Asuransi Paa
Proyek
Konstruksi
OLEH
Tujuan dari bab ini adalah agar pembaca diharapkan mengerti dan memahami
tentang konsep jaminan dan program asuransi tenaga kerja dalam industri jasa
konstruksi di Indonesia.
Setelah membaca bab ini pembaca diharapkan mampu untuk :
– Menjelaskan gambaran singkat asuransi di Indonesia.
– Menguraikan masalah konstruksi, jaminan, dan asurnsi.
– Menguraikan jenis-jenis jaminan dan asuransi dalam proyek konstruksi.
– Menjelaskan perbedaan antara jaminan dengan asuransi
PENGERTIAN
ASURANSI
ASURANSI
MENYELSAIKAN
KEWAJIBAN PROYEK SESUAI
WAKTU DAN BIAYA
Jaminan Bagi Kontraktor
Jaminan atas Pelaksanaan Pekerjaan Asuransi atas tanggung jawab thp pihak ketiga
Waktu mengeluarkan polis engineering insurance ini ada kalanya disebut Adalah jenis asuransi yang melindungi kontraktor terhadap
dengan Contractor’s All Risk (CAR) atau Erection All Risk (EAR), kedua istilah
tersebut pada dasarnya sama, hanya disebut CAR apabila dalam proyek pihak ketiga (public), yaitu apabila selama melaksanakan
tersebut pekerjaan konstruksi yang terbanyak, dan disebut EAR apabila pekerjaan ada pihak ketiga yang merasa dirugikan (baik
pekerjaan pemasangan mesin-mesin dan alat peralatan yang banyak
dilakukan. Sesuai dengan namanya all risk, maka hampir semua bahaya yang secara langsung maupun tidak langsung) dari akibat adanya
datang dari luar telah dijamin oleh penanggung (termasuk pada masa pekerjaan tersebut. Dalam hal yang demikian biasanya pihak
pemeliharaan), kecuali kerugian akibat bahaya yang secara tegas disebutkan
tidak dijamin dalam polis (excluded risk). Jaminan-jaminan termasuk pada kontraktor melindungi dirinya dengan asuransi tanggung
prinsipnya mencakup : jawab terhadap publik, dalam istilah asuransi lazim disebut
– Kerusakan apapun yang terjadi atas konstruksi ( termasuk karena bad Public Liability Insurance. Pihak pengusaha dalam hal ini
workmanship ), asal kejadiannya tidak ada unsur kesengajaan. hanya bertanggung jawab kepada pihak ketiga (public)
– Kerusakan atas peralatan yang digunakan (baik alat milik kontraktor tersebut apabila terjadinya kerugian terhadap pihak publik
sendiri maupun milik orang lain).
disebabkan adanya kesalahan dari pihak kontraktor. Apabila
– Tanggung jawab terhadap pihak ketiga (apabila ada pihak ketiga yang kontraktor sudah mengasuransikan proyeknya dalam CAR
merasa dirugikan secara fisik sebagai akibat pelaksanaan proyek).
dan sudah mencakup Third Party Liability (TPL), maka
– Dengan persetujuan khusus bisa mencakup kerusakan akibat faulty
design (karena kesalahan perencana), tetapi hal itu tidak secara sebagian besar public liability sudah termasuk didalamnya.
otomatis.
Jaminan Bagi Tenaga
Kerja
Jaminan Bagi Tenaga Kerja
Tanggung jawab yang dapat dijaminkan kepada Asuransi adalah Proffesional Liability Insurance. Asuransi
ini dapat dibayar oleh masing-masing perusahaan konsultan, dan tentunya tetap dibebankan sebagai
bagian dari biaya proyek yang dipertimbangkan dalam pengajuan penawaran dari masing-masing
konsultan kepada pemberi tugas atau pemilik proyek.
Tetapi sama halnya dengan penawaran yang ada pada kontraktor, dimana masalah jaminan ini secara
implicit tidak tercantum dalam penawaran, tetapi dalam spesifikasi selalu diminta oleh pemilik, dan
merupakan salah satu dasar penilaian apakah sebuah konsultan layak ataui tidak dijadikan mitra dalam
melaksanakan proyek yang diinginkan oleh pemberi tugas.
Sehingga Proffesional Liability Insurance dibayar oleh konsultan dengan memasukan harga penawaran
kedalam billing rate dari staf ahli yang ada, atau merupakan bagian dari biaya non standar pada
penawaran.
Jaminan Bagi Pemberi
Tugas
Jaminan Bagi Pemberi Tugas
Pemilik proyek berkepentingan dengan selesainya proyek sesuai dengan kuantitas dan jadwal waktu
yang direncanakan.
Jenis-jenis jaminan yang biasanya diminta untuk melindungi pemilik proyek (yang sudah jalan khususnya
untuk proyek-proyek pemerintah) adalah :
– Jaminan tender ( bid bond ).
– Jaminan pelaksanaan ( performance bond ).
– Jaminan uang muka ( advanced payment bond ).
– Jaminan pemeliharaan ( maintenance bond ).
Jaminan-jaminan tersebut bisa berupa jaminan bank (Bank Garansi) atau jaminan asuransi (Surety
Bond). Pada prinsipnya bank garansi maupun surety bond mempunyai fungsi yang sama, yaitu
memberikan jaminan atau perlindungan kepada pemilik proyek atas terlaksananya dengan baik kontrak
pemborongan pekerjaan yang diberikan kepada rekannya, baik yang menyangkut kontrak pekerjaan
konstruksi , konsultansi, maupun penyediaan barang.
Beberapa hal yang dirasakan masih sebagai penghambat dan perlu
dipertimbangkan dalam hubungan dengan jaminan-jaminan ini adalah :
Belum seragamnya isi kontrak yang dibuat antara pemilik proyek dan kontraktor .
Masing-masing instansi yang membuat kontrak sesuai dengan kebiasaan yang
berlaku di instansi tersebut, sehingga isi kontrak (hak-hak dan kewajiban) tidak
sama antara instansi yang satu dengan yang lain. Akan lebih baik apabila standar
yang bisa dijadikan pegangan dan berlaku sama (terutama bagi proyek pemerintah
di seluruh departemen dan propinsi).
Jika dilihat dari sudut perlindungan maka kurang jelas apakah dimintanya jaminan
pelaksanaan tersebut dimaksud sebagai hukuman atau dimaksud sebagai dasar
ganti rugi untuk melindungi pemberi tugas.
Masih kecilnya jaminan penawaran (1% - 3%) dan jaminan pelaksanaan (sekitar 5
%)
Setelah proyek selesai pemilik dalam hal ini pemberi tugas perlu melengkapi proyek
dengan beberapa jaminan asuransi, sebagai berikut :
Asuransi kebakaran, khususnya gedung-gedung dan sejenisnya. Yang dijaminkan
adalah kerugian akibat kebakaran, halilintar, korsleting listrik dan lain-lain. Biasanya
diperluas dengan resiko gempa bumi, banjir dan ditimpa pesawat terbang.
Asuransi Pembongkaran, khususnya untuk barang yang kemungkinan bisa dicuri
dengan membongkar gedung.
Asuransi Machinery Break Down, bagi obyek yang banyak menggunakan mesin-
mesin.
Asuransi tanggung jawab publik, khusus gedung yang dikunjungi masyarakat umum
misalnya hotel, supermarket, gedung pertemuan dan sebagainya.
Asuransi pegawai dan pekerja sesuai dengan kebutuhannya antara lain :
Employer’s liability.
Fidelity insurance.
Dan lain-lain.
Public Liability Insurance, ini hanya diperlukan jika gedung dipergunakan untuk
kepentingan publik, asuransi ini akan menjamin orang yang masuk kedalam gedung
tersebut.
Jaminan yang Ada Dalam
Proyek
Jaminan-jaminan yang ada dalam proyek konstruksi secara
garis besar adalah sama seperti yang diuraikan diatas. Tetapi
dalam penyelenggaraan penjaminan dapat dilakukan oleh
bank (bank), oleh perusahaan asuransi, dan oleh perusahaan
surety (surety company). Pemilik sifat masing-masing
jaminan tersebut adalah sebagai berikut :
– Untuk memperoleh bank garansi umumnya dipersyaratkan adanya
setoran jaminan dalam jumlah tertentu.
– Biaya yang dibebankan kepada nasabah adalah berupa provisi.
–
–
Bank garansi hanya ditanda tangani oleh satu pihak yaitu bank.
Bank garansi umumnya diterbitkan dalam jangka waktu 3 bulan , 6
Sifat – sifat
bulan, dan maksimum 12 bulan. Khusus
Jaminan Bank
– Bank garansi umumnya janji tidak bersyarat (unconditional) dari pihak
bank untuk membayar ganti rugi kepada obligee senilai jaminan,
apabila nasabahnya yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya
kepada obligee.
– Dalam bank garansi, dana yang dipergunakan untuk membayar klaim
kepada obligee, adalah kekayaan milik nasabah itu sendiri yang
dipegang oleh bank.
– Batas pengajuan klaim dalam bank garansi sangat singkat, biasanya
14 hari sejak tanggal berakhirnya jangka waktu jaminan.
– Resiko atas setiap bank garansi yang diterbitkan ditanggung sendiri
oleh pihak bank bersangkutan. Gambar . Hubungan pada jaminan bank (bank garansi)
– Untuk memperoleh surety bond tidak perlu adanya setoran
jaminan.
– Biaya yang dibebankan kepada principal adalah berupa service
charge.
Sifat – sifat
– Surety bond ditanda tangani oleh principal, surety company. Khusus Jaminan
– Surety bond dapat diterbitkan dalam jangka waktu lama sesuai Perusahaan
kebutuhan kontrak.
– Bersifat kondisional , artinya klaim akan diselesaikan apabila
Surety
terbukti pihak principal tidak dapat memenuhi kewajibannya
sesuai dengan berita.
– Dana untuk pembayar klaim menggunakan kekayaan milik surety
company, kemudian dana tersebut dimintakan kembali
penggantiannya kepada principal.
– Tenggang waktu klaim cukup panjang (antara 3 sampai 6 bulan).
– Resiko dapat direasuransikan lagi oleh perusahaan surety.
Gambar . Hubungan pada jaminan perusahaan surety
(surety bond)
– Hanya dua pihak yang terlibat, yaitu penanggung (perusahaan
asuransi) dan tertanggung (pemegang polis).
– Polis asuransi hanya ditanda tangani oleh pihak penanggung.
Sifat – sifat
– Biaya yang dibebankan kepada tertanggung berupa premi, Khusus Jaminan
dianggap sebagai harga dari resiko yang dijamin, teripnya Asuransi
ditetapkan dalam prosentase atau permil.
– Nilai pertanggungan asuransi pada umumnya mencapai 100%
dari nilai obyek yang dipertanggungkan.
– Dalam hal terjadi klaim maka pihak penanggung secara
langsung mempunyai kewajiban untuk membayar ganti rugi
kepada tertanggung