Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KINERJA KEMACETAN LALU LINTAS PADA JALAN RUAS

SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL DI KOTA TARAKAN


(studi kasus jl. Slamet Riyadi – persimpangan kampung bugis Kota Tarakan)

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

OLEH :
ELDA MAYA SUSANTI
2040301083

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Persimpangan merupakan salah satu bagian terpenting dari permasalahan
jalan, dan persimpangan juga merupakan faktor penentu kapasitas dan waktu
jaringan jalan. Kemacetan lalu lintas sering menyebabkan penurunan tingkat
pelayanan di persimpangan. Dalam hal pengendalian tingkat kemacetan pada
simpang, perlu dilakukan peningkatan kinerja simpang untuk mengurangi
hambatan, meningkatkan kapasitas lalu lintas, dan mengurangi kecelakaan.

Penurunan kinerja suatu simpang dapat menimbulkan kerugian bagi


pengguna jalan, seperti bertambahnya tundaan dan kemacetan lalu lintas yang
diakibatkan oleh penurunan kecepatan, serta peningkatan biaya yang berkaitan
dengan pengoperasian kendaraan dan penurunan kualitas lingkungan. Di
persimpangan yang tidak diberi tanda, biasanya pengemudi melakukan tindakan
agresif saat memutuskan untuk memasuki persimpangan. Komponen penting
lainnya untuk kelancaran arus lalu lintas adalah persimpangan. Menurut
AASHTO (2001), pertigaan jalan adalah tempat yang meliputi dua jalan atau lebih
yang dapat menyatu membentuk persimpangan, serta fasilitas tepi jalan yang
memudahkan pergerakan lalu lintas. Dalam hal ini jika unsur-unsur simpang tidak
terpenuhi maka akan terjadi kemacetan, hal ini ditandai dengan penurunan
kecepatan lalu lintas pada saat lalu lintas berhenti, hal ini disebabkan oleh
banyaknya kendaraan yang melaju lebih cepat dari kapasitas jalan, hal ini
mengakibatkan kota menjadi tidak efektif dan menimbulkan kerugian. Dari sudut
pandang moneter, mengatasi kemacetan lalu lintas setara dengan peningkatan
kapasitas jalan dan peningkatan pengelolaan dan pengendalian lalu lintas..

MKJI (1997) memperkirakan jumlah total kecelakaan pada simpang tak


bersinyal adalah 0,60 kecelakaan per sejuta kendaraan, hal ini disebabkan
pengemudi kurang memperhatikan rambu rendemen dan rambu berhenti
(Sukarno, et al., 2003), yang menyebabkan pengemudi berperilaku pada saat
melintasi persimpangan. memperlihatkan perilaku tidak menunggu lajur kosong
dan memaksa masuk ke ruas jalan yang dimasukinya, hal ini dapat menimbulkan
konflik arus lalu lintas yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas dan
membuat masyarakat berisiko mengalami kecelakaan.

Secara teori, pengemudi tetap memiliki dasar penghormatan terhadap


prioritas persimpangan persimpangan dari pengemudi lain tanpa sinyal. Dalam
keputusan pengemudi dan dampak yang dipertimbangkan adalah kapasitas tipikal
yang dapat direpresentasikan dengan metode statistik. Metode ini
mempertimbangkan distribusi celah yang diterima dan ditolak pada jalur utama
kendaraan dari persimpangan.

Simpang yang dianalisa dalam penelitian ini adalah simpang tiga lengan
tak bersinyal di Jalan Slamet Riyadi – persimpangan Kampung Bugis Kota
Tarakan. pusat, pusat perkantoran, kampus dan tempat hiburan.

1.2Rumusan Masalah
Dengan mengingat latar belakang diatas, poin utama dari pernyataan yang
mungkin diajukan dalan penelitian ini adalah:

1. Berapa nilai daya dukung tamping simpang tak bersinyal jalan slamet
riyadi – persimpangan kampung bugis kota Tarakan?
2. Bagaimana kinerja simpang tak bersinyal ditinjau dari kapasitas,
kejenuhan, tundaan dan Panjang antrian dijalan slamet riyadi –
persimpangan kampung bugis kota Tarakan?

1.3Batasan Masalah
Untuk dapat memperoleh tujuan yang lebih terarah dan jelas, dimana
kajian “Analisis Kinerja Kemacetan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Simpang Tiga
Tak Bersinyal Di Kota Tarakan" cukup luas maka perlu dilakukan pembatasan
masalah pada kajian tersebut. studi ini berlaku untuk kapasitas simpang yang
dapat meliputi:

1. Simpang yang ditinjau adalah simpang Jalan Slamet Riyadi –


persimpangan kampung bugis kota Tarakan dengan menggunakan
metode MKJI (1997).
2. Analisis kinerja simpang meliputi:
a. Kapasitas (C)
b. Derajat Kejenuhan (DS)
c. Tundaan (D)
d. Probabiltas antrian QP%

1.4Tujuan Penelitian
Tujuan dari penetian ini adalah untuk:
1. Memahami kapasitas lalu lintas pada simpang tak bersinyal Jalan Slamet
Riyadi – kampung bugis kota Tarakan.
2. Memahami tingkat kinerja simpang tiga tak bersinyal dijalan slamet riyadi –
kampung bugis kota Tarakan yang meliputi :
a. Derajat kejenuhan
b. Tundaan (Delay)
c. Peluang antrian

1.5Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian adalah untuk:

1. Menerapkan ilmu yang didapat di perkuliahan ke situasi nyata di lapangan.


2. Sebagai bahan pertimbangan substansi untuk penelitian selanjutnya terkait
masalah simpang tiga tak bersinyal.
3. Memberikan masukan kepada dewan kota Tarakan dan perencana untuk
mengidentifikasi sistem prioritas untuk membatasi parkir kendaraan,
mengembangkan dan memperbarui rambu dan rambu yang relevan dan dapat
dibaca serta pertimbangan untuk menangani persimpangan yang tak berinyal.

Anda mungkin juga menyukai