Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS ARUS KAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEUANGAN PADA PT. BANGUN MAKMUR MEDAN

SKRIPSI

OLEH:

YUMIKO
NIM. 1553020062

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


STIE PROFESSIONAL MANAJEMEN COLLEGE INDONESIA
MEDAN
2019
ANALISIS ARUS KAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KEUANGAN PADA PT. BANGUN MAKMUR MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

OLEH:

YUMIKO
NIM. 1553020062

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


STIE PROFESSIONAL MANAJEMEN COLLEGE INDONESIA
MEDAN
2019
ANALISIS ARUS KAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KEUANGAN PADA PT. BANGUN MAKMUR MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

OLEH:

YUMIKO
NIM. 1553020062

Pembimbing I Pembimbing II

Thomas Sumarsan Goh, S.E., S.H., M.M.Elidawati, S.Kom., S.E., M.Si.

Disetujui Oleh

Ketua Program Studi Ketua STIE PMCI

Elidawati, S.Kom., S.E., M.Si. Thomas Sumarsan Goh, S.E., S.H., M.M.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


PROFESIONAL MANAJEMEN COLLEGE INDONESIA
MEDAN
BERITA ACARA UJIAN

UNTUK MEMPERTAHANKAN SKRIPSI SARJANA


BAGI MAHASISWA STRATA-1

Panitia Ujian Meja Hijau Skripsi/Sidang Komprehensif yang diselenggarakan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu/23 Maret 2019


 Nama : YUMIKO
 NIM : 1553020062
Program Studi : Akuntansi
Judul Skripsi : Analisis
ArusKasdalamPengambilanKeputusanKeuanganpada PT.
BangunMakmur Medan

Ditetapkan :( ) Lulus Judisium


( ) Lulus Bersyarat
Memperbaiki/Mengulang pada tanggal .....................

PANITIA UJIAN / TIM PENGUJI

 Nama Tanda Tangan

Ketua Penguji : Thomas Sumarsan Goh, S.E., S.H., M.M........................

Anggota :Elidawati, S.Kom., S.E., M.Si........................

Anggota :Drs. Edison Sagala, S.E., M.S........................


PERNYATAAN

 Nama : Yumiko
 NIM : 1553020062
Program Studi : Akuntansi
Judul Skripsi : Analisis Arus Kas dalam Pengambilan Keputusan
Keuangan pada PT. Bangun Makmur Medan

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada STIE Professional Manajemen College
Indonesia adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu
dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan
sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini
 bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
 penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan
sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, 2Maret 2019

Yumiko
1553020062
ABSTRAK

Clara. 1353020051. Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap


Piutang dan Penjualan Kredit Pada PT. Jui Shin Indonesia Cabang Medan .

Tujuan diterapkannya sistem pengendalian intern pada bagian penjualan


adalah untuk memastikan bahwa semua penjualan dan hasil penjualan telah
dicatat sengan benar dan dapat ditagih sedangkan sistem pengendalian intern pada
 bagian piutang, bertujuan untuk menghasilkan tagihan segera dan akurat atas
transaksi penjualan yang telah dilakukan.
PT. Jui Shin Indonesia Cabang Medan merupakan salah satu perusahaan di
Pulau Sumatera yang bergerak dalam bidang perdagangan Ceramic dan Granite.
Perusahaan melakukan penjualan kredit untuk menghadapi para pesaing,
meningkatkan penjualan dan meningkatkan keuntungan. Hal tersebut yang
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingginya tingkat piutang tak
tertagih.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Teknik pengumpulan data berasal dari observasi, wawancara dan studi
dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan Sistem pengendalian intern penjualan
kredit pada PT.Jui Shin Indonesia Cabang Medan cukup baik karena dalam
 pemberian kredit telah diotorisasi terlebih dahulu oleh pihak berwenang yaitu
branch manager   sehingga bagian penjualan tidak bisa sesuka hati memberikan
kredit kepada pelanggan.
Sistem pengendalian intern piutang pada PT. Jui Shin Indonesia Cabang
Medan cukup baik karena sudah terdapat pemisahan fungsi penjualan, penagihan
dan penerimaan hasil penagihan, serta setiap transaksi juga telah didukung oleh
dokumen yang lengkap dan sudah menggunakan komputerisasi sehingga masing-
masing bagian akan saling memverifikasi tagihan yang sudah dibayar oleh
 pelanggan.

Kata Kunci : Perputaran Modal Kerja dan Kinerja Keuangan (ROA) .


 penulis.

6. Bapak dan Ibu pimpinan PT. Bangun Makmur Medan yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian sekaligus juga memberikan

 banyak informasi serta masukan yang bermanfaat.

7. Seluruh staf dan karyawan PT. Bangun Makmur Medan yang telah memberikan

informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan skripsi ini.

8. Kepada kedua orang tua penulis beserta saudara-saudari penulis telah memberikan

motivasi serta dorongan moral kepada penulis dan bantuan yang besar sehingga

skripsi ini dapat selesai dengan baik.

9. Kepada teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan kata semangat untuk

 bersama-sama berjuang untuk penyelesaian skripsi masing-masing sehingga dapat

lulus di tahun yang sama.

