Anda di halaman 1dari 48

ASURANSI DAN JAMINAN

Dr. Cut Zukhrina Oktaviani, ST.,MT

Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
Pengertian Asuransi
Definisi Asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
1992 tentang usaha perasuransian Bab 1, Pasal 1
"Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih,dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan."
Istilah asuransi
Tertanggung, yaitu perseorangan atau badan hukum yang memiliki atau
berkepentingan atas harta benda yang diasuransikan.
Penanggung, (perusahaan asuranci), merupakan pihak yang menerima premi
asuransi dari Tertanggung dan menanggung risiko atas kerugian / musibah
yang menimpa harta benda yang diasuransikan.
Prinsip Dasar Asuransi
• Insurable Interest (Kepentingan Yang Dipertanggungkan)
Anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila Anda menderita
kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian atau kerusakan
atas obyek tersebut. Kepentingan keuangan ini memungkinkan Anda mengasuransikan harta
benda atau kepentingan anda. Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan dan
terbukti bahwa Anda tidak memiliki kepentingan keuangan atas obyek tersebut, maka Anda
tidak berhak menerima ganti rugi.
• Utmost Good Faith (Kejujuran Sempurna)
Yang dimaksudkan adalah bahwa Anda berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnya dan
teliti mengenai segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan.
Prinsip inipun menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun yang dikecualikan, segala
persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas serta teliti.
Kewajiban untuk memberikan fakta-fakta penting tersebut berlaku:
– Sejak perjanjian mengenai perjanjian asuransi dibicarakan sampai kontrak asuransi
selesai dibuat, yaitu pada saat kami menyetujui kontrak tersebut.
– Pada saat perpanjangan kontrak asuransi.
– Pada saat terjadi perubahan pada kontrak asuransi dan mengenai hal-hal yang ada
kaitannya dengan perubahan-perubahan itu
Prinsip Dasar Asuransi…..(lanj)
• Indemnity (Indemnitas)
Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah sehingga
menimbulkan kerugian maka kami akan memberi ganti rugi untuk
mengembalikan posisi keuangan Anda setelah terjadi kerugian
menjadi sama dengan sesaat sebelum terjadi kerugian. Dengan
demikian Anda tidak berhak memperoleh ganti rugi lebih besar
daripada kerugian yang Anda derita.

Beberapa cara pembayaran ganti rugi yang berlaku:


– Pembayaran dengan uang tunai, atau
– Perbaikan, atau
– Penggantian, atau
– Pemulihan kembali.
Prinsip Dasar Asuransi…..(lanj)
• Subrogation (Subrogasi)
Prinsip subrogasi diatur dalam pasal 284 kitab Undang-Undang Hukum Dagang, yang
berbunyi: "Apabila seorang penanggung telah membayar ganti rugi sepenuhnya kepada
tertanggung, maka penanggung akan menggantikan kedudukan tertanggung dalam
segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian pada
tertanggung". Dengan kata lain, apabila Anda mengalami kerugian akibat kelalaian
atau kesalahan pihak ketiga maka kami, setelah memberikan ganti rugi kepada Anda,
akan menggantikan kedudukan Anda dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga
tersebut.
• Contribution (Kontribusi)
Dapat saja mengasuransikan harta benda yang sama pada beberapa perusahaan
asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas obyek yang diasuransikan maka secara
otomatis berlaku prinsip kontribusi. Prinsip kontribusi berarti bahwa apabila satu
perusahaan asuransi telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak Anda, maka
kami berhak menuntut perusahaan-perusahaan lain yang terlibat suatu pertanggungan
(secara bersama-sama menutup asuransi harta benda milik Anda) untuk membayar
bagian kerugian masing-masing yang besarnya sebanding dengan jumlah
pertanggungan yang ditutupnya.
Prinsip Dasar Asuransi…..(lanj)
• Proximate Cause (Kausa Proksimal)
Apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan,
maka pertama-tama kami akan mencari sebab-sebab yang aktif dan efisien
yang menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus sehingga pada
akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan tersebut.
Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab kerugian yang aktif
dan efisien adalah: "Unbroken Chain of Events" yaitu suatu rangkaian mata
rantai peristiwa yang tidak terputus.
Tujuan Asuransi
• Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita
satu pihak.
• Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan
pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan
banyak tenaga, waktu dan biaya.
• Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang
jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang
timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.
• Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan
jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.
• Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan
dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk
asuransi jiwa.
• Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha pada saat ia tidak
dapat berfungsi (bekerja)
Jenis-Jenis Asuransi
• Asuransi Umum
Asuransi ini diberikan kepada umum secara perorangan.
Misalnya: Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan, Asuransi
Pendidikan, Asuransi Rumah Tinggal, dll.

