OLEH :
AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
UAS Take Home ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen Pengampu pada Mata
Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II.
Meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat saya
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan saya semoga tugas
ini bermanfaat khususnya bagi saya dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 5 PENUTUP..................................................................................................25
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
4
persetujuan bersama. Meskipun demikian apabila cara semacam ini tidak bisa
ditempuh, terpaksa likuidasi dengan prosedur hukum (Husnan, 1996:206)
Apabila kesulitan keuangan tersebut masih bisa diperbaiki, karena prospek
perusahaan diperkirakan masih baik, mungkin cara reorganisasi lebih baik
ditempuh. Dengan kata lain, apabila kondisi perusahaan sudah tidak bisa ditolong,
likuidasi terpaksa ditempuh. Untuk melakukan reorganisasi ini ditempuh prosedur
(1) menentukan nilai perusahaan, (2) memformulasikan struktur modal, (3)
menentukan nilai surat-surat berharga lama (Husnan, 1996:206)
Dari beberapa perusahaan yang tercatat mengalami kesulitan keuangan di
Indonesia, terdapat salah satu perusahaan yang bergerak dibidang eksplorasi dan
produksi minyak serta gas Indonesia yaitu PT Sugih Energy, Tbk..
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menulis laporan yang
berjudul “ Kesulitan Keuangan PT Sugih Energy, Tbk. Tahun 2017”.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana awal terjadinya kesulitan keuangan oleh PT Sugih Energy, Tbk.?
Apa yang menyebabkan terjadinya kesulitan keuangan oleh PT Sugih
Energy, Tbk. pada tahun 2017 ?
Bagaimana PT Sugih Energy, Tbk. mengatasi kesulitan keuangannya ?
Tujuan Penulisan
5
Metode Penulisan
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Tindakan Nonyudisial
Terdapat beberapa tindakan nonyudisial yang dapat dijalankan yaitu
perjanjian restrukturisasi utang, manajemen komite kreditor dan pengalihan aset.
1) Perjanjian Restrukturisasi Utang
Perjanjian antara perusahaan debitor dengan salah satu atau kreditor merupakan
hal yang umum bagi perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan untuk
sementara waktu. Pihak debitor dapat mengajukan perpanjangan waktu jatuh
tempo utang, meminta penurunan suku bunga utang, atau meminta modifikasi
persyaratan dalam kontrak utang. Pihak kreditor umumnya bersedia untuk
memberikan konsesi kepada debitor daripada menghadapi risiko beban legal dan
kerugian legal yang timbul dari tindakan hukum terhadap debitor yang
sebelumnya sangat berharga.
Bentuk perjanjian restrukturisasi yang lain adalah perjanjian komposisi
(composition agreement). Dalam kasus ini, pihak kreditor bersepakat untuk
menerima klaim dengan nilai yang lebih rendah dari nilai pokoknya. Keuntungan
bagi pihak kreditor adalah mereka akan segera menerima pembayaran tunai
umumnya menegosiasikan pembayaran tunai yang tersisa. Perjanjian komposisi
umumnya melibatkan seluruh kreditor, meskipun beberapa kreditor mungkin tidak
bersedia untuk menyetujui komposisi tersebut.
2) Manajemen komite kreditor
7
Melalui manajemen komite kreditor (creditor’s committee management),
kreditor menyetujui untuk membantu pihak debitor dalam mengelola pembayaran
yang paing efisien terhadap klaim kreditor. Kebanyakan komite kreditor
memberikan nasihat dan pedoman kepada pihak kreditor karena pihak kreditor
tidak ingin menanggung tambahan kewajiban dan masalah operasi aktua pihak
debitor.
3) Pengalihan aset
Penyerahan kendali berarti aset yang dialihkan tersebut telah dipisahkan dari
pihak yang mengalihkan, dan kemudian pihak yang menerima
pengalihan (transferee) memperoleh hak untuk menjanjikan atau menukarkan aset
8
yang dialihkan, dan bahwa pihak yang mengalihkan tidak memiliki kendali efektif
terhadap aset yang dialihkan, seperti melalui perjanjian yang memperbolehkan
pihak yang mengalihkan untuk membeli kembali atau menebus aset yang
dialihkan.
Tindakan Yudisial
Penundaan Pembayaran
10
kewajiban yang terjadi setelah perusahaan memasukkan petisi reorganisasi
untuk proses reorganisasi.
2. Kewajiban harus dilaporkan sebesar perkiraan jumlah yang diperbolehkan
oleh pengadilan niaga. Jika estimasi yang memadai tidak mungkin dilakukan,
maka klaim tersebut harus diungkapkan dalam catatan kaki.
1. Jumlah dalam laporan laba rugi yang berkaitan langsung dengan reorganisasi,
seperti biaya jasa hukum dan kerugian atas penjualan aset, harus dilaporkan
secara terpisah sebagai pos reorganisasi pada periode terjadinya. Namun
demikian, setiap keuntungan atau kerugian yang berasal dari operasi dalam
penghentian, ataau pos-pos luar biasa, harus dilaporkan secara terpisah
menurut PSAK 1 tentang “penyajian laporan keuangan”.
2. Sebagian pendapatan bunga yang diperoleh selama proses reorganisasi
merupakan hasil dari debitor yang tidak diwajibkan untuk melunasi utangnya
dan menginvestasikan sumber daya yang tersedia pada instrumen yang
menghasilkan bunga. Pendapatan bunga tersebut harus dilaporkan secara
terpisah sebagai pos-pos reorganisasi. Sejauh mana beban bunga yang
dilaporkan berbeda dari bunga kontraktual atas utang perusahaan harus
diungkapkan, baik dalam kurung laporan laba rugi atau dalam catatan kaki.
3. Laba per saham diungkapkan, namun antisipasi perubahan dalam jumlah
lembar saham biasaatau setara saham biasa yang terjadi sebagai akibat proses
reorgansasi harus diungkapkan.
11
2. Arus kas yang berkaitan dengan proses reorganisasi harus dilaporkan secara
terpisah dari arus kas yang berasal dari operasi rutin. Sebagai contoh,
kelebihan bunga bersih yang diterima sebagai hasil dari perusahaan tidak
membayar utang-utangnya selama proses reorganisasi harus dilaporkan secara
terpisah.
1. Nilai reorganisasi aset dari entitas yang akan muncul sesaat sebelum tanggal
konfirmasi lebih kecil daripada total seluruh kewajiban dan klaim pasca
petisi.
2. Pemegang saham dengan hak suara yang ada sesaat sebelum konfirmasi
menerima kurang dari 50 persen saham dengan hak suara dari entitas yang
akan muncul. Hal ini menendakan bahwa pemegang saham lama telah
kehilangan kendali atas perusahaan yang akan muncul.
12
nilai sekarang jumlah yang akan dibayar. Seluruh saldo laba atau defisit yang ada
dihapuskan. Laporan operasi final disusun sesaat sebelum mengakhiri proses
reorganisasi. Pada intinya, perusahaan merupakan entitas pelaporan yang baru
setelah reorganisasi.
Kerugian penurunan nilai dari aset jangka panjang yang dipegang dan
digunakan diakui hanya jika nilai tercatat aset lebih kecil dari estimasi arus kas
dari operasi didiskontokan selama masa manfaatnya. Jumlah kerugian penurunan
nilai adalah perbedaan antara nilai tercatat aset dan nilai wajarnya. Untuk aset
jangka panjang individul yang akan dihapuskan dengan penjualan akan dinilai
kembali menjadi nilai terendah antara nilai tercatat atau nilai wajar dikurangi
biaya penjualan.
Rencana Reorganisasi
Rencana reorganisasi umumnya terdiri dari sebuah dokumen terperinci
dengan pembahasan penuh mengenai tindakan-tindakan utama yang akan
ditempuh selama proses reorganisasi. Selain tindakan-tindakan utama ini,
manajemen juga terus berproduksi dan menjual produk, menagih piutang, dan
13
menjalankan operasi harian lainnya. Kebanyakan rencana ini berisi pembahasan
yang teperinci mengenai hal-hal berikut :
1. Penghapusan operasi yang tidak menguntungkan, melalui penjualan atau
likuidasi.
2. Restrukturisasi utang dengan kreditor tertentu.
3. Revaluasi aset dan kewajiban.
4. Pengurangan atau penghapusan klaim pemegang saham terdahulu dan
penerbitan saham baru kepada kreditor atau pihak lainnya.
14
BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN
Sugih Energy didirikan di Indonesia pada bulan Maret 1990, dengan nama
PT Saranatama Unimada Gunabina International, kemudian PT Sugi
Samapersada. Secara tradisional merupakan perusahaan perdagangan dan jasa
energi, perusahaan menjelajah ke eksplorasi energi pada Juni 2006 dengan tujuan
menciptakan nilai pemegang saham yang lebih besar dari sumber daya alam
Indonesia yang luas.
Pada bulan Maret 2010 - sejalan dengan tujuan baru perusahaan untuk
menjadi produsen energi di Indonesia - perusahaan kembali berganti nama
menjadi PT Sugih Energy, Tbk. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2002. Perusahaan ini sekarang tumbuh di sektor energi dengan fokus
pada produksi energi untuk Indonesia dari portofolio tiga aset eksplorasi dan
produksi yang berlokasi di Indonesia Barat. Perusahaan ini bertujuan untuk
tumbuh bersama Indonesia dalam perjalanannya.
Sugih Energy adalah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas
Indonesia dengan visi untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dan
pemangku kepentingan perusahaan melalui fokus perusahaan pada sumber daya
energi Indonesia yang luas. Sugih berharap untuk tumbuh bersama Indonesia
dalam perjalanan negara ke depan.
Logo Sugih didasarkan pada prinsip
infinity, dan merupakan simbol dari tujuan
perusahaan perusahaan adalah untuk
menciptakan manfaat berkelanjutan dan tak
terbatas bagi para pemangku kepentingan
perusahaan. Walaupun sumber energi di
Indonesia terbatas dan terbatas, manfaat yang
dapat mereka berikan kepada masyarakat tidak
terbatas dan beragam.
Perjalanan panjang bagi Sugih Energy dimulai sejak dilakukannya Right
Issue dan Resume Trading di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 yang telah
15
berhasil menarik modal segar bagi pengembangan program kerja perusahaan,
termasuk rangkaian akuisisi blok migas yang cukup potensial, yaitu blok
eksplorasi yang dinamakan Blok Kalyani pada tahun 2011, blok eksplorasi di
daerah Selat Panjang pada tahun 2014.
PT Sugih Energy, Tbk. Adalah produsen energi di Indonesia yang
didirikan pada tahun 1990. Awalnya bergerak di bidang trading dan jasa migas,
kemudian berkembang menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi migas.
Memfokuskan usaha sebagai produsen energi bagi Indonesia dengan mengelola
empat aset migas di kawasan Sumatera : Blok Lemang dengan partisipasi non-
operator sebesar 34%, Blok Selat Panjang dengan partisipasi operator sebesar
55%, Blok Kalyani dengan partisipasi sebesar 51%, dan Blok Selat Panjang Non-
Konvensional dengan partisipasi sebesar 55%. Sumatera merupakan salah satu
wilayah dengan rata-rata keberhasilan teknis eksplorasi migas tertinggi di dunia.
Untuk Visi perusahaan yaitu (1) Menjadi perusahaan eksplorasi dan
produksi migas di Indonesia yang mampu menciptakan nilai tambah bagi para
shareholder dan stakeholder melalui pengelolaan potensi energi alam Indonesia
yang baik (2) Menjadi perusahaan yang terus berkembang dan mendukung
pembangunan Indonesia dalam menempuh masa depan bangsa yang lebih baik.
Sedangkan untuk misi perusahaan yaitu : (1) Mengembangkan bisnis
perusahaan dalam konsep yang berkesinambungan. (2) Menjalankan etika bisnis
yang baik (3) memberikan benefit terbaik bagi para stakeholder dan Shareholder.
16
17
BAB IV
PEMBAHASAN
18
Penyebab Terjadinya Kesulitan Keuangan Oleh PT Sugih Energy, Tbk.
Pada Tahun 2017
Perseroan juga berhasil menekan beban pokok usaha, yang tercatat turun 90,13%
pada 2017 menjadi Rp 1,31 miliar dibandingkan di 2016 sebesar Rp 13,33 miliar.
Nilai aset SUGI pada 2017 meningkatkan 4,20% menjadi Rp 6,45 triliun
dibandingkan dengan aset perusahaan pada 2016 sebesar Rp 6,19 triliun.
19
mengandalkan pendanaan dari para pemegang sahamnya untuk menyuntikkan
dana untuk biaya operasional perusahaannya.
Dilihat dari rasio laba perusahaan yang semakin memburuk tiap tahunnya,
dilihat dari tahun 2015 rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset menurun mulai dari
–(0.07) pada tahun 2016 ( -0.19) dan -0.40. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas
pada tahun 2015 (-0.15) pada tahun 2016 (-0.50) dan pada tahun 2017 (-1.19).
Untuk rasio laba (rugi) terhadap pendapatan pada tahun 2015 (-19.18) pada tahun
2016 mengalami penurunan drastis sejumlah (-326.4) dan mengalami peninggatan
tipis pada tahun 2017 (-233.9)
Dengan kondisi keuangan yang dihadapi oleh PT Sugih Energy, Tbk di tahun
2017 yang terbilang mengalami kesulitan cara yang ditempuh oleh perusahaan
adalah dengan restrukturisasi utang. Induk dan Anak perusahaan PT Sugih
Energy, Tbk melakukan restrukturisasi utang. Dalam berita kontan.co.id total
utang hingga US$ 170 juta oleh PT Sugih Energy, Tbk dibayar lewat produksi
minyak.
PT Sugih Energy Tbk masih terbelit beban keuangan. Makanya pada tahun
ini perseroan akan fokus untuk membereskan masalah finansialnya.
Supriyanto, Direktur Utama Sugih mengatakan masalah finance adalah masalah
utama perseroan saat ini. Salah satunya adalah terkait keputusan Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 5 Juli 2017 telah mengabulkan permohonan dua
kreditur yang merupakan vendor/pemasok untuk mempailitkan Petroselat. Total
tagihan kepada 48 vendor mencapai Rp 118,37 miliar. Secara total Supriyanto
bilang perusahaan memiliki utang di tingkat holdingsampai US$ 170 juta.
20
Sementara utang di tingkat aset US$ 15 juta. Perseroan pun akan membayar
utang-utang tersebut melalui produksi minyak. Saat ini produksi minyak
Perseroan hanya sebesar 300 bopd dari Blok Lemang.
Tahun ini Perseroan menargetkan bisa memproduksi 1.500 bopd. Caranya dengan
mengaktifkan kembali sumur-sumur yang tidak berproduksi terutama di Blok
Lemang. Totalnya terdapat enam sumur yang ada di Blok Lemang. Saat ini
Perseroan sedang melakukan persiapan untuk konstruksi pipe line well Pad A dan
penyiapan lokasi well Pad C& D. Sugih pun menagih komitmen pemegang saham
untuk membantu pendanaan untuk menaikkan produksi . Makanya dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) diharapkan pemegang saham mayoritas bisa
membantu keuangan Sugih untuk tingkatkan produksi ke depan.
Pasalnya selain meningkatkan produksi dari Blok Lemang, Sugih juga berencana
untuk mengaktifkan kembali Blok Selat Panjang. Sugih sendiri sudah melakukan
pengeboran dua sumur di Blok Selat Panjang. Kontrak PSC Sugih di blok tersebut
berlaku hingga 2021.
21
Petroselat akan membagi krediturnya menjadi tiga kategori. Kategori
pertama yaitu kreditur dengan piutang sebesar 1% dari total tagihan. Kreditur
kedua memiliki 1%-3% dari total tagihan. Sementara itu kreditur ketiga yaitu
yang memiliki tagihan di atas 3% dari total tagihan. Adapun penyelesaiannya
dilakukan dengan cara diangsur beragam, dari 36 bulan hingga 72 bulan. Debitur
juga meminta masa tunggu pembayaran atau grace periode selama 6-9 bulan.
Selain pembayaran dengan hasil operasional, debitur mengklaim telah
mengantongi investor. Nantinya, investor akan menyuntikkan modal kerja.
Namun, dianggap tidak mampu membayar seluruh utangnya pemegang
saham mayoritas mengambil tindakan yudisial yaitu menggugat ke pengadilan
yang selanjutnya berakhir kepailitan. Menurut kontan.co.id Sugih Energy (SUGI)
digugat kurator Peroselat. urator kepailitan Petroselat Ltd mengajukan gugatan
kepada para pemegang sahamnya. Mereka adalah PT Petronusa Bumibakti yang
merupakan pemegang saham mayoritas Petroselat, sekaligus anak usaha PT Sugih
Energy Tbk (SUGI). Gugatan diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
dengan nomor perkara 823/PDT.G/2018/PN.Jkt.Sel pada 22 November 2018 lalu.
Petronusa jadi tergugat, sementara Sugih jadi turut tergugat. Kurator kepailitan
Petroselat Jun Cai mengatakan, gugatan diajukan guna memaksimalkan budel
pailit dengan meminta para pihak terkait untuk bertanggungjawab atas pailitnya
Petroselat. pengajuan gugatan merupakan saran dari hakim pengawas saat rapat
kreditur akhir Juli 2018. Hakim pengawas mengusulkan hal tersebut sebab dari
penelusuran kurator, para pemegang saham masih punya utang ke Petroselat
senilai US$ 7,194 juta. Sekadar informasi, Petroselat dibentuk oleh PT Sugih
Energy Tbk (SUGI) melalui Petronusa dengan kepemilikan 55% saham atau
ekuivalen 50.000 saham dengan nilai US$ 1 per saham. Sementara sisa 45%
kepemilikan dimiliki Petrochina Limited.
Petroselat yang merupakan operator Blok Migas Selat Panjang telah dinyatakan
pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada November 2017. Dalam proses
kepailitan, Petroselat diketahui memiliki tagihan senilai Rp 117,65 miliar kepada
47 kreditur.
22
Menyandang status pailit, SKK Migas kemudian merilis surat SRT-
0622/SKKMA0000/2018/SO pada 26 Juli 2018 kepada Petronusa yang
menyatakan operasi Petroselat di Selat Panjang berakhir. Meskipun sejatinya
kontrak Petroselat di Selat Panjang baru berakhir pada 5 September 2021.
BEI sampaikan bahwa SUGI selaku emiten tanggal 19 Maret 2019 telah
menyerahkan dana pembayaran denda keterlambatan ALF secara penuh, Atas
surat tersebut, Bursa memutuskan untuk mencabut penghentian sementara saham
PT Sugih Energy Tbk (SUGI).
Mulai sesi I perdagangan efek hari ini, perdagangan saham SUGI di pasar reguler
dan pasar tunai kembali dibuka. Demikian pengumuman bursa atas penghentian
sementara perdagangan SUGI.
Di paruh pertama tahun 2018, PT Sugih Energy Tbk (SUGI) mencatatkan rugi
bersih mencapai USD10,25 juta, melonjak hampir 13 kali lipat atau membengkak
1.194% dari semester 1 tahun lalu yang sebesar USD791.740.
Mengutip siaran pers perseroan, kondisi ini berbalik dengan pendapatan perseroan
yang justru tumbuh 49,95% menjadi USD316.825 dari USD211.284 pada periode
yang sama tahun lalu.
23
Laba kotor SUGI naik 122% menjadi USD260.615 dari sebelumnya USD117.138.
Tapi, beban keuangan yang besar menyebabkan lonjakan laba kotor tak tampak
pada bottom line SUGI. Pada semester I, SUGI mencatatkan beban keuangan
USD12,18 juta. Tahun lalu, SUGI tidak memiliki beban keuangan. Beban
keuangan ini berasal dari beban bunga atas utang lain-lain sebesar USD6,23 juta
dan selisih pinjaman USD5,94 juta.
Pada akhir Juni, SUGI memiliki total aset USD476,71 juta. Ekuitas emiten yang
bergerak di bidang pertambangan, jasa, dan perdagangan ini sebesar USD145,01
juta. Total kewajiban SUGI sebesar USD331,70 juta.
24
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
PT Sugih Energy, Tbk Mengalami kesulitan keuangan yang dimulai dari
tahun 2013 hingga yang paling parah yaitu pada tahun 2017. Dimulai dari
tidak baiknya pengelolaan manajemen baik itu pengelolaan aset dan utang
yang dimiliki. Adanya kasus korupsi oleh pemegang saham juga
memperburuk keadaan finansial perusahaan. Penurunan rasio laba PT Sugih
Energy, Tbk mulai tahun 2015 hingga 2017 menggambarkan keadaan cukup
parah terjadi pada tahun 2017. Dengan melonjaknya hutang perusahaan
berbagai upaya pelunasan ditempuh. Mulai dari mengharapkan suntikan dana
dari pemegang saham hingga dibayar melalui hasil migas. Dengan
ketidakmampuan perusahaan bahkan anak perusahaan yang telah menempuh
jalur yudisial yaitu likuidasi atau pailit, induk perusahaan mulai melakukan
restrukturisasi utang yang dimiliki, membayaran utang dengan jangka waktu
hingga penundaan pembayaran utang.
Namun, dengan tuntutan ke pengadilan untuk pernyataan pailit, PT Sugih
Energy, Tbk mengatasi kesulitan keuangannya dengan cara likuidasi
bertahap. Dimulai dari anak perusahaannya yang menyatakan kepailitan
hingga Bursa Efek Indonesia mencabut suspensi saham PT Sugih Energy,
Tbk.
Saran
1. Dengan laporan yang dibuat penulis menyarankan untuk mengatahui
bagaimana keadaan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan
bagaimana seharusnya langkah-langkah yang dihadapi. Mengingat banyak teori
yang menjelaskan tindakan-tindakan yang dapat ditempuh dalam menghadapi
kesulitan keuangan, harus bijak dalam menanggapinya. Dengan adanya berita
yang tersebar menganai kepailitan dan fakta – fakta mengenai PT Sugih
Energi, Tbk maka Apabila perusahaan sudah terlanjur gagal atau bangkrut
maka perusahaan dapat menempuh likuidasi, merger, atau dilakukan
25
rehabilitasi (reorganisasi). Jika penanganan secara informal tidak dapat
diselesaikan, maka sebaiknya masalah dilemparkan ke pengadilan. Dalam hal
ini pengadilan dapat memutuskan untuk melakukan likuidasi atau reorganisasi.
26
DAFTAR PUSTAKA
27