KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Brand image
2.1.1.1 Pengertian Brand Image
Menurut Kotler (2012) merek adalah nama, istilah, tanda,
simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari satu
penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan produk atau
jasa dari para pesaing. Kotler dan Keller mempersepsikan Brand
image (citra merek) adalah sebagai proses dimana seseorang
memilih, mengorganisasikan, dan mengartikan masukan informasi
untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti. Merek juga
mempunyai visualisasi dari citra yang ingin ditanamkan di benak
konsumen. Dalam konteks lain merek sering menggunakan kata
merek dagang (trademark).
Menurut Firmansyah (2018:87) citra merek adalah apa
yang konsumen pikirkan dan rasakan ketika mendengar atau
melihat nama suatu merek. Di mana hal yang dipikirkan konsumen
terkait dengan pandangan, persepsi dan sikap konsumen terhadap
timbal balik yang akan diberikan perusahaan melalui produk yang
dijual. Timbal balik yang dilakukan perusahaan dapat
mengahadirkan sebuah Brand image yang baik dan akan membuat
produk dipandang lebih baik daripada produk lain serta akan
menguntungkan perusahaan.
Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa brand image merupakan pemikiran yang
pertama kali muncul saat seseorang mendengar atau melihat suatu
merek. Citra merek atau brand image suatu produk bisa
mempengaruhi posisi sebuah produk. Perusahaan berusaha untuk
menampilkan citranya sendiri agar berbeda dan tidak identik
dengan produk lain.
1) Faktor Budaya
Budaya adalah determinan dasar kesimpulan perilaku
seseorang.Budaya juga merupakan penentu keinginan dan
perilaku yang mendasar untuk mendapat nilai, persepsi dan
perilaku lembaga-lembaga penting lainnya.Faktor kebudayaan
memberikan pengagruh luas dan dalam pada tingkah laku
konsumen. Setiap budaya berdiri dari subbudaya (subculture)
yang lebiih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi
yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Sub budaya meliputi
kebangsaan, agama, kelompok ras dan wilayah geografis,
2) Faktor Sosial
Faktor sosial sebagai kelompok referensi, keluarga, serta peran
sosial dan status mempengaruhi perilaku konsumen.Kelas
sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan,
pendidikan dan kekayaan.
3) Faktor Pribadi
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologi
seorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten
dan bertahan lama terhadap lingkungan. Keputusan pembelian
dipengaruhi juga karakteristik pribadi yang meliputi usia dan
tahun dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan, keadaan
ekonomi, kepribadian, konsep diri, gaya hidup dan nilai.
4) Faktor Psikologis
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model
respon rangsangan. Rangsangan pemasaran dan memasuki
kesadaran konsumen, sekelompok proses psikologi
digabungkan dengan karakteristik konsumen tertentu
menghasilkan proses pengambilan keputusan dan keputusan
akhir pembelian. Ada empat proses psikologi yaitu motivasi,
persepsi, pembelajaran dan memori.
H1: Brand image memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
H3: Media sosial facebook memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian
H4: Brand image, personal branding dan media sosial facebook memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.