TUGAS OSPM
Hubungan Qualitas, Forecasting dalam meningkatkan Produktivitas
Disusun Oleh:
55119120084
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2020
2
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………………………… ii
BAB I
PENDAHULUAN …………………….………………………………………………. 3
BAB II
PEMBAHASAN ………………………………………………………………………..5
BAB III
PENUTUP …………………….………………………………………………………. 14
BAB 1 PENDAHULUAN
Oleh karena itu, tidak kalah penting bagi sebuah manajemen organisasi untuk memprediksi
atau meramal kedepanya dengan cara menyusun rencana ( program produksi ), jadwal jangka
pendek, dan jadwal jangka panjang yang tujuanya untuk meningkatkan produktivitas serta
menjawab permintaan program diluar yang di rencanakan sebelumnya.
4
Melihat uraian singkat diatas dapat saya Tarik beberapa poin permasalahan yan perlu kita
rumuskan antara lain:
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas besar pada mata kuliah Operation Strategic
And Process Management, serta mempelajari, memahami, dan mengkaji lebih dalam lagi
tentang Kualitas, forecasting dengan hubunganya dengan peningkatan produktivitas.
5
BAB II PEMBAHASAN
atau konsumen. Perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen
atas suatu produk yang akan dihasilkan.
4. Menurut Feigenbaum (1986: 7) Kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full
customer satisfaction). Suatu produk dikatakan berkualitas apabila dapat memberi kepuasan
sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu
produk. 8 5. Menurut Garvin (1988) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan atau konsumen. Selera atau harapan konsumen pada suatu produk
selalu berubah sehingga kualitas produk juga harus berubah atau disesuaikan. Dengan perubahan
kualitas produk tersebut, diperlukan perubahan atau peningkatan keterampilan tenaga kerja,
perubahan proses produksi dan tugas, serta perubahan lingkungan perusahaan agar produk dapat
memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang
diterima secara universal, namun dari ke lima definisi kualitas di atas terdapat beberapa persamaan,
yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut:
1. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
2. Kualitas mencakup produk, jasa manusia, proses dan lingkungan.
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap
merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang)
(Nasution, 2001: 15).
Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level dari manajemen, tetapi
harus dikendalikan oleh manajemen puncak (top management) dan implementasinya harus
melibatkan semua anggota organisasi. Dari definisi tentang manajemen kualitas di atas, ISO 8402
(Quality Vocabulary) juga mengemukakan beberapa definisi tentang perencanaan kualitas (quality
planning), pengendalian kualitas (quality control), jaminan kualitas (quality assurance), dan
peningkatan kualitas (quality improvement), sebagai berikut (Gaspersz, 2001: 5-6):
1. Perencanaan kualitas (quality planning) adalah penetapan dan pengembangan
tujuan dan kebutuhan untuk kualitas serta penerapan sistem kualitas.
2. Pengendalian kualitas (quality control) adalah teknik-teknik dan aktivitas
operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.
3. Jaminan kualitas (quality assurance) adalah semua tindakan terencana dan
sistematik yang diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberikan
kepercayaan yang cukup bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk kualitas
tertentu
4. Peningkatan kualitas (quality improvement) adalah tindakan-tindakan yang
diambil guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan
efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur organisasi.
Pada dasarnya, Tujuan utama dari suatu perusahaan bisnis adalah untuk menghasilkan
keuntungan ataupun profit yang sebanyak-banyaknya. Untuk meningkatkan keuntungan atau
profit perusahaan, Ide ataupun usulan yang paling sederhana dan paling pertama muncul adalah
meningkatkan Produktivitas. Hal ini tidak selalunya tepat. Berikut ini contoh atau gambaran
mengapa meningkatkan Produktivitas bukan suatu pilihan yang tepat pada kondisi tertentu.
10
Di sisi yang lain, Peningkatan Kualitas akan selalu dapat menghasilkan peningkatan dalam
Produktivitas. Sebagai Contoh, Perusahaan “Y” memproduksi 1000 unit DVD Player per hari
dengan rata-rata tingkat defective (kerusakan) adalah 5%. Artinya rata-rata setiap hari terdapat 50
unit yang cacat dan 950 unit baik yang siap dikirimkan ke Customer. Manajemen Perusahaan
tersebut selalu berusaha untuk meningkatkan Kualitas. Menurut Pihak Manajemen Perusahaan
“Y”, tingkat defective (kerusakan) yang mencapai 5% ini merupakan suatu biaya yang perlu
dihindari. Apabila pengendalian proses dapat ditingkatkan, Jumlah unit yang baik akan bertambah
sehingga dapat meningkatkan Produktivitas yang akhirnya dapat menghasilkan keuntungan bagi
perusahaannya.
Perusahaan “X”
Perusahaan “Y”
Coba kita lihat perbedaan pada hasil dari Perusahaan “X” dan Perusahaan “Y”.
Perusahaan “Y” yang berusaha untuk mengendalikan proses untuk meningkatkan kualitas
Produksi berhasil meningkatkan Outputnya menjadi 980 unit sedangkan Perusahaan “X” yang
diperintahkan untuk menambahkan 10% Produktivitas malah menghasilkan Jumlah Output baik
yang lebih rendah daripada Perusahaan “Y” yang meningkatkan Kualitasnya.
Contoh diatas hanya sebagai gambaran bagaimana Peningkatan Kualitas dapat mempengaruhi
Peningkatan Produktivitas dalam Kegiatan Produksi.
12
Hubungan ini pada umumnya dapat digolongkan dalam beberapa tahap perencanaan, yaitu:
1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi
pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.
13
2. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut
biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang
dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.
4. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari
investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
5. Kapabilitas Pengembangan.
3.1 Kesimpulan
Hubungan antara Kualitas dan forecasting merupakan merupakan komponen khusus yang
mempengaruhi sebuah Produktivitas dalam produksi
Secara umum kualitas pekerjaan untuk membuat produk atau jasa yang mampu memenuhi
bahkan melampaui tuntutan dan harapan konsumen
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/24022/3/05._BAB_II.pdf
file:///C:/Users/Lenovo%20Notebook/Downloads/930-Research%20Results-3657-1-10-
20181126%20(4).pdf
https://www.academia.edu/32065149/HUBUNGAN_KARYAWAN_9.docx
https://ipqi.org/hubungan-antara-kualitas-dan-produktivitas-dalam-produksi/