OLEH:
1.RABIA’ATUS SYAMIYAH
2.LALU DENI SAPUTRA
3.ITA RAHMAWATI
4,ZULFA TAZKIRA
5.HILMAWATI
1.Pengertian Asuransi
2.Jenis Jenis Asuransi
3.Manfaat Asuransi
4.Tujuan ASuransi
5.Manfaat Asuransi
6.Mekanisme Asuransi
1.Kesimpulan
2Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Asuransi (insurance) merupakan usaha yang dilakukan oleh banyak pihak untuk
menghadapi adanya ketidakpastian (uncertainty) pada masa mendatang serta kemungkinan
terjadinya resiko yang memunculkan adanya kerugian baik kerugian berupa kehilangan jiwa
maupun kerugian barang yang dimiliki oleh seseorang. Ketidak pastian pada masa
mendatang sebagai kondisi yang senyatanya akan terjadi hampir seluruhnya merupakan
resiko terhadap diri manusia dan barang yang dimilikinya. Diantara banyak resiko yang bakal
dihadapi manusia maka resiko yang memunculkan kerugian jiwa dan kerugian harta benda
adalah kerugian yang tidak diharapkan terjadi oleh siapapun.
Keterkaitan langsung antara asuransi dengan resiko dan kerugian yang harus diterima
oleh banyak pihak yang dimungkinkan terjadi pada masa mendatang, dapat dicermati dari
Pasal 1 (1), Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian yang menegaskan
bahwa: “Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan
pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi
sebagai imbalan untuk:
Secara spesifik, resiko (risks) adalah kemungkinan terjadinya kejadian yang tidak
diinginkan yang mengakibatkan suatu kerugian dalam suatu periode waktu tertentu.2
Kemungkinan terjadinya kerugian barang dalam pelaksanaan pengangkutan barang sebagai
objek asuransi pengangkutan barang, tidak terlepas dari adanya sebab akibat sebagai salah
satu prinsip dalam perjanjian termasuk asuransi sebagai suatu bentuk perjanjian yang
khusus. Kondisi tersebut sesuai dengan Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
yang menjelaskan bahwa pihak penanggung akan memberikan ganti rugi kepada pihak
tertanggung akibat suatu kehilangan, kerusakan atau tidak mendapat keuntungan.
Permintaan ganti rugi (indemnity) dari pihak yang mengalami kerugian kepada pihak
yang bertanggung jawab atas kecelakaan pengangkutan barang pada dasarnya merupakan
hak subrogasi.Subrogation is a right of one person, having indemnity another under a legal
obligation to do so, to stand in the place of that another and avail himself of all rights and
remedies of that other, whether already enforced or not.
Hak subrogasi atau hak untuk memperoleh ganti rugi dari pihak yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan pengangkutan yang mengakibatkan kerugian kepada pemilik barang
yang diangkut, walau barang yang diangkut tersebut telah diproteksi dalam asuransi
pengangkutan barang.Hak subrogasi memperbolehkan asuradur atau pihak penanggung
asuransi untuk menggantikan kedudukan tertanggung dalam memperoleh keuntungan atas
adanya kejadian yang dijaminkan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian dan sesuai dengan judul penelitian
yang telah disebutkan di atas, yaitu: “Analisis Yuridis tentang Hak Subrogasi dalam Asuransi
Pengangkutan Barang di Indonesia”, maka rumusan masalah penelitian ini masing-
masingnya adalah sebagai berikut:
1.Apa pengaertian dari asuransi?
2.Apa jenis jenis asuransi?
3.Apa Manfaat dari Asuransi?
4.Apa Tujuan dari Asuransi?
5.Apa Fungsi dari Asuransi?
6.Apa Mekanisme dari Asuransi?
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Asuransi
Dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, khususnya aktivitas yang
berkaitan dengan finansial, resiko merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Salah satu hal yang
dapat meminimalisir resiko tersebut adalah dengan asuransi. Asuransi menguntungkan kehidupan
masyarakat dengan mengurangi kekayaan yang harus disisihkan untuk menutupi kerugian akibat
berbagai resiko yang didapat. Terdapat beberapa definisi mengenai asuransi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli.
Menurut M. Nur Rianto (2012:212) asuransi merupakan sebuah mekanisme
perlindungan terhadap pihak tertanggung apabila mengalami resiko di masa yang akan datang dimana
pihak tertanggung akan membayar premi guna mendapatkan ganti rugi dari pihak penanggung.
Julius R. Latumaerissa (2011:447) mendefinisikan asuransi sebagai suatu perjanjian
dimana terdapat pihak tertanggung yang membayar premi kepada pihak penanggung guna
mendapatkan penggantian karena suatu keinginan, kerusakanm atau kehilangan keuntungan yang
telah diharapkan yang kemungkinannnya tidak pasti akan terjadi di masa yang akan datang.
Sementara menurut Ktut Silvanita (2009:40) asuransi merupakan suatu permintaan
dimana satu pihak memiliki intensif untuk mentrasfer resiko dengan membayar sejumlah dana untuk
menjauhi resiko kehilangan sejumlah harta yang dimilikinya.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa asuransi merupakan suatu
mekanisme perlindungan terhadap harta yang dimiliki dimana didalamnya terdapat pihak tertanggung
yang membayar sejumlah dana kepada pihak penanggung guna mendapatkan penggantian rugi atas
resiko yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang.
b) Anuitas (annuity) adalah produk asuransi yang menjamin aliran pendapatan seumur
hidup. Produk ini biasanya lebih banyak digunakan oleh pihak yang memiliki kesehatan
fisik baik dan memiliki riwayat hidup yang panjang.
e) Asuransi jiwa penuh, merupakan produk asuransi yang memiliki dua ciri, yaitu
membayar sejumah nilai tertentu pada saat kematian pihak tertanggung dan
mengakumulasikan nilai tunai yang dipinjam pleh pemilik polis.
f) Asurani jiwa universal, merupakan produk asuransi yang memberikan manfaat dari
kombinasi antara asuransi jiwa berjangka dan penuh. Dengan premi yang sama dengan
asuransi jiwa penuh, manfaat yang diberikan akan semakin besar karena sebagian premi
akan digunakan untuk membeli asuransi jiwa berjangka dan sisanya digunakan untuk
investasi yang bebas dari pajak.
3 Manfaat Asuransi
1. Memberikan rasa aman dan perindungan Polis asuransi yang dimiliki oleh
tertanggung akan memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin akan
timbul di masa yang akan datang. Jika resiko tersebut benar-benar terjadi, pihak
tertanggung berhak mendapatkan penggantian kerugian sebesar polis yang telah
ditentukan sebelumnya.
3. Asuransi dapat berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan. Premi yang
dibayarkan oleh pihak tertanggung setiap periodenya memili substansi yang sama
dengan tabungan.
4. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Prinsip keadilan diperhitungkan
dengan matang untuk menentukan nilai pertanggungan dan premi yang harus
ditanggung oleh pemegan polis secara periodik dengan memerhatikan secara cermat
faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam asuransi tersebut.
4.Tujuan Asuransi
1. Pengalihan risiko
Tujuan asuransi yang pertama yaitu untuk mengalihkan risiko. Secara alami,
saat kita menyadari ada ancaman atau bahaya terhadap benda atau jiwa,
maka kita akan mencari perlindungan. Jika suatu hari bahaya tersebut benar
terjadi, maka kita bisa mengalami kerugian dan menanggung beban atas
kerugian tersebut yang mungkin di luar kemampuan.Oleh sebab itu, tujuan
dari asuransi ini yaitu untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko
finansial tersebut. Jadi, saat nasabah mengalami beban yang menyebabkan
kerugian, maka perusahaan asuransi yang akan mengalihkan risiko dari
tertanggung (nasabah).Pengalihan risiko dimulai ketika pembayaran premi
dari nasabah ke perusahaan asuransi. Apabila saat berakhirnya jangka waktu
asuransi, nasabah tidak melakukan klaim, maka akumulasi premi akan
menjadi keuntungan untuk perusahaan asuransi.
2Mengganti kerugian
Tujuan lain dari produk asuransi yaitu untuk mengganti kerugian yang dialami
oleh nasabah. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh perusahaan asuransi
apabila nasabah mengalami kejadian yang merugikan. Ganti rugi yang diberikan
oleh perusahaan asuransi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati kedua
belah pihak.
3. Pembayar Santunan
Tujuan asuransi ini juga sejalan dengan asuransi syariah. Perlu dipahami bahwa
tujuan dari asuransi syariah yaitu untuk mencari keuntungan dengan cara
meningkatkan kesejahteraan serta perjuangan umat. Tujuan ini sesuai dengan
visi misi yang dimilikinya yaitu aqiqah, ibadah, iqtishodi, dan keumatan.
5.Fungsi Asuransi
1. Mengalihkan Risiko
Fungsi asuransi yang pertama yaitu mengalihkan risiko. Artinya, jika terjadi
sebuah risiko yang dialami nasabah, maka risiko tersebut akan dialihkan ke
perusahaan asuransi.
2. Menghimpun Dana
Fungsi asuransi lainnya yaitu menghimpun dana. Dalam hal ini, perusahaan
asuransi akan mengumpulkan dana dari nasabah. Kemudian dana tersebut akan
dikelola dan digunakan untuk membayar ganti rugi saat nasabah mengalami
kerugian.
3. Menyeimbangkan Premi
6.Mekanisme Asuransi
PENUTUP
1.Kesimpulan