Anda di halaman 1dari 6

Nama: Muhammad Izzaib

Kelas: Manajemen 2D

NO: 17

NIM: 044325158

1. Persamaan dasar akuntansi adalah perhitungan yang dapat memproyeksikan kekayaan,


utang, dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Seperti yang sudah diketahui,
balance atau keseimbangan antara pemasukan serta pengeluaran merupakan prinsip dasar
akuntansi.
Contoh transaksi nya:
Rumus persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut:

Aset = Kewajiban + Ekuitas


atau bisa juga berupa:
Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)
Seperti yang Anda lihat, sisi aset setara dengan jumlah kewajiban dan ekuitas pemilik.
Ini masuk akal jika kerangka berpikirnya adalah kewajiban dan ekuitas pada dasarnya hanya
sumber pendanaan bagi perusahaan untuk membeli aset.
Persamaan ini umumnya ditulis dengan posisi kewajiban yang ditempatkan lebih dahulu
sebelum ekuitas pemilik.
Karena utang terhadap kreditur harus dilunasi terlebih dahulu sebelum investor ketika
perusahaan mengalami kebangkrutan.
Dengan kata lain, kewajiban dianggap lebih lancar atau likuid daripada ekuitas.
Hal ini terbukti konsisten dengan contoh pelaporan keuangan di mana aset lancar (Current
Assets) dan kewajiban lancar (Current Liabilities) selalu dilaporkan sebelum aset tetap (Fixed
Assets/PPE) dan liabilitas jangka panjang (Long-Term Debt).
Persamaan ini berlaku untuk semua aktivitas dan transaksi bisnis.
Aset akan selalu setara dengan kewajiban dan ekuitas pemilik.
Jika aset meningkat, baik kewajiban atau ekuitas pemilik harus meningkat untuk
menyeimbangkan persamaan.
Begitu pula sebaliknya, jika aset menurun maka kewajiban dan ekuitas pemilik juga ikut
menurun.
2. Akun saldo yang ada pada laporan keuangan adalah akun saldo normal aset, akun saldo
normal liabilias dan ekuitas, akun saldo normal pendapatan dan biaya, serta akun saldo
normal beban.

Pembahasan
Saldo normal adalah sebuah proses akuntansi yang bertujuan untuk memperkirakan jenis
akun tertentu yang disebabkan oleh perbedaan saldo debit dan kredit. Beberapa fungsi
saldo normal dalam pembukuan akuntansi adalah sebagai berikut:

Sebagai aturan dalam mencatat akuntansi.


Menentukan dan mencatat saldo debit dan kredit.
Mengelompokkan akun riil.
Ada beberapa jenis saldo normal dalam akuntansi. Jenis-jenis saldo tersebut dapat
dikelompokkan menjadi empat. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing akun dan
posisi saldo normalnya:

 Saldo normal aset


Pada setiap akun, jumlah saldo selalu dilakukan ketika membuat laporan keuangan.
Dalam kondisi normal, akun akan lebih besar di sisi debit daripada sisi kredit. Hal
tersebut disebabkan oleh saldo aset normalnya yang berada di sebelah kiri (debit). Aset
tersebut dapat berupa kas, perlengkapan, persediaan barang dagang, dan sebagainya.

 Saldo normal liabilitas dan ekuitas


Pada kondisi yang normal, akun liabilitas (kewajiban) dan ekuitas (modal) berada di
sebelah kanan atau kredit, di mana jumlah kredit lebih tinggi daripada debit. Kewajiban
merupakan hutan yang dimiliki oleh suatu perusahaan terhadap pihak lain. Sementara
itu, modal adalah kekayaan yang dipakai sebagai penggunaan awal perusahaan.
 Saldo normal pendapatan dan biaya

Dalam kondisi yang normal, pencatatan pendapatan berada di sebelah kanan atau
kredit. Pendapatan tersebut berupa uang yang diterima dari aktivitas penjualan barang
maupun jasa. Sementara itu, biaya adalah pengeluaran yang dibutuhkan untuk
menjalankan aktivitas tersebut.

 Saldo normal beban

Akun normal beban berada di posisi sebelah kiri atau debit. Beban dalam perusahaan
tersebut meliputi segala biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, seperti biaya
administrasi, sewa toko, promosi, dan sebagainya.

 Laporan Neraca (Balance Sheet).


Neraca atau laporan posisi keuangan adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan dari
suatu entitas tersebut pada akhir periode tersebut.
 Laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang isinya
memberikan informasi mengenai perubahan modal akibat penambahan dan
pengurangan laba atau rugi dan transaksi keuangan pemilik modal
 Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang
perusahaan. Dalam arti sempit laporan arus kas artinya sebuah laporan keuangan yang
menyajikan arus kas masuk dan kas keluar dari sebuah perusahaan.
 Catatan atas laporan keuangan adalah catatan-catatan tambahan yang diberikan pada isi
laporan keuangan. Tujuan pemberian catatan atas laporan keuangan adalah sebagai
informasi tambahan sekaligus penjelas informasi keuangan yang telah ada.
3. Seorang pebisnis sebaiknya mengetahui tentang konsep siklus akuntansi agar lebih mudah
memahami tentang laporan keuangan perusahaannya. Tetapi secara umum bisa
disimpulkan apapun jenis usaha kamu baik perusahaan dagang, perusahaan jasa,
manufaktur atau lain sebagainya flowchart pada akunting perusahaan kurang lebih seperti
ini :
 LANGKAH PERTAMA TAHAP PENCATATAN.
Perbedaan flowchart untuk usaha dagang, manufaktur dan jasa pada umumnya berada
pada tahap ini, untuk tahap pencataan perusahaan dagang sedikit lebih rumit dari
perusahaan jasa, namun tidak serumit taham pencatatan pada usaha manufaktur.

