Anda di halaman 1dari 16

Matakuliah

Pendidikan Agama Islam

Modul 1
Pengertian Dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Dr. Neneng Nurhasanah, Dra.,M.Hum

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I

MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Islam sebagai Agama


1. Pendidikan dalam Islam

Islam adalah agama yang di ridhai Allah, berdasarkan firmanya QS Ali Imran ayat 19 yang
berbunyi

‫ّٰللاِ فَا َِّن‬


‫ت ه‬ ِ ‫ب ا َِّْل ِم ۢ ْن بَ ْع ِد َما َج ۤا َءهُ ُم ْال ِع ْل ُم بَ ْغي ًۢا بَ ْينَ ُه ْم َۗو َم ْن يَّ ْكفُ ْر بِ ٰا ٰي‬
َ ‫ف الَّ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ْال ِك ٰت‬ ِ ْ ‫ّٰللا‬
َ َ‫اْلس ََْل ُم ۗ َو َما ا ْختَل‬ ِ ‫الديْنَ ِع ْندَ ه‬ ِ ‫ا َِّن‬
ِ ‫ّٰللا َس ِر ْي ُع ْال ِح َسا‬
‫ب‬ َ‫ه‬

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah
diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka.
Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-
Nya."

Ayat di atas juga menegaskan bahwa Islam merupakan agama yang membawa seorang
manusia menuju jalan yang Allah Ridhoi. Rasulullah juga memberi keterangan kepada manusia
agar berpegang teguh kepada pokok ajaran Islam agar tidak tersesat selamanya, berdasarkan hadis
Rasulullah yang berbunyi :

ُ ‫سنَّةَ َر‬
‫س ْو ِل ِه‬ َ ‫ ِكت‬: ‫َضلُّ ْوا َما ت َ َم َّس ْكت ُ ْم بِ ِه َما‬
ُ ‫َاب هللاِ َو‬ ِ ‫ت ََر ْكتُ فِ ْي ُك ْم أ َ ْم َري ِْن لَ ْن ت‬

Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang
kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih
Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh
Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).

Dalil-dalil di atas memberikan faedah kepada manusia agar senantiasa menjadikan Islam sebagai
agama denga cara berpegang teguh kepada dua pokok ajaranya yakni Al-Qur’an dan Hadis dalam
menjalankan berbagai aktivitas di bumi.

Dalam konteks aktivitas Pendidikan, Tarbiyyah menjadi istilah yang sering digunakan
dalam Islam. Kata Tarbiyyah berasal dari bahasa Arab yang dipetik dari verba (fi’il) 1) rabba;
yarbu yang berarti tumbuh, bertambah, berkembang; 2) rabbi, yarba yang berarti tumbuh menjadi

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
lebih besar, menjadi lebih dewasa; 3) rabba, yarubbu yang berarti memperbaiki, mengatur,
mengurus dan mendidik, menguasai dan memimpin, menjaga, dan memelihara. Berdasarkan dari
pengertian tersebut maka Pendidikan dalam Islam atau yang disandarkan pada istilah Tarbiyyah
memiliki nilai filosofis. Seperti jika akar kata yang digunakan rabba, yarubbu –no 3 pada
pengertian tabiyyah– Pendidikan dalam Islam bertujuan agar manusia dapat mendidik generasi
pelanjut, menguasai potensi diri agar bermanfaat menjalakan kehidupan, dan memimpin manusia
dalam menjalankan fungsi manusia di muka bumi. Lalu menjaga fitrah manusia agar senantiasa
mengesakan Allah. Berdasarkan hadis Rasulullah yang berbunyi

‫ َك َما ت ُ ْنتِ ُج ْالبَ ِه ْي َمةُ بَ ِه ْي َمةً َج ْمعَا َء ه َْل ت ُ ِحسُّونَ فِ ْي َها ِم ْن‬،‫َص َرانِ ِه أ َ ْو يُ َم ِج َسانِ ِه‬ ْ ‫لى ْال ِف‬
ِ ‫ فَأَبَ َواهُ يُ َه ِودَانِ ِه أ َ ْو يُن‬،ِ‫ط َرة‬ َ ‫َما ِم ْن َم ُولُو ٍد إِْلَّ ي ُْولَد ُ َع‬
‫َجدْ َعا َء؟‬

“Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua
orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti hewan
melahirkan anaknya yang sempurna, apakah kalian melihat darinya buntung (pada telinga)?”

Hadits diriwayatkan oleh Al-Imam Malik t dalam Al-Muwaththa` (no. 507); Al-Imam Ahmad t
dalam Musnad-nya (no. 8739); Al-Imam Al-Bukhari t dalam Kitabul Jana`iz (no. 1358, 1359,
1385)

2. Pengertian Agama Islam

Dari segi bahasa (lughat); agama berasal dari bahasa Arab, yaitu ad-din (bahasa Arab) atau
religion (bahasa Inggris). Kata al-din berarti agama terdapat dalam beberapa ayat Al-Quran di
antaranya:

a. QS al-Baqarah (2):256 :
‫َّ ا ا ۡ ا ۡ ا ا ۡ ُ ۡ ا ۡ ُ ۡ ا ا‬ ُ َّٰ َّ ۡ ُ ۡ ‫د ا َّ ا َّ ا ُّ ۡ ُ ا ۡ ا د ا ا ا‬ ‫آ ۡا ا‬
َّٰ ‫وت اويُ ۡؤ ِم ۢن بِٱَّللِ فق ِد ٱستمسك بِٱلعروة ِ ٱلوث‬
‫َق َل‬ ِ ‫ٱلطغ‬ ِ ‫غ فمن يكفر ب‬
ِّۚ ِ ‫ِين قد تبَّي ٱلرشد مِن ٱل‬
ِِۖ ‫َل إِكراه ِِف ٱل‬

ٌ ‫يع اعل‬
‫ِيم‬ ُ َّ ‫ام ل ا اهاۗ او‬
ٌ ‫ٱَّلل اس ِم‬ ‫ٱنف اص ا‬
ِ

Artinya: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thagut dan
beriman kepada llah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

b. QS. Al-Hajj (22): 78 :

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
ُ ُ ‫ُ ۡ ۡ ا َّٰ ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ َّ ‫ٱلِين م ِۡن اح ار د‬ ‫ا‬ ‫ا‬
ُ ۡ ‫َّ ا َّ ا ِ ُ ا ۡ ا ا َّٰ ُ ۡ ا ا ا ا ا‬
‫ك ۡم ِف د‬ ْ ُ َّٰ ‫ا ا‬
‫ِيم ه او اس َّمىَّٰك ُم‬
ِّۚ ‫ج مِلة أب ِيكم إِبره‬ ٖۚ ِ ِ ‫ي‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ج‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ى‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ٱج‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ِۦ‬ ِّۚ ‫ه‬‫د‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫ج‬
ِ ‫ق‬ ‫ح‬ ِ ‫ٱَّلل‬ ‫ِف‬
ِ ‫وج ِهدوا‬
ْ ُ ‫ا ا ُ ْ َّ ا َّٰ ا ا ا‬ َّ ‫ون َّ ُ ُ ا ً ا ا ۡ ُ ۡ ا ا ُ ُ ْ ُ ا ا ٓ ا ا‬
‫ا ۡ ُ ا ا َّٰ ا ا ُ ا‬ ‫ٱل ۡ ُم ۡسلِم ا‬
‫اس فأقِيموا ٱلصلوة وءاتوا‬ ٖۚ ِ ‫ٱلرسول ش ِهيدا عليكم وتكونوا شهدا اء لَع ٱنل‬ ‫َّي مِن قبل و ِِف هذا ِِلك‬ ِ

ُ ‫ص‬ ۡ ‫ْ َّ ُ ا ا ُ ا ۡ ۡ ا‬ ‫َّ ا ا ۡ ا‬
‫ري‬ ِ َّ‫ص ُموا بِٱَّللِ ه او م ۡولىَّٰك ۡمۖۡ فن ِع ام ٱل ام ۡو ََّٰل اون ِع ام ٱنل‬
ِ ‫ٱلزك َّٰوة اوٱعت‬

Artinya: “ Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.
Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan. (ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian
orang-orang Muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi
saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allag. Dia adalah pelindungmu,
maka Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.”

Kata agama berasal dari Bahasa Sanskrit. Satu pendapat mengatakan bahwa Agama berasal
dari asal kata A= tidak, dan Gam= pergi dan kacau. Jadi agama tidak pergi, tidak kacau, tetap
ditempat, diwarisi turun temurun, karena agama memang mempunyai sifat demikian. Ada
pendapat yang mengatakan Gam berarti tuntunan, karena agama memamng memberi tuntunan.

Kata religion, dari kata religi dari bahasa Latin. menurut satu pendapat religi, asalnya dari
kata religere atau religio, yang mengandung arti mengumpulkan, dan membaca. Agama
memamng merupakan kumpulan cara-cara pengabdian kepada Tuhan yang terkumpul dalam kitab
suci yang harus dibaca. Pendapat lain mengatakan religere berarti mengikat. Dalam agama
memang terdapat aturan-aturan yang mengikat. Walaupun antara Ad-diin dan religion, sama-sama
berarti agama, namun mempunyai perbedaan. perbedaan tersebut sebagai berikut:

Faktor Pembeda Ad-diin al-Islami Religion


Asal-usul penamaan Langsung dari Allah dan tidak Oleh manusia yang dikaitkan
dikaitkan dengan nabi Muhammad dengan pendirinya
saw
Sumber kata Dari kitab suci Al-Quran Bukan dari kitab suci
Substansi (ruang lingkup) Suatu totalitas yang komprehensif Suatu sektor atau segmen saja

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
Kata ad-diin dalam bahasa Semit berarti undang-undang atau hukum, Dalam bahasa Arab,
kata ini mengandung arti, menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan dan kebiasaan. Agama
memang membawa peraturan yang mengandung hokum, yang harus dipatuhi. Agama memang
menguasai diri seseorang dan membuat ia tunduk dan patuh kepada Tuhan dengan menjalankan
ajaran-ajaran agama. Agama membawa kewajiban-kewajiban yang kalau tidak dijalankan oleh
seseorang menjadi utang baginya. Paham kewajiban dan kepatuhan membawa pula kepada paham
balasan. Adapun yang menjalankan kewajiban dan patuh akan mendapatkan balasan dari Tuhan.
Sedang yang tidak menjalankan kewajiban akan mendapat balasan tidak baik dari Tuhan.

Agama juga mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan ini
mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Ikatan itu berasal
dari satu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia. Satu kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap
dengan panca indra.

Sedangkan Islam dalam Bahasa Arab yaitu bentukan dari kata salima yang berarti selamat,
damai, dan sentosa, dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama, berserah diri
masuk dalam kedamaian. Secara etimologi kata Islam berasal dari Bahasa Arab, yaitu aslama-
yuslimu-islaman yang berarti berserah diri, tunduk, dan patuh. Kata aslama sendiri berasal dari
kata yang memiliki arti selamat, damai, sentosa, sejahtera. Sehingga secara etimologi, Islam dapat
diartikan sebagai agama terakhir yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw sebagai
petunjuk bagi seluruh manusia dalam rangka menjaga kedamaian, keselamatan dan kesejahteraan.
Pengertian kata Islam dekat dengan pengertian agama yang berarti menguasai, menundukkan,
patuh, balasan dan kebiasaan. Dengan demikian, dari segi kebahasaaan Islam berarti taat, patuh,
tunduk, dan berserah diri kepada Allah dalam upaya mencari keselamatan hidup maupun baik di
dunia maupun di akhirat. Islam juga bisa berarti sullamun, yaitu tangga, jenjang ke atas. Islam bisa
pula diartikan dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah Swt, dari asal kata salima-
yaslamu, sebagaimana dalam Al-Quran surat Al-An’am ayat 71, Allah berfirman:

َّ ُ ۡ ‫ۡ ا ۡ ا‬
ُ ‫ٱلش ايَّٰط‬ َّ ‫َّ ا ا ا ا ُ ا ا ا ا ُ ُّ ا ا ُ ا ُّ ا ا ٰٓ ا ۡ ا ا ا ۡ ا ۡ ا ا َّٰ ا َّ ُ ا‬ ُ ْ ُ ۡ‫ُۡ اا‬
‫َّي ِِف‬ ِ ‫َّلل كٱَّلِي ٱستهوته‬ ‫ون ٱَّللِ ما َل ينفعنا وَل يُضنا ونرد لَع أعقابِنا بعد إِذ هدىنا ٱ‬ ِ ‫د‬ ‫ِن‬
‫م‬ ‫قل أندعوا‬

‫ى اوأُم ِۡرناا ل ِنُ ۡسل اِم ل اِر دب ۡٱل اعَّٰلام ا‬


‫َّي‬ َّٰ ‫ٱَّللِ ُه او ٱل ۡ ُه ا‬
‫د‬
َّ
‫ى‬ ‫ب يا ۡد ُعونا ُه ٓۥ إ اَل ٱل ۡ ُه ادى ٱئۡت ِ اناۗ قُ ۡل إ َّن ُه ا‬
‫د‬ ‫ان ا َُل ٓۥ أا ۡص ا‬
ٞ َّٰ‫ح‬ ‫اۡا ا‬
‫ري‬ ‫ح‬ ِ
‫ۡرض‬
‫ۡا‬
‫ٱۡل‬
ِ ِ ۡۖ ِ ِ

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
Artinya: “ Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat
mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita
dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti
orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawahan yang menakutkan dalam keadaan bingung,
dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya ke jalan yang lurus (dengan mengatakan):
“Marilah ikut kami”. Katakanlah:”Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya)
petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam”.
Oleh karena itu, apabila kita mengaku sebagai seorang muslim maka kita harus benar-benar
menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah Swt. baik dalam keadaan tidur, dalam keadan belajar,
dalam keadaan bekerja, dalam keadaan makan dan minum, dalam keadaan shalat dan ibadah
lainnya serta semua aktivitas yang kita kerjakan kita serahkan semuanya kepada Allah Swt
(tawakal). Jika kita menyerahkan semuanya kepada Allah maka yang akan kita capai adalah
kesejahteraan, keselamatan dan derajat yang tinggi.
Sedangkan menurut istilah(terminologi), Agama Islam adalah seluruh ajaran dan hukum-
hukumnya yang terdapat di dalam Al-Quran yang diturunkan dari Allah dan diwahyukan kepada
Rasul-Nya yaitu nabi Muhammad saw untuk disampaikan dan didakwahkan kepada umat manusia
sehingga manusia yang ada di muka bumi ini akan memperoleh kebahagiaan yang hakiki dan
kebaikan di dunia maupun di akhirat. Dalam Al-Quran surat Ali-Imran ayat 19 dijelaskan:
ُ ۡ ۡ ۡ ۡ ُ ٓ َّ ‫ا َّ ۡ ۡ ا ُ ا ا ۡ ا ا ا َّ ا ُ ُ ْ ۡ ا ا‬ ‫َّ د ا‬
‫ب إَِل م ِۢن اب ۡع ِد اما اجا اءه ُم ٱلعِل ُم ابغ ايۢا با ۡي ان ُه ۡمۗ او امن ياكف ۡر‬َّٰ‫ٱۡلسلَّٰمۗ وما ٱختلف ٱَّلِين أوتوا ٱلكِت‬
ِ ِ‫إِن ٱلِين عِند ٱَّلل‬
ۡ ُ ‫َّ ا َّ َّ ا ا‬
‫ٱۡل ا‬ ‫ا‬
‫اب‬
ِ ‫ِس‬ ‫َسيع‬ ِ َّٰ ‫بٔٔااي‬
ِ ‫ت ٱَّللِ فإِن ٱَّلل‬

Artinya:” Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah
maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”.
Begitu juga dalam Al-Quran surat As-Saff ayat 9 sebagai berikut:

‫ۡا د ُ ۡ ا ُ ا ا د ُ د ا اۡ ا ا ۡ ُ ۡ ُ ا‬
‫ۡشكون‬ ‫م‬ ‫ٱل‬ ‫ه‬‫ر‬ ‫ك‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ِۦ‬ ‫ه‬ِ ‫ك‬ ‫ِين‬
‫ٱل‬ ‫لَع‬ ‫ۥ‬‫ه‬‫ر‬ ‫ه‬ ‫ظ‬ ‫ِل‬
ِ ‫ق‬ ‫ٱۡل‬ ‫ِين‬ ‫د‬‫و‬‫ى ا‬
َّٰ ‫د‬ ُ ‫ِي أا ۡر اس ال ار ُس ا‬
‫وَلۥ بٱل ۡ ُه ا‬ ٓ ‫ُه او َّٱَّل‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

Artinya:” Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar
agar dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.”

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
Sementara Islam secara istilah menurut Harun Nasution, adalah agama yang ajaran-
ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad saw sebagai Rasul, yang
ajaran-ajarannya tidak saja mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan
manusia. Islam adalah sebuah agama yang diturunkan Allah SWT untuk umat manusia melalui
Rasullanya Muhammad saw untuk dijadikan pedoman bagi penganutnya dalam rangka mencapai
keselamatan dan kabahagiaan hidup di dunia maupun akhirat.
Islam merupakan agama terakhir yang diturunkan Allah ke dunia sebagai penyempurna
agama-agama sebelumnya dan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Berbeda dengan agama-agama
sebelumnya yang diturunkan yang hanya diperuntukan bagi satu kaum, Islam diturunkan untuk
semua umat manusia. Sebagai agama terakhir, Islam memiliki karakteristik yang khas yang
berbeda dengan agama-agama sebelumnya.

3. Unsur Agama
Prof Dr. Harun Nasution menyatakan bahwa agama dapat disebut agama jika memenuhi
minimal empat unsur penting yang harus ada dalam agama.
a. Unsur Keyakinan atau kepercayaan (credial)
Adanya keyakinan manusia terhadap sesuatu yang ghaib yang memiliki kekuatan untuk
mencipakan dan mengatur alam semesta ini, dan keyakinan tentang adanya Tuhan.
b. Unsur penyembahan atau peribadatan (ritual)
Manusia merasa dirinya lemah dan berhajat pada Tuhan sebagai tempat minta tolong.
Oleh karena itu, manusia harus mengadakan hubungan baik atau menyembah kepada
Tuhan yang telah mereka yakini tersebut. Hubungan baik ini dapat diwujudkan dengan
mematuhi segala perintah dan menjauhi larangannya.
c. Unsur aturan atau tata cara dalam peribadatan
Adanya aturan hokum yang berupa Kitab Suci yang mengandung ajaran-ajaran agama
tersebut dan sekaligus mengatur tata cara penyembahan kepada Tuhan yang mereka
yakini tersebut. Jadi, bukan hanya diyakini dan disembah. Akan tetapi, tata cara dalam
penyembahan terhadap yang diyakini tersebut juga diatur dalam sebuah kitab suci.
d. Respon yang bersifat emosionil dari manusia
Respon itu bisa berupa perasaan takut atau perasaan cinta yang sangat mendalam
terhadap agama yang telah dipeluknya (fanatic beragama) yang kadang kala sampai

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
ekstrim membela agamanya dengan berlebihan jika agamanya dihina oleh agama atau
golongan lain.
4. Hajat Manusia Terhadap Agama
Menurut Bustanuddin Agus, dalam menelusuri asal usul kenapa manusia beragama,
kebanyakan ilmuan sosial mengembalikan pada factor kelemahan manusia. Manusia beragama
karena beberapa hal berikut:

a. Tidak mampu mengatasi bencana alam dengan kemampuan sendiri


b. Tidak mampu mlestarikan sumber daya dan keharmonisan alam, seperti tidak
mampu menjamin matahari tetap bersinar dan padi mereka tetap menjadi
c. Tidak mampu mengatur tindakan manusia untuk dapat hidup damai satu sama lain
dalam masyarakat.
Karena ketidakmampuan itu mereka mempercayai adanya kekuatan ghaib yang maha
mampu menyelamatkan atau membantu mereka, ini berarti bahwa kepercayaan kepada yang ghaib
tersebut mereka buat sendiri untuk menjawab misteri kehidupan dan gejala alam. Menurut
M.Quraish Shihab, berbagai macam pandangan telah dikemukakan oleh para pakar tentang benih
agama dalam jiwa manusia. Ada yang berpendapat bahwa benihnya adala rasa takut yang
kemudian melahirkan pemberian sesajen kepada yang diyakini memiliki kekuatan yang
menakutkan. Memang, rasa takut merupakan salah satu pendorong utama tumbuh suburnya rasa
keagamaan. Tetapi ia merupakan benihnya, ditolak oleh pakar yang lain.

Sementara itu, pakar-pakar agama Islam berpendapat bahwa benih agama muncul dari
penemuan manusia terhadap kebenaran, keindahan, dan kebaikan. Manusia pertama yang
diperintahkan oleh Allah untuk turun ke bumi, diberi pesan agar mengikuti petunjuk-Nya (QS.
2:38). Petunjuk pertama yang melahirkan agama, menurut mereka, adalah ketika Adam dalam
perjalanannya di bumi ini menemukan ketiga hal yang disebutkan diatas. Sebagaiilustrasi, dapat
diduga bahwa Adam menemukan keindahan pada alam raya, pada binatang yang gemerlapan,
kembang yang mekar dan sebagainya. Dan ditemukannya kebaikan pada angi sepoi yang
menyegarkan disaat ia merasa gerah kepanasan atau pada air yang sejuk di kala ia sedang
kehausan. Kemudian ditemukannya kebenaran dalam ciptaan Tuhan yang terbentang di alam raya
dan di dalam dirinya sendiri. Gabungan ketiga hal ini melahirkan kesucian. Sang manusia, yang
memiliki naluri ingin tahu, berusaha untuk mendapatkan apakah yang paling indah, benar dan

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
baik? Jiwa dan akalnya mengantarkannya bertemu dengan yang Maha suci dan ketika iu ia
berusaha untuk berhubungan dengan-Nya, bahkan berusaha untuk mencontoh sifat-sifat Nya dari
sinilah agama lahir, bahkan dari sini pula dilakukan proses beragama sebagai “upaya manusia
untuk mencontoh sifat-sifat yang Maha suci”. Dalam Hadist Nabi Muhammad saw, ditemukan
perintah untuk itu, yaitu “Takhallaqu bi alkhlaqillah” (Berakhlaklah kalian dengan akhlak Allah).

Hajat manusia terhadap agama bersifat kodrati, sebab dengan adanya agama inilah manusia
menjadi makhluk yang berbeda dengan makhluk lainnya, misalnya dengan binatang. Dilihat dari
beberapa ciri, manusia tidak berbeda dengan binatang, baik nalurinya untuk makan dan minum,
berkembangbiak ataupun mempertahankan hidupnya. Menurut konsep Al-Quran, manusia hajat
terhadap agama karena memang agama itu adalah fitrah manusia.

Fungsi dan tujuan hidup manusia, hanya dapat dijelaskan oleh agama bukan oleh penemuan
akal. Agama justru datang karena ternyata bekal-bekal yang dilimpahkan kepada manusia tidak
cukup mampu menemukan apa perlunya ia lahir ke dunia ini. Agama diturunkan untuk mengatur
hidup manusia, meluruskan mengendalikan akal yang bersifat bebas. Kebebasan akal tanpa
kendali, bukan saja menyebabkan manusia lupa diri, melainkan juga akan membawa ia ke jurang
kesesatan, mengingkari Tuhan, tidak percaya kepada yang gaib dan berbagai akibat negative
lainnya. Tuhan menghendaki manusia beruntung dalam hidupnya, karena itu ia turunkan aturan
hidup berupa agama. Seperti halnya naluri, pancaindra dan akal, agama berfungsi sebagai hidayah
(petunjuk) agar manusia mencapai hidupnya. Adapun yang istimewa pada agama adalah wawasan
lebih luas. Ada hal-hal yang tidak terjangkau oleh rasio dikemukakan oleh agama. Akan tetapi
pada hakikatnya tidak ajaran agama (yang benar) bertentangan dengan akal, oleh karena agama itu
sendiri diturunkan hanya pada orang-orang yang berakal.

Oleh karena itu, sesungguhnya kapan pun manusia hidup dan dimana pun ia berada, agama
tetap menjadi kebutuhan asasi, di abad modern sekarang ini pun agama tetap diperlukan. Bahkan
lebih jauh manusia mencapai kemajuan lebih terasa perlunya agama. Dengan tanpa agama, segala
kemajuan bukannya akan memberikan kebahagiaan kepada manusia, akan tetapi malah akan
membinasakan manusia.

5. Tujuan Agama Islam


Sebagai ajaran yang paling sempurna, agama Islam mempunyai tujuan dan tujuan yang
utama adalah bertauhid kepada Allah Swt. Makna dari tauhid adalah meyakini bahwa Allah itu

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan ke-Esaan-Nya yang dimaksud dari ajaran agama Islam, yaitu
Allah itu Esa dalam segala hal, Esa dalam zatnya, sifatnya, serta Esa dalam perbuatannya. Dan
semua itu terdapat dalam Al-Quran surat Al-Ikhlas ayat 1-4:
‫ا‬ ُ ‫ُ ۡ ُ ا َّ ُ ا ا ٌ َّ ُ َّ ا ُ ا ۡ ا ۡ ا ا ۡ ُ ا ۡ ا ا ۡ ا‬
ۢ ‫كن َّ َُلۥ ُك ُف ًوا أ اح ُد‬ ‫ولم ي‬, ‫لم ي ِِل ولم يول‬, ‫ٱَّلل ٱلصمد‬, ‫قل هو ٱَّلل أحد‬

Artinya:
1. Katakanlah:” Dia-lah Allah, yang Maha Esa
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
3. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan
4. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.

Juga firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 255:


‫ۡرض امن اذا َّٱَّلِي ي ا ۡش اف ُع ع ا‬
‫ِندهُ ٓۥ‬
‫ۡا‬ َّ ‫ َّ َُلۥ اما ِف‬ٞ‫ او اَل نا ۡوم‬ٞ‫وم اَل تاأۡ ُخ ُذهُۥ س اِنة‬
َِّٰ ‫ٱلس ام َّٰ او‬
ِِۗ ‫ت او اما ِِف ٱۡل‬ ُ ‫ٱَّلل اَلٓ إ ال َّٰ اه إ ََّل ُه او ۡٱل ا ُّ ۡ ا‬
ُ َّ
ِ ِّۚ ِّۚ ‫َح ٱلق ُّي‬ ِ ِ
‫َّ ۡ ا ۡ ا ُ ا ا ۡ ا ا ۡ ۡ ا ا ا ۡ ا ُ ۡ ا ا ُ ُ ا ا ۡ د ۡ ۡ ٓ َّ ا ا ٓ ا ا ا ُ ۡ ُّ ُ َّ ا َّٰ ا َّٰ ا ۡ ا ا‬
‫ۡرض‬
ۡۖ ‫ت وٱۡل‬ ِ ‫إَِل بِإِذنِهِِّۚۦ يعلم ما بَّي أيدِي ِهم وما خلفهمۖۡ وَل ُيِيطون بَِشء مِن عِل ِمهِۦ إَِل بِما شاء ِّۚ وسِع كرسِيه ٱلسمو‬

ُ ‫ِل ۡٱل اع ِظ‬ ۡ ‫ا‬


‫يم‬ ُّ ِ ‫ُودهُۥ ح ِۡف ُظ ُه اما ِّۚ او ُه او ٱل اع‬
ُ
ٔٔ‫اوَل اي‬

Artinya:”Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi
terus menerus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur, Kepunyaan-Nya apa yang di langit
dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui
apa-apa yang dihadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa
dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi dan
Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Juga firman Allah surat Al-Baqarah ayat 256:
‫َّ ا ا ۡ ا ۡ ا ا ۡ ُ ۡ ا ۡ ُ ۡ ا ا‬ ُ َّٰ َّ ۡ ُ ۡ ‫د ا َّ ا َّ ا ُّ ۡ ُ ا ۡ ا د ا ا ا‬ ‫آ ۡا ا‬
َّٰ ‫وت اويُ ۡؤ ِم ۢن بِٱَّللِ فق ِد ٱستمسك بِٱلعروة ِ ٱلوث‬
‫َق َل‬ ِ ‫ٱلطغ‬ ِ ‫غ فمن يكفر ب‬
ِّۚ ِ ‫ِين قد تبَّي ٱلرشد مِن ٱل‬
ِِۖ ‫َل إِكراه ِِف ٱل‬

