SOSIOLOGICAL JURISPRUDENCE
Oleh
B022202011
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
hukum menitik beratkan pada hukum dalam kaitannya dengan masyarakat. Menurut
aliran ini hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup di
antara masyarakat. Aliran ini secara tegas memisahkan antara hukum positif dengan
(the positive law) dengan hukum yang hidup (the living law). Singkatnya yaitu, aliran
hukum yang konsepnya bahwa hukum yang dibuat agar memperhatikan hukum yang
hidup dalam masyarakat atau living law baik tertulis maupun tidak tertulis. Misalnya
dalam hukum yang tertulis jelas dicontohkan Undang- Undang sebagai hukum
tertulis, sedangkan yang dimaksudkan hukum tidak tertulis disini adalah hukum adat
yang dimana hukum ini adalah semulanya hanya sebagai kebiasaan yang lama
kelamaan menjadi suatu hukum yang berlaku dalam adat tersebut tanpa tertulis.
Dalam masyarakat yang mengenal hukum tidak tertulis serta berada dalam masa
pergolakan dan peralihan, Hakim merupakan perumus dan penggali dari nilai-nilai
hukum yang hidup dalam masyarakat. Untuk itu ia harus terjun ditengah-tengah
masyarakat untuk mengenal, merasakan dan mampu menyelami perasaan hukum dan
haruslah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup dalam msyarakat.valiran ini
memisahkan secara tegas antara hukum positif dengan hukum yang hidup dalam
masyarakat (living law). Aliran ini timbul sebagai akibat dari proses dialektika anatara
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan penulis
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas dan untuk
mengetahui aliran- aliran yang ada dalam filsafat hukum khususnya aliran
Sociological Jurisprudence.
BAB II
PEMBAHASAN
filsafat hukum tersebut merupakan hasil dari dialektika pemikiran hukum yang tidak
henti-hentinya dalam lapangan ilmu hukum. Apabila masa lalu, filsafat hukum
merupakan produk sampingan dari para filsuf, dewasa ini kedudukannya tidak lagi
Istilah Sosiological dalam menamai aliran ini, menurut paton kurang tepat dan
fungsional” oleh karena itu, ada pula yang menyebut Sociological Jurisprudence ini
popular di Amerika Serikat terutama atas jasa Roscoe Pound (1870-1964). Roscoe
berpendapat, bahwa hukum harus dilihat atau dipandang sebagai suatu lembaga
tugas dari ilmu hukum untuk mengembangkan suatu kerangka yang mana kebutuhan-
Jurisprudence di mana aliran ini dapat dikatakan sebagai aliran dari berbagai
pendekatan. Aliran ini tumbuh dan berkembang di Amerika serikat dan dipelopori
oleh Roscoe Pound derngan karyanya yang terkenal seperti “Scope and Purpose of
seorang ahli hukum bangsa Austria bernama Eugen Ehrlich (1826-1922) yang mula
pertama menulis buku tentang Hukum dipandang dari sudut sosiolgi dengan judul
Walter L. Moll: “Fundamental Principles of the Sociology of law” pada tahun 1936).
pelopor adalah Roscoe Pound yang menyatakan bahwa hukum yang baik adalah
hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup dalam masyarakat. Artinya hukum
karakteristiknya diterapkan dan digunakan dalam dan dipakai oleh masyarakat. Pada
saat hukum dijalankan terjadilah interaksi antara hukum dan perilaku masyarakat
hukum (the sosial meaning of law). Makna social diberikan kepada hukum melalui
memaksakan agar isi peraturan dijalankan secara mutlak, melainkan dalam banyak hal
dikalahkan oleh struktur sosial di mana hukum itu dijalankan. Penelitian tentang
budaya hukum di Indonesia oleh Daniel S. Lev sebagimana dikutip Satjipto Rahardjo
1 Mei 2019).
Eugen ehrlich dikenal sebagai the founding father of social law, dan Roscoe
Pound oleh banyak pakar juga dianggap sebagai the founding father of sociological
hukum.
B. Perbedaan Sosiological Jurisprudence dengan Sosiologi Hukum
nama aliran dalam filsafat hukum, sedangkan sosiologi hukum adalah cabang dari
sosiologi. Kedua, walaupun objek yang dipelajari oleh keduanya adalah tentang
pengaruh timbal balik antara hukum dan masyarakat, namun pendekatannya berbeda.
Oleh karena itu, di dalam sosiologi hukum, hukum dikaji bukan untuk tujuan hukum
itu sendiri, tetapi dikaji untuk menjelaskan masyarakat (tatanan sosial). Sosiologi
hukum ditetapkan sebagai bidang studi akademis dan penelitian empiris setelah
perang Dunia Kedua. Studi hukum sendiri bukan merupakan sentral dalam
sosiologi, meskipun beberapa sosiolog terkenal sudah menulis tentang peran hukum
dipahami sebagai suatu mekanisme penting dari kontrol sosial. Philip Selznick,
kebutuhan masyarakat dan bahkan sangat dekat dengan moral, namun Donald
Black (sosiolog Amerika), mengembangkan teori ilmiah dari biro hukum dasar
sebuah paradigma sosiologi murni. Niklas Luhmann Jerman melihat hukum
secara langsung atau tidak langsung ditetapkan oleh hukum. Hukum adalah seperti
karakteristiknya diterapkan dan digunakan dalam dan dipakai oleh masyarakat. Pada
saat hukum dijalankan terjadilah interaksi antara hukum dan perilaku masyarakat
hukum (the sosial meaning of law). Makna social diberikan kepada hukum melalui
memaksakan agar isi peraturan dijalankan secara mutlak, melainkan dalam banyak hal
dikalahkan oleh struktur sosial di mana hukum itu dijalankan. Penelitian tentang
budaya hukum di Indonesia oleh Daniel S. Lev sebagimana dikutip Satjipto Rahardjo
oleh pola harmoni, menjaga perasaan dan sebagainya. Maka dalam hal ini struktur
sosial menjadi factor penentu pula dalam hukum dan masyarakatpun sebenarnya turut
sosial dengan hukum dapat kita amati pula dengan pemikiran ke belakang bagaimana
hukum itu dibentuk dan dijalankan juga bergantung kepada struktur sosial
masyarakatnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
hukum yang berkembang atau yang ada di masyrakat itu sendiri. Dalam masyarakat yang
monoistik, tidak begitu sukar menerapkan ajaran sociological jurisprudence. Berbeda halnya
dengan masyarakat yang memiliki pruralistik seperti masyarakat Indonesia dimana nilai-nilai
dan tata tertibnya masing-masing serta pola perilaku yang spesifik pula adalah tidak mudah
berkembang dan membahas tentang hukum yang ada di masyarakat. Hanya saja dalam aliran
masyrakat itu sendiri. Dalam masyarakat yang monoistik, tidak begitu sukar menerapkan
pruralistik seperti masyarakat Indonesia dimana nilai-nilai dan tata tertibnya masing-masing
serta pola perilaku yang spesifik pula adalah tidak mudah menerapkan ajaran sociological
jurisprudence.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Achmad Ali. 2015. Menguak Teori Hukum dan Teori peradilan . Kencana.
Jurnal
Ahmad Zayyadi. Dinamika Modernisasi Hukum Islam: Tinjaun Yuridis dalam Pembacaan
Mazhab Sociological Jurisprudence.. Vol 14 No.1. 2020.
Rusdi Anto. Pendekatan dan Aliran Yang Ada Dalam Sosiologi Hukum. 2018
Yustita. Perikan Pemikiran Tiga Aliran Hukum: Sejarah Hukum Sociological Jurisprudence,
dan Regal Realisme dalam Khasana Hukum Indonesia. Vol 2 No. 1. 2019.