Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wifika Sintari

NIM : 02011282025283
Kelas : A Indralaya

1.) Dasar hukum yang menjadi landasan dalam asuransi di Indonesia diatur oleh UU
Republik Indonesia No.40 Tahun 2014 tentang Perasuransian. Yang Dimana, UU
asuransi yang berlaku saat ini merupakan perubahan atas peraturan asuransi sebelumnya,
yakni UU No.2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian. Selain itu, Asuransi juga
diatur dalam KUHD (Ps. 246)
2.) Pengertian Asuransi
• Menurut KUHD; Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian, di mana
penanggung mengikat diri terhadap tertanggung dengan memperoleh premi, untuk
memberikan kepadanya ganti rugi karena suatu kehilangan, kerusakan, atau tidak
mendapat keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dapat diderita karena
suatu peristiwa yang tidak pasti. (Pasal 246)
• Menurut UU No.40 Tahun 2014; Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu
perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi
oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:

a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena


kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak
pasti; atau
b. memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung
atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat
yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan
dana. (Pasal 1 angka (1))
• Menurut Ahli; Asuransi merupakan suatu alat yang bertujuan mengurangi resiko
dengan menggabungkan sejumlah unit-unit yang beresiko agar kerugian individu
secara bersama-sama dapat diprediksi. Kerugian yang diprediksi itu kemudian dibagi
dan didistribusikan secara adil dan merata di antara semua unit-unit dalam gabungan
tersebut. (Robert I. Mehr)
3.) Unsur-unsur Asuransi;
Berdasarkan definisi yang dirumuskan Pasal 246 KUHD tersebut, dapat ditarik beberapa
unsur yang terdapat di dalam asuransi, yakni :
a. Ada dua pihak yang terkait dengan asuransi, yakni penanggung dantertanggung.
b. Adanya peralihan resiko dari tertanggung kepada penanggung.
c. Adanya premi yang harus dibayartertanggung kepada penanggung.
d. Adanya unsur peristiwa yang tidak pasti (onzeker vooral, evenement)
e. Adanya unsur ganti rugi apabila terjadi suatu peristiwa yang tidak pasti.

4.) Isi Polis


Berdasarkan pada Pasal 256 KUHD; “Setiap polis, kecuali yang mengenai suatu
pertanggungan jiwa, harus menyatakan:
• Hari ditutupnya pertanggungan
• Nama orang yang menutup pertanggungan atas tanggungan sendiri ataupun atas
tanggungan orang ketiga
• Suatu uraian yang cukup jelas mengenai barang yang dipertanggungkan
• Jumlah uang untuk berapa diadakan pertanggungan
• Bahaya–bahaya yang ditanggung oleh si penanggung
• Saat pada mana bahaya mulai berlaku untuk tanggungan si penanggung dan saat
berakhirnya itu
• Premi pertanggungan tersebut
• Pada umumnya, semua keadaan yang kiranya penting bagi si penanggung untuk
diketahuinya, dan segala syarat yang diperjanjikan antara pihak.

5.) Jenis Usaha Perasuransian


• Perusahaan Asuransi Jiwa adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam
penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang
yang dipertanggungkan.
• Perusahaan Asuransi Kerugian adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam
penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
• Perusahaan Pialang Asuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa
keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi
Asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung.
• Perusahaan Pialang Reasuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa
keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti
rugi reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi.
• Perusahaan Reasuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam
pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi
Kerugian dan atau Perusahaan Asuransi Jiwa.
• Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi adalah perusahaan yang memberikan
jasa penilaian terhadap kerugian pada obyek asuransi yang dipertanggungkan.
• Agen Asuransi merupakan sescorang atau badan hukum yang kegiatannya
memberikan jasa dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama
penanggung.

6.) Objek Asuransi adalah jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, benda
dan jasa, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan/atau berkurang
nilainya. (Pasal 1 angka (25) UU No. 40 Tahun 2014)

7.) Jenis-jenis Asuransi


• Asuransi jiwa. Biasanya dipakai untuk melindungi risiko meninggal dunia bagi
pencari nafkah utama di dalam keluarga.
• Asuransi kesehatan. Dengan risiko penyakit yang bisa terjadi pada siapapun dan
biayakesehatan yang meningkatkan, tidak heran jika jenis asuransi yang satu ini
sangat populer karena ada asuransi rawat jalan dan asuransi rawat inap, serta
asuransi kesehatan dengan santunan harian.
• Asuransi perjalanan. Biasanya jenis asuransi yang satu ini dijual bersamaan
dengan tiket kendaraan yang kamu beli. Baik kereta, kapal, maupun pesawat,
semuanya mempunyai pilihan asuransi perjalanan untuk proteksi delay atau
kerusakan pada bagasi.
• Asuransi kecelakaan. Selain kendaraan, kamu butuh melindungi diri kamu juga
dari risiko finansial kecelakaan. Jika motor kamu perlu perbaikan, kamu juga
mungkin membutuhkan biaya medis untuk risiko yang mungkin ada.
• Asuransi Pendidikan. Menabung untuk biaya pendidikan yang kian tinggi semakin
sulit, karena itu tidak ada salahnya jika kamu memulai menabung untuk asuransi
pendidikan si kecil.
8.) Risiko dalam Asuransi
• Risiko Murni dan Khusus,Kriteria risiko yang ditanggung pertama, harus termasuk
resikomurni dan khusus. Resiko tersebut bisa muncul secara tidak terduga dan bisa
menimpa siapa saja.Contohnya, seperti adanya resiko kecelakaan untuk asuransi jiwa
dan segala bentuk kerugian maupun kerusakan mobil, bisa kamu asuransikan untuk
kendaraan.
• Bisa Diukur dengan Uang Hal ini berarti pengalihan resiko bisa kamu nilai dari segi
finansial, bukan dari sisi emosional tertanggung. Contohnya pada asuransi jiwa.Perlu
kamu ketahui, bahwa memang pihak penyedia jaminan bisa memberikan pengalihan
pertanggungan berupa uang dengan kondisi pihak tertanggung meninggal dunia.
• Bersifat SamabBanyaknya resiko yang terjadi pada apa yang sudah kamu asuransikan,
tentunya menjadi penilaian tersendiri bagi pihak penyedia jaminan untuk menentukan
perkiraan besarnya kerugian yang bisa terjadi.
• Terjadi Secara Kebetulan Pihak penyedia jaminan akan bertanggung jawab dalam
pengalihan resiko atas kerugian yang terjadi secara kebetulan/ tidak
direncanakan.Contohnya adalah adanya nilai pertanggungan bagi seseorang yang
masuk ke rumah sakit akibat hal tak terduga. Namun jika kasusnya percobaan bunuh
diri yang gagal, kemudian sakit maka tidak akan ditanggung, karena itu disengaja.
• Bisa Dibuktikan Pihak asuransi menjadi pihak yang akan menuntut bukti sah atas
kerugian yang kamu alami sebelum pihaknya mengeluarkan ganti rugi.Contohnya
ketika kamu kehilangan mobil yang sudah kamu asuransikan. Kamu pun harus
memiliki surat keterangan polisi yang menyatakan bahwa mobil kamu hilang.Barulah
setelah itu kamu bisa mengajukan proses klaim kepada pihak penyedia jaminan.
• Adanya Kerugian Bagi Pihak Tertanggung Resiko harus menyangkut tentang diri
tertanggung sendiri. Jadi, resiko ini hanya akan berdampak pada orang lain, misal istri
atau anak tertanggung. Pihak penyedia jaminan pun tidak akan bisa mengalihkan
resiko tersebut.

9.) Prinsip-prinsip Asuransi


1. Insurable Interest
Yaitu seseorang yang mengasuransikan harus mempunyai kepentingan (interest)
atas harta benda (objek) yang dapat diasuransikan (insurable). Objek yang
diasuransikan juga harus legal dan tidak melanggar hukum serta masuk dalam
kategori layak. Apabila suatu saat terjadi musibah atau masalah yang
mengakibatkan objek yang bersangkutan menjadi rusak maka pihak yang
mengasuransikan akan mendapatkan ganti rugi finansial.
2. Utmost Good Faith
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta-
fakta material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik
diminta maupun tidak. Artinya, seorang penanggung harus dengan jujur dan
terbuka menerangkan secara jelas serta benar atas segala sesuatu tentang objek
yang diasuransikan.
3. Proximate caus; Penyebab utama aktif dan efisien yang menimbulkan suatu
kerugian dalam sebuah rangkaian kejadian. ketentuan klaim dalam prinsip
asuransi ini adalah apabila objek yang diasuransikan mengalami musibah atau
kecelakaan, maka pertama kali yang harus dan akan dilakukan pihak perusahaan
asuransi adalah mencari penyebab utama aktif dan efisien yang dapat
menggerakan suatu rangkaian perustiwa tanpa terputus yang mana akhirnya
menimbulkan kecelakaan tersebut. Dari pertimbangan tersebut baru dapat
ditentukan jumlah klaim yang diterima oleh pemegang polis.
4. Indemnity
Suatu mekanisme yang mengharuskan penanggung menyediakan kompensasi
finansial (ganti rugi) dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam
posisikeuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal
252,253 dan dipertegas dalam pasal 278).
5. Subrogation
Yaitu pengalihan hak dari tertanggung kepada penanggung jika si penanggung
telah membayar ganti rugi terhadap si tertanggung.
6. Contribution; Apabila pihak tertanggung mengasuransikan suatu objek ke
beberapa perusahaan asuransi, maka akan ada apa yang dinamakan kontribusi
dalam pemberian proteksi dari masing-masing perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai