Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PRAKTIK MONOPOLI PT TIRTA INVESTAMA DAN PT BALINA AGUNG


PERKASA

Disusun oleh:
Firdayanti Jaya
B022202004
Kelas A

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN


PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021

i
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Praktik monopoli PT
Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Hukum Perusahaan dan
Kepailitan” di “Universitas Hasanuddin”.

Penulis manyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga Makalah
ini dapat digunakan dengan baik. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penyusun serta bermanfaat bagi dunia
perusahaan.

Makassar, 26 Maret 2021

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL.................................................................................................................i
KATA PENGATAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah………………………………………………………….1
2. Rumusan masalah………………………………………………………………...1
3. Tujuan penulisan………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Praktik monopoli yang terjadi pada PT Balina Agung Perkasa dan PT Tirta
Investama………………………………………………………………………….2
2. Penyelesaian dalam permasalahan pada PT Balina Agung Perkasa dan PT Tirta
Investama………………………………………………………………………….3
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan………………………………………………………………………...4
2. Saran ………………………………………………………………………………4

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................5

iii
BAB I
PENDAHULAUN

A. LATAR BELAKANG
Sering terjadi kasus praktik monopoli salah satunya kasus praktik monopoli yang
dilakukan oleh PT Tirta Investama  dan PT Balina Agung Perkasa. Kedua perusahaan
tersebut melarang pedagang ritel di daerah JABODETABEK menjual Le Minerale apabila
menjual Le Minerale status toko para pedagang akan diturunkan. Metode pendekatan dalam
penelitian ini adalah yuridis normatif dan bersifat deskriptif analisis yaitu menggambarkan
permasalahan dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Data dalam penelitian ini
diperoleh dari hasil studi kepustakaan kemudian dianalisis dengan metode penafsiran hukum
terhadap peraturan perundang-undangan terkait sehingga dapat menjelaskan permasalahan
yang lebih rinci.. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsekuensi hukum terhadap
tindakan PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa serta untuk mengetahui
perlindungan hukum bagi produsen Le Minerale. Dari hasil penelitian  disimpulkan bahwa
konsekuensi hukum terhadap tindakan PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa
adalah tindakan tersebut melanggar Pasal 15 Ayat (3) huruf b, Pasal 19 huruf a dan b, serta
Pasal 25 Ayat (1) huruf a, konsekuensi hukum lainnya yaitu berupa sanksi denda, dan
perlindungan hukum bagi produsen Le Minerale berdasarkan Pasal 38 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1999 yaitu produsen Le Minerale memiliki hak untuk dapat mengajukan
laporan kepada KPPU.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah praktik monopoli yang terjadi pada PT Balina Agung Perkasa dan PT
Tirta Investama ?
2. Bagaimanakah penyelesaian permasalahan dari praktik monopoli PT. Balina Agung
Perkasa dan PT. Tirta Investama ?

TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui bagaiamanakah praktik monopoli yang terjadi pada PT Balina
Agung Perkasa dan PT Tirta Investama
2. Untuk mengetahui proses penyelesaian dalam permasalahan pada PT Balina Agung
Perkasa dan PT Tirta Investama

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Praktik monopoli yang terjadi pada PT Balina Agung Perkasa dan PT Tirta
Investama
PT Balina Agung Perkasa dan PT Tirta Investama telah melakukan praktek perjanjian
tertutup dan penguasaan pasar karena telah melanggar pasal 15 ayat (3) huruf b dan pasal
19 huruf a dan b. Dalam membuktikan perbuatan tersebut yang harus dilakukan adalah
melihat struktur pasar, pangsa pasar, pasar bersangkutan, setelah itu baru dapat
melakukan pembuktian terhadap adanya penguasaan pasar dan perjanjian tertutup. Hal
tersebut berawal dari somasi yang dilakukan oleh PT Fresindo Jaya (Le Minerale) akibat
larangan penjualan produk Le Minerale yang dilakukan oleh PT Tirta Investama dan PT
Balina Agung (Aqua) kepada toko Star Outlet dengan ancaman degradasi toko.Putusan
KPPU yang telah dijatuhkan kepada PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa
telah tepat karena telah memenuhi unsur pada pasal 15 ayat (3) huruf b dan pasal 19 huruf
a dan b UU No. 5 Tahun 1999. Namun, sebenarnya apabila dikaji lebih lanjut, sebenarnya
PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa dapat melanggar ketentuan pasal 25
UU No. 5 Tahun 1999 tentang penyalahgunaan posisi dominan.

Syarat syarat yang ditetapkan oleh PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa
membuat Le Minerale tidak dapat ditemukan di toko toko sehingga penyebaran produk
Le Minerale menjadi terhambat dan tidak dapat memasuki pasar bersangkutan yang sama
dengan Aqua.

B. Penyelesaian permasalahan dari praktik monopoli PT. Balina Agung Perkasa


dan PT. Tirta Investama

PT Balina Agung Perkasa dan PT Tirta Investama telah melakukan praktek perjanjian
tertutup dan penguasaan pasar karena telah melanggar pasal 15 ayat (3) huruf b dan pasal
19 huruf a dan b. Dalam membuktikan perbuatan tersebut yang harus dilakukan adalah
melihat struktur pasar, pangsa pasar, pasar bersangkutan, setelah itu baru dapat
melakukan pembuktian terhadap adanya penguasaan pasar dan perjanjian tertutup. Hal
tersebut berawal dari somasi yang dilakukan oleh PT Fresindo Jaya (Le Minerale) akibat
larangan penjualan produk Le Minerale yang dilakukan oleh PT Tirta Investama dan PT
Balina Agung (Aqua) kepada toko Star Outlet dengan ancaman degradasi toko. Putusan
KPPU yang telah dijatuhkan kepada PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa

2
telah tepat karena telah memenuhi unsur pada pasal 15 ayat (3) huruf b dan pasal 19 huruf
a dan b UU No. 5 Tahun 1999. Namun, sebenarnya apabila dikaji lebih lanjut, sebenarnya
PT Tirta Investama dan PT Balina Agung Perkasa dapat melanggar ketentuan pasal 25
UU No. 5 Tahun 1999 tentang penyalahgunaan posisi dominan. terhalangnya akses
distribusi produk, majelis komisi juga menilai adanya keterbatasan akses konsumen
untuk memilih produk air minum dalam kemasan.

"Berdasarkan fakta-fakta yang ada, terlapor I dan II terbukti secara sah melakukan
pelanggaran Pasal 15 ayat (3) huruf b dan Pasal 19 huruf a dan b," tuturnya dalam amar
putusan.Atas putusan tersebut, Komisi juga menjatuhkan denda administrasi kepada
kedua terlapor.

Untuk PT Tirta Investama diwajibkan membayar denda Rp13,84 miliar, sementara


PT Balina Agung membayar Rp6,29 miliar kepada kas negara.Perkara ini berawal dari
larangan oleh karyawan distributor Aqua, PT Balina Agung kepada para pedagang ritel
menjual produk merek Le Minerale besutan PT Tirta Fresindo Jaya.

Salah satu klasul perjanjian ritel menyebutkan, apabila pedagang menjual produk Le
Minerale maka statusnya akan diturunkan dari star outlet (SO) menjadi whole seller
(eceran).PT Tirta Fresindo, anak usaha Mayora Grup,  melayangkan somasi terbuka
terhadap PT Tirta Investama di surat kabar pada 1 Oktober 2017. Somasi ini selanjutnya
ditanggapi oleh otoritas persaingan usaha.KPPU menilai ada praktik persaingan usaha
tidak sehat dalam industri air minum dalam kemasan yang diduga dilakukan Aqua,
sehingga digelar sidang.

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk PT Tirta Investama diwajibkan membayar denda Rp13,84 miliar, sementara


PT Balina Agung membayar Rp6,29 miliar kepada kas negara.Perkara ini berawal dari
larangan oleh karyawan distributor Aqua, PT Balina Agung kepada para pedagang ritel
menjual produk merek Le Minerale besutan PT Tirta Fresindo Jaya. Salah satu klasul
perjanjian ritel menyebutkan, apabila pedagang menjual produk Le Minerale maka
statusnya akan diturunkan dari star outlet (SO) menjadi whole seller (eceran).PT
Tirta Fresindo, anak usaha Mayora Grup,  melayangkan somasi terbuka terhadap PT Tirta
Investama di surat kabar pada 1 Oktober 2017. Somasi ini selanjutnya ditanggapi oleh
otoritas persaingan usaha.

B. Saran
Aqua sebenarnya memiliki market power karena pangsa pasar yang paling tinggi
diantara merek Air Minum Dalam Kemasan yang lain. Pemilik market power ini juga
sebagai pemilik posisi dominan di pasar bersangkutan. Sebagai pemilik posisi dominan,
tidak seharusnya Aqua melakukan perbuatan yang dapat merugikan pelaku usaha pesaing
yakni penguasaan pasar dan melakukan perjanjian tertutup.

4
DAFTAR PUSTAKA
https://bisnis.tempo.co/read/1043621/aqua-didenda-13-m-dinyatakan-kppu-melakukan-praktik-
monopoli/full&view=ok

Anda mungkin juga menyukai