Halaman
BAB II
BAGIAN IV : TUGAS POKOK ORGANISASI
Pasal 5 : Pencapaian Maksud dan Tujuan Organisasi melalui pelaksanaan Tugas Pokok
Organisasi
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 6 : Tugas Pokok Organisasi dijabarkan dalam bentuk Program Kerja yang menjadi
pedoman operasional Dewan Pengurus Nasional
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 7 : Tugas Pokok disusun bersama oleh anggota dalam Musyawarah Nasional dan
dituangkan dalam Ketetapan Musyawarah Nasional
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 8 : Secara umum Tugas Pokok Organisasi harus meliputi sejumlah hal berikut :
a. Bersama instansi pemerintah dan organisasi lain di bidang Teknologi Informasi
terkait dalam mewujudkan suasana yang kondusif bagi masyarakat luas agar
dapat berperan serta dan menjadi bagian masyarakat informasi
b. Memasyarakatkan e-Business sebagai kegiatan warnet di masa depan, untuk
meningkatkan ekonomi nasional
c. Mendorong pengusaha Indonesia khususnya di bidang Teknologi Informasi
agar memiliki wawasan Global dan berbasis Ilmu Pengetahuan
d. Membina dan mengembangkan persatuan diantara sesama anggotanya dan
melindungi kepentingan para anggota
e. Membina dan mengembangkan kerjasama serta komunikasi untuk memelihara
kerukunan diantara sesama anggota
f. Mencegah persaingan yang tidak sehat diantara sesama anggota
g. Menciptakan dan mengembangkan iklim usaha yang dapat meningkatkan
peran serta anggota dalam pembangunan ekonomi dan industri nasional
secara profesional
h. Menyelenggarakan komunikasi dan konsultasi antar anggota, antara anggota
dengan Pemerintah dan antara anggota dengan asosiasi / organisasi mitra di
dalam dan luar negeri, serta dunia usaha pada umumnya
i. Membantu usaha arbitrase dan mediasi dalam arti menengahi, mendamaikan
dan menyelesaikan perselisihan diantara anggota
j. Melakukan advokasi dan upaya perlindungan hukum bagi tiap permasalahan
yang dialami anggota berkaitan dengan pihak lain
k. Membina anggota untuk menjalankan kode etik usaha dan menjadikannya
pedoman etika kerja dan usaha
l. Membentuk badan pengkajian bisnis dan menggali berbagai kemungkinan
potensi kerjasama dengan pihak lain berkaitan dengan Warung Internet
m. Menyelenggarakan hubungan dengan badan perekonomian dan badan lain
yang berkaitan dengan Warung Internet secara Nasional dan Internasional
DRAFT AD/ART AWARI 2001
Halaman
Halaman
Dewan Pemrakarsa / Pendiri adalah para tokoh yang sejak awal ada
Pasal 12 : Dewan Pakar / Penasehat adalah para tokoh dan nara sumber organisasi, dipilih
dan diangkat oleh anggota melalui Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar
Biasa
Penjelasan
-
Tugas utama Dewan Pakar / Penasehat adalah menjadi nara sumber organisasi dan
memberi arahan serta masukan kepada Dewan Pengurus Nasional diminta maupun tidak
Dewan Pakar / Penasehat hanya memberikan laporan kepada Musyawarah Nasional
atau Musyawarah Nasional Luar Biasa, tidak perlu melakukan pertanggung jawaban
Pasal 13 : Dewan Pengurus Nasional adalah pelaksana mandat organisasi, dipilih dan
diangkat oleh anggota serta memberikan pertanggungjawaban melalui Musyawarah
Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
Penjelasan
Dewan Pengurus Nasional selaku pelaksana mandat organisasi, melalui Ketua Umumnya
harus mempertanggung jawabkan mandat yang diberikan oleh anggota pada masa akhir
periode jabatan kepada Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
Pasal 14 : Susunan Dewan Pengurus Nasional setidak-tidaknya terdiri atas :
a. Ketua Umum
b. Wakil Ketua Umum
c. Sekretaris Jenderal
d. Bendahara Umum
e. Komisi Teknis
f. Komisi Kegiatan
g. Komisi Kerjasama
h. Komisi Organisasi
i. Komisi Pendanaan
j. Komisi Sosialisasi dan Edukasi
k. Komisi Etik, Hukum dan Advokasi
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 15 : Apabila diperlukan Dewan Pengurus Nasional dapat membentuk jabatan tertentu
atau Komisi lain yang ditentukan struktur, tugas serta kewenangannya melalui Surat
Keputusan Ketua Umum dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 16 : Badan Eksekutif Pelaksana Harian adalah lembaga pelaksana operasional
organisasi sehari hari yang ditunjuk dan ditentukan struktur, tugas serta kewenangannya
oleh Dewan Pengurus Nasional melalui Surat Keputusan Ketua Umum dan bertanggung
jawab kepada Dewan Pengurus Nasional
DRAFT AD/ART AWARI 2001
Halaman
Penjelasan
-
Badan Eksekutif Pelaksana Harian dipimpin oleh seorang Direktur Eksekutif yang dipilih
dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Nasional
Kriteria Direktur Eksekutif adalah profesional yang tidak memiliki perusahaan atau usaha
sejenis dengan milik anggota
Direktur Eksekutif harus memiliki kemampuan menajerial dan kepemimpinan serta
mempunyai kemampuan komunikasi aktif internal maupun ekternal
Direktur Eksekutif mendapatkan hak sebagai tenaga kerja sesuai peraturan dan undangundang tenaga kerja yang berlaku
Pejabat lain di dalam struktur Badan Eksekutif Pelaksana Harian ditunjuk oleh Dewan
Pengurus Pusat dengan memperhatikan pendapat Direktur Eksekutif
Tugas, wewenang, tanggung jawab dan hal lainnya berkaitan dnegan Badan Eksekutif
Pelaksana Harian ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Pengurus Nasional
Pasal 17 : Badan Pengkajian dan Pengembangan adalah lembaga pemikiran ilmiah, ditunjuk
dan ditentukan struktur, tugas serta kewenangannya oleh Dewan Pengurus Nasional melalui
Surat Keputusan Ketua Umum dan bertanggung jawab kepada Dewan Pengurus Nasional
Penjelasan
Telah jelas
BAGIAN VI : SYARAT DAN KRITERIA ANGGOTA DEWAN PENGURUS NASIONAL
Pasal 18 : Syarat dan kriteria anggota Dewan Pengurus Nasional
a. Anggota biasa
Penjelasan
-
Anggota Dewan Pengurus Nasional adalah Anggota Biasa yang dipilih oleh Ketua Umum
Apabila mengundurkan diri, terkena sanksi atau dianggap tidak mampu oleh Ketua
Umum maka yang bersangkutan akan diberhentikan dari jabatannya melalui Surat
Keputusan Ketua Umum perihal Pemberhentian Pengurus, untuk itu perlu ditunjuk
penggantinya dan diterbitkan Surat Keputusan Ketua Umum perihal Pengangkatan
Anggota Pengurus Pengganti
b. Berwibawa dan sanggup memimpin organisasi
Penjelasan
-
Berwibawa berarti memiliki pengaruh dan mendapat kepercayaan serta dukungan dari
anggota serta memiliki kecakapan sebagai pemimpin
Pernyataan kesanggupan adalah wujud jaminan tanggung jawab sebagai pemimpin
c. Jujur dan dapat dipercaya
Penjelasan
-
Jujur berarti bersifat terbuka dan senantiasa berpihak kepada kebenaran dan hati nurani
serta hanya membela kepentingan organisasi dan anggota
Dipercaya berarti mampu memegang teguh mandat yang telah diberikan anggota dan
Halaman
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah aturan main organisasi yang
harus dipegang teguh serta dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota
Dewan Pengurus Nasional menjadikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
sebagai landasan bagi setiap kebijakan yang dikeluarkan untuk menjalankan organisasi
Kebijakan Dewan Pengurus Nasional yang tidak menyebut dan menggunakan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai landasan dianggap tidak sah
b.
Penjelasan
-
Halaman
Pelaksana Kegiatan
Apabila Pengurus menolak pertanggungjawaban tersebut maka dapat diberikan sanksi
kepada penerima mandat (Ketua Pelaksana Kegiatan) dan seluruh anggota Panitia
Pelaksana Kegiatan.
Mandat kegiatan dapat dicabut oleh Pengurus sebelum kegiatan berakhir apabila Ketua
Pelaksana dan Panitia Pelaksana kegiatan dianggap tidak mampu melaksanakan
kegiatan, untuk itu diterbitkan Surat Mandat baru dan dibentuk Panitia Pelaksana
Kegiatan sebagai pengganti
c.
Penjelasan
-
Halaman
Pengurus Organisasinya
Penggantian personil Utusan Asosiasi Warnet Daerah dilakukan oleh Pengurus
Organisasinya dengan menerbitkan Surat Mandat Pengganti
Kriteria sehat fisik dan mental artinya memiliki kemampuan fisik dan mental untuk
mengikuti kegiatan organisasi baik secara keseluruhan maupun terbatas
Syarat sehat dan mental harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Sehat dari petugas
kesehatan yang berwenang
d. Mengisi Formulir Keanggotaan dan Pernyataan Kesanggupan mentaati segala
peraturan yang ditetapkan oleh organisasi
e. Menyertakan lampiran copy identitas diri yang sah bagi anggota perorangan
f. Menyertakan lampiran copy Akta Pendirian Perusahaan, Surat Ijin Usaha
Halaman
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
Penjelasan
-
Halaman
diserahkan kepada Anggota Kehormatan yang ditunjuk melalui Surat Mandat Ketua Umum
d. Anggota Kehormatan berhak memberi saran dan usul guna perbaikan
organisasi namun tidak memiliki hak pilih maupun hak dipilih
e. Setiap anggota berhak atas pelayanan umum organisasi termasuk pelayanan
yang bersifat khusus berupa dukungan, bantuan dan perlindungan organisasi
dalam menghadapi permasalahan sesuai dengan etika dan ketentuan hukum
yang berlaku di Negara Kesatuan republik Indonesia
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 27 : Kewajiban anggota
a. Anggota yang disebut dalam Pasal 22 dan Pasal 23 Anggaran Rumah Tangga
ini wajib membayar uang pangkal dan uang iuran anggota serta kontribusi lain
yang perinciannya ditetapkan dengan peraturan tersendiri
b. Turut mengupayakan terwujudnya maksud dan tujuan organisasi serta aktif
berpartisipasi dalam segala kegiatan organisasi
c. Menjaga nama baik organisasi khususnya dan mentaati Kode Etik
Penjelasan
Kode Etik disusun oleh Komisi Etik, Hukum dan Advokasi dan diusulkan kepada
Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
d. Mengikuti kegiatan di tingkat nasional paling tidak sekali setiap Catur Wulan
e. Anggota Kehormatan berfungsi sebagai nara sumber organisasi, bila memiliki
kemampuan, memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anggota lainnya
Penjelasan
Telah jelas
BAGIAN XII : SANKSI
Pasal 28 : Anggota dapat dikenakan sanksi karena :
a. Bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
dan Kode Etik serta peraturan lain yang ditetapkan organisasi
b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi khususnya dan
industri jasa Warung Internet umumnya
Penjelasan
Batasan kriteria pelanggaran dan tindakan yang dimaksudkan dalam Pasal 28 a dan b di
atas dirumuskan oleh Komisi Hukum, Etika dan Advokasi dalam Rapat Dewan Pengurus
Nasional
c. Terbukti terlibat dalam kegiatan melawan hukum dan pemerintahan yang sah
atau dinyatakan sebagai Terhukum oleh Putusan Pengadilan
d. Dengan sengaja tidak membayar iuran anggota atau kontribusi lainnya
Penjelasan
DRAFT AD/ART AWARI 2001
Halaman
10
Satu-satunya alasan untuk menolak iuran anggota adalah karena tidak mampu, untuk itu
kriterianya ditentukan oleh Pengurus
Pasal 29 : Bentuk sanksi
a. Teguran
Penjelasan
Diberikan 1 (satu) kali secara lisan oleh Rapat Dewan Pengurus Nasional oleh Ketua Umum
b. Peringatan
Penjelasan
-
Setelah diberikan teguran namun tidak ada perubahan sikap maka diberikan peringatan
dalam bentuk tertulis sampai 3 (tiga) kali berturut-turut jika diperlukan dalam tenggang
waktu masing-masing setidak-tidaknya 10 (sepuluh) hari dan selama-lamanya 20 (dua
puluh) hari
Khusus bagi anggota yang terkena sanksi ini dan merupakan pejabat Dewan Pengurus
Nasional maka untuk sementara akan dinonaktifkan dan statusnya kembali menjadi
Anggota Biasa sampai ada kejelasan keputusan lebih lanjut
Dalam setiap tenggang waktu peringatan tertulis akan diberikan panggilan kepada yang
bersangkutan untuk memberikan keterangan dan penjelasan dihadapan Rapat Dewan
Pengurus Nasional dan Dewan Penasehat
Keputusannya ditentukan oleh Rapat Dewan Pengurus Nasional yang dituangkan dalam
Surat Keputusan Ketua Umum perihal Sanksi Peringatan setelah dikonsultasikan dengan
Dewan Penasehat
c. Skorsing
Penjelasan
-
Setelah 3 (tiga) kali pemberian peringatan ternyata masih juga tidak ada perubahan sikap
maka kepada yang bersangkutan diberikan sanksi skorsing oleh Rapat Dewan Pengurus
Nasional yang dituangkan dalam Surat Keputusan Ketua Umum perihal Sanksi Skorsing
Kriteria dan batasannya ditentukan oleh Dewan Pengurus Nasional setelah melalui
konsultasi dengan Dewan Penasehat
Selama masa skorsing yang bersangkutan ditangguhkan semua haknya dan fasilitas dari
organisasi namun harus tetap memenuhi semua kewajibannya
d. Pemecatan
Penjelasan
Bila sanksi skorsing tidak membawa perubahan sikap maka Dewan Pengurus Nasional
dapat mengusulkan sanksi pemecatan kepada Musyawarah Nasional atau Musyawarah
Nasional Luar Biasa sebagaimana diatur dalam Pasal 30 c
BAGIAN XIII : KEHILANGAN KEANGGOTAAN
Pasal 30 : Kehilangan keanggotaan
a.
Meninggal dunia bagi anggota perorangan atau Anggota Kehormatan
DRAFT AD/ART AWARI 2001
Halaman
11
Penjelasan
-
Keanggotaan perorangan adalah tanpa batas waktu atau berlaku seumur hidup
Bagi Anggota Dewan Pengurus Nasional batas waktu keanggotaannya sesuai dengan
periode jabatan
Apabila yang meninggal dunia adalah anggota Utusan Organisasi Asosiasi Warnet
Daerah maka untuk selanjutnya kedudukannya akan digantikan oleh orang lain yang
ditunjuk melalui Surat Mandat Pengganti yang dikeluarkan oleh Pengurus Organisasi
Asosiasi Warnet Daerah tersebut
b.
Penjelasan
-
Penjelasan
-
Pemberhentian dengan hormat dan tidak hormat / pemecatan atas anggota dilakukan
melalui Surat Keputusan Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
diikuti dengan upacara pelepasan atribut dihadapan seluruh anggota
Kepada anggota yang akan diberhentikan dengan tidak hormat / dipecat diberikan hak
untuk melakukan pembelaan dan menunjuk 2 (dua) orang saksi di dalam Musyawarah
Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
Khusus untuk pemberhentian dengan hormat maupun tidak hormat bagi Anggota Dewan
Pengurus Nasional dari jabatan kepengurusannya dilakukan oleh Ketua Umum
d.
Halaman
12
Penjelasan
Musyawarah Nasional adalah tempat bagi anggota untuk menyalurkan aspirasinya
b.
c.
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 32 : Tatacara Penyelenggaraan Musyawarah Nasional
a. Syarat dapat diselenggarakannya Musyawarah Nasional adalah apabila masa
bakti Dewan Pengurus Nasional telah berakhir
b. Penyelenggara Musyawarah Nasional adalah Dewan Pengurus Nasional yang
sedang dalam masa baktinya
c. Untuk itu ditunjuk Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional berdasarkan
Surat Keputusan Ketua Umum
d. Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional merangkap sebagai Badan
Pekerja yang menampung semua usulan dari anggota dan menyusunnya ke
dalam usulan Tata Tertib Musyawarah Nasional dan sidang-sidangnya
termasuk sejumlah agenda pembahasan
e. Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional mempersiapkan Musyawarah
Nasional dalam waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan untuk memberi
kesempatan masuknya sebanyak mungkin aspirasi dari anggota
f. Tata Tertib dan materi Musyawarah Nasional dan sidang-sidangnya ditetapkan
oleh peserta dalam kesempatan pertama sidang paripurna
g. Musyawarah Nasional terdiri atas beberapa Komisi yang masing-masing
membahas beberapa agenda yang disepakati oleh para peserta dalam
kesempatan pertama sidang paripurna
h. Komisi melakukan sidang-sidang yang masing-masing membahas satu atau
beberapa pokok bahasan sesuai kepentingannya
i. Musyawarah Nasional dapat bersifat terbuka maupun tertutup dan dipimpin
oleh seorang atau beberapa Ketua Sidang dibantu Sekretaris dan notulen
sesuai keperluan
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 33 : Kewenangan Musyawarah Nasional
a.
Merupakan ketetapan tertinggi
Penjelasan
Produk Musyawarah Nasional adalah Ketetapan Musyawarah Nasional yang merupakan
wujud kedaulatan anggota
b.
Halaman
13
Penjelasan
-
Pimpinan Musyawarah Nasional membentuk Komisi Pemilihan Ketua Umum dan Dewan
Pengurus Nasional
Kriteria umum kandidat Ketua Umum dan anggota Dewan Pengurus Nasional ditentukan
oleh Komisi Pemilihan Ketua Umum dan Dewan Pengurus Nasional
Pencalonan kandidat diusulkan oleh peserta kepada Komisi Pemilihan Ketua Umum dan
Dewan Pengurus Nasional
Komisi Pemilihan Ketua Umum dan Dewan Pengurus Nasional akan menentukan jadwal
penyampaian visi dan misi kandidat Ketua Umum sebelum pemilihan dilakukan
Ketua Umum dipilih secara langsung oleh peserta Musyawarah Nasional
Personalia dan struktur Dewan Pengurus Nasional ditentukan oleh Ketua Umum terpilih
untuk diajukan kepada Pimpinan Musyawarah Nasional
Ketua Umum terpilih dan Dewan Pengurus Nasional disahkan dalam satu paket
Ketetapan Musyawarah Nasional mengenai susunan personalia dan struktur Dewan
Pengurus Nasional
c.
d.
Penjelasan
Sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan organisasi untuk menghadapi berbagai
tantangan maka jika diperlukan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat diubah
yaitu ditambah maupun dikurangi
e. Menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban Ketua Umum
f. Memberikan sanksi bagi Ketua Umum dan Dewan Pengurus Nasional
Penjelasan
Kriteria sanksi ditentukan oleh Rapat Anggota
g. Melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja Dewan Pengurus Nasional
h. Melakukan Sidang Kehormatan dan menjatuhkan sanksi pemecatan
i. Membentuk tim untuk meninjau ulang suatu perkara guna merehabilitir,
memulihkan nama baik seseorang dan memberikan kembali keanggotaan
yang dicabut
Penjelasan
Usulan peninjauan ulang suatu perkara dapat diajukan oleh anggota kepada Panitia
Musyawarah Nasional
j.
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 34 : Syarat sahnya sidang dalam Musyawarah Nasional :
DRAFT AD/ART AWARI 2001
Halaman
14
a.
Penjelasan
Apabila peserta yang hadir kurang dari yang disyaratkan maka Musyawarah Nasional tetap
dapat dilaksanakan dengan syarat ada bukti dari kurir bahwa undangan telah sampai kepada
masing-masing anggota yang memiliki hak pilih
b.
Penjelasan
Pengambilan suara terbanyak dilakukan secara terbuka jika menyangkut hal-hal umum
namun bila menyangkut individu pengambilan suara dilakukan secara tertutup
BAGIAN XV : MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA
Pasal 35 : Musyawarah Nasional yang diselenggarakan sebelum masanya disebut dengan
Musyawarah Nasional Luar Biasa
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 36 : Musyawarah Nasional Luar Biasa diselenggarakan apabila ada hal mendesak
yang memerlukan keputusan setingkat Musyawarah Nasional
Penjelasan
Hal mendesak dimaksud berupa :
- Kevakuman organisasi dan ketidakmampuan Dewan Pengurus Nasional yang dibuktikan
dengan tidak adanya aktivitas organisasi yang signifikan dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun berturut-turut
- Diduga terjadi penyelewengan dan pelanggaran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta Program Kerja yang dilakukan oleh Dewan Pengurus Nasional yang
sedang dalam masa baktinya
- Terjadi perpecahan dalam tubuh organisasi yang tidak dapat diselesaikan oleh Dewan
Pengurus Nasional
- Terjadi mosi tidak percaya terhadap Dewan Pengurus Nasional
- Anggota menghendaki pembubaran organisasi
Pasal 37 : Kedudukan
a. Merupakan musyawarah para anggota
b. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 38 : Tata Cara Penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa
DRAFT AD/ART AWARI 2001
Halaman
15
Pimpinan Musyawarah Nasional Luar Biasa membentuk Komisi Pemilihan Ketua Umum
dan Dewan Pengurus Nasional
Kriteria umum kandidat Ketua Umum dan anggota Dewan Pengurus Nasional ditentukan
oleh Komisi Pemilihan Ketua Umum dan Dewan Pengurus Nasional
Pencalonan kandidat diusulkan oleh peserta kepada Komisi Pemilihan Ketua Umum dan
Halaman
16
Penjelasan
Usulan peninjauan ulang suatu perkara dapat diajukan oleh anggota kepada Panitia
Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Caretaker atau Presidium
Pasal 40 : Syarat sahnya sidang dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa
a. Dihadiri sekurang-kurangnya (setengah) + 1 (plus satu) jumlah peserta
yang memiliki hak pilih
Penjelasan
Apabila peserta yang hadir kurang dari yang disyaratkan maka Musyawarah Nasional Luar
Biasa tetap dapat dilaksanakan dengan syarat ada bukti dari kurir bahwa undangan telah
sampai kepada masing-masing anggota yang memiliki hak pilih
b. Sahnya keputusan diambil secara musyawarah dan apabila tidak tercapai
mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak (setengah)
+ 1 (plus satu) jumlah peserta yang hadir dan memiliki hak pilih
Penjelasan
Pengambilan suara terbanyak dilakukan secara terbuka jika menyangkut hal-hal umum
namun bila menyangkut individu pengambilan suara dilakukan secara tertutup
BAB VI
RAPAT DEWAN PENGURUS NASIONAL
BAGIAN XVI : KEDUDUKAN
Pasal 41 : Kedudukan
a.
Merupakan musyawarah Dewan Pengurus Nasional
Penjelasan
Rapat Dewan Pengurus Nasional adalah lembaga permusyawaratan yang merupakan
keputusan tertinggi Dewan Pengurus Nasional
DRAFT AD/ART AWARI 2001
Halaman
17
b.
Penjelasan
Apabila diperlukan komunikasi dan koordinasi yang intensif maka tidak ada batasan jumlah
maksimal bagi Rapat Dewan Pengurus Nasional
c.
Penjelasan
-
Dewan Pengurus Nasional memberi Laporan Akhir Tahun dalam Rapat Kerja Nasional
Rapat Kerja Nasional dilaksanakan untuk mengevaluasi program kerja dan kegiatan
organisasi secara keseluruhan bersama seluruh anggota
Rapat Kerja Nasional dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Pelaksana Harian atas mandat
Dewan Pengurus Nasional
Rapat Kerja Nasional menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk dilaksanakan Dewan
Pengurus Nasional dalam masa 1 (satu) tahun berikutnya
BAGIAN XVII : KEWENANGAN
Pasal 42 : Kewenangan
a.
Memusyawarahkan segala kegiatan organisasi
Penjelasan
Setiap kegiatan yang sifatnya adalah memenuhi keinginan dan usulan anggota untuk itu
perlu dimusyawarahkan agar sesuai dengan program kerja yang telah disepakati anggota
Dewan Pengurus Nasional
b.
Penjelasan
-
Terlebih dahulu Dewan Pengurus Nasional harus menyepakati kriteria dan definisi
pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan organisasi yang dimaksud dan
melakukan konsultasi kepada Dewan Penasehat
Lihat Anggaran Rumah Tangga Bagian IX SANKSI
c.
Penjelasan
-
Dewan Pengurus Nasional bebas untuk menentukan cara yang paling tepat dan sesuai
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga untuk dapat menjalankan
organisasi dengan baik
Dewan Pengurus Nasional perlu melakukan konsultasi kepada Dewan Penasehat secara
intensif untuk mendapatkan arah yang benar dalam mengelola organisasi
d.
Halaman
18
Penjelasan
-
Dewan Pengurus Nasional bebas untuk membuat program kerja yang paling sesuai
dengan Tugas Pokok serta sejalan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga
Dewan Pengurus Nasional perlu melakukan konsultasi dengan Dewan Penasehat secara
intensif untuk mendapatkan arah yang benar dalam membuat program kerja
e.
Penjelasan
-
Keputusan Dewan Pengurus Nasional adalah peraturan yang mengikat seluruh anggota
Apabila ada perubahan maupun pembatalan atas peraturan tersebut harus diterbitkan
pembatalan dan dibuatkan peraturan maupun keputusan yang baru
Sebelum ada perubahan maupun pembatalan maka ketentuan yang lama tetap berlaku
Anggota dapat menolak suatu Peraturan Organisasi yang ditetapkan oleh Dewan
Pengurus Nasional dengan dukungan penolakan tertulis dari (setengah) + 1 (plus
satu) jumlah anggota yang memiliki hak pilih
Selain peraturan tertulis di dalam organisasi terdapat peraturan tak tertulis yang bersifat
normatif, merupakan etika yang berlaku sama mengikat seluruh anggota
Sanksi bagi pelanggaran etika dilakukan sesuai kesepakatan antar anggota
Pelaksanaan dan sanksi etika diawasi oleh Komisi Etika yang khusus dibentuk untuk itu
f.
Penjelasan
Lihat BAB III Keorganisasian Bagian V : Struktur Organisasi Pasal 15
BAB IV
KEUANGAN ORGANISASI
BAGIAN XVIII : PEMASUKAN
Pasal 43 : Sumber keuangan
a.
Uang pendaftaran anggota dan uang pendaftaran kegiatan
Penjelasan
Setiap calon anggota baru dan calon peserta kegiatan dipungut uang pendaftaran yang
besarnya ditentukan oleh Dewan Pengurus Nasional dan atau Panitia Kegiatan
b.
Iuran anggota
Penjelasan
Pungutan rutin yang waktu dan besarnya ditentukan oleh Dewan Pengurus Nasional
c.
Penjelasan
-
Sumbangan dikenakan di setiap acara pertemuan antar anggota rutin maupun insidentil
Halaman
19
Disebut sumbangan sukarela tanpa tekanan (susutante) yang besarnya tidak ditentukan
tergantung dari kerelaan penyumbang
Sumbangan tidak selalu berupa uang namun bisa bentuk materiil lainnya yang berguna
bagi organisasi
Sumbangan bersifat murni sukarela dan tidak ada persyaratan mengikat yang mungkin
dapat menyulitkan organisasi
d.
Penjelasan
-
Azas dasar organisasi adalah kekeluargaan dengan sendirinya semangat gotong royong
harus senantiasa dikedepankan, termasuk dalam hal pengadaan dana
Kemampuan untuk menggali dan menyediakan dana guna menghidupi seluruh kegiatan
organisasi menjadi cermin rasa kebersamaan dan persaudaraan
Dewan Pengurus Nasional berhak melakukan berbagai macam bentuk usaha untuk
menghimpun dana bagi organisasi termasuk didalamnya yang bersifat komersial
Untuk usaha pihak lain yang bersifat profit dengan membawa nama dan atau menjadikan
organisasi ini berikut anggotanya sebagai obyek, harus dengan sepengetahuan dan ijin
Dewan Pengurus Nasional
BAGIAN XIX : PENGELOLAAN
Penjelasan
-
Penjelasan
Penentuannya melalui Rapat Dewan Pengurus Nasional
Halaman
20
Penjelasan
Usulan rancangan disampaikan kepada Panitia Musyawarah Nasional
c.
Halaman
21
Diusulkan oleh 1/2 (setengah) + 1 (plus satu) jumlah anggota yang hadir
dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa dan memiliki hak pilih
c.
Disetujui Diusulkan oleh 1/2 (setengah) + 1 (plus satu) jumlah anggota
yang hadir dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa dan memiliki hak pilih
Penjelasan
Lihat Pasal 40 Anggaran Rumah Tangga
d.
Halaman
22
LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di
Pada tanggal
Pukul
Tempat
(Pemrakarsa I)
(Pemrakarsa II)
(Pemrakarsa III)
(Pemrakarsa IV)
Sekretaris Musyawarah
Nasional
Mengetahui,
Wakil Pendiri
(Nama Terang)
Wakil Pendiri
(Nama Terang)
Redaksi Asli
Perubahan
Penambahan
Halaman
23