Anda di halaman 1dari 13

A.

Pendahuluan
Strategi Co Branding Untuk Meningkatkan Merk atau brand adalah identitas
Ekuitas Merk . yang diyakini sangat powerfull untuk
Oleh : Tri Septin MR mengenalkan produk kepada konsumen.
Merk merupakan janji penjual untuk secara
Abstrak konsisten memberikan tampilan, manfaat
Strategi Co Branding pada masa dan jasa tertentu kepada pembeli. Merk yang
sekarang ini banyak oleh perusahaan – sudah terkenal akan memudahkan pemasar
perusahaan yang merupakan salah satu untuk melakukan penetrasi pasar. Merk yang
strategi untuk meningkatkan ekuitas merk. baik adalah merk yang memiliki ekuitas
Kerja sama Co branding tidak permanent tinggi yaitu sudah dikenal luas (brand
dan mempunyai manfaat bagi perusahaan awareness), memiliki asosiasi (brand
dalam meningkatkan pendapatan, association)yang sangat positif , memiliki
memperluas pangsa pasar, mempertinggi image(perceived quality) yang baik
kesadaran merk . Di samping itu ,mempunyai konsumen yang sangat loyal
mempermudah konsumen untuk terhadap merk(brand loyalty) tersebut dan
memperoleh jasa atau produk yang trade mark dan hubungan dengan perantara (
berkualitas. Strategi ini juga mempunyai Simamora ,2000). Citra merk yang kuat akan
resiko yang dapat diantisipasi dengan cara memberikan beberapa keunggulan utama
hati-hati dalam memilih partner. bagi perusahaan. Merk yang dikenal oleh
pembeli mendorong pembelian kembali
secara terus menerus. Upaya pemasar untuk competition”. Sedangkan Keller (2003)
menciptakan ekuitas merk antara lain dengan mengatakan bahwa “ A brand in term of
sponsor merk produsen, lisensi dan strategi having actually created a certain amount af
Co-branding. Co branding adalah suatu awareness, repuatation, prominence and so
kombinasi , perpaduan atau kerja sama on in marketplace”. Namun Hedlund(2003)
antara dua brand/merek pada satu produk merangkum beberapa definisi merk dari
atau jasa yang sama. Dua merk ini bekerja sudut pelanggan antara lain Lagergren
sama dan berbagi kompetensi untuk (1998) merk adalah jaminan kualitas.
memaksimalkan pendapatan , memperluas Kapferer( 1997) juga menyatakan merk
pangsa pasar menggaet customer dari brand merupakan sumber nilai untuk konsumen (
partnernya . Kerja sama ini tidak permanen The brand : a source of value for the
hanya dalam waktu tertentu. consumer) dan merupakan sumber nilai bagi
perusahaan ( The brand : a source of value
B. Pengertian Ekuitas Merk to the company) . merk akan eksis jika
Beberapa definisi merk. Menurut terdapat perceived risk. Merk memiliki
American Marketing Assosiations (AMA) enam tingkatan menurut Kotler (1997) yaitu
dikutip oleh Kotler (1997) : “Brand is a : 1) atribut (attribute), 2) manfaat (benefit)
name, term, sign, symbol, or design, or a ,3)Nilai (value),4) Budaya (culture),
combination of them, intended to identify the 5)kepribadian (personality) 6 ) pemakai
goods and services of one seller or groups of (user). Untuk menggambarkan hubungan
seller and to differentiate them from those of antara pelanggan dan merk sering digunakan
konsep ekuitas merk . Kekuatan merk merk adalah seperangkat asset merk dan
mengembangkan sisi emosional konsumen hutang yang dikaitkan dengan sebuah merk,
disebabkan oleh beberapa alasasn yang nama dan simbolnya , ditambahkan pada
ditarakan Temporal (2002) 1) every personal atau dikurangi dari nilai-nilai yang diberikan
; 2) Evoke emotion 3) Live and Evolve 4) dalam sebuah produk atau jasa bagi sebuah
Communicate 5) Develpo image trust 6) perusahaan dan/atau bagi para konsumen
Engeder loyalty and friendship 7) Give great perusahaan tersebut. (David Aaker , 1991
experience. David and Dunn (2002) dalam Cravens,1996). Asset dan hutang
mengutarakan manfaat merk bagi internal yang memperngaruhi ekuitas merk termasuk
yaitu meningkatkan revenue dan manfaat kesadaran akan nama-nama, loyaltas merk,
eksternal yaitu menurunkan biaya. Merek anggapan mutu dan assosiasi merk lain dan
adalah sesuatu yang tersimpan dalam pikiran asset hak milik merk . MSI ( Marketing
konsumen (a brand is something that resides Science Institute ) menyatakan bahwa
in the minds of consumers).Merk berkaitan ekuitas merk dapat digambarkan oleh
dengan atrbut atau manfaat dari produk dan konsumen dalam bentuk asset keuangan dan
dalam kasus tertentu merek berkaitan dengan dalam sekumpulan asosiasi dan perilaku.
citra tidak nyata . kekuatan merk dapat Menurut Aaker (1991) ekuitas merk terdiri
dilihat dari kuat tidaknya ekuitas merek. dari
Ekuitas merek merupakan hal yang 1. Loyalitas merk (brand loyalty) .
sangat penting bagi perusahaan untuk Loyalitas merk merupakan inti dari
memperoleh keunggulan bersaing. Ekuitas brand equity . Suatu merk dapat
memiliki kesadaran merk tinggi , merubah atau mengganti merk sangat
kualitas yang baik , brand association mahal ( Aaker,1996)
yang cukup banyak tetapi belum Brand loyalty terbagi atas tingkat
tentu memiliki brand loyalty. loyalitas yang paling rendah sampai
Sebaliknya merk yang memiliki paling tinggi sebagai berikut :
loyalitas dapat dipastikan memiliki
kesadaran merk tinggi, kualitas tinggi Commited customer paling tinggi
dan asosiasi merk yang cukup
dikenal .
Dampak dari loyalitas merk adalah Likes the brand
menimbulkan penghematan biaya
pemasaran karena biaya tersebut
digunakan untuk menjaga dan Satisfied buyer with swicthing costs
mengelola pelanggan lama dari pada
harus mencari pelanggan baru.
Loyalitas pelanggan lama dam yang Habitual buyer
sudah ada juga menggambarkan
sebuah substantial entry barrier
terhadap kompetititor karena biaya Swictcher/ paling rendah
untuk membujuk pelanggan untuk Pricebuyer
Tingkatan kesadaran merk sebagai
berikut :
2. Kesadaran merk (brand awareness) Top of mind paling tinggi
Brand awareness merupakan
informasi mengenai tingkat
kemampuan konsumen untuk
mengenal dan mengingat keberadaan Brand recall
suatu produk. Kesadaran merk
dengan asosiasi yang kuat akan
membentuk citra merk yang spesifik. Brand recognition
Menurut Keller (2003) kesadaran
merk dapat dikarakteristikan menurut
kedalaman dan keluasannya. Unware of brand paling rendah
Kedalaman dari kesadaran merk
berhubungan dengan kemungkinan 3. Asosiasi merk (brand association)
merk dapat diingat atau dikenali Aaker (1991)Brand association
kembali. Sedangkan keluasan didefinisikan sebagai segala sesuatu
kesadaran merk berhubungan dengan yang dapat dihubungkan dengan
keaneka ragaman situasi pembelian memori terhadap sebuah merk atau
dan konsumsi ketika sebuah merk citra merk, biasanya dalam bentuk-
diingat. bentuk yang mempunyai arti
.Sekumpulan asosiasi merk akan Hedlund (2003) dalam Setiawan (2007 )
membentuk brand image. mengutarakan tiga pengertian ekuitas
4. Persepsi kualitas merk(brand merk yang berbeda :
perceived quality) 1. Brand value yaitu total nilai merk
Persepsi kualitas merk merupakan dilihat sebagai sebuah asset yang
informasi berupa persepsi konsumen terpisah ketika terjual atau
terhadap kualitas produk dimaukkan dalam neraca keuangan.
dibandingkan dengan merk lain. 2. Brand stregth yaitu sebuah
Persepsi kualitas dipengaruhi oleh pengukuran dari kekuatan
kualitas produk dan kualitas penambahan –penambahan oleh
pelayanan. Persepsi kualitas yang konsumen kepada merk, sinonim
tinggi akan mengarahkan seseorang dengan brand loyalty.
untuk memilih sebuah merk dari 3. Brand description yaitu
pada merk yang lain. penggambaran dari asosiasi dan
5. Asset-asset lainnya ( other keyakinan konsumen terhadap merk
proprietary brand assets) dama dengan brand image. Ketiga
Asset lain seperti paten, merk interprestasi tersebut dapat
dagang, channel, relationship dan lain- digambarkan dalam sebuah rantai
lain. yaitu dari brand description dimana
disesuaikan untuk target pasar
spesifik dengan menggunakan
marketing mix. Performa dalam memperkuat dan berharap mendapat
pasar ini akan menentukan brand perhatian dari audiens baru. Sedangkan Tom
strength/loyalty yang selanjutnya Blanckett dan Bob Boad dalam buku Co
akan membentuk nilai merk. Branding : The Science of Alliance
menjelaskan bahwa pada prinsipnya sulit
Perusahaan dalam upaya menciptakan membedakan antara co branding dengan
ekuitas merk antara lain dengan sponsor promosi ,aliansi dan joint venture. Interbrand
merk produsen, lisensi dan strategi Co- mendefinisikan co branding sebagai format
branding. kerja sama antara dua atau lebih merk yang
sudah memiliki pengakuan secara signifikan
C. Strategi Co Branding dari customer, di mana masing-masing
Strategi co branding tidak hanya partisipan memiliki brand yang sangat kuat .
dilakukan antara dua brand/merk tetapi juga Co branding dari definisi tersebut terletak
dapat dilakukan antara merek produk dengan diantara joint promo yang dirancang dalam
personal brand (selebritis ataupun orang ahli durasi yang sangat pendek dan joint venture
terkenal) yang membawakan iklan suatu memiliki durasi yang sangat panjang dan
produk. share value creation yang sangat tinggi.
Phillip Kotler mendefinisikan Co Sedangkan co branding memiliki share
branding sebagai dua atau lebih brand yang creation yang sangat tinggi tetapi dalam
sudah dikenal dikombinasikan di dalam durasi yang medium. ( dalam marketing
penawaran , di mana satu sama lain saling April 2006 ).
Co branding dapat dibagi menjadi tersebut memiliki nilai yang kuat
beberapa tingkatan berdasarkan kekuatan /merupakan pemimpin pasar di industri
hubungan dan share value yang tercipta : masing-masing dan bisa memberikan
1. Reach and awareness merupakan level nilai tambah ke pelanggan dan target
yang terendah untuk meningkatkan pasar yang sama. Contoh lain misalnya
kesadaran merk melalui ekspose Bank Muamallat Indonesia dengan
terhadap basis pelanggan mitranya. Asuransi Tafakul bersama-sama
2. Value endosement dirancang untuk menciptakan produk Share – e yang
mendukung positioning dan brand value berasuransi.
masing-masing merk. Strategi co branding pada masa sekarang
3. Ingredient yaitu merk yang memasok ini sering digunakan oleh perusahaan dalam
merk lainnya. memasarkan produknya. Seperti kita
4. Complementary competence merupakan ketahui bahwa dengan semakin populernya
kerja sama level tertinggi dimana merk selebritis maka semakin besar
yang sama-sama kuat dan saling kemungkinan perusahaan menggunakannya
melengkapi bekerja sama dalam untuk mempromosikan produk yang
memproduksi suatu produk. Misalnya dihasilkan. Dalam hal ini artis yang
Citibank Telkomsel Card, Garuda memiliki personal brand yang tinggipun
Indonesia Citibank Card. Citibank akan memilih produk yang sesuai dengan
memilih Telkomsel dan Garuda tingkat kepopulerannya. Co branding tidak
Indonesia karena kedua perusahaan hanya kerja sama perusahaan dengan
endoser tetapi juga kerja sama antar pasangan yang tepat, kondisi pasar dan
perusahaan untuk bersama-sama kondisi masing-masing merek.
memasarkan produknya seperti Garuda Keuntungan yang bisa diperoleh
Indonesia dengan Citibank menerbitkan dengan melakukan Co branding
Garuda Citibank Card untuk para (Marketing , April 2006)
pelanggan . 1. Pendapatan dari royalty
Beberapa manfaat /benefit yang bisa Bagi perusahaan yang produknya
diraih dengan adanya co branding antara digunakan sebagai bahan untuk
lain meningkatkan brand equity, produk lain, sebuah kesepakatan co
memperlebar pasar, mempertinggi branding bisa mendatangkan sumber
penggunaan (more usage), meningkatkan pendapatan yang kedua berupa
awareness , meningkatkan perceived royalty. Misalnya PT Garuda
quality dan image serta meningkatnya memdapat royalty dari Citibank.
loyalitas. 2. Mendongkrak penjualan
Dengan menggandeng merek lain
D. Keuntungan dan kerugian Co perusahaan dapat meningkatkan
branding volume penjualan apalagi merek
Penggunaan strategi Co Branding yang diajak kerja sama merek yang
mempunyai berbagai keuntungan tetapi setara bahkan yang lebih kuat. Misal
di sisi lain juga mengandung resiko Microsoft dengan Intel , telkom
kerugian tergantung bagaimana memilih dengan nokia.
3. Kesempatan memasuki pasar baru 7. Keuntungan lebih cepat didapat
Dengan menggandeng perusahaan Keuntungan yang diperoleh dapat
yang menguasai segmen pasar yang lebih cepat diraih karena usaha
belum dilayani maka dengan Co dilakukan bersama-sama. Misal
Branding akan lebih mudah Telkom dan Nokia .
memasuki pasar baru. 8. Harga premium
4. Menawarkan additional benefit Perusahaan dapat membuat harga
Strategi ini dapat memberikan benefit premium dan mempunyai peluang
tambahan bagi konsumen misal lebih besar untk sukses di pasar.
berupa paket penawaran yang lebih 9. Mengkomunikasikan kualitas produk
menarik , bounus tambahan , Dengan strategi ini konsumen dapat
penawaran kredit dari bank dan lain- dengan lebih cepat mengetahui
lain.t kualitas produk,lebih tertarik dan
5. Meminimalkan investasi percaya.
Dalam strategi pengembangan usaha 10. Menyakinkan pelanggan
untuk memasuki pasar baru strategi Pelanggan akan lebih yakin dengan
ini dapat menghemat biaya. informasi yang disampaikan oleh ahli
6. Mengurangi resiko di bidangnya yang telah bekerja sama
Dapat mengurangi resiko kegagalan dengan perusahaan
terutama dalam memasuki pasar baru 11. Akses tekhnologi canggih
dan menciptakan produk baru.
Perusahaan yang lemah dapat mengakibatkan kurang
tekhnologinya dapat melakukan co menguntungkan..
branding dengan perusahaan l;ain 2. Perbedaan corporate personality
yang mempunyai fokus, reputasi dan Agar kerjasama berhasil perusahaan –
ahli . perusahaan yang bekerja sama harus
12. Memperkuat pesan iklan menyesuaikan gaya atau personality nya.
Perusahaan dapat memberikan epsan 3. Perubahan status financial partner
iklan yang saling mendukung Perubahan status financial perusahaan
13. Meningkatkan minat pelanggan partner dapat mengakibatkan
Dengan Co branding produk lebih permasalahan dalam kerja sama yang
menarik bagi konsumen sudah dibina.
Di samping benefit yang bisa diperoleh dari 4. Merger atau take overs
Co branding namun ada kelemahan atau Bila salah satu perusahaan merger atau
resiko yang dihadapi. diambil alih maka dapat menimbulkan
Resiko yang dihadapi antara lain masalah pada kerja sama yang telah
(Swasembada 2006) dibuat. Kesepakatan-kesepakan yang
1. Kerakusan terhadap uang dibuat bisa berubah.
Apabila pihak yang bekerja sama hanya 5. Perubahan pada perilaku pasar
mementingkan keuntungan sendiri saja Perusahaan harus jeli mempelajari situasi
tanpa memperhatikan kerja sama Co pasar yang selalu berubah karena dapat
Branding yang harus dibina dengan baik menjadi ancaman yang serius.
6. Resiko kehilangan identitas
Perusahaan dapat kehilangan identitas E. Kesimpulan
aslinya. Dengan Co Branding bisa Strategi Co Branding merupakan
mengakibatkan hanya ada satu identitas strategi kerja sama antar
sehingga perusahaan dapat mengalami merk/perusahaan atau antara
perubahan image atau identitas di mata seseorang/personal brand dengan
pelanggan. perusahaan untuk meningkatkan ekuitas
7. Perubahan positioning partner merk. Kerja sama ini akan berhasil bila
Perubahan positioning akan kedua belah pihak mempunyai nilai yang
mengakibatkan masalah bagi partnernya. sama tingginya di mata pelanggan,
8. kegagalan memenuhi target menjaga kesepakatan yang telah dibuat,
Jika salah satu partner gagal memenuhi menjaga image merk . Hal tersebut akan
target , maka resiko kerja sama bisa mengakibatkan meningkatnya ekuitas
dibatalkan . merk, memperlebar pasar, mempertinggi
9. Terciptanya single brand penggunaan (more usage), meningkatkan
Apabila pelanggan mulaimelihat kedua awareness , meningkatkan perceived
brand menjadi satu brand , maka quality dan image serta meningkatnya
membutuhkan tindakan cepat untuk loyalitas.
mengembalikan situasi.
Simamora (2000), Panduan Riset Perilaku
Daftar Pustaka Konsumen, PT Gramedia, Jakarta
Setiawan, Romi dan Zakaria Afiff, Adi
Aaker,1991, managing Brand Equity, The (2007 ), Analisis Pengaruh Kegiatan
Free Press, New York Pemasaran terhadap Ekuitas merk pada
Aaker,1996,Building Strong Brands , The Consumer –convinience Goods, Usahawan
Free Press, New York No 04 th XXXVI ,Edisi April 2007
Cravens, 1996, Pemasaran Strategis,
Erlangga Temporal , Paul , 2002, Advaced Brand
Hedlund 2003,Brand Development in Small Management from vision to valuation,
Service Company : A case Study at Singapore, John Wiley & Son, Ptc Ltd
Infologigruppen, Lulea University of Tjiptono, Fandy, 1995, Strategi Pemasaran,
Technologi , Ner Jersey Erlangga, Jakarta
Kotler,1997, Marketing Management, Umar , Husein,2002, Riset Pemasaran dan
Prentice Hall,New Jersey Perilaku Konsumen, PT Gramedia
Keller, Kevin L 2003,Strategic Brand Pustaka Utama, Jakarta
Management : Building , Measuring
and Managing Brand Equity, Second
International Edition, Pearson Prentice
Hall , New Jersey
Marketing, Edisi April 2006

Anda mungkin juga menyukai