Anda di halaman 1dari 28

PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71

TAHUN 2012
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENGADAAN
TANAH BAGI PEMBANGUNAN
UNTUK KEPENTINGAN UMUM

K E M E N T E R I AN P E K E R J AAN U M U M
BIRO HUKUM – SEKRETARIAT JENDERAL
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
1
PENDAHULUAN
Pemerintah dengan persetujuan DPR pada tanggal 14 Januari
2012 telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012
B K tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
I E Kepentingan Umum, yg dalam pelaksanaannya mengedepankan
R M prinsip kemanusiaan, demokratis dan keadilan.
O E
N
H T Undang-Undang agar dapat dilaksanakan diperlukan
U E Peraturan Perundang-Undangan pelaksanaannya
K R
U I
M A
Telah terbit Perpres No. 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
N
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
| sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 53 ayat (3) dan Pasal 59
P Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012
U

2
PENDAHULUAN (2)
Beberapa ketentuan dalam UU Nomor 2 Tahun 2012 :
 Penyelenggara Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum
(Pasal 6 jo Pasal 11).
1. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum wajib
diselenggarakan oleh Pemerintah dan tanahnya
selanjutnya dimiliki Pemerintah atau Pemerintah Daerah;
2. Dalam hal Instansi yang memerlukan Pengadaan Tanah
untuk Kepentingan Umum adalah BUMN, tanahnya
menjadi milik BUMN.
 Sumber Pendanaan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan
Umum (Pasal 52)
1. APBN dan/atau APBD;
2. Dalam hal Instansi yang memerlukan tanah Badan Hukum
Milik Negara/BUMN yang mendapatkan penugasan
khusus, pendanaan bersumber dari internal perusahaan
atau sumber lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3
DASAR HUKUM

1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara


B K
Republik Indonesia Tahun 1945;
I E
R M
O E 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang
N Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
H T Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik
U E Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan
K R
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
U I
5280);
M A
N
|
P
U

4
PENGERTIAN
Definisi dalam Raperpres ini pada dasarnya sama dengan
Undang-Undang 2 Tahun 2012 dengan Penambahan sbb:

B K 1. Penilai Publik adalah penilai yang telah memperoleh izin dari


I E Menteri Keuangan untuk memberikan jasa penilaian.
R M 2. Penetapan Lokasi adalah penetapan atas lokasi pembangunan
O E untuk kepentingan umum yang ditetapkan dengan keputusan
gubernur, yang dipergunakan sebagai izin untuk Pengadaan
N
Tanah, perubahan penggunaan tanah, dan peralihan hak atas tanah
H T dalam Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk kepentingan
U E umum.
K R 3. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya
U I disingkat BPN adalah Lembaga Pertanahan sebagaimana
M A
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
N
4. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi yang
| selanjutnya disebut Kantor Wilayah BPN adalah BPN di Provinsi
P yang dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah BPN yang berada di
U bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPN.

5
PENGERTIAN
5. Kantor Pertanahan adalah BPN di Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh
Kepala Kantor Pertanahan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala BPN melalui Kepala Kantor Wilayah BPN.
B K
6. Tim Persiapan Pengadaan Tanah yang selanjutnya disebut Tim Persiapan
I E adalah tim yang dibentuk oleh gubernur untuk membantu gubernur
R M dalam melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan, pendataan
O E awal lokasi rencana pembangunan dan Konsultasi Publik rencana
pembangunan.
N
7. Tim Kajian Keberatan yang selanjutnya disebut sebagai Tim Kajian adalah
H T
tim yang dibentuk oleh gubernur untuk membantu gubernur
U E melaksanakan inventarisasi masalah yang menjadi alasan keberatan,
K R melakukan pertemuan atau klarifikasi dengan pihak yang keberatan,
melakukan kajian dan membuat rekomendasi diterima atau ditolaknya
U I
keberatan.
M A
8. Satuan Tugas adalah satuan yang dibentuk oleh BPN untuk membantu
N pelaksanaan Pengadaan Tanah.
| 9. Ruang atas tanah dan bawah tanah adalah ruang yang ada dibawah
P permukaan bumi dan/atau ruang yang ada diatas permukaan bumi
sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan
U
dengan penggunaan tanah.
6
MATERI MUATAN
Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum
diselenggarakan melalui tahapan:
B K
I E
R M Perencanaan
O E
N
H T Persiapan
U E
K R
U I Pelaksanaan
M A
N
| Penyerahan
P hasil
U

7
PERENCANAAN

B K Instansi Perencanaan Pengadaan Tanah yang


berdasarkan atas:
I E
1. Rencana Tata Ruang Wilayah;
R M
2. Rencana Pembangunan Jangka
O E
Menengah;
N
3. Rencana Strategis; dan
H T
4. Rencana Kerja Pemerintah Instansi
U E yang bersangkutan.
K R
U I
M A
N
Disusun dalam bentuk:
|
P Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah
U

8
PERENCANAAN
Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah
1.memuat:
maksud dan tujuan rencana pembangunan;
Disusun berdasarkan studi
2. kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang kelayakan yang mencakup:
Wilayah dan Rencana Pembangunan 1. survei sosial ekonomi;
Nasional dan Daerah;
2. kelayakan lokasi;
3. letak tanah; 3. analisis biaya dan manfaat
4. luas tanah yang dibutuhkan; pembangunan bagi
wilayah dan masyarakat;
5. gambaran umum status tanah; 4. perkiraan nilai tanah;
6. perkiraan waktu pelaksanaan Pengadaan 5. dampak lingkungan dan
Tanah; dampak sosial yang
7. perkiraan jangka waktu pelaksanaan mungkin timbul akibat dari
Pengadaan Tanah dan
pembangunan;
pembangunan; dan
8. perkiraan nilai tanah; dan 6. studi lain yang diperlukan.
9. rencana penganggaran.

BIRO HUKUM
KEMENTERIAN|PU
9
PERSIAPAN
Gubernur Setelah Menerima Dokumen Perencanaan
Pengadaan Tanah melaksanakan tahapan
kegiatan Persiapan Pengadaan Tanah
B K
I E Tim Persiapan bertugas:
R M 1. mengumumkan rencana
O E pembangunan; Membentuk Tim Persiapan
2. melakukan pendataan awal
N
lokasi rencana pembangunan;
H T 3. melaksanakan Konsultasi
U E Publik rencana pembangunan; Tim Persiapan beranggotakan:
K R 4. menyiapkan Penetapan Lokasi
pembangunan; 1. Bupati/walikota;
U I
5. mengumumkan Penetapan 2. Satuan kerja perangkat
M A Lokasi pembangunan untuk daerah provinsi terkait;
N kepentingan umum; dan 3. Instansi yang memerlukan
| 6. melaksanakan tugas lain yang tanah; dan
P terkait persiapan Pengadaan
4. Instansi terkait lainnya.
Tanah bagi pembangunan
U
untuk Kepentingan Umum
yang ditugaskan oleh gubernur. 10
PERSIAPAN
Tim Persiapan

Pemberitahuan rencana Pendataan awal lokasi Konsultasi Publik


pembangunan; rencana pembangunan Rencana Pembangunan

Rencana pembangunan Meliputi kegiatan: • Dilaksanakan untuk


disampaikan kepada • Pengumpulan data awal mendapatkan
masyarakat pada rencana Pihak yang Berhak; dan kesepakatan lokasi
lokasi Pembangunan untuk • Objek Pengadaan Tanah. rencana pembangunan
Kepentingan Umum. dari Pihak yang Berhak.
• Langsung antara lain Pihak yang Berhak: • Menghadirkan Pihak
melalui sosialisasi, tatap 1. Perseorangan; yang Berhak dan
muka, atau surat 2. Badan hukum; Masyarakat yang akan
pemberitahuan. 3. Badan sosial; terkena dampak
• Tidak Langsung antara 4. Badan keagamaan; atau
• Gubernur menetapkan
lain melalui media cetak 5. Instansi pemerintah.
lokasi dalam waktu
atau media elektronik. yang memiliki atau
paling lama 14 (empat
menguasai Obyek
belas) hari kerja terhitung
Pengadaan Tanah sesuai
sejak diterimanya
dengan ketentuan
permohonan Instansi.
peraturan perundang-
undangan. 11
PELAKSANAAN

Pelaksanaan Pengadaan Tanah meliputi:


B K
I E
R M a. inventarisasi dan identifikasi penguasaan,
O E pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah;
N
b. penilaian Ganti Kerugian;
H T
U E
c. musyawarah penetapan Ganti Kerugian;
K R
U I
d. pemberian Ganti Kerugian; dan
M A
N
e. pelepasan tanah Instansi.
|
P
U

12
PELAKSANAAN
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI PENGUASAAN,
PEMILIKAN, PENGGUNAAN, DAN PEMANFAATAN TANAH
B K
I E Meliputi kegiatan:
R M 1. pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah; dan
O E 2. pengumpulan data Pihak yang Berhak dan Objek Pengadaan
Tanah.
N Dilaksanakan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja
H T
U E Hasil inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan,
K R penggunaan, dan pemanfaatan tanah wajib diumumkan di kantor
desa/kelurahan, kantor kecamatan, dan tempat Pengadaan Tanah
U I dilakukan dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja.
M A
N Pengumuman hasil inventarisasi dan identifikasi meliputi subjek
| hak, luas, letak, dan peta bidang tanah Objek Pengadaan Tanah.
P
U

13
PELAKSANAAN
Penilaian Ganti Kerugian dilakukan oleh
Ganti Kerugian
Penilai yang ditetapkan oleh Lembaga
Pertanahan
B K
Penilaian dilakukan bidang per bidang tanah,
I E
meliputi:
R M a. tanah;
O E b. ruang atas tanah dan bawah tanah;
c. bangunan;
N d. tanaman;
H T e. benda yang berkaitan dengan tanah;
dan/atau
U E
f. kerugian lain yang dapat dinilai.
K R
U I Pemberian Ganti Kerugian dapat diberikan
dalam bentuk:
M A a. uang;
N b. tanah pengganti;
c. permukiman kembali;
|
d. kepemilikan saham; atau
P e. bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah
U pihak.

14
PENYERAHAN
Lembaga Pertanahan menyerahkan hasil
Pengadaan Tanah kepada Instansi yang
B K
I E
memerlukan tanah setelah:
R M
1. pemberian Ganti Kerugian kepada Pihak
O E
N
yang Berhak dan Pelepasan Hak; dan/atau
H T 2. pemberian Ganti Kerugian telah dititipkan di
U E
pengadilan negeri.
K R
U I
M A
N
|
P
U

15
Tahapan Penyelenggaraan PengadaanTanah

Waktu Minimal
(tanpa keberatan) 141 141 37 Total 319
Waktu Maksimal
(dengan keberatan) 289 257 37 Total 583

Catatan :
• Waktu dalam tahapan terhitung sejak dokumen perencanaan resmi diterima oleh
Gubernur. 16
• Waktu dihitung dengan satuan hari kerja.
PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK
KEPENTINGAN UMUM KARENA KEADAAN MENDESAK

B K
I E
R M
O E
N
H T
U E
K R
U I
M A
N
|
P
U

17
SUMBER PENDANAAN
Sumber
Pendanaan
• Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN); dan/atau
B K
• Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
I E (APBD).
R M
Badan Hukum Milik Negara/Badan Usaha Milik
O E Negara yang mendapatkan penugasan khusus,
N pendanaan bersumber dari internal perusahaan atau
H T sumber lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
U E
K R Dana Pengadaan Tanah meliputi dana:
U I a. perencanaan;
b. persiapan;
M A c. pelaksanaan;
N d. penyerahan hasil;
e. administrasi dan pengelolaan; dan
|
f. sosialisasi.
P
U

18
B K
I E
R M
O E CONTOH
N
H T KASUS
U E
K R
U I
M A
N
|
P
U

19
CLASS ACTION KELOMPOK MASYARAKAT DESA SERUT, DKK
(PEKERJAAN NORMALISASI KALI GOMBONG )

Kementerian PU PT. TRADA


GOMBONG

Desa Serut
KONTRAK KERJA
04PKK/PPSDA-SO/2008
11 MARET 2008 Kelompok masyarakat
ketiga desa tersebut Dianggap telah
PEKERJAAN NORMALISASI KALI mengajukan gugatan
GOMBONG dalam bentuk pelindung Desa Banjareja merusak
class action no lingkungan para
tebing kritis kali gombong 07/PDT.G/2009/PN.KBM penggugat,
menyebabkan
banjir dan
Desa Gandusari tanah
penggugat tidak
dapat
dimanfaatkan
Pemeriksaan dihentikan krn lagi seperti
tata cara gugatan class sebelum ada
action dinyatakan tidak sah. nya proyek
tersebut
Tidak ada upaya hukum,
Sudah incracht

20
(PROYEK PEMBANGUNAN BANJIR KANAL TIMUR)

Penggugat Intervensi II (18 Penggugat Intervensi III Gugatan


Subjek hukum) mengakui Gugatan mengakui tanah sengketa Intervensi III
tanah sengketa sebagai Intervensi II sebagai miliknya (ahli waris
miliknya Batong bin
Atjong)
4

Gugatan meminta ganti rugi atas pembebasan tanah proyek


3 BKT di Kampung Rawadas rt 8 rw 3, kel Pondok Kopi, kec
Duren Sawit seluas ±6.270 m² hak girik /letter c no 441
persil 1S1 an Umro binti Djana
Penggugat
intervensi I
Perkara Amar putusan :
melakukan Banding.
No. 322/Pdt.G/2008/PN.Jaktim 1. Menyatakan Umro
sebagai pemilik sah Posisi Kasus Proses
2. PU , Ketua P2T Banding
membayar ganti
1 rugi

Kementerian PU Umro binti Djana

Gugatan Intervensi I Penggugat


(Idi Taing) Intervensi I
mengakui
tanah
sengketa
sebagai
miliknya

21
PETA PERKARA INCE KOEMALA DENGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
(JALAN TOL REFORMASI MAKASSAR)
Gugatan sebagai ahli waris yang sah menurut hukum islam

P Agama Makassar NO (ditolak) di PT PA Posisi kasus terakhir


No. 442/Pdt.g/2011/PA Mks (11/06/2011) Kasasi Di MARI

4
3

PN Jaksel Dicabut Intje Koemala


No.1255/Pdt.G/2009/PN.Jaksel (12/11/2009)

Kementerian PU 1 Intje Chandra Taniwijaya 2 Ince Baharuddin Rahman A Aziz

Gugatan :
PU-Walikota membayar tanah jalan tol Reformasi Makassar
No.190/Pdt.G/2002/PN.Mks
PN Makassar PU kalah PN, PT, MA, dan PK Ince Baharuddin
No. 184/Pdt.G/2001/PN.Mks (12/11/2001) (Bukan Domain PU) Menang
Putusan :
-Yang Bayar Wali Kota Makasar
PT Makassar PU kalah
No. 50/Pdt/2003/PT.Mks (25/03/2003)
Johni Alexander
Gugat Perlawanan
MARI (Kasasi) PU kalah dan Lili Mangintung
5
No. 3287 K/Pdt/2006 (21/08/2007)

Novum (Sertifikat : 5,6,44/94) Putusan No Perkara 248/Pdt.G/Plw/2009/PN.Mks


Gugat Perlawanan PN Makassar Menunda
MARI (PK) PU kalah Putusan,
No. 117 PK/Pdt/2008 (24/11/2010) sampai ada kepastian putusan mana yang
benar.
hakim menilai bahwa bukti baru tersebut tidak bersifat menentukan, karena berdasarkan
penelitian Tim Penanganan Masalah Pertanahan dinyatakan bahwa tanah yang terkena proyek
jalan tol tersebut bukanlah tanah negara melainkan tanah adat atas nama Intje Koemala,
sedangkan dalam Bukti Sertifikat Hak Pakai dimaksud dinyatakan sebagai tanah Hak Pakai
bekas tanah negara, sehingga tidak menentukan hak kepemilikan, dan juga terbitnya
Sertifikat Hak Pakai Tersebut tidak dilandasi oleh riwayat tanah/ asal usul tanah 22
PERKARA
Wong Anwar Hairuddin (Tol Makassar Seksi 2)

Wong Anwar Hairuddin Pemimpin Bagian Proyek Pembinaan


(Penggugat) Jalan dan Jembatan Tol (Tergugat)

Perkara No.
83/Pdt.G/2012/PN.MKS

• Penggugat mengaku sebagai pemilik dari beberapa bidang


tanah yang terletak di Kelurahan Rappojawa & Rappokaling,
Kecamatan Tallo, Kota Makassar seluas 72.786 m2 yang
terkena proyek jalan tol Makassar Seksi 2.

• Penggugat mendalilkan dengan adanya putusan Mahkamah


Agung RI No. 117/PK/Pdt/2009 yang menyatakan SHP an.
Departemen PU tidak bersifat menentukan, maka tidak ada
alasan bagi tergugat I untuk tidak membayar ganti rugi
tanah objek perkara Rp. 36.393.000.000,-

Posisi terakhir:
•Telah Sidang Lapangan , & menyerahkan Kesimpulan
•Menunggu Putusan
23
PERKARA
Tol Cikampek - Palimanan

Ketua TPT Jalan Tol Cikampek


H. Eman Sulaeman
(Cikopo) Palimanan Wilayah I.
Dkk(Penggugat)
(Tergugat)

Perkara No.
09/Pdt.G/2012/PN.Subang

Dalil Gugatan :
H. Eman S, dkk yang mengaku sebagai pemilik tanah yang
dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Cikampek –
Palimanan. Dalil gugatan Penggugat yaitu tidak setuju atas
harga ganti rugi yang telah dikonsinyasi di PN Subang;

Telah diputus tgl 29 Agustus 2012 dengan Putusan Gugatan


Gugur karena Penggugat tidak pernah menghadiri persidangan

Catatan : Saat ini TPT tengah mengajukan 5 (lima) Permohonan


Konsinyasi kepada PN Subang dan sekarang dalam proses Penetapan.

24
PETA PERKARA NATIGOR
PANJAITAN
3
2

Kementerian PU 1 NATIGOR PANJAITAN PT. Jasa Marga

No. 60/Pdt.G/2002/PN.TNG
Tuntutan : Ganti rugi tanah jln Tol Ruas Pdk. Aren – Ulujami PT. Jasa Marga Gugat Perlawanan
senilai total Rp. 2,9 milyar
PN Tangerang PT. JM Menang
No. 318/Pdt/PLW/2004/PN.TNG 25/04/2005
PN Tangerang PU kalah
No. 60/Pdt.G/2002/PN.TNG 26/08/2002
Putusan :
- Menyatakan sita eksekusi terhadap objek sengketa tidak sah dan
Putusan : PU dan P2T dihukum utk membuat/memproses surat penetapan/perintah kepada tidak berharga;
PT. Jasa Marga untuk membayar ganti rugi - Menyatakan Sita Eksekusi No. 48/Pen.Eks/2004/PN.TNG tgl 30 Juli
tidak berkekuatan Hukum

PT Bandung PU kalah
No. 92/PDT/2003/PT.BDG 19/05/2003 PT Banten PT. JM Menang
No. 50/Pdt/2005/PT.BTN 04/01/2006

MARI (Kasasi) PU kalah Putusan : Menguatkan Putusan PN


2746 K/Pdt/2003 25/03/2004

Penetepan Eksekusi : No. 48/PEN.EKS/2004/PN.TNG tgl. 30/07/2004


Eksekusi : Surat Menteri PU kpd Dirut PT. Jasa Marga No. HK.01.08-MN/635 tgl. 21/12/2005.
NATIGOR PANJAITAN
Perihal : Surat Perintah Pembayaran Sbg Pelaksaanaan Putusan Pengadilan yang Berkekuatan No. 33/Pdt.G/2005/PN.TNG
Hukum Tetap

NATIGOR PANJAITAN
MARI (PK) PU kalah PN Tangerang PU kalah
11 PK/Pdt/2005 14/06/2006 No. 33/Pdt.G/2005/PN.TNG 14/07/2005
Penetepan Eksekusi : No. 14/PEN.EKS/2004/PN.TNG tgl. 01/02/2007
Eksekusi : Surat Dirjen Bina Marga An. Menteri PU kpd Dirut PT. Jasa Marga No. KU.08.13- PT Banten
Db/354 tgl. 08/05/2008. Perihal : Surat Penetapan Perintah Pembayaran Putusan PK No. PU Menang
11PK/Pdt/2005 dan Penetapan Eksekusi PN Tangerang Nomor 14/PEN.EKS/2007/PN.TNG
No. 18/PDT/2006/PN.BTN 24/04/2006

25
PETA PERKARA FLY OVER PRAMUKA

H. TATANG SUTARNA 1 KEMENTERIAN PU 2 MASUROH BINTI AMAT

Obyek Gugatan : Tanah Seluas + 8.480 m2 Girik C110 Persil 17 S III yang Obyek Gugatan : Tanah Seluas 7320 m2 Girik C110 Persil 17 S III
terkena pembangunan Fly Over Pramuka yang terkena pembangunan Fly over Pramuka
Tuntutan : Menghukum T I (Bina Marga), T II (Walikota Jaktim), dan T III Tuntutan :
(Dinas PU DKI) membayar Ganti Rugi sebesa Rp. 34.960.170.00,00 Menghukum Tergugat I (Kem. PU), Tergugat II (Dinas PU DKI),
Tergugat III (Walikota Jaktim/P2T) agar tidak membayar uang
ganti rugi kepada Turut Tergugat II (H. Tatang Sutarna)
Menghukum T II (Dinas PU DKI) membayar Ganti Rugi
PN Jakarta Timur PU kalah sebesa Rp. 65.100.000.000,00
No. 39/Pdt.G/2007/PN.JKT.TIM 14/08/2007

PN Jakarta Timur Proses


PT. JAKARTA PU kalah No. 579/Pdt.G/2011/PN.JKT.TIM Persidangan
No. 39/Pdt.G/2007/PN.JKT.TIM 14/05/2008

Putusan:
PU dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum
Menghukum TII dan T III untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat
(PU lepas dari kewajiban membayar ganti rugi kepada Penggugat)

MARI (Kasasi) PU kalah


440 K/PDT/2009 17/06/2009

PU lepas dari kewajiban membayar ganti rugi kepada Penggugat

MARI (Peninjauan Kembali) PU kalah


440 K/PDT/2009 30/09/2010

PU lepas dari kewajiban membayar ganti rugi kepada Penggugat

26
PETA PERKARA CIKUNIR JUNCTION

2 RAHMAN ISA
ROEKIYONO AFFANDIE KEMENTERIAN PU
1
6 No. 320/Pdt.G/2006/PN.BKS GUGATAN
DINYATAKAN NO
1 No. 386/Pdt.G/2009/PN.BKS
(TIDAK DAPAT
DITERIMA)
AFFANDIE MENANG (Putusan tgl 9/12/2010)
No. 339/Pdt.G/2005/PN.BKS 5
08/03/2006

No. 395/Pdt./2006/PT.BDG AFFANDIE MENANG 4 TAUFIK BIN YAHYA


22/03/2007

PERDAMAIAN
AKTA NOTARIS NO. 12 TGL 25 MEI 2007 GUGATAN DINYATAKAN
3 No. 373/Pdt.G/2010/PN.BKS NO(TIDAK DAPAT
DITERIMA)
Putusan tgl 11/07/2011
6 No.205/Pdt.G/2011/PN.BKS
Penggugat menuntut kepada Kementerian Pekerjaan
Umum (Tergugat I), PT. Jasa Marga (Tergugat II), PERKARA CIKUNIR JUNCTION
dan P2T Pemerintah Kota Bekasi (Tergugat III) untuk  Obyek Perkara :
secara tanggung renteng membayar ganti kerugian tanah seluas + 21.550 m2 di Kel. Jatibening, Pd. Gede, Kota Bekasi yang terkena
sisa lahan yang belum dibayar melalui konsinyasi. pembangunan jalan Tol JORR E1 Cikunir.
Status Terakhir Sidang : Pembuktian
Tuntutan : uang ganti kerugian
DIMYATI Proses Konsinyasi :
Permohonan Konsinyasi tgl 4 Oktober 2010 oleh ketua TPT JORR Widodo Subagio, M. Eng.
Sc kpd Ketua PN Bekasi untuk melakukan penitipan uang ganti rugi atas tanah seluas 8.645
Gugatan dicabut m2 sebesar Rp. 7.002.450.000,-
3 No. 42/Pdt.G/2009/PN.BKS oleh Penggugat
tanggal 14 Juli 2009 Penetapan Konsinyasi Ketua PN Bekasi No. 06/EKS.CONS/2010/PN.Bks tanggal 10
November 2010.
GUGATAN DINYATAKAN Posisi terakhir proses konsinyasi :
NO (TIDAK DAPAT  Uang Ganti rugi yang dikonsinyasikan telah diserahkan oleh PN Bekasi kepada pihak
5 No. 55/Pdt.G/2011/PN.BKS
DITERIMA) Affandie tanpa sepengatahuan Kementerian PU.
Putusan tgl 01/11/2011  Pihak Kementerian PU belum mendapatkan alas hak .

27
28

Anda mungkin juga menyukai