Medan, 2 Maret 2019

Yumiko
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................ 6
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................... 6
1.4 Rumusan Masalah ................................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................. ....... 6
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 8


2.1 Kerangka Teori ...................................................................... 8
2.1.1 Pengertian Akuntansi .................................................. 8
2.1.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern ......... 8
2.1.1.2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern ............... 8
2.1.1.3. Manfaat Pengendalian Intern ........................ 9
2.1.1.4. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern ...... 9
2.1.1.5. Prinsip-Prinsip Pengendalian Intern .............. 10
2.1.1.6. Keterbatasan Pengendalian Intern.................. 11
2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi ...................................... 12
2.1.2.1. Pengertian Piutang ......................................... 12
2.1.2.2. Klasifikasi Piutang ......................................... 14
2.1.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Besarnya Piutang........................................... 15

2.1.2.4. Dokumen yang Digunakan Dalam


Pencatatan Piutang ........................................ 16
2.1.2.5. Pengakuan Piutang Usaha .............................. 17
2.1.2.6. Piutang Usaha yang Tidak Dapat Ditagih ...... 17
2.1.2.7. Metode Hapus Langsung Piutang (direct
write-off method)........................................... 18

2.1.2.8. Metode Pencadangan (allowance method ) .... 18


2.1.2.9. Catatan Akuntansi yang Digunakan............... 20
2.1.2.10Pengendalian Intern atas Piutang Usaha ........ 21
2.1.3 Penjualan Kredit ......................................................... 21
2.1.3.1. Pengertian Penjualan Kredit .......................... 21
2.1.3.2. Fungsi yang Terkait ....................................... 22
2.1.3.3. Dokumen yang Digunakan ............................ 23
2.1.3.4. Catatan Akuntansi yang Digunakan .............. 24
2.1.3.5. Informasi yang Diperlukan Manajemen ........ 24
2.1.3.6. Sistem Penjualan Kredit ................................ 25
2.1.3.7. Penelitian Resiko Kredit ................................ 27
2.1.3.8. Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem
Penjualan Kredit ............................................ 28

2.2 Penelitian yang Relevan .......................................................... 35


2.3 Kerangka Berpikir ................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 38


3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 38
3.2 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 38
3.3 Jenis dan Sumber Data............................................................ 40
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional......................... 41
3.5 Teknik Analisis Data .............................................................. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 43


4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................ 43
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ......................................... 43
4.1.2 Aktivitas Perusahaan .................................................... 45
4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan ............................................. 46
4.1.4 Struktur Organisasi PT. Jui Shin Indonesia Medan ..... 46
4

meningkatkan keuntungan. Hal tersebut yang menjadi salah satu factor yang

menyebabkan tinggi nya ankat piutang tak tertagih karena pelanggan yang tidak

memenuhi persyaratan dalam menjadi pelanggan PT. Jui Shin Indonesia Cabang

Medan.

Dilihat dari penjualan kredit satu tahun terakhir PT. Jui Shin Indonesia

Cabang Medan merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai tagihan yang

cukup tinggi terhadap pelanggan. Penjualan kredit akan menguntungkan

 perusahaan karena dapat menarik perhatian pembeli dan memiliki masa tenggang

untuk pembayaran sehingga volume penjualan terus meningkat yang berarti

menaikkan pendapatan perusahaan. Dilain hal penjualan kredit juga dapat

merugikan pihak perusahaan apabila debitur tidak mampu melaksanakan

kewajibannya untuk melunasi utang usahanya.

Dalam pencatatan penjualan kredit PT. Jui Shin Indonesia Cabang Medan

telah menggunakan sistem komputerisasi yaitu sistem IBS. Sistem ini digunakan

untuk seluruh department yang ada diperusahaan. Setiap department

menggunakan akses yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Untuk menjaga

kelancaran aktivitas dan fungsinya diperlukan adanya pengawasan. PT. Jui Shin

Indonesia Cabang Medan sudah mempunyai prosedur-prosedur yang harus

dilaksanakan dalam pengelolaan penjualan kredit. Sistem pengendalian intern

merupakan suatu kebijakan dari manajemen untuk memberikan kemudahan

kepada para karyawan dalam menjalankan prosedur penjualan kredit. Di PT. Jui

Shin Indonesia Cabang Medan sistem pengendalian intern dibuat berupa  flow

chart (bagan arus) yang menggambarkan arus dokumen dalam sistem prosedur

 penjualan kredit.
5

Permasalahan yang muncul adalah terjadinya kesalahan dan kecurangan

dalam sistem pengendalian intern pada bagian penjualan kredit, pencatatan

 piutang serta sistem penagihan sehingga mempengaruhi penerimaan kas

 perusahaan. Perusahaan sering kali memberikan izin kredit dengan jangka waktu

yang cukup lama kepada pelanggan yang tidak memenuhi persyaratn (relasi), dan

 pada bagian piutang seringkali terjadi penundaan pencatatan piutang dengan

melakukan cash lapping  yang akan mempengaruhi penerimaan kas.

Oleh karena hal tersebut maka manajemen perlu melakukan kontrol dan

 pengawasan terhadap dokumen-dokumen yang digunakan. Ini dilakukan agar

laporan keuangan yang disajikan secara benar dan dapat membantu manajemen

dalam pengambilan keputusan terutama dalam hal keuangan.

Sistem akuntansi suatu perusahaan harus dapat menyediakan suatu

 jaminan adanya prosedur sistem pengendalian intern yang tepat dalam membantu

 perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kegunaan sistem akuntansi satu satuan

usaha adalah untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, mengklasifikasikan,

menganalisis, mencatat dan melaporkan transaksi satu satuan usaha dan untuk

mengolah akuntansi atas pendapatan terkait.

Dalam mengevaluasi sistem, prosedur piutang dagang dan penjualan kredit

 pada PT. Jui Shin Indonesia Cabang Medan, penulis melakukan penelitian ini

melalui alat analisis berupa analisis flowchart, dan compliance test .

Mengingat begitu pentingnya penjualan kredit di PT. Jui Shin Indonesia

Cabang Medan maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis Sisem

Pengendalian Intern Terhadap Piutang dan Penjualan Kredit Pada PT. Jui

Shin Indonesia Cabang Medan”


6

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, pemeliti

mengidentifikasi masalah diantaranya :

1. Tingginya tingkat piutang tidak tertagih karena banyaknya transaksi penjualan

kredit kepada pelanggan yang tidak memenuhi persyaratan.

2. Kurangnya sistem pengendalian intern terhadap piutang dan penjualan kredit

karena struktur pengendalian yang lemah.

1.3. Pembatasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka

 peneliti membatasi masalah pada data yang terkait dengan penjualan kredit pada

 periode 2017 dan menganalisis sistem pengendalian intern terhadap piutang dan

 penjualan kredit pada PT. Jui Shin Indonesia Cabang Medan.

1.4. Rumusan Masalah


Berdasarkan dari uraian identifikasi masalah yang telah disusun diatas,

maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :.

1. Bagaimana sistem pengendalian intern penjualan kredit pada PT. Jui Shin

Indonesia Cabang Medan.

2. Bagaimana sistem pengendalian intern piutang pada PT. Jui Shin Indonesia

Cabang Medan.

1.5. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis sistem pengendalian intern penjualan kredit pada PT. Jui

Shin Indonesia Cabang Medan.

2. Untuk menganalisis sistem pengendalian intern piutang pada PT. Jui Shin

Indonesia Cabang Medan.


20

hanya sebesar jumlah yang perusahaan dapat tagih kembali) dan lalu mencatat

hasil penagihan tersebut.

Piutang usaha – 
usaha – PT.X
PT.X yy (sebagian)

Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih yy (sebagian)

Kas yy (sebagian)

Piutang usaha PT.X yy (sebagian)

2.1.2.9. Catatan Akuntansi yang digunakan

Menurut Mulyadi (2016:209), berikut adalah catatan akuntansi yang


digunakan untuk mencatat transaksi yang terkait dengan piutang:
1. Jurnal Penjualan
Dalam prosedur pencatatan piutang, jurnal penjualan digunakan
untuk mencatat timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
2. Jurnal Retur Penjualan
Dalam prosedur pencatatan piutang, jurnal retur penjualan ini
digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur
 penjualan.
3. Jurnal Umum
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini digunakan
untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan
 piutang yang tidak dapat ditagih
ditagih lagi.
4. Jurnal Penerimaan Kas
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini digunakan
untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas
yang berasal dari debitur.
5. Kartu Piutang
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntans ini digunakan
untuk mencatat mutasi dan saldo piutang kepada setiap debitur.

Pencatatan piutang dilakukan oleh fungsi akuntansi. Fungsi akuntansi


 berada ditangan bagian piutang dibawah departemen akuntansi
keuangan. Tugas fungsi akuntansi terkait dengan pencatatan piutang
adalah :
a. Menyelenggarakan catatan piutang untuk setiap deibtur, yang dapat
 berupa kartu piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang
digunakan untuk merinci akun kontrol piutang dalam buku besar,
atau berupa arsip faktur terbuka (open invoice file),
file), yang berfungsi
sebagai buku pembantu piutang.
 b. Menghasilkan pernyataan piutang (account receivable statement)
secara periodik dan mengirimkannya kesetiap debitur.
21

c. Menyelenggarakan catatan riwayat kredit setiap debitur untuk


memudahkan penyediaan data untuk keputusan pemberian kredit
kepada pelanggan dan mengikuti data penagihan dari setiap debitur.

2.1.2.10. Pengendalian Intern atas Piutang Usaha

Menurut Hery (2016:206), dalam pembahasan pengendalian intern atas


 piutang, maka yang menjadi pusat perhatian kita adalah bagaimana
 pengamanan yang efisien dan efektif dilakukan atas piutang usaha, baik
dari segi pengamanan atas perolehan fisik kas, pemisahan tugas
(termasuk masalah otorisasi persetujuan kredit), sampai pada tersedianya
data catatan akuntansi yang akurat. Setiap pengajuan kredit yang
dilakukan oleh calon pembeli haruslah diuji atau dievaluasi terlebih
dahulu kelayakan kreditnya. Dalam hal ini, harus diterapkan adanya
 pemisahan tugas karena bagian penjualan tidak boleh merangkap bagian
kredit. Persetujuan pemberian kredit hanya boleh dilakukan oleh manajer
kredit. Manajer penjualan tidak memiliki otorisasi atau wewenang untuk
menyetujui proposal kredit pelanggan. Apabila bagian penjualan
merangkap bagian kredit, maka dikhawatirkan (terutama apabila komisi
 penjualan ditetapkan berdasarkan pada besarnya omset penjualan)
seluruh proposal kredit (tanpa terkecuali) yang diajukan oleh pembeli
akan langsung disetujui tanpa adanya evaluasi terlebih dahulu. Jika hal
ini terjadi, maka akan menimbulkan kemungkinan besar terjadinya
resiko yang
yang akan
akan muncul
muncul terutama terhadap calon pembeli dengan
 peringkat kredit yang buruk.

2.1.3. Penjualan Kredit

2.1.3.1. Pengertian Penjualan Kredit

Menurut Suparwoto (2018:167),


(2018:167) , “Penjualan kredit adalah penjualan

yang pembayarannya dilakukan secara bertahap, dimasa yang akan datang. Dan

dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan volume penjualan, yang pada

akhirnya juga akan meningkatkan


meni ngkatkan pendapatan perusahaan.”

Deskripsi kegiatan penjualan kredit menurut Mulyadi (2016:161),


Perusahaan dapat melakukan penjualan kredit yang dikeluarkan oleh
 perusahaan. Sistem penjualan kredit dengan menggunakan kartu kredit
ini biasanya digunakan oleh toko pengecer (retailer).
(retailer). Kartu kredit
 perusahaan (company credit cards) 
cards)  ini diterbitkan oleh perusahaan
tertentu untuk para pelangganya. Pelanggan akan diberikan kartu kredit
 perusahaan setelah melalui seleksi berdasarkan kemampuan membayar
kredit dan karakternya. Pelanggan dapat kartu kredit ini untuk membeli
 barang hanya ke perusahaan yang menerbitkan kartu kredit tersebut.
Pada akhir bulan atau pada tanggal tertentu, perusahaan menagih jumlah
22

harga barang yang dibeli oleh pemegang kartu kredit selama jangka
waktu tertentu yang
yang telah lewat.

Secara periodik perusahaan penerbit kartu kredit melakukan

 penagihan kepada pelanggan pemegang kartu kredit.

Perusahaan Pelanggan
Penerbit Kartu Pemegang Kartu
Kredit Kredit

Penanganan membeli barang atau jasa dengan


menggunakan kartu kredit perusahaan.

Gambar 2.2. Penjualan Kredit dengan Kartu Kredit Perusahaan

2.1.3.2. Fungsi yang terkait

Menurut Mulyadi (2016:168), fungsi yang terkait dalam sistem


 penjualan kredit adalah:
1. Fungsi Penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab
untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari
 pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat
order tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman),
meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari
gudang mana barang akan dikirimkan, serta mengisi surat order 
 pengiriman. Dan
D an fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat
“back order” 
order”  pada saat diketahui jumlah persediaan tidak cukup
untuk memenuhi order dari pelanggan.
2. Fungsi Kredit
Fungsi ini berasa dibawah fungsi keuangan yang dalam transaksi
 penjualan kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit
 pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada
 pelanggan. Karea hampir semua penjualan dalam perusahaan
manufaktur merupakan penjualan kredit, maka sebelum order dari
 pelanggan dipenuhi, harus lebih dulu diperoleh otorisasi penjualan
kredit dari fungsi kredit. Jika penolakan pemberian kredit sering kali
terjadi, pengecekan status kredit perlu dilakukan sebelum fungsi
 penjualan mengisi surat order penjualan. Untuk mempercepat
 pelayanan kepada pelanggan, surat order pengiriman dikirim
langsung ke fungsi pengiriman sebelum fungsi penjualan
memperoleh otorisasi kredit dari fungsi kredit. Namun, tembusan
23

kredit harus dikirimkan ke fungsi kredit untuk mendapatkan


 persetujuan kredit dari fungsi tersebut. Dalam hal otorisasi kredit
tidak dapat diberikan, fungsi penjualan memberi tahu fungsi
 pengiriman untuk membatalkan pengiriman barang kepada
 pelanggan.
3. Fungsi Gudang
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab
untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh
 pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi
fungsi pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab
untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang
diterimanya dari fungsi penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab
untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan
tanpa adanya otorisasi dari yang berwenang. Otorisasi ini dapat
 berupa surat order pengiriman yang telah ditandatangani oleh fungsi
 penjualan, memo debit yang ditandatangani oleh fungsi pembelian
untuk barang yang dikirimkan kepada pemasok (retur pembelian),
surat perintah kerja dari fungsi produksi mengenai
 penjualan/pembuangan aset tetap yang sudah tidak dipakai lagi.
5. Fungsi Penagihan
Dalam transaksi penjualan kredit,fungsi ini bertanggung jawab untuk
membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan, serta
menyediakan copy 
copy  faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi
 penjualan oleh fungsi akuntansi.
6. Fungsi Akuntansi
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab
untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit
dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para
debitur, serta membuat laporan penjualan. Disamping itu, fungsi
akuntansi juga bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok
 persediaan yang dijual kedalam kartu persediaan. Fungsi ini berada
 pada bagian piutang (sebagai penyelenggara kartu piutang), bagian
 jurnal (sebagai penyelenggara jurnal penjualan dan pembuatan
laporan penjualan) dan bagian kartu persediaan (sebagai
 penyelenggara kartu persediaan).

2.1.3.3. Dokumen yang digunakan

Menurut Mulyadi (2016:163), berikut adalah dokumen yang digunakan


untuk melaksanakan sistem penjualan kredit dengan kartu kredit
 perusahaan:
1. Faktur Penjualan Kartu Kredit
Dokumen ini digunakan untuk merekam transaksi penjualan kredit
dengan kartu kredit. Lembar ke-1 dan ke-2 berfungsi sebagai dasar
 pembuatan surat tagihan yang secara periodik dibuat oleh fungsi
 penagihan dan dikirimkan kepelanggan. Oleh karena itu, fungsi
 pengiriman harus
ha rus mendapatkan tanda
ta nda tangan diatas faktur penjualan
24

kartu kredit lembar ke-1 dan lembar ke-2 pada saat fungsi tersebut
menyerahkan barang kepada pelanggan. Lembar ke-3 berfungsi
sebagai perintah kepada gudang untuk menyiapkan barang yang
dibutuhkan oleh pelanggan, dan lembar ke-4 berfungsi sebagai
 perintah pengiriman barang kepada fungsi pengiriman. Lembar ke-2
dokumen ini tetap disimpan didalam arsip fungsi akuntansi,dan
lembar ke-1 dilampirkan pada surat tagihan yang dikirimkan secara
 periodik kepada pelanggan.
2. Surat tagihan
Surat tagihan merupakan turnaround document   yang isinya dibagi
menjadi dua bagian. Bagian atas merupakan dokumen yang harus
disobek dan dikembalikan besama cek oleh pelanggan ke
 perusahaan, sedangkan bagian bawah berisi rincian transaksi
 pembelian yang dilakukan pelanggan
pelanggan dalam periode tertentu.

2.1.3.4. Catatan akuntansi yang digunakan

Menurut Mulyadi (2016:164), catatan akuntansi yang digunakan dalam


sistem penjualan kredit dengan kartu kredit adalah:
1. Jurnal penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan,
 baik secara tunai maupun kredit. Jika perusahaan menjual beberapa
macam produk dan manajemen memerlukan informasi penjualan
menurut jenis produk, dalam jurnal penjualan dapat disediakan
kolom-kolom untuk mencatat penjualan menurut jenis produk
tersebut.
2. Kartu piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian
mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.
3. Kartu gudang
Catatan ini sebenarnya bukan termasuk dalam golongan catatan
akuntansi. Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang dan hanya
 berisi data kuantitas barang yang disimpan digudang beserta
mutasinya.

2.1.3.5. Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen


Manajemen

Menurut Mulyadi (2016:169), informasi yang umumnya diperlukan oleh


manajemen dari kegiatan penjualan kredit adalah :
a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok
 produk selama jangka waktu tertentu.
 b. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit.
c. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu
tertentu.
d.  Nama dan alamat pembeli.
e. Kuantitas produk yang dijual.
f.  Nama wiraniaga (karyawan) yang melakukan penjualan.
penjualan.
g. Otorisasi pejabat yang berwenang.
25

2.1.3.6. Sistem Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2016:167), Penjualan kredit dilaksanakan oleh


 perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang
diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan
mempunyai tagihan kepada pembeli. Untuk menghindari tidak
tertagihnya piutang, setiap penjualan kredit yang pertama kalinya kepada
seorang pembeli selalu didahului dengan analisis terhadap kelayakan
 pemberian kredit kepada pembeli tersebut.
26

Bagian Order Bagian Gudang Bagian Pengiriman Bagian Piutang

Mulai 2 1 3 4

Menerima 2
4 FPKK 4 2
Order dari
FPKK 3 FPKK 1
Pelanggan FPKK 1

Membuat
Menyiapkan
FPKK
Barang Kartu
Membandingkan
Piutang

5
4 5 6
4
Bersama
3 FPKK 3
2 Dengan
FPKK 1
Penyerahan
Barang

4
Kartu 2
Gudang FPKK 1
3

1 2

N
Bersama
N dengan
 penyerahan
 barang

4 Ke pelanggan

FPKK = Faktur Penjualan Kartu Kredit


Gambar 2.3. Bagan Alir Dokumen Sistem Penjualan Kredit dengan Kartu
Perusahaan
27

5 6

FPKK 1 FPKK 2

Secara periodik

Membuat
surat
N
Jurnal
Penjualan

FPKK 1
Selesai
Surat
Tagihan

Ke pelanggan

Gambar 2.3. Bagan Air Dokumen Sistem Penjualan Kredit dengan Kartu
Perusahaan (Lanjutan)

2.1.3.7. Penelitian Resiko Kredit

Menurut Mustafa (2017:39), faktor  –   faktor yang dipertimbangkan


dalam penilaian resiko kredit diterapkan dengan 5 (lima) C, yaitu:
a. Character
Karakter pelanggan tentu menjadi pengamatan dari perusahaan,
apakah pelanggan ini bersifat jujur atau tidak dalam melakukan
kebiasaan membayar kewajibannya. Hal ini dianggap penting, karena
kredit harus diimbangi dengan kesanggupan membayar dari
 pelanggan.
b. Capacity
Kemampuan pelanggan harus diukur oleh perusahaan, bagaimana
kemampuan membayar kewajibannya diwaktu yang lalu, dan
 bagaimana kondisi pelanggan tentang tempat usaha pelanggan
tersebut.
32

Bagian Kredit Bagian Gudang Bagian Pengiriman

3 1 5 2
Bersamaan
dengan barang

Surat Order 7 Surat Order 1 Surat Order 1 5


Pengiriman Pengiriman Pengiriman 4
(Credit Copy) 3
Surat Order 2
Pengiriman

Memeriksa Menyiapkan
status  barang
kredit
Menempel surat
order pengiriman
 pada
 pembungkus
Memberi Menyerahkan  barang
otorisasi  barang
kredit

Menyerahkan
 barang kepada
Surat Order 1  perusahaan
Surat Order 7
Pengiriman Pengiriman angkutan umum
(Credit Copy) Ditempel pada
 pembungkus
5  barang sebagai
4
slip
3
 pembungkus
2
Surat Order 1
Pengiriman

Bersama
dengan Diserahkan
 barang kepada
 perusahaan
4 Kartu 5 angkutan umum
Gudang
6

Gambar 2.4. Bagan Alir Dokumen Sistem Penjualan Kredit (Lanjutan)


Sumber : Mulyadi (2016:182)
33

Bagian Penagihan Bagian Piutang

7 8

2 Surat Muat 2
Surat Order 1 SOP 1
Pengiriman
Faktur

Membuat
faktur

5
4
3
2
Faktur 1

Dikirim ke 9 Dikirim ke
 pelanggan wiraniaga
10 Kartu
8
Piutang

Gambar 2.4. Bagan Alir Dokumen Sistem Penjualan Kredit (Lanjutan)


Sumber : Mulyadi (2016:183)
34

Bagian Kartu Persediaan Bagian Jurnal

9 10 11

Faktur 3 Faktur 4 Rekap HPP

Bukti
Memorial

Kartu
Persediaa

Membuat
rekapitulasi
Secara
 beban Periodik
 pokok

Rekapitulasi  N
 beban pokok
en ualan

Membua
t bukti
memoria
l

Rekap HPP

Bukti
Memorial

Selesai

Jurnal Jurnal
11
Penjuala Umum

Gambar 2.4. Bagan Alir Dokumen Sistem Penjualan Kredit (Lanjutan)


Sumber : Mulyadi (2016:184)
56

Adapun tugas dan tanggung jawab seorang staf A/R adalah sebagai berikut:

a) Membuat laporan kolektor yang akan ditagih.

 b) Mencatat laporan kolektor yang selesai ditagih baik berupa giro/ cash

kedalam buku besar untuk diserahkan ke kantor finance pusat.

c) Menginput data laporan penagihan secara cash, giro, penjualan harian, retur

 barang dan panjar untuk dikirim lewat email ke kantor finance pusat.

d) Print faktur penjualan dari laporan marketing.

e) Membuat tanda terima tagihan yang akan dibawa oleh kolektor untuk

ditagih kesetiap toko atau pelanggan penjualan secara normal.

f) Print CO (Confirmation Order)  untuk penjualan dengan sistem DO

(Delivery Order), mengecek harga, dan menerbitkan tanda terima sebagai

 bukti penagihan ke customer .

g) Memeriksa surat timbangan trip mobil dari supir.

h) Membuat ekspedisi, tanda terima dan voucher untuk penyewaan mobil

rental.

i) Menerbitkan faktur pajak.

13. Kepala Gudang

Tujuan dibentuknya jabatan kepala gudang adalah untuk mengkoordinasikan

dan memastikan setiap kinerja di bagian gudang perwakilan Medan berjalan

dengan baik dan komunikasi antar setiap bagian dapat terjalin dengan baik.

Adapun tugas dan tanggung jawab seorang kepala gudang adalah sebagai

 berikut:
57

a. Melakukan koordinasi dengan bagian marketing perwakilan Medan

mengenai semua permintaan pelanggan yang berhubungan dengan muat

 barang.

 b. Mengawasi setiap jadwal pemakaian forklif di area gudang dan memantau

semua jadwal kedatangan dan keberangkatan an gkutan atau mobil toko.

c. Menginstruksikan tugas penataan barang secara berkala untuk memudahkan

 proses penerimaan, pengeluaran dan perhitungan stock opname.

d. Membuat keputusan dari hasil analisa semua instruksi atasan, menentukan

 prioritas kerja dan membuat instruksi kerja kepada bawahan.

e. Mengontrol semua alat –  alat kerja diarea gudang.

f. Mengadakan proses review secara berkala terhadap semua prosedur standart

(sistem) yang sudah ditetapkan dan dilaksanakan disemua bagian gudang,

membuat penambahan atau penyederhanaan prosedur standart yang baru

(apabila diperlukan) untuk meningkatkan efektifitas dan hasil kerja.

Kepala gudang memiliki kewenangan sebagai berikut:

a. Kepala gudang berwenang untuk menyetujui dan menilak ijin pemakaian

forklif dan operatornya oleh bagian lain yang memerlukan, melakukan

koordinasi dengan bagian pemakaian kapan dan waktu yang diperbolehkan

untuk peminjaman forklif.

 b. Kepala gudang berwenang dalam menentukan jadwal lembur, jadwal masuk

ganti off   dan pergantian jadwal shift kerja (apabila diperlukan) untuk

 pelaksanaan tugas –  tugas tertentu yang tidak rutin tetapi mendesak.


58

c. Kepala gudang juga berhak untuk memberikan atau membatalkan ijin ganti

shift, jam kerja, ijin pulang dan ijin cuti semua bawahan sesuai dengan

kondisi pekerjaan.

14. Asisten Kepala Gudang

Tujuan dibentuknya jabatan dari asisten kepala gudang adalah untuk

membantu pekerjaan kepala gudang dalam hal mengontrol palet dan

menggantikan tugas kepala gudang apabila kepala gudang tidak datang.

