Anda di halaman 1dari 25

RAPAT PRA KONSTRUKSI

(PRE CONSTRUCTION MEETING)


PEKERJAAN : PELEBARAN JALAN BUYAT
MOLOBOG 02

1. ORGANISASI PROYEK PT. GADING ASLI SEJATI- PT.


KARYA MANDIRI, KSO
Untuk menyelesaikan Pekerjaan Pelebaran Jalan Buyat
Molobog
02, maka diperlukan suatu Organisasi Kerja Lapangan
Struktur Organisasi Lapangan
sebagai berikut :
ANTJE KUMENDONG
Kuasa KSO

ADMINISTRASI LOGISTIK

GENERAL SUPERINTENDENT

FARLI

STEVEN KAPOJOS, ST

ADMINISTRASI /
KEUANGAN

OLIVIA PUA

QUALITY ENGINEER

QUANTITY ENGINEER

RIVINDY KAMBEY, ST

FENNY NATALIA, ST

MATERIAL ENGINEER

SAMUEL GAMIS

PELAKSANA

FERDINAN ROMPAS

LAB. TECHNICIAN
Gery

JURU UKUR

YAKUB SUBUR

PETUGAS K3

JEEPRYAMEN, ST

2. TATA CARA PENGATURAN


PELAKSANAAN
A.UMUM
Terdiri dari :
1.Pekerjaan Persiapan
Pengukuran / Survey
Administrasi / dokumentasi
P3K

2.Mobilisasi
3.Manajemen Keselamatan Lalu Lintas
B. PEKERJAAN DRAINASE
Terdiri dari :
Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
V = 1.155,20
M3
Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar
V = 520,30 M3
Saluran bentuk U tipe DS 3 m ,
V = 200,00 M3
Beton K250 (fc 20 Mpa)
V = 812,00 M3
Pasangan Batu Tanpa Adukan
V = 70,90 M3
Bahan Porous untuk bahan penyaringan
V = 40,80 M3

C. PEKERJAAN TANAH
Terdiri dari :
Galian Biasa V = 110.660,31 M3
Galian Batu V = 2.259,61 M3
Galian Struktur kedalaman 0-2 meter
V = 819,12 M3
Galian Perkerasan beraspal tanpa cold milling machine
V = 94,50
M3
Galian Perkerasan Berbutir V = 81,25 M3
Timbunan Biasa dari sumber galian V = 109,25 M3
Timbunan Biasa dari galian V = 3.245,76 M3
Timbunan Pilihan dari sumber galianV = 1.703,04 M3
Timbunan Pilihan (diukur diatas bak truk)
V = 17,50 M3
Penyiapan Badan Jalan
V = 676,09 M2
Pembersihan dan pengupasan lahan V = 67,73 M2
Pemotongan Pohon pilihan diameter 15-30 cm
v = 42,00 buah
D. PEKERJAAN PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
Terdiri dari :
Lapis Pondasi Aggregat Kelas S
V = 1.943,75 M3
E. PERKERASAN BERBUTIR Terdiri dari :
Lapis Pondasi Aggregat Kelas A
V = 2.697,69 M3
Lapis Pondasi Aggregat Kelas B
V = 3.190,00 M3

F. PERKERASAN ASPAL
Terdiri dari :
V = 8.940,25 Ltr
Lapis Resap Pengikat
V = 1.833,75 Ltr
Lapis Perekat
Laston Lapis Aus (AC-WC) V = 1.012,68 Ton
V = 1.523,20 Ton
Laston Lapis Antara (AC-BC)
V = 59,24 Ton
Laston Lapis Antara (AC-BC) L
Bahan Anti Pengelupasan (anti stripping agent) V = 471,06 Kg
V = 55,00 M3
Lapis Permukaan Penetrasi Macadam
G. PEKERJAAN STRUKTUR
Terdiri dari :
V = 245,70 M3
Beton fc 20 MPa
V = 246,50 M3
Beton fc 10 Mpa
Baja Tulangan U24 Polos V = 21.365,30 Kg
V = 367,99 M3
Pasangan Batu
Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis
M3

V = 1.402,50

H. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR


Terdiri dari :
Stabilitas Tanaman
V = 6.668,90 M2
Marka Jalan Termoplastik
V = 576,68 M2
Rambu jalan tunggal dengan permukaan pemantul engineer grade
V = 22 Buah
Patok Pengarah
V = 24,00 Buah
Patok Kilometer
V = 1,00 Buah
Patok Hektometer
V = 18,00 Buah
Rel Pengaman
V = 250,00 M
Marka Jalan Bukan Thermoplastik
V = 1.151,90
M2

3. METODE
PEKERJAAN

Strategi pelaksanaan pada prinsipnya, pekerjaan yang tidak


berkaitan dan saling mempengaruhi secara langsung atau
ketergantungan pada pekerjaan lainnya dilaksanakan serentak
untuk mencapai target waktu pelaksanaan. Pekerjaan dibagi
dalam beberapa segmen penanganan agar biar belum
seluruhnya selesai tetapi di segmen yang sudah siap dapat
dilanjutkan dengan tahap pekerjaan berikutnya. Selain itu juga
perhatian lebih diberikan terhadap factor keselamatan dan
kesehatan kerja apalagi pekerjaan ini dilakukan di ruas jalan
trans nasional yang merupakan jalur penghubung utama
Propinsi Sulawesi Utara dan Propinsi Gorontalo sehingga lalu
lintas sangat ramai dan rata-rata berkecepatan tinggi.
Mengingat hal itu dalam setiap tahap pelaksanaan tanda-tanda
peringatan disiapkan dan personil yang berada di lapangan
mengenakan kelengkapan alat pelindung diri.

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan merupakan kegiatan pada awal proyek yang dimaksudkan
untuk menyediakan segala sesuatu yangdiperlukan utuk memenuhi
pelaksanaan pekerjaan. Hal-hal yang diperlukan tersebut bukan hanya
meliputi tenaga, bahan dan peralatan tetapi juga data-data pendukung.
Dalam pekerjaan persiapan terdapat beberapa sub pekerjaan atau kegiatan
antara lain :
Survey lapangan
Dilaksanakan survey lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur pada
pekerjaan jalan lama, bahu jalan lama dan semua ciri-ciri laiannya seperti
drainase, jembatan dan struktur bangunan pelengkap lainnya. Bandingkan
perbedaan-perbedaan yang mungkin ada diantara gambar rencana dengan
kondisi lapangan yang terkini. Berdasarkan data-data tersebut dapat dibuat
penyesuaian seperlunya terhadap gambar rencana dan kuantitas pekerjaan.
Menyiapkan lahan dan fasilitas sementara seperti kantor lapangan, gedung,
bengkel dan tempat tinggal.
Mobilisasi para personil inti proyek, staf dan pekerjaan diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Mobilisasi dan pemasangan peralatan dari pool ke tempat pekerjaan.
Menyusun rencana kerja serta kebutuhan bahan, alat dan tenaga.
Sebagai langkah awal sebelum pelaksanaan pekerjaan sangat penting
dilakukan pekerjaan persiapan untuk menyediakan kebutuhan material
selama proses pelaksanaan di lapangan agar pekerjaan dapat berlangsung
terus-menerus tanpa terganggu oleh tersendat-sendatnya pasokan
material.

Untuk paket Pekerjaan Pelebaran Jalan Buyat Molobog 02


digunakan Quarry dan Plant yang berada di Desa Molobog. Lokasi
quarry tersebut dekat daerah penanganan.
Di Plant Molobog sudah terpasang 1 unit Stone Crusher berkapasitas
40 - 60 ton/jam dan 1 unit AMP dengan kapasitas 1000 kg/batch.
Pada lokasi tersebut terdapat peralatan untuk melayani quarry dan
plant tersebut seperti Excavator, Wheel Loader dan Dump Truck.
Quarry ini memiliki Ijin Galian C yang dikeluarkan Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
dengan Surat Keputusan Nomor 01 Tahun 2010 tentang Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Batu Kali, Kerikil, Pasir. Begitu juga untuk Plant
memiliki ijin pengolahan material dari Dinas Pertambangan dan
Energi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dengan Surat
Keputusan Nomor 04 Tahun 2010 tentang Pemberian Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Pengolahan Batu Pecah, Kerikil, Sirtu Pecah.
Surat dari Kantor Lingkungan Hidup tentang Rekomendasi Kelayakan
Lingkungan Hidup Pembangunan AMP dan Crusher Di Molobog
tentang Izin Prinsip Pembangunan AMP dan Crusher di Desa
Molobog.

PELAKSANAAN PEKERJAAN :
1. GALIAN SELOKAN DRAINASE DAN SALURAN AIR
Penggalian menggunakan excavator dan hasil galian dimuat ke
dump truck
Tanah galian dibuang dengan Dump Truck ke lokasi yang rendah
dan aman.
Pekerja merapikan hasil pekerjaan secara manual

2.

PASANGAN BATU DENGAN MORTAR


Bahan yang digunakan berupa batu, semen, pasir, dan air.
Semen, pasir, dan air dicampur menjadi adukan mortar
Batu dibersihkan dan dibasahi permukaannya sebelum
dipasang.
Batu-batu dipasang hingga tertanam kuat dan diikat satu
sama lain dengan adukan mortar.
Permukaan pasangan dirapikan.

5. GALIAN BIASA/GALIAN BATU


Penggalian menggunakan excavator, breker, dan metode
Blasting dan kemudian hasil galian dimuat ke dump truck
Dump truck membuang hasil galian ke luar lokasi pekerjaan
6. TIMBUNAN BIASA
Wheel loader memuat material timbunan ke dump truck
Dump truck mengangkutnya ke lokasi pekerjaan dan
menurunkannya dalam bentuk tumpukan-tumpukan yang
teratur
Penghamparan material menggunakan motor greder
Sebelum pemadatan, material dibasahi dengan menggunakan
water tanker
Pemadatan dengan menggunakan Vibratory Roller
Selama proses pelaksanaan pekerja mengeluarkan kotoran
atau bahan tak diinginkan yang tercampur dalam material.

7. PENYIAPAN BADAN JALAN


Permukaan badan jalan diratakan dengan dengan motor greder
Vibratory Roller memadatkan permukaan yang telah diratakan.
8. LAPIS PONDASI AGGREGAT KELAS S UNTUK BAHU JALAN
Wheel Loader memuat aggregat kelas B ke dump truck
Dump truck mengangkutnya ke lokasi pekerjaan dan
menurunkannya dalam bentuk tumpukan-tumpukan yang
teratur
Penghamparan material dengan menggunakan motor greder
Sebelum pemadatan, material dibasahi dengan menggunakan
water tanker
Pemadatan menggunakan vibratory roller
Pemadatan akhir menggunakan tire roller
Pekerja merapikan tepi hamparan dan mengeluarkan kotoran
atau bahan tak diinginkan yang tercampur dalam material.

9. LAPIS PONDASI AGGREGAT KELAS A


Wheel Loader memuat aggregat kelas A ke dump truck
Dump truck mengangkutnya ke lokasi pekerjaan dan
menurunkannya dalam bentuk tumpukan-tumpukan yang teratur
Penghamparan material dengan menggunakan motor greder
Sebelum pemadatan, material dibasahi dengan menggunakan
water tanker
Pemadatan menggunakan vibratory roller
Pemadatan akhir menggunakan tire roller
Pekerja merapikan tepi hamparan dan mengeluarkan kotoran atau
bahan tak diinginkan yang tercampur dalam material.
10. LAPIS PONDASI AGGREGAT KELAS B
Wheel Loader memuat aggregat kelas B ke dump truck
Dump truck mengangkutnya ke lokasi pekerjaan dan
menurunkannya dalam bentuk tumpukan-tumpukan yang teratur
Penghamparan material dengan menggunakan motor greder
Sebelum pemadatan, material dibasahi dengan menggunakan
water tanker
Pemadatan menggunakan vibratory roller
Pemadatan akhir menggunakan tire roller
Pekerja merapikan tepi hamparan dan mengeluarkan kotoran atau
bahan tak diinginkan yang tercampur dalam material.

11. LAPIS RESAP PENGIKAT


Aspal dan kerosin komposisi 80 pph dipanaskan bersama-sama
sehingga menjadi campuran aspal cair.
Permukaan badan jalan dibersihkan dengan air compressor.
Campuran aspal cair dihampar dengan menggunakan aspal sprayer
Light truck menggandeng aspal sprayer dan compressor.
12. LAPIS PEREKAT
Aspal dan kerosin komposisi 80 pph dipanaskan bersama-sama
sehingga menjadi campuran aspal cair.
Permukaan badan jalan dibersihkan dengan air compressor.
Campuran aspal cair dihampar dengan menggunakan aspal sprayer
Light truck menggandeng aspal sprayer dan compressor.
13. LASTON LAPIS AUS (AC-WC) (Gradasi halus/kasar)
Komposisi material berdasarkan JMF
Wheel Loader memasukkan material ke Cold Bin AMP.
AMP memproses aggregat, aspal, filler, dan anti stripping menjadi hot
mix AC-WC.
Dump Truck membawa campuran panas AC-WC ke lokasi pekerjaan
Campuran panas AC-WC dihampar dengan aspalth finisher
Pemadatan dilakukan dengan tandem roller dan tire roller
Pekerja merapikan tepi hamparan perkerasan.

14. LASTON LAPIS ANTARA (AC-BC) (Gradasi halus/kasar)


Komposisi material berdasarkan JMF
Wheel Loader memasukkan material ke Cold Bin AMP.
AMP memproses aggregat, aspal, filler, dan anti stripping
menjadi hot mix AC-BC.
Dump Truck membawa campuran panas AC-BC ke lokasi
pekerjaan
Campuran panas AC-BC dihampar dengan aspalth finisher
Pemadatan dilakukan dengan tandem roller dan tire roller
Pekerja merapikan tepi hamparan perkerasan.
15. BETON K-250
Komposisi material sesuai dengan Mix Design
Semen, pasir, aggregat kasar, dan air dicampur dengan
menggunakan concrete mixer.
Adukan beton dimasukkan ke dalam bekisting yang telah
disiapkan
Bekisting dan perancah dibuka jika beton sudah cukup umur.

16. BAJA TULANGAN U-24 POLOS


Baja tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai ukuran
Baja tulangan dipasang dan dianyam dengan kawat beton
dalam bekisting.
17. PASANGAN BATU
Bahan yang digunakan berupa batu, semen, pasir dan air.
Semen, pasir dan air dicampur menjadi adukan pasta semen.
Batu dibersihkan dan dibasahi permukaannya sebelum
dipasang.
Batu-batu dipasang hingga tertanam kuat dan diikat satu
sama lain dengan adukan pasta semen.

18. GALIAN UNTUK BAHU JALAN DAN PEKERJAAN MINOR LAINNYA


Penggalian dilakukan secara manual oleh pekerja
Hasil galian dimuat ke Dump Truck dan dibuang ke luar lokasi
pekerjaan.

19. MARKA JALAN BUKAN THERMOPLASTIK


Batas-batas marking diberi tanda sementara
Permukaan aspal dibersihkan dari kotoran
Cat disemprotkan pada cetakan yang telah disiapkan
Glass Bit diberikan segera setelah cat marka selesai
disemprotkan.

PEKERJAAN AKHIR.
Jika pelaksanaan pekerjaan telah selesai, maka dilakukan
pemeriksaan kembali terhadap pekerjaan-pekerjaan yang
kurang / cacat kemudian diperbaiki kembali. Adapun Setelah
itu, maka dilakukan pembersihan dari kotoran ataupun sisa
sisa material yang tidak terpakai lagi, dan dilakukan
demobilisasi baik itu terhadap alat-alat berat maupun tenaga
kerja yang ada.
PEKERJAAN PEMELIHARAAN.
Apabila dalam jangka waktu pemeliharaan yang telah
ditetapkan, terjadi kerusakan terhadap pekerjaan yang telah
dikerjakan maka dilakukan perbaikan pekerjaan tersebut.

4. RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN LAPANGAN (MUTUAL


CHECK).
Kontraktor dan Panitia peneliti pelaksanaan kontrak melakukan mutual check
terhadap :
Gambar Rencana
Volume Tiap Kegiatan
Tanggal Pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan ditetapkan oleh Direksi.
5. MENENTUKAN LOKASI SUMBER OLAHAN MATERIAL (BASE CAMP)
Lokasi Base Camp direncanakan di Saleo Kab. Buroko dan bekerja sama
dengan Kepala Desa setempat serta tokoh tokoh masyarakat yang ada
maka kontraktor sebagai pemakai Lokasi Base Camp berkewajiban
membantu desa sebagai kontribusi penggunaan lokasi Base Camp
tersebut.
Hal ini dilakukan untuk meredam gejolak sosial yang mungkin bisa muncul.
6. PENDEKATAN TERHADAP MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
SETEMPAT
Pelaporan mengenai adanya Proyek Jalan dengan menghubungi Camat,
Danramil Polsek dan Kepala Kepala Desa.
Memanfaatkan tenaga kerja lokal.
Bersama sama dengan direksi Proyek mensosialisasikan betapa
pentingnya pelebaran ruas jalan tersebut apabila nantinya proyek ini
selesai.

7. RENCANA KENDALI MUTU PROYEK


KONTRAKTOR
MUTU (Q) HASILPEKERJAAN
PERMINTAAN
PEMILIK

Q = 1, Bermutu baik
Q < 1, Bermutu jelek / tidak baik
Q > 1, Bermutu baik
PERMINTAAN PEMILIK : Dinyatakan dalam spesifikasi dan
gambar

SPESIFIKASI :
Persyaratan bahan mentah
Persyaratan bahan olahan
Cara / Metode pelaksanaan
Persyaratan pekerjaan jadi

GAMBAR :
Panjang
Lebar
Tebal
Elevasi
Kemiringan
Lokasi

AGAR PEKERJAAN KONTRAKTOR MEMENUHI PERMINTAAN PEMILIK,


DILAKUKAN :
Quality Management
Quality Assurance
Quality Control

QUALITY ASSURANCE :
Cek proses dan produk
Cek

Cek

Cek

C
A

Bahan mentah

Cek

C
Bahan olahan

Pekerjaan jadi

Cek

CEK :
Seleksi RAW Material
Design And Production Of Material Construction
Kualitas Bahan Mentah
Kualitas Bahan Olahan
Kualitas Bahan Jadi

Cek

TUJUAN QUALITY ASSURANCE :


Mencegah terjadinya kesalahan
Mengetahui kesalahan sedini mungkin
QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU) :
Cek mutu produk pada setiap tahap pekerjaan
Melakukan Pengujian / pemeriksaan, apakah produk pada
tahap itu sudah memenuhi persyaratan.
C

Bahan mentah

Cek

Bahan olahan

Cek

Pekerjaan jadi

Cek

PRINSIP METODE DALAM PENGENDALIAN MUTU


Pengendalian mutu dilakukan pada 3 tahap :
Tahap Bahan Mentah
Tahap Bahan Olahan
Tahap Pekerjaan Jadi
Setiap tahap mengandung 2 lingkup pemeriksaan :
Pemeriksaan dimensi
Pemeriksaan sifat fisis
Setiap pemeriksaan mengandung 5 hal :
Nama / Jenis pemeriksaan
Metode Pemeriksaan
Frekuensi Pemeriksaan
Persyaratan
Toleransi

TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai