Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN MAGANG

PROSEDUR CLOSING REQUEST PAYMENT ATAS


TAGIHAN VENDOR DAN CLEARING NILL DATA
PIUTANG CUSTOMER PADA PT PERTAMINA MOR III

Disusun oleh,
Muhammad Elmas Fadlli 1402160180

PROGTAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2019
AN 1

Yang bertandatangan dibawah ini,

Nama : Nani Sutarniati,S.E.


NIP : 711003
Jabatan : Senior Supervisor Accounting Payable

Menerangkan bahwa mahasiswa :

Nama : Muhammad Elmas Fadlli


NIM : 1402160180
Program Studi : Akuntansi

Telah menyelesaikan magang di :

Nama Perusahaan : PT Pertamina MOR III


Alamat Perusahaan : Jl. Kramat Raya No. 59, Jakarta Pusat
Divisi : Finance
Department : Account Payable dan Account Receivable
Waktu Pelaksanaan : 20 Juni – 31 Juli 2019

Jakarta, 31 Juli 2019


Pembimbing Lapangan

Nani Sutarniati,S.E.
NIP. 711003

ii
LEMBAR PENGESAHAN 2

Laporan Magang

PADA PT PERTAMINA MOR III

Telah disetuji dan disahkan pada presentasi Laporan Magang

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan S1 Akuntansi

Universitas Telkom

Pada tanggal 31 Juli 2019

Pembimbing Akademik,

Ardan Gani Asalam, S.E., M.Ak., BKP.


NIP. 18920098

iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat melaksanakan serta telah menyelasikan
kegiatan magang dengan lancar, juga menyelesaikan laopran kegiatan magang
sesuai dengan waktu yang ditentukan. Laporan magang ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan meraih gelar Strata-1 Akuntansi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom dengan harapan penulis mampu
mengasah soft skill maupun hard skill dalam menghadapi dunia kerja.

Laporan magang ini disusun berdasarkan fakta dan data yang penulis
peroleh selama melaksanakan kegiatan magang di PT. Pertamina MOR III.
Dalam penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, kritik, saran,
dan motivasi yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Dodie Tricahyono M.M., Ph.D selaku Dekan Fakultas


Ekonomi dan Bisnis.
2. Bapak Deannes Isynuwardhana, SE.,MM selaku Kaprodi S1
Akuntansi.
3. Bapak Ardan Gani Asalam, S.E., M.Ak selaku dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dalam pelaksanaan
bimbingan, pengarahan, dorongan , dan motivasi dalam rangka
penyelesaian laporan magang.
4. Ibu Nani Sutarniati,S.E. selaku pembimbing magang di PT Pertamina
MOR III.
5. Kedua orang tua dan adik tersayang atas dukungan, perhatian, dan
kasih saying yang telah dicurahkan kepada penulis.

iv
6. Teman-teman kelas AK-40-03 yang telah membantu dan mendukung
penulis sejak awal melaksanakan kegiatan magang hingga
penyususnan laporan magang ini.
7. Terimakasih kepada sahabat saya Ahmad Faizal Fadli dan Fajar
Ramadhan yang telah membantu penulis dalam menemani dan
menyelesaikan laporan magang.
8. Seluruh pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung yang membantu penulis menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan magang ini masih


banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan sebagai bahan perbaikan di masa yang akan datang. Semoga
laporan magang ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun kepada setiap
pembaca.

Jakarta, 20 Juni 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN 1 ......................................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN 2 ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ 1
1.1 Profil Perusahaan................................................................................... 1
1.2 Sejarah Singkat Perusahaan .................................................................. 1
A. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................... 5
B. Struktur Organisasi ............................................................................. 6
C. Strategi Perusahaan ............................................................................. 7
D. Aspek Manajemen .............................................................................. 8
1.3 Lingkup Unit Kerja ............................................................................. 10
A. Lokasi Unit Kerja Praktik ................................................................. 10
B. Lingkup Penugasan ........................................................................... 11
C. Rencana dan Penjadwalan Kerja ....................................................... 11
BAB II KAJIAN TEORITIS ........................................................................ 13
2.1 Akuntansi ............................................................................................ 13
2.1.1 Akuntansi Keuangan..................................................................... 13
2.1.2 Akuntansi Keuangan Lanjutan ..................................................... 13
2.2 Departmen dan Materi Finance PT Pertamina MOR III .................... 14
2.2.1 Account Payable ........................................................................... 14
2.2.2 Account Receivable....................................................................... 14
2.2.3 Perpajakan .................................................................................... 14
2.2.4 Analisis Laporan Keuangan.......................................................... 15

vi
BAB III AKTIVITAS PENUGASAN KERJA PRAKTIK .......................... 16
3.1 Realisasi Kegiatan Kerja Praktik......................................................... 16
3.2 Relevansi Teori dan Praktek ............................................................... 23
3.2.1 Account Payable ........................................................................... 23
3.2.2 Account Receivable....................................................................... 25
3.3 Permasalahan ....................................................................................... 26
3.3.1 Flowchart Proses Account Payable .............................................. 26
3.3.2 Kelebihan dan Kekurangan……………………………………...27
3.3.3 Flowchart Proses Account Receivable .......................................... 29
3.3.4 Kelebihan dan Kekurangan……………………………………...30
BAB IV REKOMENDASI ........................................................................... 30
LAMPIRAN .................................................................................................. 33

vii
DAFTAR TABEL

Table 1.1 Tabel Sejarah PT Pertamina Tahun 1995 Sampai 2016 ................. 3
Table 1.2 Tabel Waktu Kerja Pelaksanaan Magang ..................................... 12
Table 3.1 Tabel Aktivitas Kerja Praktik ....................................................... 16
Table 3.2 Flowchart Proses Account Payable............................................... 26
Table 3.3 Flowchart Proses Account Receivable .......................................... 29

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo PT Pertamina ..................................................................... 5


Gambar 1.2 Struktur Organisasi PERTAMINA MOR III .............................. 6
Gambar 1.3 Struktur Organisasi FINANCE PERTAMINA MOR III ............ 7
Gambar 1.4 Peta Lokasi Kerja Praktek ......................................................... 10
Gambar 1.5 Gedung Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek .............................. 11

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pengantar Kampus ........................................................... 33


Lampiran 2 Surat Penerimaan Magang......................................................... 34
Lampiran 3 Lembar Kegiatan Harian di Lapangan ...................................... 35
Lampiran 4 Lain-Lain………………………………………………………38

x
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Profil Perusahaan

PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki


Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10
Desember 1957 dengan nama PT PERMINA dan kemudian menjadi PT
PERTAMINA pada tanggal 17 September 2003. PT PERTAMINA mulai
beroperasi pada tahun 1957 dan memiliki 1 kantor pusat dan 22 anak
perusahaan yang berada diseluruh Indonesia. PT PERTAMINA (PERSERO)
didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17
September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat
Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003.

Pendirian PT PERTAMINA (PERSERO) didasarkan atas ketentuan yang


tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan
Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya
berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 “tentang pengalihan bentuk perusahaan
pertambangan minyak dan gas bumi negara (pertamina) menjadi perusahaan
perseroan (persero)”.

1.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Tonggak sejarah Pertamina diawali sekitar tahun 1950-an, Pemerintah


Republik Indonesia menunjuk Angkatan Darat yang kemudian mendirikan PT
Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara untuk mengelola ladang
minyak di wilayah Sumatera. Pada 10 Desember 1957, perusahaan tersebut

1
berubah nama menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat
PERMINA. Tanggal ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina hingga saat
ini. Pada 1960, PT Permina berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN)
Permina. Kemudian, PN Permina bergabung dengan PN Pertamin menjadi PN
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) pada 20 Agustus
1968.

Berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003, Perusahaan


Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara berubah nama menjadi PT
Pertamina (Persero) yang melakukan kegiatan usaha migas pada Sektor Hulu
hingga Sektor Hilir. Perusahaan ini memproduksi banyak komoditas seperti
bahan bakar, minyak tanah, LPG (Bahan bakar gas cair), LNG (Gas bumi
cair), dan petrokimia.

PT Pertamina (Persero) melakukan transformasi fundamental dan usaha


Perusahaan pada 20 Juli 2006. PT Pertamina (Persero) mengubah visi
Perusahaan yaitu, “menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia”. Pada
tanggal 10 Desember 2007. Kemudian tahun 2011, Pertamina
menyempurnakan visinya, yaitu “menjadi perusahaan energi nasional kelas
dunia”. Melalui RUPSLB tanggal 19 Juli 2012, Pertamina menambah modal
ditempatkan/disetor serta memperluas kegiatan usaha Perusahaan.

PT Pertamina memiliki 6 unit pengolahan (Refinery Unit) di Indonesia


yang terdiri dari RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V
(Balikpapan), RU VI (Balongan), dan RU VII (Sorong). Selain itu Pertamina
untuk mendukung kegiatan perusahaan Pertamina memiliki 8 kantor unit
pemasaran (Marketing Operation Region) yakni MOR 1 (Medan), MOR 2
(Palembang), MOR 3 (Jakarta), MOR 4 (Semarang), MOR 5 (Surabaya),
MOR 6 (Balikpapan), MOR 7 (Makassar), dan MOR 8 (Jayapura).

2
Di bawah ini merupakan tonggak sejarah (Milestone) PT Pertamina
selama tahun 1995 sampai dengan 2016:

Table 1.1 Tabel Sejarah PT Pertamina Tahun 1995 Sampai 2016

TAHUN DESKRIPSI
1957 Pada 10 Desember 1957, perusahaan tersebut berubah nama
menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA.
Tanggal ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina hingga saat
ini. Pada 1960, PT Permina berubah status menjadi Perusahaan
Negara (PN) Permina. Kemudian, PN Permina bergabung
dengan PN Pertamin menjadi PN Pertambangan Minyak dan
Gas Bumi Negara (Pertamina) pada 20 Agustus 1968.
1971 Selanjutnya, melalui UU No.8 tahun 1971, pemerintah mengatur
peran Pertamina untuk menghasilkan dan mengolah migas dari
ladang-ladang minyak serta menyediakan kebutuhan bahan
bakar dan gas di Indonesia. Kemudian melalui UU No.22 tahun
2001, pemerintah mengubah kedudukan Pertamina sehingga
penyelenggaraan Public Service Obligation (PSO) dilakukan
melalui kegiatan usaha.
2003 Berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003,
Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara
berubah nama menjadi PT Pertamina (Persero) yang melakukan
kegiatan usaha migas pada Sektor Hulu hingga Sektor Hilir.
Pada 10 Desember 2005, Pertamina mengubah lambang kuda
laut menjadi anak panah dengan warna dasar hijau, biru, dan
merah yang merefleksikan unsur dinamis dan kepedulian
lingkungan.

(Bersambung)

3
(Sambungan)

2006 Pada 20 Juli 2006, PT Pertamina (Persero) melakukan


transformasi fundamental dan usaha Perusahaan. PT Pertamina
(Persero) mengubah visi Perusahaan yaitu, “Menjadi
Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia “pada 10 Desember
2007. Kemudian tahun 2011, Pertamina menyempurnakan
visinya, yaitu “Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas
Dunia”. Melalui RUPSLB tanggal 19 Juli 2012, Pertamina
menambah modal ditempatkan/disetor serta memperluas
kegiatan usaha Perusahaan.
2015 Pada 14 Desember 2015, Menteri BUMN selaku RUPS
menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pertamina dalam hal
optimalisasi pemanfaatan sumber daya, peningkatan modal
ditempatkan dan diambil bagian oleh negara serta perbuatan-
perbuatan Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis Dewan
Komisaris. Perubahan ini telah dinyatakan pada Akta No.10
tanggal 11 Januari 2016, Notaris Lenny Janis Ishak, SH.
2016 Pada 24 November 2016, Menteri BUMN selaku RUPS sesuai
dengan SK BUMN No. S-690/MBU/11/2016, menyetujui
perubahan Anggaran Dasar Pertamina terkait dengan komposisi
Direksi dan Dewan Komisaris, kewenangan atas nama Direktur
Utama, pembagian tugas dan wewenang Direksi, kehadiran
rapat Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
Sumber : Website Resmi Pertamina

Dulu Pertamina menggunakan logo yang bergambar sepasang kuda laut


mengapit bintang kuning. Pada tahun 2006 logo Pertamina Kuda Laut tersebut
berubah menjadi logo yang mengisyaratkan huruf “P” yang merupakan huruf
pertama dari Pertamina, berikut makna logo PT Pertamina saat ini:

4
Gambar 1.1 Logo PT Pertamina
Sumber : www.pertamina.com

Makna dari logo Pertamina adalah:


1. Warna biru memiliki arti andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
2. Warna hijau memiliki arti sumber daya energi yang berwawasan
lingkungan.
3. Warna merah memiliki arti keuletan dan ketegasan serta keberanian
dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.

Simbol grafis memiliki arti:


1. Bentuk arah panah menggambarkan aspirasi organisasi Pertamina untuk
senantiasa bergerak ke depan, maju dan progresif. Simbol ini juga
mengisyaratkan huruf “P” yakni huruf pertama dari Pertamina.
2. Tiga elemen berwarna melambangkan pulau-pulau dengan berbagai skala
yang merupakan bentuk negara Indonesia.

A. Visi dan Misi Perusahaan

Visi
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.

Misi
Menjalankan Usaha Minyak, Gas, Serta Energi Baru dan Terbarukan
Secara Terintegrasi, Berdasarkan Prinsip-Prinsip Komersial Yang Kuat.

5
Motto
Motto PT Pertamina “Pasti PAS” Sebagai Peningkatan Kualitas
Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu sarana yang digunakan


manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Di bawah ini merupakan struktur
organisasi yang ada di PT Pertamina MOR III Jabotabek Jakarta Pusat.

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PERTAMINA MOR III


Sumber: www.pertamina.com

Selanjutnya penulis akan memaparkan lebih dalam lagi mengenai struktur


organisasi Finance yang ada di PT Pertamina MOR III Jabotabek Jakarta
Pusat.

6
Gambar 1.3 Struktur Organisasi FINANCE PERTAMINA MOR III
Sumber: www.pertamina.com

C. Strategi Perusahaan

Strategi yang dijalankan PT Pertamina untuk menghadapi tantangan 2019


adalah dengan mengelola tantangan melalui fokus dalam eksekusi rencana
kerja dengan mengimplementasikan budaya HSSE, sinergi antar fungsi dan
efektif dalam menggunakan biaya. Seluruh direksi Pertamina EP sepakat
bahwa dengan sinergi antar fungsi, baik fungsi core business maupun support,
dapat bersama melawati tantangan untuk meningkatkan kinerja Pertamina EP.
Semua lini pun memberikan kotribusi terhadap target kinerja operasi tanpa
terkecuali.

Pada tahun 2019 PT Pertamina memiliki target lifting untuk minyak


sebesar 82.500 BOPD dan gas 768 MMSCFD. Untuk rencana kerja sumur
pengeboran sendiri sebanyak 94 sumur dan 243 sumur workover. Salah satu
langkah PT Pertamina dalam mewujudkan target 2019 tersebut adalah dengan

7
implementasi budaya HSSE baik fungsi core business maupun support dalam
lingkup perusahaan.

D. Aspek Manajemen

1. Aspek Produksi
Pada umumnya Pertamina merupakan perusahaan yang berfokus
pada bahan bakar minyak dan gas. Bahan bakar bensin yang dibuat oleh
Pertamina terdapat Pertamax Racing, Pertamax Turbo, Pertamax,
Petralite, dan Premium. Sedangkan bakar solar yang dibuat antara lain
Pertamina Dex, Dexlite, Solar. Sedangkan gas berupa LPG, Bright Gas,
dan Ease Gas.

2. Aspek Keuangan
PT Pertamina (Persero) dalam bisnisnya melakukan automatisasi
penggunaan dana operasional menggunakan cash card sebagai bagian
dari implementasi salah satu pilar lima prioritas strategis Pertamina
yang bekerja sama dengan tiga bank BUMN yaitu Bank BRI, Bank
Mandiri, dan Bank BNI untuk pengelolaan kas yang lebih baik.
Keunggulan dari penggunaan cash card adalah mendapat Bonus 20
Liter BBM untuk transaksi pertama kali, No Sucharge di SPBU,
Upgrade BBM setiap hari Minggu, Personal Accident dan Asistensi
Kendaraan, serta 2x Fiestapoin. Namun dalam penggunaan cash card
akan dikenakan berbagai macam biaya dan bunga dengan ketentuan
sebagai berikut: Biaya iuran tahunan kartu tambahan Rp250.000, Bunga
tarik tunai 2,25%, denda overlimit Rp150.000, Biaya keterlambatan
pembayaran 3% dari jumlah tagihan, Transfer Fee (credit refund)
Rp50.000, Membership Fee kartu utama Rp400.000/tahun, Biaya ganti
kartu hilang Rp50.000, dan lain-lain.

8
3. Aspek Pemasaran
Pembukaan pasar Eropa dengan Swiss tidak lepas dari upaya
pengenalan brand pelumas Pertamina melalui beberapa aktivitas
pemasaran di Eropa, antara lain melalui event Fastron Euroasis
Expedition, World Rally Championship dan partisipasi pembalap muda
binaan Pertamina, Rio Haryanto.

Strategi yang digunakan dalam menunjang aspek pemasaran PT


Pertamina adalah:
a. Strategi Korporasi
Berdasarkan pemetaan dan analisa SWOT, maka strategi
korporasi PT Pertamina adalah “Pertumbuhan yang Fokus pada
Bisnis Migas di Dalam Negeri dan Selektif di Luar Negeri”.
b. Strategi Bisnis
Penambahan produksi melalui optimalisasi aset eksisting,
pengembangan lapangan, kegiatan EOR dan kegiatan eksplorasi,
optimalisasi biaya dengan melakukan evaluasi struktur biaya setiap
asset dan mengurangi biaya produksi, serta menerapkan HSSE
excellence.

4. Aspek Sumber Daya Manusia


Salah satu langkah yang dilakukan Pertamina dalam membentuk
sumber daya manusia unggulan adalah dengan mengembangkan
program dan sistem manajemen karir (merit system) untuk
meningkatkan transparansi dan efektifitas dalam hal pengembangan
karir para karyawan Pertamina. Proses perekrutan pegawai Pertamina
dibagi menjadi 2 yaitu Fresh Graduate dan Experience Hire /
Berpengalaman. Alur proses perekrutan pertamina sendiri terdiri dari 7
tahap, untuk Fresh Graduate terdiri dari Online Application, Screening
Test, Psikotes & Tes Bahasa Inggris, Online Interview, Klarifikasi Tatap

9
Muka, Interview-User, dan Medical Check Up. Sedangkan untuk
tahapan perekrutan Experience Hire terdiri dari Online Application,
Seleksi Administrasi, Interview User dan HR, Assessement & Tes
Bahasa Inggris, Interview Psikolog, Medical Check Up, dan Interview
Pertamina-Manajemen. Dalam proses perekrutan pegawai, Pertamina
akan menetapkan program yang berbasis pada nilai-nilai unggulan yang
disebut dengan FIVE-M (fokus, integritas, visioner, brilian, dan saling
respek).

1.3 Lingkup Unit Kerja

A. Lokasi Unit Kerja Praktik


Penulis melaksanakan aktivitas magang di perusahaan PT. Pertamina
MOR III kantor area Jabotabek Jakarta Pusat yang beralamat di Jl. Kramat
Raya No. 59, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10450 lt.5 Bagian Finance. Penulis ditempatkan pada Account
Payable, dan Account Receivable Departement. Berikut ini adalah lokasi
kerja praktek dari Google Maps dan foto lokasi kerja.

Gambar 1.4 Peta Lokasi Kerja Praktek

10
Gambar 1.5 Gedung Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek

B. Lingkup Penugasan

Selama aktivitas magang, penulis ditempatkan dibagian account


payable, dan account receivable. Kedua bagian tersebut merupakan
departemen yang ada di divisi finance PT Pertamina MOR III, divisi
account payable merupakan divisi yang bertugas untuk melakukan
pembayaran atas tagihan atau invoice dari para vendor dengan batas akhir
pengiriman invoice kepada PT Pertamina MOR III adalah setiap tanggal 3
awal bulan berikutnya, selanjutnya divisi account receivable merupakan
divisi yang bertugas untuk melakukan penagihan kepada para vendor yang
terdiri dari transaksi tunai (Cash) dan transaksi kredit (Credit).

C. Rencana dan Penjadwalan Kerja

Periode pelaksanaan program magang yang dilaksanakan selama 30 hari


kerja dimulai pada tanggal 20 Juni 2019 sampai dengan 31 Juli 2019. Waktu
kerja pelaksanaan magang sebagai berikut :

11
Table 1.2 Tabel Waktu Kerja Pelaksanaan Magang

Hari Kerja Senin – Jumat


Jam Kerja 07.00 – 15.30

12
BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 Akuntansi
Akuntansi menurut (Kieso, 2016:2) adalah “Akuntansi adalah proses
identifikasi, pencatatan, dan pengkomunikasian keadaan ekonomi suatu
perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Akuntansi merupakan
satu kesatuan sistem informasi pemrosesan data sehingga menghasilkan
laporan keuangan yang menggambarkan keadaan perusahaan.”

2.1.1 Akuntansi Keuangan


Pengertian akuntansi keuangan menurut PSAK No. 1 (Revisi 2015) :
“Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang mempunyai tujuan:
1. Memberikan informasi dan data keuangan yang dapat membantu para
pengguna laporan keuangan untuk memprediksi potensi perusahaan
dalam mendapatkan laba di masa yang akan datang;
2. Memberikan informasi keuangan mengenai kewajiban, modal, dan
sumber ekonomi perusahaan secara handal dan dapat dipercaya;
3. Memberikan informasi yang berkaitan tentang perubahan-perubahan
yang ada pada sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan; serta
4. Menyampaikan informasi lain yang relevan dengan laporan keuangan
untuk digunakan oleh pihak-pihak pengguna laporan keuangan”.

2.1.2 Akuntansi Keuangan Lanjutan


Pengertian akuntansi keuangan lanjutan menurut (Pusat Pengembangan
Akuntansi Universitas Indonesia, 2017) :
“Akuntansi keuangan lanjutan adalah salah satu aspek atau bidang dalam
akuntansi yang menjelaskan tentang proses penyusunan laporan
keuangan konsolidasi, sebagai implikasi atas kepemilikan dan

13
pengendalian yang timbul dari investasi perusahaan pada instrumen
ekuitas”.

