Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

Muhammad Soetrisman

031351269

Hukum Dagang dan Kepailitan

Produsen air minumdalamkemasanmerek Aqua, PT TirtaInvestama dan PT Balina Agung


Perkasa selaku distributor, terbuktimelakukanpersainganusahatidaksehat. Hal itudinyatakanoleh
KomisiPengawasPersaingan Usaha (KPPU) dan dikuatkandalamputusanKasasi oleh Mahkamah
Agung.
1. Jelaskanperbuatanmelanggarhukumdalamperdagangan yang dilakukan oleh produsen PT
Air minumdalamkemasanmerek Aqua!
Jawab :
JAKARTA--Komisi Pengawas Persaingan Usaha menyatakan PT Tirta Investama yang
juga produsen Aqua dan distributornya, PT Balina Agung Perkasa bersalah.

Keduanya terbukti melanggar Pasal 15 ayat (3) huruf b dan Pasal 19 huruf a dan b
Undang-Undang No. 5 tahun 1999.

Majelis komisi dalam pertimbangannya, menyatakan terlapor I dan II memenuhi seluruh


unsur pelanggaran UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Tidak Sehat.

Ketua Majelis Komisi Kurnia Sya'ranie mengatakan PT Tirta Investama (TIV) dan PT
Balina Agung Perkasa (BAP) terbukti menghalangi pelaku usaha lain untuk menjual
produknya.

Dengan terhalangnya akses distribusi produk, majelis komisi juga menilai adanya
keterbatasan akses konsumen untuk memilih produk air minum dalam kemasan.

"Berdasarkan fakta-fakta yang ada, terlapor I dan II terbukti secara sah melakukan
pelanggaran Pasal 15 ayat (3) huruf b dan Pasal 19 huruf a dan b," tuturnya dalam amar
putusan, Selasa (19/12/2017).

Atas putusan tersebut, Komisi juga menjatuhkan denda administrasi kepada kedua
terlapor.

Untuk PT TIV diwajibkan membayar denda senilai Rp13,84 miliar, sementara PT BAP
membayar Rp6,29 miliar kepada kas negara.
Sebelumnya, perkara ini berawal dari larangan oknum karyawan distributor Aqua, PT
BAP kepada para pedagang ritel menjual produk AMDK merek Le Minerale besutan PT
Tirta Fresindo Jaya.

Salah satu klasul perjanjian ritel menyebutkan, apabila pedagang menjual produk Le
Minerale maka statusnya akan diturunkan dari star outlet (SO) menjadi whole seller
(eceran).

Anak usaha dari Mayora Grup ini pun tidak tinggal diam, mengetahui peredaran
produknya dibatasi di tingkat pedagang.

Atas perbuatan itu, PT Tirta Fresindo Jaya ini melayangkan somasi terbuka terhadap PT
Tirta Investama di surat kabar pada 1 Oktober 2017. Somasi ini selanjutnya ditanggapi
oleh otoritas persaingan usaha.

KPPU mengendus praktik persaingan usaha tidak sehat dalam industri air minum dalam
kemasan.

2. Jelaskanlatarbelakangdidirikannya dan wewenang KPPU!


Jawab :
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) adalah lembaga independen yang memiliki
tugas utama melakukan penegakan hukum persaingan sebagaimana diatur dalam
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999. Dalam melaksanakan tugas tersebut, KPPU diberi
wewenang untuk menyusun pedoman yang berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999, sebagaimana tercantum dalam pasal 35 huruf f. Sebagai bagian dari
pelaksanaan Pasal 35 huruf f tersebut, KPPU menyusun pedoman pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999 mengenai definisi pasar bersangkutan. Pendefinisian pasar
bersangkutan merupakan sebuah bagian yang sangat penting dalam proses pembuktian
penegakan hukum persaingan, terutama menyangkut beberapa potensi penyalahgunaan
penguasaan pasar oleh pelaku usaha tertentu. Upaya menguraikan pasar bersangkutan
memiliki kompleksitas yang tersendiri, yang terkait dengan konsep dan metodologi
ekonomi, sehingga untuk memahaminya diperlukan pedoman yang bisa menjelaskan
bagaimana sebuah pasar bersangkutan ditetapkan dalam sebuah kasus persaingan. Dalam
kaitan dengan itulah pedoman pasar bersangkutan ini disusun dan diharapkan dapat
memberikan penjelasan kepada seluruh stakeholder hukum persaingan mengenai
pendefinisian pasar bersangkutan serta metode pendekatan yang digunakan oleh KPPU
melaksanakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha tidak Sehat.

3. Jelaskanapa yang dimaksuddenganpersekongkolan yang diaturdalam UU No 5 Tahun


1999!
Jawab :
UU 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
mengatur mengenai perjanjian yang dilarang, kegiatan yang dilarang, posisi dominan,
Komisi Pengawas Persaingan Usaha, dan penegakan hukum.
UU 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,
memiliki aturan-aturan pelaksanaan yaitu:

1. Peraturan Pemerintah No. 57/2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha
dan Pengambilan Saham Perusahaan Yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Melaksanakan Ketentuan Pasal 28 ayat 3.
2. Peraturan Pemerintah No. 57/2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha
dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Melaksanakan ketentuan Pasal 29 Ayat 2.
3. Keputusan Presiden No. 75/1999 tentang Komisi Pengawas Persaingan Usaha
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2008 tentang
Perubahan Atas Keputusan Presiden No. 75 Tahun 1999 tentang Komisi Pengawas
Persaingan Usaha. Melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat 1.

Anda mungkin juga menyukai