Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA

Metode Pengukuran
Disusun Oleh: Andini Wanudyaningrum

Mengukur adalah mengadakan perbandingan antara dua buah bentuk dimensi,


dimana satu bagian merupakan alat ukur dan bagian lain merupakan benda yang diukur.
Dalam hal ini mengukur dapat bersifat sebagai berikut:
a. Tidak Menunjuk
Mengukur sebuah benda tetapi hasil dari pengukurannya tidak menunjukkan angka
tertentu, jadi hasilnya hanya berupa sebuah kesimpulan bahwa sebuah benda kerja yang
diukur:
- Sama besar.
- Tidak sama besar.
- Lebih kecil.
- Dua kali lebih kecil dan sebagainya.
b. Mengukur dengan Memberi Penunjukan
Mengukur sebuah benda atau membandingkan sebuah benda dengan sebuah alat ukur
yang dapat memberi penunjukan berapa panjang benda yang kita ukur. Berarti dalam hal ini
alat penggukurnya sudah dilengkapi dengan angka satuan standar yang telah digunakan.
Satuan-Satuan Dasar
Ukuran yang digunakan sudah distandarisasi secara internasional sehingga dunia ini memiliki
alat ukur yang sama. Standar ini telah dipergunakan hamper di seluruh Negara.
Toleransi Ukuran
Toleransi ukuran adalah penyebaran ukuran yang diperbolehkan dan yang diberikan oleh
perbedaan antara ukuran batas yang terbesar dan yang terkecil dalam pengukuran.
Teknik Pengukuran
Hasil pengukuran sangat ditentukan dari tiga hal penting yaitu alat ukur yang presisi, prosedur
yang tepat serta ketepatan dalam mengukur. Oleh sebab itu ada beberapa teknik pengukuran
yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Pengukuran Mistar
Hal-hal berikut perlu diperhatikan untuk mendapatkan pembacaan yang teliti, yaitu:
Mistar diletakkan dalam arah pengukuran panjang.
Bila memungkinkan kita harus menggunakan tumpuan, sehingga kesalahan
baca bisa dibatasi pada satu tempat saja.
Pada waktu melakukan pembacaan, mata harus berada tegak lurus ditempat
dimana kita melakukan pembacaan.
Pengambilan ukuran oleh jangka harus diperhatikan bahwa patok jangka
terletak sejajar satu sama lain dan berdiri tegak terhadap bidang benda kerja.
b. Penggunaan Mistar Geser
Untuk melakukan pengukuran dengan mistar geser perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Uji lah mistar ukur dengan cara dinolkan dengan dilihat tidak boleh ada
cahaya.
Jangan menggunakan mistar geser untuk kunci sekrup atau penggores.
Ukurlah dengan perasaan yaitu pada saat menekan penggeser sehingga tidak
ada kelonggaran dengan benda yang diukur.
Masukkan ujung pengukur sedalam mungkin terutama untuk bentuk-bentuk
silinder. Perhatikan bahwa mistar geser benar-benar tegak lurus terhadap
benda yang akan diukur.
Kencangkan sekrup pengancing sebelum mistar ukur diambil dari benda ukur.

Kepala
Kepala
Baut
Baut

Gambar Penggunaan Mistar Geser

Metode Penitikan/Penandaan
Disusun Oleh: Andini Wanudyaningrum

Menandai benda kerja suatu pekerjaan yang harus dilakukan sebelum melakukan
pekerjaan untuk pembuatan komponen rangka jembatan.
Penggores
Penggores adalah suatu alat yang sederhana dan digunakan sebagai alat tulis untuk
melukis benda-benda keras. Alat ini dibuat dengan ujung yang runcing dan tajam, serta lebih
keras dari benda kerja yang digores (dilukis). Ujung penggores umunya mempunyai sudut 20 o
25o. Macam-macam penggores yang sering digunakan di bengkel antara lain:

Gambar Penggores Sederhana, Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok, dan
Penggores dengan ujung yang dapat diganti-ganti
Cara menggores
- Tekan pengarah/penggaris besi, atau penyiku dengan kuat pada benda kerja

Gambar Cara Menggores


Penggores dimiringkan kearah luar dari pengarah.
- Miringkan penggores kearah gerakan penggoresan.
- Tekan dan goreslah benda kerja dengan sekali gores saja

Gambar Kemiringan Penggores

Penitik
Penitikan adalah suatu proses penandaan dengan jalan menekan pada bagian yang
diinginkan di benda kerja. Penekanan ini dilakukan terhadap benda kerja yang lebih lunak
dibanding dengan kekerasan dari penitik itu sendiri.

Gambar Penitik

Tujuan dari penitikan adalah:


1. Menentukan pusat pusat lingkaran atau lubang pada perpotongan garis untuk
memusatkan awal dari pengeboran.
2. Untuk menjelaskan garis hingga di mana bagian yang dikerjakan.
3. Untuk menjelaskan garis-garis goresan.

Cara menggunakan penitik


1. Pegang penitik di tangan kiri (yang bukan kidal).
2. Miringkan penitik dan geser sepanjang garis hingga tepat pada garis potong, di mana
tempat pusat titik akan dititik.
3. Penitik harus tegak lurus terhadap benda kerja.
4. Penitik dipukul satu kali dengan pukulan ringan dan periksa posisinya. Jika sudah
tepat, pukul lebih keras.

Gambar Cara Penggunaan Penitik

Menandai Pekerjaan Pengeboran Pada Benda Kerja


Memberi tanda pada benda kerja sebelum dilakukan proses pengeboran adalah modal
utama untuk mengurangi kesalahan ukuran pada benda kerja tersebut. Pemberian tanda yang
tepat sangat memudahkan bagi operator dalam melakukan pekerjaan, disamping itu akan
mendapatkan benda kerja yang sesuai ukuran yang dikehendaki. Sebagai contoh: penandaan
dengan penitik pada benda kerja sebuah pelat berbentuk bujur sangkar dengan ukuran masing-
masing sisinya 20 cm dan tebalnya 3 mm di setiap sudutnya akan dibuat lubang dengan 1,0
cm yang akan digunakan untuk pemasangan baut pengikat maka penandaan benda kerja
dilakukan dengan menitik pada pusat lubang yang direncanakan.
Menandai pada benda kerja untuk pengeboran adalah menggunakan penggores untuk
menggaris dan penitik sebagai tanda pada garis yang telah digores atau pada bagian yang akan
dilubangi. Hal yang perlu diperhatikan dalam penandaan adalah toleransi ukuran yang
biasanya telah tertera pada gambar kerja (misal toleransi +0,2).

Menandai Benda Kerja Pada Pekerjaan Pemotongan Pada Mesin Pemotong


Penandaan pada benda kerja sebelum dipotong pada mesin potong dilakukan dengan
menggoreskan penggores pada benda kerja yang sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
Pada mesin potong kemampuan memotong pada posisi melintang dan membujur sangat
terbatas untuk itu benda kerja dari plat yang memiliki ukuran relatif besar tidak bisa dipotong
dengan mesin potong. Penandaan disini dilakukan dengan mempergunakan penggores.
Setelah dilakukan penandaan maka benda kerja dipasang pada mesin potong dengan
memperhitungkan toleransi yang diijinkan biasanya sekitar 2 mm.
Alat yang digunakan pada pekerjaan penandaan terdiri dari 3 macam alat ukur dan 2
macam alat gambar yaitu mistar baja, mistar gulung dan mistar sorong. Sedangkan alat
gambar adalah penggores, penitik garis dan penitik pusat serta jangka untuk membuat busur.

Penandaan Benda Kerja Pada Pekerjaan Pembentukan dan Pemotongan Profil


Penandaan pada benda kerja profil dilakukan untuk membentuk lengkungan sesuai
mal, pemotongan miring pada ujung profil, dan pemotongan lengkung pada plat untuk
membuat gading besar karena ukurannya tidak ada dipasaran.

Metode Pemotongan Profil


Disusun Oleh: Andini Wanudyaningrum

Pada umumnya, ada dua metode dalam melakukan pemotongan profil baja yakni
dengan manual dan dengan masinal. Pada umumnya metode yang banyak digunakan saat ini
adalah metode dengan menggunakan mesin (masinal). Selanjutnya akan dijelaskan dibawah
ini.
Gergaji Tangan/ Manual
Prinsip kerja dari gergaji tangan adalah langkah pemotongan kearah depan,
sedangkan arah mundur mata gergaji tidak melakukan pemotongan. Pekerjaan pemotongan
dilakukan oleh dua daun mata gergaji yang mempunyai gigi-gigi pemotong. Menggunakan
gergaji tangan dapat dilakukan untuk memendekkan benda kerja, membuat alur/celah dan
melakukan pemotongan. Untuk kondisi tertentu, alat ini digunakan untuk memotong ujung
baja siku dengan sudut potongan 45 .

Gambar Gergaji Tangan

Mesin Gerinda Potong


Pemotongan dengan gerinda potong ini menggunakan batu gerinda sebagai alat
potong. Material dijepit pada ragum mesin gerinda. Selanjutnya batu gerinda dengan putaran
tinggi digesekkan ke material. Kapasitas pemotongan yang dapat dilakukan pada mesin
gerinda ini hanya terbatas pada pemotongan bahan berbentuk profil-profil diantaranya pipa,
plat strip, besi siku dan sebagainya. Alat ini digunakan untuk memotong bahan rangka utama.

Gambar Mesin Gerinda Potong

Untuk merapihkan atau menghaluskan bagian ujung/sudut benda kerja setelah


dilakukan pemotongan, dapat menggunakan alat gerinda tangan ataupun dengan mesin
gerinda duduk. Berbeda dengan gerinda tangan, mata gerinda duduk lebih besar dan tebal
sehingga dikhususkan untuk plat atau besi yang tebal. Untuk penggunaan mesin gerinda
duduk ini, perlu ekstra hati-hati terhadap percikan api yang dihasilkan pada saat menggerinda.
Sangat dianjurkan untuk memakai kacamata pelindung saat mengoperasikan mesin ini.

Gambar Mesin Gerinda Duduk

Metode Pengeboran
Disusun Oleh: Andini Wanudyaningrum

Proses untuk membuat lubang pada benda kerja dilakukan pengeboran dengan
menggunakan mesin bor. Pada proses pembuatan lubang pada rangka baja ini digunakan
mesin bor bangku/lantai. Dimana konstruksinya terikat dengan bangku dan mempunyai
dudukan benda yang dapat diatur tinggi rendahnya maupun posisi horizontalnya. Guna
menghitung kecepatan putaran mesin adalah:
- Kecepatan putaran (mm)
- Kecepatan potong (meter/menit)
- Diameter mata bor (mm)

Anda mungkin juga menyukai