Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhamad Rifky Ramadhani

NIM : 20200610065

Kelas :E

Mata Kuliah : Hukum Perlindungan Konsumen & Persaingan Usaha

KPPU

Sejarah dan Dasar Hukum Pendirian KPPU

Berdasarkan pada pasal 30 Undang-undang No. 5 Tahun 1999 dibentuklah suatu Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada tanggal 7 Juni tahun 2000 dalam rangka mengawasi
pelaksanaan Undang-undang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Permasalahan dalam tesis ini adalah dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat pasal 31 ayat 4 berbunyi ”apabila karena
berakhirnya masa jabatan akan terjadi kekosongan dalam keanggotaan Komisi, maka masa
jabatan anggota dapat diperpanjang sampai pengangkatan anggota baru”. Namun yang terjadi,
ketika masa jabatan anggota KPPU periode 2012 - 2017 telah berakhir pada 27 Desember 2017
dan belum terbentuknya anggota yang baru, presiden mengeluarkan KEPPRES No. 131/P Tahun
2017 dan KEPPRES No. 33/P Tahun 2018 yang hanya memperpanjang masa jabatan anggota
KPPU selama dua bulan. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui faktor penyebab
terjadinya kekosongan dalam masa jabatan KPPU. (2) Untuk mengetahui sistem pelaksanaan
perpanjangan masa jabatan KPPU yang dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya terhadap
pengawasan dunia usaha. (3) Untuk mengetahui akibat hukum dari terjadinya kekosongan dalam
masa jabatan KPPU.

Penelitian ini menggunakan teori negara hukum, hukum pembangunan, pembaharuan


hukum, dan asas kepastian hukum. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif analitis dengan
metode studi kasus. Penelitian ini adalah penelitian normatif, maka pendekatan penelitian yang
digunakan adalah yuridis empiris. Adapun teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan
studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya keterlambatan
penetapan keanggotaan komisi di KPPU adalah karena fit and proper tes yang tidak kunjung
dilaksanakan oleh komisi VI DPR RI dari sebelum habis masa jabatan anggota KPPU 2012-2017
sampai diperpanjang masa jabatan tersebut. Alasannya karena masih ada anggota tim panitia
seleksi yang berperkara di pengadilan. Grand Design sistem perpanjangan masa jabatan KPPU
saat ini masih menjadi bahan dalam perubahan Undang-undang No. 5 Tahun 1999 Tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat agar KPPU dapat menjalankan
fungsinya dengan optimal. Konsekuensi hukum atas peristiwa pembekuan diri adalah bahwa
KPPU mengalami kekosongan komisioner dan terhambatnya fungsi KPPU untuk melayani
masyarakat.1

Tugas dan Wewenang KPPU

Tugas KPPU :

a. melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek


monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 sampai
dengan Pasal 16;
b. melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24;
c. melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 28;
d. mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi sebagaimana diatur dalam Pasal
36;
e. memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan
dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
f. menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-undang ini;
g. memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepada Presiden dan Dewan
Perwakilan Rakyat.

Wewenang KPPU :

a. menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
b. melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku
usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha
tidak sehat;
c. melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopoli
dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelaku
usaha atau menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli, atau setiap orang sebagaimana
dimaksud huruf e dan huruf f, yang tidak bersedia memenuhi panggilan Komisi;
d. meminta keterangan dari instansi Pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan dan
atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini;
e. mendapatkan, meneliti, dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna
penyelidikan dan atau pemeriksaan;

1
Wirdayani, S. (2018). Sistem perpanjangan masa jabatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
hubungannya dengan tugas dan wewenang terhadap persaingan dunia usaha (Doctoral dissertation, UIN Sunan
Gunung Djati Bandung).
f. memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha lain
atau masyarakat;
g. memberitahukan putusan Komisi kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
h. menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang melanggar
ketentuan Undang-undang ini.2

Prosedur Penanganan Perkara di KPPU

1. Bahwa dalam kegiatan usaha perdagangan, bentuk persaiangan yang sering terjadi
diantara pelaku usaha, dimana hal yang menyebabkan persaingan usaha yang tidak sehat
bisa terjadi dikarenakan adanya suatu keadaaan yang menguntungkan pelaku usaha dan
memanfaatkan demi kepentingan serta keuntungan pelaku usaha tersebut yang
merupakan hambatan terhadap perdagangan. Persaingan usaha yang tidak sehat yang
terdapat dalam suatu perekonomian pada dasarnya terjadi dalam bentuk Kartel (hambatan
horizontal), Perjanjian tertutup (hambatan vertikal), Merger, dan Monopoli.
2. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Anti Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat, institusi yang diberikan kewenangan untuk sengketa
persaingan usaha adalah Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Eksistensi (KPPU), yakni
untuk mengawasi pelaksanaan UU No. 5 Tahun 1999. Dalam rangka pengawasan ini,
undang undang memberikan KPPU tugas penegakan hukum berupa kewenangan
penanganan perkara, pemeriksaan dan putusan bagi pelaku usaha yang terbukti
melanggar. dan tugas mendorong pengaturan persaingan melalui penyampaian saran dan
pertimbangan kebijakan persaingan kepada Pemerintah. Betkaitan dengan proses
penyelesaian sengketa, terdapat beberapa Pasal yang mengatur, yaitu dalam Pasal 38
sampai dengan Pasal 46. Perkara yang timbul karena pelanggaran undang undang ini
dapat diajukan karena adanya pengaduan dan dapat juga tanpa adanya pengaduan. Selain
dari sanksi-sanksi administratif dan sanksi perdata, maka hukum anti monopoli juga
menyediakan sanksi-sanksi pidana bagi sipelanggar hukum.3

Kekuatan Hukum Putusan KPPU dan Mekanisme Pengajuan Keberatan bagi Putusan
KPPU

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan
usaha tidak sehat dibentuk untuk mencegah terjadinya persaingan usaha tidak sehat di Indonesia
yang didasarkan oleh adanya pemusatan kekuatan ekonomi pada perorangan atau kelompok
tertentu baik berbentuk monopoli maupun bentuk-bentuk prakter persaingan usaha tidak sehat

2
Paparang, J. A. (2019). Tugas dan Wewenang Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Dalam Penanganan
Pelanggaran Hukum Persaingan Usaha Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Lex Privatum, 7(7).
3
Rombot, R. J. T. (2020). Peranan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Dalam Menyelesaikan Sengketa
Usaha Perdagangan Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat. Lex Privatum, 8(4).
sebelum undang-undang itu berlaku. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk
memberitahukan fungsi maupun peranan dari KPPU sendiri untuk memberantas berbagai macam
praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang sedang merebak di masyarakat. Jika
telah keluarkannya putusan dan tidak terdapat keberatan terhadap Putusan KPPU maka Putusan
KPPU telah memiliki kekuatan hukum tetap dan selanjutnya dalam waktu 30 hari sejak
menerima pemberitahuan Putusan KPPU, pelaku usaha wajib melaksanakan putusan tersebut dan
menyampaikan laporan pelaksanaannya kepada KPPU. Namun jika ada keberatan pada putusan
maka Pelaku usaha dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri di mana kedudukan
hukum pelaku usaha selambat-lambatnya 14 hari setelah menerima pemberitahuan Putusan
KPPU. Selanjutnya Pengadilan Negeri harus memeriksa keberatan pelaku usaha dalam waktu 14
hari sejak diterimanya keberatan tersebut, dan Pengadilan Negeri harus memberikan putusan
dalam waktu 30 hari sejak dimulainya pemeriksaan keberatan tersebut. Pihak yang keberatan
terhadap putusan Pengadilan Negeri dalam waktu 14 hari dapat mengajukan kasasi ke
Mahkamah Agung. Dan Mahkamah Agung harus memberikan putusan dalam waktu 30 hari
sejak permohonan kasasi diterima.4

4
Bukido, R., & Bamatraf, L. F. (2018). Peranan Komisi Pengawas Persaiangan Usaha (KPPU) Dalam Menegakan
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah, 15(1).
Daftar Pustaka

Wirdayani, S. (2018). Sistem perpanjangan masa jabatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU) hubungannya dengan tugas dan wewenang terhadap persaingan dunia usaha
(Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Paparang, J. A. (2019). Tugas dan Wewenang Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
Dalam Penanganan Pelanggaran Hukum Persaingan Usaha Menurut Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999. Lex Privatum, 7(7).
Rombot, R. J. T. (2020). Peranan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Dalam
Menyelesaikan Sengketa Usaha Perdagangan Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun
1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Lex
Privatum, 8(4).
Bukido, R., & Bamatraf, L. F. (2018). Peranan Komisi Pengawas Persaiangan Usaha (KPPU)
Dalam Menegakan UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek
Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah, 15(1).

Anda mungkin juga menyukai