ٌ ‫يع اعل‬
‫ِيم‬ ُ َّ ‫ام ل ا اهاۗ او‬
ٌ ‫ٱَّلل اس ِم‬ ‫ٱنف اص ا‬
ِ

Artinya:” Tidak ada paksaan untuk(memasuki) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat, Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thagut dan beriman

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
kepada Allah, sesungguhnya ia telah berpegang teguh kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak
akan putus dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Begitu juga dalam surat Al-Anbiya ayat 25:

ۡ ‫َّ ُ ٓ ا ۡ ا َّ ُ ا ٓ ا َّٰ ا َّ ٓ ا ا ۠ ا‬
ُ ‫ٱع ُب‬ ُ ‫او اما ٓ أا ۡر اس ۡل انا مِن اق ۡبل اِك مِن َّر‬
‫ون‬
ِ ‫د‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫َل‬ ‫إ‬
ِ ِ‫ه‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫َل‬ ‫ۥ‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ه‬
ِ ‫ِل‬ِ ‫إ‬ ِ
‫وِح‬ ‫ن‬ ‫َل‬ ‫إ‬
ِ ٍ‫ول‬ ‫س‬

Artinya:”Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan kami wahyukan
kepadanya:” Bahwasannya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan aku, maka sembahlah olehmu
sekalian akan aku.”

6. Ciri-Ciri khas Agama Islam


a. Agama Fitrah
Agama Islam yang kita anut adalah agama fitrah. Artinya agama Islam merupakan agama
yang suci sebagaimana hati nurani manusia yang suci dan bersih. Agama Islam sangat sesuai
dengan hati nurani manusia yang suci dan bersih. Semua manusia mempunyai hati nurani dan hati
nurani selalu suci. Karena kesuciannya, tidak pernah salah atau keliru apalagi sampai berdusta dan
berbohong. Setiap hati nurani manusia pada hakikatnya selalu mengatakan bahwa agama yang
benar dan suci hanyalah agama Islam. Islam sangat melarang bahkan mengharamkan setiap
perbuatan dosa, apalagi sampai ingkar kepada Allah maka hati nurani pun juga sama. Islam
menghendaki manusia untuk bertaqwa dan selalu beribadah maka hati nurani pun juga sama. Islam
mewajibkan amar ma’ruf nahi munkar maka hati nurani pun juga sama. Oleh karena itu, semua
ajaran dan perintah, anjuran serta larangan-Nya adalah sesuai dengan hati nurani manusia yang
memang menghendaki manusia.
Agama Islam merupakan agama hati nurani bagi semua manusia. Karena agama hati
nurani, semua manusia pada hakikatnya mengakui kebenarannya. Bagi mereka yang menolak
biasanya karena gengsi, takut dijauhi oleh teman-teman sesama, takut tidak diakui oleh
keluarganya dan masih banyak lagi alasannya. Nmaun hati nurani manusia tidak bisa dibohongi.
Oleh karena itu, agama Islam disebut sebagai agama fitrah.
Allah berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 30 yang berbunyi:
‫كاا‬ۡ ‫ا ٗ ۡ ا ا َّ َّ ا ا ا َّ ا ا ا ۡ ا ا ا ۡ ا ا ۡ َّ ا َّٰ ا د ُ ۡ ا د ُ ا ا َّٰ َّ ا‬ ‫اا ۡ ا ۡ ا ا‬
‫كل د‬
‫َث‬ ‫كن أ‬
ِ ‫ٱَّللِ ذل ِك ٱلِين ٱلقيِم ول‬ ‫ق‬
ِّۚ ِ ‫ل‬ ِ
‫ِل‬ ‫ِيل‬
‫د‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫َل‬ ِّۚ ‫ا‬‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫اس‬‫ٱنل‬ ‫ر‬‫ط‬‫ف‬ ‫ِت‬
ِ ‫ٱل‬ ِ ‫ٱَّلل‬ ‫ت‬‫ر‬‫ِط‬ ‫ف‬ ِّۚ ‫ا‬‫ِيف‬ ‫ن‬ ‫ح‬ ‫ِين‬
ِ ‫ِِل‬ ‫فأق ِم وجه‬

‫ا ا‬ ‫ا‬
‫اس َل اي ۡعل ُمون‬
ِ َّ‫ٱنل‬

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
Artinya:”Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, (tetaplah atas)
fitrah Alah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Agama yang lurus hanyalah agama Islam, agama Islam merupakan fitrah Allah, untuk
dianut oleh manusia di muka bumi ini. Fitrah Allah ini hanya untuk manusia yang menghendaki
kebenaran dan keadilan yang hakiki. Dan itu semua ada dalam agama Islam, agama satu-satunya
yang diridhai oleh Allag Swt. Maka dari itu, bila manusia menghendaki kebahagiaan, ketenangan
serta kedamaia hidup, laksanakanlah agama Islam dengan baik dan benar disertai dnegan
keikhlasan hanya kepada Allah Swt.
b. Agama Tauhid
Agama Tauhid dalam arti semua pemeluk agama Islam mengakui keesaan Allah bahwa
Tuhan mereka hanya satu, yaitu Allah Swt. yang wajib disembah. Oleh karena itu, semua yang
beragama Islam diwajibkan untuk percaya kepada Allah Swt sebagai satu-satunya Tuhan yang
menciptakan kita, yang memberi rezeki kepada kita, yang memberi berbagai kenikmatan serta
anugerahnya, dan yang mematikan kita. Dengan demikian semua manusia hakikatnya hanya
bergantung kepada Allah, karena Allah lah yang menentukan garis hidup manusia beserta qada
dan qadarnya. Manusia hanya melaksanakan apa yang menjadi ketentuan-Nya.
Namun, Kadang-kadang ada saja penyelewengan yang dilakukan oleh manusia sehingga
ini dilanggar, yang pada akhirnya mempercayai selain Allah sebagai Tuhan. Allah Swt berfirman
dalam surat Al-Anbiya ayat 25 sebagai berikut:
ۡ ‫َّ ُ ٓ ا ۡ ا َّ ُ ا ٓ ا َّٰ ا َّ ٓ ا ا ۠ ا‬
ُ ‫ٱع ُب‬ ُ ‫او اما ٓ أا ۡر اس ۡل انا مِن اق ۡبل اِك مِن َّر‬
‫ون‬
ِ ‫د‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫َل‬ ‫إ‬
ِ ِ‫ه‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫َل‬ ‫ۥ‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ه‬
ِ ‫ِل‬ِ ‫إ‬ ِ
‫وِح‬ ‫ن‬ ‫َل‬ ‫إ‬
ِ ٍ‫ول‬ ‫س‬

Artinya:” Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan kami
wahyukan kepadanya:”Bahwasannya tidak ada Tuhan(yang hak) melainkan Aku, Maka
sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.
Dalam ayat di atas secara jelas disebutkan bahwa kita sebagai manusia wajib menyembah
kepada Allah Swt. tidak boleh kita menyembah selain Allah Swt. Tidak boleh kita menyembah
selain Allah Swt, sebab termasuk perbuatan yang musyrik dan dimurkai Allah. Oleh karena itu,
Allah Swt mengutus Rasul-Nya pun dalam rangka adanya perintah untuk menyembah hanya
kepada Allah Swt. Inilah sebenarnya tugas kita sebagai manusia, dan disamping itu juga,
mendakwahkan kepada semua manusia untuk menyembah kepada satu Tuhan, yaitu Allah Swt.

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
Agama Islam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia pertama, yaitu Nabi Adam
a.s. Kemudian Allah turunkan secara berkesinambungan kepada para Nabi dan Rasul berikutnya.
Akhirnya penurunan agama Islam itu, terjadi pada masa kerasulan Muhammad saw pada awal
abad VII Masehi. Ketika Islam mulai disampaikan oleh Rasulullah saw kepada masyarakat Arab,
beliau mengajak masyarakat untuk menerima dan mentaati ajaran Islam, tanggapan yang mereka
sampaikan pada Rasulullah adalah sikap heran, aneh dan ganjil. Islam dianggap sebagai ajaran
yang menyimpang dan tradisi leluhur yang telah mendarah daging bagi masyarakat Arab, yang
telah mereka taati secara turun temurun, dan mereka tidak mau tahu apakah tradisi tersebut salah
atau benar (QS Al Baqarah:170). Di dalam hadis juga digambarkan, bahwa Islam datangnya
dianggap asing dan akan kembali dianggap asing, namun berbahagialah orang yang dianggap asing
tersebut.
Kata Islam berarti damai, selamat, penyerahan diri, tunduk dan patuh. pengertian tersebut
menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan
kedamaian, kerukunan, keselamatan dan kesejahteraan bagi kehidupan umat manusia pada
khususnya dan semua makhluk Allah pada umumnya, bukan untuk mendatangkan dan membuat
bencana atau kerusakan di muka bumi. Inilah yang disebut fungsi Islam sebagai rahmat bagi
seluruh alam (rahmatal lil alami).
Fungsi Islam sebagai agama rahmatal lil alamin tidak tergantung pada penerimaan atau
penilaian manusia. Substansi rahmatan lil alamin terletak pada fungsi ajarannya tersebut. Fungsi
itu baru akan terwujud dan dapat dirasakan oleh manusia sendiri maupun oleh makhluk – makhluk
yang lain, jika manusia sebagai pengembangan amanat Allah telah mentaati dan menjalankan
aturan-aturan ajaran Islam dengan benar dan kaffah.
Fungsi Islam sebagai rahmat dan bukan sebagai agama pembawa bencana, dijelaskan oleh
Allah dalam Al-Quran surat Al-Anbiyya :170, “Dan tidaklah Kami mengutus kamu Muhammad
saw, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam”. Sedangkan bentuk rahmat Allah pada
ajaran Islam itu seperti berikut ini:

1. Islam menunjukkan manusia jalan hidup yang benar


2. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi
yang diberikan oleh Allah secara tanggung jawab.
3. Islam menghormati dan menghargai manusia sebagai hamba Allah, baik
mereka muslim maupun yang beragama lain.

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
4. Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan profesional
5. Islam menghormati kondisi spesifik individu manusia dan memberikan
perlakuan yang spesifik pula.
7. Manfaat Beragama
Agama bagi kehidupan manusia menjadi pedoman hidup (way of life). Orang yang biasa
menjalankan perintah dan aturan agama, tanpa adanya pengawasan akan ringanlah menjalankan
atauran-aturan dan undang-undang masyarakat atau negaranya, karena, sudah terbiasa
menjalankan peraturan dan undang-undang tanpa pengawasan.

Jelaslah, bahwa agama sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia terutama bagi
siapa yang memeluknya.

a. Agama mendidik manusia supaya mempunyai pendirian yang kokoh dan sikap
yang positif.
b. Agama mendidik manusia supaya memiliki ketentraman jiwa. Orang beragama
akan dapat merasakan manfaat agamanya, lebih-lebih ketika dia ditimpa kesusahan
dan kesulitan.
c. Agama mendidik manusia supaya berani menegakkan kebenaran dan takut untuk
melakukan kesalahan. Jika kebenaran sudah tegak, akan mendapatkan kebahagiaan
dunia dan akhirat.
d. Agama adalah alat untuk membebaskan manusia dari perbudakan terhadap materi.
Agama mendidik manusia supaya tidak ditundukkan oleh materi yang bersifat
duniawi. Akan tetapi, manusia hanyalah disuruh tunduk kepada Tuhan yang Maha
Esa.
8. Kerangka Dasar Agama Islam

Agama Islam merupakan satu sistem yang didalamnya terhimpun kerangka dasar yang
mengatur manusia, baik hubungan manusia dengan Tuhannya (vertikal), maupun hubungan antar
manusia, dan hubungan manusia dengan alam atau makhluk lainnya (horizontal). Kerangka dasar
ajaran Islam ini tergambar dalam sebuah Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim dari umar
r.a. sebagai berikut : Iman, Islam dan Ihsan.

Aspek iman merupakan landasan yang utama, berisi ajaran-ajaran atau ketentuan-
ketentuan tentang akidah. Aspek ini disebut juga dengan al-ahkam al-I’tiqadiyah. Aspek yang

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
kedua adalah Islam, yang disebut juga aspek syariah dalam arti sempit. Aspek kedua ini berisi
ajaran atau ketentuan-ketentuan yang mengatur perbuatan (amaliyah) manusia, berlandaskan
aspek pertama, aspek ini disebut juga dengan ahkam ‘amaliyah. Aspek ketiga adalah ihsan, berisi
ajaran atau ketentuan-ketentuan tentang etika atau akhlak. Aspek ketiga ini disebut juga dengan
ahkam khuluqiyah.

Ketiga aspek tersebut satu sama lain saling berkaitan. Iman yang benar dan kuat kepada
Allah SWT, akan melahirkan perbuatan (amal) yang baik dan benar, dalam bentuk ibadah
(pengabdian) kepada-Nya. Ibadah yang benar kepada Allah SWT, akan melahirkan perilaku atau
akhlak yang baik. Kalau diibaratkan pohon, aspek pertama ibarat akar, aspek kedua ibarat daun,
dan aspek ketiga ibarat buah. Kalau akarnya (iman) kuat, maka akan menumbuhkan buah
(ihsan,akhlak) yang baik. Aspek-aspek agama Islam ini dapat dijelaskan dengan ringkas sebagai
berikut:

a. Ahkam I’tiqadiyah
Ahkam I’tiqadiyah adalah aspek akidah atau teologi, yaitu sistem keyakinan
(keimanan) yang bersifat monotheisme dalam Din atau al-Islam. Disiplin ilmu dalam
aspek ini disebut ilmu tauhid, ilmu kalam, atau ilmu ushuluddin atau teologi. Dalam
aspek ini dibicarakan antara lain tentang unsur-unsur iman (rukun iman), yaitu: (a)
Iman kepada Allah Swt, (b) Iman kepada Malaikat, (c) Iman kepada kitab-kitab suci,
(d) Iman kepada para Rasul, € Iman kepada hari kiamat, (f) Iman kepada qada dan
qadar Allah. Ilmu yang mempelajari masalah-masalah akidah ini dinamakan ilmu
kalam atau ilmu ushuludin atau ilmu aqaid.
b. Ahkam Amaliyah
Ahkam amaliyah berisi seperangkat kaidah yang mengatur perilaku manusia, yang
mencakup dua hubungan yaitu manusia dengan Tuhannya (ibadah) dan hubungan
manusia dengan makhluk lainnya (muamalah). Disiplin ilmu aspek ahkam ‘amaliyah
disebut ilmu fiqh. Dalam aspek ini dibicarakan unsur-unsur Islam (rukun Islam) yaitu,
(a) pengakuan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Muhammad saw , adalah
Rasul-Nya, (b) melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam, (c) menunaikan zakat
bagi yang memenuhi syarat, (d) melaksanakan puasa bulan Ramadhan,(e) menunaikan
ibadah haji ke Baitullah, bagi yang mampu.

inaba.ac.id
Pendidikan Agama Islam
Modul I
c. Ahkam Khuluqiyah
Ahkam khuluqiyah berisi seperangkat norma dan nilai etika atau moral (akhlak). Dalam
aspek ini, Din al-Islam mengatur tentang bagaiman seharusnya manusia berperilaku
dengan baik, baik dalam hubungan dengan Tuhan nya, maupun hubungan dengan
sesama makhluk lainnya. Disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek ini adalah ilmu
tasawuf.

Ketiga aspek ajaran Islam tersebut harus dipraktikan oleh umat Islam secara total (kaffah),
sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah (2): 208 :

ُ ‫َّ ۡ ا َّٰ َّ ُ ا‬
ٞ ‫و ُّمب‬ٞ ‫ك ۡم اع ُد د‬ َّٰ ‫ٱلس ِۡل ِم اَك ٓ َّف ٗة او اَل تا َّتب ُعوا ْ ُخ ُط ا‬ ۡ ْ ُ ‫آٰ ا ُّ ا َّ ا ا ا‬
‫ٱد ُخلُوا ْ ِف د‬
‫َّي‬ِ ‫ل‬ ‫ۥ‬ ‫ه‬‫ن‬ِ ‫إ‬ ‫ن‬
ٖۚ ِ ‫ط‬ ‫ي‬ ‫ٱلش‬ ‫ت‬
ِ ‫و‬ ِ ِ ‫يأيها ٱَّلِين ءامنوا‬

Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu.”

inaba.ac.id

Anda mungkin juga menyukai