Adapun tugas dan tanggung jawab ass kepala gudang adalah sebagai berikut:

a) Mengontrol pengambilan dan pengembalian palet keramik dan granit.

 b) Mengecek pengembalian barang pecah yang turun dari mobil.

c) Mengecek pengeluaran dan pengembalian barang sesuai dengan surat jalan

yang dikeluarkan oleh marketing .

15. Staff Gudang

Tujuan dibentuknya jabatan staf gudang adalah sebagai administrator 

terhadap kelengkapan dokumen yang diperlukan dalam proses muat barang

sampai keluar barang. Administrasi gudang memuliki tugas dan tanggung

 jawab sebagai berikut:

a. Merekap surat jalan setelah barang keluar dari gudang.

 b. Memastikan kelengkapan dokumen dalam proses pengiriman barang.

16. Karu Gudang (Kepala Regu Gudang)

Tujuan dibentuknya jabatan karu gudang adalah sebagai operator yang

menerima instruksi muat barang dan memastikan barang yang dimuat dalam

 penganggkutan sesuai dengan nota yang diterima, sehingga pelanggan

menerima stock  sesuai dengan permintaan dan memastikan barang yang keluar


59

dari gudang perwakilan Medan dalam kondisi yang layak. Adapun tugas dan

tanggung jawab karu gudang (kepala regu gudang) adalah s ebagai berikut:

a. Menerima nota instruksi muat barang dari Kepala Gudang, mencari dan

menghitung jumlah barang dan mengeluarkan ke area transit sebelum

dimuat ke sarana pengangkut.

 b. Bertanggung jawab untuk menyusun kembali semua susunan barang yang

tidak rapi setelah proses pengeluaran barang selesai, mendata semua sisa

 barang eceran danmelakukan perapian stock  eceran secara berkala.

c. Melakukan cross check   barang yang akan dimuat ke sarana angkutan,

seperti no. polisi dan truk.

d. Melayani dan melengkapi administrasi surat jalan secara angkutan sebelum

diperbolehkan meninggalkan pabrik.

e. Mengumpulkan semua sisa tali strapping yang masih bisa didaur ulang.

f. Mendata jumlah barang pecah dan melaporkan ke Kepala Gudang.

g. Melakukan stock opname berkala semua barang yang ada digudang.

h. Melakukan pembersihan semua areal gudang sehabis kerja sesuai dengan

 shift  kerja masing-masing setiap akhir jam kerja shift satu dan shift dua.

17. Supir (Driver)

Tujuan dibentuknya jabatan Supir adalah adalah untuk memastikan barang

yang keluar dari gudang perwakilan Medan sampai pada tujuan dengan

kondisi yang layak. Adapun tugas dan tanggung jawab supir (driver)  adalah

sebagai berikut:

a. Menerima instruktur dari pengirim barang.

 b. Memastikan barang sampai pada pelanggan dengan kondisi yang baik.
60

c. Memastikan alamat tujuan sesuai dengan surat jalan.

d. Memastikan keadaan mobil dalam kondisi yang baik sebelum muat barang.

e. Melakukan preventive maintenance mobil secara berkala.

18. Kernet

Tujuan dibentuknya jabatan kernet adalah untuk membantu supir (driver)

memastikan barang yang sampai pada pelanggan sesuai dengan surat jalan dan

diterima pelanggan dalam keadaan yang baik. Adapun tugas dan tanggung

 jawab kernet adalah sebagai berikut:

a. Muat barang dan menghitung barang yang dimuat.

 b. Bongkar barang dan mengecek ulang barang yang akan diberikan kepada

 pelanggan.

c. Menjalani perintah atasan.

19. Operator Forklift 

Tujuan dibentuknya jabatan Operator  forklift   adalah untuk mempermudah

 proses pemindahan barang sesuai dengan kebutuhan diarean guang perwakilan

Medan. Adapun tugas dan tanggung jawab operator  forklift   adalah sebagai

 berikut:

a. Mengeluarkan  finished good   dari area gudang sesuai dengan bon yang

diterima dari marketing .

 b. Menyusun barang digudang sesuai dengan kode tiap-tiap barang.

c. Melaksanakan preventive maintenance terhadap forklift.

20. Operator Gudang

Tujuan dibentuknya jabatan operator gudang adalah untuk mempermudah

 proses muat barang dan memastikan barang yang disediakan sesuai dengan
61

surat jalan. Adapun tugas dan tanggung jawab operator gudang adalah sebagai

 berikut:

a. Mengeluarkan  finished good   dari area gudang sesuai dengan bon yang

diterima dari marketing .

 b. Menjaga kebersihan gudang.

4.2. Hasil Penelitian

Adapun hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti pada saat

melakukan penelitian di PT. Jui Shin Indonesia cabang Medan adalah sebagai

 berikut:

1. Sistem pengendalian intern penjualan kredit pada PT. Jui Shin Indonesia

cabang Medan

Penjualan kredit merupakan transaksi penjualan yang pembayaranya

dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu yang telah disepakati

oleh kedua belah pihak. Penjualan kredit pada PT. Jui Shin Indonesia cabang

Medan merupakan suatu kegiatan atau transaksi pokok PT. Jui Shin Indonesia

cabang Medan. Hal ini dikarenakan rata-rata dari setiap transaksi yang terjadi di

PT. Jui Shin Indonesia menggunakan sistem kredit. Transaksi penjualan kredit

yang dilakukan oleh PT. Jui Shin Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

volume penjualan untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh kantor pusat

dan juga sebagai salah satu cara untuk menghadapi kompetitor.

Bagian yang terkait dan aktivitas yang dilakukan dalam prosedur penjualan

kredit pada PT. Jui Shin Indonesia cabang Medan adalah sebagai berikut:

1. Salesman dan staf penjualan


62

a) Salesman bertugas untuk menerima, dan mencatat orderan dibuku orderan

yang telah disediakan, serta meminta Purchase Order kepada konsumen

untuk melakukan proses persetujuan kredit oleh Branch Manager (BM).

 b) Setelah penjualan kredit disetujui, maka PO akan diberikan kepada sales

counter untuk menginput orderan dan mencetak surat jalan (Delivery

Order) 5 rangkap. Dimana 5 rangkap surat jalan tersebut digunakan

sebagai arsipan dibagian penjualan, pelanggan, bagian  finance, bagian

 penagihan dan juga gudang.

c)  Admin marketing  bertugas untuk menerima surat jalan dari bagian gudang

setelah selesai melakukan proses pengeluaran barang sesuai dengan nomor

surat jalan untuk memastikan ada atau tidaknya barang pecah yang harus

diretur ataupun digantikan.

d) Admin marketing juga bertugas untuk menyelesaikan surat jalan dengan

Bukti orderan toko (BOT) untuk diserahkan kepada bagian finance.

e) Dan admin marketing juga bertugas untuk proses pengiriman barang (jika

 pelanggan ingin pesanannya dikirim).

2. Bagian gudang

a) Kepala regu bertugas untuk menerima surat jalan yang telah dicetak oleh

 bagian penjualan, kemudian kepala regu akan mengarahkan operator gudang

dan operator forklift untuk menyiapkan barang sesuai dengan surat jalan

yang telah diberikan, serta melakukan pengecekan ulang barang.

 b) Buruh gudang bertugas untuk menyerahkan (memuat) barang yang telah

disediakan ke angkutan yang datang sesuai dengan surat jalan.

3. Bagian finance
73

adanya piutang tidak tertagih dan memperkuat sistem pengendalian

 piutang, dengan menempatkan seorang petugas khusus memverifikasi

 pelunasan piutang pelanggan karena kurangnya pengawasan dalam

 penagihan piutang sehingga dapat memungkinkan terjadinya kecurangan

yang dapat merugikan perusahaan.


74

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, I Cenik dan Hendro Lukman. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:
Mitra Wacana Media

Deanta. 2016.  Memahami Pos-Pos dan Angka-Angka dalam Laporan Keuangan


Untuk orang Awam. Yogyakarta: Gava Media.

Giri, Efraim Ferdinan. 2017.  Akuntansi Keuangan Menengah 1 Perspektif PSAK


dan IFRS . Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hery. 2015.  Analisis  Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan.


Yogyakarta: Tri Admojo CAPS.

Hery. 2015. Pengantar Akuntansi Comprehensive Edition. Jakarta: PT. Gramedia.

Hery. 2016. Akuntansi Dasar 1 dan 2. Jakarta: PT. Grasindo.

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Murhadi, Werner R. 2015.  Analisis Laporan Keuangan : Proyeksi dan Valuasi


Saham. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Musthafa. 2017. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Rahman, Arif. 2013.  Panduan Akuntansi dan Perpajakan Untuk Bisnis, Dagang,
 Jasa dan home Industry. Jakarta: Transmedia.

Rahmawaty, Indah. 2014.  Buku Praktis Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta: PT.


Laskar Aksara.

Samryn, L.M. 2016. Pengantar Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sasongko, Catur, et. al. 2018. Akuntansi Suatu Pengantar Berbasis PSAK . Jakarta:
Salemba Empat.

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sunyoto, Danang. 2018.  Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan.


Cetakan Pertama. Yogyakarta: CAPS.

Suparwoto, L. 2018. Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 1. Yogyakarta: BPFE.

Suwarjeni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis dan Mudah


 Dipahami. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
75

Syaifullah, Hamli. 2014.  Buku Praktis Akuntansi Biaya & Keuangan. Jakarta:
Laskar Aksara.

Tampubolon, Manahan P. 2013.  Manajemen Keuangan (Finance Managemen).


Jakarta: Mitra Wacana Media.

Usman, Husaini. 2016.  Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan Edisi 4.


Jakarta: Bumi Aksara.
76

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

 Nama : Yumiko

Tempat/ TanggalLahir : Medan, 10 Juni 1998

Alamat : Jl. HM SAID GG Demokrat No 1-A Medan

JenisKelamin : Perempuan

Kebangsaan : Indonesia

Agama / E-mail : Buddha/ yumikochen2@gmail.com

 No.Telp/Hp :-/085359188742

 Nama Ayah : TjenSiong Yin

 NamaIbu : LiongIk Siang

Alamat Orang Tua : Jl. HM SAID GG Demokrat No 1-A Medan

Pendidikan :

1. 2011-2014 lulusandari SMA SwastaMethodist-2 Medan

2. 2008-2011 lulusandari SMP SwastaMethodist-2 Medan

3. 2002-2008 lulusandari SD SwastaGajah Mada Medan

Medan, 2 Maret 2019

Penulis

Yumiko

Anda mungkin juga menyukai