Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

HUKUM DAGANG DAN KEPAILITAN

OLEH

NAMA : JOHAN USIAS WELMAU


NIM : 041338149

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS FHISIP
TAHUN 2021
Capaian Pembelajaran : Menjelaskan perbuatan perusahaan dan menjalankan pekerjaan dan Modal
dan bentuk perusahaan

Indikator : perbuatan perusahaan dan menjalankan pekerjaan dan Modal dan bentuk perusahaan

Pak Arya akan mendirikan suatu CV yang bergerak di bidang textile dengan memperkerjakan
10 karyawan. Pak Arya ingin berkerja sama pula dengan pihak lain di luar CV tersebut untuk
dijadikan relasi. Pak Arya berharap dengan adanya relasi tersebut, maka Pak Arya dapat
memperoleh keuntungan yang besar.

a. Bagaimana proses pendirian CV yang harus dilalui Pak Arya?


berikut adalah persyaratan dalam cara mendirikan CV: 
1. Pendiri perusahaan ini minimal terdiri dari 2 (dua) orang, selanjutnya disebut
Peserta Aktif dan Pasif. 
2. Akta notaris dalam bahasa Indonesia. 
3. Pendiri CV harus warga negara Indonesia. 
4. Kepemilikan 100% oleh pemilik bisnis lokal berarti partisipasi asing tidak
diperbolehkan.
Selain persyaratan umum yang dijelaskan di atas, ada beberapa dokumen yang perlu Anda
persiapkan saat mempersiapkan CV Anda. Dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen berupa e-KTP, NPWP, termasuk KK sekutu baik aktif maupun pasif. 
2. Fotokopi bukti kepemilikan tempat usaha jika ada, jika bukan bukti persewaan atau
dokumen pendukung sejenis. 
3. Surat keterangan tempat tinggal dari pemilik toko jika lokasi akan disewakan. 
4. Fotokopi tanda terima pajak. 
5. IMB, jika bangunan itu milik Anda. 
6. Foto lokasi perusahaan, di luar dan di dalam.
CV sendiri sering didirikan oleh industri rumahan atau industri kecil yang tidak memiliki
banyak modal. Ini karena persyaratan untuk mendirikan CV itu sederhana. Cara
mendirikan CV diatur oleh Art. 16-35 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHD).
Dapat dikatakan prosedur pembuatan CV lebih mudah dan simpel dari pada PT, yaitu
sebagai berikut:
1) Menentukan Dua Pendiri CV
Salah satu syarat untuk membuat CV adalah memiliki minimal dua orang pendiri.
CV memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh pelaku ekonomi lainnya, yaitu
dibuat oleh minimal dua orang; yaitu orang yang menyandang gelar direktur dan
memiliki kewajiban tidak terbatas dan orang yang mempunyai tanggung jawab
terbatas atau investor.
Sebelum membuat CV, Anda perlu menyepakati pembagian properti di antara para
pendiri CV. Hal tersebut didasarkan pada salah satu ciri CV dimana tidak terdapat
pemisahan aset antara aset CV dan aset pendirinya. Anda juga perlu memutuskan
siapa perseroan terbatas aktif dari CV yang Anda buat.
2) Menyiapkan Data Pendirian CV
a) Langkah berikutnya adalah pembuatan akta pendirian CV, yang diatur dalam
pasal 19 KUHD. Di bawah ini adalah uraian lengkap bagaimana membuat
suatu perbuatan yang dapat Anda lakukan di kantor notaris:
Bukti Identitas (e-KTP): KTP harus dilampirkan oleh setiap orang yang
terlibat dalam pembuatan CV, sebagai orang yang aktif atau pasif (nama dan
nama keluarga, profesi dan tempat lahir). 
b) Nama yang akan digunakan di CV. 
c) Tempat kedudukan CV. 
d) Lengkapi tujuan dan sasaran Anda dengan menentukan resume Anda. 
e) Nama sekutu yang berkuasa (sebagai orang yang menandatangani kontrak
atas nama guild). 
f) Klausul pihak ketiga penting lainnya yang menentang sekutu pendiri. 
g) Pendaftaran tanggal akta pendirian ke PN. 
h) Buat uang tunai (uang) dari resume yang khusus ditujukan untuk pihak
ketiga. Jika kosong,ambil tanggungjawabSekutusepenuhnya. 
i) Pengecualian satu atau lebih mitra dari kewenangan mereka untuk bertindak
atas nama Persekutuan.
3) Membuat Akta Pendirian Notaris
Akta pendirian CV dapat digunakan oleh setiap notaris, selama telah memperoleh
keputusan pengangkatan, telah disumpah dan didaftarkan pada Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia. Kamu bisa menggunakan Kami sebagai Pilihan Notaris
4) Penandatanganan oleh Para Pendiri CV
Semua pendiri CV (pemilik dan pengelola) akan menandatangani akta pendirian CV
tersebut di depan notaris. Jika salah satu atau semua pendiri CV tidak dapat hadir di
hadapan notaris, mereka dapat diberi wewenang. Notaris juga akan mengetahui isi
akta pendirian CV, dan juga akan menjelaskan pasal apa saja dalam akta CV
tersebut.
5) Mengurus SKDP
SKDP (Surat Keterangan Domisili Perusahaan) merupakan indikasi alamat dimana
CV tersebut berada. SKDP ini penting karena diperlukan sebagai syarat
penyampaian dokumen penting lainnya seperti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),
Izin Usaha dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
SKDP dikeluarkan oleh Kelurahan dan tunduk pada peraturan pemerintah daerah
masing-masing. Untuk mendapatkan SKDP, Anda harus mendaftar ke Kelurahan di
tempat yang sama dengan lokasi CV yang disebutkan dalam pembuatan CV.
6) Mengurus NPWP
Untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan ekonomi, Anda harus
mengajukan permohonan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan tempat
kedudukan perusahaan. Untuk mendaftar NPWP diperlukan beberapa dokumen
yang dipersyaratkan antara lain akta pendirian, peraturan menteri hukum dan HAM,
SKDP, fotokopi KTP, NPWP dan KK direksi perusahaan. Selain mendapatkan
NPWP, Anda juga akan mendapatkan surat keterangan wajib pajak badan.
7) Mendaftar ke Pengadilan Negeri
Setelah mendapat akta notaris, maka prosedur pembuatan CV selanjutnya adalah
mendaftarkan akta pendirian CV kepada Sekretaris Pengadilan Negeri yang
berwenang, yaitu Pengadilan Negeri di daerah tempat CV tersebut berada (Pasal 23
KUHD).
Untuk mendaftar, Anda harus membawa Anda daftar lengkap berupa Surat
Keterangan Tinggal (SKDP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan nama
CV Anda. Setelah pendaftaran berhasil, Anda hanya perlu menunggu persetujuan
dari Pengadilan Negeri. Biasanya butuh waktu hingga 2 bulan.
8) Mengurus Ijin Usaha
Setelah akta pendirian terdaftar di Pengadilan Negeri, izin usaha harus ditangani.
Izin usaha dengan CV harus sesuai dengan industri yang dipimpin oleh CV. Untuk
memperoleh izin usaha, Anda dapat memperoleh izin usaha dari Kantor Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) atau perwakilan pelayanan terkait.
9) Mengurus Tanda Daftar Perusahaan
Prosedur lain yang perlu Anda ikuti untuk membuat CV adalah mengurus Tanda
Daftar Perusahaan (TDP). Untuk membuat ETD, kita harus mendaftar ke Sales
Office di kota atau kabupaten tempat perusahaan itu berada. Hal-hal yang perlu
dipersiapkan untuk penyusunan ETD tidak jauh berbeda dengan saat SIUP dibuat.
10) Pengumuman Ikhtisar Resmi
Setelah akta pendirian CV disetujui oleh Pengadilan Negeri, prosedur selanjutnya
adalah publikasi ringkasan resmi. Pendiri CV wajib mempublikasikan rangkuman
resmi dari konstitusi CV-nya sebagai pelengkap Lembaran Negara Republik
Indonesia.
b. Apakah Pak Arya harus membuat pembukuan mengenai usaha yang dijalankan? Berikan
penjelasan beserta dasar hukumnya
Karena CV itu berbentuk badan maka sudah dapat dipastikan CV harus
menyelenggarakan pembukuan sebagaimana diatur dalam Pasal 28 ayat (1) UU No.28
Tahun 2007. Pembukuan itu tidak musti rumit , sesuaikan saja dengan usaha CV yang kita
jalankan, lihat kembali Pasal 28 ayat (7) UU No.28 Tahun2007 (Pembukuan sekurang-
kurangnya terdiri atas harta, kewajiban, modal, penghasilan, , biaya, penjualan, dan
pembelian). Mengenai pencatatan hanya diperuntukkan Wajib Pajak Orang Pribadi yang
melakukan kegiatan atau pekerjaan bebas dimana omzet dalam satu tahun pajak tidak
lebih dari 4,8 M (Pasal 4 ayat (2) UU No.36 Tahun 2008).

c. Uraikan pihak-pihak yang dapat menjadi pembantu perusahaan Pak Arya agar
memperoleh keuntungan yang besar?
Pembantu-pembantu dalam perusahaan dapat dibagi menjadi 2 fungsi :
1. Membantu didalam perusahaan
Adapun pembantu-pembantu dalam perusahaan antara lain:
a) Pelayan toko adalah semua pelayan yang membantu pengusaha dalam
menjalankan perusahaannya di toko, misalnya pelayan penjual, pelayan penerima
uang (kasir), pelayan pembukuan, pelayan penyerah barang dan lain-lain.
b) Pekerja keliling ialah pembantu pengusaha yang bekerja keliling diluar kantor
untuk memperluas dan memperbanyak perjanjian-perjanjian jual beli antara
majikan (pengusaha)dan pihak ketiga.
c) Pengurus filial ialah petugas yang mewakili pengusaha mengenai semua hal, tetapi
terbatas pada satu cabang perusahaan atau satu daerah tertentu.
d) Pemegang prokurasi ialah pemegang kuasa dari perusahaan. Dia adalah wakil
pimpinan perusahaan atau wakil manager, dan dapat mempunyai kedudukan
sebagai kepala satu bagian besar dari perusahaan itu. Ia juga dapat dipandang
berkuasa untuk beberapa tindakan yang timbul dari perusahaan itu, seperti
mewakili perusahaan itu di muka hakim, meminjam uang, menarik dan
mengakseptir surat wesel, mewakili pengusaha dalam hal menandatanganu
perjanjian dagang, dan lain-lain.
e) Pimpinan perusahaan ialah pemegang kuasa pertama dari pengusaha perusahaan.
Dia adalah yang mengemudikan seluruh perusahaan. Dia adalah yang bertanggung
jawab tentang maju dan mundurnya perusahaan. Dia bertanggung jawab penuh
atas kemajuan dan kemunduran perusahaan. Pada perusahaan besar, pemimpin
perusahaan berbentuk dewan pimpinan yang disebut Direksi yang diketuai oleh
seorang Direktur Utama.
Hubungan hukum antara pimpinan perusahaan dengan pengusaha bersifat :
(1) Hubungan perburuhan, yaitu hubungan yang subordinasi antara majikan dan buruh,
yang memerintah dan yang diperintah. Manager mengikatkan dirinya untuk menjalankan
perusahaan dengan sebaik-baiknya, sedangkan pengusaha mengikatkan diri untuk
membayar upahnya (pasal 1601 a KUHPER).
(2) Hubungan pemberian kekuasaan, yaitu hubungan hukum yang diatur dalam pasal 1792
dsl KUHPER yang menetapkan sebagai berikut ”pemberian kuasa adalah suatu perjanjian,
dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada orang lain, yang menerimanya
untuk atas nama pemberi kuasa menyelenggarakan suatu urusan”. Pengusaha merupakan
pemberi kuasa, sedangkan si manager merupakan pemegang kuasa. Pemegang kuasa
mengikatkan diri untuk melaksakan perintah si pemberi kuasa, sedangkan si pemberi
kuasa mengikatkan diri untuk memberi upah sesuai dengan perjanjian yang bersangkutan.
Dua sifat hukum tersebut di atas tidak hanya berlaku bagi pimpinan perusahaan dan
pengusaha, tetapi juga berlaku bagi semua pembantu pengusaha dalam perusahaan, yakni:
pemegang prokurasi, pengurus filial, pekerja keliling dan pelayan toko. Karena hubungan
hukum tersebut bersifat campuran, maka berlaku pasal 160 c KUHPER, yang menentukan
bahwa segala peraturan mengenai pemberian kuasa dan mengenai perburuhan berlaku
padanya. Kalau ada perselisihan antara kedua peraturan itu, maka berlaku peraturan
mengenai perjanjian perburuhan (pasal 1601 c ayat (1) KUHPER.
2. Membantu diluar perusahaan
Adapun pembantu-pembantu luar perusahaan antara lain:
a) Agen perusahaan
Agen perusahaan adalah orang yang melayani beberapa pengusaha sebagai
perantara pihak ketiga. Orang ini mempunyai hubungan tetap dengan pengusaha
dan mewakilinya untuk mengadakan dan selanjutnya melaksanakan perjanjian
dengan pihak ketiga.
Perbedaan antara agen perusahaan dan pekerja keliling adalah pada hubungan
kerja dan tempat kedudukan, seperti diuraikan berikut:
a. Pekerja keliling mempunyai hubungan hukum tenaga kerja dengan pengusaha
(majikan), sedangkan agen perusahaan mempunyai hubungan hukum
pemberian kuasa dengan perusahaan yang diageninya.
b. Pekerja keliling adalah karyawan perusahaan majikan¬nya, dia tidak berdiri
sendiri dan berkedudukan di tempat kedudukan perusahaan, sedangkan agen
perusahaan bukan bagian dari perusahaan yang diageninya, melainkan
perusahaan yang berdiri sendiri.
Hubungan pengusaha dengan agen perusahaan adalah sama tinggi dan sama rendah,
seperti pengusaha dengan pengusaha. Hubungan agen perusahaan bersifat tetap. Agen
perusahaan juga mewakili pengusaha, maka ada hubungan pemberi kuasa. Perjanjian
pemberian kuasa diatur dalam Bab XVI, Buku II, KUHPER, mulai dengan pasal 1792,
sampai dengan 1819. Perjanjian bentuk ini selalu mengandung unsur perwakilan
(volmacht) bagi pemegang kuasa (pasal 1799 KUHPER). Dalam hal ini agen
perusahaan sebagai pemegang kuasa, mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga atas
nama pengusaha.
b) Perusahaan perbankan
Perusahaan perbankan adalah lembaga keuangan yang mewakili pengusaha untuk
melakukan :
 Pembayaran kepada pihak ketiga;
 Penerimaan uang dari pihak ketiga; dan
 Penyimpanan uang milik pengusaha selaku nasabah.
c) Pengacara
Pengacara ialah orang yang mewakili pengusaha ini dalam berperkara di muka
hakim. Dalam mewakili pengusa ini pengacara tidak hanya terbatas dimuka hakim
saja, juga mengenai segala persoalan hukum di luar hakim. Hubungan antara
pengacara dengan pengusaha adalah hubungan tidak tetap, sedang sifat hukumnya
berbentuk pelayanan berkala dan pemberian keputusan.
d) Notaris
Seorang notaris dapat membantu pengusaha dalam membuat perjanjian dengan
pihak ketiga. Hubungan notaris dengan pengusaha bersifat tidak tetap, sebagai
juga halnya dengan pegacara hubungan hukumnya bersifat pelayan berkala dan
pemberian kekuasaan. Notaris adalah pejabat umum, khusus berwenang untuk
membuat akte mengenai semua perbuatan, perjanjian dan penetapan, yang
dipertahkan oleh peraturan umum atau yang diinginkan oleh yang berkepentingan,
agar dapat ternyata pada akta otentik itu tentang kepastian tanggal, menyimpan
akta dan menerbitkan grossen, turunan dan kutipan, semua itu bila pembuatan akta
itu oleh peraturan umum tidak dibebankan atau dijadikan kepada pejabat atau
orang lain.
e) Makelar
Menurut pengertian Undang-undang, seorang makelar pada pokoknya adalah
seorang perantara yang menghubungkan pengusaha dengan pihak ke tiga untuk
mengadakan berbagai perjanjian. Makelar mempunyai ciri khusus, yaitu:
Makelar harus mendapat pengangkatan resmi dari pemerintah (c.q. Mentri
Kehakiman) – (pasal 62 ayat (1) (2) Sebelum menjalankan tugasnya, makelar
harus bersumpah di muka Ketua Pengadilan Negeri, bahwa dia akan menjalankan
kewajibannyadengan baik (pasal 62 ayat (1)) Mengenai makelar diatur dalam
KUHD, buku 1, pasal 62 sampai 72, dan menurut pasal 62 ayat (1) makelar
mendapat upahnya yang disebut provisi atau courtage. Sebagai perantara atau
pembantu pengusaha, makelar mempunyai hubungan yang tidak tetap dengan
pengusaha (pasal 62 ayat (1)). Hubungan ini tidak sama halnya dengan pengacara,
tetapi lain dengan hubungan antara agen perusahaan dengan pengusaha. Adapun
sifat hukum dari hubungan tersebut adalah campuran yaitu sebagai pelayan
berkala dan pemberian kuasa. Makelar dan agen perusahaan kedua-duanya
berfungsi se¬bagai wakil pengusaha terhadap pihak ketiga. Akan tetapi, antara
keduanya terdapat perbedaan pokok dilihat dan segi:
 Hubungan dengan pengusaha: makelar mempunyai hubungan tidak tetap,
sedangkan agen perusahaan mempunyai hubungan tetap.
 Bidang usaha yang dijalankan: makelar dilarang ber¬usaha dalam bidang mana dia
diangkat dan dilarang menjadi penjamin dalam perjanjian yang dibuat dengan
pengantaraannya, sedangkan agen perusahaan tidak dilarang.
 Formalitas menjalankan perusahaan: makelar diangkat oleh Menteri Kehakiman
dan disumpah, sedangkan agen perusahaan tidak. Akan tetapi, sekarang formalitas
ini tidak relevan lagi.

f) Komisioner
Mengenai komisioner diatur dalam pasal 76 sampai dengan pasal 85 KUHD.
Dalam pasal 76 KUHD dirumuskan, bahwa komisioner adalah seorang yang
menyelenggarakan perusahaannya dengan melakukan perbuatan-perbuatan
menutup persetujuan atas nama firma dia sendiri, tetapi atas amanat dan taggungan
orang lain dan dengan menerima upah atau provisi (komisi) tertentu.
Adapun ciri-ciri khas komisioner ialah:
 Tidak ada syarat pengangkatan resmi dan penyumpahan sebagai halnya
makelar,
 Komisioner menghubungkan komitetn dengan pihak ketiga atas namanya
sendiri (pasal 76),
 Komisioner tidak berkewajiban untuk menyebut namnay komiten (pasal 77
ayat (1)). Dia disini menjadi pihak dalam perjanjian (pasal 77 ayat (2)),
 Tetapi komisioner juga dapat bertindak atas pemberi kuasanya (pasal 79).
Dalam hal ini maka dia tunduk pada Bab XVI, buku II KUHPER tentang
pemberian kuasa, mulai pasal 1972 dan seterusnya. Konisioner mempunyai
hubungan kerja tidak tetap dan koordinatif dengan pengusaha.

Pengusaha dan kewajibannya


Pengusaha adalah setiap orang yang menjalankan perusahaan. Menurut undang-
undang, ada dua macam kewajiban yang harus dilakukan oleh perusahaan, yaitu :

1) membuat pembukuan ( sesuai dengan Pasal 6 KUH Dagang Undang-undang


Nomor 8 Tahun 1997 tentang dokumen perusahaan ), dan di dalam pasal 2
undang-undang nomor 8 tahun 1997 yang dikatakan dokumen perusahaan adalah
terdiri dari dokumen keuangan dan dokumen lainnya.
a. dokumen keuangan terdiri dari catatan ( neraca tahunan, perhitungan laba,
rekening, jurnal transaksi harian )
b. dokumen lainnya terdiri dari data setiap tulisan yang berisi keterangan yang
mempunyai nilai guna bagi perusahaan, meskipun tidak terkait langsung
denagn dokumen keuangan.
2) mendaftarkan perusahaannya ( sesuai Undang0undang Nomor 3 tahun 1982
tentang Wajib daftar perusahaan ).
Dengan adanya undang-undang nomor 3 tahun 1982 tentang wajib daftar
perusahaan maka setiap orang atau badan yang menjalankan perusahaan, menurut
hukum wajib untuk melakukan pemdaftaran tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan usahanya sejak tanggal 1 juni 1985
Berdasarkan pasal 25 undang-undang nomor 3 tahun 1982, daftar perusahaan
hapus, jika terjadi :
 perusahaan yang bersangkutan menghentikan segala kegiatan usahanya ;
 perusahaaan yang bersangkutan berhenti pada waktu akta pendiriannya
kadarluasa;
 perusahaan yang bersangkutan dihentikan segala kegiatan usahanya
berdasarkan suatu putusan pengadilan negeri yang telah memperoleh kekuatan
hukum yang tetap.

Anda mungkin juga menyukai