dilakukan
dengan membandingkan suatu pos (akun) pada laporan keuangan di dalam satu
periode terhadap pos yang sama di periode sebelumnya. Periode yang menjadi
patokan biasanya adalah tahunan atau kuartalan.
b) Analisis Vertikal
Disebut juga Common Size Analysis. Adalah metode analisis dengan
membandingkan 2 pos (akun) dalam periode yang sama. Pos (akun) Total Aset dan
Pendapatan Penjualan biasanya menjadi faktor pembagi utama dalam metode ini.
c) Analisis Rasio
Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan
(emiten) dalam suatu periode tertentu. Aktivitas ini kemudian dituangkan dalam
angka, baik dalam mata uang Rupiah maupun dalam mata uang asing. Angka-angka
ini menjadi lebih berarti apabila diperbandingkan antara satu pos (akun) dengan
yang lainnya. Setelah melakukan perbandingan, kemudian dapat diperoleh
kesimpulan mengenai posisi keuangan suatu emiten untuk periode tertentu.

Anda mungkin juga menyukai