Anda di halaman 1dari 3

MATERI KEWIRAUSAHAAN SMK KELAS XII

“Persiapan Pendirian Usaha”

Prosedur Pengurusan Izin Usaha

1. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan/Hinder Ordonantie (HO)
a. Pengertian SITU dan HO
SITU merupakan pemberian izin kepada seseorang atau badan usaha yang tidak
menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan.
HO adalah pemberian izin tempat usaha kepada perusahaan yang dapat menimbulkan
bahaya, gangguan, atau kerusakan lingkungan.
SITU dan HO dikeluarkan oleh pemerintah daerah tingkat II (kotamadya/kabupaten) dan
harus diperpanjang setiap lima tahun sekali.
b. Prosedur Mendapatkan SITU dan HO
1) Membuat surat izin tetangga, berisi pernyataan tidak keberatan dari tetangga dan
diketahui RT/RW setempat.
2) Membuat surat keterangan domisili perusahaan.
2. Membuat Nomor Rekening Perusahaan
Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan menanyakan persentase
saham masing-masing pemilik. Oleh karena itu, kita harus menyerahkan bukti setoran modal
ke nomor rekening perusahaan tersebut pada notaris untuk disahkan sebagai bukti
penyetoran modal awal.
3. Merancang Identitas Usaha
Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, kita harus mendesain:
a. Nama perusahaan
b. Logo perusahaan
c. Alamat perusahaan
d. Kartu nama dan tag line (slogan)
e. Kop surat
f. Stempel perusahaan
g. Maksud dan tujuan usaha
h. Jumlah modal usaha
i. Susunan direksi dan komisaris (khusus untuk PT)
4. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Selain mendatangi Kantor Pelayanan Pajak, para wajib pajak dapat juga mendaftarkan
diri secara online melalui e-registration di website Direktorat Jenderal Pajak,
yaitu www.pajak.go.id.
Apabila omset penjualan terus meningkat, kita wajib mendaftarkan perusahaan
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan akan diberikan Nomor Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak (NPPKP).
5. Membuat Akta Pendirian Perusahaan
Kita perlu membuat kesepakatan tertulis dengan mitra usaha (baik yang berbentuk
Firma, CV, maupun PT) di hadapan notaris. Kesepakatan tersebut disebut akta pendirian
perusahaan, yang bertujuan untuk:
a. Menghindari terjadinya perselisihan di kemudian hari mengenai pembagian
keuntungan atau proporsi kerugian.
b. Memberikan kejelasan status kepemilikan perusahaan untuk mengantisipasi
perselisihan ketika saham akan dijual.
c. Mencantumkan nilai saham (persentase kepemilikan), sehingga kita mengetahui
berapa nilai aset yang kita miliki.
d. Mengetahui besarnya modal yang harus disetor sesuai proporsi saham
6. Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
SIUP adalah surat izin untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan yang dikeluarkan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan tempat/domisili perusahaan.
SIUP dapat diberikan kepada semua wirausaha, baik perseorangan, CV, PT, BUMN,
Firma, atau koperasi. Masa berlaku SIUP untuk perusahaan kecil dan menengah tidak
terbatas, selama perusahaan masih melakukan kegiatan usaha.
Masa berlaku SIUP untuk perusahaan besar adalah lima tahun, dan harus didaftar ulang
kembali.
a. Pengklasifikasian SIUP

No. Klasifikasi Modal atau kekayaan bersih (di luar nilai tanah dan
bangunan tempat usaha):
1 Kecil s.d. Rp 200 juta
2 Menengah Rp 200 juta – Rp 500 juta
3 Besar > Rp 500 juta

b. Prosedur Permohonan SIUP


Mengisi formulir beserta persyaratan permohonan SIUP ke:
 SIUP Kecil → Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota/Kabupaten dan
ditandatangani oleh kepala kantor wilayah perdagangan daerah tingkat II
(kota/kabupaten) atas nama menteri.
 SIUP Besar → Kanwil Perindustrian dan Perdagangan daerah tingkat I
(kota/provinsi) atas nama menteri.
7. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
TDP adalah daftar catatan resmi sebagai bukti bahwa perusahaan/badan usaha telah
melakukan wajib daftar sesuai dengan ketentuan UU No.3 Tahun 1982. TDP diterbitkan oleh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan tingkat kota/kabupaten dan wajib dimiliki oleh PT, CV,
Fa, Koperasi, atau perusahaan perseorangan. Pendaftaran akta pendirian perusahaan dan
akta-akta perubahan harus dilakukan paling lambat 30 hari setelah pengesahan dan
persetujuan Menteri Hukum dan HAM RI.
Prosedur permohonan TDP antara lain:
a. Pemohon mendapat pengesahan akta pendirian perusahaan dari:
 Menteri Hukum dan HAM → untuk PT dan yayasan.
 Pengadilan negeri setempat → CV
b. Mengambil, mengisi, dan menandatangani formulir permohonan TDP di Kantor Dinas
Perindustrian dan Perdagangan kota/kabupaten.
c. Membayar biaya administrasi pendaftaran.
8. Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting dari kegiatan usaha yang
direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang berguna untuk proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha.
AMDAL berfungsi sebagai bahan informasi dan masukan tentang dampak dari
rencana/kegiatan usaha terhadap:
a. Masyarakat
b. Perencanaan pembangunan wilayah
c. Penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha
d. Kelayakan lingkungan hidup suatu rencana usaha

Anda mungkin juga menyukai