Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ANALISIS KASUS HUKUM PERUSAHAAN

(PENGAMBILALIHAN SAHAM (AKUISISI) PT PRIMA TOP BOGA OLEH PT


NIPPON INDOSARI CORPINDO)

Oleh:

Olga Amanda

B022202013

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, dimana yang sudah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat berhasil

menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Saya menyadari jika makalah ini masih jauh

dari kata sempurna. Oleh karenanya, kritik dan saran dari seluruh pihak yang bersifat

membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya

sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam penyusunan

makalah ini mulai dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala

bentuk usaha kita. Amin…

                                                                                                        Makassar, 26 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................................i

A. Latar Belakang..............................................................................................................ii

B. Pembahasan ..................................................................................................................1

C. Kesimpulan dan Saran ................................................................................................2

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................3

iii
A. Latar Belakang

PENGAMBILALIHAN SAHAM (AKUISISI) PT PRIMA TOP BOGA OLEH


PT NIPPON INDOSARI CORPINDO

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menghukum PT Nippon Indosari


Corpindo Tbk. Dengan menjatuhkan denda Rp2,8 miliar karena terlambat melaporkan proses
akuisisi atau pengambilalihan PT Prima Top Boga. Dalam putusan perkara nomor 07/KPPU-
M/2018, produsen Sari Roti itu dinyatakan melanggar Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 jo. Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 terkait dengan
keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan (akuisisi) saham PT Prima Top Boga oleh PT
Nippon Indosari Corpindo Tbk Ketua Majelis Komisi Ukay Karyadi, serta anggota Komisi
Guntur S. Saragih dan Dinni Melanie, memutus terlapor untuk membayar denda sebesar
Rp2,8 miliar yang harus disetor ke kas negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran
di bidang persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Putusan
dibacakan hari ini, Senin (26/11/2018). Nilai transaksi atas akuisisi PT Prima Top Boga
sendiri mencapai Rp31,499 miliar. Transaksi pengambilalihan saham dilakukan pada 24
Januari 2018 dengan menerbitkan 32.051 lembar saham baru. Berdasarkan penghitungan hari
kalender, pemberitahuan ke KPPU atas pengambilalihan saham PT Prima Top Boga itu
seharusnya paling lambat pada 23 Maret 2018. Namun, menurut Direktorat Merger, terlapor
melaporkan pengambilalihan saham pada 29 Maret 2018, alias telat 1 minggu. Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010, bahwa terlapor wajib memberitahukan kepada
Komisi mengenai pengambilalihan saham Selambat-Lambatnya 30 hari kalender.
(https://kabar24.bisnis.com/read/20181126/16/863370/telat-lapor-akuisisi-sari-roti-didenda-
rp28-miliar)

B. Analisis

Pengambilalihan atau Akuisisi Pada Perseroan Terbatas ternyata juga dapat


memberikan akibat hukum yang mempengaruhi Perseroan Terbatas. Akibat hukum yang
dimaksud dalam Perseroan Terbatas tersebut adalah Akibat hukum baik secara kelembagaan
yaitu pemegang Saham, karyawan, maupun pihak ketiga, maupun akibat hukum terhadap
pihak-pihak tertentu, terutama adalah terhadap pihak ketiga atau kreditur dari perseroan
terbatas yang diakuisisi. Dalam praktek yang terjadi selama ini, status piutang kreditur pada
perseroan terbatas yang di akuisisi menjadi tanggung jawab pemegang Saham yang baru

1
Dalam praktek yang terjadi selama ini, status piutang kreditur pada perseroan terbatas
yang di akuisisi menjadi tanggung jawab pemegang Saham yang baru. Setelah adanya proses
yang panjang, melalui Direktorat Merger disampaikan bahwa berdasarkan penghitungan hari
kalender, pemberitahuan pengambilalihan saham perusahaan PT Prima Top Boga seharusnya
diberitahukan kepada Komisi paling lambat pada 23 Maret 2018. Namun terlapor melaporkan
pengambilalihan saham pada 29 Maret 2018. Sesuai dengan PP No.57 Tahun 2010 bahwa
terlapor wajib memberitahukan kepada Komisi mengenai pengambilalihan saham Selambat-
Lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara
yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha atau Pengambilalihan Saham
Perusahaan.

C. Kesimpulan Dan Saran

Adapun saran atau rekomendasi terhadap pembahasan ini yaitu Sebagai upaya
menghindari terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan untuk efektifitas ketentuan
mengenai merger baik yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 maupun
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI
telah mengeluarkan peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha RI Nomor 1 Tahun 2009
tentang Pra-Notifikasi Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan yang menentukan
bahwa bentuk notifikasi/ pemberitahuan merger kepada KPPU dapat berbentuk pranotifikasi
dan post-notifikasi. Dalam rangka harmonisasi dengan standar internasional, dan selama tidak
bertentangan dengan ketentuan yang berlaku secara nasional, maka peraturan pelaksanaan
mengenai transaksi merger dapat menggunakan sistem dan standar yang telah terbukti efektif
di banyak negara untuk mencegah terjadinya transaksi merger yang menimbulkan dampak
negatif terhadap persaingan. Sistem tersebut diantaranya adalah digunakannya prenotifikasi.
Penerapan sistem ini sangat penting untuk menghindarkan terjadinya pembatalan merger oleh
KPPU. Dengan sistem pre-notifikasi maka rencana merger besar sebelum diumumkan atau
disahkan oleh Menhuk dan HAM atau otoritas sektoral seperti Menteri Keuangan, BI,
Bapepam, dan BKPM dinotifikasikan terlebih dahulu ke KPPU untuk mendapatkan penilaian.
Selain memberikan kepastian bagi pelaku usaha, sistim prenotifikasi tidak bertentangan
dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

2
DAFTAR PUSTAKA

https://kabar24.bisnis.com/read/20181126/16/863370/telat-lapor-akuisisi-sari-roti-didenda-
rp28-miliar

Anda mungkin juga menyukai