Anda di halaman 1dari 10

KISI KISI MANAJEMEN MEREK

PEMBAHASAN SOAL QUIZ


1. Jelaskan apa perbedaan produk dengan brand
 Brand adalah sesuatu yang dapat membedakan/mengasosiasikan produk yang kita
jual dengan produk pesaing. Brand Sebagai sesuatu yang telah menciptakan
sejumlah kesadaran, reputasi, keunggulan, dan sebagainya di pasar.
Contoh : Brand Apple, Ketika konsumen mendengar nama brand tersebut yang
pertama kali terlintas dibenak adalah luxury, pricy, dsb
 Produk adalah segala sesuatu yang dijual oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen
2. Mengapa brand penting untuk consumen ?
 Membantu mencari produk yang lebih baik
 Meminimalisir resiko
 untuk membedakan produk yang
3. Apa sumber dari brand equity ?
1.Brand awareness ( konsumen mengenal produk yang kita jual )
 Brand recognition (
 Brand recall
2. Brand image ( cara pandang konsumen terhadap produk yang kita jual )
 Strong, favorable, and unique brand associations
Dari kedua sumber tersebut sehingga menghasilan brand knowledge. Brand
knowlwdgw lah yang memiliki fungsi vital karena Ketika konsumen memiliki brand
knowledge yang baik maka brand equity akan terbentuk
4. Jelaskan apa itu brand blue print ?
 Brand blue print adalah jati diridari sebuah brand. Brand blue print dibuat oleh
perusahaan dengan mempertimbangkan bagaimana image dan kesan konsumen
terhadap brand tersebut.
 blueprint adalah penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan
program, dan merupakan fokus strategi sebagai ciri khas brand agar konsumen
lekat dan semakin lekat dengan brand.
CHAPTER 1
Different Brand with brand ?
Brand  memiliki makna dan differensiasi produknya dengan competitor
brand?  hanya sekedap nama untuk membedakan dengan produk pesaing
 barang yang sama akan memiliki kesan yang berbeda jika memilki brand.
Contoh : nike merupakan brand sepatu tetapi karena nike memiliki kekuatan brand yang baik
akhirnya menciptakan kesan yang mahal bahkan para penggemarnya tidak keberatan
mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli produk nike
Tujuan brand  membangun loyalitas, mempermudah penjualan, dan lebih dikenal oleh
banyak orang
Brand Journey
Brand blue print  promise  terbentuk persepsi & ekspetasi  experience beli 
konsumsi  reputasi  Loyalitas  profit

5levels of meaning for a product ( baca abaca dibuku ya )


Importance of brand to consumer
- Identifikasi sumber produk
- Penugasan tanggung jawab kepada pembuat produk
- Pengurang risiko
- Pengurang biaya pencarian
- Janji, ikatan, atau pakta dengan pembuat produk
- Perangkat simbolis
- Sinyal kualitas
Importance of brand to firms
- Identifikasi untuk menyederhanakan penanganan atau penelusuran
- Melindungi fitur unik secara hukum
- Sinyal tingkat kualitas
- Memberi produk dengan asosiasi yang unik
- Sumber keunggulan kompetitif
- Sumber keuntungan finansial
Kenapa brand penting ?
Fungsi apa yang dijalankan oleh merek yang membuatnya sangat berharga bagi pemasar
untuk membangun citra juga memperoleh kepercayaan masyarakat
Mengurangi Risiko dalam Keputusan Produk
Konsumen dapat merasakan berbagai jenis risiko dalam membeli dan mengonsumsi produk:
- Risiko fungsional-Produk tidak bekerja sesuai dengan harapan.
- Risiko fisik-Produk menimbulkan ancaman terhadap kesejahteraan atau kesehatan
fisik pengguna atau orang lain.
- Risiko finansial-Produk tidak sesuai dengan harga yang dibayarkan.
- Risiko sosial-Produk mengakibatkan rasa malu dari orang lain.
- Risiko psikologis-Produk mempengaruhi kesejahteraan mental pengguna.
- Risiko waktu-Kegagalan produk mengakibatkan biaya peluang untuk menemukan
produk lain yang memuaskan.
CHAPTER 2 BRAND EQUITY
Brand equity  "Efek diferensial dari pengetahuan merek terhadap respons konsumen
terhadap pemasaran merek tersebut." Atau “ kekuatan brand dalam menggaet konsumen”
Hasil dari brand equity :
1. Efek diferensial, Perbedaan dalam respons konsumen ( Ketika ada suatu diskon katakanlah
Uniqlo, orang yang memiliki equity terhadap Uniqlo akan berbondong bonding membeli
produk diskon yang dijual, sedangkan konsumen yang tidak memiliki equity pada produk tsb
belum tentu melakukan hal yang sama).
2. Pengetahuan merek, Hasil dari pengetahuan konsumen tentang merek ( mengapa
menghasilkan rspon yang berbeda ? karena konsumen equity memiliki banyak knowledge
tetntang Uniqlo sehingga diskon sekevil apapun mereka akan mengejarnya).
3. Respon konsumen terhadap pemasaran
 Pilihan terhadap suatu merek
 Pengingatan poin-poin penting dari sebuah iklan
 Tanggapan terhadap promosi penjualan
 Evaluasi terhadap perluasan merek yang diusulkan. ( perluasan merek.brand extension
)
Making a Brand Strong: Brand Knowledge
 Pengetahuan merek adalah kunci untuk menciptakan ekuitas merek.
 Pengetahuan merek terdiri dari simpul merek dalam ingatan dengan berbagai asosiasi
yang terkait dengannya.
 Pengetahuan merek memiliki dua komponen: kesadaran merek dan citra merek.
Sumber Dari Brand Equity ?
1.Brand awareness ( konsumen mengenal produk yang kita jual )
 Brand recognition (
 Brand recall
2. Brand image ( cara pandang konsumen terhadap produk yang kita jual )
 Strong, favorable, and unique brand associations
Dari kedua sumber tersebut sehingga menghasilan brand knowledge. Brand
knowlwdgw lah yang memiliki fungsi vital karena Ketika konsumen memiliki brand
knowledge yang baik maka brand equity akan terbentuk
Brand Awareness Advantages
1. Keuntungan pembelajaran, Mendaftarkan merek di benak konsumen
2. Keuntungan pertimbangan, Kemungkinan bahwa merek akan menjadi anggota
kumpulan pertimbangan
3. Keunggulan pilihan ,Mempengaruhi pilihan di antara merek-merek dalam
kumpulan pertimbangan
Establishing Brand Awareness (membangun kesadaran merek)
1. Meningkatkan keakraban merek melalui pemaparan yang berulang-ulang (untuk
pengenalan merek/brand recognition)
2. Menempa asosiasi yang kuat dengan kategori produk yang sesuai atau isyarat
pembelian atau konsumsi yang relevan lainnya (untuk pengingatan merek/brand
recall)
Creating a Positive Brand Image
 Asosiasi Merek ( terlihat keren dimata konsumen )
 Tidak peduli dari mana sumber asosiasi merek tersebut Harus menguntungkan, kuat,
dan unik ( harus memilliki kesan tertentu dimata konsumen )
 Pemasar harus mengenali pengaruh sumber informasi lain ini dengan mengelolanya
sebaik mungkin dan memperhitungkannya secara memadai dalam merancang strategi
komunikasi.
The Four Steps of Brand Building
1. Memastikan identifikasi merek dengan pelanggan dan asosiasi merek di benak
pelanggan  produk jerman yang di design ke jepang2an tapi produk tersebut tidak
dijual dijepang ( hanya untuk menggaet penggemar jepang )
2. Membangun totalitas makna merek di benak konsumen ( selebriti yang menggunakan
satu merek karena mengeluarkan statement percaya diri )
3. Memperoleh tanggapan pelanggan yang tepat terhadap identifikasi merek dan makna
merek ( dapat menimbulkan kesan tertentu )
4. Mengubah respons merek untuk menciptakan hubungan loyalitas yang intens dan
aktif antara pelanggan dan merek
Four Questions Customers ask of Brands
• Who are you? (brand identity)
• What are you? (brand meaning)
• What about you? What do I think or feel about you? (brand responses)
• What about you and me? What kind of association and how much of a
connection would I like to have with you? (brand relationships)
Customer-Based Brand Equity Model
CHAPTER 3 – BRAND POSITIONING & VALUES
Brand positiong , Merupakan inti dari strategi pemasaran". . tindakan merancang penawaran
dan citra perusahaan sehingga menempati tempat yang berbeda dan bernilai di benak
pelanggan sasaran."  memberikan kesan tertentu dibenak konsumen tentang produk kita
disbanding competitor  kegiatan yang membuat sesuatu hal menempel dibenak
knsumen
Misal Ketika melihat logo iphone dan kesan yang tercipta dari benak konsumen adalah
mahal, mewah, kuat dsb
Differentation, bisa dilihat dari produk itu sendiri pelayanan,vitur, image, channel distribusi
dan manfaat dari produk yang lain.
Contoh : 1. pelayanan sturbuck yang baik dan menjadikan hal tersebut pembeda untuk produk
sekitar( service ). 2. Cocacola yang membuat happiness ( image ) 3. Produk gergaji yang
hanya bisa dibeli di official store ( channel distribution )
 young mi mun, kamu tidak perlu menjadi orang lain, jadilah dirimu sendiri.
 Blue ocean strategi, kamu jangan masuk ke pasar yang banyak sekali persaingannya
masuklah pada pasar yang persaingannya sedikit
 Red ocean strategi , persaingan berdarah darah ( sangat kuat )
Value proposition , value yang ditawarkan
Why customer should buy your product? Misal harus beli donat saya karena rasanya enak
dan murah. Jangan tawarkan produk tersebut kepada orang yang bukan target marketnya.
Menawarkan produk donat less sugar dan harga mahal. Katakana benefit not fitur
Contoh : when customer buy and use skincare yang saya jual instead of wardah then they
will receipt kulit mereka akan besih dan glowing because produk kita mengandung ..
Determining a frame of reference
Brand akan levih efektif jika mengetahui produk itu untuk siapa, digunakan pada saat apa,
apa value nya  marketing need to know
Point of varity ( kesamaan produk kita degan pesaing )
Missal : close up dengan pepsodent  sama sama pasta gigi
Point of different ( perbedaan produk kita dengan penjual )
Missal : close up memberikan perbedaan bahwa produk mereka akan membuat tampak lebih
segar. Pepsodent memberikan perbedaan produk mereka akan membuat tampak lebij bersih
dan putih
Target Market
Segmentasi pasar membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok konsumen homogen yang
berbeda yang memiliki kebutuhan dan perilaku konsumen yang serupa, dan dengan demikian
membutuhkan bauran pemasaran yang serupa.
Contoh : perusahaan membagi segmen pasar menjadi 2 sesuai dengan kelompoknya masing
masing. Dibedakan berdasakan jenis kelamin ( perepuan dan laki laki ). Ternyata di segmen
perepuan tidak homogen ( ada yang hobi a, mencari a , membutuhkan b ) akhrnya dipilah lagi
berdasarkan pendapatan , perilaku dll. Brnad yang mmencerminkan produknya dengan
karakter perempuan ( pinkish ).
Penting untuk kita tahu segmen yang akan kita jadikan segemen pasar target market
adalah :
1. Kita yakin dan percaya bahwa segmen itu akan memberikan return yang paling besar
disbanding segmen yang lain
Example of the toothpaste market
Empat segmen utama: produk pasta gigi
1. Sensori: Mencari rasa dan penampilan produk ( close up )
2. Bersosialisasi: Mencari kecerahan gigi ( pepsodent )
3. Pembawa masalah: Mencari pencegahan pembusukan
4. Independen: Mencari harga murah ( ciptadent )
Criteria for Segmentation
 Dapat diidentifikasi: Dapatkah kita dengan mudah mengidentifikasi segmennya?
( perkumpulan Wanita Jakarta usia diatas diakhir 30 singe, daya beli tinggi, kaua,
independent )
 Ukuran: Apakah ada potensi penjualan yang memadai di segmen tersebut?
 Aksesibilitas: Apakah outlet distribusi khusus dan media komunikasi tersedia untuk
menjangkau segmen tersebut? ( dapat dijangkau atau tidak )
 Daya tanggap: Seberapa baik segmen tersebut akan merespons program pemasaran
yang disesuaikan? ( ada respon atau tidak )
Choosing POP’s & POD’s
POD  khusus yang dimiliki oleh sebuah brand ( keunikan ) ) menjadi pembeda
POP  kesan yang sama yang dimiliki brnad kita dengan kompetitor
1. Kriteria keinginan (perspektif konsumen)
 Relevan secara pribadi
 Khas dan unggul
 Dapat dipercaya dan kredibel
2. Kriteria penyampaian (perspektif perusahaan)
 Layak
 Menguntungkan
 Dapat diantisipasi, dapat dipertahankan, dan sulit diserang
Brand Positioning Guidelines
Ketika kita meposisikan brannd kita lihat disekitar kita siapa.
Contoh : brand rolex, jika rolex ingin dilihat sebagai brand exlusive rolex harus konsisten dan
dapat menempatkan di tempat yang berada sejajar dengan rolex. Dekorasinya juga harus
sesuai dengan positioning. Jangan tempatkan di sarijadi/ tempat yang biasa.
Core Brand Values
 Kumpulan konsep atau frasa abstrak yang mencirikan lima hingga sepuluh dimensi
terpenting dari peta mental sebuah merek
 Berhubungan dengan titik kesamaan dan titik perbedaan
Defining and Communicating the Competitive Frame of Reference
• Price and quality ( murah tapi berkualitas )
• Convenience and quality
• Taste and low calories
• Efficacy and mildness
• Power and safety
• Ubiquity and prestige
• Comprehensiveness (variety) and simplicity
• Strength and refinement
CHAPTER 4 - CHOCHOOSING BRAND ELEMENTS TO BUILD BRAND EQUITY
BUILDING Customer- Based Brand Equity
Brand knowledge structures depend on:
 Pilihan awal untuk elemen merek ( nama,sygn,term, dsb )
 Tergantung Program pemasaran pendukung dan cara merek diintegrasikan ke
dalamnya
 Asosiasi lain yang secara tidak langsung ditransfer ke merek dengan
menghubungkannya ke beberapa entitas lain
Criteria For Choosing Brand Elements
Memorability  mudah diingat ( gas lpg pink yang mudah diingat “bright:)
Meaningfulness  memiliki makna  Strategi ofensif pemasar dan membangun
ekuitas merek
Likability  mudah disukai ( menjadi favorite )
Contoh : brand nya minuman

Transferability - brand extension ( contoh betadine ) jangan terlalu spesifik pada suatu hal
Adaptability  mudah beradaptasi ( logo googel yang berubah ubah )  Peran defensif
untuk meningkatkan dan mempertahankan
ekuitas merek
Protectability  dilindungi dapat di daftarkan secara resmi

Brand Names
nama merek harus dipilih dengan mempertimbangkan enam kriteria umum yaitu mudah
diingat, bermakna, disukai, dapat dialihkan,
dapat beradaptasi, dan dapat dilindungi.
TACTICS FOR BRAND ELEMENTS
1. Brand names
2. URLs (uniform resource locaters ) 
3. Logos and symbol ( mcdonals apple )  menjdi ciri khas
4. Characteristic ( karakter font )  karakter ya kaya Ronald , micelin
5. Slogans  sama kaya positioning statement “aku dancow suka dancow”
6. Packaging  packaging bisa menjadi salah satu strategi. Contoh bu risma yang jual
kue milyaran
- PACKAGING CAN INFLUENCE TASTE
- PACKAGING CAN INFLUENCE VALUE
- PACKAGING CAN INFLUENCE CONSUMPTION
- PACKAGING CAN INFLUENCE HOW A PERSON USES A PRODUCT
BRAND NAMING GUIDELINES
Brand awareness
 Kesederhanaan dan kemudahan pengucapan dan pengejaan
 Familiar dan kebermaknaan
 differentiation, kekhasan, dan keunikan
Brand associations
Makna eksplisit dan implisit yang diambil konsumen darinya adalah penting. Secara khusus,
nama merek dapat memperkuat atribut penting atau asosiasi manfaat yang membentuk posisi
produk.  sengaja diciptakan
BRAND NAMING PROCEDURES
1. Tentukan tujuan  jadi diri kesan yang dibuat dari brand
2. Menghasilkan nama apa saja kandidat naman ama yang masuk
3. Menyaring kandidat awal
4. Pelajari nama-nama kandidat
5. Teliti kandidat akhir
6. Pilih nama akhir

CHAPTER 5 - DESIGNING MARKETING PROGRAMS TO BUILD BRAND


EQUITY
Brand itu melekat di benak konsumen. Kesan,image,citra yang melekat di benak konsumen.
New Perspectives on Marketing
- Digitalisasi dan konetifitass
- Disintermediation & reintermediation ( dengan adanya internet pemvelian tidak perlu
perantara karena dia dapat membeli langsung )/disintermediation ( konsumen
menginginkan perantara karena konsumen dapat manfaat lebih banyak ) missal beli
tiket pesawat lewat tiket.kom, Traveloka ( rintermediation )
- Customazitation ( taylor make/ dibuat khusus untuk anda tidak dapat digangikan.
Missal membeli baju ) & customerization ( seperti seblak, produsen menyediakan
konsumen tinggal pilih/kamu diberi kebebasan memilih sesuai dengan yang
disediakan oleh penjual)

Personalizing Marketing ( hanya diberikan kepada big spender – jika kita


menginginkan a maka hsl tersebut akan muncul terus)
- Semua pendekatan ini adalah sarana untuk menciptakan asosiasi yang lebih dalam,
lebih kaya, dan asosiasi merek yang lebih menguntungkan.
- Pemasaran hubungan telah menjadi kekuatan pembangunan merek yang kuat.
- Dapat lolos dari radar konsumen
- Dapat secara kreatif menciptakan asosiasi yang unik
- Dapat memperkuat citra dan perasaan merek
- Namun demikian, masih diperlukan kontrol dan prediktabilitas kegiatan pemasaran
tradisional.
- Model ekuitas merek dapat membantu memberikan arahan
dan fokus pada program pemasaran

Personalizing Marketing Concepts


• Experiential marketing
- Berfokus pada pengalaman pelanggan - Berfokus pada situasi konsumsi -
Memandang pelanggan sebagai elemen rasional dan emosional - Menggunakan metode
elektronik
Contoh : Ketika dating ke café hal yang didapatkan tidak hanya sebatas kopi tetapi juga
tempat yang nyaman dan cozy

• One-to-one marketing
- Konsumen membantu menambah nilai dengan memberikan informasi. - Perusahaan
menambah nilai dengan menghasilkan pengalaman yang bermanfaat
dengan konsumen. - Menciptakan biaya peralihan bagi konsumen - Mengurangi biaya
transaksi bagi konsumen - Memaksimalkan utilitas untuk mengkonsumsi
biasanya di pakai untuk big spender. 80% pendapatanmu didapatkan 20% dari konsumenmu.
• Permission marketing
Kalo kamu pertama kali pakai aplikasi e commerce, buka akun. Nanti aka nada pilihan
“mengizinkan news latter /cookie” izin untuk memberikan iklan .perusahaan meminta izin
apakah boleh untuk mengirimkan iklan biasanya diikuti dengan tawaran diskon dll.
Tujuannya agar konsumen tidak terganggu dan spam.  suatu kegiatan untuk meminta izin
konsumen agar mau menerima iklan pemasaran dari pemilik brand.
Five Steps in Permission Marketing
1. Memberikan insentif dapat berupa diskkon,cashback, stamp, dll
Integrating the Brand Into Supporting Marketing Program
Produk,harga, dan channel harus menceriminkan produk. Jika harga ingin ekslusif
jangan sering memberikanndiskon. Jika ingin dianggap ekslusif jangan tersedia dimana
mana.
Push & pull strategi
Push  kegiatan yang mendorong para retailer untuk lebih rajin menjual produk kita
( mendukung para rreseller dengan memberikan reward / menawarkan harga yang lebih
rendah )
Pull  menarik konsumen untuk dating ke retaler. Dengan cara memberikan
cashback,diskon, dsb

Web strategies  landing page


• One-to-one, Permission, and Experiential marketing are all potentially effective means of
getting consumers more actively involved with a brand.

Anda mungkin juga menyukai