 LANGKAH KEDUA YAITU TAHAP PENGHIKTISARAN


Setelah melewati tahap pencatatan sampai dengan memposting jurnal ke dalam buku
besar, lakukan tahap penghikhtisaran.

Tahap pengikhtisaran meliputi neraca saldo, jurnal penyesuaian, kertas kerja

 LANGKAH TERAKHIR TAHAP PELAPORAN (MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN)


Tahap pelaporan merupakan tahapan terakhir dalam siklus akuntansi perusahaan yang
meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan jurnal pembalik, jurnal
penutup, neraca saldo setelah penutupan (neraca awal/akhir)

4. Terdapat 4 Jenis-jenis Laporan Keuangan, Yaitu:

a. Laporan Laba Rugi


Jenis laporan keuangan ini menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Dalam laporan laba rugi dapat terlihat jumlah pendapatan,
sumber-sumber pendapatan yang diperoleh, jumlah biaya dan jenis-jenis yang
dikeluarkan selama periode tertentu. Menurut Short, Libby dan Libby (2007),
laporan laba rugi adalah laporan utama akuntan dalam mengukur kinerja ekonomi
suatu usaha, yaitu pendapatan dikurangi biaya-biaya selama periode akuntansi
tertentu.
Laporan laba rugi menyajikan kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan untuk
periode tertentu. Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja yang telah
dicapai perusahaan dan memberikan gambaran tentang pencapaian arus kas di
masa mendatang. Laba yang dihasilkan merefleksikan tingkan profitabilitas
perusahaan. Hal tersebut bisa dijadikan indikator tingkat profitabilitas, antara lain
marjin kotor, laba operasi, laba sebelum pajak, dan laba operasi berlanjut.

Menurut Baridwan (2000), laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu:
 Single Step Model:
bentuk ini tidak melakukan pengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam
kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara
pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian.
 Multistep Model: dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-
pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan tertentu.
Penyusunan laporan keuangan laba rugi bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan di masa lalu, sebagai basis untuk mempertimbangkan kinerja perusahaan di
masa mendatang, serta menilai risiko pencapaian arus kas di masa mendatang.

b. Laporan Neraca

Laporan keuangan neraca menunjukan posisi keuangan perusahaan pada tanggal


tertentu. Posisi keuangan tersebut maksudnya adalah posisi jumlah dan jenis aktivitas
(harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) perusahaan. Menurut Smith dan Skousen
(2007), neraca adalah laporan pada suatu saat tertentu mengenai sumber daya
perusahaan (aktiva), utangnya (kewajiban) dan klaim kepemilikan terhadap sumber daya
(ekuitas pemilik).

Neraca dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu T (T form) dan L (L form). Dalam bentuk T
form, semua harta perusahaan ditempatkan pada sisi kiri neraca dengan judul aktiva
(assets). Sedangkan utang dan modal berada pada sisi kanan dengan judul pasiva. Dalam
bentuk L form, semua harta perusahaan ditempatkan pada bagian atas neraca dan
utang/modal ditempatkan pada bagian bawah neraca.

Data yang terdapat dalam neraca bermanfaat untuk:


 Menyediakan basis data finansial untuk menghitung tingkat pengembalian perusahaan.
 Mengevaluasi struktur permodalan yang dimiliki perusahaan, yaitu menilai likuiditas,
solvabilitas, serta fleksibilitas keuangan perusahaan.
c. Laporan Perubahan Modal

Laporan ini berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Laporan
perubahan modal juga menjelaskan perubahan modal beserta sebab-sebab
terjadinya. Untuk perusahaan dengan bentuk perseoran, laporan ini disebut sebagai
laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Laporan perubahan modal
bermanfaat untuk mengidentifikasi penyebab perubahan ekuitas pemilik
perusahaan atas nilai aktiva yang menjadi haknya (aktiva bersih).
d. Laporan Arus Kas

Jenis ini menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan. Arus kas
masuk
berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sementara arus kas keluar
merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode
tertentu.

Laporan arus kas juga sering disebut laporan sumber dan penggunaan dana.
Menurut Warren (1996), laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai
penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu
tertentu.

Dalam penyajiannya, laporan arus kas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:

 Aktivitas Operasional (Operating): meliputi seluruh kegiatan dan transaksi yang tidak
termasuk di dalam kegiatan investasi maupun pembiayaan perusahaan. Arus kas yang
berasal dari kegiatan operasional meliputi arus kas dari kegiatan produksi, distribusi dan
penyediaan jasa.

 Aktivitas Investasi (Investing): meliputi pembelian dan penagihan piutang, pengembalian


persediaan barang dagang, pembayaran pinjaman, pengadaan serta penjualan ekuitas
dan harta kekayaan perusahaan, dan sebagainya.

 Aktivitas Pendanaan atau Pembiayaan (Financing): meliputi perolehan sumber daya dari
para pemilik dan pemberian hasil atas investasi yang telah dilakukan, peminjaman, serta
pembayaran kembali utang oleh pemiliknya atau sebaliknya.

e. Laporan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Laporan keuangan ini memberikan


informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada
sehingga menjadi jelas penyebabnya. Hal ini dimaksudkan agar pengguna laporan
dapat memahami dengan jelas data keuangan dalam laporan keuangan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai