Anda di halaman 1dari 11

KLIPING KEWIRAUSAHAAN

IZIN USAHA

Disusun oleh
Diva Putri Maharani
Erlianti Palayukan
Gladys Putri Nabila

SMK FARMASI YAMASI MAKASSAR


2021-2022
1 Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
SITU merupakan singkatan dari Surat Izin Tempat Usaha. Surat ini dibuat untuk
seorang pengusaha baik perorangan atau yang sudah berbentuk badan usaha.
Surat ini dikeluarkan oleh badan hukum di tempat usaha tersebut didirikan. SITU
adalah bukti resmi bahwa sebuah tempat usaha sudah mendapat izin untuk
didirikan dan beroperasi.

Perusahaan atau tempat usaha yang memenuhi SITU adalah yang memenuhi
syarat tata ruang, kelestarian lingkungan, dan diterima oleh masyarakat di
sekitarnya. Surat Izin ini harus diurus saat mendirikan tempat usaha atau
perusahaan. Jika tidak, maka tempat usaha tersebut bisa terkena sanksi.

Syarat Dokumen untuk Mengurus SITU

1. Surat permohonan untuk pembuatan SITU beserta cap perusahaan dan


materai Rp 10,000
2. Mengisi formulir pembuatan SITU
3. Fotokopi KTP pemohon selaku pemilik usaha, direktur, atau penanggung
jawab perusahaan
4. Bukti tertulis persetujuan dari lingkungan sekitar, jarak 200 meter dari
tempat usaha
5. Surat rekomendasi atau keterangan dari kepala desa atau camat di
wilayah Anda
6. Surat keterangan fiskal daerah yang diterbitkan Dinas Pendapatan Daerah
(Dispenda)
7. Fotokopi surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang masih berlaku
8. Fotokopi sertifikat tanah sebagai bukti pemilikan lahan atau surat sewa
bangunan (jika mengontrak)
9. Fotokopi akta pendirian perusahaan, kantor, atau tempat usaha
10. Denah lokasi tempat usaha Anda atau surat keterangan domisili usaha.

Surat Izin Tempat Usaha (SITU) berlaku paling lama 3 tahun dan bila sudah habis
masa berlakunya harus segera diperpanjang. Perpanjangan SITU paling lama
memakan waktu 5 hari kerja sejak persyaratan dinyatakan lengkap. Perlu dicatat,
masa berlaku SITU tetap selama 3 tahun jika subjek dan/atau objek tidak
mengalami perubahan
2 . Surat Izin Gangguan (HO)
A . Pengertian HO atau Surat Izin Gangguan

Surat Izin Gangguan atau yang juga disebut sebagai HO (Hinder Ordonantie)
adalah surat izin dari pemerintah kota atau kabupaten yang wajib dimiliki setiap
pelaku usaha yang tempat usahanya dapat menimbulkan gangguan, bahaya, atau
rasa ketidaknyamanan bagi warga di sekitarnya.

Gangguan atau kerugian yang dimaksud adalah seperti: suara bising, keramaian,
aroma, polusi, atau limbah. Hal lain yang juga termasuk gangguan adalah kegiatan
yang dapat mencoreng nilai norma dan sosial masyarakat setempat seperti:
membuka klub malam, tempat nongkrong 24 jam, kegiatan perjudian, tempat
hiburan malam/prostitusi, dan lain sebagainya.

B . Syarat untuk Mengurus Izin Gangguan (HO)

A. Isi formulir permohonan


B. Surat Pernyataan dari tetangga sekitar. Minimal 1 tetangga di kanan, kiri,
depan, dan belakang
C. Surat Pernyataan diketahui oleh kepala kelurahan setempat
D. Fotokopi Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
E. Fotokopi surat keterangan bukti hak tanah atau surat keterangan status
tanah
F. Fotokopi akta pendirian perusahaan
G. Fotokopi KTP dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
H. Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) yang sudah lunas setahun
terakhi

Fotokopi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup-Upaya Pemantauan Lingkungan


Hidup (UKL- UPL)
L )
3 Surat Izin Usaha Pedagang (SIUP)
SIUP adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk
kepada pengusaha untuk melaksanakan usaha di bidang perdagangan dan jasa.
Surat ini diberikan kepada para pengusaha baik perorangan, firma, CV, PT,
koperasi, BUMN dan sebagainya. Setiap perusahaan yang melakukan usaha
perdagangan wajib untuk memiliki SIUP. Berdasarkan pasal 4 ayat 1 huruf C
Permendag 46/2009, terdapat pengecualian kewajiban memiliki SIUP terhadap
perusahaan perdagangan mikro dengan kriteria :

a. Usaha perseorangan atau persekutuan;


b. Kegiatan usaha diurus, dijalankan atau dikelola oleh pemiliknya
atau anggota keluarga terdekat, dan
c. Memiliki kekayaan bersih paling bersih paling besar Rp50.000,00,-
tidak termasuk tanah bangunan
4 . Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
NPWP adalah singkatan dari Nomor Pokok Wajib Pajak, yaitu nomor yang
diberikan pada Wajib Pajak untuk sarana dalam administrasi perpajakan sebagai
tanda pengenal atau identitas diri dari Wajib Pajak dalam memenuhi hak dan
kewajibannya. Selain sebagai identitas Wajib Pajak, NPWP memiliki fungsi untuk
menjaga ketertiban dan ketaatan pembayaran pajak serta pengawasan
administrasi perpajakan Wajib Pajak. Karena semua dokumen tentang
perpajakkan memiliki keterkaitan dengan nomor NPWP.

JENIS NPWP

Ada 2 jenis NPWP yaitu NPWP Pribadi dan NPWP Badan. Berikut adalah
perbedaannya:

1) NPWP Pribadi yaitu NPWP yang dimiliki secara individu yang memiliki
penghasilan di Indonesia. Berikut ini individu yang masuk ke daftar
NPWP pribadi, yaitu:
-Memiliki Penghasilan dari Pekerjaan
-Memiliki Penghasilan dari Pekerjaan Bebas
Memiliki Penghasilan dari Usaha
2) NPWP Badan yaitu NPWP yang dimiliki oleh setiap perusahaan atau
badan usaha yang memperoleh penghasilan di Indonesia. Berikut ini
perusahaan yang masuk ke dalam daftar NPWP Badan, yaitu:
-Badan milik Pemerintah
-Badan milik Swasta

MANFAAT NPWP

Walaupun NPWP merupakan dokumen yang penting, masih banyak orang yang
tidak mengerti dan tidak membuat NPWP. Padahal, NPWP memiliki banyak
manfaat didalam ataupun diluar perpajakan loh! Contohnya sebagai berikut:

1) Persyaratan Administrasi

Dengan memiliki NPWP, kita akan mendapatkan kemudahan dalam mengurus


persyaratan administrasi seperti di bank. Contohnya adalah kredit bank, rekening
dana nasabah (RDN) , rekening efek, rekening bank, pembuatan SIUP (Surat izin
Usaha Perdagangan), dan pembuatan paspor.

2) Mempermudah Urusan Perpajakan

Manfaat lain dari NPWP adalah berkaitan langsung dengan kemudahan


pengurusan segala bentuk administrasi perpajakan. Contoh dokumen administrasi
yang memerlukan NPWP adalah pengurusan restitusi pajak, pengajuan
pengurangan pembayaran pajak, mengetahui jumlah pajak yang mesti dibayar,
dan lain – lain.

5 . Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


anda Daftar Perusahaan (TDP) adalah dokumen resmi pengesahan bahwa suatu
usaha atau perusahaan telah melaksanakan kewajiban dalam pendaftaran usaha
atau perusahaan berdasarkan ketentuan undang-undang atau peraturan-
peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh
setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang.

Setiap perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Koperasi,


Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan Bentuk Usaha Lainnya
(BUL), termasuk Perusahaan Asing dengan status Kantor Pusat, Kantor Tunggal,
Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak Perusahaan, Agen Perusahaan, dan
Perwakilan Perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan.

Pendaftaran wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan, atau dapat
diwakilkan kepada orang lain dengan memberi surat kuasa.

Setiap perusahaan wajib memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) baik berbentuk
badan hukum, koperasi, perorangan, dll.
6 . Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

AMDAL adalah kajian untuk mencari dampak dari kegiatan sebuah proyek baik
positif maupun negatif.

AMDAL berfungsi sebagai media guna mengkaji penyelenggaraan kegiatan dari sisi
lingkungan hidup. Hasil kajian terkait dampak penting ini dipakai untuk
pengambilan keputusan atas kegiatan tersebut.

Sebagai sebuah alat pengelolaan lingkungan hidup, AMDAL berperan penting


dalam mencegah dan mengendalikan kerusakan lingkungan.

Dengan adanya AMDAL, sebuah rencana kegiatan akan memiliki komitmen


pengelolaan lingkungan saat hendak merealisasikan kegiatannya.

AMDAL hadir sebagai sebuah studi kelayakan sesuai peraturan pemerintah dan
UU, untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan lingkungan, yang disebabkan oleh
pelaksanaan proyek atau kegiatan industri tersebut.

A .Tujuan Amdal

AMDAL bertujuan untuk menjaga agar rencana kegiatan tidak berdampak buruk
pada lingkungan.

AMDAL yang bertindak sebagai penjaga keamanan lingkungan ini, berguna


sebagai pedoman dalam pengelolaan lingkungan, pengembangan wilayah,
pemenuhan prasyarat loan, serta sebagai rekomendasi proses perizinan.

B .Fungsi AMDAL

1. Sebagai Izin Kelayakan Lingkungan.


2. Sebagai tahap awal sebuah rekomendasi izin usaha.
3. Sebagai dokumen saintifik dan legal termasuk bukti ketaatan hukum.
4. Menjamin kelangsungan kegiatan atau usaha secara jangka panjang..
5. Sedangkan manfaat AMDAL pada umumnya adalah:

6. Memahami dampak positif dan negatif dari sebuah aktivitas proyek sejak
awal.
7. Menjamin keberlangsungan sebuah proyek pembangunan.
8. Menghemat pemakaian sumber daya alam.
9. Memberikan kemudahaan terkait perolehan izin dan kredit bank.
7 . Nomor Rekening Bank Atas Nama Perusahaan
Sebuah perusahaan tentu memerlukan kemudahan transaksi untuk setiap
aktivitasnya. Saat ini sendiri sudah ada banyak perusahaan yang menggunakan
tabungan untuk menyimpan, mentransfer, maupun mencatat pembukuan dengan
baik. untuk memiliki rekening tabungan atas nama perusahaan tersebut, ada
baiknya Anda menyiapkan beberapa legalitas yang diperlukan seperti:

a) KDP atau Surat Keterangan Domisili Perusahaan


b) Akta Pendirian Perusahaan
c) Surat Izin Usaha
d) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
e) Tanda Daftar Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai