PENULISAN ILMIAH
Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai
gelar setara sarjana jurusan manajemen jenjang strata satu
fakultas ekonomi universitas gunadarma
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2023
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pemasaran (MARKETING)
gantinya.” yaitu pemasaran adalah suatu fungsi dari suatu organisasi dan
sekumpulan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaika
nilai suatu produk kepada pelanggan dan untuk mengatur hubungan pelanggan
dengan cara yang dapat menguntungkan bagi organisasi dan para pemangku
kepentingan.
3. Asosiasi merek (brand association) Asosiasi merek adalah suatu hal yang
spesifik dan pantas untuk diasosiasikan dengan merek tertentu, yang diperoleh
dari penawaran yang unik pada suatu produk, kegiatan berulang ini
memerlukan konsistensi, misalnya dalam hal kegiatan sponsorship dan
tanggung jawab sosial yang berlangsung di dalam merek tersebut.
4. Sikap dan perilaku merek (brand attitude and Behavour) Sikap merek
merupakan sikap dan perilaku terhadap suatu merek yang dapat diartikan
sebagai perilaku komunikasi dan interaksi pada suatu merek, suatu merek
harus menjaga citra mereknya yang dilihat tidak hanya dari mereknya tetapi
juga dari karyawannya, oleh karena itu hal ini sangat penting sebagai itu
adalah persepsi konsumen dari merek. itu.
a. Jangka tempat tautan berbagai asosiasi suatu produk atau layanan baru
sudah pasti diarahkan untuk mendapatkan pengenalan. Jarang sekali suatu
keputusan pembelian terjadi tanpa pengenalan. Pengetahuan mengenai
berbagai bagian dan manfaat dari produk baru sangat sulit tanpa terlebih
dahulu mendapatkan pengakuan. Pengakuan merek merupakan Langkah
dasar pertama dalam tugas komunikasi. Sebuah merek biasanya
dikomunikasikan dengan menggunakan atribut-atribut asosiasinya.
b. Keakraban/ rasa suka pengakuan merek memberikan suatu kesan akrab,
dan konsumen menyukai sesuatu yang akrab. Terdapat hubungan yang
positif antara jumlah penampakan dan asa suka, baik penampakan dalam
bentuk abtraksi gambar, nam, music dan lain-lain.
c. Tanda mengenai subtansi/komitmen Kesadaran merek (Brand Awareness)
Bisa menjadi suatub sinyal dari kehadiran, komitmen, dan subtansi sebuah
merek produk. Jika merek dikenali, pasti ada sebabnya, seperti;
perusahaan telah mengiklankan secara luas, perusahaan telah menggeluti
bisnis tersebut dalam waktu lama, perusahaan memounyai jangkauan
distribusi yang luas, dan merek tersebut berhasil.
d. Mempertimbangkan merek Langkah awal dalam proses pembelian
biasanya adalah menyeleksi sekumpulan merek untuk mepertimbangkan.
Oleh karena itu, pengingat Kembali merek (Brand recall) menjadi penting.
Pada umumnya, jika sebuah merek tidak mencapai pengingat kembai
maka merek tersebut akan termasuk dalam proses pertimbangan pembelian
Media sosial menurut Kotler (2018) dibagi menjadi tiga kategori yaitu:
Karakteristik dari social media marketing ini yaitu suatu bentuk pemasaran
yang digunakan untuk menciptakan kesadaran, pengakuan bahkan tindakan
terhadap produk, merek, bisnis, individua tau kelompok baik secara langsung
maupun tidak. Menurut Golden dalam (Nabil Iblasi et al., 2019) Menjelaskan
bahwa terdapat beberapa karakteristik media sosial, diantaranya yaitu sebagai
berikut:
1. Tone Media
2. Conversation
Pemasaran melalui sosial media akan menciptakan percakapan dua arah dimana
pelanggan berada dalam bagian integral departemen pemasaran.
3. Validation
4. Reach Proses
Pemasaran melalui social media memungkinkan pemasar untuk dapat lebih luas
menjangkau khalayak baik itu dalam skala besar maupun skala kecil, dengan
waktu yang relative cepat dan biayanya pun rendah.
1. Praktis
2. Murah
Kita tidak harus mengeluarkan uang jutaan bahkan sampai puluhan juta untuk
beriklan. Jika kita kreatif dan cerdik, kita bisa melakukan promosi dengan modal
yang minim. Yaitu dengan memnfaatkan sosial media.
Media sosial seperti Instagram, Youtube, Facebook dan Twitter punya banyak
pengguna di Indonesia. dengan jumlah pengguna dan popularitas yang tinggi,
tentu media sosial menjadi tempat berkumpulnya target pasar.
(1) Content creation, konten yang menarik menjadi landasan strategi dalam
melakukan pemasaran media sosial. Konten yang dibuat harus menarik serta harus
mewakili kepribadian dari sebuah bisnis agar dapat dipercaya oleh target
konsumen.
(4) Community building, web sosial merupakan sebuah komunitas online besar di
mana terjadi interaksi antar manusia yang tinggal di seluruh dunia dengan
menggunakan teknologi.
1. Social Community Komunitas sosial ini menggambarkan saluran media sosial yang
berfokus pada hubungan dan aktivitas umum yang diikuti oleh orang lain yang memiliki
minat yang sama. Dengan demikian, komunitas sosial menampilkan komunikasi dua arah
dan multi arah, percakapan, kolaborasi, dan berbagai pengalaman dan sumber daya. 16 2.
Social Publishing Social publishing adalah produksi dan penerbitan konten untuk
didistribusikan melalui situs penerbitan sosial. Situs penerbitan sosial ini membantu
penyebaran konten ke audiens dengan memposting konten sekaligus memungkinkan
partisipasi dan berbagi audiens.
3. Social Entertaiment Zona hiburan sosial meliputi acara, pertunjukan, dan kegiatan
yang dirancang untuk memberikan kesenangan dan kenikmatan kepada penonton, dialami
dan dibagikan menggunakan media sosial.
4. Social Commerce Social commerce mengacu pada pengguna sosial media dalam
belanja online, dan penjualan produk dan layanan. Perdagangan sosial mencakup belanja
sosial, pasar sosial, dan saluran yang memungkinkan pastisipasi bersama dalam
keputusan pembelian.
menurut Aaker (2018, hlm. 15) brand association adalah segala kesan yang
muncul di benak seorang pelanggan atau calon pelanggan yang terkait dengan
ingatannya mengenai suatu brand. Tingkat kekuatan asosiasi merek atau brand
association ini dilandasi oleh seberapa banyak pengalaman, persepsi, atau
informasi yang telah didapatkannya yang akan menjadi bahan komunikasi
pelanggan pada lingkungan sosialnya dan masyarakat umum.
Gambar 2.2
atau jasa.
pembelian pelanggan adalah ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan
produsen setelah pelanggan menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan
mendapati bahwa produk atau jasa tersebut memberi nilai tambah. Dimensi nilai
1. Nilai emosional, utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif atau emosi
perasaan positif (positive feeling) pada saat membeli atau menggunakan suatu
merek, maka merek tersebut memberikan nilai emosional. Pada intinya nilai
emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan positif apa yang akan
3. Nilai kualitas, utilitas yang didapat dari produk karena reduksi biaya jangka
4. Nilai fungsional adalah nilai yang diperoleh dari atribut produk yang
langsung dengan fungsi yang diberikan oleh produk atau layanan kepada
konsumen.
produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini
yang akan dibeli setiap merek memiliki perbedaan tersendiri. Dalam hal ini
menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang
bisa berbeda-beda misalnya ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua
banyak produk yang akan dibelanjakan pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan
mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan
produk atau jasa. Saat ini keputusan pembelian dipengaruhi oleh tidak hanya oleh
aspek lingkungan dan keluarga, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh
variabel yang dipilih. Penelitian ini memiliki kesmaan objek Bahasa yang
Tabel 2.1
Bimo Shafar PENGARUH Dalam penelitian ini Dari hasil penelitian didapat
Bastio1 , Nuslih BRAND IMAGE teknik non probability hasil bahwa Citra merek
Jamiat SE.MM.2 TERHADAP sampling yang digunakan (brand image) berpengaruh
KEPUTUSAN adalah sampling purposive signifikan terhadap keputusan
ISSN : 2355-9357
PEMBELIAN dimana dalam teknik pembelian pada sepatu
e-Proceeding of
SEPATU pengambilan anggota Ventela. Hal ini dapat
Management :
VENTELA sampel dengan kriteria diperoleh nilai t hitung
Vol.7 , No.2
PADA tertentu yang telah (7.004) > t tabel (1.66055),
Desember 2020
MAHASISWA ditetapkan oleh peneliti. maka berarti Citra Merek
Page 6241
DI KOTA Analisis data pada berpengaruh signifikan
4 BANDUNG penelitian ini terhadap Keputusan
menggunakan Analisis Pembelian Sepatu Ventela
deskriptif dan regresi pada mahasiswa Kota
linear sederhana. Bandung, dengan besarnya
pengaruh brand image
sebesar 33,4% terhadap
keputusan pembelian,
sedangkan sisanya sebesar
66,6% dipengaruhi oleh
variabel lainnya yang tidak
diteliti di dalam penelitian.
maka dapat disusun model penelitian pengaruh antar variabel penelitian dan
landasan teori serta hasil penelitian terdahulu. Penelitian ini akan meneliti tentang
terhadap keputusan pembelian produk sepatu lokal Ventella. Variabel yang akan
digunakan dalam penelitian yaitu variabel independen yang digunakan yaitu
Brand awareness (X1), Sosial media marketing (X2) dan Brand Association (X3),
pembelian (Y). untuk lebih jelas dapat dilihat pada model penelitian yang tersaji
Brand Awareness
(X1)
Sosial Media
Marketing (X2) Keputusan Pembelian (Y)
Brand Association
(X3)
Gambar 2.4
Kerangka penelitian
Keterangan:
Pengaruh Parsial
Pengaruh Simultan
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan, hipotesis yang dapat dirumuskan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: