Anda di halaman 1dari 12

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM

PELTAOIDA (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR OMBAK


KINCIR GANDA) SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN KRISIS
ENERGI LISTRIK PADA HOME INDUSTRY

Bidang Kegiatan:
PKM-T

Nama : Felix Indra Rajagukguk


NIM : 5173121009
Matku : Desain Produksi
Dosen Pengampu: Ir.Batumahadi Siregar, M.T.

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


MEDAN
2019

i
ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT......................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 2
1.2 Tujuan Program........................................................................... 2
1.3 Luaran yang Diharapkan............................................................. 2
1.4 Manfaat Program......................................................................... 2
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN...................... 3
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Kecil................................ 4
2.2 Sistem Kerja PELTAOIDA.......................................................... 6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ............................................................ 7
3.1 Metode Pelaksanaan Kegiatan..................................................... 7
3.2 Pemilihan dan Jenis Bahan PELTAOIDA.................................... 7
3.3 Keunggulan PELTAOIDA........................................................... 9
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN............................................... 9
4.1 Biaya kegiatan............................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan........................................................................... 9
DAFTAR RUJUKAN......................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
iii

RINGKASAN
Ombak merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat banyak
terdapat di Indonesia. Aliran air untuk dimanfaatkan menjadi sebuah pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) tidak perlu harus menggunakan saluran air dengan
jumlah debit air yang besar. Pada dasarnya aliran air pada pesisir pantai dapat
digunakan sebagi sumber pembangkit listrik tenaga air yang masuk pada kategori
PLTMH (Pembangkit lisrik tenaga mikro hydro). PLTMH merupakan pembangkit
listrik tenaga air yang menghasilkan daya listrik kurang dari 100 KiloWatt. Warga
daerah pesisir pantai ini banyak dijumpai home Industry dimana home industry ini
membutuhkan pasokan listrik dalam manjalankan usahanya. Listrik yang dipasok
melalui PLN pada saat ini sering terjadi ganggunan berupa pemadaman bergilir
yang menyebakan kendala bagi home industry. Salah satu solusi dari krisis energi
listrik tersebuat adalah PELTAOIDA, dimana PELTAOIDA merupakan
pembangkit listrik yang memanfaatkan sarana Ombak sebagai pemutar kincir
yang dihubungkan pada generator. Selain itu PELTAOIDA juga bisa dimanfaatkan
putaran dari kincir dihubungkan kesebuah poros motor, jadi tidak perlu
menggunakan listrik sebagai penggerak motor melainkan dari putaran kincir.
PELTAOIDA ini memanfaatkan ombak dengan tinggi jatuh air setinggi 0,5 meter
saja. Dengan tinggi jatuh air tersebut dapat dihasilkan daya listrik kuarng lebih
sebesar 490 Watt.

Kata kunci: .Ombak PELTAOIDA, Listrik.

iv
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah
Seiring dengan terus tumbuhnya pertumbuhan teknologi, pertumbuhan
konsumsi listrik juga mengalami pertumbuhan yang pesat. Pembangunan sistem
kelistrikan saat ini sudah tidak seimbang dengan pertumbuhan kebutuhan listrik.
Hal ini yang menyebabkan terjadinya krisis listrik. Saat ini, pemerintah
Indonesia baru mampu memenuhi 75 persen kebutuhan listrik masyarakatnya.
Selain itu masyarakat di beberapa daerah juga sampai saat ini belum bisa
mendapatkan pasokan listrik selama 24 jam.
Sepanjang tahun 2014, konsumsi listrik di Indonesia sebesar 188
terrawatt/hour persentase listrik yang digunakan (rumah tangga 41 persen,
industri 34 persen, komersial 19 persen, dan publik 6 persen), sedangkan kapasitas
daya terpasang pembangkit listrik hanya mencapai 47.128 MW. Realisasi
pertumbuhan kebutuhan listrik pada tahun 2014 mencapai 7,8 persen, dan
direncanakan pada tahun 2015 ini akan menambah kapasitas daya pembangkit
sebesar 3.605 MW atau meningkat 7,6 persen dibandingkan tahun 2014, sehingga
total kapasitas terpasang pada akhir tahun menjadi 50.733 MW. Tambahan daya
pembangkit pada 2015 tersebut berasal dari proyek percepatan 10.000 MW tahap
I dan II (Budiyanti, 2014).
Gadingrejo merupakan kecamatan yang terletak diwilayah kota pasuruan,
Kecamatan Gadingrejo terdapat banyak home industri. Salah satu home industri
tersebut yaitu pengusaha mebel. Usaha mebel di Gadingrejo sudah terkenal di
berbagai kota maupun di luar pulau. Banyak masyarakat Gadingrejo yang
perekonomiannya bergantung pada usaha mebel, namun usaha mebel dibutuhkan
daya listrik yang besar dan tentunya ini sangat memberatkan PLN (Perusahaan
Listrik Negara) yang disatu sisi mengalami krisis listrik dan di lain sisi
masyarakat sangat bergantung pada listrik. Berdasarkan berita Antarjatim
diberitakan bahwan Pengusaha mebel asal Sidoarjo terancam gagal kirim barang
kepada pemesannya di Eropa dan Amerika Serikat secara tepat waktu karena
terkendala pasokan listrik. Pengusaha mebel sangat bergantung sekali dengan
energi listrik karena dalam proses pembuatan menggunakan alat yang
memerlukan energi listrik salah satunya yaitu proses pengecatan.
Salah satu contoh penggunaan listrik di usaha mebel adalah saat proses
pengecatan menggunakan alat compressor yang membutuhkan daya sebesar 750
watt. Berdasarkan info dari PT PLN PERSERO bahwa harga listrik per kWh =
Rp.500 belum termasuk abonemen PLN dan pajak (Andi, 2015). Kebutuhan
listrik pada kompresor jika diasumsikan pemakaiannaya 2 jam per hari dengan
mengkonsumsi daya sebesar 750 watt adalah Rp.22500 / bulan, belum termasuk
peralatan listrik lainnya.
Kecamatan Gadingrejo memilki banyak saluran air (selokan) yang
berpotensi sebagai tempat pembuatan pembangkit listrik alternatif tetapi pada
kenyataannya masyarakat yang masih belum memanfaatkan saluran tersebut.
Aliran air untuk dimanfaatkan menjadi sebuah pembangkit listrik tenaga air tidak
2

perlu harus menggunakan saluran air dengan jumlah debit air yang besar. Pada
dasarnya aliran air pada selokan dapat digunakan sebagi sumber pembangkit
listrik tenaga air yang masuk pada kategori PLTMH (Pembangkit lisrik tenaga
mikro hydro). PLTMH merupakan pembangkit listrik tenaga air yang
menghasilkan daya listrik kurang dari 100 KiloWatt (Primachristi).
Berlatar belakang dari hal tersebut, salah satu solusi yaitu PELTAOIDA
(Pembangkit Listrik Tenaga Air Ombak Kincir Ganda). PELTASIDA adalah salah
satu inovasi pembangkit listrik alternatif yang memanfaatkan lingkungan sekitar.
Selain memiliki kincir ganda PETAOIDA juga memiliki kelebihan lagi yaitu
dapat di sambungkan ke suatu mesin sehingga mesin tersebut tidak menggunakan
motor listrik tetapi menggunakan kincir air sebagai motor/penggerak.
1.2 Tujuan Program
Tujuan dari program ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk memanfaatkan potensi wilayah pesisir pantai Indonesia dalam
pembuatan PELTAOIDA.
2. Untuk menjelaskan pemanfaatan Ombak Laut sebagai sumber energi
listrik.
3. Untuk menjelaskan cara/sistem kerja PELTAOIDA.
4. Untuk menciptakan sebuah desa dengan model desa mandiri energi.
1.3 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini diuraikan sebagai berikut ini.
1. Desain dari pembangkit listrik tenaga air Ombak dengan sistem kincir
ganda.
2. Pembutan masal dari PELTAOIDA.
3. HAK paten.
1.4 Manfaat Program
Pembuatan pembangkit listrik tenaga air ombak kincir ganda di pesisir
pantai Indonesia diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
1. Bagi pengusaha saasaran
Salah satu solusi untuk membantu pengusaha mebel dalam proses
pembuatan saat mengalami pemadaman listrik sehingga dalam pengiriman
tepat waktu seperti yang di jadwalkan sekaligus membantu menekan biaya
listrik.
2. Bagi masyarakat
Membantu pasokan listrik guna mewujudkan desa mandiri energi.
Sehingga keterbatasan energi listrik disebuah desa bisa terpenuhi.
3. Bagi pelaksana
Pembuatan pembangkit listrik tenaga air selokan kincir ganda ini
diharapkan mahasiswa bisa lebih kreatif dan terpacu untuk membuat alat-
alat yang memanfaatkan sumber alam terbarukan. Selain itu melatih
kemampuan interaksi mahasiswa dengan masyarakat.
4. Bagi ilmu pengetahuan
3

Kegiatan ini diharapkan dapat menambah kajian pustaka tentang


penerapan pembangkit listrik tenaga air selokan kincir ganda yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Kecil


Pembangkit listrik tenaga air dalam skala kecil atau yang biasa disebut
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu sistem pembangkit
listrik yang dapat mengubah potensi air dengan ketinggian dan debit tertentu
menjadi tenaga listrik dengan menggunakan turbin air dan generator. Sistem
seperti ini dipasang pada sungai kecil dan tidak memerlukan dam yang besar
sehingga dampaknya sangat kecil terhadap lingkungan. Sistem PLTMH secara
umum sama persis dengan PLTA pada umumnya. Namun yang membedakan
adalah daerah kerja sistem pembangkit listrik tersebut. PLTMH dapat
memanfaatkan sumber air yang tidak terlalu besar dengan daya yang dihasilkan
oleh PLTMH antara 5 kW sampai 100 kW.
Sutrisno, dkk di dalam pelaksanaan pengabdian masyarakatnya
menjelaskan bahwa pembangunan sebuat pembangkit listrik di sebuah desa juga
tergantung pada masyarakatnya apakah masyarakat desa tersebut menerima
pengalaman-pengalaman baru dan berpandangan maju, jika masyrakat tidak
bersedia maka percuma juga untuk membangun sebuah pembangkit listrik
(Sutrisno, dkk: 1992, 3). Mikrohidro merupakan pembangkit tenaga listrik yang
mempunyai banyak keuntungan, keuntungan-keuntungan yang dimiliki
mikrohidro antara lain sebagai berikut.
a. Mikro Hidro sangat cocok diterapkan di daerah terpencil yang jumlah
penduduknya terbatas dan sulit di jangkau oleh PLN. Hal ini disebabkan pada
daerah terpencil PLN justru akan merugi jika menyalurkan listrik ke daerah
tersebut, sebab biaya yang dikeluarkan oleh PLN untuk membangun penyuplai
daya listrik tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang terlalu sedikit dan
berjauhan tempat tinggal antara penduduk satu dengan yang satunya.
b. Biaya operasional dan pemeliharaannya relatif lebih murah dibandingkan
mesin diesel yang memakai BBM. Mikro hidro menggunaka energi air yang
tidak memerlukan biaya untuk mendapatkannya bahkan bisa dikatakan air
merupakan sumber daya yang melimpah dan digratiskan untuk manusia.
c. Ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara dan suara.
Pembuatan mikro hidro yang menggunakan komponen-komponen yang tidak
menimbulkan polusi udara maupun pencemaran air merupakan teknologi yang
ramah lingkungan dan sangat cocok untuk diterapkan dikehidupan.
4

d. Memiliki konstruksi yang sederhana sehingga mudah dioperasikan, bahkan


cukup memakai penduduk lokal setempat dengan sedikit latihan. Mikro hidro
secara garis besar terdiri dari 6 komponen utama, yaitu kincir air, puli, sabuk,
generator, batre dan penyearah arus. Sehingga untuk membangun sebuah mikro
hidro tidaklah sesulit membuat pembangkit tenaga listrik dengan skala yang
besar.
e. Bisa disinergikan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
Bendungan yang ada pada mikro hidro dapat digunakan oleh penduduk sebagai
sarana untuk pengembang biakan ataupun untuk tempat pembesaran ikan,
sebab di kolam bendungan ersebut kedalaman air cukup memungkinkan untuk
membuat sebuah keramnah ikan.
f. Berpotensi dalam pengembangan aktivitas ekonomi produktif. Mikro hidro
yang notabennya adalah pembangkit listrik dengan skala kecil yang dapat
menyuplai terus kebutuhan listrik penduduk yang mengakibatkan
perokonomian penduduk yang menggunakan energi listrik sangatlah terbantu
dan meminimalisir pengeluaran biaya listrik dari PLN.
J. Haryadi dalam karya tulisnya menyebutkan bahwa mikrohidro
sebenarnya bukan teknologi baru dan sudah banyak diterapkan oleh beberapa
negara di dunia seperti Thailand, India, Pakistan, Vietnam, China dan Indonesia
(J. Haryadi: 2013). Tetapi kerana kurangnya sosialisasi dari peran pemerintah dan
kurangnya pengetahuan dari masyarakan membuat mikro hidro jarang dibangun
oleh penduduk. Padahan dengan banyaknya manfaat mikro hidro ini bisa
membuat perekonomian penduduk cepat tumbuh.
Perhitungan secara kasar dari hasil listrik yang akan dihasilkan oleh
pembangkit listrik dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
P=g.H.Q
Dimana: P = Daya (kW)
g = gaya gravitasi (9,8 m/s2)
H = Ketinggian jatuh air (m)
Q = Debit aliran air (m3)
Sehingga didapatkan daya rancangan PALTAOIDA di Desa Krapyarejo sebagai
berikut.
P=g.H.Q
P = 9,8 . 0,5 . 0,01
P = 0,49 kW
P = 490 Watt
Jadi nantinya PELTAOIDA rata-rata akan menghasilkan listrik dengan kapasitas
daya sebesar 490 watt.
2.2 Sistem Kerja PELTAOIDA
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada umumnya hanya
di manfaatkan putaran dari kincir menjadi listrik. Sesungguhnya jika di
kembangkan lagi nilai putar kincir dapat dimanfaatkan menjadi motor/penggerak
5

sebuah mesin. Jadi kincir air di beri sebuh gear dan di sambungkan ke sebuah
mesin dengan menggunakan rantai/tali jadi selain menghasilkan listrik kincir air
dapat menggantikan kinerja motor listrik. Seperti yang diterapkan PELTAOIDA,
PELTAOIDA pada salah satu sisi poros dimanfaatkan putaran kincir menjadi
listrik dan pada sisi lain dimanfaatkan sebagai motor/penggerak sebuah mesin
yang di sambungkan dengan rantai/tali sehingga mesin tidak menggunakan motor
listrik yang membutuhkan daya besar.
Dengan adanya PELTAOIDA pengusaha tidak perlu khawatir dalam proses
pembuatan akan terhenti saat pemadaman karena memiliki cadangan listrik yang
sangat banyak. Pengusaha juga akan mendapat keuntungan dalam biaya listrik.

BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanaan Kegiatan
Agar pelaksanaan pembuatan PELTAOIDA nantinya tidak keluar dari
konsepan awal maka dibuatlah diagram alir perencanaan. Dalam pelaksanaan
kegiatan ini diagram alir perencanaan alur langkah kerjayang akan kita tempuh
sebagai berikut.

START

Konsultasi dengan Dosen Pembimbing

Pengumpulan bahan PELTAOIDA

Pembuatan`PELTAOIDA
Sesuai
Tidak

Uji Coba Kerja PELTAOIDA

Pemasangan PELTAOIDA di Lokasi Mitra

Pembutan Hak Paten

Produksi Masal PELTAOIDA

SELESAI
6

Gambar 3.1 Diagram Alir Kegiatan

3.2 Pemilihan dan jenis bahan PELTAOIDA


Setelah perencanaan perhitungan awal dari PELTAOIDA maka
ditentukan bahan-bahan dan juga jenis bahan yang akan digunakan sebagai bahan
baku pembuatan PELTAOIDA sebagai berikut.

a. Lengan sudu
1. Bahan = UNS G10100 dengan cara pengerjaan Hr
2. Diameter = 50 mm
3. Panjang : 300 mm
b. Puli
1. Dimensi puli 1 dan 3
 Tebal Puli = 20 mm
 Jumlah Ruji =3
 Diameter = 10 inchi
2. Dimensi puli 2 dan 4
 Tebal Puli = 20 mm
 Jumlah Ruji =0
 Diameter = 5 inchi
c. Jarak Poros
 Poros puli 1 dan puli 2 = 510 mm
 Poros puli 3 dan puli 4 = 510 mm
d. Poros
1. Poros 1
 Bahan = S40C
 Diameter = 40 mm
 Panjang = 1450 mm
2. Poros 2
 Bahan = S30C
 Diameter = 40 mm
 Panjang = 600 mm
e. Bantalan
1. Jenis = bantalan gelinding terbuka dengan nomor
6010
2. Ukuran standar
 Diameter dalam (d) = 40 mm
 Diameter luar (D) = 68 mm
 Lebar (B) = 15 mm
 Jari-jari (r) = 1,5 mm
f. Sabuk
7

 Jenis dan tipe = Sabuk-V tipe A


 Jumlah sabuk = 1 (tunggal)
g. Generator
 Spesifikasi generator = 0,5 kW
3.3 Keunggulan PELTAOIDA
Ada bebrapa hal yang menjadi keunggulan PELTAOIDA jika
dibandingkan dengan pembangkil listrik mikrohidro lainnya. Keunggulan dari
PELTAOIDA ini diharapkan dapat membantu mitra dalam memecahkan solusi
krises energi terutama energi listrik bagi mitra. Keunggulan dari PELTAOIDA
adalah sebagai berikut.
a. PELTAOIDA hanya membutuhkan kisaran tinggi ombak dari 1 meter.
b. PELTAOIDA menggunakan sudu kincir dari sekop, sehingga proses
pembuatannya sudu tidak memakan waktu lama dan mudah dibuat.
c. Rangka komponen PELTAOIDA dapat dibuat dari pemanfaatan bahan bekas.
d. PELTAOIDA menggunakan dua buah kincir yang sudu kincir satu dengan sudu
kincir satunya lagi tidak sejajar sehingga apabila sudu kincir satu terkena
tekanan air dari nozzzel, maka sudu kincir yang satunya siap memerima
tekanan air jatuh dari nozzel.
e. Apabila batre PELTAOIDA sudah terisi penuh, maka putaran poros dari kincir
PELTAOIDA dapat dihubungkan dengan alat yang memerlukan putaran dalam
pengoperasiaanya.
8

DAFTAR RUJUKAN

Andi. 2015. Pengamatan Data Tarif Dasar Listrik di PLN Pasuruan.Pasuruan.


Andi. 2015. Pengamatan Potensi Selokan sebagai Sarana Tempat Pembuatan
Peltasida. Pasuruan.
Antarjatim. Pengusaha di Sidoarjo terancam gagal kirim barang. Berita dimuat
dalam Antarjatim 24 Januari 2015. (Online), (http://www.berita-antar-
jatim.com). Diakses pada 25 September 2015.
Budiyanti, Eka. 2014. Mengatasi Krisis Listrik di Jawa dan sumatra. Jurnal Jurnal
ekonomi dan kebijakan Publik.
Direktorat Jendral Perguruan Tinggi. 2015. Pedoman Program Kreativitas
Mahasiswa. Jakarta: Direktorat Jendral Perguruan Tinggi.
Haryadi, J. Berkat Mikrohidro, Air Selokan Disulap Menjadi Sumber Energi
Listrik. Berita dimuat dalam Kompasiana pada 28 Oktober 2013 jam
15:30WIB.(Online),
(http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2013/10/28/berkat-mikrohidro-
air-selokan-disulap-menjadi-sumber-energi-listrik-603046.html), diakses
pada 17 Maret 2015 jam 14.00 WIB.
Primachristi, R. Tanpa Tahun. Studi Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro Di Sungai Sampean Baru Desa Bunutan Kecamatan Tapen
Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur. Jurnal Jurusan Teknik
Fisika ITS.
Sutrisno, dkk. 1992 Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat. Malang: IKIP Malang.
9

Anda mungkin juga menyukai