BRAND USAHA
DOSEN PENGANTAR:
DISUSUN OLEH :
(210409501021)
21B
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...iii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………..……….1
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………..2
C. TUJUAN…………………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………3
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah branding telah ada sejak berabad-abad lalu dimana branding digunakan sebagai sarana
untuk membedakan suatu bentuk produksi dari satu produsen ke produsen yang lain. Kata brand
sendiri sebenarnya berasal dari istilah Old Norse (bahasa kuno yang digunakan oleh rakyat
Jerman Utara) “brandr” yang berarti “membakar”. Pada saat itu, brand digunakan oleh pemilik
ternak untuk menandai ternak mereka dengan memberikan tanda yang terbuat dari besi panas
yang ditempelkan di kulit ternak guna mengidentifikasi ternak mereka. Menurut Asosiasi
Marketing Amerika, brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari hal-
hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari satu penjual atau
kelompok penjual untuk membedakan mereka pesaing yang lain”. (Keller, 1998:2)
Pada perkembangannya, istilah brand tidak hanya dipakai untuk menandai suatu hasil
produksi maupun jasa saja. Individu dan organisasi juga dapat dilihat sebagai brand. Individu
dan organisasi juga dapat digambarkan oleh orang lain sebagai brand yang dimengerti dan
disukai atau tidak disukai oleh orang lain. Misalnya saja politisi, atlet profesional, atau selebriti
dan publik figur lain, mereka seakan berlomba-lomba untuk mendapatkan persetujuan dan
penerimaan dari publik dengan menyampaikan imej yang kuat dan diinginkan publik. Brand
yang dimiliki individu ini disebut sebagai personal brand.
Personal brand tidak hanya dimiliki oleh publik figur atau orang terkenal. Siapapun yang
sedang membangun karir maka mereka dapat membangun personal brand mereka sendiri sesuai
dengan objektif masing-masing. Dengan membangun nama dan reputasi yang bagus, individu
pada dasarnya telah menciptakan personal brand mereka sendiri. Individu yang membangun
nama dan reputasi dengan baik berarti mempunyai brand baik yang melekat dalam diri mereka
karena pada dasarnya individu akan dinilai oleh orang lain baik melalui tampilan fisik,
kepribadian, karakter, maupun pengetahuan. Dengan pesonal brand yang baik, maka bisa
diibaratkan bahwa produk yang dijual akan lebih menarik bagi individu lain untuk membelinya.
Maka sangat perlu bagi seorang individu untuk mempersiapkan diri untuk memiliki personal
brand yang positif.
Sebuah brand yang melekat pada individu tidak serta merta dapat dibangun dengan mudah
begitu saja. Dalam personal brand terdapat tiga elemen pembentuk yaitu penampilan,
kepribadian, dan karakter. Sejatinya, brand yang ada dalam tiap individu tumbuh dan
berkembang dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara
berulang akan menimbulkan sebuah kebiasaan dan melalui kebiasaan ini akan membangun
karakter dalam individu. Karakter yang melekat inilah yang kemudian menggambarkan
bagaimana individu dan membangun brand dalam diri individu tersebut dan melalui karakter ini
orang lain menilai individ
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Itu Brand Atau Merek?
2. Apa Fungsi Brand Atau Merek?
3. Apa Tujuan Dari Brand atau Merek?
4. Apa Saja Unsur-unsur Brand Atau Merek?
5. Apa Saja Kriteria Brand Atau Merek?
6. Apa Saja Jenis-jenis Brand Atau Merek?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Pengertian Brand Atau Merek
2. Megetahui Fungsi Brand Atau Merek
3. Mengetahui Tjujuan Dari Brand Atau Merek
4. Mengetahui Unsur-unsur Brand Atau Merek
5. Mengetahui Kriteria Brand Atau Merek
6. Mengetahui Jenis-jenis Brand Atau Merek
BAB II
PEMBAHASAN
Ketika menjalankan suatu usaha tentu saja anda berharap agar produk maupun ja yang
ditawarkan dapat diingat oleh masyarakat, nkhususnya calon pelanggan. Terdapat berbagai cara
untuk memberikan kesan yang dapat diingat oleh calon pelanggan, salah satunya adalah dengan
menciptakan brand.
Pada akhir abad ke-20, para pemasar mulai meahami bahwa ada sesuatu yang lebih dari
sekedar tentanf persepsi terhadap nama produk dan jasa sesuatu yang disebut oleh David Ogilvy
sebagai “kumpulan atribut yang berwujud pada sebuah produk. Para pemasar menyadari bahwa
mereka dapat membuat persepsi yang spesifik tentang sebuah produk dan jasa. Mereka menyebut
pemahaman tersebut sebagai “Brand”
Brand adalah suatu identitas nama yang mewakili suatu produk. Mulai dari nilai dan manfaat,
serta perusahaan yang memproduksi. Brand dapat berupa nama, slogan, symbol, desain, atau
gabungan dari keempat hal tersebut. Suatu Brand diciptakan oleh perushaan dengan tujuan agar
membedakan antara produk satu dengan produk yang lain yang dihasilkan, serta untuk
identifikasi produk agar berbeda dari kompetito (pesaing). Untuk memperkenalkan brand suatu
produk kepada masyarakat, maka perusahaan akan melakukan branding.
Branding dalah suatu proses untuk memberikan nilai terhadap suatu organisasi, perusahaan,
produk atau layanan dengan cara menciptakan dan membuat merek melekat dalam benak dan
pikiran konsumen. Hal ini dapat diwujudkan dengan serangkaian strategi yang disusun oleh
perusahaan untuk membantu masyarakat dalam mengidentifikasi dan memili pengalaman
terhdap brand produk yang dihasilkan. Tak hanya itu, branding juga memberikan alas an yang
kuat bagi konsumen dalam memli suatu produk. Selain konsumen dan masyarakat, strategi
branding yang sukses juga akan meningkatkan reputasi perusahaan. Reputasi perusahaan
merupakan asset tidak berwujud yang berpengaruh signifikan terhadapa beagaimana orang
memendag perusahaan anda. Mulai dari karyawan, investor, pemegang saham, distributor, dan
pihak-pihak lain yang berkaitan dengan usaha tersebut.
Pengertian branding telah berkembang, dari sekadar merek atau nama dagang dari suatu
produk, jasa atau perusahaan, yang berkaitan dengan hal-hal yang kasat mata dari merek; seperti
nama dagang, logo atau ciri visual lainnya; kini juga berarti citra, kredibilitas, karakter, kesan,
persepsi dan anggapan di benak konsumen (Landa, 2006:4).
Jika Anda perhatikan secara detail, setiap brand memiliki karakteristik masing-masing. Mari kita
ulik sabun mandi yang ada di pasar swalayan. Ada sabun yang terkenal sebagai sabun para
bintang, sabun keluarga, sabun pemutih. Semua dikenal dengan ciri khas nya masing-masing
padahal sama-sama sabun mandi. Baik secara kualitas maupun tak jauh berbeda. Yang
membedakan hanya identitas saja, hal ini yang menentukan konsumen membeli produk yang
mana.
Kumpulan identitas yang telah diberikan kepada produk tersebut akan menciptakan brand.
Produk bukan lagi terlihat seperti benda mati, namun, terlihat lebih hidup karena memiliki sifat
yang berbeda dari satu sama lain. Sama hal nya dengan memilih pasangan, seseorang memiliki
seleranya masing-masing dalam memilih produk. Identitas yang diberikan pun menjadi daya
tarik tersendiri bagi konsumen.
Loyalitas adalah tujuan akhir dari sebuah brand karena ketika konsumen Anda sudah loyal,
mereka akan melakukan pembelian berulang dan tidak akan mudah terpengaruh oleh berita
negatif maupun kenaikan harga dari produk tersebut. Loyalitas ini dibangunnya secara perlahan,
brand harus mampu membangun hubungan yang kuat dengan konsumennya. Jika kegiatan
branding dilakukan secara konsisten dan mampu membuat konsumen merasa bahwa brand
benar-benar peduli dengan mereka, lama-lama rasa cinta itu akan muncul dan berbuah kesetiaan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ketika konsumen sudah loyal, perubahan harga tidak
akan mudah mempengaruhi kebiasaan pembelian mereka sehingga Anda bisa secara perlahan
menaikkan harga jual produk. Selain itu, jika identitas brand kuat maka produk Anda akan stand
out sehingga setinggi apapun harga yang Anda pasang, konsumen akan tetap membeli produk
Anda karena mereka yakin tak ada produk yang bisa sama seperti produk Anda
Tujuan dari brand adalah untuk membentuk presensi masyarakat, membangun rasa percaya
masyarakat kepada brand dan membangunrasa cinta masyarakat kepada brand. Tujuan brand ini
merupakan salah satu hal yang sangat bermanfaat bagi perusahaan. Branding yang kuat akan
membuat pelanggan lebih percaya terhadap produk dan lebih loyal terhadap perusahaan.
Terdapat tiga tujuan dalam membangun brand, yaitu: membentuk persepsi, membangun
kepercayaan dan membangun cinta (kepada brand) (Neumeier, 2003:41). Fungsi branding secara
detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pembeda
Suatu produk akan memiliki perbedaan dengan pesaingnya bila memiliki brand yang kuat,
sehingga sebuah brand dapat dengan mudah dibedakan dari brand yang lain.
Produk yang memiliki brand akan dengan mudah dipromosikan dan menjadi daya tariknya.
Promosi sebuah brand akan dengan mudah mempromosikan produknya dengan menampilkan
logo brand tersebut.
Sebuah brand juga berfungsi membentuk citra dengan memberi alat pengenalan pertama
kepada masyarakat. Keyakinan, kualitas dan prestise sebuah produk akan melekat dalam sebuah
brand dari pengalaman dan informasi dari produk tersebut.
4. Pengendali Pasar
Pasar akan mudah dikendalikan oleh brand yang kuat. Brand tersebut akan menjadi
peringatan bagi para kompetitornya untuk mengambil setiap langkah yang diambilnya, di
samping itu masyarakat akan dengan mudah diberi informasi tambahan dengan adanya brand
yang diingat olehnya.
D. UNSUR-UNSUR BRAND ATAU MEREK
Unsur terpenting dari suatu brand adalah nama dagang atau merek. Namun demikian brand
tidak cukup bila hanya didukung dengan lambang atau simbol identitas visual yang secara
konsisten dan sistematis diterapkan pada berbagai media pendukung komunikasi pemasaran
suatu brand.
Banyak orang sepakat bahwa logo merupakan identitas yang kasat mata dari sebuah brand.
Logo dengan karakteristik unik akan mudah dikenal oleh target pasar Anda.
2. Nama brand
Selain logo, nama dari sebuah brand juga harus mampu menggambarkan image dari
merek tersebut. Dengan nama brand inilah, sebuah produk lebih dikenal oleh masyarakat ketika
melakukan branding.
Layaknya sebuah bangunan, bisnis tidak dapat berdiri dengan kokoh tanpa adanya visi dan
misi sebagai pondasi.. Dengan hal ini, sebuah bisnis dapat berjalan menuju tujuan yang ingin
mereka capai. Visi dan misi juga dapat memberikan gambaran bagi Anda untuk dapat
menyediakan solusi sesuai dengan permasalahan yang customer alami.
4. Tagline
Pemilihan kata dalam tagline harus memberikan kesan yang mendalam bagi setiap orang yang
melihat ataupun mendengarnya. Misalnya, tagline yang dimiliki oleh KFC adalah ‘Jagonya
ayam!’. Dengan tagline ini, pelaku usaha tersebut dapat membuat pelanggan langsung
memikirkan KFC apabila pelanggan tersebut ingin menyantap Fried Chicken.
5. Website
Pamflet, tayangan iklan di televisi, brosur, dan billboard sudah tidak terlalu efektif terhadap
branding. Penggunaan website saat ini lebih banyak memberikan manfaat, yaitu dapat
menjangkau target pasar lebih luas, waktu yang digunakan lebih efisien, dan dana yang akan
keluar pun tidak banyak.
Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat, dan disebut/diucapkan.
Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik, unik sehingga menarik perhatian
masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi.
2. Memiliki makna
Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna maupun penjelasan/ deskripsi
dari produk. Diharapkan makna ini dapat mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk
tersebut.
b. informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan manfaat dari produk.
Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan variasi elemen merek
yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang
ditonjolkan adalah desain yang menarik dan lucu.
4. Fleksibel
Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat diterima oleh daerah/pasar, bahkan
budaya lain. Nama yang digunakan pun tidaklah terlalu sulit untuk diterjemahkan. Seringkali
pemilihan elemen merek mudah diingat oleh masyarakat lokal, namun sangatlah sulit dimengerti
oleh masyarakat lain. Hal ini tentunya akan menghambat produsen untuk masuk dalam pasar
yang baru.
5. Legal
Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undang–undang yang berlaku,
sehingga berada di bawah perlindungan hukum.
1. Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang dapat diucapkan atau
dilafalkan. Contoh : Avon, Toyota, Disneyland, Pepsodent, dan lain-lain.
2. Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek yang dapat dikenali, namun tidak dapat
dibaca atau diucapkan. Tanda merek ini berupa logo, simbol, warna, gambar, desain.
1. Product Branding
Ini adalah branding yang paling umum dilakukan dalam usaha atau bisnis. Product branding
adalah upaya untuk memberikan identitas kepada sebuah produk dengan tujuan agar konsumen
bisa dipengaruhi sehingga lebih memilih membeli produk tersebut dibandingkan merek lainnya.
Pada umumnya branding ini hanya dilakukan khusus untuk produknya saja bukan perusahaan
ataupun produsennya.
2. Personal Branding
Personal branding sangat umum dilakukan di kalangan orang terkenal seperti artis, sosialita,
politikus dan lainnya. Dalam istilah yang sering digunakan personal branding bisa dikatakan juga
sebagai pencitraan. Branding ini dilakukan dengan tujuan agar bisa mendapatkan citra yang
bagus di mata masyarakat.
3. Corporate Branding
Jika pembentukan identitas dilakukan pada semua aspek pada perusahaan baik itu produk,
sumber daya manusia dan lainnya maka disebut sebagai corporate branding. Branding jenis ini
sangat diperlukan dalam membentuk reputasi perusahaan di mata masyarakat sebagai konsumen.
Selain itu juga berpengaruh pada nilai produk di pasar.
4. Geographic Branding
Geographic branding atau regional bertujuan untuk memunculkan gambaran dari produk atau
jasa ketika nama lokasi tersebut disebutkan oleh seseorang.
5. Cultural Branding
Ada beberapa alasan mengapa sebuah merek untuk produk sangat penting bagi kesuksesan
bisnis usaha kecil dan juga usaha bisnis skala besar. Merek membedakan produk dengan produk
pesaing. Merek akan memberikan identifikasi bahwasebuah berbeda dengan produk
lainnya .Identifikasi produk juga bermanfaat dalam hal iklan dan promosi. Menambah nilai
produk , Konsumen melihat merek sebagai sebuah tolok ukur dan menambah nilai sebuah
produk. Merek bisa menambah image sebuah produk. Konsumen juga cenderung memilih
produk yang bermerek karena lebih bisa dipercaya, asal-usul produk bisa diusut.
Kebutuhan untuk mengelola merek akan lebih dirasakan oleh pengusaha Usaha Kecil yang
akan membuka cabang. Menimbang beberapa manfaat tersebut, salah satu kiat sukses
membangun bisnis adalah dengan mengelola merek untuk produk-produk yang kita miliki.
Produk yang beik akan lebih mudah dikenal jika memiliki merek tertentu.
Branding sangat penting untuk bisnis karena dampak keseluruhannya terhadap perusahaan
Anda. Branding dapat mengubah cara konsumen memandang bisnis Anda dan juga dapat
meningkatkan pengenalan dan kesadaran mereka tentang bisnis Anda.
Alasan terpenting mengapa branding penting bagi bisnis adalah karena itu adalah bagaimana
perusahaan mendapatkan pengakuan dan dikenal oleh konsumen. Logo adalah elemen terpenting
dari branding, terutama yang terkait dengan faktor ini, karena logo, pada dasarnya adalah wajah
perusahaan. Inilah sebabnya mengapa desain logo untuk sebuah bisnis harus terlihat profesiona,
kuat dan mudah diingat. Branding dapat mengirimkan pesan dan kesan tentang bisnis tersebut
kepada konsumen pada pandangan pertama dengan mengunakan produk-produk promosi
tercetak.
Branding yang bagus menjadi sangat penting untuk bisnis yang melihat jauh ke masa depan.
Brand yang kuat dapat meningkatkan nilai bisnis dengan membuat sebuah bisnis lebih
berpengaruh di industrinya sendiri. Ini membuka peluang investasi yang luar biasa karena
penempatannya yang tinggi di pasar.
Brand yang baik tidak akan menemui kesulitan dalam meyakinkan calon pembeli. Branding
yang sukses bisa dilihat dari banyaknya kesan positif yang diberikan konsumen terhadap sebuah
bisnis. Pelanggan tidak akan berpikir terlalu panjang untuk melakukan pembelian dari bisnis
yang mereka percaya dan terasa akrab. Setelah sebuah brand mencapai kesuksesan, teknik mulut
ke mulut akan menjadi teknik periklanan terbaik dan paling efektif dari semua teknik lainnya.
Penampilan profesional dan branding yang dirancang dengan baik akan membantu
perusahaan membangun kepercayaan dengan konsumen, calon klien dan juga pelanggan. Orang
lebih cenderung melakukan bisnis dengan perusahaan yang memiliki penggambaran yang
terpoles secara profesional. Branding yang tepat dapat memberikan kesan bahwa bisnis Anda
adalah pakar industri dan membuat publik merasa percaya pada produk dan jasa yang ditawarkan
oleh bisnis Anda.
Periklanan adalah komponen lain selain branding yang sangat penting bagi pertumbuhan
bisnis. Strategi periklanan akan secara langsung mencerminkan merek, kesan dan pesan yang
ditampilkan oleh bisnis tersebut kepada audiens atau calon pembeli. Periklanan dengan strategi
branding yang kuat dari perusahaan tepercaya seperti Dreambox memudahkan bisnis untuk
membangun strategi periklanan yang kohesif, menarik dan yang berperan baik dalam tujuan
branding itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Brand (merek) merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat
menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa.
Sebagai contoh: Apabila terdapat 2 (dua) buah botol air mineral yang diisi dengan jenis air
mineral yang sama baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, maka air mineral yang diberi
merek akan lebih dianggap bernilai, lebih bagus dan lebih berkualitas dibandingkan dengan air
mineral yang tidak diberi merek.
Nilai tambah ini sangat menguntungkan bagi produsen atau perusahaan. Karena itulah
Perusahaan berusaha terus memperkenalkan merek yang dimilikinya dari waktu ke waktu,
terutama konsumen yang menjadi target marketnya.
Pengertian tentang merek, Merek adalah istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari
semuanya ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari perusahaan,
yang membedakan produk/jasa tersebut dengan produk lain terutama produk kompetitornya
DAFTAR PUSTAKA