O
L
Nim : 5172121003
Kelas : PTM A
FAKULTAS TEKNIK
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke pada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-nya yang
melimpah sehingga projek ini dapat terselesaikan dengan baik. Projek ini yang berjudul
“Hubungan yang positif antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar keterampilan
membubut” kelas XI Jurusan Mesin Produksi (MP) di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun
Ajaran 2017/2018 semester genap. Namun berkat karunia dari Tuhan dan dukungan serta
semangat dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan
3. Ibu Dr. Rosnelli, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….ii
DAFTAR ISI x
3.Hubungan Rasa Percaya Diri Siswa dan Prestasi Mata Diklat Kejuruan dengan
Kesiapan Kerja……………………………………………………………….32
D.Hipotesis Penelitian……………………………………………………….33
E.Paradigma Penelitian………………………………………………………34
BAB IIIMETODPENELITIAN…………………………………………….35
A.Disain Penelitian………………………………………………………......35
B.Defenisi Operasional Variabel Penelitian…………………………………35
1.Defenisi Operasional Penelitian……………………………………………35
C.Populasi dan Sampel Peneltian…………………………………………….36
D.Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………37
27
1.Kuisioner atau Angket…………………………………………………….37
2.okumentasi…………………………………………………………………37
E.Variabel Penelitian…………………………………………………………37
F.Instrumen Penelitian………………………………………………………..38
G.Uji Coba Instrumen………………………………………………………..40
1.Uji Validitas Angket Rasa Percaya Diri Dan Kesiapan Kerja…………….40
2.Uji Reliabilitas Angket……………………………………………………..42
3.Teknik Analisis Data………………………………………………………43
28
BAB I
PENDAHULUAN
individu yang secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang
dan ketenagakerjaan mempunyai hubungan yang erat. Pendidikan yang baik akan
seseorang menjadi manusia seutuhnya yang mampu berpikir logis dan rasional.
tengah masyarakat, manusia juga harus menemukan jati dirinya, dan manusia
tidak pernah berhenti belajar agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
29
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan
negara”.
terampil dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan persyaratan lapangan kerja yang
adalah sebagai:
sikap profesional.
dan dunia industri pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.
30
bahan pengajaran, dan (5) Pengembangan media pendidikan dan pengadaan alat-
meningkatnya jumlah remaja usia sekolah yang tidak mencerminkan sikap sebagai
pelajar misalnya terlampau santai, bolos dari sekolah, ikut-ikutan tauran dan
keluarga seperti kurangnya komunikasi dan motivasi dari orang tua dan juga
diantaranya berhasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang sering disebut factor
internal dan juga yang berasal dari luar diri siswa yang juga sering disebut faktor
eksternal. Faktor yang berasal dari dalam siswa itu sendiri siswa tersebut adalah
kedisplinan belajar.
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah salah satu lembaga pendidikan
kedisiplinan serta etos kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan bidangnya. Hal tersebut di perlukan untuk menyiapkan lulusan yang dapat
31
peraturan-peraturan untuk dapat menjalankan kewajibannya dalam belajar yang
dilakukan dengan senang hati dan kesadaran diri dalam mencapai suatu kondisi
untuk prestasi belajar yang lebih baik, baik belajar di sekolah maupun belajar di
rumah. Selain disiplin belajar, dalam proses belajar motivasi juga sangat
diperlukan. Motivasi belajar merupakan sebuah keinginan kuat yang timbul dalam
diri siswa untuk mampu memahami, menguasai dan menyerap segala materi yang
disampaikan guru pada saat proses pembelajaran. Bila tidak adanya motivasi
belajar siswa, mungkin di dalam diri siswa tersebut akan timbul rasa malas untuk
intelegensi yang rendah atau keadaan fisik yang lemah, melainkan oleh adanya
mata pelajaran teknik pemesinan bubut yakni nilai siswa dalam pelajaran
keterampilan membubut masih jauh dari yang diharapkan, dapat dilihat pada
daftar nilai siswa kelas XI Jurusan Mesin Produksi (MP) di SMK Negeri 1 Percut
Sei Tuan pada Tahun Ajaran 2017/2018, terdata persentase nilai ketuntasan dan
32
1. Nilai yang mencapai ketuntasan hanya sebesar 67% atau sebanyak 39
2. Nilai yang tidak mencapai ketuntasan sebesar 33% atau sebanyak 19 siswa
Jurusan Mesin Produksi (MP) di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang
ditentukan yaitu 70, sehingga harus dilakukan remedial atau pemberian tugas
tambahan. Untuk terjun menuju dunia industri dikalangan siswa SMK menuntut
peserta didik harus memperoleh nilai yang tidak hanya memenuhi KKM saja
melainkan dengan nilai diatas KKM yang telah ditetapkan agar memenuhi kriteria
siswa, namun dalam hal ini peneliti merasa bahwa dengan adanya disiplin belajar
dan tingginya motivasi belajar maka prestasi belajar keterampilan membubut akan
meningkatkan prestasi belajar yang tinggi faktor disiplin belajar dan motivasi
33
B. Identifikasi Masalah
Sei Tuan?
Sei Tuan?
Sei Tuan?
34
C. Batasan Masalah
Negeri 1 Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang T.A 2018/2019. Agar
pembahasan masalah mengarah pada tujuan yang akan dicapai maka dari latar
hanya pada variabel disiplin belajar dan motivasi belajar yang dihubungkan
D. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara disiplin belajar
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara motivasi belajar
3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara disiplin belajar
35
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
F. Manfaat Penelitian
memberi manfaat :
Sebagai bahan masukan bagi sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
Teknik Pemesinan, dan dapat berguna bagi SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
36
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KERANGKA TEORITIS
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
prestasi dan belajar. Antara prestasi dan belajar mempunyai arti yang
belajar tersebut?
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan
dalam sebuah program. Jadi prestasi itu adalah kemapuan nyata seorang
sebagai hasil dari melakukan suatu usaha kegiatan tertentu yang dapat
diukur hasilnya.
Istilah belajar sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari, yaitu kita
sifatnya lebih umum dan tidak mudah diamati, seperti belajar hidup
37
mandiri, belajar menghargai waktu, belajar berumah tangga, belajar
dan keterampilan serta perubahan pada sikap, dari yang tidak tahu menjadi
tahu, dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru yang bisa bermanfaat
bagi lingkungan dan individu itu sendiri. Belajar merupakan kegiatan yang
terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung
seumur hidup.
yang bersifat belajar, karena prestasi adalah hasil belajar yang mengandung unsur
penilaian, hasil usaha kerja dan ukuran kecakapan yang dicapai suatu saat.
adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajarnya sebagian dinyatakan
38
Prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga
ranah yaitu:
a. Ranah kognitif
kemampuan akal akan mendapatkan perhatian yaitu kerja otak untuk dapat
b. Ranah afektif
Ranah afektif menitikberatkan pada bidang sikap dan tingkah laku. Aspek
ini berkaitan dengan sikap mental, perasaan dan kesadaran siswa. Prestasi
mampu bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan tujuan pendidikan dan apa
c. Ranah psikomotor
39
Dalam setiap perbuatan manusia untuk mencapai tujuan, selalu diikuti oleh
kelas, apakah anak termasuk kelompok pandai, sedang atau kurang. Prestasi
belajar dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol pada periode
tertentu, misalnya tiap semester. Prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku
nilai yang dapat diukur melalui tes atau angka yang diberikan guru. Bila angka
yang diberikan guru rendah, maka prestasi seseorang dianggap rendah, dan
sebaliknya bila angka yang diberikan guru tinggi, maka prestasi seorang siswa
dianggap tinggi sekaligus dianggap sebagai siswa yang sukses dalam belajar.
yang lebih mengacu pada tingkat keberhasilan belajar yang diorientasikan pada
hasil yang di capai sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan suatu
pencapaian yang di tunjukkan dengan nilai yang diraih oleh siswa berupa skor
siswa, serta untuk dapat memperoleh nilai digunakan tes terhadap mata pelajaran
terlebih dahulu. Hasil tes inilah yang menunjukkan keadaan tinggi rendahnya
prestasi yang dicapai oleh siswa. Prestasi belajar sebagai hasil dari proses belajar
siswa biasanya pada setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran yang disajikan
40
dalam buku laporan prestasi belajar siswa atau raport. Raport merupakan
perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi
belajar. Prestasi belajar mempunyai arti dan manfaat yang sangat penting bagi
anak didik, pendidik, wali murid dan sekolah, karena nilai atau angka yang
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dicapai siswa dalam kegiatan belajar
mengajar.
pemberian nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
dan tingkah laku yang dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan
acuan penilaian.
Prestasi belajar dapat dilihat dari hasil ulangan harian (formatif), nilai
ulangan tengah semester (sub sumatif), dan nilai ulangan semester (sumatif).
Dalam penelitian ini untuk mengukur prestasi belajar siswa adalah hasil ujian
semester ganjil siswa kelas XI paket keahlian teknik pemesinan pada mata
pelajaran di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Mata pelajaran ini mempelajari
41
bubut hingga sampai kepada, bagaimana menggunakan mesin bubut sehingga
salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan
bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja
pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu
putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan
berupa kemampuan psikomotorik dan dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau
kata-kata baik, sedang dan kurang dan untuk mendapatkan prestasi belajar
pelajaran teknik pemesinan bubut dalam satu semester yang dapat dilihat dari
42
2. Hakekat Disiplin Belajar
yang berarti tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri,
karakter moral, hukuman yang diberikan untuk mealatih dan memperbaiki atau
belajar yang tinggi pasti akan mencapai kesuksesan dan prestasi belajar yang
besar di bandingkan dengan siswa yang mempunyai disiplin yang rendah. Dengan
disiplin belajar yang tinggi yang dimiliki siswa, siswa tersebut akan memiliki
waktu dan kemauan yang lebih besar untuk belajar, sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajarnya.
diantaranya: (1) Disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apa
yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan. (2) Dengan membantu anak
menghindari perasaan bersalah dan rasa malu akibat perilaku yang salah, perasaan
yang pasti mengakibatkan rasa tidak bahagia dan penyesuaian yang buruk.
Disiplin memungkinkan anak hidup standar yang di setujui kelompok sosial dan
43
dengan demikian memperoleh persetujuan sosial. (3) Dengan disiplin, anak
belajar bersikap menurut cara yang akan mendatngkan pujian yang akan
ditafsirkan amak sebagai tanda kasih sayang dan penerimaan. (4) Disiplin yang
anak mencapai apa yang diharapkan darinya. (5) Disiplin membantu anak
mengembangkan hati nurani atau suara dari dalam yang membimbing dalam
(2006) menyatakan ada dua jenis disiplin, yaitu: (1) Disiplin yang muncul karena
kesadaran yang disebabkan faktor seseorang dengan sadar bahwa hanya dengan
disiplin akan dapat kesuksesan dalam segala hal, dengan disiplin didapatkan
biasanya dilakukan dengan paksaan. Keterpaksaan ini karena takut atau dikenakan
sesuai dengan kebutuhan dan selaras pula dengan patokan-patokan tingkah laku
yang berlaku. Demilkian juga dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan baik
lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan disekolahnya, dan
44
setiap siswa di tuntut untuk dapat berprilaku sesuai dengan tata tertib yang berlaku
disekolahnya.
dan juga merupakan salah satu lembaga yang ikut membentuk dan membina
berikut:
hal ini mengatasi hambatan yang datang dari luar dirinya yang merupakan
ajakan dari keinginan yang dapat mengganggu proses belajar yang telah di
rencanakan.
Dalam hal ini kepatuhan siswa terhadap peraturan sebagai wujud nyata
dari disiplin belajar adalah kepatuhan siswa yang muncul karena adanya
kesadaran untuk mematuhi peraturan yang telah dibuat. Hal ini dilakukan
Dalam hal ini seorang siswa ditentukan untuk melaksakan disiplin belajar
sehingga menjadi suatu kebiasaan untuk smpai kepada belajar yang efisien
45
konsentrasi dalam belajar, mengerjakan tugas-tugas sesuai dengan waktu
dengan tepat waktu merupakan wujud dari rasa menghargai waktu dan
ketaatan dalam peraturan atau tata tertib dalam belajar yang telah ada dilakukan
dengan senang hati dan kesadaran diri. Maka seorang siswa yang memilik disiplin
belajar maka akan belajar dengan terarah. Dari uraian terdahulu di dapat beberapa
indikator disiplin belajar, yaitu: (1) Pengendalian diri dalam belajar, (2)
Kepatuhan siswa terhadap suatu peraturan sekolah, (3) Persiapan diri dalam
keterampilan membubut.
46
3. Hakekat Motivasi Belajar
Motivasi berawal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, daya penggerak dari
tujuan. Berawal dari kata “motif” maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,
(Sardiman, 2011:73). Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) disebut bahwa
motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
“motivasi adalah suatu perubahan energi didalam diri seseorang yang ditandai
tujuan”. Perubahan energi didalam diri seseorang itu dapat berbentuk suatu
aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Oleh karena seseorang mempunyai tujuan
tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan belajar siswa, belajar tanpa adanya
motivasi akan sangat sulit untuk berhasil. Sebab, seseorang yang tidak
belajar. Menurut Sumiati dan Astra (2007:59) motivasi belajar adalah sesuatu
47
prilaku dalam belajar. Siswa akan melakukan kegiatan belajar betapapun beratnya
yang cukup besar terhadap pencapaian hasil, tanpa motivasi belajar siswa tidak
kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar san yang memberikan arah pada kegiatan
belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
dilakukan suatu upaya agar siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dengan
demikian siswa yang bersangkutan dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.
(sekolah) dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh
48
berbagai perilaku manusia yang ada dalam sekolah itu sendiri, perilaku manusia
yang diwujudkan dalam hasil belajar siswa yang unggul merupakan tolok ukur
keberhasilan suatu sekolah untuk menghasilkan hasil belajar siswa yang optimal
sebagai wujud dari perilaku positif sangat ditentukan oleh motivasi yang dimiliki
oleh setiap individu yang menjadi anak didik suatu sekolah tersebut.
rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya
(Siagian:1995).
Selanjutnya siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi adalah orang
(siswa) yang merasa senang dan mendapatkan kepuasan belajar. Ia akan lebih
berusaha untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dengan semangat yang
tinggi, serta selalu berusaha mengembangkan tugas dan dirinya, dan senantiasa
merasa senang terhadap tugasnya sebagai peserta didik. Pada dasarnya, pada diri
setiap manusia ada dorongan untuk ingin maju, ingin lebih baik dari orang lain
dan makin kuat imannya, maka semakin menyadari bahwa hari esok harus lebih
siswa yang tidak memiliki motivasi yang tinggi akan belajar dengan seadanya
saja, yang penting aktifitas belajar itu tidak menjadi masalah baginya. Jadi
49
motivasi belajar siswa ialah keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan
pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan yang dikehendaki agar dapat belajar
dengan baik. Kuat dan lemahnya motivasi belajar seorang peserta didik akan turut
menentukan besar kecilnya hasil belajar, dengan indikator: (1) Melakukan sesuatu
dengan sebaik mungkin, (2) Melakukan sesuatu yang sangat penting yang berarti
pada pelajaran teknik pemesinan bubut, (3) Senang terhadap tugasnya (belajar),
(4) Melakukan atau menyelesaikan pelajaran yang sukar pada pelajaran teknik
pemesinan bubut dengan baik, (5) Bersedia menerima kritikan, (6) menghasilkan
B. Penelitian Relevan
hubungan fasilitas belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar teknik
pemesinan bubut siswa kelas XI paket keahlian teknik pemesinan SMK Swasta
Budhi Darma Indrapura Kabupaten Batu Bara Tahun Ajaran 2016/2017, bahwa
terdapat hubungan yang positif dan berarti antara fasilitas belajar dan motivasi
hubungan antara membaca gambar teknik mesin dan disiplin belajar dengan hasil
50
hubungan yang positif dan berarti antara kemampuan membaca gambar teknik
mesin dan disiplin belajar dengan hasil belajar menggunakan mesin bubut.
hubungan antara motivasi belajar dan disiplin belajar dengan hasil belajar dasar
pengukuran pada siswa Kelas XI SMK Harapan Stabat Tahun Ajaran 2016/2017,
bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan
C. Kerangka Berpikir
Membubut
ketaatan dalam peraturan atau tata tertib dalam belajar yang telah ada dilakukan
dengan senang hati dan kesadaran diri. Seorang siswa yang memiliki disiplin
belajar yang tinggi maka akan belajar dengan terarah. Faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa, salah satunya adalah disiplin dalam belajar.
kemampuan psikomotorik dan dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kata-
kata baik, sedang dan kurang dan untuk mendapatkan prestasi belajar
pelajaran teknik pemesinan bubut dalam satu semester yang dapat dilihat dari
Daftar Kumpulan Nilai (DKN). Dengan demikian dengan adanya disiplin diri
51
dalam belajar yang tertanam dalam diri setiap siswa, hal ini akan menjadikan
mereka lebih aktif dan kreatif serta akan meningkatkan ketekunan serta
keterampilan membubut. Oleh karena itu, setiap siswa harus memiliki disiplin
yang positif dan berarti antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar
keterampilan membubut.
Membubut
belajar sangatlah diperlukan karena dengan motivasi, hasil belajar akan menjadi
lebih optimal. Motivasi belajar juga merupakan suatu keadaan yang mendorong
kemampuan psikomotorik dan dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kata-
kata baik, sedang dan kurang dan untuk mendapatkan prestasi belajar
pelajaran teknik pemesinan bubut dalam satu semester yang dapat dilihat dari
Daftar Kumpulan Nilai (DKN). Dengan demikian jika seorang siswa memiliki
52
motivasi belajar yang tinggi maka keterampilan, pengetahuan serta sikap siswa
dan siswa akan berusaha mengatur waktunya dengan baik, sesuai dengan tugas
pokoknya sebagai siswa yang dalam proses belajar selagi masih dalam usia belajar
hubungan yang positif dan berarti antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar
keterampilan membubut.
motivasi pada dasarnya memiliki keterkaitan dan sangat dibutuhkan dalam diri
siswa agar proses belajar mengajar mendapatkan hasil yang baik dalam meraih
suatu prestasi belajar. Siswa yang memiliki disiplin belajar akan menunjukkan
kewajibannya dalam belajar yang dilakukan dengan senang hati dan kesadaran
diri dalam mencapai suatu kondisi untuk prestasi belajar yang lebih baik, baik
belajar, perlu juga adanya motivasi belajar, bila tidak adanya motivasi belajar
siswa, mungkin di dalam diri siswa tersebut akan timbul rasa malas untuk
53
menyelesaikan semua tugas-tugas yang diberikan oleh guru maupun dalam
mengikuti proses belajar mengajar disekolah. Siswa yang memiliki disiplin belajar
dan motivasi belajar akan berperan aktif pada saat proses belajar di sekolah, hadir
Dengan demikian dapat diduga terdapat hubungan yang positif dan berarti
secara bersama-sama antara disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi
D. Hipotesis Penelitian
membubut.
54
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelas XI Jurusan Mesin Produksi
(MP) di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2017/2018 semester genap.
1. Populasi
Produksi (MP) di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2017/2018 yang
terdiri dari 3 kelas dengan siswa keseluruhan 97 orang. Jumlah siswa tiap-tiap
kelas terdiri dari kelas XI MP-1 sebanyak 32 orang, kelas XI MP-2 sebanyak 31
2. Sampel
data. Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan adalah
sampling jenuh. Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi.
Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100. Mengutip
pendapat Suharsimi Arikunto (2010:112), apabila populasi kurang dari 100 orang,
populasi. Namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka sampel
diambil sebesar 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Berdasarkan pendapat
55
tersebut yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan
Mesin Produksi (MP) di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2017/2018,
C. Metode Penelitian
ini tidak dilakukan perlakuan, tetapi data diungkap berdasarkan fakta yang telah
terbentuk sebelumnya.
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui seberapa besar
hubungan disiplin belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa,
D. Variabel Penelitian
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu
dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas yaitu Disiplin Belajar
(X1) dan Motivasi Belajar (X2). Variabel terikat yaitu Prestasi Belajar
X1
X2
1
2
Keterangan:
X1 = Disiplin Belajar
X2 = Motivasi Belajar
= Arah Hubungan
E. Defenisi Operasional
dapat dinyatakan dengan angka, huruf atau kata-kata baik, sedang dan
kurang.
menunjukkan ketaatan dalam peraturan atau tata tertib dalam belajar yang
telah ada dilakukan dengan senang hati dan kesadaran diri. Maka seorang
siswa yang memilik disiplin belajar maka akan belajar dengan terarah,
c. Motivasi Belajar (X2) adalah daya dorong yang dimiliki oleh seorang
agar dapat bekerja dan belajar dengan baik, dengan indikator (1)
sangat penting dan berarti pada pelajaran teknik pemesinan bubut, (3)
pelajaran yang sukar pada pelajaran teknik pemesinan bubut dengan baik,
belajar.
dengan mengumpulkan nilai hasil ujian semester ganjil mata pelajaran teknik
pemesinan bubut yang diperoleh dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) di sekolah.
Skala Likert. Penggunaan angket model Likert ini terdiri dari empat jawaban
yang merentang dari “Sangat Setuju” sampai pada “Sangat Tidak Setuju”. Lebih
Tabel 1
No Pilihan Skor
1. Sangat Setuju 4
2. Setuju 3
3. Tidak Setuju 2
Adapun item angket yang akan digunakan untuk menjaring data disiplin
Tabel 2
membubut
Jumlah 35
model Skala Likert. Penggunaan angket ini lebih cocok bila penelitian lebih
diajukan sehingga mengurangi salah tafsir dan lebih mudah dalam penskoran
hasilnya dan lebih efisien. Pengumpulan data model Likert ini terdiri dari 4
jawaban yang merentang dari “Selalu” sampai “Tidak Pernah”. Lebih jelasnya
Tabel 3
No Pilihan Skor
1. Selalu 4
2. Sering 3
3. Kadang-Kadang 2
4. Tidak Pernah 1
Adapun kisi-kisi dari angket motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4
pemesinan bubut
Senang terhadap tugasnya
3. 11, 12, 13, 14 4
(Belajar)
Melakukan atau
34, 35
Jumlah 35
G. Uji Coba Instrumen
instrumen untuk mendapatkan instrumen yang sahih dan handal (valid dan
reliabel). Uji coba instrumen dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu alat ukur
mampu mengukur apa yang harus diukur (kesahihan) dan sejauh mana suatu alat
ukur mampu memberikan hasil pengukuran yang konsisten dalam waktu dan
tempat yang berbeda (keterhandalan). Uji coba instrumen juga sekaligus untuk
Uji coba instrumen ini dilakukan pada siswa kelas XI TP-1 di SMK Negeri
1 Lubuk Pakam.
8
validitas suatu butir angket digunakan rumus Korelasi Product moment dengan
N Σ XY − ( Σ X ) (Σ Y )
r xy = 2 2
√ {( N Σ X )−( Σ X ) }{( N ΣY ) −( ΣY ) }
2 2
Keterangan :
koefisien korelasi rhitung > rtabel pada taraf signifikansi α = 0,05. Artinya butir
dinyatakan valid, rhitung > rtabel sebaliknya jika rhitung < rtabel dinyatakan tidak valid.
Butir yang tidak valid tersebut tidak digunakan dalam menjaring data penelitian.
