Yanti Budiasih
STIE Ahmad Dahlan Jakarta
E-mail: yantibudiasih@yahoo.com
Abstract
Fact that Indomie (instant noodle) is a brand that most stick in the minds of consumers, and it
is the evidence that Indomie has high brand equity. However, the facts also show that other
brands are able to occupy under the Indomie brand equity. This paper presents an analysis of
the influence of forming the dimensions of brand equity ie brand awareness, brand associations,
perceived quality and brand loyalty on purchasing decisions on Indomie products. The
population in this study were all the people in the city of Depok who consume Indomie. The
sampling technique used was accidental sampling. The data are analyzed by using SPSS 19.
The tools of analysis use correlation analysis, regression analysis, coefficients of determination,
t-test (test partial) and F test (ANOVA test). The results showed that the dimensions of brand
equity factors simultaneouslyinfluence the purchase decision. The most dominant factor
influencing the purchase decision is brand associations that is equal to 31.1%.
Kata Kunci: Kesadaran merek, Asosiasi merek, Kesan kualitas, Kesetiaan merek
Dimensi Ekuitas Merek (Brand Equity) dan Keputusan Pembelian Produk Mie (Yanti Budiasih) 79
pada tahun 2010, 2011 dan 2012 masing-masing jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 100
mencapai 1,73; 1,81 dan 1,89 juta jiwa. Di responden. Metode pengambilan sampel
samping itu, pertumbuhan ekonomi juga menggunakan metode Accidental Sampling.
meningkat mulai dari tahun 2010-2012. Dalam penelitian ini sampel diperoleh dari
Tercatat, pertumbuhan ekonomi wilayah ini masyarakat kota Depok yang datang berbelanja
mencapai 6,3% (2010); 6,58% (2011) dan 7,15% di salah satu pusat pembelanjaan. Pengukuran
(2012). Dengan fenomena demografis dan digunakan skala Likert.
ekonomi itu, maka wilayah ini merupakan
wilayah membutuhkan barang-barang Pengujian instrumen dalam penelitian ini
konsumsi yang tinggi. menggunakan uji validitas dan realibilitas.
Pearson Correlation digunakan untuk melakukan
analisis regresi berganda dan korelasi yang
bertujuan untuk mengukur pengaruh satu
METODE variabel terhadap variabel lain, dengan nilai
korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Berdasar pada tujuan penelitian itu,
Besar Koefisien Interpretasi
mengikuti Aaker (1991), maka model penelitian Korelasi (r)
dapat digambarkan sebagai berikut. (positif/negatif)
0,00 – 0,20 Hubungan/pengaruh sangat lemah
0,21 – 0,40 Hubungan/pengaruh lemah atau
1. Kesadaran Merek rendah
0,41 – 0,70 Hubungan/pengaruh sedang atau
2. Asosiasi Merek cukup
3. Kesan Kualitas 0,71 – 0,90 Hubungan/pengaruh kuat atau tinggi
0,91 – 1,00 Hubungan/pengaruh sangat kuat atau
4. Kesetiaan Merek sangat tinggi
Dalam penelitian ini, jumlah populasi Pengujian validitas dan realibilitas di-
konsumen tidak bisa diketahui secara pasti lakukan untuk mengetahui kelayakan setiap
maka untuk menentukan jumlah sampelnya butir-butir pernyataan dalam mendefinisikan
menurut Malhotra (1999) dapat ditentukan suatu variabel dan mengetahui kestabilan serta
berdasarkan minimum empat atau lima kali konsistensi responden dalam menjawab
jumlah variabel yang digunakan. Karena pernyataan-pernyataan yang dibentuk dalam
jumlah variabel yang diteliti ada lima, maka sebuah kuesioner. Dalam uji ini jumlah
Dimensi Ekuitas Merek (Brand Equity) dan Keputusan Pembelian Produk Mie (Yanti Budiasih) 81
Tabel 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Saya membeli produk 0,604 0,663 Valid
mie instan merek
Variabel Kesetiaan Merek Indomie karena
Croncbach’s popularitas merek
Croncbach’s
Pernyataan Alpha If Item Status tersebut.
Alpha
Deleted
Bila harga produk mie 0,763 0,753 Valid Saya terdorong 0,633 0,663 Valid
instan merek Indomie membeli produk mie
yang biasa saya instan merek Indomie
konsumsi meningkat kembali, karena
tajam, saya tidak akan manfaat yang telah
berpindah ke merek saya rasakan dan
lain kualitas yang terjamin
Alasan saya memilih 0,,687 0,753 Valid B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
produkmie instan
merek Indomie karena
tidak sekedar mencari Pengujian korelasi antarvariabel diperoleh
variasi baru
hasil sebagai berikut:
Jika produk mie instan 0,706 0,753 Valid
merek Indomie yang
biasa saya konsumsi Tabel 6. Hasil Uji Korelasi Antarvariabel
tidak tersedia di toko X1 X2 X3 X4 Y
tempat saya membeli, X1 r 1 0,078 0,234 0,612 0,043
saya akan mencarinya Sig. 0,451 0,145 0,000 0,509
di toko lain X2 r 0,078 1 0,324 0,367 0,357
Saya tetap 0,708 0,753 Valid
Sig. 0,451 0,000 0,000 0,000
menggunakan produk X3 r 0,234 0,324 1 0,524 0,216
mie instan merek Sig. 0,145 0,000 0,000 0,065
Indomie yang biasanya X4 r 0,612 0,367 0,524 1 0,226
saya gunakan daripada Sig. 0,000 0,000 0,000 0,008
menggunakan produk
Y r 0,043 0,357 0,216 0,226 1
mie instan merek lain
yang tidak jelas
Sig. 0,509 0,000 0,065 0,008
kualitasnya Sumber: data diolah
Dimensi Ekuitas Merek (Brand Equity) dan Keputusan Pembelian Produk Mie (Yanti Budiasih) 83
masyarakat pada produk mie instan merek terima H1 artinya asosiasi mereksecara
Indomie akan mengalami penurunan sebesar parsial mempengaruhi keputusan
0,028 satuan. pembelian.
3. Variabel kesan kualitasterhadap keputusan
Tingkat koefisien dari variabel Kesetiaan pembelian. Diperoleh hasil signifikan
Merek(X4) sebesar 0,211. Artinya jika variabel
sebesar 0,556 , karena 0,556 > 0,05 maka
Kesetiaan Merekmengalami peningkatan satu
hipotesis yang didapat adalah terima Ho
satuan maka keputusan pembelian masyarakat dan tolak H1 artinya kesan kualitas secara
pada produk mie instan merek Indomie akan parsial tidak mempengaruhi keputusan
mengalami peningkatan sebesar 0,211 satuan. pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Dimensi Ekuitas Merek (Brand Equity) dan Keputusan Pembelian Produk Mie (Yanti Budiasih) 85