Disusun oleh,
Muhammad Elmas Fadlli 1402160180
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2019
AN 1
Nani Sutarniati,S.E.
NIP. 711003
ii
LEMBAR PENGESAHAN 2
Laporan Magang
Universitas Telkom
Pembimbing Akademik,
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat melaksanakan serta telah menyelasikan
kegiatan magang dengan lancar, juga menyelesaikan laopran kegiatan magang
sesuai dengan waktu yang ditentukan. Laporan magang ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan meraih gelar Strata-1 Akuntansi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom dengan harapan penulis mampu
mengasah soft skill maupun hard skill dalam menghadapi dunia kerja.
Laporan magang ini disusun berdasarkan fakta dan data yang penulis
peroleh selama melaksanakan kegiatan magang di PT. Pertamina MOR III.
Dalam penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, kritik, saran,
dan motivasi yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
iv
6. Teman-teman kelas AK-40-03 yang telah membantu dan mendukung
penulis sejak awal melaksanakan kegiatan magang hingga
penyususnan laporan magang ini.
7. Terimakasih kepada sahabat saya Ahmad Faizal Fadli dan Fajar
Ramadhan yang telah membantu penulis dalam menemani dan
menyelesaikan laporan magang.
8. Seluruh pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung yang membantu penulis menyelesaikan laporan ini.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
BAB III AKTIVITAS PENUGASAN KERJA PRAKTIK .......................... 16
3.1 Realisasi Kegiatan Kerja Praktik......................................................... 16
3.2 Relevansi Teori dan Praktek ............................................................... 23
3.2.1 Account Payable ........................................................................... 23
3.2.2 Account Receivable....................................................................... 25
3.3 Permasalahan ....................................................................................... 26
3.3.1 Flowchart Proses Account Payable .............................................. 26
3.3.2 Kelebihan dan Kekurangan……………………………………...27
3.3.3 Flowchart Proses Account Receivable .......................................... 29
3.3.4 Kelebihan dan Kekurangan……………………………………...30
BAB IV REKOMENDASI ........................................................................... 30
LAMPIRAN .................................................................................................. 33
vii
DAFTAR TABEL
Table 1.1 Tabel Sejarah PT Pertamina Tahun 1995 Sampai 2016 ................. 3
Table 1.2 Tabel Waktu Kerja Pelaksanaan Magang ..................................... 12
Table 3.1 Tabel Aktivitas Kerja Praktik ....................................................... 16
Table 3.2 Flowchart Proses Account Payable............................................... 26
Table 3.3 Flowchart Proses Account Receivable .......................................... 29
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1
berubah nama menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat
PERMINA. Tanggal ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina hingga saat
ini. Pada 1960, PT Permina berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN)
Permina. Kemudian, PN Permina bergabung dengan PN Pertamin menjadi PN
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) pada 20 Agustus
1968.
2
Di bawah ini merupakan tonggak sejarah (Milestone) PT Pertamina
selama tahun 1995 sampai dengan 2016:
TAHUN DESKRIPSI
1957 Pada 10 Desember 1957, perusahaan tersebut berubah nama
menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA.
Tanggal ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina hingga saat
ini. Pada 1960, PT Permina berubah status menjadi Perusahaan
Negara (PN) Permina. Kemudian, PN Permina bergabung
dengan PN Pertamin menjadi PN Pertambangan Minyak dan
Gas Bumi Negara (Pertamina) pada 20 Agustus 1968.
1971 Selanjutnya, melalui UU No.8 tahun 1971, pemerintah mengatur
peran Pertamina untuk menghasilkan dan mengolah migas dari
ladang-ladang minyak serta menyediakan kebutuhan bahan
bakar dan gas di Indonesia. Kemudian melalui UU No.22 tahun
2001, pemerintah mengubah kedudukan Pertamina sehingga
penyelenggaraan Public Service Obligation (PSO) dilakukan
melalui kegiatan usaha.
2003 Berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003,
Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara
berubah nama menjadi PT Pertamina (Persero) yang melakukan
kegiatan usaha migas pada Sektor Hulu hingga Sektor Hilir.
Pada 10 Desember 2005, Pertamina mengubah lambang kuda
laut menjadi anak panah dengan warna dasar hijau, biru, dan
merah yang merefleksikan unsur dinamis dan kepedulian
lingkungan.
(Bersambung)
3
(Sambungan)
4
Gambar 1.1 Logo PT Pertamina
Sumber : www.pertamina.com
Visi
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Misi
Menjalankan Usaha Minyak, Gas, Serta Energi Baru dan Terbarukan
Secara Terintegrasi, Berdasarkan Prinsip-Prinsip Komersial Yang Kuat.
5
Motto
Motto PT Pertamina “Pasti PAS” Sebagai Peningkatan Kualitas
Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan.
B. Struktur Organisasi
6
Gambar 1.3 Struktur Organisasi FINANCE PERTAMINA MOR III
Sumber: www.pertamina.com
C. Strategi Perusahaan
7
implementasi budaya HSSE baik fungsi core business maupun support dalam
lingkup perusahaan.
D. Aspek Manajemen
1. Aspek Produksi
Pada umumnya Pertamina merupakan perusahaan yang berfokus
pada bahan bakar minyak dan gas. Bahan bakar bensin yang dibuat oleh
Pertamina terdapat Pertamax Racing, Pertamax Turbo, Pertamax,
Petralite, dan Premium. Sedangkan bakar solar yang dibuat antara lain
Pertamina Dex, Dexlite, Solar. Sedangkan gas berupa LPG, Bright Gas,
dan Ease Gas.
2. Aspek Keuangan
PT Pertamina (Persero) dalam bisnisnya melakukan automatisasi
penggunaan dana operasional menggunakan cash card sebagai bagian
dari implementasi salah satu pilar lima prioritas strategis Pertamina
yang bekerja sama dengan tiga bank BUMN yaitu Bank BRI, Bank
Mandiri, dan Bank BNI untuk pengelolaan kas yang lebih baik.
Keunggulan dari penggunaan cash card adalah mendapat Bonus 20
Liter BBM untuk transaksi pertama kali, No Sucharge di SPBU,
Upgrade BBM setiap hari Minggu, Personal Accident dan Asistensi
Kendaraan, serta 2x Fiestapoin. Namun dalam penggunaan cash card
akan dikenakan berbagai macam biaya dan bunga dengan ketentuan
sebagai berikut: Biaya iuran tahunan kartu tambahan Rp250.000, Bunga
tarik tunai 2,25%, denda overlimit Rp150.000, Biaya keterlambatan
pembayaran 3% dari jumlah tagihan, Transfer Fee (credit refund)
Rp50.000, Membership Fee kartu utama Rp400.000/tahun, Biaya ganti
kartu hilang Rp50.000, dan lain-lain.
8
3. Aspek Pemasaran
Pembukaan pasar Eropa dengan Swiss tidak lepas dari upaya
pengenalan brand pelumas Pertamina melalui beberapa aktivitas
pemasaran di Eropa, antara lain melalui event Fastron Euroasis
Expedition, World Rally Championship dan partisipasi pembalap muda
binaan Pertamina, Rio Haryanto.
9
Muka, Interview-User, dan Medical Check Up. Sedangkan untuk
tahapan perekrutan Experience Hire terdiri dari Online Application,
Seleksi Administrasi, Interview User dan HR, Assessement & Tes
Bahasa Inggris, Interview Psikolog, Medical Check Up, dan Interview
Pertamina-Manajemen. Dalam proses perekrutan pegawai, Pertamina
akan menetapkan program yang berbasis pada nilai-nilai unggulan yang
disebut dengan FIVE-M (fokus, integritas, visioner, brilian, dan saling
respek).
10
Gambar 1.5 Gedung Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek
B. Lingkup Penugasan
11
Table 1.2 Tabel Waktu Kerja Pelaksanaan Magang
12
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Akuntansi
Akuntansi menurut (Kieso, 2016:2) adalah “Akuntansi adalah proses
identifikasi, pencatatan, dan pengkomunikasian keadaan ekonomi suatu
perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Akuntansi merupakan
satu kesatuan sistem informasi pemrosesan data sehingga menghasilkan
laporan keuangan yang menggambarkan keadaan perusahaan.”
13
pengendalian yang timbul dari investasi perusahaan pada instrumen
ekuitas”.
2.2.3 Perpajakan
Pengertian pajak menurut (Sumarsan, 2017:3) :
“Pajak adalah Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta
ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib
dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan terlebih dahulu,
tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar
14
pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalalankan
pemerintahan”.
15
BAB III
AKTIVITAS PENUGASAN KERJA PRAKTIK
(Bersambung)
16
(Sambungan)
(Bersambung)
17
(Sambungan)
tabung LPG - Melakukan - Mengetahui
(lanjutan tgl 25 pengecekan dan langkah untuk
Juni 2019) verifikasi atas memungut PPN
dokumen dari vendor
pemeliharaan
tabung LPG
7. 28 Juni - Input dan - Input data dan - Mengetahui cara
2019 mengkonfirmasi melakukan untuk melakukan
invoice vendor konfirmasi atas input dan
(lanjutan tgl 21 invoice vendor konfirmasi
Juni 2019) - Mempelajari cara invoice vendor
- Belajar cara mengolah data melalui aplikasi
mengolah data pembayaran PPH SPC APP.
pembayaran PPH & PPN - Mengetahui cara
& PPN pengolahan data
vendor atas PPH
& PPN
8. 1 Juli - Belajar tentang - Belajar tentang - Mengetahui
2019 asset asset (Pengakuan, tentang
- Verifikasi pelaporan, mutasi, pengakuan,
dokumen tagihan dan kewajaran GL pelaporan, dan
proses final account. mutasi aseet, serta
- melakukan kewajaran GL
verifikasi final atas account
invoice vendor - Mengetahui cara
verifikasi invoice
vendor secara
final
(Bersambung)
18
(Sambungan)
9. 2 Juli Verifikasi Melakukan Mengetahui cara
2019 dokumen tagihan verifikasi final atas verifikasi invoice
proses final invoice vendor vendor secara
final
10. 3 Juli Closing request Melakukan closing Mengetahui cara
2019 payment request payment closing request
(invoice) vendor atas invoice vendor payment atas
invoice vendor
11. 4 Juli Belajar materi mempelajari materi Mengetahui cara
2019 KPI Utilisasi KPI Utilisasi memonitoring
Sistem ERP-AR Sistem ERP hingga clearing
Overdue update data piutang
customer
12. 5 Juli Clearing data Melakukan Mengetahui cara
2019 piutang customer clearing data clearing data
atas gas domestic piutang customer piutang customer
Periode Juli 2019 atas gas domestik atas gas domestic
13. 8 Juli Clearing data Melakukan Mengetahui cara
2019 piutang customer clearing data clearing data
atas SPBU piutang customer piutang customer
Periode Juli 2019 atas SPBU atas SPBU
14. 9 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
15. 10 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
(Bersambung)
19
(Sambungan)
(Bersambung)
20
(Sambungan)
21. 18 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
22. 19 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
23. 22 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
24. 23 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
25. 24 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
26. 25 Juli Belajar tentang Mempelajari proses Mengetahui
2019 pencatatan terkait pencatatan untuk pencatatan jurnal
kas dan kas kecil kas dan kas kecil kas dan kas kecil
(Bersambung)
21
(Sambungan)
22
Selama aktivitas magang, penulis ditempatkan pada divisi account
payable dan account receivable yang merupakan bagian dari departemen
Finance PT Pertamina MOR III. Divisi account payable ini secara garis besar
besartanggungjawab untuk melakukan pembayaran atas tagihan atau invoice
dari para vendor. Selanjutnya divisi account receivable secara garis besar
bertanggungjawab untuk melakukan penagihan kepada para vendor dengan
berbagai macam cara transaksi, baik melalui transaksi tunai (Host to Host,
Prepayment) maupun transaksi kredit (Autocollection, Credit). Batas waktu
divisi account payable untuk melakukan closing request payment maupun
divisi account receivable untuk melakukan clearing nill data piutang adalah
maksimal tanggal 3 bulan berikutnya, sesuai dengan batas waktu yang telah
ditentukan oleh pihak Pertamina pusat.
23
1. Faktur Pajak
Data yang tertera di dalam faktur pajak harus lengkap dan benar
agar transaksi pembayaran dapat dilakukan, seperti nama dan No.
NPWP perusahaan vendor harus benar (16 digit), nama dan NPWP
Pertamina juga harus benar (16 digit), terdapat keterangan transaksi
BKP/JKP, serta harus tercantum jumlah PPN 10% dari nominal DPP.
PT Pertamina ditunjuk sebagai pemungut pajak baik orang pribadi
(pegawai) maupun badan usaha (vendor) dengan sistem pemungutan
pajak Withholding System, yang dimana besarnya pajak dihitung oleh
pihak ketiga yang bukan wajib pajak dan bukan juga aparat
pajak/fiskus.
2. Document Valid
Dokumen tagihan atau invoice harus lengkap dan benar, mulai
dari Surat Proses Pembayaran Penagihan (SP3), faktur pajak, tanggal
invoice dan kuitansi harus sesuai dengan faktur pajak, surat refensi
bank, dan berita acara. Ketika dokumen tagihan lengkap atau valid,
maka proses pembayaran atas tagihan vendor dapat diproses lebih
lanjut oleh pihak Pertamina untuk dilakukan pembayaran.
3. Batas Waktu Penagihan
Pertamina memiliki aturan mengenai proses penagihan hingga
batas waktu pembayaran atas tagihan vendor. Batas akhir closing
request payment atas tagihan vendor (invoice) kepada Pertamina
paling lambat adalah tanggal 3 bulan berikutnya. Ketika dokumen
penagihan atau pembetulan dokumen (revisi) masuk ke dalam
Pertamina hingga melebihi tanggal 3 awal bulan berikutnya, maka
akan diproses pada periode bulan berikutnya.
24
3.2.2 Account Receivable
Menurut (Mardiasmo, 2016:51) Piutang merupakan tuntutan kepada
pelanggan dan pihak lain untuk memperoleh uang, barang, dan jasa (aset)
tertentu pada masa yang akan datang, sebagai akibat penyerahan barang
atau jasa yang dilakukan saat ini. PT Pertamina memiliki 2 jenis transaksi
yang terjadi pada divisi account receivable yaitu secara tunai dan non tunai
serta pembagian yang ada didalamnya, berikut penjelasannya:
1. Transaksi Tunai
a. H2H (Host to Host)
Host to Host adalah suatu sistem antar server yang terhubung
langsung antara Pertamina dengan customer secara real time baik
melalui sebuah komputer dengan komputer maupun komputer
dengan perangkat lain yang saling terhubung satu sama lain.
b. Prepayment
Prepayment adalah harga pembelian kredit yang dibayar terlebih
dahulu oleh perusahaan sebagai pembeli piutang kepada pihak
klien sebagai penjual piutang.
2. Transaksi Non Tunai
a. Autocollection
Autocollection adalah suatu kesepakatan dimana customer
mempunyai satu rekening yang hanya diketahui dan bisa diambil
oleh Pertamina agar memudahkan kedua pihak saat melakukan
penagihan.
b. Credit
Credit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dibuat
berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank
dengan pihak perusahaan yang mewajibkan pihak peminjam
25
untuk melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah bunga
sebagai imbalan.
3.3 Permasalahan
AKTIVITAS DOKUMEN
Mulai
Faktur Pajak
Vendor menyerahkan 1
lembar faktur pajak
Petugas melakukan
Dokumen
verifikasi dan
tidak valid
kelengkapan dokumen
Direvisi
Dokumen Valid
Diproses
/
26
Penjelasan Flowchart:
Dari Flowchart diatas merupakan suatu untuk melakukan
peneriman prosedur tagihan yang nantinya akan dibayarkan kepada
pihak-pihak yang telah melakukan kerjasama dengan pihak Pertamina
sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Berikut prosedur
flowchart:
1. Pertaman-tama, pihak vendor yang menyerahkan 1 lembar faktur
pajak kepada petugas Pertamina, untuk dilakukan pengecekan
serta menentukan apakah faktur pajak tersebut valid atau tidak.
Jika faktur pajak tidak valid, maka faktur pajak tersebut akan
dikembalikan ke vendor untuk direvisi. Apabila faktur pajak
tersebut valid, maka akan di proses lebih lanjut oleh pihak account
payable untuk dilakukan penginputan data tagihan ke dalam web
loket account payable
2. Setelah proses penginputan selesai, pihak vendor memberikan
dokumen invoice secara lengkap kepada pihak account payable
untuk dilakukan pengecekan, apakah data di dalam dokumen
tersebut sesuai dengan faktur pajak atau tidak.
3. Jika dokumen invoice tersebut lengkap dan sesuai dengan faktur
pajak / valid, maka akan diproses lebih lanjut hingga proses
pembayaran. Jika dokumen invoice tidak lengkap atau tidak valid
maka akan dikembalikan lagi kepada pihak vendor untuk
dilakukan perbaikan atau revisi agar dapat diproses lebih lanjut
hingga proses pembayaran.
27
b. Pembagian loket kerja dalam satu tempat sehingga tidak perlu
lagi berpindah
2. Kekurangan
a. Salah satu permasalahan yang terjadi pada flowchart account
payable adalah saat melakukan verifikasi dokumen tagihan
vendor hingga closing request payment melalui website
Procurement To Pay Process Pertamina dan Digital Loket
yang pernah mengalami sistem eror seperti proses loading yang
lama atau bahkan website tidak bisa dibuka sehingga
menyebabkan proses closing request payment mengalami
keterlambatan.
b. kurangnya ketelitian dalam melakukan proses pemeriksaan
hingga proses penginputan data seperti salah input nominal
angka atas tagihan vendor, pembulatan angka yang salah, serta
tanggal faktur pajak yang berbeda dengan tanggal invoice dan
kuitansi.
28
3.3.3 Flowchart Proses Account Receivable
AKTIVITAS DOKUMEN
Faktur Pajak
Billing Document Customer Invoice
Customer Payment
Dokumen
Penagihan
Transaksi Tunai
H2H Prepayment
Transaksi non
Tunai
Autocollection Credit
Penjelasan Flowchart:
Berikut prosedur flowchart Account Receivable:
1. proses account receivable dimulai saat terjadi pesanan
penjualan atau sales order yang akan menimbulkan delivery
document atau dokumen atas penyerahan barang yang telah
dipesan sebelumnya sesuai dengan kesepakatan bersama antara
pihak Pertamina dengan customer.
29
2. Proses selanjutnya yaitu mengubah dokumen pengiriman
hingga mencerminkan hasil Goods Issue (Cost Of Good Sold),
serta menimbulkan adanya billing document yang digunakan
sebagai bukti transaksi.
3. Setelah customer mendapatkan billing document, pihak
Pertamina akan membuat dokumen pembayaran lalu mencetak
tagihan biaya (customer invoice).
4. Langkah terakhir, pihak customer harus melakukan
pembayaran atas transaksi yang telah terjadi sebelumnya, baik
dengan cara pembayaran secara tunai (Host to Host (H2H) /
Prepayment) atau pembayaran non tunai (Autocollection /
Credit).
2. Kekurangan
a. Saat melakukan pembayaran secara tunai dan sistem SAP
sedang down, hal tersebut dapat mengakibatkan data mengenai
Purchase Order, Sales Order, dan Delivery Order tidak
muncul kedalam sistem, sehingga harus dilakukan proses
penginputan secara manual.
30
b. Ketika pembayaran secara kredit, yaitu saat customer
melakukan pembayaran melebihi batas waktu yang telah
ditentukan maka akan terjadi block payment pada sistem.
c. Permasalahan juga dapat terjadi pada faktur pajak, apabila
terjadi perubahan harga maka kita harus membuat faktur pajak
yang baru dan melakukan proses penginputan ulang secara
manual.
d. Begitu juga pada saat melakukan Clearing Nill data piutang
customer atas SPBU maupun gas domestik sering terjadi sistem
down, sehingga harus melakukan clearing data secara manual.
31
BAB IV
REKOMENDASI
30
Pertamina MOR III juga melakukan Closing Request Payment guna untuk
menutup dokumen tagihan vendor (invoice) yang masuk kedalam
perusahaan agar dapat dilakukan proses pembayaran.
31
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, Dr. Mamduh M., Prof. Dr. Abdul Halim. (2016). Analisis Laporan
Keuangan Edisi ke-5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D (2016). Intermediate
Accounting Volume 1 IFRS Edition. United States of America : Wiley.
Mardiasmo. (2016). Perpajakan-Edisi Terbaru Tahun 2016. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Pusat Pengembangan Akuntansi Universitas Indonesia: Akuntansi Keuangan
Lanjutan, 2017.
Sumarsan, Thomas. (2017). Perpajakan Indonesia Edisi Kelima. Jakarta:
Indeks
Sumatera News: Sinergi Antar Fungsi, 2019 PT Pertamina EP Target Minyak
82.500 BOPD dan Gas 768 MMSCFD.
https://sumateranews.co.id/sinergi-antar-fungsi-2019-pt-pertamina-
ep-target-minyak-82-500-bopd-dan-gas-768-mmscfd/ [diakses 3 Juli
2019]
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Revisi 2015
PT Pertamina (Persero) Sejarah, Profil, Visi dan Misi, Motto, dan Budaya
http://www.pertamina.com/ (Diakses pada 3 Juli 2019)
32
LAMPIRAN
Lampiran 1
33
Lampiran 2
Surat Penerimaan Magang
34
Lampiran 3
Lembar Kegiatan Harian di Lapangan
35
36
Lampiran 4 Lain-lain
37