• Asuransi Perusahaan
Asuransi yang diberikan kepada institusi atau perusahaan.
Misalnya: Asuransi Rekayasa, Asuransi Kargo, Bonding,
Asuransi Uang, Asuransi Kebakaran, dll.
Asuransi Rekayasa
• Kerugian-kerugian yang muncul dalam kegiatan pembangunan
semacam ini dapat diantisipasi dengan asuransi rekayasa.
• Yang termasuk dalam asuransi rekayasa ada 2 (dua) macam
yaitu: Construction All Risk (CAR) dan Erection All Risk (EAR).
• Asuransi rekayasa atau Engineering Insurance memberikan
perlindungan terhadap risiko yang mungkin terjadi sewaktu
melakukan pembangunan atau pemasangan mesin-mesin yang
melibatkan penerapan rekayasa teknologi. Contoh:
pembangunan gedung bertingkat, jembatan, jalan, pemasangan
peralatan dan sebagainya.
Contractor All Risks Insurance
Definisi
Adalah suatu bentuk asuransi engineering/
konstruksi yang memberikan jaminan atas
kerugian finansial yang disebabkan oleh
kerusakan fisik yang diderita tertanggung selama
pelaksanaan suatu proyek pekerjaan teknik sipil
(pada umumnya).

Kerusakan dan kerugian yang dijamin adalah


sifatnya tiba-tiba, tak terduga dan terjadi di site
(lokasi proyek).
OBYEK PERTANGGUNGAN
Proyek yang sedang dikerjakan, yaitu berupa:
* Proyek2 pembangunan teknik sipil, seperti:
pembangunan jalan raya, jembatan
* Proyek yang pekerjaan teknik sipilnya lebih
dari 50%, seperti pembangunan PLTA dan
gedung-gedung
* Peralatan dan mesin untuk pekerjaan proyek
Interest yang dapat diasuransikan
Adalah pekerjaan proyek sesuai dengan kontrak,
biasanya antara lain terdiri dari :
* Pekerjaan utama/ permanent work.
* Pekerjaan pelengkap/ temporary work.
* Pekerjaan persiapan/ preparation work.
* Material yang disupply oleh pemilik/ principal.
* Alat-alat berat dan mesin-mesin lain yang dipergunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan (contractor’s plant and
equipment).
* Biaya untuk membersihkan reruntuhan (cost of clearance
of debris).
* Tanggung jawab terhadap pihak ketiga (third party
liability)
Yang dapat menjadi tertanggung
* Pemilik proyek (principal/ bouwheer).
* Penyandang/ pemberi dana.
* Pelaksana/ contractor’s.
* Sub-contractors.
Manfaat CAR bagi tertanggung
* Secara Umum :
* Memberikan proteksi finansial atas kelangsungan
usaha/ pekerjaan tertanggung.
* Secara Khusus :
* Membantu memperpendek jangka waktu kerugian.
* Menyediakan cadangan finansial yang relatif lebih kecil
dan sudah diketahui besarnya (premi asuransi) untuk
menanggulangi kerugian-kerugian besar yang sifatnya
tiba-tiba dan tidak terduga.
* Memperkecil biaya tak terduga untuk cadangan
menanggulangi force majeure.
LUAS JAMINAN
Hampir semua risiko yang mengakibatkan kerugian/kerusakan atas pekerjaan
pembangunan dan pemasangan (civil works) selama masa pembangunan dan
masa pemeliharaan, kecuali yang disebut sebagai exclusion didalam polis
C.A.R. antara lain menjamin :
– Peledakan (explosion)
– Disambar petir/ lightning
– Peledakan/ explosion
– Tertimpa pesawat terbang/ crashing of aircraft
– Karena pemadaman kebakaran/ extinguishing water
– Kebanjiran/ flood/ inundation
– Hujan/ rain
– Ombak besar/ tsunami
– Angin ribut/ windstorm
– Gempa bumi/ earthquake
– Tanah runtuh, rengkah/ landslide, rockslide
– Pencurian/ theft
– Pencurian dengan membongkar paksa/ burglary
– Ketidakterampilan tenaga kerja/ bad workmanship
– Kelalaian/ negligence
– Kesalahan tenaga manusia/ human error dan sebagainya
PERIODE PERTANGGUNGAN
• Selama periode pekerjaan proyek sesuai
dengan kontrak kerja
• Dimulai dari pekerjaan persiapan sampai
dengan penyerahan proyek kepada Principal
• Urutan pekerjaannya adlh sbb:
– Pekerjaan Persiapan
– Pelaksanaan Main Works
– Testing dan Commisioning
– Masa Maintenance (jika dikehendaki)
RISIKO YANG TIDAK DIJAMIN
Terbagi atas 3 bagian yaitu:
• Pengecualian Umum
• Pengecualian Khusus
• Pengecualian untuk Third Party Liability
PENGECUALIAN UMUM
Baik langsung maupun tidak langsung akibat
dari:
– Risiko politik: perang, huru-hara, pemogokan,
serangan musuh, perintah yang berwajib (tetapi
dapat juga dijamin sebagai perluasan)
– Reaksi nuklir, radioaktif dan radiasinya
– Kesengajaan/ willful acts
– Penghentian pelaksanaan proyek/ cessation of
work, baik sebagian ataupun seluruhnya
PENGECUALIAN KHUSUS
• Besarnya deductible atau risiko sendiri
• Consequential Loss (=kerugian yang merupakan akibat dari
kerusakan atas pekerjaan seperti denda/ penalty,
penundaan/delay dari proyek
• Kerugian akibat faulty design, cacat material atau pengecoran,
buruknya mutu pekerjaan, atau kesalahan lain pada saat
pemasangan
• Keausan, korosi, oksidasi dan sejenisnya
• Kerugian pada file, gambar, arsip, dokumen-dokumen berharga,
uang serta pembungkus material/ dokumen
• Kerugian/ kerusakan yang ditemukan pada saat pengecekan
barang (during inventory)
PENGECUALIAN UNTUK TPL
• Deductible/ risiko sendiri
• Biaya-biaya yang dibutuhkan untuk mengganti/
memperbaiki atas pertanggungan pada MD
• Kerusakan atas properti atau bangunan yang
disebabkan oleh vibrasi/ getaran atau removal of
weaken
• Jaminan yang berkaitan dengan :
– Kecelakaan dan cedera tubuh atas karyawan tertanggung atau pihak-pihak yang ada
hubungannya dengan tertanggung dalam rangka pelaksanaan proyek
– Seluruh properti yang menjadi milik tertanggung atau benda dibawah tanggung jawabnya
– Kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan yang mempunyai ijin di jalan umum baik
darat, air, udara
– Setiap perjanjian/ persetujuanoleh tertanggung untuk membayar sejumlah uang ganti rugi,
sekalipun perjanjian itu telah terlampir atau tidak
Erection All Risks Insurance
Definisi
Adalah suatu bentuk asuransi engineering/
konstruksi yang memberikan jaminan atas
kerugian finansial yang disebabkan oleh
kerusakan fisik yang diderita tertanggung selama
pelaksanaan suatu proyek pekerjaan pemasangan/
erection works atas mesin, peralatan, instalasi atau
pabrik secara keseluruhan.

Kerusakan dan kerugian yang dijamin adalah


sifatnya tiba-tiba, tak terduga dan terjadi di site
(lokasi proyek).
OBYEK PERTANGGUNGAN
Proyek pekerjaan Mechanical/ Electrical atau
proyek yang pekerjaan M/E-nya dominan,
contoh :
* Pekerjaan/ pemasangan mesin-mesin produksi
(proses) pada industri/ pabrik.
* Pekerjaan pemasangan mesin dan peralatan
pembangkit listrik.
Interest yang dapat diasuransikan
Adalah pekerjaan proyek sesuai dengan kontrak,
biasanya antara lain terdiri dari :
* Pekerjaan pemasangan M/E yang meliputi: mesin-mesin atau peralatan
lainnya, fire protection, jaringan kabel telepon/ listrik, peralatn
telekomunikasi, pembangkit tenaga listrik, pemasangan tower
transmisi, sentral berikut biaya pengangkutan, bea cukai/ bea masuk,
biaya pemasangannya.
* Pekerjaan Teknik Sipil yang merupakan sebagian dari proyek
keseluruhan.
* Pekerjaan persiapan/ preparation work.
* Biaya penyingkiran reruntuhan (clearance of debris).
* Barang/ harta benda yang berada di site yang menjadi milik atau di
bawah tanggung jawab dari tertanggung.
* Tanggung jawab terhadap pihak ketiga (third party liability)
Yang dapat menjadi tertanggung
* Supplier, pabrik pembuat mesin atau
peralatan yang akan dipasang.
* Pelaksana pemasangan/ contractors/ sub-
contractors.
* Pemilik dari mesin-mesin/ peralatan yang
dipasang.
* Badan penyandang/ pemberi dana.
Manfaat EAR bagi tertanggung
* Secara Umum :
* Memberikan proteksi finansial atas kelangsungan
usaha/ pekerjaan tertanggung.
* Secara Khusus :
* Membantu memperpendek jangka waktu kerugian.
* Menyediakan cadangan finansial yang relatif lebih kecil
dan sudah diketahui besarnya (premi asuransi) untuk
menanggulangi kerugian-kerugian besar yang sifatnya
tiba-tiba dan tidak terduga.
* Memperkecil biaya tak terduga untuk cadangan
menanggulangi force majeure.
LUAS JAMINAN
Hampir semua risiko (kecuali yang disebutkan sebagai
exclusion didalam polis E.A.R.), antara lain menjamin :
– Kebakaran/ fire
– Disambar petir/ lightning
– Tertimpa pesawat terbang/ crashing of aircraft
– Karena pemadaman kebakaran/ extinguishing water
– Kebanjiran/ flood/ inundation
– Hujan/ rain
– Ombak besar/ tsunami
– Angin ribut/ windstorm
– Topan
– Gempa bumi/ earthquake
– Tanah runtuh, rengkah/ landslide, rockslide
– Pencurian/ theft, burglary
– Lalai/ negligence, carelessness
– Hubungan pendek/ short circuit
– Dan lain sebagainya
PERIODE PERTANGGUNGAN
• Selama periode pekerjaan proyek sesuai
dengan kontrak kerja
• Dimulai dari pekerjaan persiapan sampai
dengan penyerahan proyek kepada Principal
• Urutan pekerjaannya adlh sbb:
– Pekerjaan Persiapan
– Pelaksanaan Main Works
– Testing dan Commisioning
– Masa Maintenance (jika dikehendaki)
RISIKO YANG TIDAK DIJAMIN
Terbagi atas 3 bagian yaitu:
• Pengecualian Umum
• Pengecualian Khusus
• Pengecualian untuk Third Party Liability
PENGECUALIAN UMUM
Baik langsung maupun tidak langsung akibat
dari:
– Risiko politik: perang, huru-hara, pemogokan,
serangan musuh, perintah yang berwajib (tetapi
dapat juga dijamin sebagai perluasan)
– Reaksi nuklir, radioaktif dan radiasinya
– Kesengajaan/ willful acts
– Penghentian pelaksanaan proyek/ cessation of
work, baik sebagian ataupun seluruhnya
PENGECUALIAN KHUSUS
• Besarnya deductible atau risiko sendiri
• Consequential Loss (=kerugian yang merupakan akibat dari
kerusakan atas pekerjaan seperti denda/ penalty,
penundaan/delay dari proyek
• Kerugian akibat faulty design, cacat material atau pengecoran,
buruknya mutu pekerjaan, atau kesalahan lain pada saat
pemasangan
• Keausan, korosi, oksidasi dan sejenisnya
• Kerugian pada file, gambar, arsip, dokumen-dokumen berharga,
uang serta pembungkus material/ dokumen
• Kerugian/ kerusakan yang ditemukan pada saat pengecekan
barang (during inventory)
PENGECUALIAN UNTUK TPL
• Deductible/ risiko sendiri
• Biaya-biaya yang dibutuhkan untuk mengganti/
memperbaiki atas pertanggungan pada MD
• Jaminan yang berkaitan dengan :
– Kecelakaan dan cedera tubuh atas karyawan tertanggung atau pihak-pihak yang
ada hubungannya dengan tertanggung dalam rangka pelaksanaan proyek
– Seluruh properti yang menjadi milik tertanggung atau benda dibawah tanggung
jawabnya
– Kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan yang mempunyai ijin di jalan umum
baik darat, air, udara
– Setiap perjanjian/ persetujuan oleh tertanggung untuk membayar sejumlah uang
ganti rugi, sekalipun perjanjian itu telah terlampir atau tidak
HARGA PERTANGGUNGAN
• Harga kontrak pekerjaan/ contract value
• Harga material termasuk yang disupply oleh
pemilik

Harga Pertanggungan tersebut didalam Polis EAR


tercantum dalam :
– Contract value -> dalam section I – Material Damage
– TJH pihak III -> dalam section II – Third Party Liability
RATE PREMIUM
Besarnya rate premi dinyatakan dalam promil (‰)
dan dihitung berdasarkan :
– Terms & Conditions yang diminta oleh tertanggung.
– Kondisi risiko di lokasi proyek.
– Ruang lingkup pekerjaan.
– Periode/ lamanya pekerjaan.
– Tinggi rendahnya risiko sendiri yang dibebankan
kepada tertanggung.
Pembagian Resiko Berdasaran Metode
Pelelangan

Risk Sharing
Tipe Procurement
PO Kontraktor

Traditional

Design Build

Management

Partnering
Surety Bond (Jaminan)
Adalah suatu perjanjian antara dua pihak, yaitu antara
Surety sebagai pihak pertama dengan Principle sebagai
pihak kedua, dimana disepakati bahwa pihak pertama
(Surety) memberikan jaminan kepada pihak kedua
(Principle) bagi kepentingan pihak ketiga Obligee,
bahwa apabila pihak kedua (Principle) telah lalai atau
gagal dalam melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan yang diperjanjikan dengan pihak ketiga
(Obligee), maka pihak pertama (Surety) akan
bertanggung jawab terhadap pihak ketiga (Obligee)
untuk menyelesaikan semua kewajiban-kewajiban
pihak kedua (Principle) tersebut.
Jenis - jenis Surety Bond
• Surat Sekretaris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum Nomor: PL.02.01 -
Sj/711 tertanggal 10 Nopember 1999 tentang Bentuk dan Nilai Jaminan
Bank/Surety Bond Dalam Rangka Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum, form (bentuk) dan besaran nilainya telah
ditetapkan masing-masing untuk pengadaan ICB Kontrak Besar, ICB Kontrak
Kecil, NCB Kontrak Harga Satuan dan Lump Sum serta untuk Pelelangan
Dalam Negeri Kontrak Harga Satuan dan Lump Sum yang jumlah formnya ada
28 (dua puluh delapan ) macam.
• Para Pemimpin Proyek di lapangan diharapkan agar mencermatinya,
menyesuaikan dengan kondisi paket pekerjaan masing-masing. Yang
berbentuk/format Surety Bond adalah 14 (empat belas) macam.
Jaminan pada Kontrak
Konstruksi
• Bid Bond
• Performance Bond
• Advanced Payment
Bond
• Maintenance Bond
Jaminan Penawaran

Bid Bond
• Pihak pemilik proyek dijamin oleh pihak ketiga
(Bank, Perusahaan Surety sebagai garantor)
atas tanggungjawab kontraktor terhadap
penawaran yang diajukan
• Besarnya sekitar 1 - 3% dari nilai penawaran
Jaminan Pelaksanaan

Peformance bond
• Pihak pemilik proyek dijamin oleh pihak ketiga
(Bank, Perusahaan Surety sebagai garantor)
atas kinerja dan penyelesaian proyek konstruksi
oleh kontraktor sesuai kontrak.
• Besarnya sekitar 5% dari nilai kontrak
Jaminan Uang Muka
Advanced payment bond
• Pihak pemilik proyek dijamin oleh pihak ketiga
(Bank, Perusahaan Surety sebagaia garantor)
atas pengembailan uang muka yang dibayarkan
oleh pemilik proyek.
• Besarnya sekitar 100% dari nilai uang muka
Jaminan Pemeliharaan

Maintenance bond
• Pihak pemilik proyek dijamin oleh pihak ketiga
(Bank, Perusahaan Surety sebagaia garantor)
atas perbaikan atau kekurangan yang harus
dipenuhi oleh kontraktor sesuai kontrak
• Besarnya sekitar 5% dari nilai kontrak
Siapa yang memerlukan
Jaminan?
• Sektor Publik
– Pemerintah
– Pemerintah Daerah
• Sektor Swasta
– Pemilik/ Investor
– Institusi pemberi pinjaman dana
– Kontraktor Utama
Istilah-istilah Penting

Obligee : pihak pemberi pekerjaan/pengguna


jasa (owner)

Principal : pihak pelaksana pekerjaan/penyedia


jasa (kontraktor, konsultan)

Surety : pihak penjamin (perusahaan asuransi)


Prinsip Jaminan Kontrak Konstruksi

Principal Obligee

Surety
Prakualifikasi
Kemampuan
Karakter Pengalaman
Keuangan

Sejarah
Peralatan
Kredit

Hubungan
Perbankan
Kegagalan Kontraktor
Ekspansi Perubahan
berlebihan Scope
Pekerjaan

Kesalahan Masalah
Keuangan/
Kontrol Keuangan
Kegagalan Manajemen
Proyek

Faktor yang Item-item


Tak terkontrol Kontrak
yang Sukar

Kegagalan Kegagalan
Subkontraktor Pemilik
Manfaat dari Surat Jaminan
• Penawar-penawar yang
berkualitas
• Mengurangi resiko
Owner penggadaian
• Penyelesaian Proyek tepat
waktu
• Perlindungan terhadap
kerusakan
Manfaat dari Surat Jaminan
• Tinjauan terhadap kontrak
• Perencanaan berkelanjutan
• Keahlian
Kontraktor • Proyek berkualitas
• Konstruksi swasta
• Institusi pemberi pinjaman
• Perlindungan subkontraktor
• Bantuan secara Teknikal,
manajerial, dan finansial

Anda mungkin juga menyukai