Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fahriyani Ananda

NIM : 11000118130571
Kelas : Perbuatan Melawan Hukum (B)

UAS PERBUATAN MELAWAN HUKUM

Kreditana mengendarai mobil tidak membawa STNK juga SIM bertabrakan dengan truk
pasir yang melaju dari arah berlawanan melebihi batas marka jalan sehingga mobil rusak
parah.
Pertanyaan:
1. Dalam kasus diatas termasuk jenis perikatan dan perjanjian apa saja? Jelaskan!
Kasus tersebut termasuk dalam jenis perikatan murni yaitu perikatan yang prestasinya
dapat dipenuhi pada saat itu juga oleh pihak-pihak dan perikatan bersyarat yaitu perikatan
yang pemenuhan prestasinya digantungkan pada syarat tertentu. Perjanjiannya yaitu
perjanjian konsensual yang merupakan suatu perjanjian yang hanya memerlukan
persetujuan (consensus) dari kedua pihak
2. Dapatkah kreditana menuntut ganti rugi atas rusaknya mobil? Jelaskan jawaban
saudara dengan memperhatikan teori relativitas.
Penerapan dari teori relativitas mengajarkan bahwa agar seseorang dapat dimintakan
tanggung jawabnya karena telah melakukan perbuatan melawan hukum vide Pasal 1365
KUH Perdata, maka tidak cukup hanya menunjukkan adanya hubungan klausal antara
perbuatan yang dilakukan dengan kerugian yang timbul. Akan tetapi, perlu juga ditunjukan
bahwa norma atau peraturan yang dilanggar tersebut dibuat memang untuk melindungi
terhadap kepentingan korban yang dilanggar. Apabila dikaitkan dengan kreditana menuntut
ganti rugi atas rusaknya mobil maka kreditana dapat meminta kepada pihak truk pasir untuk
meminta pertanggungjawabannya karena telah merusak mobilnya dan perlu ditunjukkan juga
jika peraturan yang dilanggar tersebut memang untuk melindungi kepentingan korban
3. Dalam kasus di atas ada satu perbuatan melawan hukum, untuk itu saudara
jelaskan perbuatan melawan hukumnya masuk ajaran yang sempit atau luas.
Kasus diatas termasuk dalam perbuatan melawan hukum dalam arti sempit, karena dalam
kasus tersebut terdapat suatu perbuatan yang melanggar hak subyektif orang lain atau yang
bertentangan dengan kewajiban hukum dari si pembuat sendiri, yang telah diatur dalam
undang-undang atau dengan perkataan lain melawan hukum ditafsirkan sebagai melawan
undang-undang.
Pada suatu malam terjadi kesepakatan antara Dadap (penjual) dengan Waru (pembeli)
jual beli sapi seharga Rp. 15.000.000,- (lima belas juta). Sapi baru akan di serahkan pagi
harinya begitu pula pembayarannya juga pagi hari. Namun ternyata malam itu terjadi
peristiwa banjir bandang sehingga sapi dalam kendang hanyut tidak ditemukan.
Pertanyaan:
4. Jelaskan pendapat saudara dalam kasus tersebut apakah telah terjadi jual beli
antara penjual dan pembeli? Uraikan secara singkat.
Dalam kasus tersebut menurut pasal 1458 KUHPerdata bahwa sudah terjadinya jual beli
karena dianggap telah terjadi apabila kedua belah pihak telah mencapai kata sepakat tentang
kebendaan tersebut dan harganya meski benda tersebut belum diserahkan maupun harganya
yang belum disepakati belum dibayarkan
5. Kasus diatas merupakan persoalan resiko diakuinya kebiasaan jelaskan termasuk
kebiasaan yang mana.
Kasus antara Dadap dan Waru tersebut termasuk kebiasaan yang menjadi obyek jual beli
sejak adanya kesepakan resiko ada pada pembeli dimana dalam hal ini menunjukkan
ketidakadilan kepada pembeli dalam resiko diberikan pembebanan pada pihak pembeli
6. Seandainya dalam kesepakatan malam hari itu pembeli sudah bayar Rp. 5.000.000,-
lima juta) bagaimana penyelesaiannya menurut saudara.
Jika mengacu pada kebiasaan yang menyampingkan Undang-Undang yang telah
disebutkan dalam nomor 5, maka pembeli berhak menuntut kembali uang muka yang telah
dibayarkan karena pembayaran uang muka tersebut merupakan prestasi yang telah dilakukan
oleh pembeli dan dapat dituntut kembali

Anda mungkin juga menyukai