Angket yang digunakan haruslah sahih dan handal. Oleh karena itu
k ∑ σ 2b
( )(
r 11 =
k −1
1− 2
σt )
Keterangan :
σ 2t = Varian total
∑ σ 2b=∑ X 2−¿ ¿ ¿
σ 2t =∑ Y 2−¿ ¿ ¿
apabila test tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Hasil perhitungan ini
pada instrumen disiplin belajar, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas angket
tersebut. Uji validitas angket disiplin belajar di uji dengan menggunakan rumus
lagi uji validitas dan uji reliabilitas, karena datanya adalah dokumentasi dimana
instrumen untuk menjaring data tersebut telah dianggap valid dan reliabel karena
1. Deskripsi Data
Untuk mengetahui keadaan data yang sudah diproleh maka terlebih dahulu
dihitung besaran dari rata-rata skor atau mean (M) dengan besaran dari standar
deviasi (SD).
ΣX Σ X 2 −Σ X
M=
N
SD=
√ n−1 n(n−1)
Keterangan:
M = Harga rata-rata
11
SD = Standar deviasi
2. Uji Kecendrungan
ideal (Mi) dan Standard Deviasi ideal (SDi) dengan cara sebagai berikut :
Nt + Nr Nt −Nr
Mi= Sdi=
2 6
Keterangan:
Mi = Rata-rata ideal
data penelitian sudah menjadi sebaran normal serta untuk mengetahui apakah data
variabel bebas (X1, X2) linier terhadap data variabel terikat (Y). Untuk itu
a. Uji Normalitas
berkaitan dengan teknik analisis data yang digunakan. Uji normalitas dilakukan
(F o−F h)2
X2 = Σ
Fh
Keterangan :
X2 = Chi-kuadrat
Fo = Frekuensi observasi
Fh = Frekuensi harapan
b. Uji Linieritas
regresi linier, maka harus dihitung terlebih dahulu harga a dan b, harga koefisien a
( ∑ X 2 ) ( ∑ Y )−( ∑ X ) (∑ XY )
a =
N ∑ X 2 −(∑ X )2
N (∑ XY )−( ∑ X )( ∑Y )
b =
N ∑ X 2−(∑ X )2
Keterangan :
a = Bilangan konstan
X = Variabel bebas
Y = Variabel terikat
RJK ( TC)
FO =
RJK (E)
teknik analisis varians dengan taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (K-2)
dan (N-K). Untuk uji kebebasan regresi, digunakan rumus sebagai berikut:
RJK (b/a)
FO =
RJK (res)
Hasil dari FO dikonsultasikan dengan Ftabel. Jika FO < Ftabel pada taraf
signifikan 5%, maka garis regresi adalah linier. Dengan demikian model linieritas
diterima.
nihil.
korelasi antar variabel bebas dan antara variable bebas dengan variabel terikat.
sebagai berikut:
N Σ XY − ( Σ X ) (Σ Y )
r xy = 2 2
√ {( N Σ X )−( Σ X ) }{( N ΣY ) −( ΣY ) }
2 2
5%.
b. Korelasi Parsial
dengan mengontrol salah satu variabel yang lainya. Rumus yang digunakan
Rumus I
r y1−r y 2 r 1.2
r y 1,2=
2
√ (1−r y2 )(1−r 21.2)
Rumus II
r y2−r y 1 r 1.2
r y 2,1=
2
√ (1−r y1 )(1−r 21.2)
15
r √ n−2
t=
√1−r 2
Uji signifikansi dari korelasi ini diterima bila t hitun g >t tabel, yaitu pada taraf
signifikan 5%.
JKreg
k
Fh =
JKres
(N−k−1)
JK(reg)
R 2=
∑Y2
JK (reg)
R=
√ ∑Y 2
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
terlebih dahulu diadakan uji keberartian regresi ganda, sesuai dengan rumus yang
R2
k
F=
(1−R 2)
(N−k−1)
Keterangan:
Koefisien korelasi dianggap berarti apabila Fhitung > Ftabel pada taraf
hubungan yang berarti, dan sebaliknya jika Fhitung < Ftabel, maka tidak mempunyai