Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
Pengertian Asuransi
Definisi Asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
1992 tentang usaha perasuransian Bab 1, Pasal 1
"Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih,dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan."
Istilah asuransi
Tertanggung, yaitu perseorangan atau badan hukum yang memiliki atau
berkepentingan atas harta benda yang diasuransikan.
Penanggung, (perusahaan asuranci), merupakan pihak yang menerima premi
asuransi dari Tertanggung dan menanggung risiko atas kerugian / musibah
yang menimpa harta benda yang diasuransikan.
Prinsip Dasar Asuransi
• Insurable Interest (Kepentingan Yang Dipertanggungkan)
Anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila Anda menderita
kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian atau kerusakan
atas obyek tersebut. Kepentingan keuangan ini memungkinkan Anda mengasuransikan harta
benda atau kepentingan anda. Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan dan
terbukti bahwa Anda tidak memiliki kepentingan keuangan atas obyek tersebut, maka Anda
tidak berhak menerima ganti rugi.
• Utmost Good Faith (Kejujuran Sempurna)
Yang dimaksudkan adalah bahwa Anda berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnya dan
teliti mengenai segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan.
Prinsip inipun menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun yang dikecualikan, segala
persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas serta teliti.
Kewajiban untuk memberikan fakta-fakta penting tersebut berlaku:
– Sejak perjanjian mengenai perjanjian asuransi dibicarakan sampai kontrak asuransi
selesai dibuat, yaitu pada saat kami menyetujui kontrak tersebut.
– Pada saat perpanjangan kontrak asuransi.
– Pada saat terjadi perubahan pada kontrak asuransi dan mengenai hal-hal yang ada
kaitannya dengan perubahan-perubahan itu
Prinsip Dasar Asuransi…..(lanj)
• Indemnity (Indemnitas)
Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah sehingga
menimbulkan kerugian maka kami akan memberi ganti rugi untuk
mengembalikan posisi keuangan Anda setelah terjadi kerugian
menjadi sama dengan sesaat sebelum terjadi kerugian. Dengan
demikian Anda tidak berhak memperoleh ganti rugi lebih besar
daripada kerugian yang Anda derita.
• Asuransi Perusahaan
Asuransi yang diberikan kepada institusi atau perusahaan.
Misalnya: Asuransi Rekayasa, Asuransi Kargo, Bonding,
Asuransi Uang, Asuransi Kebakaran, dll.
Asuransi Rekayasa
• Kerugian-kerugian yang muncul dalam kegiatan pembangunan
semacam ini dapat diantisipasi dengan asuransi rekayasa.
• Yang termasuk dalam asuransi rekayasa ada 2 (dua) macam
yaitu: Construction All Risk (CAR) dan Erection All Risk (EAR).
• Asuransi rekayasa atau Engineering Insurance memberikan
perlindungan terhadap risiko yang mungkin terjadi sewaktu
melakukan pembangunan atau pemasangan mesin-mesin yang
melibatkan penerapan rekayasa teknologi. Contoh:
pembangunan gedung bertingkat, jembatan, jalan, pemasangan
peralatan dan sebagainya.
Contractor All Risks Insurance
Definisi
Adalah suatu bentuk asuransi engineering/
konstruksi yang memberikan jaminan atas
kerugian finansial yang disebabkan oleh
kerusakan fisik yang diderita tertanggung selama
pelaksanaan suatu proyek pekerjaan teknik sipil
(pada umumnya).
Risk Sharing
Tipe Procurement
PO Kontraktor
Traditional
Design Build
Management
Partnering
Surety Bond (Jaminan)
Adalah suatu perjanjian antara dua pihak, yaitu antara
Surety sebagai pihak pertama dengan Principle sebagai
pihak kedua, dimana disepakati bahwa pihak pertama
(Surety) memberikan jaminan kepada pihak kedua
(Principle) bagi kepentingan pihak ketiga Obligee,
bahwa apabila pihak kedua (Principle) telah lalai atau
gagal dalam melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan yang diperjanjikan dengan pihak ketiga
(Obligee), maka pihak pertama (Surety) akan
bertanggung jawab terhadap pihak ketiga (Obligee)
untuk menyelesaikan semua kewajiban-kewajiban
pihak kedua (Principle) tersebut.
Jenis - jenis Surety Bond
• Surat Sekretaris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum Nomor: PL.02.01 -
Sj/711 tertanggal 10 Nopember 1999 tentang Bentuk dan Nilai Jaminan
Bank/Surety Bond Dalam Rangka Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum, form (bentuk) dan besaran nilainya telah
ditetapkan masing-masing untuk pengadaan ICB Kontrak Besar, ICB Kontrak
Kecil, NCB Kontrak Harga Satuan dan Lump Sum serta untuk Pelelangan
Dalam Negeri Kontrak Harga Satuan dan Lump Sum yang jumlah formnya ada
28 (dua puluh delapan ) macam.
• Para Pemimpin Proyek di lapangan diharapkan agar mencermatinya,
menyesuaikan dengan kondisi paket pekerjaan masing-masing. Yang
berbentuk/format Surety Bond adalah 14 (empat belas) macam.
Jaminan pada Kontrak
Konstruksi
• Bid Bond
• Performance Bond
• Advanced Payment
Bond
• Maintenance Bond
Jaminan Penawaran
Bid Bond
• Pihak pemilik proyek dijamin oleh pihak ketiga
(Bank, Perusahaan Surety sebagai garantor)
atas tanggungjawab kontraktor terhadap
penawaran yang diajukan
• Besarnya sekitar 1 - 3% dari nilai penawaran
Jaminan Pelaksanaan
Peformance bond
• Pihak pemilik proyek dijamin oleh pihak ketiga
(Bank, Perusahaan Surety sebagai garantor)
atas kinerja dan penyelesaian proyek konstruksi
oleh kontraktor sesuai kontrak.
• Besarnya sekitar 5% dari nilai kontrak
Jaminan Uang Muka
Advanced payment bond
• Pihak pemilik proyek dijamin oleh pihak ketiga
(Bank, Perusahaan Surety sebagaia garantor)
atas pengembailan uang muka yang dibayarkan
oleh pemilik proyek.
• Besarnya sekitar 100% dari nilai uang muka
Jaminan Pemeliharaan
Maintenance bond
• Pihak pemilik proyek dijamin oleh pihak ketiga
(Bank, Perusahaan Surety sebagaia garantor)
atas perbaikan atau kekurangan yang harus
dipenuhi oleh kontraktor sesuai kontrak
• Besarnya sekitar 5% dari nilai kontrak
Siapa yang memerlukan
Jaminan?
• Sektor Publik
– Pemerintah
– Pemerintah Daerah
• Sektor Swasta
– Pemilik/ Investor
– Institusi pemberi pinjaman dana
– Kontraktor Utama
Istilah-istilah Penting
Principal Obligee
Surety
Prakualifikasi
Kemampuan
Karakter Pengalaman
Keuangan
Sejarah
Peralatan
Kredit
Hubungan
Perbankan
Kegagalan Kontraktor
Ekspansi Perubahan
berlebihan Scope
Pekerjaan
Kesalahan Masalah
Keuangan/
Kontrol Keuangan
Kegagalan Manajemen
Proyek
Kegagalan Kegagalan
Subkontraktor Pemilik
Manfaat dari Surat Jaminan
• Penawar-penawar yang
berkualitas
• Mengurangi resiko
Owner penggadaian
• Penyelesaian Proyek tepat
waktu
• Perlindungan terhadap
kerusakan
Manfaat dari Surat Jaminan
• Tinjauan terhadap kontrak
• Perencanaan berkelanjutan
• Keahlian
Kontraktor • Proyek berkualitas
• Konstruksi swasta
• Institusi pemberi pinjaman
• Perlindungan subkontraktor
• Bantuan secara Teknikal,
manajerial, dan finansial