Anda di halaman 1dari 10

ASURANSI ALAT BERAT DAN KENDARAAN BESAR DI INDONESIA

ABSTRAK
Asuransi adalah bentuk perjanjian antara kedua belah pihak, yaitu
tertanggung dan penanggung, di mana tertanggung membayar sebuah iuran
kepada penanggung demi mendapatkan bentuk ganti rugi atas risiko finansial
yang dapat terjadi secara tak terduga. Prinsip dasar pada asuransi adalah
pemindahan risikonya dialihkan dari peserta ke perusahaan asuransi yang bersifat
penuh atau yang juga disebut sebagai risk transfer. Asuransi alat berat adalah
perjanjian yang memberikan jaminan ganti rugi terhadap Tertanggung karena alat
berat yang dipertanggungkan mengalami kerusakan dan atau kerugian karena
kejadian yang disebabkan oleh risiko yang dijamin. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang diambil dalam
penelitian adalah data dari studi literatur dalam penelitian terdahulu. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana kefektikan dari berbagai polis asuransi
alat berat dan kendaraan besar yang ada di indonesia.
Kata kunci : asuransi; risiko asuransi; prinsip asuransi; kegunaan asuransi

ABSTRACT
`Insurance is a form of agreement between two parties, namely the insured and
the insurer, in which the insured pays a contribution to the insurer in order to
obtain a form of compensation for financial risks that can occur unexpectedly.
The basic principle in insurance is that the transfer of risk is transferred from the
participant to an insurance company that is full in nature or also known as risk
transfer. Heavy equipment insurance is an agreement that guarantees
compensation for the Insured because the insured heavy equipment suffers
damage and or loss due to events caused by the guaranteed risk. The approach
used in this research is quantitative research. The data taken in the study are data
from literature studies in previous studies. This study aims to determine the
effectiveness of various heavy equipment and large vehicle insurance policies in
Indonesia.
Keywords: insurance; insurance risk; insurance principles; insurance use
BAB I
PENDAHULUAN

Asuransi adalah bentuk perjanjian antara kedua belah pihak, yaitu


tertanggung dan penanggung, di mana tertanggung membayar sebuah iuran
kepada penanggung demi mendapatkan bentuk ganti rugi atas risiko finansial
yang dapat terjadi secara tak terduga. Dalam konteks dunia yang sudah modern,
penanggung berarti perusahaan asuransi yang ada, sementara tertanggung adalah
nasabahnya.
Prinsip dasar pada asuransi adalah pemindahan risikonya dialihkan dari
peserta ke perusahaan asuransi yang bersifat penuh atau yang juga disebut sebagai
risk transfer. Pihak asuransi akan sepenuhnya menanggung risiko atas nama
tertanggung, baik untuk perlindungan kesehatan, jiwa, maupun aset sesuai dengan
polis yang telah disepakati oleh pihak penanggung (perusahaan) dan tertanggung
(nasabah).
Para penanggung itu adalah lebih dapat menilai resiko itu dalam
perusahaan mereka, daripada seseorang tertanggung yang berdiri sendiri, oleh
karena itu biasanya didalam Praktek para penanggung asuransi yang sedemikian
banyaknya, mempunyai dan mempelajari pengalaman-pengalaman mereka
tentang penggantian kerugian yang bagaimana terhadap sesuatu resiko yang dapat
memberikan suatu kesempatan yang layak untuk adanya keuntungan.
Berdasarkan pasal 247 KUHD menyebutkan tentang lima macam asuransi
ialah:
a. Asuransi terhadap kebakaran
b. Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian
c. Asuransi terhadap kematian orang ( Asuransi jiwa )
d. Asuransi terhadap bahaya dilaut dan perbudakan
e. Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan didarat dan disungai-sungai
Maka dalam artikel ini akan membahas mengenai asuransi alat berat dan
kendaraan besar di Indonesia yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kefektikan dari berbagai polis asuransi alat berat dan kendaraan besar yang ada di
indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Didalam pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)
disebut bahwa, “Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan
mana seorang penangung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan
menerima suatu Premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapakan, yang
mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tak tertentu.”
Menurut Wirdjono Prodjodikoro dalam bukunya Hukum Asuransi di
Indonesia, asuransi adalah suatu persetujuan dimana pihak yang menjamin
berjanji kepada pihak yang dijamin, untuk menerima sejumlah uang premi sebagai
pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin, karena akibat
dari suatu peristiwa yang belum jelas.
Berdasaarkan pengertian pasal 246 KUHD dapat disimpulkan ada tiga
unsur dalam Asuransi, yaitu:
1. Pihak tertanggung, yakni yang mempunyai kewajiban membayar uang premi
kepada pihak penanggung baik sekaligus atau berangsur-angsur
2. Pihak penanggung, mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah uang
kepada pihak tertanggung, sekaligus atau berangsur-angsur apabila unsur
ketiga berhasil
3. Suatu kejadian yang semula belum jelas akan terjadi
Menurut Prof. Ny. Emmy Pangaribuan Simanjuntak, S. H., asuransi itu
mempunyai tujuan, pertama-tama ialah: mengalihkan segala resiko yang
ditimbulkan peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan terjadi kepada orang lain
yang mengambil resiko untuk mengganti kerugian. Pikiran yang terselip dalam
hal ini ialah, bahwa lebih ringan dan mudah apabila yang menanggung resiko dari
kekurangan nilai benda-benda itu beberapa orang daripada satu orang saja, dan
akan memberikan suatu kepastian mengenai kestabilan dari nilai harat bendanya
itu jika ia akan mengalihkan resiko itu kepada suatu perusahaan, dimana dia
sendiri saja tidak berani menanggungnya.
Sebaliknya seperti yang dikemukakan oleh Mr. Dr. A. F. A. Volman
bahwa orang-orang lain yang menerima resiko itu, yang disebut penanggung
bukanlah semata-mata melakukan itu demi prikemanusiaan saja dan bukanlah
pula bahwa dengan tindakan itu kepentingan-kepentingan mereka jadi korban
untuk membayar sejumlah uang yang besar mengganti kerugian-kerugian yang
ditimbulkan oleh peristiwa-peristiwa itu.
Para penanggung itu adalah lebih dapat menilai resiko itu dalam
perusahaan mereka, daripada seseorang tertanggung yang berdiri sendiri, oleh
karena itu biasanya didalam Praktek para penanggung asuransi yang sedemikian
banyaknya, mempunyai dan mempelajari pengalaman-pengalaman mereka
tentang penggantian kerugian yang bagaimana terhadap sesuatu resiko yang dapat
memberikan suatu kesempatan yang layak untuk adanya keuntungan.
Asuransi memiliki 3 unsur utama, yaitu premi asuransi, polis asuransi, dan
klaim asuransi.
1. Premi asuransi adalah iuran biaya yang harus dibayarkan oleh nasabah selama
jangka waktu yang sudah disepakati. Biasanya premi bisa dibayarkan secara
bulanan, semesteran, hingga tahunan.
2. Sementara itu, polis asuransi adalah dokumen sah yang mengatur tentang
perjanjian asuransi. Mulai dari nilai manfaat, besaran premi, risiko yang
ditanggung, hingga pengecualian (risiko yang tidak ditanggung oleh asuransi).
Polis asuransi bersifat legal dan mengikat secara hukum. Jika ada pihak yang
menyalahi aturan polis, maka pihak lainnya berhak untuk menghentikan kerja
sama atau bahkan menggugat pihak tersebut.
3. Klaim asuransi adalah proses pengajuan resmi kepada pihak perusahaan
asuransi ketika nasabah mengalami risiko yang ditanggung dalam polis
asuransi. Jika klaim asuransi yang dibuat sesuai dengan ketentuan tertera
dalam polis, maka perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah uang
sebagai ganti rugi atas risiko finansial yang dialami nasabah.
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian dalam artikel ini yaitu menggunakan metode kuantitatif


dan deskriptif. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengetahui dahulu
bagaimana konsep kerja dari semua polis asuransi. Kemudian, dilakukan analisis
bagaimana penerapan tersebut telah dilakukan di Indonesia. Dari data yang telah
didapatkan kemudian dilakukan pula perbandingan studi kasus sebelumnya
dengan artikel yang sedang dikerjakan sekarang. Selain itu, data terdapat dari data
sekunder. Data sekunder adalah data didapat dari hasil studi kepustakaan yang
terdiri dari buku, jurnal, artikel ilmiah, karya ilmiah dan berbagai website polis
asuransi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Asuransi alat berat adalah perjanjian yang memberikan jaminan ganti rugi
terhadap tertanggung karena alat berat yang dipertanggungkan mengalami
kerusakan dan atau kerugian karena kejadian yang disebabkan oleh risiko yang
dijamin. Semua jenis alat-alat berat atau alat kontraktor pada umumnya bisa
diasuransikan peralatan konstruksi, pertambangan batu-bara, pertambangan biji,
besi, timah, dll seperti : Truk, Buldozer, Excavator, Mobile Crane, Tower Crane,
Gantry Crane, Shovel, Forklift, Dump Truck, Wheel Loader, Dozer Shovel, Back
Hoe Loader, Articulated, Forwarder, Aerial Platform, Heavy Duty Compaction,
Motor Grader, Hydraulic Shovel dan lainnya. Data yang diminta biasanya terkait
dengan:
1. Jenis kendaraan
2. Spesifikasi kendaraan seperti no rangka, no mesin, tahun produksi
3. Penggunaan Kendaraan
4. Perlengkapan tambahan
5. Nilai pertanggungan (harga kendaraan)
6. Periode pertanggungan
7. Loss record /pengalaman klaim
8. Membantu surveyor dari perusahaan Asuransi jika ditunjuk untuk melakukan
survey ke objek Asuransi sebelum penutupan Asuransi.

A. Jaminan
Pada asuransi terdapat jaminan (coverage)
a. Comprehensive:
Menjamin risiko terhadap kerugian/kerusakan sebagian maupun total akibat
risiko yang dijamin dalam polis asuransi alat berat.
b. Total Loss Only (TLO)
Menjamin risiko terhadap kerugian / kerusakan total, yaitu biaya perbaikan
unit diperkirakan sama dengan harga unit sesaat sebelum terjadinya kerugian
dan akibat hilang karena pencurian.
c. Peristiwa Kebakaran
Menjamin kerugian alat berat dari peristiwa kebakaran yang disebabkan oleh
kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, dan asap/ flexas (fire,
lightning, explosion, impact of aircraft and smoke)
d. Tabrakan dan Pencurian
Memberikan ganti rugi apabila alat berat tertabrak atau tidak sengaja
menabrak benda lain saat sedang digunakan maupun tidak. Selain itu, ganti
rugi juga akan diberikan jika alat berat dicuri.
e. Kejadian Lain
Menjamin kerusakan yang diakibatkan oleh angin topan, badai, banjir, gempa
bumi, letusan gunung berapi, tsunami dan kejadian-kejadian lainnya yang
dipengaruhi oleh cuaca.

B. Perluasan Jaminan (Extended Cover)


Jaminan polis dapat diperluas dengan beberapa jenis jaminan lainnya, sebagai
berikut:
 RSMD+CC (Riots, Strikes, Malicious Damages, Civil Commotion):
Perluasan jaminan terhadap risiko kerusuhan, pemogokan, penghalangan
kerja dan huru-hara.
 AOG (Act of God): Perluasan jaminan terhadap risiko bencana alam,
seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, dan lain-lain.
 PA (Personal Accident): Perluasan jaminan berupa santunan dan
penggantian biaya pengobatan atas meninggal atau cacat atau biaya
pengobatan bagi operator unit.
 TPL (Third Party Liability): Memberikan penggantian atas tuntutan pihak
ketiga yang dirugikan oleh unit tertanggung.

C. Pengecualian (Exclusion)
 Perjanjian ini tidak menjamin kerugian yang disebabkan oleh perang,
pemberontakan, nuklir, ujicoba, pelatihan, kondisi abnormal, aus, korosi,
goresan, kesengajaan dari tertanggung, consequential loss, kegiatan
operasional tanpa ijin kerja (illegal) , proses perbaikan, kesalahan
pabrikan, selama transportasi, dan pengangkutan.
 Perbuatan sengaja yang dilakukan oleh Tertanggung atau orang yang
mewakili tertanggung. Akibat ionisasi, radiasi atau pencemaran oleh radio
aktif yang berasal dari bahan bakar nukir atau limbah nuklir.
 Akibat perang, invasi, serangan musuh asing, peperangan (yang
dinyatakan atau tidak), perang sipil, pemberontakan, kerusuhan,
pemogokan, huru-hara, gempa bumi, gunung meletus, merebut kekuasaan
atas pemerintahan yang sah secara de facto dan de jure.

D. Risiko Sendiri (Deductible)


Untuk setiap kerugian yang terjadi, tertanggung menanggung terlebih
dahulu jumlah risiko sendiri sesuai ketetapan.

E. Persyaratan Dokumen Penutupan


 Tertanggung diharapkan melampirkan dokumen berikut:
 Surat permohonan penutupan asuransi (sppa) yang diisi lengkap dan wajib
ditandatangani
 Data alat berat (tipe unit, tahun pembuatan, no rangka, dan lain-lain) tidak
lengkapnya dokumen mengakibatkan penutupan tidak dapat diproses lebih
lanjut.

F. Premi
Jumlah tertentu (sesuai dengan simulasi yang tercantum dalam penawaran)
yang menjadi kewajiban dari tertanggung untuk dibayarkan ke penanggung.
Tertanggung wajib melakukan pembayaran premi sesuai dengan ketentuan
yang telah disepakati. Kelalaian dalam memenuhi pembayaran premi dapat
berakibat batalnya perjanjian pertanggungan.
BAB V
KESIMPULAN
Asuransi alat berat adalah perjanjian yang memberikan jaminan ganti rugi
terhadap tertanggung karena alat berat yang dipertanggungkan mengalami
kerusakan dan atau kerugian karena kejadian yang disebabkan oleh risiko yang
dijamin. Asuransi alat berat terdiri dari :
1. Buldozer
2. Excavator
3. Grapple Loader
4. Dump Truck
5. Forklift
6. Road Roller
7. Crawler Crane
8. Wheal Loader
9. Dan lain-lain
Luas Jaminan:
 Jaminan Standar
1. Kesalahan operasi, kelalaian atau perbuatan jahat karyawan. Bencana
Alam, seperti : Badai, banjir, hujan (batu) es, genangan, tanah longsor
2. Kebakaran, petir dan ledakan
3. Perampokan dan Penjurian
4. Tabrakan, benturan , terbalik, tergelincir.
5. Peristiwa lainnya yang tidak dikecualikan di Pengecualian Umum dan
Khusus.
 Pengecualian Umum
1. Perbuatan sengaja yang dilakukan oleh Tertanggung atau orang yang
mewakili tertanggung. Akibat ionisasi, radiasi atau pencemaran oleh radio
aktif yang berasal dari bahan bakar nukir atau limbah nuklir.
2. Akibat perang, invasi, serangan musuh asing, peperangan (yang
dinyatakan atau tidak), perang sipil, pemberontakan, kerusuhan,
pemogokan, huru-hara, gempa bumi, gunung meletus, merebut kekuasaan
atas pemerintahan yang sah secara de facto dan de jure.
DAFTAR PUSTAKA
Adu, Kwadjo Ansah, et al. 2012. Evaluating The Cost Efficiency of Insurance
Companies in Ghana. Journal of Risk Finance, 13 (1): 61-76.
Anshori, Muslich dan Sri Iswati. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya:
Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR.
Hasibuan, Putra Halomoan. 2016. Analisis Hukum Asuransi Syariah Dengan
Hukum Asuransi Konvensional. Jurnal Hukum Ekonomi, Vol 2(1): 58.
Huri, Mumu Daman And Susilowati, Indah. 2004. Pengukuran Efisiensi Relatif
Emiten Perbankan Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Studi
Kasus: Bank-Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2002).
Jurnal Dinamika Pembangunan (Jdp), Volume 1 (Nomor 2). Pp. 95-110.
Mala, Ainul. 2015. Evaluasi Efisiensi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Efisiensi Perusahaan Asuransi Di Indonesia Periode 2008-2010.
Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Airlangga.
Mawaddah, Imaroh. 2013. Efficiency Performance Analysis Of Indonesia General
Insurance Companies (2008- 2012). Skripsi tidak diterbitkan. Universitas
Airlangga.
Muhammad. 2007. Lembaga Ekonomi Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Muharam, H dan Pusvitasari. 2007. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah
dengan Metode Data Envelopment Analysis (periode tahun 2005). Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.2 No.3.

Anda mungkin juga menyukai