Anda di halaman 1dari 12

PERIZINAN USAHA

BY : SEBASTIAN.,S.Pd.,M.Pd

1. Pengertian
Perizinan dagang adalah alat untuk membina, mengarahkan, dan mengawasi usaha
perdagangan. Di Indonesia, pendirian usaha diatur dalam UU, yaitu melalui PERDA
Peraturan Departemen Perdagangan serta Departemen/ Instansi yang terkait dengan
bidang usaha yang dijalankan.tersebut adalah sebagai berikut.

 Usaha Perdagangan: Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Depdag

 Usaha bidang kepariwisataan memerlukan surat izin usaha kepariwisataan dan


Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

 Usaha jasa konstruksi memerlukan Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan
Departemen Pekerjaan Umum.

 Usaha bidang industri memerlukan surat izin usaha penindustrian yang


dikeluarkan oleh Departemen Perindustnian.

2. Macam-Macam Izin Usaha

Melalui Departemen Perdagangan, Pemerintah Republik Indonesia telah


menerbitkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1458/KPIXII 1984 pada
tanggal 19 Desember 1984, yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dan
memperlancar pengurusan izin usaha di banyak bidang usaha. Izin-izin usaha yang
dikeluarkan oleh pemerintah jenisnya sangat banyak, akan tetapi yang menyangkut
izin usaha dagang ada beberapa, yaltu sebagai berikut.

a. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)

Setiap perusahaan yang ada perlu dan harus mengurus Surat Izin Tempat
Usaha (SITU), demi keamanan dan kelancaran usahanya. Surat Izin Tempat
Usaha (SITU), dikeluarkan oleh pem erintah kabupaten atau kotamadya
sepanj ang ketentuan-ketentuan Undang-Undang Gangguan (HO/Hinder
Ordinnatie) mejibkannya. Prosedurpengurusan SITU, antara lain sebagai
berikut.

1) Pengusaha atau pemohon mengisi formulir permohonan Surat Izin


Tempat Usaha (SITU), dengan dilampiri izin tertulis pada para tetangga
kin, kanan, depan, dan belakang, dalam bentuk tanda tangan persetujuan
dan tidak keberatan dengan keberadaan dan kegiatan usaha tersebut.

2) Formulir permohonan Surat Izin Tempat Usaha (SITU), dimintakan


pengesahan atau diketahui pejabat kelurahan dan kecamatan untuk
memperkuat izin tempat usaha.
3) Setelah diketahui oleh lurah dan camat, makaformulir permohonan izin
tersebutdiurus ke kabupaten/kotamadya untuk memperoleh SITU. Setiap
setahun sekali surat izin tempat usaha dilakukan heregistrasi (daftar
ulang).

4) Membayar biaya izin dan leges berdasarkan Perda Nomor 17/PD/I 976
dan Nomor 35/PD! 1977. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh
jikaAnda memiliki SITU-HO, di antaranya:

1. Mempermudah permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan,

2. Dapat menjadi sarana untuk meminta ganti mgi apabila tempat


usaha mengalarni penggusuran atau pemindahan lokasi,

3. Memperoleh jaminan pert indungan keamanan,

4. Dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman modal di bank.

b. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor


36!M-DAG/PERJ9!2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan,
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat izin untuk dapat
melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Untuk memperoleh SIUP,
perusahaan hams mengisi Sunat Permohonan SIUP (SP-SIUP), yaitu formulir
permohonan izin yang diisi oleh perusahaan yang memuat data-data
pewsahaan untuk memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil,
Menengah, atau Besan. Bendasarkan besarkecilnya usaha, SlUPtenbagi
menjadi:

1) SIUP Kecil, yaitu SIUP yang wajib dimiliki oleh perusahaan


pendagangan dengan modal dan kekayaan bensih (netto) seluruhnya
sampai dengan Rp200.000.000,00 (dua ratusjuta rupiah), tidak
tenmasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2) SIUP Menengah, yaltu SIUP yang wajib dimillki oleh pe.ra


peroagangan dengan modal dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya
antara Rp200O0O-0OO.OO sampal dengan Rp500.000.000,00 (lima
ratusjuta rupiah), tidak termasuk ta9 ca’ bainan tempat usaha.

3) SIUP Besar yaitu SIUP yang wajib dimiliki pemsaha pertiagangan


dengan modal dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya di atas
Rp500.000.000 00 (lirna ratusjuta rupiah), tidak tem,asuktanah dan
bangunan tempat usaha.

Meskipun sebenamya setiap usaha harus merniliki SlUR namun ada pengecualian. Beberapa
usaha yang tidak diwajibkan memiliki SIUP, yaltu:
a. kantor cabang atau perwakilan perusahaan

b. perusahaan kecil perorangan bukan badan hukum atau


persekutuan yang c .eGa se’c oleh pemilik atau anggota
keluarga terdekat,

c. pedagang keliling, pedagang asongan, pedagang pinggirjalafl


atau edacaig (PKL).

SIUP diterbitkan berdasarkan lokasi perusahaan perdagangan


danberlaku untuk melakukan usaha perdagangan di seluruh
Indonesia. SIUP beriaku selama Perusahaan masih menjalankan
usahanya dan hams ditakukan daftar ulang setiap lima tahun sekali
S LW’.

c. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

NPWP penting sekali artinya bagi setiap usahawan atau wab setac w3a nega’a yang sudah
memenuhi ketentuan merupakan wajib pajak dan memililci NPWP akan diberikan oleh pelaya2
pa canga’ as tanpa dipungut biaya sepeserpun. Terhadap para wajitpajak yang tdak
mendaftarcafl dirinya sebagai wajib pajak dan mendapatkan (NPWP), akan dikenakan sanksi
pidana sesual ketentuan Undang-Undang Nomor X tahun 2000. yaitu sebagal berikut.
“Barang siapa den gan sengaja tidk mendaftarkan dinnya atau menyalahgunakafl atau men
ggunakan tanpa hak NPWP, sehingga dapet meni’r’bu’kan kerugian pada negara, dipidana
dengan pidana penjara selama-lamanyatiga tanun da” arau denda satin ggi-tinggiflya sebesar
empat kali jumiah pajak yang terutang atau yang kura’’g arau yang tidak dibayar.”
Menurut ketentuan perpajakan yang diwajibkan untuk mendaftarkan dan mendapatkan Nomor
PokokWajib Pajak (NPWP), adalah setiap wajib
1) Setiap badan yang menjadi subjek pajak pengha’a vatu PT, CV, firma, BUMD/BUMD
persekutuan. perseroan/perkumPUlan, konga. koçe’as yayasan]lembaga, dan bentukusaha tetap.
2) Setiap wajib pajak orang pribadiIperoraflgI aak peqas an yang mempunyal penghasilan neto di
atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang mulal berlaku 21 Januari 2001, besamya adalah
sebagai berikut.
a) Rp. 2.880.000 per tahun untukdiri pribac wajb caak
b) Rp. 1.440.000 per tahun untuk wajib pajak yang an
c) Rp. 1.440.000 per tahun untuk setiap oag ker sedarah dan semenda datam gails turns dan anak
angkat yang menjadi tangg.ng seoenutmnya, maksmal tiga orang.
d. NRP (Nomor Register Perusahaan) atau TOP (Tanca Daftar Perusahaan)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor3TahUIl 1982 :eiiang caftarwajib perusahaan, yaitu di
kantor Departemefl Perdagangan setempatNRP No: Reg;ster Perusahaan) disebutjuga TDP.
NRP/TDP wajib dipasang di tempat yang — rat oleh umum. Nomor NRPITDP wajib
dicantumkafl pada papan nama pewsaha3 a- odnen-dokumen yang dipergunakan dalam kegiatan
usaha.
e. AMDAL (Analisis Mengenai DampakLiflgkUflga1
Bagi perusahaan yang proses produksinya merurr: pdusi, Iimbah, residu, atau berakibat
menimbulkan gangguan lingkungan, wajib mer:c .z5rAMDAL. lzinAMDALdiketuarkan de
dinas analis dampak Iingkungan atau dinas sejentsya atau dinas perizinan. AMDAL adalaf
keseluruhan proses yang meliputi penyusufl analss rnengenai dampak lingkungan bagi berbaa
usaha atau kegiatan terpadu (muItisektor).TUUanA1ADALadalah terlaksanaflya pemanfaat2.
sumberdaya alam secara bijaksana. Dampak Der:ngAMDALantara lain:
1) jumlah manusia yang akan terkena dampak
2) luaswlayah persebaran dampak
3) lamanya dampakberlangsufl9
4) intensitas dampak
5) banyaknya komponen Iingkungan ainnya yang akan terkena dampak
6) sifat kumulatif dampak tersebut
Dasar Hukum Amdal yaitu:
1) UU No.4 tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan Iingkungan hidup. -

2) UU No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
3) UU No. 24 tahun 1992 tentang penataan ruang.
4) PP No. 20 tahun 1990 tentang pengendaUan pencemaran air.
5) PP No. 51 tahun 1993 tentang analis mengenal dampak lingkungan.
6) Keppres Rltahun 1990 tentang badan pengendalian dampak lingkungan.
7) Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B 2335/MENLH/1 2/92, No.2347/MENLH/1
2193 tentang konsep kriteria kegiatanwajibAMDAL.
8) Perda masing-masing daerah.
H. Surat Menyurat
1. Surat Penawaran
a. Pengertian Surat Penawaran
Surat penawaran atau letter of intent adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh penjual
kepada calon pembeli untuk menawarkan barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksinya. Surat
penawaran hams dibuat dengan jelas dan terperinci, sehingga calon konsumen memahami
maksud dan tujuan surat tersebut.
b. Isi Surat Penawaran
1) Rincian nama, jenis, barang yang ditawarkan, berikut merk dan tipenya.
2) Menyebutkan kualitas dan kapasitas barang yang ditawarkan.
3) Menyebutkan ketentuan harga, cara pengiriman, dan penyerahan barang, serta menyebutkan
kemudahan-kemudahan lain yang akan menguntungkan pembeli.
4) Mencantumkan sifat penawarannya, seperti penawaran bebas, berjangka, dan penawaran ten
kat.
c. Macam-macam Surat Penawaran
Surat penawaran terdiri atas beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
a. Surat penawaran berdasarkan permintaan dan pem bell.
b. Surat penawaran karena inisiatif sendiri.
c. Surat penawaran berdasarkan ikian.
Perhatikan contoh surat penawaran benikut.
yr TIGA SARANA
Jin Gatot Subroto Kay. 15 Jakarta Selatan
Tip. (021) 772233 Faks. (021) 772244
No.011/TS/IV/1O lApril2OlO
PT Surya Kencana
3m. GajahMadaNo. 9
Jakarta Pusat
Perihal: Penawaran Mesin Faksimiie
Dengan hormat,
Scsuai dengan surat pcrmintaan Saudara no. 03/SK/IV/1 0 yang kami terima tanggai 25 Maret
2010,
maka dengan mi kami menawarkan barang bermutu tinggi yang hams Saudara mild. Kami
memberikan potongan harga sebesar 25% untuk setiap pembelian 2 item barang.
Cara pembayaran dengan cash on delivery dan harga dapat berubah sewaktu-waktu. Berikut mi
barang-barang yang kami tawarkan:
1. Mesin faksimilc merck Canon Rpl.000.000,00
2. Mcsin faksiinile merck Toshiba Rp 900.000,00
Sambii menunggu pesanan Saudara, kami ucapkan terimakasih.
Hormat kami,
DwiArini
Manajer Pemasaran
Lampiran: 2 bcrkas katalog
DAldw
2. Surat Pesanan
a. Pengertian Surat Pesanan
Surat pesanan adalah jenis surat yang dikinimkan pembeli kepada penjual untuk membeli
barangb arang dan jasa-jasa yang diperlukan, yang sebelumnya mungkin pembeli sudah
menenima surat penawaran dan penjual. Surat pesanan disebut juga surat pembeli sehingga
kedudukannya

Iebih kuat danipada surat penawar

b. Isi Surat Pesanan


Isi ppkok surat pesanan, antara lain:
1) Nama, jenis, tipe, dan ciri barang yang akan dipesan.
2) Jumlah atau banyaknya pesanan.
3) Cara pembayaran.
4) Cara penyerahan dan pengiriman barang yang dikehendaki.
5) Waktu penyerahan atau waktu pengiriman yang diinginkan, dan kapan barang itu diharapkan
tiba
c. Macam-macam Surat Pesanan
.Surat pesanan terdiri atas beberapa macam, yaltu sebagai berikut.
1) Surat pesanan berdasarkan penawaran.
2) Surat pesanan berdasarkan penawaran yang berfaktur.
3) Surat pesanan atas nisiatif sendiri.
4) Surat pesanan berdasarkan ikian.
Contoh surat pesanan
Jakana2 : -
No. : 70/Pes/V1/07
Hal : Pesanan pakaian
Yth. Direktur PT Cantik Busana
Jalan Kenan Putih No.6
Jakarta
Dengan hormat, - -
Sesuai dengan penawaran Saudara mengenai pakaian sagam sekoh kz erasa tertarik
Toko kami senng menerima pesanan dan sekolah-sekolah. Maka denan .za: iarni mohxi Saudara
mengirirnkankepada kami seragam putra-putri SD, SME SMAmasmg-zr ko&
Menenai pembayaran akan kami lakukan secara tunai setelah ang si di tempat kami, dilcurangi
diskon sebesar 15% sesuai dengan penawaran Sidara Kazz Eia ang tersebut sampai di tempat
kami palmg lambat akhir mmggu mi.
Atas perhatian dan pelayanan yang baik, kami mengucapkan aszn.
Ekrmatkami,
Toko MURAH
Hendropriatmaja
Pemililc

I. Pencatatan Transaksi Barang atau Jasa


Pencatatan transaksi barang atau jasa diperlukan oleh perusahaan untuk mengetahi laba bersih
atau rugi bersih yang diterima oleh perusahaan setiap periode.
Penjualan bersih barang dagangan merupakan pendapatan pokok suatu perusahaar :; ‘.32.
penjualan (bersih) in melebihi harga pokoknya, maka akan diperoleh laba kotof ca
in lebih besar dan biaya usahanya akan diperoleh laba bersih. Sebaliknya bila :
dan biaya usahanya akan menderita rugibersih.
Secara umum, bukti transaksi perusahaan terbagi menjadi dua, yaltu bukti trarsacs :
transaksi ekstern.
1. Bukti Transaksi Intern
Bukti transaksi intern adalah buku transaksi yang dibuat oleh dan untuk r
transaksi yang termasuk bukti transaksi intern adalah sebagal berikut
a. Bukti kas masuk, yaltu tanda bukti bahwa perusahaan telah re-
Misalnya pembayaran tagihan dan perusahaan lain.
b. Bukti kas keluar, yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah menç ..--ca .a; —- pembayaran
gaji, pembayaran utang, atau pengeluaran-peflgL2 a_

UD PANTANG MT3NDUR Nomor : 02/KM/b


Jakarta Tanggal 3 Maret 2010
BTJKTIKASMASUK
Diterima : TokoLandra
Jumlah Rp3.400.000,00
(tigajuta empat ratus ribu rupiah)
Keterangan Penerimaan angsuran piutang
Disetijui oleh: Dibukukan oleh: Diterimaoleh:
Sri Endang Mulyani Yetti
UI) MATARAM JAYA Nomor : 09/KK/10
Jakarta Tanggal 3 Maret 2010
BUKIKASKELUAR
Dibayarkarikepada : CV SETIA MANDIRI
Jumlah Rp2.500.000,00
(duajuta lima ratus riburupiah)
Keterangan untuk pembelian tunai 20 potong pakaian anak-anak
@Rp75.000,00 = Rpl.500.000,00
Dibayarkan olch: Disetujui oleh: Dibukukan oleh: Diterima oleh:
DaisyN MilaR PrimaS Shelly
2. Bukti Transaksi Ekstern
Bukti transaksi ekstem adalah bukti transaksi yang berhubungan dengan pihak luar. Bukti
transaksi yang termasuk bukti transaksi ekstern adalah sebagai berikut.
a. Faktur, yaltu tanda bukti pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual
dan diberikan kepada pihak pembeli. Bagi penjual, disebutfakturpenjualan, sementara bagi
pembeli disebut faktur pembelian. Faktur dibuat rangkap sesual kebutuhan, lembar pertama
diberikan untuk pembeli, lembar kedua untuk penjual, dan lembar ketiga sebagai arsip.
b. Kuitansi, yaitu bukti penerimaan sejumJah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan
diserahkan kepada yang membayarsejumlah uang tersebut. Lembar kuitansi terdiri dan dua
bagian, yaltu bagian sebe?ah kanan diberikan kepada pihak yang membayar, sedangkan bagian
sebelah kin yang tertinggal, disebut soice (dibaca: sus) kuitansi, sebagai arsip penerima uang.
c. Nota, yaltu bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan
dibenikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, lembar pertama diberikan pada
pembeli dan lembar kedua menjadi arsip penjual.
d. Nota debet, merupakan Lukti transaksi pengiriman kembali barang yang te!ah dibeli, benisi
informasi pengiriman kembali barang yang rusak atau tidak sesual dengan pesanan, atau
permintaan pengurangan harga. Bukti mi dibuat oleh pihak pembeli.
Perhatikan contoh nota debet berikut.
PD. Pembarigunan Tangerang, 10 Oktober 2000
Jin. Dana No.4 Kepada
Tangerang Yth. Toko Hidayat
Jin. Tambak 5
Tangerang
NOTADEBET
Dikirim kembali 10 galon air minurn Aqua, karena tidak sesuai dengan pesanan seharga
Rp50.000,00 dan rekening mi telah didebet.
Hormatkami,
Hasan

e. Nota kredit, merupakan bukti transaksi penerimaan kembalibarang yang telah dijual., atau
bukti persetujuan dan pihak penjual atas permohonan pembeli untuk pengurangan harga barang
karena sebagian barang rusak atautidak sesual dengan pesahan. Bukti mi dibuat oleh pihak
penjuaL
f. Cek, yaltu surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di bank, agar bank
membayar sejumlah uang kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek tersebut. Pihakp
ihak yang berhubungan dalam pengeluaran cek tersebut adalah:
1) pihak penarik, yaltu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut,
2) pihak penerima, yaltu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.

J. Pencatatan Transaksi Keuangan


Transaksi keuangan dicatat dalam laporan keuangan yang disusun secara berkala. Penyusunan
laporan keuangan bertujuan untuk:
1. Memberikan informasi keuangan maupun informasi lain mengenai sumber-sumberekonomi
dan kewajiban serta modal perusahaan. Informasi lain dalam laporan keuangan, antara lain
aktivitas pembelanjaan dan investasi.
2. Memberikan informasi mengenal perubahan dalam sumber-sumber ekonomi karena adanya
aktivitas usaha untuk memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan agar bisa memperkirakan potensi perusahaan dalam
memperoleh laba di masa mendatang.
4. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pengguna laporan dalam
memperkirakan potensi perusahaan guna menghasilkan laba.
5. Mengungkapkan informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk
kebutuhan pengguna laporan, seperti inforrnasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut
perusahaan.
Berdasarkan StandarAkuntansi Keuangan tahun 2007, laporan keuangan sebagai berikut.

1. Laporan Laba Rugi


Laporan Laba Rugi (Income Statement) adalah laporan yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada suatu periode akuntansi atau satu tahun.
Laporan laba mgi terdirl dan pendapatan dan beban usaha.
Perhatikan contoh laporan laba rugi bengkel XYZ berikut.
BcngkclXYZ
Laporan Laba-Rugi
Periode berakliir 31 Desember 2Oxx
Pendapatan:
Pendapatanjasa service Rpoce
Beban-beban:
- Beban gaji karyawan Rpcxx
- Beban listrik Rpcxx
- Beban perlengkapan Rpcxx
- dst Rpxxx(+)
Total beban Rpxxxx(-)
Laba/Rugi Thvecoc

Pendapatan adalah kenaikan kekayaan perusahaan sebagal akibat dan penjualan produk dalam
kegiatan usaha formalnya. Adapun beban usaha adalah pengorbanan ekonomis untuk
memperoleh barang dan jasa yang dilakukan dalam usahanya dan bermanfaat pada
periodetertentu. Misalnya beban Tistrik, telepon, air, dan lain-lain. Pada perusahaan dagang,
penjualan (pendapatan) dikurangi dengan harga pokok penjualan akan menghasilkan laba kotor.
Laba kotor dikurangi beban usaha menghasilkan aba usaha.

laporan Perubahan Modal


Laporan Perubahan Modal (Statement of Owner’s Equity) adalah laporan yang menunjukkan
perubahan modal pemilik atau laba yang tidak dibagikan pada suatu periode akuntansi karena
adanya transaksi usaha selama periode tersebut. Perubahan modal dihitung dan modal awal
ditan,bah laba usaha, dikurangi pnive (pengambilan pemilik untuk kepenluan pribadi), dan
menghasilkan modal pada akhir peniode. Perhatikan contoh laporan perubahani modal benikut.
Bengkel XYZ
Laporan Perubahan Modal
Periode 31 Desember 2Oxx
Modal awal (periode)
Prive (-)
Kenaikan/penurunan modal Rpxxxxjc(+X-)
Modal akhir periode Rpoeocx
catatan: **) berasal dan laba pada laba-rugi
Modal adalah harta kekayaan yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan ke dalam perusháan
yang dim ilikinya. Laba usaha adalah selisih antara pendapatan yang diperoleh perusahaan pada
periode tertentu dengan beban usaha yang dikeluarkan pada periode tersebut. Pnive adalah
pengambilan uang perusahaan untuk kepenfingan pribadi pemilik perusahaan.

3. Neraca
Neraca (Balance Sheet) ada!ah daftaryang memperlihatkan posisi sumberdaya perusahaan, serta
informasi tentang asal sumber daya tersebut. Neraca terbagi dua sisi, yaitu sisi aktiva dan sisi
pasiva. Sisi aktiva merupakan daftar kekayaan perusahaan pada suatu saat tertentu. Sisi pasiva
menunjukkan sumberdari mana kekayaan itu diperoleh. Sumberkekayaan sendini terbagi menjadi
dua golongan besar, yaitu utang dan modal. Jumlah aktiva dan pasiva harus seimbang (balance).
Perhatikan contoh neraca benikut.
Aktiva (llarta) Utang dan Modal
Aktiva Lan car: UtangLancar:
- Kas Rpcecx - Utang lancar
AktivaTetap: Modal Tetap Rpxxxx
-
Total Aktiva -- Total utang + Modal 1oocx
Aktiva adalah harta kekayaan perusahaa,, pada suatu periode tertentu, bisa berupa uang (kas),
tagihan (piutang), persediaan barang dagangan, peralatan kantor, kendaraan, bangunan, tanah,
dan sebagainya. Pasiva adalah kewajiban untuk mernbayar kepada pihak lain sejumlah uang,
barang atau jasa di masa mendatang sebagai akibatdari adanya transaksi di masa lalu. Utang di
neraca menunjukican bahwa sebagian dan harta kekayaan yang dimiliki perusahaan berasal dan
pinjaman kepada pihak lain di masa lalu.

Laporan Arus Kas


LaporanArus Kas (Statement of Cash Flows) adalah laporan yang menunjukkan aliran uang yang
ditenima dan digunakan perusahaan di dalam satu periode akuntansi, beserta sumber-sumbemya.
Secana umum, aktivitas perusahaan dapat digolongkan menjadi tiga kelompok utama berkaitan
dengan penyusunan laporan arus kas, yaitu:
a. Aktivitas operasi, yaitu berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk
menghasilkan pnoduk, sekaligus semua upaya yang terkait dengan upaya menjual produk
tersebut. Dalam aktivitas mi terdapat beberapa aktivitas utama, yaitu penjualan produk
perusahaan, peneiimaan piutang, pendapatan dani sumberdi luarusaha utama, pembelian barang
dagangan, pembayaran beban tenaga kerja, dan pembayaran beban-beban usaha lainnya.
b. Aktivitas investasi, yaitu berbagal aktivitas yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan
harta perusahaan yang dapat menjadi sumberpendapatan perusahaan, seperti pembelian dan
penjualan gedung, tanah, mesin, kendaraan, pembelian obligasi (saham) penusahaan lain, dan
sebagamnya.
c. Aktivitas pembiayaan (pendanaan), yaitu semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk
mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dan berbagai sumben
beserta konsekuensinya. Misalnya penerbitan saham baru, pembayaran dividen, pelunasan utang,
dan sebagainya.

PTvrxz
LAPORANARUS KAS (1’1ETODE LANGSUNG)
TAIIUNYANGBERAKIIIR31 DESEMBER....

Arus Kas thin Akthitas Orasi Juniah


Pencriniian kas dan pclanggan XXX
Pctthayaran kas kupada peimsok dan kaiyaan (XXX)
Kas yang dihasilkan opetasi XXX
Peabayaran bunga (XXX)
Pcn±ayaran PajakPenghasilan (XXX)
Arus Kas sebelumpos luarbiasa XXX
Ilasil daxi Asumnsi karena genpa buni XXX
Anis Kas bcisth dan aktivitas opelasi XXX
Anus Kas dan Aidhitas Inwstasi
Pemlehan anak pemsahaan Xdengan kas (catatan A) (XXX)
Peirbdlian tanah, bangunan, dan peralatan (catatan B) (XXX)
Hasil dan penjualan petalatan XXX
Penerinnan bunga XXX
Peneiinnan dividen XXX
Anis Kas beisth daii aktivitas investasi XXX
Anus Kas dan Akfiuitas Pcndanaan
IJ.asil penethitan nixial saham
Ilasil dan pinjannn jangka panjang
Penbayaian utang sena guna usaha keuangan XXX
Penihayaran dividen XXX
Arus has berslh dan aktivitas pendanaan (XXX) (XXX)
Kcnalln bersih has dan setara kas (XXX) XXX
Kas dan setara has aa1petiode XXX
Kas dan setara kas akhirperiode __________ XXX
K. Pajak
Pajak adalah iuran dan rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang dengan tidak
rnendapatkanjasa timbal balik (kontraprestasi) yang berlangsung serta ditujukan dan digunakan
untuk rnembayar pengeluaran urn urn.
1. Jenis-jenis Pajak
Ada beberapa jenis pajak yang berlaku di Indonesia yang berhubungan dengan bisnis, yaitu:
a. Pajak Penghasilan (PPh)
1) PPh Pasal 21
Pajak penghasilan atas penghasilan seseorang berupa gaji, upah, honorarirn, tunjangan, dan
pembayaran lain dengan narna apapun sehubungan dengan pekerjaannya.
2) PPh Pasal 22
Pajak yang dipungut oeh bendaharawan pemerintah, baik pemerintah pusat, pernerintah daerah,
instansi atau lernbaga pernerintah atas penyerahan barang dan badan-badan tertentu balk
pemerintah atau swasta berkenaan dengan kegiatan di bidang irnpor atau kegiatan usaha di
bidang lain yang dijual ke luar negeri.
3) PPh Pasal 23
Pajak penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak berasal dan
rnodal, penyerahanjasa (sewa-rnënyewa, konsultasi, dan lain-lain) atau penyelenggaraan kegiatan
(event organizer) yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21.
4) PPh Pasal 24
Pajak yang terhutang atau dibayarkan di luar negeri atas penghasilan yang diterirna atau
diperoleh dan luar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak penghasilan yang terhutang.

5) PPh Pasal 25
Angsuran pajak penghasilan yang hams dibayar sendiri oleh wajib pajak setiap bulan dalam satu
tahun pajak berjalan dan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
(SPT-PPh) Pasal 25-UU No. 7Tahun 1983 diubah menjadi No. lOTahun 1994.
6) PPh Pasal 26
Pajak penghasilan yang dikenakan atau dipotong atas penghasilan yang bersumber dan
Indonesia yang diterima atau diperoleh wajib pajak Luar Negeri selain Bentuk Usaha Tetap di
Indonesia.
b. Pajak Penambahan Nilai (PPN)
Pajak Penambahan Nilai (PPN)danjasa serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn-BM)
merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi barang atau jasa di dalam negeri.

2. Tarif Pajak Penghasilan


Tarif pajak penghasilan yang berlaku di Indonesia mulai Januari 2001 yang ditetapkan sebagai
Penghasilan Kena Pajak bagi wajib pajak orang pribadi dan atas Penghasilan Kena Pajak bagi
wajib pajak badan hukum dalam negeri dan berbentuk usaha tetap adalah sebagai berikut.
a. Tarif PPh wajib pajak orang pribadi dalam satu tahun
1) Untuk penghasilan sampal dengan Rp 25 juta sebesar 5%.
2) Untuk penghasilan Rp 25- 30 juta adalah 10%.
3) Untuk penghasilan Rp 50-100 juta adalah 15%.
4) Untuk penghasilan Rp 100- 200 juta adalah 25%.
5) Untuk penghasilan> Rp 200 juta adalah 35%.
b. Tarif pajak untuk wajib pajak badan (PPh 25)
1) Untuk penghasilan usaha dalam satu tahun sebesar Rp 50 juta dikenakan PPh sebesar 10%.
2) Untuk penghasilan usaha dalam satu tahun sebesar Rp 50- 100 juta dikenakan PPh sebesar
15%.
3) Untuk penghasilan usaha dalam satu tahun sebesar di atas Rp 100 juta dikenakan PPh sebesar
30%.
c. Penghasilari yang merupakan objek pajak
Penghasilan kena pajak atau penghasilan yang merupakan objek pajak adalah sebagai berikut.
1) Penghasilan dan kegiatan usaha (PPh 25)
2) Penghasilan sebagal karyawan (PPh 21)
3) Penghasilan dan pemberi jasa (usahajasa)(PPh23)
4) Penghasilan dan modal atas harta yang bergerak, contohnya keuntungan karena selisih kurs
dan karena pengalihan harta.
5) Penghasilan dan modal atas harta yang tidak bergerak, contohnya penghasilan dan bunga,
dividen, dan royalti.
6) Penghasilan dan pembebasan hutang.

3. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


PPN nerupakan salah satu jenis pajak yang akan selalu dikenakan pada perusahaan kecil dan
menehgah balk yang bergenakdi bidang perdagangan, produksi, maupunjasa. Dasarhukumnya
adalah UU No. 8Tahun 1983 serta revisinyayaitu UU No. 11 Tahun 1994 dan UU No. l8Tahun
2000.
a. Jenis barang dijual yang tidak dikenakan PPN, yaltu:
1) Barang basil tambang atau pengeboran langsung dan sumbernya. Misal minyak mentah, gas
bumi, pasirdan kenikit, batu bara, bijih besi, bijihtembaga, dan perak.
2) Barang-barang kebutuhan pokok, seperti beras, jagung, sagu, dan kedelai.
3) Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, dan warung.
4) Barang hash pertanian, perkebunan dan hasil kehutanan yang dipetik langsung.
5) Barang hash petemakan, perkebunan dan hasil kehutanan yang dipetik langsung.
6) Listnik, kecuali listrik untuk perumahan dengan daya di atas 6.600 watt.
7) Air bersih.
8) Uang, emas batangan, dan surat-surat berharga lainnya.
b. Jasa yang tidak dikenakan PPN, yaitu:
1) Jasa di bidang pelayanan kesehatan medis, seperti dokter umum dan dokter spesialis.
2) Jasa di bidang pelayanan sosial, seperti panti asuhan dan jasa pemakaman.
3) Jasa di bidang pengiriman surat, salah satunya adalah PT POS Indonesia.
4) Jasa di bidang perbankan, asuransi, dan sewa guna usaha dengan hak opsi.
5) Jasa di bidang keagamaan.
6) Jasa di bidang pendidikan.
7) Jasa di bidang kesenian.
8) Jasa di bidang penyiaran.
9) Jasa di bidang ketenagakerjaan.
10)Jasa di bidang perhotelan.
11)Jasa di bidang telekomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai