Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KONSEP PENELITIAN KUANTITATIF

DOSEN PENGANTAR:

Dr. Syamsuardi S.Pd. M.Pd

DISUSUN OLEH:

Anita Aprilya Asir Putri

210409501021

2021-B

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah yang senantiasa memberikan nikmat yang
tiada terhingga bagi kita semua. Alhamdulillah atas ridhonya saya bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul ”Konsep Penelitian Kuantitatif” dengan baik
dan tepat waktu. semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi saya selaku
penyusun dan umumnya bagi seluruh pembaca. Tentunya saya merasa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat
saya harapkan demi kemajuan penyusunan makalah selanjutnya di lain kesempatan.

Makassar, 04 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................ I

KATA PENGANTAR ........................................................................ II

DAFTAR ISI ...................................................................................... III

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................ 1


B. RUMUSAN MASALAH ........................................................ 3
C. TUJUAN ................................................................................. 3

BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................... 4

A. PENGERTIAN PENELITIAN KUANTITATIF .................. 4


B. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF ........... 7
C. RAGAM PENELITIAN KUANTITATIF ............................. 12
D. DIMENSI PENELITIAN KUANTITATIF ........................... 15

BAB 3 PENUTUP .............................................................................. 21

A. KESIMPULAN....................................................................... 21
B. SARAN ................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 22


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam peneltian dikenali stilah kuantitatif dan kualitatif. Di tingkat metodologi,


sejak awal pertumbuhan ilmu-ilmu sosial sudah dikenal ada dua mazhab penelitian
sosial. Dalam konteks ini Sanapiah Faisal dalam (musafa nanang, 2012)
membaginya menjadi 2 yaitu: Pertama, mazhab penelitian sosial yang
menggunakan pendekatan kuantitatif, atau yang lebih populer dengan sebutan
Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Kedua, mazhab penelitian sosial yang
menggunakan pendekatan kualitatif, atau yang biasa dikenal dengan sebutan
Pendekatan Penelitian Kualitatif.

Suharsimi Arikuntodalam (musafa nanang, 2012) berpendapat bahwa kaitan


pilihan memulai dan memilih suatu pendekatan atau metode ilmiah juga yang ada
dalam penelitian tentu tidak bisa terlepas dari kebaikan dan kelemahan, keuntungan
dan kerugian. Oleh karena itu untuk dapat memberikan pertimbangan dan
keputusan mana yang lebih baik dalam penggunaan suatu pendekatan maka terlebih
dahulu perlu dipahami masing-masing pendekatan tersebut.

Dalam Metodologi penelitian merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang


mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran.(Ibrahim, 2001)
terminologi metodologi biasanya digunakan untuk menjelaskan metode - metode
padahal metodologi adalah awal dari metode dan lebih mendasar dari
metode.(Muhajir, 2000). Berbicara tentang metodologi berarti berbicara tentang
metode-metode yang digunakan oleh manusia untuk memperoleh pengetahuan
tentang realitas baik dalam, sebagian maupun keseluruhan aspeknya.

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan


tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:3) cara ilmiah berarti penelitian
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu : (1) Rasional, artinya penelitian yang
dilakukan dengan cara masuk akal, (2) Empiris, artinya cara-cara yang digunakan
dapat di amati, (3) Sistematis, artinya penelitian menggunakan langkah-langkah
tertentu yang bersifat logis.

Secara umum, metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode


penelitian yang berlandaskan pada filsafat post-positivisme, yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperiman),
dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian (Ali, 2022).

Sementara itu, Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan


temuan-temuan baru yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan
prosedur-prosedur secara statistik atau cara lainnya dari suatu kuantifikasi
(pengukuran). Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif lebih
memusatkan perhatian pada beberapa gejala yang mempunyai karakteristik tertentu
di dalam kehidupan manusia, yaitu variabel. Dalam pendekatan kuantitatif, hakikat
hubungan di antara variabel-variabel selanjutnya akan dianalisis dengan alat uji
statistik serta menggunakan teori yang objektif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan Tentang Pengertian Penelitian Kuantitatif
2. Menjelaskan Tentang Karakteristik Penelitian Kuantitatif
3. Menjelaskan Tentang Ragam Penelitian Kuantitatif
4. Menjelaskan Tentang Dimensi Penelitian Kuantitatif

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Penelitian Kuantitatif
2. Untuk Mengetahui Karakteristik Penelitian Kuantitatif
3. Untuk Mengetahui Ragam Penelitian Kuantitatif
4. Untuk Mengetahui Dimensi Penelitian Kuantitatif
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENELITIAN KUANTITATIF

Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya


adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila
disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Penelitian kuantitatif
didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena fenomena objektif
dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitass desain penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan
percobaan terkontrol. (sukmadinata, N, 2013)

Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat


diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala
bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau
sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, di mana
untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat
dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan
dan lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data
yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan
statistik deskriptif sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti
atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya diambil sampel random, sehingga
kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di mana sampel
tersebut diambil.(Kuantitatif et al., n.d.)
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas
nilai(value free). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan
prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui
penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang
melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat
membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika
dalam penelaahan muncul adanya bias itu, penelitian kuantitatif akan jauh dari
kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002: 35)
dalam (musafa nanang, 2012)

Dalam hal pendekatan, penelitian kuantitatif lebih mementingkan adanya


variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus
didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing. Reliabilitas
dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan
pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil
penelitian dan kemampuan replicasi serta generalisasi penggunaan model penelitian
sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan
pengujian yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti
penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga,
pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran
angka statistic bukan pada makna secara kebahasaan dan kulturalnya. (musafa
nanang, 2012).

Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang sistematis, terencana, dan


terstruktur.(nugroho, 2018) Banyak yang menyebutkan bahwa metode kuantitatif
merupakan metode tradisional. Karena metode kuantitatif sudah cukup lama
digunakan sehingga menjadi tradisi dalam penelitian.

Penelitian kuantitatif adalah sebuah penyelidikan tentang masalah sosial


berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur
dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah
generalisasi prediktif teori tersebut benar. Punch (1988) Penelitian kuantitatif
adalah penelitian empiris di mana data-datanya dalam bentuk sesuatu yang dapat
dihitung. Penelitian kuantitatif memperhatikan pengumpulan dan analisis data
dalam bentuk numerik. (METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF (1), n.d.)

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasari pada asumsi, kemudian


ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode-
metode penelitian yang valid, terutama dalam penelitian kuantitatif.(Ibrahim,
2001). Bryman (2005) Proses penelitian kuantitatif dimulai dari teori, hipotesis,
desain penelitian, memilih subjek, mengumpulkan data, memproses data,
menganalisa data, dan menuliskan kesimpulan. Suriasumantri (2005) Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan kajian pemikiran yang sifatnya
ilmiah.Kajian ini menggunakan proses logico-hypothetico-verifikatif pada
langkah-langkah penelitian yang dilakukan.(Creswell, 1994) dalam (Sunawan et al.
2017) Penelitian kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu proses menemukan
pengetahuan dengan menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk
menganalisis keterangan tentang apa yang ingin diketahui.(Kasiram, 2008)

Metode penelitian ini menerjemahkan data menjadi angka untuk menganalisis


hasil temuannya. Penelitian kuantitatif dapat bersifat deskriptif, korelasi, dan
asosiatif berdasarkan hubungan antarvariabelnya. Penelitian kuantitatif deskriptif
biasanya hanya mengukur tingkat suatu variabel pada populasi atau sampel,
sementara korelasi dan asosiatif melihat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Jika kuantitatif korelasi hanya menunjukkan hubungan, asosiatif berusaha mencari
hubungan sebab-akibat antara variabelvariabel terkait.

Penelitian kuantitatif banyak digunakan baik dalam ilmu alam maupun ilmu
sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga
digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah
penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk
membedakannya dengan penelitian kualitatif.(Ali et al., n.d.)
B. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF

Penenlitian dengan rancangan kuantitatif telah diketahui dan digunakan oleh


peneliti sejak lama dalam bidang penelitian.Oleh karena itu, penelitian kuantitatif
dikenal sebagai penelitian tradisional.Selain dikenal sebagai metode penelitian
yang telah mentradisi, penenlitian kuantitatif dikenal menggunakan logika
positivistik. Logika positivis sendiri memahami fakta atau fenomena sebagai
sesuatu yang dapat diklasifikasikan, diparsialkan, konkret, dapat diamati, dapat
diukur dan pada umumnya bersifat sebab-akibat, serta hasilnya pada umumnya
dapat digeneralisasikan.Karena memegang prinsip dapat digeneralisasikan, maka
penelitian ini pada umumnya menggunakan populasi atau sampel yang
representatif.

Alur penelitian kuantitatif sama halnya seperti alur penelitian pada umumnya,
yakni diawali dengan adanya masalahyang kemudian akan diturunkan dalam
bentuk variabel-variabel, merumuskan masalah, melakukan kajian teori,
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data (menentukan populasi atau sampel
serta pengembangan dan pengujian instrumen) melakukan analisis data,
mengemukakan pembahasan dan menyusun kesimpulan serta saran. Penelitian
kuantitatif sendiri dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu penelitian non-eksperimen
dan penelitian eksperimen.Penelitian non-eksperimen merupakan penelitian
kuantitatif yang dilakukan tanpa adanya perlakuan (treatment).Sehingga penelitian
ini pada umumnya berkaitan dengan pengujian satu atau lebih variabelnya.
Penelitian eksperimental adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan cara
memberikan perlakuan (treatment).(PENELITIAN KUANTITATIF, n.d.)

Menurut Sugiono (2015:23-24) Penelitian kuantitatif memiliki beberapa


karakteristik berikut:

1. DESAIN
a) Spesifik, jelas, rinci
b) Ditentukan secara mantap sejakawal
c) Menjadi pegangan langkah demi langkah.
2. TUJUAN
a) Menunjukkan hubungan antar variable
b) Menguji teori
c) Mencari generalisasi yang memiliki nilai prediktif

3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


a) Kuesioner
b) Observasi dan wawancara terstruktur

4. INSTRUMEN PENELITIAN
a) Tes, angket, wawancara terstruktur
b) Instrument yang telah terstandar

5. DATA
a) Kuantitatif
b) Hasil pengukuran variable yang dioperasionalkan dengan menggunakan
instrument

6. SAMPEL
a) Besar
b) Representatif
c) Sedapat mungkin random
d) Ditentukan sejak awal

7. ANALISIS
a) Setelah sèlesai pengumpulan
b) Deduktif
c) Menggunakan statistic

8. HUBUNGAN DENGAN RESPONDEN


a) Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif
b) Kedudukan peneliti lebih tinggi daripada respond
c) Jangka Pendek jangan sampai hipotesis dapat ditemukan

9. USULAN DESAIN
a) Luas dan rinci
b) Literatur yang berhubungan dengan masalah dan variable yang diteliti
c) Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya.
d) Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
e) Hipotesis dirumuskan dengan jelas
f) Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun kelapangan

10. KAPAN PENELITIAN DIANGGAP SELESAI


a) Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan

11. KEPERCAYAAN TERHADAP HASIL PENELITIAN


a) Pengujian validasi dan reabilitas instrument.

Terdapat beberapa ciri dapat dilihat dari desain penelitian kuantitatif, seperti:

 Cara samplingnya berlandaskan pada asas random untuk eksperimen murni


(true experiment) atau non random untuk eksperimen semu (quasi
experiment)
 Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal
digunakan
 Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar
berupa angka atau yang diangkakan.
 Pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah banyak
dan dalam waktu yang relatif singkat.
 Teknik analisis yang dominan adalah dengan menggunakan teknik statistik
baik statististik deskriptif dan atau statistik inferential.
 Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke
generalisasi.

Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana Sudjana dan


Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson, 2005; dan Kasiram
2008: 149-150):

 Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau top-down),


yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan
konsep-konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang
bersifat khusus
 Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari hal-hal
yang bersifat subjektif
 Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
 Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik
yaitu ilmu yang berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya.
 Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang
dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang
telah direncanakan sebelumnya.
 Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan mengguna-kan
alat yang objektif dan baku.
 Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.
 Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam
arti dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
 Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
 Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik-teknik statistik.
 Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu
dan situasi.
 Penelitian jenis kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah

Karakteristik penelitian kuantitatif menurut Arikunto sebagai berikut:

 Kejelasan Unsur: tujuan, pendekatan, subjek, sample,sumber data sudah


mantap, dan rinci sejak awal;
 Langkah Penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika
persiapan disusun;
 Hipotesis (jika memang perlu): Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian dan hipotesis menentukan hasil yang diramalkan (apriori);
 Desain: dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang akan
diharapkan;
 Pengumpulan Data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan
untuk diwakilkan; dan
 Analisis data: dilakukan setelah semua data terkumpul

Jadi secara umum karakteristik pendekatan penelitian kuantitatif lebih banyak


menggunakan data kuantitatif baik berupa angka, table, data yang berbentuk angka,
dan grafik yang diangkakan.
C. RAGAM PENELITIAN KUANTITATIF
1. Korelasi

Metode Korelasional merupakan salah satu dari macam-macam metode


penelitian kuantitatif yang digunakan dalam evaluasi. Terutama untuk mendeteksi
sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih
faktor lain berdasarkan koefesian korelasi. Macam-macam metode penelitian
kuantitatif seperti korelasional adalah penelitian dengan tujuan untuk mendeteksi
tingkat kaitan variasi-variasi yang ada dalam suatu faktor dengan variasi-variasi
dalam faktor yang lain dengan berdasarkan pada koefisien korelasi.

2. Deskriptif

Metode deskriptif merupakan salah satu macammacam metode penelitian


kuantitatif dengan suatu rumusan masalah yang memadu penelitian untuk
mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh,
luas, dan mendalam. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti deskriptif
ini bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi
tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

3. Kausal Komparatif

Metode penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari macam-macam


metode penelitian kuantitatif. Nama populer dari macam-macam metode penelitian
kuantitatif ini adalah ex-post facto. Metode Kausal komperatif digunakan dalam
evaluasi untuk mengetahui kemungkinan hubungan sebab-akibat.

Proses dari macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti kasual


komparatif adalah dengan pengamatan terhadap akibat yang ada dengan mencari
faktor-faktor penyebabnya. Melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dari
mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya, kemudian
mencari kemungkinan variabel penyebabnya.
4. Komparatif

Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang komparatif berfungsi


membandingkan dua perlakuan atau lebih dari suatu variable, atau beberapa
variabel sekaligus. Tujuan macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti
komparatif ini untuk melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan,
atau program.

Perbandingan yang dilihat dari bagaimana seluruh unsur dalam komponen


penelitian terkait antara satu sama lain. Perhitungan yang digunakan macam-
macam metode penelitian kuantitatif seperti komparatif adalah berupa persamaan
dan perbedaan dalam perencanaan, pelaksanaan, serta faktor pendukung hasil.
Bagaimana unsur pembentuk hasil penelitian dapat menjadi latar belakang dari
hasil penelitian tersebut.

5. Eksperimen

Metode penelitian eksperimen merupakan salah satu dari macam-macam


metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini dilakukan untuk menguji
efektif atau tidaknya variabel eksperimen. Penelitian eksperimen biasanya lebih
banyak digunakan dalam bidang eksak. Ada dua jenis penelitian eksperimen, semu
dan sungguhan.

Metode eksperimen semu digunakan dalam evaluasi untuk memperoleh


informasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh data sebenarnya.
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti eksperimen ini biasanya
digunakan dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/ atau
memanipulasikan variable yang relevan.

Sementara metode eksperimen sungguhan digunakan dalam evaluasi untuk


mengkaji kemungkinan saling hubungan sebab-akibat. Ini dilakukan dengan cara
mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok
eksperimen serta membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
6. Survei

Metode Survei digunakan dalam evaluasi untuk membuat pencanderaan secara


sistematis, faktual, dan akurat terhadap fakta-fakta serta sifat-sifat populasi atau
daerah tertentu. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti survei
digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data informasi tentang populasi
yang besar.

Biasanya menggunakan sampel yang relatif lebih kecil. Macam-macam metode


penelitian kuantitatif seperti survei digunakan untuk memecahkan masalahmasalah
isu skala besar yang aktual dengan populasi sangat besar, sehingga diperlukan
sampel ukuran besar. Dalam penelitian survei informasi dikumpulkan dari
responden dengan menggunakan kuesioner.

7. Inferensial

Inferensial merupakan salah satu macam-macam metode penelitian kuantitatif


yang melakukan analisis hubungan antar variable dengan pengujian hipotesis.
Maka, kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Dalam
penelitian inferensial dapat membahas tentang besarnya peluang kesalahan dalam
pengambilan kesimpulan.(Fadilla et al., n.d.)
D. DIMENSI PENELITIAN KUANTITATIF

Menurut Sudarto, A (2013) dimensi dimensi penelitian kuantitatif ialah sebagai


berikut:

1. Penelitian survey

Penelitian survey merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan


pertanyaan terstruktur yang sama pada setiap orang, kemudian semua jawaban yang
diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan terstruktur
disebutkuesioner. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan
kepada responden untuk mengukur variabel-variabel, berhubungan diantara
variabel yangada, serta dapat berupa pengalaman dan pendapat dari responden.
Dalam pelaksanan survei, kondisi penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti.
Metode survei biasanya digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu
yang alamiah, namun peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data
(kuesioner, test, wawancara, dan sebagainya), perlakuan yang diberikan tidak sama
pada eksperimen.

Penelitian survei memiliki berbagai macam variasi dalam pelaksanaannya. Di


bidang pendidikan dan tingkah laku penelitian survei minimal dapat
dikelompokkan menjadi lima macam bentuk, yaitu, survei catatan ( sirvey of
record) merupakan penelitian yang menggunakan sumber-sumber berupa catatan
dan informasi non reaksi. Survei menggunakan angket dengan memanfaatkan jasa
pos (biasanya didistribusikan kepada responden dengan bantuan jasa pos), survei
melalui telepon (biasanya menggunakan buku petunjuk telepon untuk
menghubungi responden), survei dengan wawancara kelompok (biasanya hasil
survey lebih merefleksikan tingkah laku kelompok dan merupakan hasil consensus
antar responden), dan wawancara individual (survey model ini menggunakan
pendekatan konvensional, dengan wawancara perorangan). Demikian penjabaran
mengenai pengertian penelitian baik itu kuantitaif maupun kualitatif, pendekatan
survey pada penelitian kuantitatif, langkah-langkah dalam penelitian survey, serta
jenis-jenisnya.
2. Penelitian Ekspreimen

Menurut Solso & MacLin dalam (Sudarto, A, 2013), penelitian eksperimen


adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang
dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian
eksperimen erat kaitanya dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka
mencaripengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok
yang dikenakan perlakuan.

Menurut Yatim Riyanto dalam (Sudarto, A, 2013), penelitian eksperimen


merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan control
terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian
dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap
kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan
kondisikondisi yang dapat di kontrol.

Wiersma dalam (Sudarto, A, 2013), mendefinisikan eksperimen sebagai suatu


situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel bebas, yang disebut
sebagai variabel eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti.

Arikunto dalam (Sudarto, A, 2013), mendefinisikan eksperimen adalah suatu


cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor
yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.

Jadi, dengan kata lain, suatu penelitian eksperimen pada prinsipnya dapat
didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang
mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship). Contoh hubungan
sebab akibat dibidang pendidikan misalnya, seorang mahasiswa yang mempunyai
nilai matematika tinggi cenderung berhasil dalam menyelesaikan mata kuliah
merencana mesin. Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan oleh peneliti
untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan sesuatu jika dilakukan pada
kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apa yang akan terjadi?. Disamping itu,
penelitian eksperimen dilakukan oleh peneliti dengan tujuan mengatur situasi
dimana pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel terikat dapat
diidentifikasi.

Ciri utama penelitian eksperimen yang membedakannya dengan semua jenis


penelitian lainnya adalah perlakuan atau manipulasi ternadap variabel bebas untuk
mengetahui efeknya terhadap variabel terikat. Variabel yang dilibatkan, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat, sudah ditetapkan secara tegas oleh peneliti sejak
awal penelitian. Variabel bebas (disebut juga variabel perlakuan, variabel
independen, atau variabel penyebab) adalah variabel yang dimanipulasisecara
sistematis dalam eksperimen. Contoh variabel bebas adalah metode pembelajaran,
ienis-jenis penguatan, frekuensi penguatan media pembelajaran, lingkungan
belajar, mater pembelajaran, jumlah kelompok belajar, dan sebagainya. Sedangkan
variabel terikat (disebut iuga variabel kriteria atau variabel dependen) adalah
variabel yang diukur sebagai akibat adanya perlakuan terhadap variabel bebas.
Contoh variabel terikat dalam penelitian pendidikan, antara lain adalah hasil belajar
siswa, kesiapan belajar siswa, kemandirian belajar, dan/atau skor tes.

Menurut Christensen dalam (Sudarto, A, 2013), penelitian eksperimen memiliki


beberapa ciri khas, yaitu:

a) Variabel penelitian dan situasi perlakuan diatur secara ketat, dengan


menetapkan perlakuan, kontrol. dan pengacakan.
b) Adanya kelompok pergendali sebagai pembanding bagi kelompok
eksperimen.
c) Mengendalikan variansi untukmemaksimalkan variansi variabel yang
berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalisir variansi variabel
pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen. juga
meminimalisir variansi kekeliruan. termasuk kekeliruan pengukuran.
Pemilihan dan penentuan subyek serta penempatan subyek dalam kelompok
perlakuan dan kelompok pengendalian jugadilakukan secara acak.
d) Validitas internal diperlukan pada desain eksperimen guna mengetahui
apakah manipulasi benar-benar berdampak pada perbedaan hasil yang
dicapai.
e) Validitas eksternal berkaitan dengan bagaimana keterwakilan populasi dan
ketergeneralisasian hasil eksperimen.

Eksperimen dalam bidang pendidikan berdasarkan lokasinya dapat dibedakan


atas dua bentuk, yaitu eksperimen di laboratorium dan eksperimen di luar
laboratorium. Eksperimen di laboratorium dilaksanakan Peneliti dalam sebuah
ruangan tertutup atau dalam kondisi tertentu untuk meningkatkan akurasi hasil
penelitian. Sedangkan eksperimen di luar laboratorium (juga disebut eksperimen
lapangan) biasanya dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan hasil eksperimen
dalam lingkungan yang sebenamya, misalnya di kelas atau di masyarakat.

Dari kedua bentuk penelitian eksperimen tersebut eksperimen diluar


laboratorium adalah bentuk eksperimen yang paling banyak dilakukan, karena
mempunyai beberapa keunggulan, misalnya:

a) lebih mudah dalam pemberian perlakuan;


b) memungkinkan untuk melakukan eksperimen pada kondisi yang
sebenarnya;
c) hasil eksperimen lebih sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh para
pendidik. Sedangkankelemahan utamanya adalah sulit untuk
mengendalikan variabel-variabel luar yang mengancam validitas internal
dan validitas eksternal hasil eksperimen.

Eksperimen laboratorium memiliki keunggulan utama, yaitu sangat cocok


untuk mendalami masalah yang berkaitandengan pengembangan ilmu pengetahuan,
termasuk ilmu pendidikan. Dalam pelaksanaan eksperimen ini memungkinkan
untuk mengendalikan variabel-variabel luar yang mengancam validitas internal dan
validitas eksternal hasil eksperimen. Namun karena ketatnya pengendalian terhadap
variabel-variabel luar, sehingga hasil eksperimen ini adakalanya tidak
memungkinkan untuk diterapkan pada kondisi yang sebenarnya.
3. Penelitian Analisis Data Sekunder

Analisis data sekunder merupakan analisis data survei yang telah tersedia.
Analisis ini mencakup interpretasi, kesimpulan atau tambahan pengetahuan dalam
bentuk lain. Semua itu ditunjukkan melalui hasil penelitian pertama secara
menyeluruh. Analisis bentuk ini merupakan analisis ulang (re-analysis) dalam
bentuk atau sudut pandang berbeda dari laporan pertama Thomas dalam (Mubah,
S, 2007). Hasil dari penelitian pertama itu disaring melalui pengertian peneliti
kedua, tergantung dari konteks dan situasi sosialnya.

Dari data sekunder didapat dua manfaat yang menyertainya. Penelitian


sekunder dapat menjadi alternatif untuk mendapat jawaban yang tidak didapat dari
penelitian primer. Dari data sekunder peneliti juga mendapat manfaat dengan
menjadikanya alat komparasi dengan data yang telah ada untuk mencari perbedaan
dengan temuan yang baru. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber
yang mudah diakses, seperti perpustakaan. Bentuknya juga beragam, dari bentuk
dokumentasi seperti surat, kontrak, dan memo. Peneliti juga bisa menggunakan jasa
penyedia info dan CD ROM. Namun, yang perlu diperhatikan adalah terkadang data
sekunder in bersifat subyektif dan memihak, tergantung penyedianya. Kent dalam
(Mubah, S, 2007). memaparkan bahwa setidaknya ada empat tipe berbeda dari data
sekunder:

a) Jurnal, artikel, buku dan koran yang dipublikasikan.


b) Data statistik dari pemerintah atau sumber lain.
c) Data dari rumah produksi, penelitian pasar atau iklan.
d) Data hasil dari operasional sehari-hari.

Keuntungan yang didapat dari penggunaan data sekunder antara lain:

a) Peneliti baru mendapat info setelah penelitian usai sehingga data didapat
menyeluruh, tidak setengah-setengah.
b) Bukan hanya jadi alternatif sumber bahan, tetapi dapat juga menjadi sumber
data utama
c) Data jenis ini dapat memberi data dengan kualitas lebih tinggi dengan
mengusulkan hipotesis, formulasi masalah dan metode penelitian yang
sebaiknya dilakukan
d) Data sekunder telah melalui proses analisis yang baik.

Selain empat keuntungan di atas, peneliti pengguna data sekunder hendaknya


juga perlu memerhatikan beberapa kelemahannya seperti:

a) data yang terkadang bias dan tidak sesuai dengan tujuan penelitian yang
spesifik,
b) data terlampau luas sehingga bisa terjadi misinterpretasi,
c) biasanya tidak up to date sehingga kadang perlu analisis ulang dengan
tambahan data tertentu,
d) data lama inilah yang terkadang dapat mengurangi validitasnya.

Kesimpulannya, penggunaan data sekunder dalam penelitian bisa menjadi


pilihan. Selain kemudahan akses sehingga dapat menghemat waktu dan biaya, data
jenis ini juga cukup memadai bagi penelitian oleh mahasiswa. Namun, yang perlu
dijadikan catatan adalah bahwa data sekunder cenderung bias sehingga tidak akurat
atau tidak sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Tetapi, secara keseluruhan
penggunaan data sekunder lebih banyak keuntungannya sehingga tak heran jika
data ini banyak dipakai.

4. Penelitian Analisis Isi

Analisis isi (Content Analysis) adalah tekhnik penelitian untuk membuat


inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable), dan sahih data dengan
memperhatikan konteksnya. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi
komunikasi. Logika dasar dalam komunikasi, bahwa setiap komunikasi selalu berisi
pesan dalam sinyal komunikasinya itu, baik berupa verbal maupun nonverbal.
Sejauh ini, makna komuniaksi menjadi amat dominan dalam setiap peristiwa
komunikasi.(Dimensi-Dimensi Penelitian Kuantitatif, n.d.)
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya


adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan darih asilnya.

Proses penelitian kuantitatif bersifat linier, di mana langkah-langkahnya jelas,


mulai dari penyusunan latar belakang masalah; identifikasi, pemilihan dan
perumusan masalah, landasan teori, perumusan hipotesis, pengumpulan data,
analisis data sampai pada membuat kesimpulan dan saran. Dimensi-dimensi
penelitian kuantitatif diantaranya adalah survey, analisis data/isi, analisis data
sekunder, dan eksperimen.

Banyak yang menyebutkan bahwa penelitian tersebut merupakan metode


tradisional ,karena metode kuantitatif sudah cukup lama digunakan sehingga
menjadi tradisi dalam penelitian, kebanyakan prang lebih menganggap mudah
penelitian kuantitatif dibandingkan dengan kualitatif,karena penelitian tersebut
menggunakan data angka yang sudah pasti dibandingkan harus meneliti banyak
orng ke lapangan,jadi penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
menggunakan penelitian kuantitatif karna dianggap mudah.

B. SARAN

Dari makalah di atas saran yang penulis sampaikan kepada pembaca adalah agar
pembaca lebih cermat dalam memilih metode penelitian yang dipakai, sehingga
didapatkan sebuah kesimpulan yang benar. Demikian makalah ini kami sampaikan,
tentunya tak ada gading yang tak retak, kritik dan saran yang bersifat konstruktif
kami tunggu demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mm., Hariyati, T., Yudestia Pratiwi, M., & Afifah Sekolah Tinggi Agama
Islam Ibnu Rusyd Kotabumi, S. (n.d.). Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan
Penerapan Nya Dalam Penelitian. In Education Journal.2022 (Vol. 2, Issue
2).
Dimensi-dimensi Penelitian Kuantitatif. (n.d.).
Fadilla, Z., Ketut Ngurah Ardiawan, M., Eka Sari Karimuddin Abdullah, M.,
Jannah Ummul Aiman, M., & Hasda, S. (n.d.). METODOLOGI
PENELITIAN KUANTITATIF. http://penerbitzaini.com
Kuantitatif, P., Kualitatif, P., Kelas, T., Rukminingsih, P., Pd, M., Adnan, G.,
Mohammad, A., & Latief, M. A. (n.d.). METODE PENELITIAN
PENDIDIKAN ERHAKA UTAMA YOGYAKARTA. www.erhakautama.com
METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF (1). (n.d.).
PENELITIAN KUANTITATIF. (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai