Anda di halaman 1dari 2

No Tugas Tutorial Skor Maksimal

Produsen air minum dalam kemasan merek Aqua,


PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa
selaku distributor, terbukti melakukan persaingan
usaha tidak sehat. Hal itu dinyatakan oleh Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan dikuatkan
dalam putusan Kasasi oleh Mahkamah Agung.

1 Jelaskan perbuatan melanggar hukum dalam 35


perdagangan yang dilakukan oleh produsen PT Air
minum dalam kemasan merek Aqua!

2 Jelaskan latar belakang didirikannya dan wewenang 35


KPPU!

3 Jelaskan apa yang dimaksud dengan persekongkolan 30


yang diatur dalam UU No 5 Tahun 1999!

JAWABAN:

1. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan produsen Aqua,PT Tirta


Investama, dan distributornya, PT Balina Agung Perkasa, bersalah dalam kasus praktik
monopoli dan persaingan tidak sehat.

Ketua Majelis Komisi Kurnia Sya'ranie mengatakan PT Tirta Investama  dan PT Balina Agung
Perkasa terbukti menghalangi pelaku usaha lain untuk menjual produknya. Dengan
terhalangnya akses distribusi produk, majelis komisi juga menilai adanya keterbatasan akses
konsumen untuk memilih produk air minum dalam kemasan. Perkara ini berawal dari larangan
oleh karyawan distributor Aqua, PT Balina Agung kepada para pedagang ritel menjual produk
merek Le Minerale besutan PT Tirta Fresindo Jaya.

2. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) adalah lembaga independen yang memiliki tugas
utama melakukan penegakan hukum persaingan sebagaimana diatur dalam UndangUndang
Nomor 5 Tahun 1999. Dalam melaksanakan tugas tersebut, KPPU diberi wewenang untuk
menyusun pedoman yang berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, sebagaimana
tercantum dalam pasal 35 huruf f.
Sebagai bagian dari pelaksanaan Pasal 35 huruf f tersebut, KPPU menyusun pedoman
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 mengenai definisi pasar bersangkutan.
Pendefinisian pasar bersangkutan merupakan sebuah bagian yang sangat penting dalam proses
pembuktian penegakan hukum persaingan, terutama menyangkut beberapa potensi
penyalahgunaan penguasaan pasar oleh pelaku usaha tertentu. Upaya menguraikan pasar
bersangkutan memiliki kompleksitas yang tersendiri, yang terkait dengan konsep dan metodologi
ekonomi, sehingga untuk memahaminya diperlukan pedoman yang bisa menjelaskan bagaimana
sebuah pasar bersangkutan ditetapkan dalam sebuah kasus persaingan. Dalam kaitan dengan
itulah pedoman pasar bersangkutan ini disusun dan diharapkan dapat memberikan penjelasan
kepada seluruh stakeholder hukum persaingan mengenai pendefinisian pasar bersangkutan serta
metode pendekatan yang digunakan oleh KPPU melaksanakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha tidak Sehat.

3. Persekongkolan didefinisikan sebagai kerja sama antar pelaku usaha untuk menguasai pasar
demi kepentingan pelaku usaha-pelaku usaha tersebut. Dalam UU No. 5 Tahun 1999, terdapat
beberapa bentuk persekongkolan yang dilarang, yaitu:
1) persekongkolan yang dilakukan oleh para pelaku usaha untuk mengatur dan/atau menentukan
pemenang tender;
2) persekongkolan yang dilakukan oleh para pelaku usaha untuk mendapat informasi kegiatan
usaha pesaingnya yang dikualifikasikan sebagai rahasia perusahaan atau rahasia dagang;
3) persekongkolan yang dilakukan oleh para pelaku usaha untuk menghambat produksi dan/atau
pemasaran barang dan/atau jasa pelaku usaha pesaing dengan maksud agar barang dan/atau jasa
yang ditawarkan menjadi berkurang, baik dalam hal jumlah, kualitas, maupun kecepatan waktu
untuk memproduksi.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai