Anda di halaman 1dari 2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : MICHAEL H. FERDINANDUS

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041949753

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4402/Hukum Perjanjian

Kode/Nama UPBJJ : 86/Ambon

Masa Ujian : 2021/22.2 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jelaskan pendapat saudara dalam kasus tersebut apakah telah terjadi jual beli antara penjual d
pembeli! Uraikan secara singkat!
 Hal pertama yang harus ada dalam perjanjian jual beli adalah adanya para pihak ya
melakukan kesepakatan yang melibatkan dua pihak, yaitu penjual dan pembeli. Di man
kedua belah pihak yang membuat perjanjian jual beli memiliki hak dan kewajiban unt
melaksanakan isi perjanjian yang dibuat. Perlu diperhatikan bahwa para pihak har
memiliki kecakapan. Dalam Pasal 1458 KUH Perdata yang berbunyi : “Jual-beli diangg
sudah terjadi antara kedua belah pihak seketika setelah mereka mencapai kata sepak
tentang barang dan harga, meskipun barang ini belum diserahkan maupun hargan
belum dibayar”. Untuk itu dalam kasus tersebut di atas walaupun belum penyerah
barang dan uang tetapi sudah ada kesepakan maka penjanjian jual beli tetap jalan sesu
dengan kesepakatan perjanjian.

2. Dalam kasus diatas merupakan persoalan resiko diakuinya kebiasaan yang dapat menyampingk
UU. Jelaskan jawaban saudara!
 Dalam hukum perjanjian, risiko ialah kewajiban memikul kerugian yang disebabkan ol
suatu kejadian (peristiwa) di luar kesalahan salah satu pihak yang menimpa benda ya
dimaksudkan dalam perjanjian. Resiko adalah kerugian yang timbul diluar kesalah
salah satu pihak. Hal ini berarti bahwa dalam perjanjian jual beli kerugian itu timb
diluar kesalahan pihak penjual maupun pihak pembeli, misalnya barang yang dijual
musnah karena kebakaran atau kebanjiran sebelum menyerahkan. Resiko dala
perjanjian jual beli tergantung pada jenis barang yang diperjual belikan yaitu apaka
barang itu telah ditentukan barang tumpukan; atau barang yang dijual berdasark
timbangan, ukuran, atau jumlah. Dalam hal seseorang membeli barang yang tel
ditentukan, resiko ditanggung pembeli sejak saat terjadinya kesepakatan, walaup
barang tersebut belum diserahkan kepada pembeli. Ketentuan itu berlaku walaup
barang tersebut belum dibayar oleh pembeli. Hal ini berarti bahwa penjual berh
menagih harga barang kepada pembeli walaupun barang tersebut telah musn
sebelum diserahkan kepada pembeli. Resiko berlaku terhadap barang yang tel
ditentukan berlaku pula terhadap barang yang dijual berdasarkan tumpukan.

3. Seandainya dalam kesempatan malam hari itu pihak pembeli sudah membayar sebagian (Rp
juta), bagaimana penyelesaiannya menurut Saudara?
 Menurut pendapat saya dalam penyelesaiannya, kita lihat dalam Pasal 1237 Buku ke
KUH Perdata yang sengaja mengatur soal risiko, yaitu: "Dalam hal adanya perikat
untuk memberikan suatu barang tertentu, maka barang itu semenjak perikat
dilahirkan, adalah atas tanggungan si berpiutang". Perkataan tanggungan dalam pas
ini sama dengan "risiko". Dengan begitu, dalam perikatan untuk memberikan sua
barang tertentu tadi, jika barang ini sebelum diserahkan, musnah karena sua
peristiwa di luar kesalahan salah satu pihak, kerugian ini harus dipikul oleh
berpiutang", yaitu pihak yang berhak menerima barang itu. Secara khusus juga diat
dalam Pasal 1460, yang mengatakan : "Jika barang yang dijual itu berupa suatu bara
yang sudah ditentukan, maka barang ini sejak saat pembelian adalah tanggungan
pembeli, meskipun penyerahannya belum dilakukan, dan si penjual berhak menunt
harganya". Dengan demikian, pembeli dapat mengambil uangnya kembali karena sa
dalam kandang tersebut dapat dianggap sebagai sudah musnah akibat peristiwa ba
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai