Dibuat Oleh :
FAKULTAS PASCASARJANA
JAKARTA
Oktober 2020
BAB I
Pendahuluan
Asuransi adalah kebutuhan untuk mengatasi risiko, risiko adalah kemungkinan
menghadapi/ ditimpa kerugian. Risiko terbagi menjadi 2 yaitu risiko spekulatif
(apabila akibatnya daprl menimbulkan kerugian atau keuntungan bagi seseorang)
dan risiko murni (adalah risiko yang tidak mencampurkan antara 2 unsur yaitu
untung dan rugi, tetapi selalu membawa akibat yang tidak menguntungkan, betul-
betul memperhitungkan kerugian itu benar-benar terjadi).
• Asuransi dalam Undang-Undang No. 2 Th 1992 tentang usaha
perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak
pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
• Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang
menerima risiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini
disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan
setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh
"tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung
disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana
yang bisa diklaim pada masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.
• Contohnya: seorang pasangan membeli rumah seharga Rp100 juta.
Mengetahui bahwa kehilangan rumah mereka karena kebakaran misalnya
akan membawa mereka kepada kehancuran finansial, mereka mengambil
perlindungan asuransi dalam bentuk kebijakan kepemilikan rumah.
Kebijakan tersebut akan membayar penggantian atau perbaikan rumah
mereka bila terjadi bencana. Perusahaan asuransi mengenai mereka
2 of 18 23 Oct. 20
premi sebesar Rp1 juta per tahun. Risiko kehilangan rumah telah
disalurkan dari pemilik rumah ke perusahaan asuransi.
BAB II
Insurable interest
Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara
tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
Proximate cause
3 of 18 23 Oct. 20
Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang
menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif
dari sumber yang baru dan independen.
Indemnity
Suatu mekanisme di mana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam
upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat
sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
Subrogation
Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
Contribution
Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk
ikut memberikan indemnity.
BAB III
JENIS-JENIS ASURANSI
1. Jaminan sosial
Seperti Jaminan Hari Tua, Askes atau Jamkes dari BPJS dimana iuran asuransi
diambil dari gaji karyawan.
2. Jaminan Sukarela
Mengikuti asuransi ini tidak dengan paksaan. Di bagi dalam 2 jenis :
a. Government Insurance
Asuransi yg dijalankan oleh pemerintah misalnya utk para Tentara yg
berperang utk membela negara
b. Commercial Insurance
Asuransi yang bertujuan untik melindungi seseorang atau keluarga
serta perusahaan dari resiko-resiko yg bisa mendatangkan kerugian.
4 of 18 23 Oct. 20
Contohnya :
Asuransi jiwa
Asuransi pendidikan
Asuransi kesehatan
Asuransi kendaraan
Artikel utama: Asuransi kendaraan
5 of 18 23 Oct. 20
Asuransi bisnis
Asuransi properti
BAB IV
PENGERTIAN RISIKO SECARA UMUM
Secara lebih luas risiko didefinisikan sebagai bahaya, akibat atau konsekuensi yang bisa
terjadi yang disebabkan oleh proses yang sedang berlangsung maupun kejadian tertentu
yang akan terjadi di masa mendatang. Risiko adalah hal yang selalu dihadapi oleh manusia
dan sifatnya sangat tidak menentu. Oleh karena itu asuransi memandang risiko
sebagai uncertainty atau ketidakpastian.
Dalam asuransi risiko bisa disebabkan oleh aktivitas personal (personal activity) ataupun
aktivitas bisnis/usaha (business activity). Contoh risiko pribadi adalah sakit, kecelakaan,
6 of 18 23 Oct. 20
maupun risiko finansial yang disebabkan oleh meninggalnya seseorang. Contoh risiko usaha
adalah kebangkrutan, kehilangan ataupun kerusakan yang diakibatkan oleh berbagai macam
hal seperti kebakaran, bencana alam dan lain sebagainya hal ini juga berlaku pada asuransi
kesehatan, asuransi mobil, ataupun asuransi perjalanan.
Kebalikan dari risiko murni, risiko spekulatif masih mengandung dua kemungkinan jika
peristiwa yang dianggap risiko tersebut benar-benar terjadi. Misalnya ketika berinvestasi
saham di bursa efek, maka peristiwa atau proses investasi tersebut akan menimbulkan risiko
spekulatif, yaitu di satu sisi ada kemungkinan untung secara finansial dan di lain sisi ada
risiko kerugian.
Risiko khusus adalah suatu risiko yang dampak maupun penyebabnya hanya mempengaruhi
lingkungan lokal (pribadi) baik secara kuantitas maupun kualitas. Contohnya adalah
pengangguran ataupun seorang pencuri. Ketika seseorang mencuri maka risiko yang
ditimbulkan hanya mempengaruhi individu tersebut.
7 of 18 23 Oct. 20
4. Risiko Fundamental (Fundamental Risk)
Kebalikan dari risiko khusus, risiko fundamental akan menimbulkan dampak yang sangat
luas. Risiko ini bisa disebabkan oleh faktor atau pihak tertentu seperti bencana alam,
kebijakan pemerintah dan lain sebagainya.
Terkait dengan berbagai risiko yang telah dijelaskan di atas, kemudian ada beberapa
pertanyaan yang sering muncul terkait dengan asuransi. Apakah semua risiko di atas dapat
dialihkan kepada perusahaan asuransi? Maka jawabannya adalah tidak bisa. Hanya risiko
fundamental dan risiko murni saja yang bisa diasuransikan dengan syarat-syarat tertentu,
sebagai berikut:
Risiko yang dapat ditanggung harus berisifat homogen dan umum terjadi
Dampak dari risiko tersebut bisa dinilai dengan uang atau secara finansial
8 of 18 23 Oct. 20
Harus ada obyek yang dipertanggungkan atau yang diasuransikan misalnya harta
benda, sakit, kerugian dan lain sebagainya.
Obyek yang diasuransikan tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku dan
kepentingan umum. Misalnya, narkoba tidak bisa dijadikan sebagai obyek asuransi.
Premi yang dibebankan harus sesuai dengan tingkat risiko yang diasuransikan.
Meskipun pertanggungan boleh melebihi harga atau kepentingan yang sebenarnya,
namun hanya dalam batas tertentu saja (asuransi ganda).
BAB V
KESIMPULAN
Sehingga dapat disimpulkan faedah dari Asuransi yaitu :
BAB VI
MENJAWAB SOAL MANAJEMEN RESIKO
1. Jelaskan pengertian risiko dari segi prespektif bisnis ? berikan contohnya ?
9 of 18 23 Oct. 20
2. Jelaskan manfaat manajemen resiko bagi manajemen perusahaan. Serta jelaskan juga
dampak negatif jika manajemen risiko tidak di terapkan di suatu perusahaan !
3. Menurut anda mengapa dalam menyelesaikan dan meminimalisasi resiko berbagai pihak
harus saling berkerja sama, dan apa risikonya jika mereka tidak mau saling berkerja sama ?
4. Menurut anda mengapa banyak pembisnis menyukai resiko ? berikan contoh !
5. Jelaskan bagaimana suatu risiko dikelola ! berikan contoh
6. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana menghindari resiko ?
Jawab :
1.Jelaskan pengertian risiko dari segi perpektif bisnis? Berikan contohnya
Jawaban :
Risiko dapat didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan berdampak
pada tujuan. Meletakkan resiko dalam perspektif serorang pengusaha / pebisnis / usaha,
dapat berupa mengarahkan tujuan dari sebuah bisnis / usaha dengan memberikan layanan
kualitas terbaik, untuk memaksimalkan pendapatan dan penurunan biaya, memiliki kualitas
karyawan yang terstandar, dan meningkatkan produktivitas dan kualitas produk, dan untuk
meningkatkan pangsa pasar. Risiko dapat memiliki hasil positif atau negatif, sehingga baik
kesempatan atau kerugian untuk bisnis / usaha. Manajemen risiko adalah cara di mana efek
yang merugikan dari risiko dikelola dan peluang potensial direalisasikan. Oleh karena itu,
manajemen risiko mencakup:
a) Meminimalkan hal-hal yang negatif dapat berdampak pada bisnis / usaha
b) Mengidentifikasi dan memanfaatkan hal-hal yang akan membantu untuk mencapai tujuan
dan tujuan bisnis / usaha.
Dari segi propektif bisnis, resiko dapat di bagi menjadi dua jenis resiko, yakni :
a) risiko murni
b) risiko spekulatif
Risiko Murni atau pure risk berarti ada ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau dengan
kata lain hanya ada peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan.
10 of 18 23 Oct. 20
Risiko murni adalah suatu risiko yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian dan
apabila tidak terjadi tidak menimbulkan kerugian akan tetapi juga tidak memberikan
keuntungan
Contoh risiko murni adalah : kapal dan muatannya mungkin akan tenggelam, terjadi
kebakaran, bencana alam atau banjir. Jadi risiko yang terjadinya tidak kita inginkan atau
tidak kita sengaja.
Risiko Spekulatif atau speculative risk adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua
kemungkinan, yaitu peluang mengalami kerugian finansial atau peluang memperoleh
keuntungan. Perbedaan risiko murni dan risiko spekutatif adalah dalam risiko murni,
kerugian terjadi atau tidak terjadi sama sekali. Sedangkan dalam risiko spekulatif,
kemungkinan terjadi kerugian atau keuntungan,
Contoh dari risiko spekulatif adalah : misalnya melakukan investasi saham di bursa efek atau
membeli undian, Contoh lain : kita menggunakan modal untuk membuka usaha rumah
makan, atau digunakan untuk investasi membangun pembangkit baru. Dalam membuka
usaha baru ini pasti akan ada kemungkinan risiko rugi, tapi juga ada peluang untuk
memperoleh keuntungan.
2.Jelaskan manfaat manajemen risiko bagi pihak manajemen perusahaan. Serta jelaskan
juga dampak negatif, jika manajemen risiko tidak diterapkan di suatu perusahaan
Jawaban :
Dengan di terapkan manajemen resiko di suatu perusahaan ada beberapa manfaat yang
akan di peroleh, yaitu :
a. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan,
sehingga para manajer menjadi lebih berhati hati (prudent) dan selalu menempatkan
ukuran ukuran dalam berbagai keputusan
b. Mampu memberikan arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh pengaruh yang
mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang.
11 of 18 23 Oct. 20
c. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari risiko dan
menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian dari segi financial.
d. Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum
e. Dengan adanya konsep manajemen resiko (risk management concept) yang dirancang
secara detail maka artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme secara
suistainable (berkelanjutan)
Dan menurut saya manajemen resiko dapat berguna untuk mengambil keputusan dalam
menangani masalah-masalah yang rumit :
a) Memudahkan estimasi biaya
b) Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara
yang benar
c) Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian
dalam keadaan yang nyata
d) Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi
yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah
e) Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan, Menyediakan
pedoman untuk membantu perumusan masalah
f) Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
Dampak negatifnya bila perusahaan tidak memanajemenin resiko adalah estimasi
pembiyaan perusahaan tidak dapat di perkirakan, pengambilan keputusannya sangat tidak
efisien, kemudian tidak ada perencanaan bila terjadi masalah terhadap suatu bisnis yang di
jalankan.
3.Menurut anda mengapa dalam menyelesaikan dan meminimalisasi risiko berbagai pihak
harus saling bekerja sama dan apa risikonya, jika mereka tidak mau bekerja sama?
Jawaban:
Menurut saya manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah bisa dipisahkan dari
komunitasnya dan setiap orang di dunia ini tidak akan pernah bisa untuk berdiri sendiri
dalam melakukan segala aktivitasnya demi memenuhi kebutuhan hidupnya pribadi,
12 of 18 23 Oct. 20
masyarakat,golongan ataupun suatu perusahaan. Dan di sini kita berbicara tentang cara
penyelesaian dan meminimalisir resiko di dalam suatu perusahaan. Di dalam menyelesaikan
dan meminimalisir resiko, sudah barang tentu kita perlu bekerjasama dalam menyelesaikan
ini, sebab tanpa adanya kerjasama dari pihak-pihak yang bersangkutan pihak manajemen
akan kesulitan mendapatkan informasi-informasi yang di butuhkan. Dan dengan
keterbatasannya informasi yang di butuhkan tersebut suatu masalah/ resiko tidak akan
pernah selesai dengan efek yang positif. Ini dikarenakan di dalam pengambilan keputusan
tersebut tidak ada alternatif penyelesaian. Kerjasama mempunyai beberapa manfaat, yaitu
sebagai berikut:
Jawaban :
Karena dengan langkah-langkah yang tepat sebelum membuka bisnis, si pembisnis akan
mengetahui resiko yang akan timbul di dalam bisnisnya tersebut. Oleh karena itu si
pembisnis yang kreatif akan mencari cara untuk meminimalisir resiko yang muncul, bahkan
dengan kreatifitas dan daya nalar yang cukup tinggi dari pembisnis tersebut maka sebuah
resiko yang muncul bisa dijadikannya sebagai keuntungan
Contoh : Resiko kenaikan BBM
13 of 18 23 Oct. 20
Para pedagang kebutuhan bahan pokok dengan sengaja berspekulasi membeli lebih banyak
barang-barang untuk stock, agar mereka bisa meraup keuntungan yang lebih besar ketika
BBM dinaikkan oleh pemerintah. Disini kita bisa melihat bahwa tidak semua resiko
merupakan kerugian.
Jawaban :
Pengelolaan Resiko
Sebuah Contoh Pengelolaan Resiko di dalam Sebuah Proyek
Risiko proyek yang tidak dikelola dipastikan akan membuat proyek menjadi gagal dalam
segala hal. Mengelola risiko akan memberikan keuntungan yang nyata bagi proyek. Bisa
dikatakan bahwa mengelola risiko adalah suatu hal yang mutlak harus dilakukan di proyek.
Ada beberapa tips agar proses manajemen risiko dapat berjalan efektif. Mengelola risiko
adalah suatu pengelolaan risiko yang dimulai dari identifikasi risiko secara aktif, lalu menilai
tingkat level risiko-risiko tersebut sehingga didapatkan prioritas pengelolaannya, serta
menentukan langkah-langkah penanganannya agar risiko dapat ditekan semaksimal-
mungkin. Pengelolaan risiko yang baik akan memberikan kepercayaan diri pada tim proyek
dalam melaksanakan proyek. Pengelolaan ini akan menghindari adanya kejadian-kejadian
tak terduga yang membahayakan proyek. Namun seringkali proses manajemen risiko ini
tidak berjalan dengan efektif di proyek. Anggota tim yang kurang peduli, sistem yang belum
sempurna, dan komitmen atau leadership project manager serta pengetahuan mengenai
manajemen risiko adalah faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab kenapa proses
manajemen risiko menjadi tidak efektif di proyek. Lalu bagaimana caranya agar
pelaksanaan manajemen risiko dapat berhasil di proyek ? Berikut adalah tips yang dapat
dilakukan:
a. Integrasikan Manajemen Risiko ke dalam Proyek Sejak Awal
Manajemen risiko adalah suatu aktifitas yang harus diintegrasikan ke dalam proses proyek
sejak awal. Jika manajemen risiko tidak diaplikasikan pada pendekatan manajemen proyek,
maka itu akan membahayakan proyek sendiri dan akan membuat proyek kehilangan
14 of 18 23 Oct. 20
keuntungan potensial. Manajemen risiko harus diikut-sertakan dalam setiap proses / fase
proyek mulai dari perencanaan, implementasi, hingga penutupan proyek.
b. Identifikasi Risiko Seawal Mungkin
Dalam rangka mengelola risiko, langkah pertama kali adalah melakukan identifikasi risiko.
Sebaiknya langkah ini dilakukan dengan melibatkan anggota tim untuk membantu mencari
ancaman potensial yang dapat menjadi risiko proyek. Anggota tim memiliki keahlian
individual khusus, pengetahuan, dan pengalaman yang akan memberikan sudut pandang
yang berbeda dalam mencari dan mempersepsikan risiko proyek. Ambil keuntungan
pengalaman dan pelajaran dari proyek sebelumnya. Gunakan teknik brainstorming dan
interview dalam identifikasi risiko ini. Lihat secara jelas sejak awal mengenai item pekerjaan
proyek, dokumen-dokumen seperti kasus bisnis dan project brief yang merupakan sumber
yang berguna dalam identifikasi ancaman dan risiko.
Pada proses ini mungkin tim proyek tidak dapat dengan serta merta mendapatkan
keseluruhan risiko yang akan terjadi. Tapi paling tidak, dengan melakukan identifikasi risiko
tersebut, akan memberikan posisi yang lebih kuat dalam usaha mengendalikan risiko-risiko
proyek.
c. Sampaikan Risiko !
Ketika mulai risiko terjadi, kadang-kadang hal tersebut telah diketahui oleh anggota tim
namun tidak disampaikan kepada project manager. Ini adalah suatu hal yang penting untuk
menciptakan suasana bekerja yang saling mendukung dan komunikasi yang terbuka dalam
tim proyek. Terjadinya risiko harus sedini mungkin disampaikan bagi yang mulai
mengetahui. Penanganan risiko sejak dini adalah jauh lebih baik. Anggota tim harus menjadi
agen pemantau risiko yang aktif dan komunikatif agar risiko dapat ditangani dengan baik.
Buatlah risiko dan penanganannya menjadi hal yang terus-menerus melekat pada setiap
anggota tim dan selalu dibahas dalam rapat-raapt proyek secara sistematis.
d. Pahami Bahwa Tidak Semua Risiko adalah Jelek
Adalah penting untuk diingat bahwa risiko tidak semuanya negatif atau jelek. Suatu positif
risiko dikenal sebagai suatu kesempatan dan sekali teridentifikasi akan memberikan
keuntungan pula bagi proyek. Suatu contoh adalah adanya risiko yang secara kontraktual
tidak dapat dikendalikan seperti faktor cuaca. Risiko ini bisa menjadi keuntungan bagi
proyek untuk mendapatkan addendum waktu pelaksanaan proyek. Kelangkaan suatu bahan
15 of 18 23 Oct. 20
atau material yang merupakan item pekerjaan rugi juga dapat menjadi peluang untuk
memperbaiki performance biaya proyek jika dikemas dengan baik.
e. Yakinkan Bahwa Semua Risiko Telah Dialokasikan
Prinsip mengelola risiko yang paling baik adalah bahwa risiko telah dialokasikan pada pihak
yang paling tepat. Risiko tidak boleh diatasi sendiri. Risiko juga tidak bisa dialihkan semua.
Risiko harus dianalisa dan didistribusikan tanggung jawab penanganannya pada pihak
proyek yang terlibat atau anggota tim yang dianggap paling mampu untuk menerima
tanggung jawab mengelola risiko tersebut. Ketidaktepatan alokasi tanggung jawab
penanganan risiko pada akhirnya akan percuma dan kembali pada project manager. Sebagai
contoh adalah risiko kenaikan harga. Seringkali dialihkan kepada supplier dengan paksa
tanpa pertimbangan yang baik. Jika kenaikan harga benar-benar terjadi, biasanya supplier
akan mundur, mengganti jenis material dengan yang memiliki spesifikasi yang lebih rendah
atau tetap minta kenaikan harga tersebut. Ketika ini sudah terjadi, maka tidak hanya
dampak biaya yang akan diderita, tapi juga keterlambatan waktu dan kualitas mutu bahan
yang rendah
Jawaban :
16 of 18 23 Oct. 20
tersebut menolak untuk melakukan tender, maka kemungkinan untuk mendapatkan
keuntungan dari proyek tersebut juga ikut menghilang.
17 of 18 23 Oct. 20
dari transfer risiko ini adalah dampak dari suatu risiko, apabila risiko tersebut benar – benar
terjadi, ditanggung bersama atau ditanggung secara utuh oleh pihak lain selain kontraktor.
Contohnya : penyesuaian pada harga penawaran, dimana kompensasi ekstra akan diberikan
kepada kontraktor apabila terjadi perbedaan kondisi tanah pada suatu proyek.
e) Asuransi
Asuransi menjadi bagian penting dari program manajemen risiko, baik untuk sebuah
organisasi ataupun untuk individu. Asuransi juga termasuk di dalam strategi transfer risiko,
dimana pihak asuransi setuju untuk menerima beban finansial yang muncul dari adanya
kerugian. Secara formal, asuransi dapat didefinisikan sebagai kontrak persetujuan antara 2
pihak yang terkait yaitu : pengasuransi (insured) dan pihak asuransi (insurer). Dengan
adanya persetujuan tersebut, pihak asuransi (insurer) setuju untuk mengganti rugi kerugian
yang terjadi (seperti yang tercantum dalam kontrak) dengan balasan, pengasuransi
(insured) harus membayar sejumlah premi tiap periodenya.
DAFTAR PUSTAKA
Siti Hadijah 7 Maret 2017, . Jenis dan Macam-macam Risiko Asuransi yang Wajib
Diketahui
Wikipedia
18 of 18 23 Oct. 20