2.2 Departmen dan Materi Finance PT Pertamina MOR III


Penulis hanya menjelaskan mengenai department dan materi yang ada
pada Finance PT Pertamina MOR III yaitu Account Payable dan Account
Receivable Department, serta materi Perpajakan dan Analisis Laporan
Keuangan.

2.2.1 Account Payable


Pengertian account payable atau hutang menurut (Kieso, 2016:172) :
“Hutang adalah kemungkinan pengorbanan massa depan atas manfaat
ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini entitas tertentu, untuk
mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di masa
depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu”.

2.2.2 Account Receivable


Pengertian account receivable atau piutang menurut (Mardiasmo,
2016:51):
“Piutang merupakan tuntutan kepada pelanggan dan pihak lain untuk
memperoleh uang, barang, dan jasa (aset) tertentu pada masa yang akan
datang, sebagai akibat penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat
ini”.

2.2.3 Perpajakan
Pengertian pajak menurut (Sumarsan, 2017:3) :
“Pajak adalah Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta
ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib
dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan terlebih dahulu,
tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar

14
pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalalankan
pemerintahan”.

2.2.4 Analisis Laporan Keuangan


Pengertian analisis laporan keuangan menurut (Hanafi, Mamduh & Abdul
Halim, 2016:5) :
“Analisis laporan keuangan adalah analisis terhadap laporan keuangan
suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat
profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu
perusahaan”.

15
BAB III
AKTIVITAS PENUGASAN KERJA PRAKTIK

3.1 Realisasi Kegiatan Kerja Praktik

Pelaksanaan aktivitas kerja praktik ditempatkan pada department account


payable, account receivable, dan budgeting. Selama pelaksanaan kerja
praktik, penulis diberikan tugas untuk membantu dalam melaksanakan tugas
rutin diantaranya sebagai berikut :

Table 3.1 Tabel Aktivitas Kerja Praktik

Hari Tanggal Jenis Aktivitass Tugas yang Pencapaian


ke- Kerja Praktik diberikan Tugas
1. 20 Juni - Sosialisasi - Pengenalan - Mengenal
2019 tentang tugas jobdesk bidang jobdesk bidang
magang account payable account payable
- Verifikasi - Menerima dan - Mengetahui cara
penerimaan melakukan untuk melakukan
invoice dari verifikasi invoice verifikasi invoice
vendor (Vendor lpg 3kg)
2. 21 Juni - Input dan - Input data dan Mengetahui cara
2019 mengkonfirmasi melakukan untuk menginput,
invoice vendor konfirmasi atas mengecek, serta
- Pengecekan invoice vendor mengkonfirmasi
lebih lanjut atas - Memeriksa lebih invoice vendor
invoice vendor lanjut atas invoice melalui aplikasi
vendor SPC APP.

(Bersambung)

16
(Sambungan)

3. 24 Juni - Pengecekan - Memeriksa lebih - Mengetahui cara


2019 lebih lanjut atas lanjut atas invoice Pengecekan
invoice vendor vendor dokumen secara
(invoice tanggal lengkap atas
20 Juni) invoice vendor
4. 25 Juni - Pengecekan - Memeriksa lebih Mengetahui
2019 lebih lanjut atas lanjut atas invoice langkah untuk
invoice vendor vendor Melakukan
(invoice tanggal - melakukan pengecekan
20 Juni) pengecekan dan secara lengkap
- Verifikasi verifikasi atas atas invoice dan
dokumen tagihan dokumen dokumen
pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
tabung LPG tabung LPG tabung LPG
5. 26 Juni - Verifikasi - Melakukan - Mengetahui
2019 dokumen tagihan pengecekan dan langkah untuk
pemeliharaan verifikasi atas mengecek
tabung LPG dokumen dokumen
(lanjutan tgl 25 pemeliharaan pemeliharaan
Juni 2019) tabung LPG tabung LPG
- Mempelajari - Mempelajari cara - Mengetahui
cara input PPN input PPN masukan langkah untuk
masukan memungut PPN
dari vendor
6. 27 Juni - Stock Opname - Menghitung stock - mengetahui
2019 - Verifikasi persediaan LPG jumlah LPG yang
dokumen tagihan Pertamina MOR III dimiliki
pemeliharaan Perusahaan

(Bersambung)

17
(Sambungan)
tabung LPG - Melakukan - Mengetahui
(lanjutan tgl 25 pengecekan dan langkah untuk
Juni 2019) verifikasi atas memungut PPN
dokumen dari vendor
pemeliharaan
tabung LPG
7. 28 Juni - Input dan - Input data dan - Mengetahui cara
2019 mengkonfirmasi melakukan untuk melakukan
invoice vendor konfirmasi atas input dan
(lanjutan tgl 21 invoice vendor konfirmasi
Juni 2019) - Mempelajari cara invoice vendor
- Belajar cara mengolah data melalui aplikasi
mengolah data pembayaran PPH SPC APP.
pembayaran PPH & PPN - Mengetahui cara
& PPN pengolahan data
vendor atas PPH
& PPN
8. 1 Juli - Belajar tentang - Belajar tentang - Mengetahui
2019 asset asset (Pengakuan, tentang
- Verifikasi pelaporan, mutasi, pengakuan,
dokumen tagihan dan kewajaran GL pelaporan, dan
proses final account. mutasi aseet, serta
- melakukan kewajaran GL
verifikasi final atas account
invoice vendor - Mengetahui cara
verifikasi invoice
vendor secara
final

(Bersambung)

18
(Sambungan)
9. 2 Juli Verifikasi Melakukan Mengetahui cara
2019 dokumen tagihan verifikasi final atas verifikasi invoice
proses final invoice vendor vendor secara
final
10. 3 Juli Closing request Melakukan closing Mengetahui cara
2019 payment request payment closing request
(invoice) vendor atas invoice vendor payment atas
invoice vendor
11. 4 Juli Belajar materi mempelajari materi Mengetahui cara
2019 KPI Utilisasi KPI Utilisasi memonitoring
Sistem ERP-AR Sistem ERP hingga clearing
Overdue update data piutang
customer
12. 5 Juli Clearing data Melakukan Mengetahui cara
2019 piutang customer clearing data clearing data
atas gas domestic piutang customer piutang customer
Periode Juli 2019 atas gas domestik atas gas domestic
13. 8 Juli Clearing data Melakukan Mengetahui cara
2019 piutang customer clearing data clearing data
atas SPBU piutang customer piutang customer
Periode Juli 2019 atas SPBU atas SPBU
14. 9 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
15. 10 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data

(Bersambung)

19
(Sambungan)

piutang customer piutang customer piutang customer


atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
16. 11 Juni Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
17. 12 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
18. 15 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
19. 16 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
20. 17 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)

(Bersambung)

20
(Sambungan)
21. 18 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
22. 19 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
23. 22 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
24. 23 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
25. 24 Juli Melanjutkan Melakukan Mengetahui cara
2019 clearing data clearing data clearing data
piutang customer piutang customer piutang customer
atas SPBU (8 atas SPBU atas SPBU
Juli)
26. 25 Juli Belajar tentang Mempelajari proses Mengetahui
2019 pencatatan terkait pencatatan untuk pencatatan jurnal
kas dan kas kecil kas dan kas kecil kas dan kas kecil

(Bersambung)

21
(Sambungan)

27. 26 Juli - Pengecekan - Memeriksa lebih Mengetahui


2019 lebih lanjut atas lanjut atas invoice langkah untuk
invoice vendor vendor Melakukan
- Verifikasi - Melakukan pengecekan
dokumen tagihan pengecekan dan secara lengkap
pemeliharaan verifikasi atas atas invoice dan
tabung LPG dokumen dokumen
pemeliharaan pemeliharaan
tabung LPG tabung LPG
28. 29 Juli Verifikasi Melakukan Mengetahui
2019 dokumen tagihan pengecekan dan langkah untuk
pemeliharaan verifikasi atas melakukan
tabung LPG dokumen verifikasi
pemeliharaan dokumen
tabung LPG pemeliharaan
tabung LPG
29. 30 Juli Membantu Menghubungi Mengetahui cara
2019 menghubungi pihak vendor untuk atau langkah-
pihak vendor melakukan langkah untuk
untuk revisi perbaikan (revisi) melakukan revisi
dokumen atas dokumen atas dokumen atas
tagihan vendor tagihan vendor tagihan vendor
30. 31 Juli Membantu Mengarsipkan Mengetahui untuk
2019 mengarsipkan dokumen invoice melakukan
dokumen invoice atas tagihan pengarsipan
atas tagihan kedalam filling dokumen invoice
kedalam filling sistem (arsip) kedalam filling
sistem (arsip) sistem

22
Selama aktivitas magang, penulis ditempatkan pada divisi account
payable dan account receivable yang merupakan bagian dari departemen
Finance PT Pertamina MOR III. Divisi account payable ini secara garis besar
besartanggungjawab untuk melakukan pembayaran atas tagihan atau invoice
dari para vendor. Selanjutnya divisi account receivable secara garis besar
bertanggungjawab untuk melakukan penagihan kepada para vendor dengan
berbagai macam cara transaksi, baik melalui transaksi tunai (Host to Host,
Prepayment) maupun transaksi kredit (Autocollection, Credit). Batas waktu
divisi account payable untuk melakukan closing request payment maupun
divisi account receivable untuk melakukan clearing nill data piutang adalah
maksimal tanggal 3 bulan berikutnya, sesuai dengan batas waktu yang telah
ditentukan oleh pihak Pertamina pusat.

3.2 Relevansi Teori dan Praktek

Mata kuliah magang merupakan suatu kegiatan pembelajaran di lapangan


yang bertujuan memperkenalkan dan membekali mahasiswa dengan keahlian
praktis yang sesuai dengan kondisi dunia kerja yang sesungguhnya. Relevansi
teori dan praktik yang telah diperoleh pada saat melaksanakan kegiatan
magang pada PT Pertamina MOR III divisi Finance department account
payable, dan account receivable, adalah sebagai berikut:

3.2.1 Account Payable


Menurut (Kieso, 2016:172) Hutang adalah kemungkinan
pengorbanan massa depan atas manfaat ekonomi yang muncul dari
kewajiban saat ini entitas tertentu, untuk mentransfer aktiva atau
menyediakan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari
transaksi atau kejadian masa lalu. Terdapat 3 tahap pada divisi account
payable dalam melakukan pembayaran atas tagihan vendor (invoice) :

23
1. Faktur Pajak
Data yang tertera di dalam faktur pajak harus lengkap dan benar
agar transaksi pembayaran dapat dilakukan, seperti nama dan No.
NPWP perusahaan vendor harus benar (16 digit), nama dan NPWP
Pertamina juga harus benar (16 digit), terdapat keterangan transaksi
BKP/JKP, serta harus tercantum jumlah PPN 10% dari nominal DPP.
PT Pertamina ditunjuk sebagai pemungut pajak baik orang pribadi
(pegawai) maupun badan usaha (vendor) dengan sistem pemungutan
pajak Withholding System, yang dimana besarnya pajak dihitung oleh
pihak ketiga yang bukan wajib pajak dan bukan juga aparat
pajak/fiskus.
2. Document Valid
Dokumen tagihan atau invoice harus lengkap dan benar, mulai
dari Surat Proses Pembayaran Penagihan (SP3), faktur pajak, tanggal
invoice dan kuitansi harus sesuai dengan faktur pajak, surat refensi
bank, dan berita acara. Ketika dokumen tagihan lengkap atau valid,
maka proses pembayaran atas tagihan vendor dapat diproses lebih
lanjut oleh pihak Pertamina untuk dilakukan pembayaran.
3. Batas Waktu Penagihan
Pertamina memiliki aturan mengenai proses penagihan hingga
batas waktu pembayaran atas tagihan vendor. Batas akhir closing
request payment atas tagihan vendor (invoice) kepada Pertamina
paling lambat adalah tanggal 3 bulan berikutnya. Ketika dokumen
penagihan atau pembetulan dokumen (revisi) masuk ke dalam
Pertamina hingga melebihi tanggal 3 awal bulan berikutnya, maka
akan diproses pada periode bulan berikutnya.

24
3.2.2 Account Receivable
Menurut (Mardiasmo, 2016:51) Piutang merupakan tuntutan kepada
pelanggan dan pihak lain untuk memperoleh uang, barang, dan jasa (aset)
tertentu pada masa yang akan datang, sebagai akibat penyerahan barang
atau jasa yang dilakukan saat ini. PT Pertamina memiliki 2 jenis transaksi
yang terjadi pada divisi account receivable yaitu secara tunai dan non tunai
serta pembagian yang ada didalamnya, berikut penjelasannya:
1. Transaksi Tunai
a. H2H (Host to Host)
Host to Host adalah suatu sistem antar server yang terhubung
langsung antara Pertamina dengan customer secara real time baik
melalui sebuah komputer dengan komputer maupun komputer
dengan perangkat lain yang saling terhubung satu sama lain.
b. Prepayment
Prepayment adalah harga pembelian kredit yang dibayar terlebih
dahulu oleh perusahaan sebagai pembeli piutang kepada pihak
klien sebagai penjual piutang.
2. Transaksi Non Tunai
a. Autocollection
Autocollection adalah suatu kesepakatan dimana customer
mempunyai satu rekening yang hanya diketahui dan bisa diambil
oleh Pertamina agar memudahkan kedua pihak saat melakukan
penagihan.
b. Credit
Credit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dibuat
berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank
dengan pihak perusahaan yang mewajibkan pihak peminjam

25
untuk melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah bunga
sebagai imbalan.

3.3 Permasalahan

3.3.1 Flowchart Proses Account Payable


Table 3.2 Flowchart Proses Account Payable

AKTIVITAS DOKUMEN

Mulai
Faktur Pajak

Vendor menyerahkan 1
lembar faktur pajak

Petugas melakukan scan Faktur pajak Dokumen


barcode faktur pajak tidak valid Tagihan

Faktur Pajak Valid Direvisi

Menyerahkan berkas dokumen


tagihan ke petugas loket

Petugas melakukan
Dokumen
verifikasi dan
tidak valid
kelengkapan dokumen

Direvisi
Dokumen Valid

Diproses
/

26
Penjelasan Flowchart:
Dari Flowchart diatas merupakan suatu untuk melakukan
peneriman prosedur tagihan yang nantinya akan dibayarkan kepada
pihak-pihak yang telah melakukan kerjasama dengan pihak Pertamina
sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Berikut prosedur
flowchart:
1. Pertaman-tama, pihak vendor yang menyerahkan 1 lembar faktur
pajak kepada petugas Pertamina, untuk dilakukan pengecekan
serta menentukan apakah faktur pajak tersebut valid atau tidak.
Jika faktur pajak tidak valid, maka faktur pajak tersebut akan
dikembalikan ke vendor untuk direvisi. Apabila faktur pajak
tersebut valid, maka akan di proses lebih lanjut oleh pihak account
payable untuk dilakukan penginputan data tagihan ke dalam web
loket account payable
2. Setelah proses penginputan selesai, pihak vendor memberikan
dokumen invoice secara lengkap kepada pihak account payable
untuk dilakukan pengecekan, apakah data di dalam dokumen
tersebut sesuai dengan faktur pajak atau tidak.
3. Jika dokumen invoice tersebut lengkap dan sesuai dengan faktur
pajak / valid, maka akan diproses lebih lanjut hingga proses
pembayaran. Jika dokumen invoice tidak lengkap atau tidak valid
maka akan dikembalikan lagi kepada pihak vendor untuk
dilakukan perbaikan atau revisi agar dapat diproses lebih lanjut
hingga proses pembayaran.

3.3.2 Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan
a. Dengan adanya E-NOFA (Faktur Pajak eletronik) lebih mudah
untuk memeriksa karena sudah berada di sistem.

27
b. Pembagian loket kerja dalam satu tempat sehingga tidak perlu
lagi berpindah

2. Kekurangan
a. Salah satu permasalahan yang terjadi pada flowchart account
payable adalah saat melakukan verifikasi dokumen tagihan
vendor hingga closing request payment melalui website
Procurement To Pay Process Pertamina dan Digital Loket
yang pernah mengalami sistem eror seperti proses loading yang
lama atau bahkan website tidak bisa dibuka sehingga
menyebabkan proses closing request payment mengalami
keterlambatan.
b. kurangnya ketelitian dalam melakukan proses pemeriksaan
hingga proses penginputan data seperti salah input nominal
angka atas tagihan vendor, pembulatan angka yang salah, serta
tanggal faktur pajak yang berbeda dengan tanggal invoice dan
kuitansi.

28
3.3.3 Flowchart Proses Account Receivable

Table 3.3 Flowchart Proses Account Receivable

AKTIVITAS DOKUMEN

Mulai Sales Order


Sales Order

Good Issue Delivery Document

Faktur Pajak
Billing Document Customer Invoice

Customer Payment
Dokumen
Penagihan
Transaksi Tunai

H2H Prepayment
Transaksi non
Tunai

Autocollection Credit

Penjelasan Flowchart:
Berikut prosedur flowchart Account Receivable:
1. proses account receivable dimulai saat terjadi pesanan
penjualan atau sales order yang akan menimbulkan delivery
document atau dokumen atas penyerahan barang yang telah
dipesan sebelumnya sesuai dengan kesepakatan bersama antara
pihak Pertamina dengan customer.

29
2. Proses selanjutnya yaitu mengubah dokumen pengiriman
hingga mencerminkan hasil Goods Issue (Cost Of Good Sold),
serta menimbulkan adanya billing document yang digunakan
sebagai bukti transaksi.
3. Setelah customer mendapatkan billing document, pihak
Pertamina akan membuat dokumen pembayaran lalu mencetak
tagihan biaya (customer invoice).
4. Langkah terakhir, pihak customer harus melakukan
pembayaran atas transaksi yang telah terjadi sebelumnya, baik
dengan cara pembayaran secara tunai (Host to Host (H2H) /
Prepayment) atau pembayaran non tunai (Autocollection /
Credit).

3.3.4 Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan
a. Dengan adanya sistem Clearing Nill, maka proses penghapusan
piutang (lunas) dapat dilakukan dengan mudah.
b. Pembagian loket kerja pada divisi account payable sudah efektif
karena setiap pegawai mengurus setiap instansi pemerintah
atau perusahaan manufaktur, sehingga pekerjaan cepat
terselesaikan.

2. Kekurangan
a. Saat melakukan pembayaran secara tunai dan sistem SAP
sedang down, hal tersebut dapat mengakibatkan data mengenai
Purchase Order, Sales Order, dan Delivery Order tidak
muncul kedalam sistem, sehingga harus dilakukan proses
penginputan secara manual.

30
b. Ketika pembayaran secara kredit, yaitu saat customer
melakukan pembayaran melebihi batas waktu yang telah
ditentukan maka akan terjadi block payment pada sistem.
c. Permasalahan juga dapat terjadi pada faktur pajak, apabila
terjadi perubahan harga maka kita harus membuat faktur pajak
yang baru dan melakukan proses penginputan ulang secara
manual.
d. Begitu juga pada saat melakukan Clearing Nill data piutang
customer atas SPBU maupun gas domestik sering terjadi sistem
down, sehingga harus melakukan clearing data secara manual.

31
BAB IV
REKOMENDASI

Selama melaksanakan magang dan berdasarkan seluruh pembahasan


yang telah dipaparkan, penulis melihat adanya kendala yang terjadi pada
PT Pertamina MOR III Jabotabek khususnya pada permasalahan di
bagian divisi Account Payable dan Account Receivable. Berikut ini
adalah rekomendasi untuk PT Pertamina MOR III agar dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi dalam menunjang keefektivan dan keefisienan
perusahaan, yaitu :

1. PT Pertamina MOR III harus selalu memperhatikan dan


memperbaharui sistem kegiatan operasional perusahaan seperti My
SAP, website Procurement To Pay Process, Digital Loket, Clearing
Nill atau program lainnya agar tidak mudah terjadi sistem down atau
eror, sehingga tingkat keefektivan dan kualitas perusahaan tetap
terjaga.

2. Untuk menghindari kasus salah input nominal angka, pembulatan


angka yang salah, serta faktur pajak yang tidak valid, sebaiknya para
staff akuntan lebih mengedepankan sikap kehati-hatian (due
professional care) dan independensi dalam segala bidang kerja.
Dengan sikap due professional care dan independensi yang tinggi,
permasalahan sekecil apapun seperti perbedaan nilai nominal atau
perhitungan antara pihak pertamina dengan pihak vendor tidak akan
mungkin terjadi.

PT. Pertamina MOR III melakukan Clearing Nill guna untuk


mencocokan pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan oleh customer
dan Pertamina agar terhindar kelebihan bayar atau kekurangan bayar. PT

30
Pertamina MOR III juga melakukan Closing Request Payment guna untuk
menutup dokumen tagihan vendor (invoice) yang masuk kedalam
perusahaan agar dapat dilakukan proses pembayaran.

31
DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Dr. Mamduh M., Prof. Dr. Abdul Halim. (2016). Analisis Laporan
Keuangan Edisi ke-5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D (2016). Intermediate
Accounting Volume 1 IFRS Edition. United States of America : Wiley.
Mardiasmo. (2016). Perpajakan-Edisi Terbaru Tahun 2016. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Pusat Pengembangan Akuntansi Universitas Indonesia: Akuntansi Keuangan
Lanjutan, 2017.
Sumarsan, Thomas. (2017). Perpajakan Indonesia Edisi Kelima. Jakarta:
Indeks
Sumatera News: Sinergi Antar Fungsi, 2019 PT Pertamina EP Target Minyak
82.500 BOPD dan Gas 768 MMSCFD.
https://sumateranews.co.id/sinergi-antar-fungsi-2019-pt-pertamina-
ep-target-minyak-82-500-bopd-dan-gas-768-mmscfd/ [diakses 3 Juli
2019]
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Revisi 2015
PT Pertamina (Persero) Sejarah, Profil, Visi dan Misi, Motto, dan Budaya
http://www.pertamina.com/ (Diakses pada 3 Juli 2019)

32
LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Pengantar Kampus

33
Lampiran 2
Surat Penerimaan Magang

34
Lampiran 3
Lembar Kegiatan Harian di Lapangan

35
36
Lampiran 4 Lain-lain

37

Anda mungkin juga menyukai