Anda di halaman 1dari 11

HUKUM KONTRAK DAN

KONTRAK KERJA
KONSTRUKSI

ETIKA PROFESI & ASPEK HUKUM


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2022
DEFENISI

Jasa Konstruksi adalah layanan konsultansi


konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi
(pasal 1 ayat 1)

Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan


dokumen kontrak yang mengatur hubungan
hukum antara pengguna jasa dan penyedia
jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi (pasal 1 ayat 8)
UU No. 2 Thn 2017 JASA KONSTRUKSI
2. PRINSIP HUKUM KONTRAK

Terhadap kontrak kerja konstruksi berlaku prinsip


hukum kontrak seperti kontrak pada umumnya.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
a. Prinsip Kebebasan Berkontrak
Para pihak mempunyai kebebasan dalam
menentukan bentuk dan isi kontrak (klausul
kontrak). Prinsip ini mengandung limitasi; tidak
boleh melanggar perundang-undangan.
b. Prinsip Konsensual (Kesepakatan)
kontrak kerja konstruksi lahir karena adanya
kesepakatan antara pengguna jasa dengan penyedia
jasa (perencana konstruksi, pelaksana konstruksi,
dan pengawas konstruksi). Kesepakatan itu terbentuk
dalam proses pelelangan (tender).
Prinsip hukum kontrak (lanjutan)
c. Prinsip Itikad Baik
Para pihak wajib untuk bertindak secara jujur baik dalam tahap
pembentukan kontrak (tender) maupun dalam tahap pelaksanaan
kontrak.
d. Pacta Sunt Servanda
kontrak kerja konstruksi yang dibuat secara sah sebagai undang-undan
sah berlaku sebagai undang-undang bagi
pengguna dan penyedia jasa. Artinya para pihak w
dan memenuhi kewajiban kontraktual masing-masing. Pelanggaran
terhadap kontrak (kontrak kerja konstruksi) membawa akibat hukum
wanprestasi.
merasa dirugikan
Pihak dapat
yang mempertahankan haknya melalui gugatan
perdata (wanprestasi).

e. Privity of Contract
Kontrak hanya mengikat bagi para pihak yang membuatnya (Pasal 1340
KUH Perdata). Prinsip ini juga berlaku dalam hal terjadi subkontrak.
3. Keabsahan Kontrak Kerja Konstruksi
• Secara umum keabsahan kontrak diatur
dalam Pasal 1320 KUH Perdata yakni :
- Kesepakatan
- Kecakapan
- Obyek
- Sebab yang sah
• Dalam kaitan dengan kontrak kerja konstruksi syarat
kesepakatan terbentuk dalam pelelangan hal mana
diatur dalam Pasal 17 ayat (1) UU No. 18 Tahun
1999.
Tender adalah tahapan yang sangat penting dalam
pembentukan kotrak kerja konstruksi. Tahap ini
menentukan sah tidaknya kontrak kerja konstruksi yang
terbentuk. Jika dalam proses tender terdapat kesalahan
prosedur maka kesepakatan yang terbentuk cacat hukum.
4. DOKUMEN LELANG

• Dokumen lelang pada dasarnya adalah aturan main


dalam proses lelang yang berlaku dan mengikat baik
terhadap panitia (pengguna jasa maupun peserta
tender (penyedia jasa)

• Salah satu substansi yang dimuat dalam dokumen


lelang adalah syarat-syarat kontrak yang pada
akhirnya dituangkan dalam kontrak kerja konstruksi.
Dalam proses tender (aanwijzing) peserta tender
dapat mengajukan usulan perubahan syarat-syarat
kontrak. Jika tidak terdapat usulan maka syarat-syarat
kontrak yang ada dalam dokumen lelang menjadi
syarat-syarat kontrak dalam kontrak kerja konstruksi.
DOKUMEN LELANG (lanjutan)

• Aanwijzing menjadi momen yang cukup penting


dalam rangka terciptanya kontrak kerja konstruksi
yang seimbang. Namun demikian khusus untuk
kontrak kerja konstruksi dimana pemerintah terlibat
sebagai pengguna jasa panitia, PPK, KPA, dan PA
wajib mematuhi aturan dalam Perpres No. 54
Tahun 2010.
BENTUK-BENTUK KONTRAK KONSTRUKSI

Aspek Perhitungan Biaya


• Fixed Lump Sum Price
• Unit Price

Aspek Perhitungan Jasa


• Biaya Tampa Jasa
• Biaya Ditambah Jasa
• Biaya Ditambah Jasa Pasti

Aspek Cara Pembayaran


• Pembayaran Bulanan
• Pembayaran Atas Prestasi
• Pembayaran Setelah 100% Pekerjaan Selesai
BENTUK-BENTUK KONTRAK KONSTRUKSI
(lanjutan...)

Aspek Pembagian Tugas


• Kontrak Konvensional
• Kontrak Spesialis
• Kontrak Rancang Bangun
• Kontrak EPC
• Kontrak BOT/BLT
• Swakelola
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
Ps 22 UUJK & Ps 20 PP 29/2000 dibuat secara TERTULIS dan sekurang-
kurangnya harus mencakup ketentuan ttg:
1. Identitas para pihak;
2. Rumusan pekerjaan;
3. Masa pemeliharaan dan atau pemeliharaan;
4. Tenaga Ahli;
5. Hak dan kewajiban;
6. Cara pembayaran;
7. Cidera janji;
8. Penyelesaian perselisihan;
9. Pemutusan kontrak kerja konstruksi;
10. Keadaan memaksa;
11. Kegagalan bangunan;
12. Perlindungan pekerja;
13. Aspek lingkungan;

10
REFERENSI :
1. UU Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi
2. Mengenal Kontrak Konstruksi, Ir. H.
Nazarkhan Yasin, 2003
3. Bahan Bimtek Kontrak Konstruksi, Balai
Jasa Konstruksi Banjarmasin, 2017

Anda mungkin juga menyukai